• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MOTIVASI, KEBIASAAN BELAJAR, DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA AKUNTANSI (Studi Kasus Pada Mahasiswa Akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MOTIVASI, KEBIASAAN BELAJAR, DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA AKUNTANSI (Studi Kasus Pada Mahasiswa Akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur)."

Copied!
100
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Diajukan Oleh :

ANDY FITRANSYAH LUBIS 0913010196/FE/EA

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR

(2)

TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA AKUNTANSI (Studi Kasus Pada Mahasiswa Akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur)

yang diajukan

Andy Fitransyah Lubis 0913010196

telah diseminarkan dan disetujui untuk menyusun skripsi

Pembimbing Utama

Drs. Ec. Eko Riyadi, M.Aks. Tanggal :………….. NIP : 19570501 199303 1001

Mengetahui Kaprogdi Akuntansi,

(3)

(Studi Kasus Pada Mahasiswa Akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur)

yang diajukan

ANDY FITRANSYAH LUBIS 0913010196

disetujui untuk Ujian Lisan oleh

Pembimbing Utama

Drs. Ec. Eko Riyadi, M.Aks Tanggal :………….. NIP : 19570501 199303 1001

Mengetahui

Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi

(4)

Andy Fitransyah Lubis 0913010196/FE/EA

Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh

Tim Penguji Skripsi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

pada tanggal 31 Juli 2013

Pembimbing : Tim Penguji :

Pembimbing Utama Ketua

Drs. Ec. Eko Riyadi, M.Aks Dr. Gideon Setyo B. M.Si Sekretaris

Drs. Ec. Tamadoy Thamrin, MM Anggota

Drs. Ec. Eko Riyadi, M.Aks

Mengetahui

Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

(5)

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillahirabbil’alamin, dengan nama Allah Yang Maha Pengasih

lagi Maha Penyanyang. Hanya Engkaulah yang kami sembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan. Seiring dengan langkah demi langkah yang diselingi dengan berbagai kesulitan, alhamdulillah berkat karunia, hidayah dan ridho Allah SWT semata, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Pengaruh Motivasi, Kebiasaan Belajar dan Lingkungan Belajar terhadap Prestasi Mahasiswa Akuntansi” yang merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana ekonomi di Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur..

Dalam kesempatan ini dengan segala kerendahan hati, penulis menyampaikan banyak terima kasih yang tiada terkira kepada pihak-pihak yang telah banyak membantu baik secara langsung maupun tidak langsung baik doa dan dukungan yang diberikan atas terselesaikannya skripsi ini. Oleh karena itu, penulis dengan rasa hormat mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Sudarto, MP, selaku Rektor Universitas

Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

2. Bapak Dr. Dhani Ichsanudin Nur, SE. MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

3. Bapak Dr. Hero Priono, M.Si, Ak, selaku Ketua Program Studi Akuntansi

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

(6)

dan kebutuhan lain penulis demi terselesaikannya skripsi ini.

7. Bapak Sjahrir Lubis dan Ibu Anik Indayati yang sangat kucintai keduanya, terima kasih atas curahan kasih sayang yang engkau berikan dan dukungannya baik secara moril maupun materil yang tidak terhingga.

8. Keluarga besar saya terima kasih atas dukungannya Aldo dan Mira kedua adik saya kalian penyemangat hidupku.

9. Seluruh sahabat-sahabatku tercinta (Amarus, Octaria, Ery, Ajeng, Andika, Riza, Bagus, Rio , Defri, Dedy, Mario, Gofur, Rizki, Riska, Elsa, Andre, John dan Alief) dan kawan-kawan dari semester pertama sampai terakhir, banyak kisah dan pengalaman yang tidak akan terlupakan bersama kalian, tanpa kalian semua saya bukanlah apa-apa.

10.Pihak –pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan semuanya, terima kasih atas bantuan dan dukungan kalian semua selama penulis melakukan penelitian ini.

Dengan segala kerendahan hati, hamba akui belum banyak yang bisa kuberikan untuk mereka semua. Hanya kasih sayang dan ridho-Mu semata yang selalu kuharap. Semoga Engkau membalas amalan, menyayangi, mengampuni dosa dan menunjukkan jalan yang lurus kepada mereka semua. Amiiin

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Surabaya, Juni 25

(7)

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

ABSTRAK ... ix BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang ... 1

1.2Perumusan Masalah ... 6

1.3Tujuan Penelitian ... 7

1.4Manfaat Penelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu ... 9

2.2 Landasan Teori ... 10

2.2.1 Pengertian Akuntansi ... 10

2.2.1.1. Tujuan Akuntansi ... 12

2.2.1.2 Bidang-Bidang Akuntansi ... 13

2.2.2. Pengertian Belajar ... 15

2.2.2.1. Teori-Teori Belajar ... 16

2.2.2.2. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar ... 18

(8)

2.2.3.1. Tujuan Motivasi ... 27

2.2.3.2. Teori Motivasi ... 29

2.2.4. Pengertian Kebiasaan Belajar ... ... 30

2.2.5. Pengertian Lingkungan Belajar ... 32

2.3 Kerangka Pikir ... 33

2.3.1. Pengaruh motivasi terhadap prestasi belajar.. ... 33

2.3.2. Pengaruh kebiasaan belajar terhadap prestasi belajar.. ... 33

2.3.3. Pengaruh lingkungan belajar terhadap prestasi belajar.. ... ... 35

2.4. Gambar Kerangka Pikir ... 36

2.5. Hipotesis ... 36

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 38

3.1.1. Definisi Operasional ... 38

3.1.2. Pengukuran Variabel ... 39

3.2. Teknik Pengambilan Sampel ... 42

(9)

3.3. Metode Analisis ... 45

3.3.1 Tehnik Analisis ... 45

3.3.2 Uji Hipotesis ... 49

Hasil Dan Pembahasan 4.1 Deskripsi Obyek Penelitian ... 50

4.1.1 Sejarah Singkat UPN “Veteran” Jawa Timur ... 50

4.1.2 Tempat Kedudukan ... 53

4.1.3 Falsafah, Visi, Misi dan Tujuan ... 53

4.1.3.1 Falsafah ... 53

4.1.3.2 Visi... 53

4.1.3.3 Misi ... 54

4.1.3.4 Tujuan ... 54

4.1.4 Deskripsi Fakultas Ekonomi ... 55

4.1.5 Riwayat Progdi Akuntansi ... 55

4.1.5.1 Visi Progdi Akuntansi ... 57

4.1.5.2 Misi Progdi Akuntansi ... 57

4.1.5.3 Tujuan Progdi Akuntansi ... 57

4.2 Deskripsi Hasil Penelitian ... 58

4.2.1 Karakteristik Responden ... 58

(10)

4.4.1.2 Uji Composite Reliability ... 73

4.4.1.3 Uji Discriminant Validity ... 74

4.5 Pengujian Hipotesis ... 75

4.5.1 Goodness Of Fit Inner Model ... 75

4.5.2 Uji Inner Weihgt ... 76

4.6 Pembahasan ... 77

4.6.1 goodness Of Fit Outer Model ... 77

4.6.2 Goodness Of Fit Inner Model ... 78

4.7 Implikasi ... 80

4.8 Perbedaan Dengan Penelitian Sebelumnya ... 83

4.9 Keterbatasan Penelitian ... 84

Kesimpulan Dan Saran 5.1 kesimpulan ... 85

5.2 Saran ... 85

(11)

Studi Kasus Pada Mahasiswa Akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur

Oleh:

Andy Fitransyah Lubis

ABSTRAK

Pada era globalisasi, negara kita mengalami perubahan yang pesat dalam berbagai bidang, termasuk bidang pendidikan, melalui pendidikan manusia dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya secara menyeluruh, sehingga pendidikan pula kemajuan suatu bangsa, termasuk bangsa indonesia, dapat dicapai. Penelitian ini merumuskan masalah mengenai apakah Motivasi, Kebiasaan Belajar dan Lingkungan Belajar berpengaruh pada Prestasi Belajar Mahasiswa Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Angkatan 2010. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui secara empiris dan membuktikan adanya pengaruh antara Motivasi, Kebiasaan Belajar dan Lingkungan Belajar terhadap Prestasi belajar.

Variabel yang digunakan adalah Motivasi (X1), Kebiasaan Belajar (X2), dan

Lingkungan Belajar (X3) terhadap Prestasi Belajar (Y). Skala dalam penelitian ini

yaitu skala likert. mahasiswa Strata satu (S1) program studi Akuntansi Universitas

Pembangunan Nasional „Veteran” Jawa Timur angkatan tahun 2010 yang

berjumlah 189 mahasiswa. Sampel dalam penelitian ini adalah 66 mahasiswa. Teknik analisis yang digunakan yaitu Partial Least Square (PLS).

