• Tidak ada hasil yang ditemukan

smk11 TataKecantikanRambut Rostamailis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "smk11 TataKecantikanRambut Rostamailis"

Copied!
214
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Rostamailis, dkk.

TATA

KECANTIKAN

RAMBUT

JILID 2

(3)

Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional Dilindungi Undang-undang

TATA

KECANTIKAN

RAMBUT

JILID 2

U nt uk SMK

Penulis : Rostamailis Hayatunnufus Merita Yanita Perancang Kulit : TIM

Ukuran Buku : 17,6 x 25 cm

Diterbitkan oleh

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan

Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah

Departemen Pendidikan Nasional

ROS ROSTAMAILIS

t Tata Kecantikan Rambut Jilid 2 untuk SMK /oleh Rostamailis, Hayatunnufus, Merita Yanita ---- Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional, 2008.

xii, 178 hlm

(4)

KATA SAMBUTAN

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia Nya, Pemerintah, dalam hal ini, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional, telah melaksanakan kegiatan penulisan buku kejuruan sebagai bentuk dari kegiatan pembelian hak cipta buku teks pelajaran kejuruan bagi siswa SMK. Karena buku-buku pelajaran kejuruan sangat sulit di dapatkan di pasaran.

Buku teks pelajaran ini telah melalui proses penilaian oleh Badan Standar Nasional Pendidikan sebagai buku teks pelajaran untuk SMK dan telah dinyatakan memenuhi syarat kelayakan untuk digunakan dalam proses pembelajaran melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 45 Tahun 2008 tanggal 15 Agustus 2008.

Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh penulis yang telah berkenan mengalihkan hak cipta karyanya kepada Departemen Pendidikan Nasional untuk digunakan secara luas oleh para pendidik dan peserta didik SMK. Buku teks pelajaran yang telah dialihkan hak ciptanya kepada Departemen Pendidikan Nasional ini, dapat diunduh (download), digandakan, dicetak, dialihmediakan, atau difotokopi oleh masyarakat. Namun untuk penggandaan yang bersifat komersial harga penjualannya harus memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Pemerintah. Dengan ditayangkan soft copy ini diharapkan akan lebih memudahkan bagi masyarakat khsusnya para pendidik dan peserta didik SMK di seluruh Indonesia maupun sekolah Indonesia yang berada di luar negeri untuk mengakses dan memanfaatkannya sebagai sumber belajar.

(5)

ii KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada penulis, di dalam penyusunan buku ini dengan judul “Tata Kecantikan Rambut”. Dalam buku ini penulis mencoba membahas tentang “Kecantikan Secara Umum Dan Tata Kecantikan Rambut”.

Sebagaimana yang kita ketahui bahwa perkembangan dunia kecantikan dewasa ini sangat pesat, sejalan dengan kemajuan teknologi yang menghendaki kita selalu berperan aktif untuk mengikuti perkembangan baik melalui peningkatan pengetahuan maupun keterampilan. Untuk itulah penulis mencoba menyusun buku ini guna membantu para siswa SMK yang belajar dalam bidang kecantikan rambut.

Harapan penulis semoga buku ini bermanfaat dan dapat membantu proses pembelajaran pada SMK.

(6)

DAFTAR ISI

Halaman Kata Pengantar Direktur Pembinaan SMK i Kata Pengantar Penulis ii

Daftar Isi iii Sinopsis iv

Deskripsi Konsep Penulisan v Peta Kompetensi vi

JILID 1

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Pengertian Tata Kecantikan Rambut 2 1. Kecantikan Secara Umum 2 2. Tata Kecantikan Rambut 2 B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kecantikan Rambut 3 1. Faktor-Faktor Umum 3 2. Faktor-Faktor Khusus 10 C. Cara Mempertahankan Kecantikan Rambut 14

BAB II ANATOMI DAN FISIOLOGI RAMBUT 15

A. Struktur Rambut 17 B. Susunan Rambut 17 C. Fungsi Rambut 22 D. Kelainan-Kelainan Kulit Kepala Dan Rambut 25 E. Penerapan Anatomi Kulit Kepala Dan Rambut Terhadap Pencapaian 34 Kesehatan

