• Tidak ada hasil yang ditemukan

Estimasi Biaya Konstruksi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Estimasi Biaya Konstruksi"

Copied!
259
0
0

Teks penuh

(1)

jilid 1

Estimasi Biaya

Konstruksi

program keahlian Teknik Konstruksi dan Properti Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan bidang keahlian Teknologi dan Rekayasa

Udin Samsudin Budi Saepulyadi

▸ Baca selengkapnya: contoh soal pilihan ganda estimasi biaya konstruksi beserta jawabannya

(2)

REDAKSIONAL

Pengarah:

Direktur Pembinaan SMK

Kepala Sub Direktorat Kurikulum Kepala Seksi Penilaian

Kepala Seksi Pembelajaran Penulis: Udin Samsudin Budi Saepulyadi Pengendali Mutu: Winih Wicaksono Penyunting: Rais Setiawan Erna Fauziah Editor: Esti Baroro Desain Sampul: Sonny Rasdianto Layout/Editing:

(3)

KATA PENGANTAR

Dalam menyediakan referensi materi pembelajaran bagi guru dan peserta didik di SMK, Direktorat Pembinaan SMK berupaya menyediakan bahan ajar kejuruan yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran di SMK pada mata pelajaran C2 dan CJ dari 142 kompetensi keahlian yang ada pada Perdirjen Dikdasmen Nomor 06/D.DS/KK/2018 tanggal 7 Juni 2018 tentang Spektrum Keahlian SMK/ MAK dan Struktur Kurikulum 2013 sesuai Perdirjen Dikdasmen Nomor 07/D. DS/KK/2018 tanggal 7 Juni 2018 ten tang Struktur Kurikulum SMK/MAK.

Bah an ajar yang disusun pad a tahun anggaran 2019 diharapkan dapat rnenumbuhkan motivasi belajar bagi peserta didik maupun guru kejuruan di SMK. Karena bahan ajar yang telah disusun ini selain menyajikan materi secara tertulis, juga dilengkapi dengan beberapa materi yang bersifat interaktifdengan penggunaan tautan pencarian yang dapat mernperluas pernahaman individu yang menggunakannya.

Bahan ajar kejuruan yang disusun pada tahun 2019 ini disusun oleh para guru kejuruan di SMK yang telah berpengalalaman menyelenggarakan proses pembelajaran sesuai dengan kompetensi keahlian masing-rnasing. Oleh karena itu, diharapkan dapat menjadi referensi bagi guru yang mengarnpu mata pelajaran yang sama pada program keahlian sejenis di SMK seluruh Indonesia.

Kepada para guru penyusun bahan ajar kejuruan yang telah mendedikasikan waktu, kompetensi, clan perhatiannya, Direktorat Pembinaan SMK menyampaikan ucapan terimakasih. Diharapkan karya ini bukan merupakan karya terakhir, namun seterusnya akan dilanjutkan dengan karya-karya berikutnya, sehingga SMK rnempunyai guru-guru yang procluktif dan kreatif dalam menyumbangkan pemikiran, potensi dan kornpetensinya bagi pengembangan pernbelajaran di SMK.

(4)

PRAKATA

Kegiatan belajar mengajar pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sudah barang tentu tidak akan terpisahkan dari kegiatan pembelajaran praktik di studio yang sesuai dengan kompetensi keahlian masing-masing. Kegiatan pembelajaran direncanakan secara sistematis dengan prosedur yang terarah mengacu pada kurikulum 2013 yang sudah dibakukan dan diterapkan diseluruh penjuru tanah air.

Penerapan kurikulum 2013 pada program keahlian Tenik Konstruksi dan Properti, kompetensi keahlian Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan, salah satunya pada mata pelajaran produktif Estimasi Biaya Konstruksi.

Tujuan penyusunan buku ini sebagai khasanah menambah wawasan dan pengetahuan tentang estimasi biaya konstruksi bagi siswa kelas XI Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) khususnya kompetensi keahlian Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan.

Pada buku ini akan dibahas mengenai perencanaan perhitungan biaya konstruksi, mulai dari pengertian, jenis-jenis pekerjaan konstruksi sampai dengan analisa harga satuan pekerjaan. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan siswa SMK dalam meningkatkan pemahaman dan keterampilan saat mengikuti pelatihan/ praktik di sekolah, dan setelahnya akan lebih berhasil di lapangan dalam hal perhitungan perencanaan biaya konstruksi, karena isi buku ini disesuaikan dengan pelajaran yang ada di sekolah dan kebutuhan di industri.

Semoga buku teks ini dapat menambah wawasan bagi para siswa, penulis sangat mengharapkan kritik yang membangun dan saran yang konstruktif dari para pembaca demi kesempurnaan buku ini.

Bandung, Oktober 2019

Udin Samsudin Budi Saepulyadi

(5)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... iv

PRAKATA ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

PETUNJUK PENGGUNAAN BUKU ... xii

PETA KONSEP BUKU ... xiii

APERSEPSI ... xiv

BAB I JENIS-JENIS PEKERJAAN KONSTRUKSI GEDUNG, JALAN DAN JEMBATAN ... 1

A. Jenis-jenis pekerjaan pada Konstruksi Gedung ...3

B. Jenis-jenis pekerjaan pada Konstruksi Jalan ...4

C. Jenis-jenis pekerjaan pada Konstruksi Jembatan ...5

BAB II MEMAHAMI TAHAPAN-TAHAPAN PEKERJAAN KONSTRUKSI GEDUNG, JALAN DAN JEMBATAN ...12

A. Tahapan-tahapan pekerjaan pada Konstruksi Gedung ... 14

BAB III DOKUMEN KONTRAK ...26

A. Mengenal Kontrak Konstruksi ... 28

B. Menganalisis Isi Dokumen Kontrak... 31

BAB IV RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS) ...38

A. MEMAHAMI RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT ... 40

B. MENGANALISIS RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT ... 41

BAB V SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN ...72

A. PERATURAN-PERATURAN TERKAIT PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEK KONSTRUKSI ... 75

B. SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN KONSTRUKSI ... 75

C. PENYAJIAN SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN KONSTRUKSI ... 83

BAB VI SPESIFIKASI BAHAN-BAHAN PEKERJAAN KONSTRUKSI GEDUNG, JALAN DAN JEMBATAN ...96

A. MEMAHAMI BAHAN/ MATERIAL KONSTRUKSI ... 98

B. KLASIFIKASI BAHAN/ MATERIAL KONSTRUKSI ...105

C. SPESIFIKASI BAHAN/ MATERIAL KONSTRUKSI ...108

PENILAIAN AKHIR SEMESTER GASAL ...118

BAB VII JENIS-JENIS PEKERJAAN KONSTRUKSI GEDUNG, JALAN DAN JEMBATAN 125 A. MENGENAL PERALATAN KONSTRUKSI ...127

(6)

DAFTAR ISI

BAB VIII METODE ESTIMASI BIAYA ...144

A. MEMAHAMI ESTIMASI BIAYA KONSTRUKSI...146

B. MENGANALISIS ESTIMASI BIAYA KONSTRUKSI ...148

BAB XI METODE ANALISA HARGA SATUAN ...155

A. Daftar Harga bahan-bahan bangunan ...157

B. Daftar Upah Pekerja ...157

C. Daftar Analisa ...158

BAB X PERHITUNGAN VOLUME PEKERJAAN ...212

A. Perhitungan volume pekerjaan pada konstruksi gedung ...217

B. Perhitungan volume pekerjaan pada konstruksi jalan ...225

C. Perhitungan volume pekerjaan pada konstruksi jembatan ...227

PENILAIAN AKHIR SEMESTER GENAP ...233

DAFTAR PUSTAKA ...240

GLOSARIUM ...242

(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Proses Konstruksi Sebuah Gedung ... 2

Gambar 1.2 Proses pekerjaan Bowplank ... 3

Gambar 1.3: Proses pekerjaan Konstruksi Jalan ... 5

Gambar 1.4: Proses pekerjaan Konstruksi Jembatan ... 6

Gambar 1.5 Konstruksi atap ... 9

Gambar 1.6 Konstruksi Jalan ... 9

Gambar 2.1 Ilustrasi gambar bestek dengan maket ...13

Gambar 2.2 Ilustrasi gambar bestek gedung ...14

Gambar 2.3 Ilustrasi gambar bestek jembatan ...15

Gambar 3.1 Ilustrasi gambar serah terima dokumen kontrak dari owner kepada kontraktor ...27

Gambar 3.2 Diagram Jenis Kontrak Konstruksi ...29

Gambar 4.1 Ilustrasi RKS untuk pekerjaan konstruksi ...39

Gambar 4.2 Ilustrasi RKS untuk pekerjaan konstruksi ...40

Gambar 4.3 Ilustrasi RKS untuk pekerjaan konstruksi ...68

Gambar 4.4 Ilustrasi RKS untuk pekerjaan konstruksi ...69

Gambar 5.1 Ilustrasi Spesifikasi Teknis untuk pekerjaan konstruksi ...73

Gambar 5.2 Ilustrasi Spesifikasi Teknis untuk pekerjaan konstruksi ...74

Gambar 5.3 Ilustrasi Spesifikasi Teknis untuk pekerjaan konstruksi gedung ...76

Gambar 5.4 Ilustrasi Spesifikasi Teknis untuk pekerjaan struktur ...76

Gambar 5.5 Ilustrasi Spesifikasi Teknis untuk pekerjaan arsitektur ...77

Gambar 5.6 Ilustrasi Spesifikasi Teknis untuk pekerjaan plumbing ...77

Gambar 5.7 Ilustrasi Spesifikasi Teknis untuk pekerjaan finsihing site exterior ...78

Gambar 5.8 Ilustrasi Spesifikasi Teknis untuk pekerjaan tanah ...78

Gambar 5.9 Ilustrasi Spesifikasi Teknis untuk pekerjaan perkerasan jalan kaku ...79

Gambar 5.10 Ilustrasi Spesifikasi Teknis untuk pekerjaan drainase jalan ...80

Gambar 5.11 Ilustrasi Spesifikasi Teknis untuk pekerjaan Jembatan...80

Gambar 5.12 Ilustrasi Spesifikasi pekerjaan tanah pada pekerjaan jembatan ...81

Gambar 5.13 Ilustrasi Spesifikasi Teknis pek. struktur pada pekerjaan jembatan ...81

Gambar 5.14 Ilustrasi Spesifikasi Teknis pek. pengaman pda pekerjaan jembatan ....82