Hasil dari penelitian ini adalah model Partial Least Square (PLS) yang dihasilkan tidak berpengaruh secara signifikan untuk menguji pengaruh Motivasi (X1), Kebiasaan Belajar (X2), dan Lingkungan belajar (X3) terhadap Prestasi

Belajar (Y). Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa variabel Motivasi, Kebiasaan Belajar dan Lingkungan belajar tidak berpengaruh pada Prestasi Belajar.

(12)

(Case Study On Accounting Students UPN "Veteran" East Java) Oleh:

Andy Fitransyah Lubis

ABSTRAK

In the era of globalization, our country would change rapidly in various fields, including education, through education people can develop their potential as a whole, so it is also educational progress of a nation, including the Indonesian nation, can be achieved. This study formulates the problem as to whether Motivation, Study Habits and Learning Environment effect on University Accounting Students Achievement National Development "Veteran" Force of East Java 2010. The purpose of this study was to determine empirically and prove the influence of Motivation, Study Habits and Learning Environment for Learning achievement.

Variable used is the Motivation (X1), Study Habits (X2), and Learning Environment (X3) on Learning Achievement (Y). Scale in this study is a Likert scale. Strata one student (S1) Accounting courses Universities National

Development "Veteran" East Java class of 2010, amounting to 189 students. The sample in this study was 66 students. Analysis technique used was Partial Least Square (PLS).

The results of this study are models Partial Least Square (PLS) produced no significant effect to test the effect of motivation (X1), Study Habits (X2), and the learning environment (X3) on Learning Achievement (Y). Based on the research that has been done indicates that the variable Motivation, Study Habits and learning environment have no effect on learning achievement.

(13)

1.1Latar Belakang Masalah

Pada era globalisasi, negara kita mengalami perubahan yang pesat dalam

berbagai bidang, termasuk bidang pendidikan, melalui pendidikan manusia dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya secara menyeluruh, sehingga pendidikan pula kemajuan suatu bangsa termasuk bangsa Indonesia dapat

dicapai.

Menurut Wahyuni (2007) keberhasilan pendidikan dipengaruhi oleh

perubahan dan pembaharuan dalam segala unsur-unsur yang mendukung pendidikan. Adapun unsur tersebut adalah dosen, mahasiswa, alat dan metode, materi dan lingkungan pendidikan, semua unsur tersebut paling terkait dalam

tercapainya tujuan pendidikan.

Mahasiswa pada suatu perguruan tinggi swasta terdiri dari berbagai ragam sikap dan nilai sebagai pengalaman individu yang juga merupakan refleksi

keberadaan keluargadan budaya, selanjutnya lembaga berupaya memberi stimulasi untuk menggali dan menumbuhkan serta mengembangkan potensi

yang dimiliki untuk mewujudkan prestasi mahasiswa secara optimal. Dalam penyampaian materi,setiap dosen menggunakan teknik dan metode yang

(14)

Mengingat sangat pentingnya pendidikan bagi kehidupan,pendidikan harus dilaksanakan sebaik-baiknya dalam segala lapisan masyarakat sehingga

memperoleh hasil yang maksimal. Mahasiswa termasuk dalam suatu lapisan masyarakat, oleh sebab itu suatu lembaga pendidikan harus berusaha untuk

menggali dan menumbuhkan serta mengembangkan potensi yang dimilki untuk mewujudkan prestasi mahasiswa secara optimal untuk kuliah, dalam rangka mendukung perkembangan dan penyerapan materi akuntansi oleh para

mahasiswa dibutuhkan pendidikan yang baik.

Salah satu bidang kejuruan yang bertujuan profesionalisme pada jenjang

perguruan tinggi atau program strata-1 (S1) adalah akuntansi. Mata kuliah Akuntansi merupakan salah satu bagian akuntansi yang dipelajari mahasiswa program strata-1 (S1) akuntansi, dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

dirasa perlu dilakukan optimalisasi fungsi semua faktor yang mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa akuntansi dan optimalisasi interaksi antara

faktor-faktor yang terkait di dalamnya.

Keberhasilan seorang mahasiswa dalam belajar dapat dilihat dari prestasi belajar mahasiswa yang bersangkutan, di dalam pendidikan mahasiswa akan

dinilai keberhasilannya melalui tes hasil belajar. Hasil yang diharapkan adalah prestasi belajar yang baik karena setiap orang yang menginginkan prestasi

(15)

prestasi yang tinggi, namun ada juga mahasiswa yang rendah prestasi belajarnya.

Adanya perbedaan prestasi belajar mahasiswa banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor ,prestasi belajar dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor

internal dan faktor eksternal. Faktor internal yaitu faktor yang bersumber dari dalam individu seperti kecerdasan, perhatian,. minat, bakat, motivasi, kematangan dan kesiapan.

Penelitian ini, akan dikaji faktor-faktor yang diduga mempunyai hubungan dan memberikan kontribusi terhadap pencapaian hasil belajar mata kuliah

akuntansi. Kemerosotan akademik mahasiswa disebabkan oleh faktor-faktor remaja itu sendiri seperti motivasi dan cara belajar mahasiswa. Di samping itu, faktor-faktor eksternal seperti lingkungan turut mendukung prestasi belajar

mahasiswa.

Motivasi memainkan peran yang penting dalam seluruh proses

belajar-mengajar, motivasi dari mahasiswa yang bersangkutan juga menentukan performance dari seorang mahasiswa. Kebanyakan penilaian atas student performance didasarkan pada indeks prestasi (IP) semata yang merupakan

penilaian formal dan institusi, padahal IP belum tentu menggambarkan performance mahasiswa yang sesungguhnya. Faktor liniency dan strictness

(16)

Kebiasaan belajar seorang mahasiswa sangat berpengaruh terhadap kelangsungan perkuliahannya. Belajar yang efisien dapat dicapai apabila

menggunakan strategi yang tepat, yakni adanya pengaturan waktu yang baik dalam mengikuti perkuliahan, belajar di rumah, berkelompok ataupun untuk

mengikuti ujian. Perilaku belajar yang baik dapat terwujud apabila mahasiswa sadar akan tanggung jawab mereka sebagai mahasiswa sehingga mereka dapat membagi waktu mereka dengan baik antara belajar dengan kegiatan di luar

belajar (Hanifah, 2001).

Faktor lain yang dapat dipertimbangkan adalah faktor yang bersumber dari

luar seperti lingkungan. Lingkungan ini terdiri dari tiga yaitu Lingkungan keluarga, lingkungan kampus dan lingkungan masyarakat. Lingkungan keluarga meliputi cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga,

suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua dan latar belakang kebudayaan. Lingkungan kampus meliputi metode mengajar,

kurikulum, relasi dosen dengan mahasiswa, relasi mahasiswa dengan mahasiswa, disiplin kampus, alat pelajaran, waktu kampus dan lain-lain. Sedangkan lingkungan masyarakat meliputi keadaan mahasiswa dalam

masyarakat, mass media, teman bergaul dan bentuk kehidupan masyarakat (Wahyuni,2007:79)

Gainen dan Locatelli (dalam Faridah, 2003:79) menyebutkan nilai pendidikan sebagai salah satu sistematik collection, interprestasi dan penggunaan informasi mengenai karakteristik mahasiswa, lingkungan

(17)

mahasiswa yang meningkat serta adanya keberhasilan secara profesional, dengan demikian, input yang diperoleh mahasiswa dapat menghasilkan output

secara optimal sebagai salah satu indikasi kualitas skill serta adanya unsur

profesionalisme. DeMong, Lendgren, Jr abd perry dalam “design and

assesment program for accounting” mengemukakan bahwa ada dua keahlian

intelektual yang penting untuk suatu keberhasilan profesi yaitu kemampuan dalam berfikir kritis dan kreatif sehingga wajar jika seseorang yang

proffesional akan berupaya mengetahui timbulnya permasalahan dan berupaya mengetahui timbulnya permasalahan dan berupaya mencari jawaban dari suatu

faktor penyebab permasalahan tersebut.

Selain itu hal tersebut juga diperkuat dengan nilai hasil indeks prestasi

kumulatif mahasiswa akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”

Jawa Timur yang menempati prosentasi terbesar adalah kisaran > 3,0 seperti dalam tabel berikut:

Tabel 1.1 Daftar IPK Mahasiswa Akuntansi Angkatan 2010 (Biro Admik UPN “Veteran” Jawa Timur)

Indeks Prestasi

(18)

mahasiswa. Dan sebanyak 32% atau 60 mahasiswa memiliki IP antara 2,5-3,0 kemudian 58% mahasiswa telah memiliki Indeks Prestasi di atas 3,0 ini

menunjukkan bahwa prestasi mahasiswa masih belum mencapai tingkat prestasi yang maksimal, oleh karena sangat perlu bagi para mahasiswa untuk bisa lebih

meningkatkan prestasi belajar mereka dengan beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi seperti motivasi, kebiasaan belajar, dan lingkungan belajar sehingga dapat berpengaruh terhadap tingkat presatsi belajar mahasiswa itu

sendiri.