F. Uji Kompetensi/Soal 35

BAB III PRINSIP KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA 37

DI BIDANG TATA KECANTIKAN RAMBUT

A. Peraturan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja 37 B. Menyediakan Lingkungan Tenang Dan Nyaman Bagi Pelanggan 40 C. Profesionalisme Penata Rambut (Hair Dresser) 41 D. Menyiapkan Dan Memelihara Area Kerja 53 E. Pemeliharaan Peralatan Dan Perlengkapan Kerja 54 F. Mematuhi Prosedur-Prosedur Keadaan Darurat 59 G. Uji Kompetensi/Soal 58

BAB IV KOSMETIKA RAMBUT DAN EFEK SAMPINGNYA 60

A. Sejarah Kosmetika 60 B. Definisi Kosmetika 62 C. Cosmetics Medicated 63 D. Tujuan, Fungsi Dan Manfaat Kosmetika Rambut 64 E. Sediaan Kosmetika Rambut Berdasarkan Bahan Dan Cara 66 Pembuatan

(7)

ix

BAB V PERAWATAN KULIT KEPALA DAN RAMBUT 112

A. Mencuci Rambut 112 1. Jenis Air 113 2. Diagnosa Kulit Kepala Dan Rambut 116 3. Penyampoan 118 4. Melaksanakan Penyampoan 119 5. Melaksanakan Pembilasan 121 6. Merapikan Area Kerja, Alat Dan Kosmetika 121 7. Etika Konsulatasi Dan Komunikasi 122 B. Creambath 123 1. Manfaat Creambath 123 2. Langkah-langkah Creambath 123 C. Mengeringkan Rambut Dengan Alat Pengering 136 1. Persiapan Pekerja Untuk Proses Pengeringan Rambut 137 2. Teknik Pengeringan Rambut 138 D. Merawat Kulit Kepala Dan Rambut Secara Kering 139 E. Merawat Dan Membentuk Hair Piece 140 1. Sejarah Hair Piece Dan Wig 140 2. Bahan Pembuatan Hair Piece Dan Wig 142 3. Manfaat Hair Piece Dan Wig 143 4. Memilih Hair Piece Dan Wig 143 5. Cara Memakai Hair Piece Dan Wig 144 6. Mencuci Hair Piece 147 7. Membentuk Hair Piece Dan Full Wig 148 F. Uji Kompetensi/Soal 150

JILID 2

BAB VI PRATATA DAN PENATAAN RAMBUT 151

A.Pratata 151 1. Tujuan Dan Prinsip Pratata 151 2. Alat, Lenan Dan Kosmetika Pratata 153 3. Melakukan Pratata Sesuai Dengan Penataan Yang Akan Dibuat 157 (Proses Pratata)

4. Tenik Pratata 161 B. Penataan Rambut 178 1. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penataan 179 2. Pola Penataan 181 3. Tipe Penataan Rambut 185 4. Penataan Dan Kepribadian 189 5. Teknik Penataan Rambut 190 C. Uji Kompetensi/Soal 210

BAB VII MENATA SANGGUL 212

A.Menata Sanggul (Up-Style) 212 1. Peralatan, Lenan Dan Kosmetika 212 2. Melakukan Penataan Sanggul (Penataan Rambut/Up-Style 213 Tanpa Sasakan)

3. Melakukan Penataan Sanggul (Penataan Rambut/Up-Style 218 Dengan Sasakan)

(8)

B. Menata Sanggul Daerah 229 1. Desain Sanggul Daerah 229 2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penataan Sanggul Daerah 229 3. Melakukan Penataan Sanggul Daerah (Macam-Macam 230 Sanggul Daerah) C. Uji Kompetensi/Soal 296

BAB VIII PEMANGKASAN RAMBUT 297

A.Dasar Ilmu Pemangkasan 297 1. Pengetahuan Alam 297 2. Matematika 299 B. Alat Pemangkasan Dan Fungsinya 303 C. Cara Memegang Gunting 306 D. Pola Garis Pemangkasan 307 1. Pola Datar 307 2. Pola Turun 311 3. Pola Naik 315 4. Pola Lingkar 317 E. Teknik Pemangkasan 318 F. Teknik Pemangkasan Barber 323 G. Uji Kompetensi/Soal 327

JILID 3

BAB IX PENGERITINGAN DAN MELURUSKAN RAMBUT 329

A.Pengeritingan 329 1. Sejarah Pengeritingan 329 2. Keriting Desain Dan Pelaksanaannya 335 3. Persiapan Pengeritingan 340 4. Prosedur Pengeritingan 344 B. Meluruskan Rambut 349 1. Melakukan Persiapan Kerja 349 2. Meluruskan Rambut/Teknik Pengepresan (Hair Pressing) 350 3. Melakukan Diagnosa Rambut 354 4. Meluruskan Rambut Dengan Teknik Smoothing 357 5. Meluruskan Rambut Dengan Teknik Rebonding 358 C. Uji Kompetensi/Soal 394