Gambar 5.14 Ilustrasi Spesifikasi Teknis pek. DPT pada pekerjaan jembatan ...82

Gambar 5.14 Ilustrasi Spesifikasi Teknis pek. drainase pada pekerjaan jembatan ...83

Gambar 5.15 Ilustrasi Spesifikasi Teknis pekerjaan ...92

Gambar 5.16 Ilustrasi Spesifikasi Teknis pekerjaan ...93

Gambar 6.1 Ilustrasi jenis bahan/ material untuk pekerjaan konstruksi ...97

Gambar 6.2 Ilustrasi jenis bahan/ material ...99

Gambar 6.3 Ilustrasi pemilihan material ... 100

Gambar 6.4 Ilustrasi pemilihan pemasok ... 101

Gambar 6.5 Ilustrasi perjanjian kontraktor &pemasok ... 102

Gambar 6.6 Ilustrasi pengiriman bahan/ material ... 102

(8)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 6.8 Bagan klasifikasi bahan-bahan teknik ... 105

Gambar 6.9 klasifikasi bahan-bahan alam ... 106

Gambar 6.10 klasifikasi bahan-bahan tiruan PVC (syntetic materials) ... 106

Gambar 6.11 klasifikasi bahan-bahan logam (materials metals) ... 108

Gambar 6.12. Spesifikasi bahan konstruksi ... 109

Gambar 6.13 Ilustrasi tips memilih bahan/ material ... 112

Gambar 6.14 Ilustrasi pemilihan bahan/ material ... 115

Gambar 6.15 beton prategang untuk jembatan ... 116

Gambar 7.1 Ilustrasi jenis alat berat untuk pekerjaan konstruksi ... 126

Gambar 7.2 Ilustrasi jenis peralatan kecil yang biasa digunakan tukang untuk pekerjaan konstruksi ... 127

Gambar 7.4 Bulldozer ... 129

Gambar 7.4 Motor Grader ... 130

Gambar 7.5 Scrapper ... 130

Gambar 7.7 Backhoe ... 132

Gambar 7.8 Dragline ... 132

Gambar 7.9 Clamshell ... 133

Gambar 7.10 Dump Truck ... 133

Gambar 7.11 Flat Bed Truck ... 134

Gambar 7.12 Tower crane ... 135

Gambar 7.12 Mobile crane ... 135

Gambar 7.13 Crawler crane ... 136

Gambar 7.13 Tandem Roller ... 137

Gambar 7.14 Tamping Roller ... 137

Gambar 7.15 Pneumatic Tired Roller ... 138

Gambar 7.16 Concrete Mixer ... 138

Gambar 7.17 Crusher ... 139

Gambar 7.18 Batch Plant ... 139

Gambar 7.19 Ilustrasi Tips Memilih Alat Berat ... 140

Gambar 7.20 Asphalt Mixing Plant ... 140

Gambar 8.1 Ilustrasi perlunya perhitungan Anggaran Biaya pembuatan suatu bangunan ... 145

Gambar 8.2 Ilustrasi Pentingnya Rencana Anggaran Biaya dalam perencanaan konstruksi ... 146

Gambar 8.3 Ilustrasi perlunya Rencana Anggaran Biaya dalam perencanaan konstruksi ... 146

Gambar 8.4 Alur pembuatan Rencana Anggaran Biaya ... 147

Gambar 8.5 Ilustrasi perlunya ketelitian dalam menyusun RAB ... 151

Gambar 8.6 Ilustrasi pembuatan Rencana Anggaran Biaya ... 154

Gambar 9.1 Ilustrasi analisa harga satuan pekerjaan ... 156

(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 10.1 Ilustrasi Volume pekerjaan ... 213

Gambar 10.2 Ilustrasi Konversi satuan Panjang ... 216

Gambar 10.3 Ilustrasi Konversi satuan Berat ... 216

Gambar 10.4 Ilustrasi Konstruksi Jalan Mac Adam ... 225

Gambar 10.5 Ilustrasi Pehitungan volume jalan Sirtu (Pasir Batu) ... 226

Gambar 10.6 Ilustrasi Pehitungan volume jalan Burda (Lapisan Aspal 2 lapis) ... 227

Gambar 10.7 Ilustrasi Abutmen Jembatan ... 228

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Lembar Observasi Jenis-jenis pekerjaan Konstruksi Gedung, Jalan

dan Jembatan ...10

Tabel 6.1 Lembar rekapitulasi kebutuhan bahan/ material ... 101

Tabel 6.2 contoh lembaran periksa penerimaan material ... 103

Tabel 6.3 Persyaratan Gradasi Agregat ... 110

Tabel 6.4 Syarat-syarat keadaan mutu Agregat ... 110

Tabel 7.1. Jenis-jenis Peralatan Konstruksi untuk pekerjaan Gedung, Jalan dan Jembatan ... 143

Tabel 8.1. Contoh Tabel Rencana Anggaran Biaya taksiran ... 149

Tabel 9.1 Daftar harga satuan bahan bangunan ... 157

Tabel 9.2 Daftar harga satuan upah... 158

Tabel 9.3 Daftar Analisa Standar Nasional Indonesia (SNI) ... 158

Tabel 9.4 Analisa Harga Satuan pekerjaan pasangan batu kali ... 204

Tabel 9.5 Analisa Harga Satuan pekerjaan 1m2 pasangan bata merah tebal ½ ... 209

Tabel 9.6 Lembar Observasi ... 210

Tabel 10.1 Rumus dasar bangun datar ... 214

(11)

PETUNJUK PENGGUNAAN BUKU

Puji Syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME yang telah melimpahkan rahmat-nya sehingga dapat menyelesaian buku ini.

Buku dengan judul Estimasi Biaya Kontruksi ini diharapkan dapat menjadi pan-duan, memperkaya dan meningkatkan penguasaan pengetahuan dan keterampilan bagi peserta didik. Mengingat pentingnya buku ini, disarankan mmemperhatikan hal-hal sebagai berikut.

1. Bacalah Tujuan pembelajaran terlebih dahulu untuk mengetahui apa yang akan kamu capai dalam bab ini serta lihatlah peta konsep untuk megetahui pemetaan materi.

2. Bacalah buku ini dengan teliti dan seksama, serta bila ada yang kurang jelas bisa ditanyakan kepada guru.

3. Lakukan kegiatan literasi pada bagian cakrawala dan jelajah internet untuk memperluas wawasanmu.

4. Pada bagian akhir bab terdapat tes kompetensi yang dapat kalian gunakan untuk mengetahui apakah sudah menguasai materi dalam bab ini.

Untuk membantu anda dalam menguasai kemampuan di atas, materi dalam buku ini dapat kamu cermati tahap demi tahap. Jangan memaksakan diri sebelum be-nar-benar menguasai bagian demi bagian dalam modul ini, karena masing-masing sa-ling berkaitan. Pada akhir bab dilegkapi dengan Penilaian Akhir Bab. Jika anda belum menguasai 75% dari setiap kegiatan, maka anda dapat mengulangi untuk mempe-lajari materi yang tersedia dalam buku ini. Apabila anda masih mengalami kesulitan memahami materi yang ada dalam bab ini, silahkan diskusikan dengan teman atau guru anda.

Buku ini terdapat bagian-bagian untuk memperkaya dan menguji pengetahuan dan keterampilanmu. Adapun bagian-bagian tersebut adalah:

Lembar Praktikum Lembar acuan yang digunakan untuk melatih keterampilan peserta didik sesuai kompetensi keahlianya.

Contoh Soal Digunakan untuk memberikan gambaran soal yang akan dit-anyakan dan cara menyelesaikannya.

Cakrawala Berisi tentang wawasan dan pengetahuan yang berkaitan dengan ilmu yang sedang dipelajari.

Jelajah Internet Fitur yang dapat digunakan peserta didik untuk menambah sumber belajar dan wawasan. Menampilkan link dan QR code

sumber belajar.

Rangkuman Berisi ringkasan pokok materi dalam satu bab.

Tugas Mandiri Kegiatan yang bertujuan untuk melatih peserta didik da-lam memahami suatu materi dan dikerjakan secara individu maupun kelompok (diskusi).

Penilaian Akhir Bab Digunakan untuk mengetahui sejauh mana kompetensi yang sudah dicapai peserta didik setelah mempelajari satu bab. Refleksi Kegiatan yang dapat dilakukan oleh peserta didik maupun

guru di akhir kegiatan pembelajaran guna mengevaluasi dan memberikan umpan balik kegiatan belajar mengajar.

Penilaian Akhir

(12)

PETA KONSEP BUKU ESTIMASI BIAYA KONSTRUKSI JILID 1 BAB I Jenis-jenis peker-jaan Konstruksi Gedung, Jalan dan

Jembatan BAB II Tahapan-tahapan

pekerjaan Konstruksi Gedung, Jalan dan

Jembatan BAB III Dokumen Kontrak BAB IV Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) BAB V Spesifikasi Teknis pekerjaan BAB X Menghitung Volume pekerjaan BAB IX Metode Analisa Harga Satuan BAB VIII Metode Estimasi Biaya BAB VII Jenis-jenis Pera-latan pekerjaan Konstruksi Ge-dung, Jalan dan

Jembatan BAB VI Spesifikasi bahan

(13)

APERSEPSI

Sebuah bangunan baik itu bangunan gedung, jalan maupun jembatan dapat terlaksana proses konstruksinya dengan baik dan sempurna, tidak terlepas dari proses perencaan dan manajemen konstruksi yang baik. Proses perencanaan sebuah proyek konstruksi bangunan adalah sebuah proses sistematis mulai dari proses prarencana sampai dengan manajemen konstruksi, yang didalamnya terdapat rencana-rencana teknis sebuah proyek konstruksi, diantaranya berupa gambar perencanaan, Details Engineering Design (DED), spesifikasi teknis, Bestek sampai dengan Rencana Anggaran

Biaya (RAB).

Rencana Anggaran Biaya (RAB) sebuah proyek konstruksi baik itu konstruksi bangunan gedung, jalan maupun jembatan dihasilkan dari proses perencanaan estimasi biaya konstruksi yang dianalisis secara teliti. Dalam proses analisis ini data-data dihimpun, baik baik itu data-data primer di lapangan maupun data-data sekunder melalui referensi serta data teknis konstruksi. dengan demikian nilai anggaran sebuah proyek dapat dihitung atau diestimasi dengan terencana.