Identifikasi awal yang dilakukan peneliti tentang permasalahan yang telah

dipaparkan oleh peneliti di atas menggambarkan para mahasiswa dalam memahami dan menyerap ilmu perkuliahan yang telah diberikan. Peneliti ingin mengetahui penyebab yang mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa, maka

dalam penyusunan skripsi ini peneliti tertarik untuk meneliti “PENGARUH MOTIVASI, KEBIASAAN BELAJAR, DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA AKUNTANSI (Studi Empiris Pada Mahasiswa Akuntansi UPN”Veteran”Jawa Timur)”.

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, maka permasalahan yang yang menjadi pusat perhatian dalam penelitian ini dapat

dirumuskan sebagai berikut:

(19)

2. Apakah kebiasaan belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa akuntansi?

3. Apakah lingkungan belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa akuntansi?

1.3 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah,penelitian ini mempunyai tujuan sebagai

berikut:

1. Untuk mengetahui dan membuktikan secara empiris apakah motivasi mempunyai pengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa akuntansi.

2. Untuk mengetahui dan membuktikan secara empiris apakah kebiasaan belajar mempunyai pengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa akuntansi.

3. Untuk mengetahui dan membuktikan secara empiris apakah lingkungan belajar mempunyai pengaruh terhadap prestasi belajar

mahasiswa akuntansi.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini sebagai berikut:

1. Bagi Peneliti

Sebagai sarana untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan teori-teori yang telah

(20)

2. Bagi Program Studi

Dapat memberikan saran yang ilmiah sehingga dapat dipergunakan sebagai

pertimbangan dalam mengambil kebijakan-kebijakan untuk memperbaiki sistem yang ada demi menciptakan lulusan yang handal. Sebagai sumbangan

pikiran serta untuk menambah perbendaharaan perpustakaan dan literatur yang nantinya akan berguna bagi para mahasiswa sebagai studi perbandingan

mencari data otentik tentang masalah yang dikehendaki.

3. Bagi Mahasiswa

Diharapkan dengan penelitian ini dapat lebih menumbuhkan kepedulian

mahasiswa dalam menyerap dan memahami ilmu perkuliahan yang telah diterima

4. Bagi Dosen

Hasil penlitian ini diharapkan sebagai bahan pertimbangan dalam merancang tugas-tugas kelas dan rumah sebagai dasar untuk menilai dan memperbaiki

(21)

2.1. Penelitian Terdahulu

Beberapa peneliti terdahulu yang berhubungan dengan penelitian sekarang

adalah sebagai berikut:

1. Prastiti (2009) penelitian yang berjudul “Pengaruh Preferensi Gaya Belajar terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Akuntansi”. Mempunyai

kesimpulan bahwa tidak terdapat perbedaan preferensi gaya belajar diantara mahasiswa progdi D-3 akuntansi, S-1 pendidikan akuntansi

dan S-1 akuntansi dan Tidak dapat pengaruh preferensi gaya belajar terhadap hasil belajar mahasiswa jurusan akuntansi.

2. Sudarmanto (2006) penelitian yang berjudul “Pengaruh Lingkungan

Belajar dan Minat Belajar terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa SMK Negeri 1 Bandar Lampung tahun pelajaran 2006/2007.

Mempunyai kesimpulan bahwa lingkungan belajar sekolah dan minat belajar mampu menjelaskan variasi pada prestasi belajar Akuntansi

kelas dua SMK Negeri 11 Bandar lampung sebesar 29,9% selebihnya dijelaskan oleh faktor lain yang tidak dapat dijelaskan dalam model regresi yang diperoleh. Faktor limgkungan belajar sekolah memiliki

sumbangan yang sangat besar terhadap garis regresi yang dihasilkan dibandingkan dengan minat belajar. Dengan demikian faktor

(22)

dibandingkan dengan minat belajar dalam upaya meningkatkan prestasi belajar akuntansi.

3. Munari (2009) penelitian yang berjudul “Kajian Nilai Pengantar

Akuntansi Mahasiswa baru Program Studi Akuntansi”. Kesimpulan

bahwa berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa ketiga variabel bebas yaitu kebiasaan belajar, kemampuan, dan usaha, kemampuan intelektual, hanya variabel kemampuan usaha,

kemampuan intelektual berpengaruh terhadap nilai pengantar akuntansi. Sedangkan untuk kebiasaan belajar tidak berpengaruh.

2.2. Landasan Teori 2.2.1. Pengertian Akuntansi

Pengertian akuntansi adalah proses mengidentifikasikan, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi, untuk memungkinkan

adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut. (Soemarso, 2002:3)

Definisi ini mengandung dua pengertian yakni :

1. Kegiatan Akuntansi : bahwa akuntansi merupakan proses yang terdiri dari identifikasi, pengukuran dan pelaporan informasi

ekonomi.

2. Kegunaan Akuntansi : bahwa informasi ekonomi yang dihasilkan oleh akuntansi berguna dalam penilaian dan pengambilan keputusan

(23)

Menurut Accounting Principle Board (APB) dalam Statemen No. 4 disebutkan :

Akuntansi adalah sebuah kegiatan jasa (sevice activity) fungsinya adalah untuk memberikan informasi kuantitatif, terutama yang

bersifat finansial, tentang entitas- entitas ekonomi yang di anggap berguna dalam pengambilan keputusan-keputusan ekonomi, dalam penentuan pilihan pilihan logis di antara tindakan-tindakan

alternatif. (Yadiati, 2007:1)

American intitute of certified public accountants (AICPA) dalam

Accounting Terminology Bulletin No 1, tahun 1953 menyatakan :

Akuntansi adalah seni pencatatan, pengelompokan dan pengikthisaran dengan cara yang berarti, atas semua transaksi dan

kejadian yang bersifat keuangan, serta penafsiran hasil hasilnya. (Yadiati, 2007:1)

Paul grady dalam ARS No 7, AICPA, 1965, mendefinisikan akuntansi merupakan suatu body of knowledge serta fungsi organisasi

yang secara sistematik, orisinal dan autentik, mencatat, mengklasifikasikan, memproses, mengikhtisarkan, menganalisis, menginterpretasikan, seluruh transaksi dan kejadian serta karakter

(24)

sebagai laporan dan pertanggung jawaban atas kepercayaan yang di terimanya. (Yadiati, 2007:2)

Kieso dan Weygandt, menyatakan akuntansi adalah suatu sistem informasi yang mengidentifikasi, mencatat dan mengkomunikasikan

kejadian ekonomi dari suatu organisasi kepada pihak yang berkepentingan. (Yadiati, 2007:2)

2.2.1.1. Tujuan Akuntansi

Menurut Ikhsan dan Ishak, (2005: 6) informasi keuangan melalui pelaporan keuangan sebagai hasil dari informasi keuangan memiliki

tujuan antara lain :

1. Menyediakan informasi laporan keuangan yang dapat dipercaya dan bermanfaat bagi investor serta kreditor sebagai dasar

pengambilan keputusan dan pemberian kredit.

2. Menyediakan informasi keungan mengenai posisi keuangan

perusahaan dengan menunjukkan sumber-sumber ekonomi perusahaa serta asal dari kekaayaaan tersebut.

3. Menyediakan informasi keuangan yang dapat menunjukkan kinerja perusahaan dalam menghasilkan laba.

4. Menyediakan informasi keuangan yang dapat menunjukkan

kemampuan perusahaan dalam melunasi utang-utangnya.

5. Menyediakan informasi keuangan yang dapat menunjukkan

(25)

6. Menyediakan informasi yang dapat membantu para pemakai dalam memperkirakan arus kas masuk kedalam perusahaan.

2.2.1.2. Bidang-bidang Akuntansi

Seiring dengan perkembangan jaman, pemanfaatan informasi

akuntansi menjadi semakin luas dan canggih dalam berbagai bidang dan organisasi. Perkembangan ekonomi, perdagangan bebas, komunikasi dan tekhnologi ini yang kemudian menjadi

dasar dalam pengembangan kurikulum pendidikan akuntansi. Berikut ini adalah materi yang di pelajari dalam bidang studi

akuntansi:

1. Akuntansi Keuangan (finansial accounting)

Bidang ini berkaitan dengan akuntansi untuk suatu unit ekonomi secara

keseluruhan. Bidang ini berhubungan dengan pelaporan keuangan untuk pihak-pihak di luar perusahaan. (Soemarso, 2002:7)

2. Pemerikasaan Akuntansi (Auditing)

Bidang ini berhubungan dengan audit secara bebas terhadap laporan yang

dihasilkan oleh akuntansi keuangan. Walaupun tujuan utama audit adalah agar informasi akuntansi yang disajikan dapat lebih percaya, namun terdapat tujuan-tujuan lain yang dapat dicakup. Misalnya, memastikan

(26)

3. Akuntansi Biaya (Cost Accounting)

Akuntansi biaya adalah bidang akuntansi yang menekankan kegiatan

penerapan dan pencatatan biaya dan kontrol atas biaya, terutama yang berhubungan dengan biaya produksi suatu barang.(Yadiati dan

Ilham,2006:10-11)

4. Akuntansi Manajemen (Manajement cost)

Akuntansi manajemen merupakan bidang akuntansi yang tujuan utamanya

ialah menyediakan informasi bagi pihak manajemen yang akan digunakan untuk aktivitas perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan

internal.(Yadiati dan Ilham,2006:11) 5. Sistem Informasi (Accounting Sistem)

Bidang ini sangat karena setiap organisasi melakukan aktivitasnya

brdasarkan informasi yang diperoleh. Apabila informasi tidak berkualitas, maka aktivitas organisasi pun menjadi tidak berkualitas. Informasi yang

berkualitas tersebut dihasilkan tidak hanya informasi keuangan namun juga informasi non keuangan yang sangat dibutuhkan berbagai pihak, baik

pemegang saham, manajemen, kreditur, investor, pemerintah mauoun serikat pekerja. (Yadiati dan Ilham,2006:12).