BAB X PEWARNAAN RAMBUT 396

A.Sejarah Pewarnaan 396 B. Klasifikasi Pewarnaan 396 C. Pengetahuan Pewarnaan 402 D. Penggunaan Kosmetika Pewarnaan Rambut 406 E. Teknik Tes Kepekaan Kulit 406 F. Alat, Lenan Dan Kosmetika Pewarnaan 407 G. Prosedur Pewarnaan 408 H. Pewarnaan Dalam Penataan 410 I. Uji Kompetensi/Soal 417

BAB XI MENJUAL PRODUK DAN JASA KECANTIKAN RAMBUT 419

(9)

xi

H. Merekrut Dan Memilih Staf 447 I. Merencanakan Serangkaian Program Pelatihan 447 J. Etika Jabatan 448 K. Uji Kompetensi/Soal 453

PENUTUP 459

LAMPIRAN :

DAFTAR PUSTAKA A

DAFTAR ISTILAH B

DAFTAR GAMBAR C

DAFTAR TABEL D

(10)

SINOPSIS

Memberikan pengetahuan tentang kecantikan, anatomi dan fisiologi rambut, kosmetika rambut dan efek sampingnya, prinsip kesehatan dan keselamatan kerja di bidang tata kecantikan rambut, mengikuti etika jabatan pada usaha salon kecantikan rambut, etika konsultasi dan komunikasi. Trampil mencuci rambut, creambath, mengeringkan rambut, merawat hair piece, merawat kulit kepala dan rambut, pratata, penataan dan menata sanggul (up-style dan daerah). Memangkas rambut, mewarnai rambut, mengeriting dan meluruskan rambut.

(11)

v DESKRIPSI KONSEP PENULISAN

Buku Tata Kecantikan Rambut ini memberikan pengetahuan tentang konsep dasar tata kecantikan rambut yang meliputi pengertian kecantikan secara umum dan kecantikan rambut khususnya.

Pengetahuan anatomi dan fisiologi rambut beserta penerapannya terhadap pencapaian kesehatan kulit kepala dan rambut, kosmetika rambut dan efek sampingnya, yang dilengkapi dengan prinsip kesehatan dan keselamatan kerja di bidang tata kecantikan rambut.

(12)

PETA KOMPETENSI

BAB I

PENDAHULUAN

A. Pengertian Tata Kecantikan Rambut

B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kecantikan Rambut

C. Cara Mempertahankan Kecantikan Rambut

BAB II Kode : WRBCS 408 A

Anatomi Dan Fisiologi Rambut BAB III Kode : KEC. TK. 01.001.01

Penerapan Prinsip Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Di Bidang Tata Kecantikan Rambut

BAB IV Kode : WRBCS 412 A

Kosmetika Rambut Dan Efek Sampingnya

BAB V Kode : KEC. TR. 02.002.01

Perawatan Kulit Kepala Dan Rambut Kode : KEC. TR. 02.001.01

Mencuci Rambut Kode : KEC. TR. 02.003.01

Mengeringkan Rambut Dengan Alat Pengering Kode : KEC. TR. 02.008.01

Merawat Dan Membentuk Hair Piece

BAB VI Kode : KEC. TR. 02.005.01 Pratata

Kode : KEC. TR. 02.006.01 Penataan Rambut (Styling) BAB VII Kode : KEC. TR. 02.009.01

Menata Sanggul (Up-style) Kode : KEC. TR. 02.010.01

Menata Sanggul Daerah BAB VIII Kode : KEC. TR. 02.004.01

Memangkas Rambut Kode : KEC. TR. 02.011.01

Memangkas Rambut Teknik Barber

BAB IX Kode : KEC. TR. 02.007.01 Pengeritingan Kode : KEC. TR. 02.013.01

Meluruskan Rambut (Smoothing) Kode : KEC. TR. 02.014.01

Meluruskan Rambut (Rebonding)