Buku Estimasi Biaya Konstruksi Jilid 1, Kompetensi Keahlian Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan ini terdiri dari 10 bab, yaitu diantaranya; BAB I Jenis-jenis pekerjaan Konstruksi Gedung, Jalan dan Jembatan, BAB II Tahapan-tahapan pekerjaan Konstruksi Gedung, Jalan dan Jembatan, BAB III Dokumen Kontrak, BAB IV Rencana

Kerja dan Syarat-syarat (RKS), BAB V Spesifikasi Teknis pekerjaan, BAB VI Spesifikasi

bahan pekerjaan, BAB VII Jenis-jenis Peralatan pekerjaan Konstruksi Gedung, Jalan dan Jembatan, BAB VIII Metode Estimasi Biaya, BAB IX Metode Analisa Harga Satuan, BAB X Menghitung Volume pekerjaan.

(14)

BAB

I

JENIS-JENIS PEKERJAAN KONSTRUKSI

GEDUNG, JALAN DAN JEMBATAN

TUJUAN PEMBELAJARAN

KATA KUNCI PETA KONSEP Setelah proses pembelajaran diharapkan siswa dapat menjelaskan jenis-jenis pekerjaan pada konstruksi gedung, menjelaskan jenis-jenis-jenis-jenis pekerjaan pada konstruksi, jalan, menjelaskan jenis-jenis pekerjaan pada konstruksi jembatan dengan teliti dan benar.

Konstruksi, Bowplank, direksi Keet

JENIS-JENIS PEKERJAAN KONSTRUKSI GEDUNG, JALAN DAN JEMBATAN

C. Jenis - Jenis pekerjaan Konstruksi Jembatan B. Jenis-Jenis pekerjaan Konstruksi Jalan A. Jenis-Jenis pekerjaan Konstruksi Gedung

BAB I JENIS-JENIS PEKERJAAN KONSTRUKSI GEDUNG, JALAN DAN JEMBATAN

(15)

PENDAHULUAN

Konstruksi dapat diartikan model atau tata letak suatu bangunan, seperti gedung, jalan, jembatan dan lain sebagainya. Dalam bidang arsitektur atau teknik sipil, sebuah konstruksi juga dikenal sebagai bangunan atau satuan infrastruktur pada suatu atau beberapa area atau merupakan suatu kegiatan membangun sarana maupun prasarana. (H Frick, 1999).

Sebelum kita menghitung estimasi biaya konstruksi, terlebih dahulu kita harus memahami tentang unsur dan fungsi pengelolaan konstruksi atau yang sering disebut dengan manajemen konstruksi. Manajemen memiliki arti sebagai kumpulan cara untuk memperoleh suatu hasil dalam rangka mencapai tujuan melalui kegiatan sekelompok orang. Adapun konstruksi adalah semua kegiatan yang berhubungan dengan pelaksanaan pembanguanan suatu bangunan sehingga dapat menahan beban sebagaimana fungsi tujuannya. Bangunan tersebut dapat berupa bangunan gedung, bangunan jalan maupun bangunan jembatan (H Frick, 1999).

Gambar 1.1 Proses Konstruksi Sebuah Gedung

Sumber: http:// 4.bp.blogspot.com/-/ MtRcuj9C3bc/ s1600/ 01.%2BPROYEK%2BSTRUKTUR.jpg

Gambar ilustrasi tersebut merupakan salah satu contoh konstruksi sebuah bangunan gedung. Suatu kegiatan usaha yang kompleks, sifatnya tidak rutin, memiliki

keterbatasan terhadap waktu, anggaran dan sumberdaya serta memiliki spesifikasi

tersendiri atas produk yang dihasikan merupakan kegiatan konstruksi, baik itu konstruksi gedung, jalan maupun jembatan. Penyelenggaraan suatu konstruksi memerlukan suatu manajemen yang baik supaya proyek dapat berjalan sesuai rencana. Salah satu bagian dari manajemen konstuksi yang memegang peranan cukup penting adalah unsur-unsur dan pihak-pihak yang terlibat dalam pembangunan. Pelaksanaan konstruksi harus diselenggarakan secara menyeluruh mulai dari perencanaan

anggaran, pembangunan fisik sampai dengan pemeliharaan yang melibatkan berbagai

(16)

MATERI PEMBELAJARAN

A. Jenis-jenis pekerjaan pada Konstruksi Gedung

Konstrusi gedung merupakan suatu proyek yang biasanya berupa pembangunan rumah, gedung atau tempat-tempat singgah lainnya. Konstruksi gedung terjadi di semua kota besar maupun kota kecil, mulai dari konstruksi fasilitas umum seperti bangunan institusional, lembaga pendidikan, perdagangan maupun tempat rekreasi. Arsitek dan insinyur sipil berperan sebagi perencana konstruksi pada sebuah gedung, sementara material yang dibutuhkan lebih ditekankan pada aspek-aspek arsitektural atau keindahan dipandang.

Gedung merupakan suatu jenis penyediaan infrastruktur yang juga banyak menyita belanja pemerintah. Hampir setiap tahun, setiap kementerian, lembaga dan instansi baik pusat maupun daerah melakukan pembangunan gedung, baik itu untuk kebutuhan instansi itu sendiri maupun untuk kebutuhan masyarakat, misalnya pembangunan rumah sakit atau sekolah. Leading sector untuk penyediaan jenis infrastruktur ini adalah Kementerian pekerjaan Umum Ditjen Cipta Karya, sedangkan untuk di daerah dikelola oleh Dinas pekerjaan Umum setempat.

Jenis-jenis pekerjaan pada konstruksi biasanya berupa : 1. pekerjaan pendahuluan atau persiapan;

Gambar 1.2 Proses pekerjaan Bowplank

Sumber:https:// www.jagobangunan.com

2. pekerjaan tanah dan fondasi; 3. pekerjaan struktur;

4. pekerjaan pasangan dinding; 5. pekerjaan kosen;

6. pekerjaan pasangan lantai; 7. pekerjaan pasangan atap; 8. pekerjaan sanitasi;

9. pekerjaan instalasi listrik; dan 10. pekerjaan mekanikal.

(17)

MATERI PEMBELAJARAN

B. Jenis-jenis pekerjaan pada Konstruksi Jalan

Konstruksi jalan adalah suatu proyek yang meliputi penggalian, pengurugan, pengerasan jalan dan struktur drainase. Konstruksi jalan biasanya direncanakan oleh dinas pekerjaan umum setempat.

Jenis-jenis pekerjaan konstruksi ini dapat berupa pembangunan, rehabilitasi dan pemeliharaan jalan, leading sectornya-nya berada pada Kementerian pekerjaan Umum dan Ditjen Bina Marga. Untuk di provinsi dan kabupaten/ kota berada pada dinas pekerjaan umum setempat. Tujuan dari pekerjaan pembangunan, rehabilitasi dan pemeliharaan jalan adalah untuk menghubungkan satu daerah ke daerah lain dan untuk memperlancar arus transportasi darat agar perpindahan orang, barang dan jasa dari satu daerah ke daerah lain dapat lebih lancar, sehingga akan tercipta keseimbangan dan pertumbuhan serta perkembangan ekonomi di daerah yang terhubung dengan jalur transportasi tersebut.

Jenis-jenis pekerjaan pada konstruksi ini biasanya berupa : 1. pekerjaan pendahuluan

Pada bagian ini berisi mengenai hal-hal yang berkaiatan dengan persiapan, seperti pembersihan lokasi, pengukuran lahan, pemasangan bowplank atau papan duga hingga pembuatan direksi keet.

2. pekerjaan bangunan bawah

Pada bagian ini meliputi pekerjaan galian tanah, urugan tanah, pembangunan fondasi dan struktur bawah untuk pekerjaan jalan.

3. pekerjaan bangunan atas

Pada bagian ini meliputi pekerjaan struktur atas, seperti lapisan aspal pada jalan.

4. pekerjaan drainase

Pada bagian ini meliputi pekerjaan sistem pembuangan air genangan pada jalan yang diperlukan supaya tidak menyebabkan ganguan pada pengguna lalu lintas maupun penyebab kerusakan pada struktur jalan.

5. pekerjaan lain-lain

Pada bagian ini meliputi pekerjaan tam bahan infrastruktur yang diperlukan pada kenyamanan dan kelengkapan jalan, seperti penerangan jalan, median jalan, rambu-rambu dan lain-lain.

(18)

MATERI PEMBELAJARAN

Gambar 1.3: Proses pekerjaan Konstruksi Jalan

Sumber:https:// www.pemborong.web.id

C. Jenis-jenis pekerjaan pada Konstruksi Jembatan

Konstruksi jembatan adalah suatu proyek yang meliputi penggalian, pengurugan, struktur bangunan bawah, struktur bangunan atas dan struktur drainase. Konstruksi jembatan biasanya direncanakan oleh dinas pekerjaan umum setempat.

Konstruksi ini dapat berupa pekerjaan pembangunan, rehabilitasi dan pemeliharaan jalan, leading sector-nya berada pada Kementerian pekerjaan Umum dan Ditjen Bina Marga. Untuk di provinsi dan kabupaten/ kota berada pada dinas pekerjaan umum setempat. Tujuan dari pekerjaan pembangunan, rehabilitasi dan pemeliharaan jalan adalah untuk menghubungkan satu daerah ke daerah lain dan untuk memperlancar arus transportasi darat agar perpindahan orang, barang dan jasa dari satu daerah ke daerah lain dapat lebih lancar, sehingga akan tercipta keseimbangan dan pertumbuhan serta perkembangan ekonomi di daerah yang terhubung dengan jalur transportasi tersebut.

Jenis-jenis pekerjaan pada konstruksi ini biasanya berupa : 1. pekerjaan pendahuluan

Pada bagian ini berisi mengenai hal-hal yang berkaiatan dengan persiapan, seperti pembersihan lokasi, pengukuran lahan, pemasangan bowplank atau papan duga hingga pembuatan direksi keet.

2. pekerjaan bangunan bawah

Pada bagian ini meliputi pekerjaan galian tanah, urugan tanah, pembangunan fondasi dan struktur bawah untuk pekerjaan jembatan.

3. pekerjaan bangunan atas

Pada bagian ini meliputi pekerjaan struktur atas, seperti lantai deck untuk jembatan.

(19)

MATERI PEMBELAJARAN

4. pekerjaan drainase

Pada bagian ini meliputi pekerjaan sistem pembuangan air genangan pada jembatan yang diperlukan supaya tidak menyebabkan ganguan pada pengguna lalu lintas maupun penyebab kerusakan pada struktur jalan.