6. Akuntansi Pemerintahan (Govermental Accounting)

Bidang ini menghususkan diri dalam pencatatan dan pelaporan transaksi-transaksi yang terjadi di badan pemerintah, misalnya menyediakan laporan

(27)

keuangan negara. Disamping itu, bidang ini mencakupi pengendalian atas pengeluaran melalui anggaran negara. (Soemarso,2006:9)

7. Akuntansi perpajakan (Tax Accounting)

Bidang Akuntansi yang tujuan utamanya bagaimana menyusun laporan

keuangan untuk tujuan perpajakan dengan berdasarkan pada konsep-konsep perpajakan. (Yadiati dan Ilham,2006:11)

8. Akuntansi Keprilakuan (Behavorial Accounting)

Bidang ini menggunakan metodiologi ilmu pengetahuan perilaku untuk melingkupi gambaran informasi dengan mengukur dan melaporkan faktor

manusia yang mempengaruhi keputusan bisnis dan hasil mereka. (Ikhsan dan Ishak,2005:4)

2.2.2. Pengertian Belajar

Berbagai ahli mendefinisikan belajar sesuai aliran filsafat yang

dianutnya, antara lain sebagai berikut :

Menurut Walker (dalam Riyanto, 2002) belajar adalah suatu perubahan dalam pelaksanaan tugas yang terjadi sebagai hasil dari pengalaman dan tidak ada sangkut pautnya dengan kematangan rohaniah, kelelahan, motivasi, perubahan dalam situasi stimulus atau faktor-faktor

samar-samar lainnya yang tidak berhubungan langsung dengan kegiatan belajar. (Riyanto, 2009:5)

(28)

perubahan-perubahan dalam pengetahuan-pemahaman, keterampilan, dan sikap-sikap. Perubahan itu bersifat secara relatif konstan dan berbekas.

(Riyanto 2009:5)

Cronbach menyatakan bahwa belajar itu merupakan perubahan perilaku sebagai pengalaman. Menurut cronbach bahwa belajar yang sebaik baiknya adalah dengan mengalami sesuatu yaitu menggunakan pancaindra. Dengan kata lain, bahwa belajar adalah suatu cara mengamati,

mencoba sesuatu, mendengar dan mengikuti arah tertentu. (Riyanto, 2009:5)

2.2.2.1. Teori-Teori Belajar

Dalyono (2005:48) setiap manusia dimana saja berada tentu melakukan kegiatan belajar. Seorang mahasiswa yang ingin mencapai

cita-citanya tentu harus belajar dengan giat, oleh karena itu untuk dapat mencapai cita-cita tidak bisa dengan bermalas-malas, tetapi harus rajin,

gigih dan tekun belajar. Belajar adalah syarat mutlak untuk dalam menjadi pandai dalam segala hal, baik dfalam bidang ilmu pengetahuan maupun

ketrampilan atau kecakapan.

Belajar seharusnya menjadi kegiatan yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Belajar merupakan salah satu kebutuhan hidup

manusia yang paling penting dalam upaya mempertahankan hidup dan mengembangkan diri. Dalam dunia pendidikan belajar merupakan

(29)

belajar seseorang dapat memahami sesuatu konsep yang baru, dan atau mengalami perubahan tingkah laku, sikap, dan ketrampilan.

Pada dasarnya terdapat dua pendapat tentang teori belajar yaitu teori belajar aliran beharisotik dan teori belajar kognitif. Teori belajar

behariovistik menekankan pada pengertian belajar merupakan perubahan tingkah laku, sehingga hasil belajar adalah sesuatu yang dapat diamati dengan indra manusia langsung tertuangkan dalam tingkah laku. Seperti

yang dikemukakan oleh Ahmadi dan Supriona (1991: 121) bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukanindividu untuk memperoleh

suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil

pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”.

Teori belajar kognitif lebih menekankan pada belajar merupakan

suatu proses yang terjadi dalam akal pikiran manusia. Seperti juga

diungkapkan oleh Winkel (1996:53) bahwa “Belajar adalah suatu aktivitas

mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan

pemahaman, ketrampilan dan nilai sikap. Perubahan itu bersifat relatif dan

berbekas”.

(30)

2.2.2.2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar

Menurut Purwanto (2006:102) faktor-faktor yang mempengaruhi

belajar dibedakan menjadi dua yaitu (1) faktor yang berasal dari diri organisme itu sendiri atau yang biasa disebut dengan faktor individual dan

(2) faktor yang berasal dari luar individu yang disebut dengan faktor sosial. Yang termasuk faktor individual adalah faktor kematangan/pertumbuhan, kecerdasan, latihan, motivasi dan faktor

pribadi. Sedangkan, yang termasuk faktor sosial adalah faktor keluarga, guru, dan cara mengajarnya, alat-alat yang dipergunakan dalam

belajar-mengajar, lingkungan dan kesempatan yang gtersedia, dan motivasi sosioal.

Menurut Lunandi dalam (Suprijanto, 2007:44), faktor-faktor yang

mempengaruhi belajar menjadi dua yaitu faktor eksternal dan internal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari peserta didik. Terdiri dari

faktor fisik dan non fisik. Faktor internal fisik mencakup ciri-ciri pribadi seperti umur, pendengaran, dan oengelihatan. Menurut Mardikanto dalam

(Suprijanto,2007:44) faktor nonfisik atau psikologis termasuk tingkat aspirasi, bakat, dan lain-lain. Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar peserta didik atau lingkungan. Lebih lanjut dikemukakan bahwa

proses belajar dapat dipengaruhi lingkungan fisik, seperti: keadaan ruangan, perlengkapan belajar, dan lain-lain. Proses belajar juga dapat di

(31)

2.2.3 Pengertian Prestasi Belajar

Menurut Tu’u dalam Johari (2006) “prestasi belajar adalah hasil

yang dicapai seseorang ketika mengerjakan tugas atau kegiatan tertentu”.

Selanjutnya menurut Arifin dalam Johari (2006) “prestasi didefinisikan sebagai kemampuan, ketrampilan, dan sikap seseorang dalam

menyelesaikan sesuatu hal”.

Menurut Johari (2006) yang dimaksud dengan prestasi belajar

adalah “istilah yang telah dicapai individu sebagai usaha yang dialami

secara langsung serta merupakan aktivitas yang bertujuan untuk memperoleh ilmu pengetahuan, ketrampilan, kecerdasan, kecakapan dan

sebagainya dalam keadaan kondisi serta situasi tertentu”. Sementara itu

menurut Tu’u dalam Johari (2006) prestasi belajar adalah “penguasaan

pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan belajar dari bahasa

belanda, yaitu prestasi yang berarti hasil usaha. Ditinjau dari fungsinya prestasi belajar menurut Arifin dalam Farida (2003:80) adalah sebagai

berikut:

a. Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai oleh anak didik.

b. Prestasi belajar sebagai lambang pemusatan hasrat ingin tahu. c. Prestasi belajar juga sebagai bahan informasi dalam inovasi

(32)

meningkatkan ilmu pengetahuan dan berperan sebagai umpan balik dalam meningkatkan mutu pendidikan.

d. Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari institusi pendidikan. Indikator intern adalah prestasi belajar

dapat dijadikan indikator produktivitas suatu institusi suatu pendidikan, sedangkan indikator ekstern menunjukkan bahwa prestasi belajar dijadikan indikator kesuksesan peserta didik di

masyarakat.

e. Prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap

(kecerdasan peserta didik).

Dari beberapa definisi tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa prestasi belajar merupakan hasil belajar yang diraih seorang

siswa yang berupa nilai. Dalam penelitian ini, prestasi belajar yang dimaksud yaitu hasil belajar mahasiswa dalam mata

kuliah akuntansi pada jangka waktu tertentu di dalam bukti kartu hasil studi.