BAB X Kode : KEC. TR. 02.012.01

Pewarnaan Rambut BAB XI Kode : KEC. TR. 02.001.01

(13)

vii

Kode : KEC. TR. 02.007.01

Mengkoordinasikan Tugas-Tugas Di Industri/Usaha Salon

Kode : KEC. TR. 02.008.01

Mengkoordinasikan Kelompok Kerja Di Industri/Usaha Salon

Kode : KEC. TR. 02.006.01 Mengelola Keuangan Kode : KEC. TR. 02.012.01

(14)

kin dituntut ian, teknik-embangan m

a dan tekn

ahului atau tu, maka pra gulungan ra udahkan pen

g.

aya tahan

g/dipratata b

ohesive set, rendam dala

et.

emporary se

r dingin, teta

ermanent se

alaupun dire

ujuan dan Pr atata atau s

membantu aan yang ba

P

a dan upaya na agar sese ngan semak

kemampua -teknik terd model-mode nik penataa bar dengan j gan desain t adalah prat

a secara ha sebelum da

, adalah jen am air dingi

t, yaitu jenis api segera hi

et, adalah j ndam dalam

rinsip Pratata

setting dilak proses pe aik dan seras

PRA

D

ENATAA

a untuk men eorang dapa kin berkemba

n untuk me dahulu aka el yang ter n rambut a jelas ide ata tertentu. Pen

g akan dibua

t yang terb a yaitu: nis setting

n. Cohesive

s setting yan lang dalam jenis setting

m air panas.

a at tampil sec angnya dun gga teknik i

sal dari kata itu mengatu an pendahu pola tertent at. Pratata

bentuk sete

yang hasiln

e set disebu

ng ikalnya d air panas.

g yang ikal

an tujuan u elanjutnya

MBUT

enataan ram cara prima te nia penataan ini harus b

a “pra” yan ur menurut c

luan yang m tu dengan

disebut juga

elah melalu

nya akan hi ut juga deng

apat bertaha

ng berarti cara-cara mencakup maksud a dengan

ui proses

ilang jika gan water

an dalam

bertahan

(15)

152 Pada dasarnya pratata ini merupakan tindakan membasahi rambut, menarik atau menggulungnya dan kemudian mengeringkannya. Karena itu prinsip dasar pratata adalah: basah-tarik/gulung-kering.

a. Fungsi pembasahan

Fungsi pembasahan adalah untuk mematahkan ikatan hidrogen, dimana rambut akan melunak, sehingga lebih mudah untuk dirubah ke dalam bentuk yang baru. Sebaiknya dalam membasahi rambut benar-benar basah dengan jalan mencuci rambut memakai shampo yang disesuaikan dengan jenis rambut yang bersangkutan sehingga kosmetika yang akan dikenakan berfungsi dengan baik.

Apabila rambut lurus dibasahi, ditarik atau digulung dengan penggulung rambut dan kemudian dikeringkan sehingga menjadi berbentuk ikal, maka secara teknis dikatakan bahwa posisi molekul

keratin rambut dari alfa keratin diubah menjadi beta keratin. Sebaliknya jika karena satu dan lain hal rambut kembali kepada bentuk semula, dikatakan bahwa posisi keratin rambut dari beta keratin kembali kepada

alfa keratin. Dengan demikian, alfa keratin adalah bentuk asli molekul

keratin rambut, sedangkan beta keratin adalah keadaan keratin rambut yang sudah tertarik dan terubah bentuknya.

Air selalu dipergunakan dalam proses pratata. Baik dalam pencucian rambut maupun dalam campuran setting lotion yang digunakan. Air yang dikenakan kepada rambut akan masuk ke dalam kulit rambut melalui celah-celah imbrikasi. Molekul-molekul air akan mendesak molekul rambut, sehingga jarak antar molekul keratin rambut menjadi lebih besar oleh adanya penyiapan molekul-molekul air diantaranya. Hal ini menjadikan batang rambut menjadi mengembang dan kepadatannya akan berkurang sehingga rambut menjadi lebih lunak. Air juga berfungsi sebagai zat pelicin yang memudahkan terjadinya pergeseran molekul

keratin rambut dari posisi alfa kepada posisi beta. Adanya air dalam kulit rambut akan membantu gaya tarik mencapai perubahan posisi intra molekul tadi.

b. Fungsi penarikan

Penarikan berfungsi dalam proses pratata adalah untuk mengubah

alfa keratin menjadi beta keratin, menurut arah penggulunganya. Hal ini terjadi ketika hidrogen dalam alfa ketika masih dalam keadaan patah. Tarik adalah rambut disisir tegak lurus ke atas menjauhi dari kulit kepala, tidak mengumpul pada ujungnya pada posisi tegak lurus.