5. pekerjaan lain-lain

Pada bagian ini meliputi pekerjaan tam bahan infrastruktur yang diperlukan pada kenyamanan dan kelengkapan jalan, seperti penerangan jembatan, buk sandaran, rambu-rambu dan lain-lain.

Gambar 1.4: Proses pekerjaan Konstruksi Jembatan

Sumber:https:// www.niri-rubber.com

CAKRAWALA

JENIS-JENIS PEKERJAAN KONSTRUKSI GEDUNG, JALAN DAN JEMBATAN yang masuk ke dalam konstruksi industri ini umumnya sebuah proyek industri

yang memang membutuhkan spesifikasi dan juga persyaratan yang khusus seperti

contohnya pada proyek industri kilang minyak, industry berat dan juga industri dasar. Pada perencanaan dan pelaksanaannya ini memerlukan suatu ketelitian dan

keahlian juga teknologi yang pasti haruslah spesifik.

Apabila dilihat secara garis besar, akan terdapat empat tahapan dalam suatu konstruksi. Di awali dari tahan perencanaan atau bisa disebut planning, tahan perancangan atau desain, tahan pengadaan dan juga tahan pelaksanaan atau konstruksi itu sendiri.

(20)

JELAJAH INTERNET CAKRAWALA Tahap Perencanaan

Pada tahap perencanaan, penetapan untuk garis-garis besar rencana proyek itu dilakukan, termasuk juga merekrut pihak konsultan. Apa yang dilakukan dalam tahap ini? ini diantaranya yaitu briefing, studi dari kelayakan proyek, penentuan desain, program budgeting sampai dengan financing.

Tahap Perancangan

Dalam tahap kedua ini adalah sutu perancangan yang akan dilakukan dalam 3 periode, yakni periode prelimenery design atau dalam bahasa Indonesia bisa juga disebut prarancangan, perkembangan rancangan atau periode design development dan periode desain akhir dan juga penyiapan untuk dokumen pelaksanaan.

Tahap Pengadaan atau Pelelangan

Untuk tahan ketiga yaitu pengadaan ini, maka yang perlu dilakukan adalah sebuah pengadaan konsultan pengadaan sesudah gagasan awal dan juga pengadaan pengawas untuk dilakukan supervise dalam proyek itu sendiri. Setelah dilakukan pengadaan konsultan, pengadaan kontraktor juga dilakukan dalam tahap ini.

Tahap Pelaksanaan

Dalam tahapan terakhir ini yaitu konstruksi merupakan pelaksanaan

pembangunan suatu konstruksi fisik yang sesuai dengan desain yang di awal telah

disepakati. Dalam tahap ini, setelah kontrak telah ditandatangani, dan SPK sudah dikeluarkan, maka perkerjaan dapat dilakukan.

Untuk menambah wawasan lebih jauh mengenai jenis-jenis pekerjaan konstruksi gedung, jalan dan jembatan para peserta didik sekalian dapat mempelajari secara mandiri di internet. Salah satu website yang dapat kalian kunjungi untuk menambah wawasan dan pemahaman kalian tentang jenis-jenis pekerjaan konstruksi gedung, jalan dan jembatan adalah sebagai berikut:

http:// manproyek.blogspot.com/ 2016/ 03/

(21)

RANGKUMAN

Jenis-jenis pekerjaan konstruksi gedung, jalan dan jembatan:

1. Leading sector untuk penyediaan jenis infrastruktur ini adalah Kementerian pekerjaan Umum Ditjen Cipta Karya. Untuk di daerah dikelola oleh Dinas pekerjaan Umum setempat.

2. Leading sector untuk penyediaan jenis infrastruktur jalan adalah Kementerian pekerjaan Umum Ditjen Bina Marga. Untuk di daerah dikelola oleh Dinas pekerjaan Umum setempat.

3. Leading sector untuk penyediaan jenis infrastruktur jembatan adalah Kementerian pekerjaan Umum Ditjen Bina Marga. Untuk di daerah dikelola oleh Dinas pekerjaan Umum setempat.

TUGAS MANDIRI

Tugas peserta didik dalah menjelaskan tentang jenis-jenis pekerjaan konstruksi gedung, jalan dan jembatan serta mempresentasikannya. Tugas dikerjakan dalam bentuk laporan dengan format yang telah disepakati dengan guru mata pelajaran.

Judul Kegiatan: Jenis-jenis pekerjaan konstruksi gedung, jalan dan jembatan

Jenis Kegiatan: Tugas Kelompok

Tujuan Kegiatan: 1) Peserta didik dapat menjelaskan jenis-jenis pekerjaan konstruksi gedung, jalan dan jembatan dengan benar. (KD 3)

2) Peserta didik dapat mengelompokkan jenis-jenis pekerjaan konstruksi gedung, jalan dan jembatan dengan benar.(KD 4)

Langkah Kegiatan:

1. Buatlah kelompok dengan teman sebangkumu untuk mengerjakan kegiatan berikut ini!

Ketua Kelompok:.. ...

Nama Anggota :.. ... ... ...

(22)

Gambar 1.5 Konstruksi atap

Sumber: https:// tukang.co/ artikel/ rangka-atap-kayu/

berdasarkan gambar tersebut, jenis pekerjaan apa yang sedang dilakukan………..

3. Perhatikan gambar di bawah ini!

Gambar 1.6 Konstruksi Jalan

Sumber: http:// steelIndonesianews.com/ detail.php?id=1739

berdasarkan gambar tersebut, jenis pekerjaan apa yang sedang dilakukan... TUGAS MANDIRI

(23)

TUGAS MANDIRI

4. Carilah pekerjaan konstruksi, gedung, jalan dan jembatan yang

sedang berlangsung di sekitarmu!, amatilah jenis-jenis pekerjaan yang sedang dilakukan tersebut!

Berikut ini tabel pengamatannya

Tabel 1.1 Lembar Observasi Jenis-jenis pekerjaan Konstruksi Gedung, Jalan dan Jembatan

Sumber: Dokumentasi pribadi

5. Buatlah file presentasi hasil observasi mu dan presentasikan di depan kelas!

6. Simpulkan hasil pekerjaan yang telah kamu lakukan pada kegiatan ini dengan rapi!

Kesimpulan:.. ...

PENILAIAN AKHIR BAB

Jawablah beberapa pertanyaan berikut dengan jawaban yang benar!

1. Sebuah proyek konstruksi pembangunan jembatan sedang berlangsung. Pada tahap pekerjaan bangunan bawah, apa saja yang mungkin dikerjakan pada tahap itu?

2. Sebuah proyek pembangunan jalan raya yang menghubungkan antara kota A dan kota B direncanakan oleh PT. Guntur sedangkan pelaksanaan pembangunan dilakukan oleh PT. Waski tanpa diwakilkan dengan bantuan kontraktor lain dan diawasi oleh PT. Alfa Jaya. Sebutkan unsur pengelolaan proyek konstruksi dalam kasus tersebut!

3. Baik perencana maupun pengawas pekerjaan konstruksi memeliki tugas dan tanggung jawabnya terhadap ownwer. Apa yang membedakan dari keduanya. 4. Dinas Pendidikan akan membangun unit sekolah baru di kota A. Kemudian perencanaan bangunan yang dilakukan oleh PT. Persada dibuatkan system lelang untuk menentukan pihat pelaksana, yang dimenangkan oleh CV. Tiga Konstruksi. berdasarkan ulasan di atas, apakah peran Dinas Pendidikan dan CV. Tiga Konstruksi? jelaskan tugas-tugasnya

(24)

PENILAIAN AKHIR BAB maupun Jembatan, masing-masing mempunyai uraian jenis-jenis pekerjaan mulai dari pekerjaan persiapan sampai dengan pekerjaan finishing. Uraikanlah jenis-jenis pekerjaan untuk proses konstruksi pembangunan baik itu pembangunan Gedung, Jalan maupun Jembatan!

REFLEKSI

Setelah mempelajari bab ini, peserta didik tentu menjadi paham tentang pengertian, jenis-jenis pekerjaan pada proses konstruksi pembangunan baik itu pembangunan Gedung, Jalan maupun Jembatan. Dari semua materi yang sudah dijelaskan pada bab ini, mana yang menurut peserta didik paling sulit dipahami? Coba diskusikan dengan teman maupun guru, supaya pemahamannya lebih maksimal untuk bab ini dan bab selanjutnya karena saling keterkaitan, agar peserta didik lebih siap memasuki dunia kerja yang sesungguhnya.

(25)

BAB

II

KONSTRUKSI GEDUNG, JALAN DAN JEMBATANMEMAHAMI TAHAPAN-TAHAPAN PEKERJAAN

Setelah proses pembelajaran diharapkan siswa dapat menjelaskan tahapan-tahapan pekerjaan pada konstruksi gedung, menjelaskan tahapan-tahapan-tahapan-tahapan pekerjaan pada konstruksi, jalan, menjelaskan tahapan-tahapan pekerjaan pada konstruksi jembatan dengan teliti dan benar.

Bestek, tender, kontraktor, IMB TUJUAN PEMBELAJARAN

PETA KONSEP

KATA KUNCI

MEMAHAMI TAHAPAN-TAHAPAN PEKERJAAN KONSTRUKSI GEDUNG, JALAN DAN JEMBATAN

C. Tahapan-tahapan pekerjaan Konstruksi Jembatan A. Tahapan-tahapan pekerjaan Konstruksi Gedung B. Tahapan-tahapan pekerjaan Konstruksi Jalan

BAB II MEMAHAMI TAHAPAN-TAHAPAN PEKERJAAN KON-STRUKSI GEDUNG, JALAN DAN JEMBATAN

(26)

PENDAHULUAN

Setelah belajar mengenai jenis-jenis pekerjaan konstruksi gedung, jalan dan jembatan pada bab sebelumnya, sekarang kita akan mempelajari mengenai tahapan-tahapan yang perlu dilalui dalam kegiatan pekerjaan konstruksi, diantaranya adalah bestek. peraturan dan syarat-syarat pelaksanaan suatu pekerjaan sebuah proyek konstruksi dikenal dengan istilah bestek.