2.2.3.1. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Untuk meraih prestasi belajar yang baik, banyak sekali faktor yang perlu diperhatikan karena di dalam dunia pendidikan tidak sedikit

mahasiswa yang mengalami kegagalan. Kadang ada mahasiswa yang memiliki dorongan yang kuat untuk berprestasi dan kesempatan untuk

(33)

Menurut Syah dalam Johari (2006:34) faktor-faktor yang mempengaruhi prestasu belajar mahasiswa terdiri dari: ringkat kesehatan

indera pendengaran, penglihatan, kelelahan, kecerdasan, sikap mahasiswa, bakat mahasiswa, minat mahasiswa, motivasi mahasiswa, dosen, staf

administrasi, teman sekelas, alat-alat belajar, keadaan cuaca, waktu belajar yang digunakan mahasiswa, strategi dan metode belajar mahasiswa.

Menurut Suryabrata dan Shertzer dan Stone dalam

(Purwanti,2009:30-36), secara garis besar faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dan prestasi belajar dapat digolongkan menjadi dua

bagian, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

(1) Faktor internal

Faktor internal merupakan faktor yang bersal dari dalam diri

mahasiswa yang dapat mempengaruhi prestasi belajar. Faktor ini di dapat dibedakan menjadi dua kelompok.

Dalam hal ini , faktor psikologis yang dimaksud adalah faktor yang berhubungan dengan kesehatan dan pancaindera.

1. Kesehatan Badan

Untuk dapat menempuh studi yang baik mahasiswa perlu memperhatikan dan memelihara kesehatan tubuhnya, keadaan fisik

yang lemah dapat menjadi penghalang bagi mahasiswa dalam menyelesaikan program studinya. Dalam upaya memelihara kesehatan

(34)

untuk memperlancar metabolisme dalam tubuhnya. Selain itu, juga untuk memelihara kesehatan bahkan juga dapat meningkatkan

ketangkasan fisik dibutuhkan olahraga yang teratur. 2. Pancaindera

Berfungsinya pancaindera merupakan syarat dapatnya belajar itu berlangsung dengan baik. Dalam sistem pendidikan dewasa ini di antara pancaindera itu yang paling memegang peranan dalam

belajar adalah mata dan telinga. Hal ini penting, karena sebagian besar hal-hal yang dipelajari oleh manusia dipelajari melalui

penglihatan pendengaran. Dengan demikian, seorang anak yang memiliki cacat fisik atau bahkan cacat mental akan menghambat dirinya didalam menangkap pelajaran, sehingga pada akhirnya

akan mempengaruhi prestasi belajarnya di sekolah.

Ada banyak faktor psikologis yang dapat mempengaruhi prestasi

belajar siswa, antara lain: 1. Intelligensi

Pada umumnya, prestasi belajar yang ditampilkan mahasiswa mempunyai kaitan yang erat dengan tingkat kecerdasan yang dimiliki mahasiswa. Menurut Binet

(Winkle,1997:529) hakikat intelligensi adalah kemampuan untuk menetapkan dan mempertahankan suatu tujuan,

(35)

kritis dan objektif. Taraf intellegensi mini sangat mempengaruhi prestasi belajar seorang mahasiswa, di mana

mahasiswa yang memiliki taraf intellegensi tinggi mempunyai peluang lebih besar untuk mencapai prestasi

belajar prestasi belajar yang lebih tinggi. Sebaliknya, mahasiswa yang memiliki taraf intellegensi yang rendah diperkirakan juga akan memiliki prestasi belajar yang

rendah. Namun bukanlah suatu yang tidak mungkin jika mahasiswa dengan taraf intellegensi rendah memiliki

prestasi belajar yang tinggi, juga sebaliknya. 2. Sikap

Sikap yang pasif, rendah diri dan kurang percaya diri dapat

merupakan faktor yang menghambat mahsiswa dalam menampilkan prestasi belajarnya. Menurut Sarlito Wirawan

(1997:223) sikap adalah kesiapan seseorang untuk bertindak secara tertentu terhadap hal-hal tertentu. Sikap

mahasiswa yang positif terhadap mata kuliah di universitas merupakan langkah awal yang baik dalam proses belajar mengajar di universitas.

3. Motivasi

Menurut Irwanto (1997:93) motivasi adalah penggerak

(36)

berhasil dalam belajar karena ia ingin belajar. Sedangkan menurut Winkle (1991:39) motivasi belajar adalah

keseluruhan daya penggerak di dalam diri mahasiswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin

kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar itu, maka tujuan yang dikehendaki oleh mahasiswa tercapai. Motivasi belajar

merupakan faktor psikis yang bersifat non intelektual. Peranannya yang khas ialah dalam hal gairah atau semangat

belajar, mahasiswa yang termotivasi kuat akan mempunyai banyak energi umtuk melakukan kegiatan belajar.

(2) Faktor eksternal

Selain faktor-faktor yang ada dalam diri mahasiswa, ada pula hal-hal lain diluar diri yang dapat mempengaruhi prestasi belajar yang

akan diraih, antara lain: (a) Faktor lingkungan keluarga

1. Sosial ekonomi keluarga

Dengan sosial ekonomi yang memadai, seseorang lebih berkesempatan mendapatkan fasilitas belajar yang lebih baik,

mulaidari buku, alat tulis hingga pemilihan iniversitas. 2. Pendidikan orang tua

(37)

pendidikan bagi anak-anaknya, dibandingkan dengan yang mempunyai jenjang pendidikan yang lebih rendah.

3. Perhatian orang tua dan suasana hubungan antara anggota keluarga Dukungan dari keluarga merupakan suatu pemacu

semangat berprestasi bagi seseorang. Dukungan dalam hal ini bisa secara langsung, berupa pujian atau nasihat; maupun secara tidak langsung, seperti hubungan keluarga yang harmonis.

(b) Faktor lingkungan universitas 1. Sarana dan Prasarana

Kelengkapan fasilitas universitas, seperti papan tulis, OHP akan membantu kelancaran proses belajar mengajar di universitas, selain bentuk ruangan, sirkulasi udara dan lingkungan sekitar

universitas juga dapat mempengarihi belajar mengajar. 2. Kompetensi dosen dan mahasiswa

Kualitas dosen dan mahasisiwa sangat penting dalam meraih prestasi, kelengkapan sarana dan prasarana tanpa disertai

kinerja yang baik dari para penggunanya akan sia-sia belaka. Bila seseorang mahasiswa merasa kebutuhannya untuk berprestasi dengan baik di universitas terpenuhi, misalnya dengan tersedianya

fasilitas dan tenaga pendidik yang berkualitas, yang dapat memenuhi rasa ingin tahunya, hubungan dengan dosen dan

(38)

ia akan tergolong untuk terus menerus meningkatkan prestasi belajarnya.

3. Kurikulum dan metode mengajar

Hal ini meliputi materi dan bagaimana cara memberikan

materi tersebut kepada mahasiswa. Metode pembelajaran yang lebih interaktif sangat diperlukan untuk menumbuhkan minat dan peran serta mahasiswa dalam kegiatan pembelajaran. Sarlito

Wirawan (1994:122) mengatakan bahwa faktor yang paling penting adalah faktor dosen. Jika dosen mengajar dengan arif

bijaksana, tegas, memiliki disiplin tinggi, luwes dan mampu membuat mahasiswa menjadi senang akan pelajaran, maka prestasi belajar mahasiswa akan cenderung tinggi, paling tidak mahasiswa

tersebut tidak bosen dalam mengikuti pelajaran. (c) Faktor lingkungan masyarakat

1. Sosial budaya

Pandangan masyarakat tentang pentingnya pendidikan akan

mempengaruhi kesungguhan pendidik dan peserta didik. Masyarakat yang masih memandang rendah pendidikan akan enggan mengirimkan anaknya ke universitas dan cenderung

memandang rendah pekerjaan dosen/pengajar. 2. Partisipasi

(39)

sampai pada masyarakat bawah, setiap orang akan lebih menghargai dan berusaha memajukan pendidikan dan ilmu

pengetahuan.

Dari pendapat yang dikemukakan oleh beberapa ahli di atas bisa

ditarik kesimpulan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar berasal dari internal dan eksternal. Dalam penelitian ini hanya membahas beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi

belajar yaitu motivasi, kebiasaan belajar dan lingkungan belajar.

2.2.3. Pengertian Motivasi

Beberapa pendapat para ahli mengenai motivasi yang dikemukakan oleh Purwanto (1990: 72), antara lain:

1. Duncan, dalam buku organitatuorial behavior mengemukakan: “di

dalam konsep manajemen, motivasi berarti setiap usaha yang didasari untuk mempengaruhi perilaku seseorang agar

meningkatkan kemampuannya secara maksimal untuk mencapai

tujuan organisasi”.