c. Fungsi penggulungan

Penggulungan rambut dengan rollers pada dasarnya merupakan penarikan rambut dengan mengikuti arah tertentu. Ada 2 macam gaya yang bergerak berlawanan terhadap rambut yang digulung dalam rollers. Dibagian atas batang rambut, terjadi gaya tarik yang menyebabkan

(16)

terjadi gaya tekan sehingga keratin rambut menghimpit padat. Terjadilah pergeseran-pergeseran molekul keratin rambut sejalan dengan arah berlakunya kedua buah gaya tersebut di atas. Proses pergeseran yang demikian ini akan terus berlangsung hingga rambut menjadi kering dan tercapai suatu keseimbangan dalam bentuk baru.

Meskipun pratata ini merupakan tindakan yang berfungsi mempersiapkan dan membantu penataan, oleh karena itu pratata tidak dapat berdiri sendiri seperti halnya dengan pemangkasan dan penataan, namun untuk dapat menghasilkan penataan yang berkualitas dan serasi, dasar-dasar pratata ini perlu dipahami.

2. Alat, Lenan dan Kosmetika Pratata

Fungsi alat, lenan dan kosmetika yang perlu diketahui sebelum melaksanakan praktik adalah:

a. Alat

Alat-alat yang biasa digunakan dalam proses pratata antara lain: 1) Sisir

Ada beberapa macam sisir yang sering digunakan dalam kegiatan pratata, yakni sisir besar, sisir biasa, sisir bertangkai, sisir sasak dan sisir penghalus rambut.

a) Sisir besar, digunakan untuk memudahkan penyisiran setelah pencucian rambut dan menghilangkan kusut-kusut pada rambut.

b) Sisir biasa/sisir tanpa tangkai, giginya sebagian jarang dan sebagian bergerigi sedang, dipergunakan untuk membuat parting dan blocking

serta melepas kekusutan.

c) Sisir bertangkai, digunakan untuk membantu dalam pembuatan

parting, blocking, pincurl, dan penggulungan.

d) Sisir sasak, adalah sisir yang dipergunakan khusus menyasak, dengan gigi yang tidak rata. Dapat terbuat dari plastik keras/lentur bahan metal (logam) atau tulang.

e) Sisir penghalus rambut/sikat rambut terbuat dari bahan plastik lentur dipergunakan untuk menyikat kulit kepala dan rambut serta sebagai penghalus sasakan, dapat juga untuk meluruskan rambut yang kusut.

(17)

154 2) Penggulung rambut

Penggulung rambut terdiri dari penggulung silinder dan penggulung

konoid.

a) Penggulung silinder, adalah yang kedua ujungnya mempunyai bentuk dan ukuran yang sama. Penggulung ini akan membentuk volume atau bukit kulit, dan indentation atau lembah. Penggulung ini terdiri dari beberapa ukuran, mulai yang berukuran besar sampai dengan yang berukuran kecil sekali.

b) Penggulung konoid (penggulung kerucut) adalah penggulung yang berbentuk kerucut terpancung. Penggulung ini akan membentuk ikal yang lebih kecil pada salah satu ujungnya. Seperti yang terlihat pada gambar berikut.

Gambar. 6.2. Macam-Macam Bentuk Penggulung Rambut Sumber : S. Chitrawati (1993)

3) Penjepit rambut

Penjepit rambut selain digunakan untuk mengokohkan roll

penggulung, juga dipakai untuk pembuatan pincurl. Penjepit rambut ada yang terbuat dari bahan metal dan ada juga yang terbuat dari plastik. Sedangkan bentuknya, ada yang bertangkai satu dan ada pula yang berkaki dua. Selain penjepit rambut, untuk mengokohkan roll penggulung dapat juga digunakan tusuk plastik. Kemudian ada jepit bebek yang dapat berfungsi untuk menjepit rambut dalam proses penataan, serta jepit bergerigi yang berguna untuk menjepit rambut pada saat membuat

parting, blocking untuk pratata, pemangkasan dan pengeritingan.

(18)

4) Botol aplikator dan botol spray (spray bottle) Untuk tempat setting lotion.

5) Jala rambut dan penutup telinga

Fungsi utama jala rambut adalah mempertahankan penggulung atau

pincurl yang telah dibuat dari putaran angin di dalam kap pengering. Sedangkan fungsi penutup telinga adalah untuk melindungi telinga dari panas dan angin selama di dalam kap pengering.