Bestek mengatur spesifikasi hal-hal yang akan dikerjakan baik berupa dokumen maupun gambar. Bestek juga memuat tentang spesifikasi dan syarat-syarat teknik

pembangunan yang disusun secara jelas, lengkap dan teratur serta perhitungan kuantitas pekerjaan dan perkiraan biaya pelaksanaan pembangunan yang jelas, tepat

dan terperinci. Selain spesifikasi bestek juga berisi gambar yang dalam pelaksanaan

konstruksi menjadi bagian yang penting. Gambar menjadi suatu patokan bentuk dan ukuran yang akan dikerjakan. Perhatikan gambar 2.1 berikut

Gambar 2.1 Ilustrasi gambar bestek dengan maket

Sumber:https:// www.perusahaanarsitektur.com/ desain-rumah-9/

Gambar 2.1 di atas merupakan ilustrasi gambar bestek yang digunakan sebagai pedoman dalam pembangunan di lapangan. Gambar bestek perlu dibuat sedetail mungkin demi mempermudah pelaksanaannya.

Setelah bestek selesai dibuat, tahapan lain yang tidak kalah pentingnya adalah pengurusan Ijin Mendirikan Bangunan (IMB). Sebelum mendirikan suatu bangunan, pemilik bangunan harus terlebih dahulu mengurus (memiliki) IMB. Ijin ini dikeluarkan oleh dinas teknik di lingkungan pemerintah daerah kabupaten/ kota setempat.

Setelah tahapan pengurusan IMB selesai, selanjutnya adalah tahapan kegiatan lelang pekerjaan atau tender. Pelelangan adalah suatu proses kegiatan penawaran pekerjaan yang ditawarkan oleh pemilik proyek (owner) kepada para kandidat pelaksana pekerjaan (kontraktor), yang bertujuan untuk memilih salah satu pelaksana pekerjaan yang memenuhi syarat dan terbaik.

(27)

MATERI PEMBELAJARAN

A. Tahapan-tahapan pekerjaan pada Konstruksi Gedung

Salah satu bagian tahapan awal dalam proses konstruksi bangunan gedung adalah merencanakan bestek dan membuat gambar besteknya. Apa itu bestek? Untuk lebih jelas pelajarilah pembahasan di bawah ini.

1. Tahap Perencanaan (Bestek)

Hal-hal kegiatan proyek konstruksi secara umum. a. peraturan Administrasi

Selain peraturan yang menyeluruh di peraturan umum, peraturan yang tidak kalah penting yaitu mengenai aturan kepenulisan dokumen-dokumen atau sering disebut administrasi.

b. peraturan dan Teknis Pelaksanaan

Selanjutnya aturan paling penting yaitu mengenai spesifikasi dan teknis

pelaksanaan konstruksi di lapangan. 2. Tahap Desain (Gambar Bestek)

Gambar bestek terdiri dari gambar rencana bangunan dengan skala yang disesuaikan dengan luas dan bentuk bangunan. Gambar bestek adalah gambar atau desain bangunan yang direncanakan untuk dibangun atau diwujudkan. Gambar bestek juga berisi tentang detail bangunan. Gambar bestek yaitu gambar desain bangunan yang dibuat lengkap untuk konstruksi yang akan dikerjakan.

Gambar 2.2 Ilustrasi gambar bestek gedung

Sumber:https:// docplayer.info/ 129570915-Aplikasi-building-informasi-modeling-bim-tekla-structure-pada-konstruksi-at-ap-dome-gedung-olahraga-utp-surakarta.html

(28)

MATERI PEMBELAJARAN

Gambar 2.3: Ilustrasi gambar bestek jembatan

Sumber:http:// argajogja.blogspot.com/ 2012/ 06/ download-gratis-program-jembatan- beton. html

Gambar detail bangunan yang termuat dalam bestek terdiri dari gambar rencana teknis. Gambar rencana teknis ini meliputi gambar arsitektur, gambar struktur, gambar mekanikal dan elektrikal serta tata lingkungan. Semakin baik dan lengkap gambar akan mempermudah proses pekerjaan dan mempercepat dalam penyelesaian pekerjaan konstruksi.

Gambar perencanaan yang akan digunakan dalam pembuatan IMB harus sesuai dengan bestek, karena jika tidak, akan menimbulkan perselisihan antara direksi dengan pemborong. Tujuan gambar bestek adalah untuk mempermudah pekerjaan suatu proyek konstruksi yang akan dikerjakan di lapangan, sehingga sesuai dengan rencana dan sesuai dengan anggaran yang ada.

Keuntungan menggunakan gambar bestek, diantaranya:

a. dengan gambar bestek, pekerjaan suatu proyek bisa sesuai dengan keinginan owner;

b. Mempermudah pekerjaan di lapangan, karena adannya acuan gambar bestek;

c. pekerjaan proyek bisa ditarget dengan time schedule, karena item masing-masing pekerjaan sudah terperinci dan detail;

d. pekerjaan proyek mudah dikontrol;

e. Mempermudah menghitung biaya yang dibutuhkan; dan f. Mempermudah dalam hal pengurusan perijinan atau IMB. 3. Tahap Perijinan (Ijin Mendirikan Bangunan)

Ijin mendirikan bangunan gedung atau yang dikenal dengan istilah IMB adalah perijinan yang diberikan oleh pemerintah daerah kepada pemilik bangunan gedung untuk membangun baru, mengubah, memperluas,

(29)

MATERI PEMBELAJARAN

mengurangi dan atau merawat bangunan gedung sesuai dengan persyaratan administratif dan persyaratan teknis yang berlaku (Wijoyo, Kusno, 2006).

Kewajiban bagi setiap pemilik bangunan adalah memiliki IMB karena untuk menjamin kejelasan eksistensi atau legalitas sebuah bangunan. Oleh karena itu, setiap orang pribadi atau badan yang akan mendirikan bangunan gedung wajib memiliki IMB. Pengaturan tentang IMB diatur dalam:

a. Undang-undang No.28 tahun 2002 tentang bangunan gedung;

b. Peratuan pemerintah No.36 tahun 2005 tentang peraturan Pelaksanaan UU No.28 tahun 2002;

c. PMDN No.32 tahun 2010 tentang Pedoman Pemberian Ijin Mendirikan Bangunan; dan

d. peraturan Menteri PUPR Republik Indonesia No.05/ PRT/ M/ 2016 tentang Ijin Mendirikan Bangunan Gedung.

Bangunan yang memerlukan IMB dalam pengendalian penyelenggaraan bangunan gedung diatur melalui penerbitan IMB berdasrkan pasal 25 peraturan Menteri PUPR Republik Indonesia No.05/ PRT/ M/ 2016, yaitu untuk: 1) Pembangunan bangunan gedung baru, dan atau prasarana bangunan

gedung;

2) Renovasi bangunan gedung dan atau prasarana bangunan gedung, meliputi pembaruan, peremajaan atau penyempurnaan;

3) Rehabilitasi bangunan gedung dan atau prasarana bangunan gedung melalui upaya pemulihan kondisi suatu bangunan gedung cagar budaya agar dapat dimanfaatkan secara efesien untuk fungsi kekinian dengan cara perbaikan atau peru bahan tertentu dengan tetap menjaga nilai kesejarahan, arsitektur dan budaya; dan

4) Pelestarian atau pemugaran.

berdasarkan peratuan menteri di atas, dapat kita rinci untuk IMB diperlukan pada bangunan-bangunan, diantaranya:

a) Bangunan gedung yang berfungsi sebagai; hunian, keagamaan, usaha, social dan budaya serta olah raga;

b) Bangunan bukan gedung yang berfungsi sebagai:

(1) Pelataran parkir, lapangan tenis, lapangan basket, lapangan golf dan lain sejenisnya;

(2) Fondasi tangki, dan lain sejenisnya;

(3) Pagar tembok atau besi dan tanggul atau turap dan lain sejenisnya;

(4) Septic tank atau bak penampungan bekas air kotor dan lain sejenisnya;

(5) Sumur resapan dan lain sejenisnya;

(6) Teras tidak beratap atau tempat pencucian dan lain sejenisnya; (7) Dinding penahan tanah dan lain sejenisnya;

(8) Jembatan penyeberangan orang, jembatan jalan perumahan dan lain sejenisnya;

(30)

MATERI PEMBELAJARAN

listrik, gardu telepon, tiang listri/ telepon dan lain sejenisnya; (10) Kolam renang, kolam ikan air deras dan lain sejenisnya; dan

(11) Gapura, patung, bangunan reklame, monument dan lain sejenisnya. Pengajuan permohonan IMB berdasarkan pasal 15 ayat [1] PP No.36 tahun 2005, hal-hal yang harus dilengkapi sebagai persyaratannya adalah :

(a) Tanda bukti status kepemilikan hak atas tanah atau tanda bukti perjanjian pemanfaatan tanah;

(b) Data pemilik gedung;

(c) Rencana teknis bangunan gedung; dan

(d) Hasil analisis mengenai dampak lingkungan bangunan gedung yang menimbulkan dampak besar terhadap lingkungan.

Selain persyaratan di atas, pengajuan IMB juga harus ada perijinan dan rekomendasi teknis lain berdasarkan pasal 32 Peratuan Menteri PUPR Republik Indonesia No.05/ PRT/ M/ 2016, diantranya:

(1) Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL);

(2) Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL);

(3) Ketentuan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP); dan (4) Surat Ijin Peruntukan Penggunaan Tanah (SIPPT).

Selanjutnya, dengan melengkapi semua syarat yang diperlukan, kemudian menunggu perijinan selesai. Ada kemungkinan permohonan IMB ditolak bila terjadi dua hal, yaitu:

(a) Bertentangan dengan Undang-undang atau peraturan yang berlaku; dan

(b) Bertentangan dengan rencana perluasan atau tata kota. 4. Tahap Pelelangan pekerjaan (Tender)

Setelah melalui tahapan perencanaan (bestek) dan tahap perijinan (IMB), tahapan selanjutnya adalah tahap pelaksanaan pekerjaan tersebut. Dalam melaksanakan pekerjaan terdapat berbagai cara yang dapat dilakukan, diantaranya; pekerjaan dapat dikerjakan sendiri, yaitu pekerjaan yang dilakukan langsung oleh si pemilik baik pengadaan bahan maupun pengaturan tenaga, misalnya untuk bangunan yang sederhana. Cara yang lain adalah diborongkan sebagian, misalnya pemilik menyediakan bahan-bahan adapun pelaksanaan pekerjaan nya diserahkan kepada pemborong dengan perhitungan upah pekerjaan saja. Cara yang terakhir yaitu dengan pelelangan (tender), yaitu pemberian pekerjaan yang dilakukan dengan cara menyeleksi pemborong/ kontraktor yang akan melaksanakan pekerjaan, cara ini biasa dilakukan untuk pelaksanaan proyek konstruksi milik pemerintah atau bangunan milik bersama.