2. Menurut Vroom, motivasi mengacu pada suatu proses mempengaruhi pilihan-pilihan individu terhadap bermacam-macam bentuk kegiatan yang dikehendaki.

3. Menurut John P.Kambel, motivasi merupakan suatu proses mempengaruhi pilihan-pilihan individu terhadap berntuk kegiatan

(40)

atau tujuan tingkah laku, kekuatan respon, dan kegigihan tingkah laku.

4. Hoy dan Miskel dalam buku educational administrasion (1982: 137), mengemukakan bahwa motivasi dapat didefinisikan sebagai

kekuatan kompleks, dorongan-dorongan, kebutuhan-kebutuhan, pertanyaan-pertanyaan ketegangan atau mekanisme-mekanisme lainnya yang memulai dan menjaga kegiatan-kegiatan yang

diinginkan kearah pencapaian tujuan-tujuan personal.

Berdasarkan pendapat-pendapat yang dikemukakan para ahli di atas,

maka dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah suatu usaha yang disadari untuk menggerakkan, mengarahkan, dan menjaga tingkah laku seseorang agar ia terdorong untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai

hasil atau tujuan tertentu.

2.2.3.1. Tujuan Motivasi

Secara umum motivasi adalah untuk menggerakkan atau menggugah seseorang agar timbul keinginan dan kemauannya untuk melakukan

sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil atau mencapai tujuan tertentu (Purwanto, 1990: 73)

Menurut Purwanto, (2006: 73), motivasi mempunyai tujuan untuk

menggerakkan atau menggugah seeorang agar timbul keinginan dan kemauannyanuntuk melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil

(41)

mempunyai tujuan memacu diri sendiri agar timbul keiinginan dan kemauan untuk meningkatkan prestasi belajarnya sehingga tercapai

tujuan pendidikan sesuai dengan yang diharapkan.

2.2.3.2. Teori Motivasi

Purwanto (1990: 74), mengemukakan beberapa teori motivasi, yaitu:

a. Teori Hedonisme

Hedonisme suatu aliran di dalam filsafat yang memandang bahwa

tujuan hidup yang utama pada manusia adalah mencari kesenangan (hedone) yang bersifat duniawi. Implikasi dari teori ini adalah ini adalah

anggapan bahwa semua orang akan cenderung menghindari hal-hal yang sulit dan menyusahkan, atau yang mengandung resiko berat dan lebih suka melakukan sesuatu yang mendatangkan kesenangan-kesenangan baginya.

b. Teori Naluri

Pada dasarnya manusia memiliki tiga dorongan nafsu pokok yang

disebut juga naluri, yaitu:

- Dorongan nafsu (naluri) mempertahankan diri,

- Dorongan nafsu (naluri) mengembangkan diri, dan - Dorongan nafsu (naluri) mempertahankan jenis.

Dengan dimilikinya ketiga naluri pokok itu, maka

(42)

untuk memotivasi seseorang harus berdasarkan naluri mana yang akan dituju dan perlu dikembangkan.

c. Teori Reaksi Yang Dipelajari atau Teori Lingkungang Kebudayaan Teori ini berpandangan bahwa tindakan atau perilaku manusia tidak

berdasarkan naluri-naluri, tetapi berdasarkan pola tingkah laku yang dipelajari dari kebudayaan di tempat ia hidup dan dibesarkan.

d. Teori Daya Dorong

Teori ini beranggapan bahwa tindakan yang dilakukan oleh manusia pada dasarnya adalah untuk memenuhi kebutuhannya, baik kebutuhan fisik

maupun kebutuhan psikis.

2.2.4. Pengertian Kebiasaan Belajar

Kebiasaan belajar merupakan salah satu faktor penunjang

tercapainya prestasi belajar mahasiswa. Dalam rangka mencapai prestasi belajar yang diharapkan, maka dalam kegiatan belajarnya, mahasiswa

hendaknya mempunyai sikap dan cara belajar yang sistematis. Cara belajar yang baik adalah suatu kecakapan yang dimiliki oleh setiap mahasiswa

dengan jalan latihan dalam usaha belajarnya sehingga menjadi kebiasaan yang melekat pada diri mahasiswa.

Setiap manusia yang lahir mempunyai kebiasaan belajar

sendiri-sendiri, sehingga banyak sekali tingkah laku yang menjadi kebiasaan tidak dapat disadari sepenuhnya yang perlu dipersoalkan disini, selama

(43)

seseorang maka kebiasaan itu bisa merugikan, sebab sebuah tingkah laku mempunyai kekuatan tertentu.

Cara belajar tidak luput dari kebiasaan belajar, menurut The Liang Gie dalam Purwanti (2009:35), mendefinisikan kebiasaan belajar sebagai

perilaku seseorang yang dilakukan secara tetap atau sama dari waktu kewaktu tanpa pemakaian banyak pikiran. Kebiasaan belajar tertanam dalam diri mahasiswa akan membentuk mahasiswa tersebut, yaitu

membentuk corak yang sukses dan mahasiswa yang gagal dalam belajar. Gie dalam Purwanti (2009) membagi dua macam kebiasaan belajar

baik, yang membantu mahasiswa menguasai pelajaran untuk mencapai kemajuan belajar yang akhirnya dapat meraih sukses dan kebiasaan belajar yang dapat mempersulit mahasiswa dalam memahami pengetahuan

sehingga menghambat kemajuan mahasiswa dalam memahami pengetahuan sehingga menghambat kemajuan mahasiswa dan akhrinya

akan mengalami kegagalan.

Setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang

terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman disebut oleh Morgan dalam Munari (2009), sebagai kebiasaan belajar. Sedangkan Burton dalam Munari (2009) kebiasaan belajar merupakan salah satu

tujuan sosial pendidikan agar para peserta didik mampu berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat baik dalam bidang ilmu politik, sosial,

(44)

Menurut uraian diatas dapat disimpulkan bahawa pengertian kebiasaan belajar adalah kebiasaan atau keterampilan belajar tiap-tiap

individu untuk mengumpulkan dan menambah sejumlah pengetahuannya.

2.2.5. Pengertian Lingkungan Belajar

Belajar adalah kegiatan yang memerlukan konsentrasi tinggi. Tempat dan lingkungan belajar yang nyaman memudahkan peserta didik untuk berkonsentrasi. Dengan mempersiapkan lingkungan yang tepat,

peserta didik akan mendapatkan hasil yang lebih baik dan dapat menikmati proses belajar yang peserta didik lakukan. Hutabarat (1986) lingkungan

belajar adalah segala sesuatu yang terdapat di tempat belajar. Sedang Nasution (1993), lingkungan belajar adalah lingkungan alami dan lingkungan sosial. Lingkungan alami seperti keadaan suhu, kelembapan

udara, sedangkan lingkungan sosial dapat berwujud manusia dan representatifnya maupun berwujud hal-hal lain. Pengaruh prestasi belajar

mahasiswa akuntansi salah satunya dipengaruhi oleh lingkungan belajar. Menata lingkungan belajar pada hakekatnya melakukan

pengolahan lingkungan belajar. Aktivitas pembelajar dalam menata lingkungan belajar lebih terkonsentrasi pada pengolahan lingkungan belajar di dalam kelas. Oleh karena itu dosen dalam melakukan penataan

(45)

2.3. Kerangka Pikir

2.3.1. Pengaruh Motivasi Terhadap Prestasi Belajar

Menurut John P.Kambel dalam Purwanto (1990: 72), motivasi merupakan suatu proses mempengaruhi pilihan-pilihan individu terhadap

bermacam-macam bentuk kegitatan yang dikehendaki, dimana motivasi mencakup di dalamnya arah atau tujuan tingkah laku, kekuatan respon,

dan kegigihan tingkah laku. Menurut Goleman dalam Budhiyanto dan Nugraha (2004), motivasi berarti menggunakan hasrat kita yang paling

dalam untuk menggerakkan dan menuntun kita menuju sasaran efektif, dan untuk bertahan kegagalan dan frustasi. Motivasi yang paling ampuh adalah motivasi yang berasal dari dalam diri seseorang.

Berdasrkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa motivasi dapat mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa akuntansi. Seseorang

mahasiswa akuntansi dapat termotivasi untuk berprestasi, akan lebih jeli untuk untuk menemukan cara-cara untuk belajar lebih baik, berusaha membuat inovasi, atau menemukan keunggulan kompetitif.

2.3.2. Pengaruh Kebiasaan Belajar terhadap Prestasi Belajar

Pengaruh kebiasaan belajar terhadap nilai mata kuliah akuntansi

didasari oleh teori klasik yang dikembangkan oleh Ivan Palvon pada tahun 1849-1936 yang menyatakan bahwa conditional stimulus adalah rangsangan yang mampu mendatangkan respon yang dipelajari dinamakan

(46)

usaha yang terencana dan disadari karena sering dilakukan maka menjadi kebiasaan.