Gambar. 6.4. Contoh Jala Rambut Sumber : Penulis (2007)

6) Drogkap, hairdrayer

Berfungsi untuk mengeringkan rambut yang sudah digulung dan ditutup dengan jala.

(19)

156 b. Lenan

Lenan yang diperlukan dalam melakukan pratata antara lain, handuk,

cape dan baju kerja.

1) Handuk, sedapat mungkin handuk kecil berwarna putih dan dipergunakan untuk menutupi badan pelanggan bagian atas/bahu. Paling sedikit dibutuhkan ± 3 buah handuk dengan ukuran 30x50 cm atau ukuran handuk neorming yang diperlukan untuk mengeringkan rambut setelah keramas.

2) Cape, diperlukan 1 buah untuk menutupi bagian atas badan pelanggan pada waktu keramas.

3) Baju kerja, setiap kali melakukan pratikum harus selalu memakai baju kerja.

c. Kosmetika pratata

Kosmetika pratata berfungsi untuk melapisi batang rambut pada proses pratata. Lapisan yang sangat tipis akan mempertahankan tingkat kelembaban rambut sehingga rambut setelah kering mudah ditata. Jenis kosmetika pratata dewasa ini sangatlah beragam, antara lain jelly (gel), cairan (setting lotion), busa (foam, mouse).

1) Gel (jelly)

Kosmetika ini berbentuk transparan dan agak kental. Kosmetika ini cocok bagi jenis rambut tipis dan bertekstur halus, karena akan menambah ketebalan rambut untuk sementara. Pemakaiannya jangan terlalu berlebihan, karena akan berakibat rambut terlalu kaku dan sulit untuk ditata. Glaze adalah kosmetika yang sejenis dengan gel atau jelly yang berfungsi sama.

2) Setting lotion

Kosmetika ini berbentuk cairan bening yang umum dipakai sebelum penggulungan pratata, baik pada pratata dasar maupun pratata desain. Kosmetika ini berfungsi mempertahankan bentuk ikal yang terjadi lebih lama.

3) Blow lotion

Kosmetika ini berbentuk cairan bening dan digunakan sebelum melakukan pengeringan dengan pengering genggam. Kosmetika ini akan mempertahankan ikal yang terjadi sekaligus melindungi rambut dari panasnya alat pengering tersebut.

4) Mouse

(20)

kosmetika ini akan memberikan extrabody. Kosmetika ini dapat digunakan pada rambut dalam keadaan kering atau basah.

Sebelum melakukan proses pratata, ada hal-hal yang harus diperhatikan dalam melaksanakan pratata dan penataan rambut. Semua peralatan yang digunakan untuk pratata rambut harus disiapkan sesuai jenisnya dan steril hal yang harus diperhatikan adalah:

a. Alat dimasukkan ke dalam sterilizer cabinet yang mengandung sinar

ultraviolet atau dicuci dengan dettol atau alkohol 70 %.

b. Alat untuk mengeringkan rambut (drogkap) harus diperiksa, alat disesuaikan dengan arus dan tegangan yang ada dengan melihat tombol on/off. Mengatur posisi ketinggian antara pelanggan dengan cap, menghubungkan steker pada stop kontak. Mengatur waktu (timer) yang dikehendaki, melihat nyala lampu. Mengatur suhu (thermostater) yang dikehendaki dan memeriksa hasil, jika rambut masih lembab dapat ditambahkan, jika waktu sudah selesai jauhkan alat dengan pelanggan.

c. Dalam melaksanakan proses pratata, dibutuhkan areal untuk bekerja supaya pekerjaan berjalan lancar dan nyaman, sebaiknya luas areal kerja 4 m2 untuk 1 orang.

x Menerapkan tertib kerja berdasarkan peraturan kesehatan dan keselamatan kerja

Langkah awal sebelum melakukan pratata, perlu menyusun tertib kerja agar tidak terjadi kesalahan dalam melakukan pratata. Karena hal ini akan berakibat terhadap hasil pratata. Disamping itu juga memberi efek pada kulit kepala dan rambut pelanggan, contoh kesalahan dalam pemilihan dan pemakaian kosmetik pratata.

x Menyarankan model pratata

Sebaiknya sebelum melakukan pratata, bicarakan/sarankan pada pelanggan model yang cocok dengan bentuk wajah dan kondisi rambutnya serta sesuaikan dengan kesempatan dan waktu, sehingga pelanggan merasa percaya diri.