Pelelangan atau tender adalah suatu proses kegiatan penawaran pekerjaan yang ditawarkan oleh pemilik proyek (owner) kepada pelaksana (kontrktor), yang bertujuan untuk memilih salah satu pelaksana pekerjaan yang

(31)

MATERI PEMBELAJARAN

kegiatan untuk menyediakan barang/ jasa dengan cara menciptakan persaingan yang sehat di antara penyedia barang/ jasa yang setara dan memenuhi syarat, berdsarkan metode dan tata cara tertentu yang telah ditetapkan dan diikuti oleh pihak-pihak yang terkait secara taat sehingga terpilih penyedia barang/ jasa terbaik (Wulfram 2008:49).

Acara pembukaan dokumen penawaran dilakukan secara resmi dalam suatu acara yang disaksikan oleh semua peserta lelang karena dokumen tersebut merupakan penentu dalam persaingan pemilihan penyedia barang/ jasa pemerintah. Salah satu tahapan yang mutlak harus dilalui dalam proses penyedia barang/ jasa pemerintah adalah tahapan pembukaan dokumen penawaran. Acara pembukaan dokumen penawaran selalu menjadi perhatian semua peserta lelang karena dalam acara inilah panitia pengadaan barang/ jasa pemerintah membeberkan seluruh data yang terdapat dalam setiap dokumen penawaran kepada seluruh peserta lelang.

dengan demikian, proses penentuan pemenang leleang jadi terbuka dan bebas dari kecurangan. dengan mengetahui setiap informasi yang terdapat dalam dokumen penawaran peserta lainnya, maka secara tidak langsung para peserta lelang dapat mengawasi panitia pengadaan barang/ jasa dalam melakukan proses evaluasi dokumen penawaran tersebut. Karena itulah, meskipun tidak ada kewajiban hadir dalam acara pembukaan penawaran, setiap peserta lelang selalu berusaha untuk hadir dalam acara tersebut.

Pelelangan dapat dilaksanakan setelah semua persiapan pembuatan rencana kerja telah selesai dikerjakan. Penggunaan tender dalam suatu proyek merupakan salah satu proses untuk pengadaan kontraktor dalam pelaksanaan pekerjaan. Melalui pelelangan, diharapkan akan didapat biaya pelaksanaan seminimal mungkin serta hasil pelaksanaan pekerjaan yang dapat diper tanggung jawab kan dan tidak merugikan kedua belah pihak. Adapun jenis-jenis pelelangan adalah sebagai berikut:

a. Pelelangan Umum

Pelelangan ini diberitahukan kepada pemborong-pemborong (kontraktor) melalui iklan-iklan atau surat kabar (media massa) dan yang lainnya serta mencantumkan syarat-syarat yang berhak mengikuti. Pelelangan umum adalah pelelangan yang dihadiri oleh siapapun/ pihak manapun boleh ikut. Keunggulannya yaitu bersifat bebas terbuka dan umum, terjadi kompetisi yang maksimum, harga penawaran lebih kompetitif sehingga bisa mendapatkan harga yang murah sedangkan kelemahannya yaitu hilangnya

control terhadap pemborong yang tidak bonafide. Pemborong yang bonafide sungkan untuk ikut dalam pelelangan dan banyak kemungkinan

pemborong melakukan pemotongan harga (cut prise off errors). Proyek

bisa jatuh ke tangan pemborong yang tidak sesuai dengan kualifikasi dan

harga permulaan bisa lebih rendah, meskipun biaya akhir bisa lebih tinggi (keterlambatan, klaim, perbaikan, denda dan lain-lain).

b. Pelelangan Undangan/ Terbatas

Bagi yang tidak memenuhi syarat prakualifikasinya tidak akan diikut sertakan sehingga bonafiditasnya terjamin. Pelelangan jenis ini mengundang

(32)

MATERI PEMBELAJARAN

beberapa pemborong yang terbatas jumlahnya untuk mengajukan penawaran. Keunggulannya yaitu bersifat tertutup, penawar merupakan

pemborong yang telah terkualifikasi dan jelas bonafiditasnya, mereka sudah lolos registrasi, klasifikasi dan kualifikasi serta harga persaingan

penawaran lebih meyakinkan sehingga proyek pekerjaan bisa lebih terjamin hasil pekerjaan nya sedangkan kelemahannya yaitu harga penawaran lebih mahal dibandingkan melalui pelelangan umum.

c. Pelelangan dibawah Tangan/ Negoisasi

Pelelangan ini biasanya ditunjuk langsung oleh direksi untuk mengerjakan proyek rahasia, militer, khusus, berhubungan dengan pertahanan dan keamanan negara dan spesialisasi pada pekerjaan khusus dan membutuhkan kualitas yang sempurna. Keunggulannya yaitu bersifat tertutup, penawar

merupakan pemborong yang sudah terkualifikasi dan jelas bonafiditasnya, mereka sudah lolos registrasi, klasifikasi dan kualifikasi sehingga

proyek pekerjaan bisa terjamin keberhasilannya. Pelelangan ini berupa pelelangan yang dihadiri oleh pihak khusus dan bersifat rahasia sedangkan kelemahannya yaitu karena pelelangan ini menunjuk satu pemborong yang

telah dipercaya kebonafidannya, sehingga memberikan harga penawaran

yang relative lebih tinggi karena tidak ada persaingan dibandingkan melalui pelelangan umum dan pelelangan terbatas.

Direksi membentuk panitia lelang yang terdiri dari Principal, direksi dan Perencana setelah pihak perencana menyiapkan bahan-bahan seperti bestek, gambar bestek, berita acara, surat penawaran dan lampiran-lampirannya. Setelah panitia terbentuk barulah pelelangan dimulai. Berikut ini merupakan prosedur-prosedur pelelangan:

1) Arsitek harus sudah siap dengan bestek, gambar bestek, lengkap dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan sudah disyahkan oleh principal dan direksi yang merupakan syarat utama dalam pelaksanaan penawaran; 2) Membuat dokumen tender (periapan pelelangan) kemudian diadakan

pengumuman dan pemborong mengambil dokumen tender;

3) Gambar bestek, bestek dan pedoman surat penawaran serta syarat-syarat beserta lampirannya sudah lengkap dalam dokumen tender; 4) Diadakan prakualifikasi pemborong yang memperkenalkan diri;

5) Pelaksanaan pelelangan harus sesuai dengan ketentuan/ Undang-undang yang berlaku dan Keputusan Presiden;

6) Kepanitiaan untuk pelaksanaan pelelangan dibentuk oleh pihak principal

dan direksi ;

7) Panitia pelelangan bertugas mulai pada tahap prakualifikasi pemborong

sampai dengan tahap penetapan calon pemborong yang menang; dan 8) Panitia lelang menetapkan: hari dan tanggal anwyzing (penjelasan dan

peninjauan lapangan), system pemanggilan pemborong, syarat-syarat pemasukan surat penawaran/ pelelangan dan pengumuman pemenang lelang.

(33)

CAKRAWALA

MEMAHAMI TAHAPAN-TAHAPAN PEKERJAAN KONSTRUKSI GEDUNG, JALAN DAN JEMBATAN

Sebagai pelaku Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah, apalagi yang tidak memiliki pengetahuan mengenai keteknikan, seringkali tiba-tiba diminta menangani atau merencanakan suatu pengadaan pekerjaan Konstruksi, walaupun pekerjaan konstruksi tersebut berupa bangunan sederhana 3 lantai misalnya. tentunya hal ini membuat kita menjadi bingung, untuk itu berikut ini adalah garis besar tahapan proyek konstruksi. Tahapan proyek konstruksi dapat dibagi menjadi:

1. Planning (Tahap perencanaan); 2. Design (Tahap perancangan); 3. Tahap pelelangan/ pengadaan; dan 4. Construction (Tahap pelaksanaan). 1. Tahap Perencanaan (Planning)

Tahapan ini meliputi rekruitment konsultan (MK, perencana) untuk menterjemahkan kebutuhan pemilik, membuat TOR, survei, feasibility study kelayakan proyek, pemilihan desain, schematic design, program dan budget, financing. Tahapan perencanaan merupakan penetapan garis-garis besar rencana proyek, disini merupakan tahap pengelolaan (briefing), studi, evaluasi dan program yang mencakup hal-hal teknis ekonomis, lingkungan, dan lain-lain. Hasil dari tahap ini adalah :

a. Laporan survei; b. Studi kelayakan; c. Program dan bugdet;

d. TOR (Term Of Reference); dan e. Master plan.

2. Tahap Desain/ Perancangan (Design)

Tahap perancangan terdiri dari dua sub tahap yaitu: a. Tahap Pra-Desain (Preliminary Design)

Tahapan ini mencakup kriteria desain, skematik desain, proses diagram blok plan, rencana tapak, potongan, denah, gambar situasi/ site plan tata ruang, estimasi cost.

b. Tahap pengembangan Desain (Development Design)/ Detail Desain (Detail Design).

Tahapan ini merupakan tahap pengembangan dari prarancangan yang sudah dibuat dan perhitungan-perhitungan yang lebih detail, mencakup:

1) Perhitungan-perhitungan detail (struktural maupun non struktural) secara terperinci;

2) Gambar-gambar detail (gambar arsitektur, elektrikal, struktur, mekanal, dsb.)l

3) Outline specification (garis besar); dan

(34)

CAKRAWALA 3. Tahap Pengadaan/ Pelelangan (Procurement/ Tender)

Tahapan ini bertujuan untuk menunjuk kontraktor sebagai pelaksanan atau sejumlah kontraktor sebagai sub- kontraktor yang melaksanakan konstruksi di lapangan.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam tahap ini adalah : a. Prakualifikasi

Prosedur ini dikenal sebagai babak prakualifikasi yang meliputi pemeriksaan sumber daya keuangan, manajerial dan fisik kontraktor yang potensial, dan pengalamannya pada proyek serupa, serta integritras perusahaan. Seringkali dalam tahap pelelangan diadakan beberapa prosedur agar kontraktor yang berpengalaman dan berkompeten saja yang diperbolehkan ikut serta dalam pelelangan. Untuk proyek-proyek milik pemerintah, kontraktor yang memenuhi persyaratan biasanya dimasukkan ke dalam Daftar Rekanan Mampu (DRM).

b. Dokumen Kontrak

Dokumen kontrak akan ada setelah terjadi ikatan kerjasama antara dua pihak atau lebih. Dokumen kontrak sendiri didefinisikan sebagai dokumen legal yang menguraikan tugas dan tangjung jawab pihak-pihak yang terlibat di dalamnya. Sebelum hal itu terjadi terdapat proses pengadaan atau proses pelelangan dimana diperlukan Dokumen lelang atau dokumen tender. 4. Tahap Pelaksanaan (Construction)

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah merencanakan, mengkoordinasikan, dan mengendalikan semua operasional di lapangan. Tahapan pelaksanaan bertujuan untuk mewujudkan bangunan yang dibutuhkan oleh pemilik proyek dan sudah dirancang oleh konsuktan perencana dalam batasan biaya dan waktu yang telah disepakati, serta dengan kualitas yang telah disyaratkan. Perencanaan dan pengendalian proyek secara umum meliputi: a. Perencanaan dan pengendalian jadwal waktu pelaksanaan;

b. Perencanaan dan pengendalian organisasai lapangan; c. Perencanaan dan pengendalian tenaga kerja; dan d. Perencanaan dan pengendalian peralatan dan material

Adapun koordinasi seluruh operasi di lapangan meliputi:

1) Mengkoordinasikan seluruh kegiatan pembangunan, baik untuk bangunan sementara maupun bangunan permanen, serta semua fasilitas dan perlengkapan yang terpasang;

2) Mengkoordinasikan para Sub- kontraktor ; dan 3) Penyeliaan umum.