Setiap manusia dimana saja berada tentu melakukan kegiatan belajar. Seorang mahasiswa yang ingin mencapai cita-citanya tentu harus

belajar dengan giat, untuk dapat mencapai cita-cita tidak bisa dengan bermalas-malas, tetapi harus rajin, gigih dan tekun belajar.

Kebiasaan belajar cenderung menguasai prilaku mahasiswa dalam

setiap kegiatan belajar, karena kebiasaan belajar mengandung motivasi yang kuat bagi mahasiswa sebagai daya penggerak psikis dalam diri

mereka masing-masing. Miaslnya, mahasiswa yang sering kali berlatih soal-soal akan lebih baik prestasinya dari pada mahasiwa yang hanya belajar secara teori karena kurang strategi dan taktik dalam penyelesaian

soal.

Kebiasaan belajar yang baik itu haruslah dipupuk dan

dikembangkan. Demikian pula kebiaasaan belajar itu bukan sesuatu yang telah ada, namun sesuatu yang harus dibentuk. Sedangkan apabila

memiliki kebiasaan belajar yang tidak sesuai atau kurang tepat makan akan memperoleh hasil yang tidak optimal sehingga akan mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa yang bersangkutan.

Kebiasaan belajar yang tidak sesuai dapat mempersulit mahasiswa dalam memahami dan memperoleh pengetahuan sehingga menghambat

(47)

adanya kebiasaan belajar kurang baik. Menurut Dimyati (2002:246), kebiasaan belajar yang kurang baik antara lain berupa:

a. Belajar pada akhir semeter b. Belajar tidak teratur

c. Menyia-nyiakan kesempatan belajar d. Bersekolah hanya untuk bergengsi e. Datang terlambat

2.3.3. Pengaruh Lingkungan Belajar terhadap Prestasi Belajar

Lingkungan belajar mempengaruhi prestasi belajar dalam

berkonsentrasi untuk belajar. Pelajar akan memaksimalkan kemampuan dan konsentrasinya,jika pelajar akan mengetahui faktor apa saja yang berpengaruh terhadap konsentrasi dan dapat memaksimalkan konsentrasi,

mereka mampu menggunakan kemampuannya pada saat suasana yang tepat. Lingkungan belajar yang efektif adalah sebuah lingkungan belajar

yang produktif, dimana sebuah lingkungan sesuai dengan kebutuhan para pelajar. Semakin mahasiswa berinteraksi dengan lingkungan, semakin

mahir mahasiswa tersebut mengatasi situasi-situasi yang menentang dan semakin mudah mahasiswa mempelajari informasi baru (De Porter&Hernacki,2001:81). Dengan demikian ada pengaruh positif antara

(48)

2.4. Gambar Kerangka Pikir

Sesuai dengan landasan teori dan fakta-fakta pendukung yang telah di

uraikan sebelumnya maka dapat disusun sebuah diagram kerangka pikir seperti ini di tunjukkan pada gambar 2.1 sebagai berikut :

Gambar 2.1: Kerangka Pikir

Uji Partial Least Square (PLS)

2.5. Hipotesis

Berdasarkan landasan teori dan kerangka pikir diatas maka hipotesis dari penelitian:

1. Diduga motivasi berpengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa

akuntansi. Motivasi

(X1)

Kebiasaan Belajar (X2)

Lingkungan Belajar (X3)

(49)

2. Diduga kebiasaan belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa akuntansi.

(50)

3.1.1 Definisi Operasional Variabel

Dalam definisi variabel ini akan dijelaskan mengenai variabel-variabel yang akan diamati dan menjadi objek pengamatan dalam penelitian yang berkaitan dengan kesimpulan yang dikehendaki.

Sesuai dengan judul yang dikemukakan dalam penelitian ini, maka variabel - variabel yang akan diamati adalah sebagai berikut :

1. Variabel terikat (Y) : a. Prestasi Mahasiswa

Adalah hasil belajar mahasiswa dalam mata kuliah akuntansi pada

jangka waktu tertentu di dalam bukti kartu hasil studi. 2. Variabel bebas (X) :

a. Motivasi (X1)

Adalah suatu usaha yang disadari untuk menggerakkan, mengarahkan, dan menjaga tingkah laku seseorang agar ia terdorong untuk bertindak

melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu.

b. Kebiasaan belajar (X2)

(51)

Adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan tempat proses

pembelajaran dilaksanakan. 3.1.2 Pengukuran Variabel

1. Pengukuran Variabel yang digunakan untuk Prestasi Mahasiswa sebagai variabel terikat (Y) yaitu skala interval dengan teknik pengukuran likert dengan pola :

STS TS C S SS

1 2 3 4 5

Skala terendah Skala tertinggi

Responden diminta untuk memilih salah satu nilai dalam skala satu sampai lima. Skala terendah (nilai 1) menunjukkan prestasi mahasiswa yang rendah dan skala tertinggi (nilai 5) menunjukkan prestasi mahasiswa yang

tinggi.

Indikator yang digunakan untuk mengukur variabel prestasi belajar yang

dikembangkan oleh Rosyidah (2010) adalah : 1. Nilai tinggi yang memuaskan.

2. Pemahaman yang tinggi dalam materi perkuliahan.

2. Pengukuran Variabel untuk Motivasi sebagai variabel bebas (X1)

(52)

1 2 3 4 5

Skala terendah Skala tertinggi

Responden diminta untuk memilih salah satu nilai dalam skala satu sampai lima. Skala terendah (nilai 1) menunjukkan Motivasi yang buruk dan

skala tertinggi (nilai 5) menunjukkan Motivasi yang baik.

Indikator yang digunakan untuk mengukur variabel motivasi yang dikembangkan oleh Rosyidah (2010) adalah :

1. Penguasaan materi. 2. Persiapan diri.

3. Menambah pengetahuan. 4. Mendapat nilai yang tinggi 5. Semangat belajar.

6. Dukungan orang-orang sekitar.

3. Pengukuran Variabel untuk Kebiasaan Belajar sebagai variabel bebas

(X2) menggunakan skala interval dengan teknik pengukuran likert dengan

pola

STS TS C S SS

1 2 3 4 5

(53)

sampai lima. Skala terendah (nilai 1) menunjukkan Kebiasaan Belajar

yang rendah dan skala tertinggi (nilai 5) menunjukkan Kebiasaan Belajar yang tinggi.

Indikator yang digunakan untuk mengukur variabel kebiasaan belajar yang dikembangkan oleh Rosyidah (2010) adalah :

1. Memperhatikan dosen saat mengajar.

2. Keaktifan dalam perkuliahan. 3. Kedisiplinan.

4. Mengerjakan tugas yang diberikan. 5. Kemauan belajar.

4. Pengukuran variabel Lingkungan Belajar sebagai variabel bebas (X3)

menggunakan skala interval dengan teknik pengukuran likert dengan pola

STS TS C S SS

1 2 3 4 5

Skala terendah Skala tertinggi

Responden diminta untuk memilih salah satu nilai dalam skala satu sampai lima. Skala terendah (nilai 1) menunjukkan Lingkungan Belajar

(54)

belajar yang dikembangkan oleh Rosyidah (2010) adalah :

1. Sarana dan prasarana dalam perkuliahan.

2. Suasana pembelajaran dalam kelas yang kondusif.

3. Penerangan dalam ruang kelas yang memadai. 4. Lingkungan belajar yang nyaman.

3.2 Teknik Pengambilan Sampel 3.2.1 Obyek Penelitian

Menurut Sugiyono (2006:13) objek penelitian adalah sasaran ilmiah untuk

mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang sesuatu hal objektif, valid, dan reliable tentang sesuatu hal (variabel tertentu).

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa objek penelitian

digunakan untuk memperoleh data sesuai tujuan dan kegunaan tertentu yang objektif, valid dan reliable. Objek penelitian yang akan diteliti dalam penelitian

ini adalah mengenai motivasi, kebiasaan belajar dan lingkungan belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa akuntansi.

3.2.2 Populasi

Unit produksi yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa Strata satu (S1) program studi Akuntansi Universitas Pembangunan Nasioanal “Veteraan” jawa timur angkatan tahun 2010 yang berjumlah 189 mahasiswa

(55)

Sampel adalah bagian dari populasi yang memiliki ciri dan karakteristik

sama. (Sumarsono, 2004: 44). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 189 Mahasiswa Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi UPN “Veteran” Jawa Timur. Dalam penelitian ini teknik simple random sampling

yaitu teknik pengambilan sampel anggota populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata tang ada dalam populasi dan setiap anggota populasi

memiliki kesempatan yang sama untuk dijadikan sampel (Suharyadi dan Purwanto,2004:326).