Pelaksanaan pekerjaan konstruksi untuk gedung berbeda dengan pekerjaan konstruksi jalan atau konstruksi bendungan, pelabuhan dsb. Pada pekerjaan konstruksi, 4 target yang harus dicapai kontraktor :

a) Selesai dengan mutu/ kualitas paling tidak sama dengan yang ditentukan dalam spec/ perencanaan;

b) Selesai dengan waktu lebih kecil atau sama dengan waktu perencanaan; c) Selesai dengan biaya paling tidak sama dengan biaya yang direncanakan;

(35)

RANGKUMAN

Tahapan-tahapan pekerjaan konstruksi gedung, jalan dan jembatan: 1. Tahapan perencanaan;

2. Tahapan perijinan; 3. Tahapan pelelangan; dan 4. Tahap pelaksanaan.

Tahap perencanaan berupa bestek dan gambar bestek perlu dibuat sedetail mungkin demi mempermudah pelaksanaannya. Setelah bestek selesai dibuat, tahapan lain yang tidak kalah pentingnya adalah pengurusan Ijin Mendirikan Bangunan (IMB). Dalam mendirikan suatu bangunan, pemilik bangunan harus terlebih dahulu mengurus (memiliki) IMB. Ijin ini dikeluarkan oleh dinas teknik di lingkungan pemerintah daerah kabupaten/ kota setempat.

Setelah tahapan pengurusan IMB selesai, selanjutnya adalah tahapan kegiatan lelang pekerjaan atau tender. Pelelangan adalah suatu proses kegiatan penawaran pekerjaan yang ditawarkan oleh pemilik proyek (owner) kepada para kandidat pelaksana pekerjaan (kontraktor), yang bertujuan untuk memilih salah satu pelaksana pekerjaan yang memenuhi syarat dan terbaik.

CAKRAWALA

d) Selesai dengan tidak menimbulkan dampak lingkungan (sosial, fisik, dan administratif);

e) Pemeriksaan lab/ testing; f) Penyerahan pertama; g) Masa pemeliharaan; dan h) Penyerahan kedua.

JELAJAH INTERNET

Untuk menambah wawasan lebih jauh mengenai tahapan-tahapan pekerjaan konstruksi gedung, jalan dan jembatan para peserta didik sekalian dapat mempelajari secara mandiri di internet. Salah satu website yang dapat kalian kunjungi untuk menambah wawasan dan pemahaman kalian tentang jenis-jenis pekerjaan konstruksi gedung, jalan dan jembatan adalah sebagai berikut: https:// www.academia.edu/ 31554639/ TAHAPAN_PROYEK_ KONSTRUKSI_DAN_STRUKTUR_ORGANISASINYA

(36)

TUGAS MANDIRI

Tugas peserta didik dalah menjelaskan tentang tahapan-tahapan pekerjaan konstruksi gedung, jalan dan jembatan serta mempresentasikannya. Tugas dikerjakan dalam bentuk laporan dengan format yang telah disepakati dengan guru mata pelajaran.

Judul Kegiatan : Tahapan-tahapan pekerjaan konstruksi gedung, jalan dan jembatan

Jenis Kegiatan : Tugas Kelompok

Tujuan Kegiatan : 1) Peserta didik dapat menjelaskan tahapan-tahapan pekerjaan konstruksi gedung, jalan dan jembatan dengan benar. (KD 3)

2) Peserta didik dapat mengelompokkan tahapan-tahapan pekerjaan konstruksi gedung, jalan dan jembatan dengan benar.(KD 4)

Langkah Kegiatan:

1. Buatlah kelompok dengan teman sebangkumu untuk mengerjakan kegiatan berikut ini!

Ketua Kelompok:.. ...

Nama Anggota :.. ... ... ...

2. Perhatikan kasus pelelangan proyek konstruksi beriku ini!

Dinas Pendidikan akan mengadakan pembangunan gedung sekolah SMK Negeri 1. Dinas Pendidikan telah memeliki PT. Archi Desain sebagai perencana yang telah menyiapka gambar bestek dan BQ (Bill of quantity)

atau daftar kuantitas pekerjaan. Untuk menentukan siapa pelaksananya, maka ownwer dari proyek ini mengadakan pelelangan melalui web. LPSE. Dalam proses pelelangan tersebut, semua orang atau badan usaha tertentu diperbolehkan mengikuti lelang tersebut. Kemudian dilakukan seleksi

untuk pelaksana terpilih yang paling bagus kualifikasi rencana pekerjaan

dan RAB yang paling murah dari BQ yang disajikan.

3. Diskusikan bersama teman mu mengenai jenis pelelangan yang digunakan dalam kasus tersebut beserta data-data yang dibutuhkan dalam proses pelelangan!

4. Carilah kasus lain di lapangan mengenai proses kegiatan pelelangan proyek konstruksi (pencarian dapat melalui web. Lelang https:// lpse.pu.go.idatau dari data lapangan)

Nama Proyek : ……… Pemilik Proyek : ……… Jenis Pelelangan : ……… Peserta Pelelangan : ……… Prosedur Pelelangan : ……… ………..

(37)

TUGAS MANDIRI

PENILAIAN AKHIR BAB

Jawablah beberapa pertanyaan berikut dengan jawaban yang benar!

1. salah satu dokumen penting dalam proses konstruksi adalah membuat bestek. Bestek merupakan uraian sejelas-jelasnya tentang pelaksanaan bangunan yang terdiri dari peraturan umum, peraturan administrasi dan peraturan serta teknis pelaksanaannya. Terangkan isi dari ketiga uraian tersebut!

2. Iwan akan membuat gambar bestek untuk proyek konstruksi jalan. Apa saja fungsi dari gambar besteknya?

3. Indra sebagai humas CV. Jaya Abadi akan mengikuti sebuah proses pelelangan terbuka. Bagaimana prosedur dalam melakukan pelelangan proyek konstruksi secara umum?

4. Gunawan sedang mempelajari tentang jenis-jenis perkerasan jalan. Ia diberi pertanyaan oleh gurunya mengenai peranan agregat pada struktur perkerasan lentur dan perkerasan kaku. Apa jawaban dari pertanyaan tersebut?

5. Pak Santoso akan membangun sebuah jembatan penyeberangan di salah satu jalan perumahan. Apakah dalam proyek tersebut membutuhkan IMB? Berikan alasannya!

Pemenang Lelang : ………

5. Buatlah file presentasi hasil pekerjaan mu dan presentasikan di depan

kelas!

6. Simpulkan hasil pekerjaan yang telah kamu lakukan pada kegiatan ini dengan rapi!

(38)

REFLEKSI

Setelah mempelajari bab ini, peserta didik tentu menjadi paham tentang pengertian, tahapan-tahapan pekerjaan pada proses konstruksi pembangunan baik itu pembangunan Gedung, Jalan maupun Jembatan. Dari semua materi yang sudah dijelaskan pada bab ini, mana yang menurut peserta didik paling sulit dipahami? Coba diskusikan dengan teman maupun guru, supaya pemahamannya lebih maksimal untuk bab ini dan bab selanjutnya karena saling keterkaitan, agar peserta didik lebih siap memasuki dunia kerja yang sesungguhnya.

(39)

BAB

III

DOKUMEN KONTRAK

Setelah proses pembelajaran pada bab III, siswa diharapkan dapat menjelaskan jenis-jenis dokumen pekerjaan konstruksi, menganalisis isi dokumen kontrak pekerjaan konstruksi dan mempresentasikan dokumen kontrak pekerjaan konstruksi dengan teliti dan benar.

Bouwheer, kontrak, anemer TUJUAN PEMBELAJARAN PETA KONSEP KATA KUNCI DOKUMEN KONTRAK C. Menganalisis Isi Dokumen Kontrak A. Mengenal Kontrak Konstruksi B. Dokumen Kontrak

(40)

PENDAHULUAN

Setelah melalui bagian dari tahapan-tahapan dalam pekerjaan konstruksi, mulai dari tahapan perencanaan, tahapan perijinan, tahapan pelelangan (tender) sampai tahap pelaksanaan, maka tahap selanjutnya adalah menyajikan dokumen kontrak. Tahukah kalian apakah yang dimaksud dengan dokumen kontrak?

Kontrak adalah perjanjian pemborongan pekerjaan antara pihak pemberi tugas

(owner) dengan kontraktor. Penetapan pemenang pelelangan dilaksanakan dengan cara mengeluarkan surat pelulusan pekerjaan/ surat perintah kerja (gunning). Kontrak ini dibuat setelah pemberi tugas (owner) menetapkan atau menunjuk pemenang pelelangan.

Gambar 3.1 Ilustrasi gambar serah terima dokumen kontrak dari owner kepada kontraktor

Sumber:https:// www.arsitag.com/ article/ tahap-11-tender- kontraktor

Gambar 3.1 di atas merupakan ilustrasi penandatanganan proyek konstruksi antara pemilik proyek (owner) dengan pihak pelaksana atau kontraktor terpilih. Kesepakatan tersebut diikat oleh surat perjanjian yang diatur dalam dokumen kontrak yang bersifat menyeluruh. Tahap ini merupakan tahap kesepakatan antara owner dengan kontraktor. Perjanjian yang terdapat dalam dokumen kontrak beserta dengan lampirannya merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya. Perjanjian tersebut biasanya disajikan dalam bentuk pasal-pasal.

Pasal-pasal penting dalam dokumen kontrak berisi diantaranya lingkup pekerjaan, jangka waktu pekerjaan, harga borongan, cara pembayaran, pekerjaan tambah atau kurang dan pengakhiran perjanjian. Lingkup pekerjaan berisi tentang uraian pekerjaan yang termasuk kontrak. Harga borongan menjelaskan nilai yang harus dibayar oleh pemilik proyek kepada kontraktor untuk melaksanakan seluruh lingkup pekerjaan, biaya-biaya yang termasuk dalam harga borongan, sifat kontrak lumpsum, fixed price

atau unit price. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan menjelaskan tentang total durasi pelaksanaan pekerjaan, pentahapan, hak memperoleh perpanjangan waktu, ganti rugi keterlambatan sedangkan cara pembayaran berisi tentang tahapan pembayaran, cara pengukuran prestasi, jangka waktu pembayaran, jumlah pembayaran yang ditahan pada setiap tahap, konsekuensi apabila terjadi keterlambatan pembayaran.

(41)

MATERI PEMBELAJARAN A. Mengenal Kontrak Konstruksi

Penyusunan kontrak pada jasa pemborongan atau pekerjaan konstruksi merupakan kegiatan menyusun kontrak paket pekerjaan jasa pemborongan yang dilakukan oleh pihak pengguna jasa atau panitia dengan penyedia jasa atau pemborong (kontraktor) yang telah ditunjuk proses pelaksanaan lelang. Untuk lebih memahami pengertian kontrak pada kegiatan konstruksi, maka pelajarilah materi pada sub bab ini.

1. Pengertian Kontrak

Tidak semua persetujuan dan transaksi dibuat dalam bentuk kontrak. Kontrak adalah perjanjian tertulis antara dua pihak atau lebih yang telah saling menyetujui untuk mengadakan suatu transaksi. Transaksi dilanjutkan dalam bentuk kontrak bila:

a. Saling menyetujui (mutual consent);

b. Ada penawaran dan penerimaan (offer and acceptance); dan c. Adanya risiko bagi masing-masing pihak apabila tidak diantisipasi.

Sehingga kontrak konstruksi merupakan suatu perjanjian antara

pemborong sebagai pihak yang bertanggung jawab dalam mewujudkan fisik

bangunan di lapangan, adapun pihak pemberi tugas adalah sebagai pihak yang membiayai pelaksanaan pembangunan.

Dalam penyusunan kontrak, pengguna dan penyedia jasa konstruksi mengacu kepada atau berdasarkan draft konrak yang ada dalam dokumen penawaran dan dokumen lainnya, seperti:

1) Dokumen berita acara hasil pembukaan dokumen usulan; 2) Berita acara evaluasi, berita acara klarifikasi dan negoisasi;

3) Berita acara penetapan calon penyedia jasa pemborongan; dan

4) Keputusan penunjukan penyedia jasa pemborongan dari pihak pengguna dan dokumen lainnya.

Sistem kontrak yang dipilih adalah sistem kontrak yang telah ditentukan pada naskah draft kontrak yang ada dalam dokumen lelang. Pemilihan sistem kontrak yang digunakan tersebut disesuaikan dengan jenis, sifat, dan nilai pengadaan jasa pemborongan yang bersangkutan.

2. Jenis Kontrak Konstruksi

Pada pekerjaan konstruksi ada tiga jenis kontrak yang biasa digunakan di lapangan, seperti yang tertera pada Gambar 3.2 berikut.

(42)

MATERI PEMBELAJARAN

Gambar 3.2 Diagram Jenis Kontrak Konstruksi

Sumber:https:// iamnotthoseman.wordpress.com/ 2010/ 06/ 25/ jenis-kontrak-dalam-proyek-konstruksi/ a. Build Contract

Kontrak kerja yang menitik beratkan pada implementasi dari rencana desain proyek yang sudah ada. Tugas pemborong hanya membangun saja b. Design and Build Contract

Pada kontrak ini pihak kontraktor diminta mengajukan penawaran pekerjaan termasuk desainnya (rencana proyek) berdasarkan keahlian pemborongnya (package deal). Keuntungan yang didapat oleh pemilik dengan sistem ini yaitu memungkinkan mendapatkan desain yang baik dan bermanfaat bagi pemilik meskipun belum tentu harganya yang termurah. Hal yang kedua yaitu pihak pemilik proyek hanya berurusan dengan sebuah organisasi yang sekaligus menangani masalah desain dan perencanaan sekaligus pelaksanaannya. Kontrak seperti ini dapat digunakan untuk proyek yang rumit dan memakai teknologi tinggi.

c. Design Management Contract

pekerjaan pengelolaan ini dapat dikontrakkan suatu organisasi spesialis maupun individu yang dikenal sebagai konsultan. pekerjaan ini

mencakup mulai dari ide, definisi proyek, konsep proyek, studi kelayakan, pra-rencana sampai pada pengawasan pekerjaan fisiknya serta penyiapan manual operation dan perawatan.

3. Jenis Kontrak Pembayaran

Sesuai kebutuhan proyek konstruksi pada saat ini terdapat beberapa jenis sistem kontrak, diantaranya:

a. Kontak Unit price

Kontrak unit price atau kontrak harga satuan adalah kontrak pengadaan barang atau jasa atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu berdasarkan harga satuan yang pasti dan tetap untuk setiap satuan

(43)

MATERI PEMBELAJARAN

bersifat perkiraan sementara dan system pembayaran kepada penyedia jasa/ kontraktor pelaksana yaitu berdasarkan hasil pengukuran bersama terhadap volume pekerjaan yang benar-benar telah dilaksanakan.

b. Kontrak Lump Sum Fixed price

Nilai kontrak tidak dapat diubah oleh sebab apapun, kecuali oleh satu hal yang diatur dalam pasal kontrak. Semua pekerjaan tercantum dalam dokumen kontrak dan dilaksanakan oleh kontraktor dengan jumlah imbalan tetap. tetapi jika pemilik proyek yang menyebabkan peru bahan, maka dipertimbangkan dalam pekerjaan tambah kurang.

c. Kontrak Biaya Tambah Upah yang Dinegosiasikan (Negotiated cost Plus and Fee Contract)

kontraktor menyetujui untuk melaksanakan pekerjaan dengan mendapatkan upah yang tetap ataupun bervariasi yang telah mengandung laba dan biaya-biaya umum dengan mendapatkan penggantian terhadap semua biaya lapangan sesuai dengan biaya nyata.

d. Kontrak Owner Builder

Kontrak owner builder merupakan sebuah jenis kontrak yang melibatkan pemilik proyek sebagai kontraktor, sehingga pemilik proyek dapat mengerjakan proyeknya secara mandiri atau dapat mensubkan pekerjaan tertentu pada sub kontraktor.

e. Kontrak Design and Build

Pada system ini perusahaan bertanggung jawab penuh baik desain maupun konstruksinya. Pada kontrak jenis ini owner hanya menyampaikan

gagasan spesifikasi dan luas lahan. Setelah itu kontraktor merancang dan

mengerjakannya. Pembayarannya dilakukan pada saat proyek sudah selesai dan owner hanya tinggal menggunakannya.

4. Jenis Surat Kontrak

Selain jenis kontrak, ada juga jenis surat kontraknya. Surat kontrak ada dua macam, yaitu:

a. Surat Kontrak yang digadaikan Bank 1) Sistem Termijn

Sistem Termijn adalah sistem dimana pemborong memakai uang sendiri untuk melakukan pekerjaan per tahap yang selanjutnya akan dibayar termijn pertama setelah tahap itu selesai, begitu seterusnya sampai proyek selesai.

2) Sistem Voor Financieren

Dalam hal ini pemborong harus memiliki modal yang cukup untuk pekerjaan itu, atau bila tidak punya uang pemborong bisa berusaha mendapat pinjaman dari bank dengan perjanjian dan jaminan yang harus siap dengan segala resiko karena berhubungan dengan modal perbankan. Sistem Voor Financieren adalah sistem yang dipakai utuk pekerjaan kepentingan umum yang harus secepatnya dikerjakan, artinya siapapun pemborong atau kontraktor yang berminat akan mengerjakan dan membiayai pekerjaan itu sampai selesai, baru setelah selesai biaya pelaksanaan akan dibayar total di akhir.

Gambar

Gambar 1.2 Proses pekerjaan Bowplank Sumber: https:// www.jagobangunan.com
Gambar 1.3: Proses pekerjaan Konstruksi Jalan Sumber: https:// www.pemborong.web.id C
Gambar 1.4: Proses pekerjaan Konstruksi Jembatan Sumber: https:// www.niri-rubber.com
Gambar 1.5 Konstruksi atap
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dalam pembuatan rincian biaya diperlukan estimasi biaya agar biaya yang dibutuhkan dapat dipersiapkan oleh pemilik proyek.. Estimasi biaya dapat digunakan sebagai

Pada aplikasi estimasi biaya terdapat user admin sebagai penyedia data dan juga konsultan sebagai estimator dari estimasi biaya suatu proyek.. Ketepatan perhitungan sangat

Secara umum faktor penyebab terjadinya pembengkakan biaya (cost overrun) pada proyek konstruksi antara lain estimasi biaya, pelaksanaan dan hubungan kerja, aspek dokumen proyek,

Hasil kajian menunjukkan bahwa: (1) pengembangan modul pada tahap define menunjukkan belum tersedianya modul estimasi biaya konstruksi jalan, pada tahap design modul disusun

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber... RANCANG BANGUN APLIKASI ESTIMASI BIAYA PADA PROYEK KONSTRUKSI J ALAN

Salah satu metode yang digunakan untuk melakukan estimasi biaya konstruksi untuk melakukan estimasi biaya konstruksi adalah menghitung secara detail harga satuan adalah

ESTIMASI BIAYA KONSTRUKSI PEMBANGUNAN BANDAR UDARA NGURAH RAI - BALI ALTERNATIF IVd. Jenis

Tugas Akhir Efisiensi Penggunaan 5D-BIM Terhadap Volume Material Dan Estimasi Biaya Pada Proyek Konstruksi A.. 2019: The role of contractors’ Building Information Modeling BIM