Ukuran sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini diperoleh dengan rumus (Umar,2002:141)

e= Kelonggaran ketidakpastian karena kesalahan pengambilan sampel yang

(56)

dalam penelitian ini adalah sebanyak 65,39 yang kemudian dibulatkan sehingga

anggota sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini sebanyak 66 mahasiswa.

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data

Data yang digunakan adalah primer dan data sekunder. Data primer adalah data langsung yang diperoleh dari sumber data pertama di lokasi penelitian atau objek penelitian. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari

sumber ke dua atau sember sekunder dari data yang kita butuhkan. Metode dalam teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis adalah sebagai

berikut:

1. Studi Kepustakaan

Yaitu mempelajari dan memahami buku literature atau sumber lain yang

ada di perpustakaan. 2. Studi Lapangan, meliputi :

a. Observasi

Mengemukakan hal - hal yang diobservasi dengan kata lain langsung mendatangi objek penelitian.

b. Kuesioner

Mengumpulkan data dengan memberi daftar pertanyaan tertulis yang

telah dirumuskan sebelumnya yang akan responden jawab. Dalam penelitian ini kuesioner dibagikan pada mahasiswa akuntansi angkatan

(57)

3.3.1 Tehnik Analisis

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Partial Least Square (PLS), metode Partial Least Square (PLS) merupakan metode

analisis yang powerful karena dapat diterapkan pada semua skala data, tidak membutuhkan banyak asumsi dan ukuran sampel tidak harus besar. PLS selain dapat digunakan sebagai konfirmasi teori juga dapat digunakan untuk

membangun hubungan yang belum ada landasan teorinya atau untuk pengujian proposisi (Ghozali, 2008:18).

1. Rancangan Model Struktural (Inner Model)

Merupakan model yang menspesifikasi hubungan antar variabel laten atau bisa juga dikatakanmenggambarkan hubungan antar variabel laten

berdasarkan substantive theory (Ghozali, 2008:22). Perancangan Model Struktural hubungan antar variabel laten didasarkan pada rumusan

masalah atau hipotesis penelitian. Persamaan Model Struktural: η1= γ11 ξ1+ γ12 ξ2+ γ13 ξ3 + ζ

Keterangan:

 η = Variabel Laten Endogen (Variabel Terikat)

 ξ = Variabel Laten Eksogen (Variabel Bebas)

(58)

(Yamin, 2011: 38)

2. Rancangan Model Measurement (Outer Model)

Merupakan model yang menspesifikasi hubungan antara variabel laten

dengan indikator-indikatornya atau bisa dikatakan bahwa outer model mendefinisikan bagaimana setiap indikator berhubungan dengan variabel

latennya (Ghozali, 2008:22). Hubungan antar variabel laten dengan variabel indikatornya bersifat reflektif yaitu perubahan pada variabel laten akan mempengaruhi indikator sebaliknya perubahan pada indikator tidak

akan mempengaruhi variabel laten (Yamin, 2011:10) Persamaan Model Pengukuran Variabel Eksogen (Bebas):

X1 = X11 + 1 X2 = X21+ 2 X3 = X31 + 3

dan seterusnya sampai X21 = X21 1 + 21

Keterangan:

 X adalah varibel indikator yang dipengaruhi variabel eksogen

  adalah variabel laten eksogen

 X adalah loading faktor variabel eksogen

  adalah galat pengukuran pada variabel eksogen

(59)

Y1 = Y1 1 + 1

Y2 = Y21 + 2

Y3 = Y31 + 3

Dan seterusnya sampai Y4 = Y41 + 4

Keterangan:

 Y adalah variabel indikator yang dipengaruhi variabel endogen

  adalah variabel laten endogen

 Y adalah loading faktor variabel endogen

  adalah galat pengukuran pada variabel endogen

(Yamin, 2011:38)

3. Evaluasi Goodness Of Fit Outer Model

Dievaluasi berdasarkan substantive conten-nya yaitu dengan melihat signifikansi dan weight yang meliputi:

a. Convergent Validity. Nilai convergen validity adalah nilai loading faktor pada variabel laten dengan indikator-indikatornya. Nilai yang

diharapkan lebih besar dari 0,5.

(60)

konstruk yang dituju harus lebih besar dibandingkan dengan nilai

loading dengan konstruk yang lain. Metode lain yang dapat digunakan adalah membandingkan nilai akar Average Variance Extracted (AVE)

setiap konstruk dengan korelasi antar konstruk dengan konstruk lainnya dalam model. Dimana nilai AVE atau Cross Loading lebih besar dari 0,05.

c. Composite Reliability Nilai batas yang diterima untuk tingkat reliabilitas composit adalah lebih besar dari 0,7. Metode lain yang

dapat digunakan adalah dengan Cronbach Alpha, nilai yang diharapkan lebih besar dari 0,6 untuk semua konstruk (Bimo, 2013) 4. Evaluasi Goodness Of Fit Inner Model

Diukur dengan menggunakan Q-Square predictive relevance dimana intrprestasi Q² sama dengan koefisien determinasi total pada regresi.

Model persamaan untuk Q-Square adalah: Q2 = 1 – ( 1 – R12) ( 1 – R22) ( 1 – R32) ( 1 – R42)

Keterangan:

(61)

Hipotesis statistik untuk outer model adalah:

Ho : λi = 0 : indikator yang digunakan memprediksi variabel laten.

H1 : λi ≠ 0 : Indikator yang digunakan tidak dapat memprediksi

variabel laten.

Hipotesis Statistik untuk inner model adalah:

H1 : γi = 0 : Terdapat pengaruh motivasi terhadap prestasi belajar

mahasiswa akuntansi.

H1 : γi ≠ 0 : Tidak terdapat pengaruh motivasi terhadap prestasi

belajar mahasiswa akuntansi.

H2 : γi = 0 : Terdapat pengaruh kebiasaan belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa akuntansi.

H2 : γi ≠ 0 : Tidak terdapat pengaruh kebiasaan belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa akuntansi.

H3 : γi = 0 : Terdapat pengaruh lingkungan belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa akuntansi.

H3 : γi ≠ 0 : Tidak terdapat pengaruh lingkungan belajar terhadap

(62)

4.1. Deskripsi Obyek Penelitian

4.1.1. Sejarah Singkat Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur

Universitas Pembangunan Nasional (UPN) ”Veteran” Jawa Timur

adalah salah satu lembaga pendidikan tinggi swasta di Indonesia pada awalnya merupakan Akademi Administrasi Perusahaan ”Veteran” (AAPV)

Surabaya, didirikan oleh para pejuang kemerdekaan Republik Indonesia

pada tanggal 5 Juli 1959. Kemudian pada tanggal 1 April 1966 oleh Kementerian Transmigrasi, Urusan Veteran dan Demobilisasi disatukan dalam Perguruan Tinggi Pembangunan Nasional (PTPN) ” Veteran” cabang

Jawa Timur.

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Transmigrasi, Urusan Veteran

dan Demobilisasi Nomor 062/Kpt/MENTRANVED/68 tanggal 17 Mei 1968 PTPN ”Veteran” cabang Jawa Timur melakukan pemekaran menjadi tiga

(3) Fakultas yang terdiri dari Fakultas Ekonomi, Pertanian dan Teknik Kimia. Pada tahun 1976 PTPN ”Veteran” Jawa Timur beralih status

Perguruan Tinggi Kedinasan dibawah naungan Depertemen Pertahanan dan

Gambar

Tabel 1.1 Daftar IPK Mahasiswa Akuntansi Angkatan 2010 (Biro Admik UPN “Veteran” Jawa Timur)
Gambar 2.1: Kerangka Pikir
Tabel 4.1 Prosentase responden berdasarkan jenis kelamin
Tabel 4.2 Daftar IPK Mahasiswa Akuntansi Angkatan 2010
+7

Referensi

Dokumen terkait

telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan diterima sebagai persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana Manajemen (S.M.) pada Program Studi

Kesimpulan dalam penelitian ini adalah bahwa implementasi kebijakan dan profesionalisme secara umum belum sepenuhnya berjalan sesuai harapan organisasi sehingga pelaksanaannya

bbsn4tu suinld$i dedd sBa* rr,rd /drcDlr4 (a0

Membuat laporan presensi bagian berdasarkan status absen, dan jenis kelamin karyawan Dapat dilihat pada lampiran 3 poin F Sesuai Membuat laporan presensi bagian

dalam konflik ini adalah, salah satu pihak yang berkonflik juga menjadi bagian dari. badan

Departemen Farmakologi dan Terapeutik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.. Analisis dan Desain

Arfandiyah (2013) mengatakan bahwa dari 34 remaja yang berusia 15-18 tahun secara psikologis mengalami masalah emosi diantaranya yakni kesepian akibat perceraian yang

Game atau permainan biasanya dilakukan untuk kesengangan atau kadang-kadang digunakan sebagai alat pendidikan, Amrullah (2012). Permainan dalam hal ini merujuk pada