3. Melakukan Pratata Sesuai dengan Penataan yang akan Dibuat (Proses Pratata)

Proses pratata rambut/setting rambut adalah pertama sekali rambut dibasahi/dicuci, kemudian digulung sampai dengan selesai, lalu rambut dikeringkan supaya rambut dapat ditata. Setting rambut disebut proses ilmu alam, karena dalam proses ini merubah bentuk rambut lurus menjadi bergelombang, namun hanya bersifat sementara. Proses ini tidak terjadi proses kimia, hanya dengan cara sebagai berikut:

a. Mencuci rambut

(21)

rambu

ut serta yang an yang men

yang meng ui celah-cela ak. Dalam lungan set.

engenakan s

etelah rambu /lembab (tow

embuat pem embagi ram

sudkan untu gga gelomb nkan. Jumla ntung dari ut.

alam hal ram agian atau 9

ntuk lebih jel

enggulung ra ada saat me

ut yang ber ebih panjan n yang men

g berada da nempel pada

genai pada ah imbrikasi hal ini men

setting lotion

ut dicuci den

wel dry), ram

mbagian (par

mbut atau

n dibagi me

n” atau “crow

n dan kiri c

ga.

ang dibagi m dengan me rada pada b g dari sem nempel pad

alam imbrika

a kulit kepala rambut aka

rting/blocking

disebut enjadi 3 bag

wn of the hea crown secti

menjadi 3 ba narik garis-g ek, bagian b

t dilihat gam

ar. 6.6. Contoh Sumber : S. Ch

nggulungan bagian atas ula, sedang a dinding ro

asi rambut, a dan batang an masuk ke ambut menja

mbut muda

maka dalam

setting lotion

g)

juga deng gulungan ra

hasilkan se pada setiap mbut serta

mum adalah s gian dengan

ad”.

ion ditarik g

agian juga, garis lurus ke belakang ke

mbar di bawa

Pembagian Ra g rambut. Di e dalam kul adi mengemb

h digulung

m keadaan

n/jelly/setting

gan blockin

mbut denga

garis lurus

berpedoman e belakang k epala dapat

ah ini.

ambut

adi penarikan ulungan aka

t yang bera n memende

ng/parting

(22)

terkena tekanan/himpitan dari dinding roll set/penggulungan. Hal tersebut terjadi karena adanya sifat elastisitas dari rambut, sehingga rambut mudah dibentuk oleh roll set dalam keadaan basah.

Pada waktu hendak menggulung rambut, maka “blocking” dilakukan pada bagian-bagian dengan ketebalan dan ketipisan yang sama. Jika rambut bagian bawah terlalu pendek, penggulungannya dapat dilakukan dengan “pincurl” atau “roto” atau dapat juga dengan “tape” (pita perekat) khusus untuk rambut.

Penggulungan rambut dilakukan setelah melaksanakan parting

/blocking dengan urutan-urutan sebagai berikut: 1) Bagian depan tengah, yaitu “front section”. 2) Bagian kanan dan kiri, yaitu “side section”.

3) Bagian belakang tengah atas, yaitu “crown section”. 4) Bagian belakang kanan dan kiri, yaitu “back section”.

Pada waktu hendak menggulung rambut, maka “blocking” dilakukan pada bagian-bagian dengan ketebalan dan ketipisan yang sama. Jika rambut bagian bawah terlalu pendek, penggulungannya dapat dilaksanakan dengan “pincurl” atau “roto” atau dapat juga dengan “tape” (pita perekat) khusus untuk rambut.

e. Mengeringkan rambut

Rambut yang sudah selesai digulung kemudian dibungkus dengan jala rambut. Telinga model ditutup dengan tutup telinga dan siap untuk dikeringkan dalam kap pengering dengan menempatkan seluruh bagian atas kepala menurut posisi sebenarnya. Setelah rambut selesai dipratata dan sudah dikeringkan dengan drogkap, roller dilepaskan dari rambut. Cara melepas roller pertama sekali lepas dulu rambut pada bahagian bawah/tengkuk, tiap-tiap baris pada bagian tengah, kiri dan kanan, lepaskan rambut dan terus ke arah atas, sehingga rambut bagian belakang terlepas dari roller bersamaan. Kemudian bagian depan kiri/ kanan, yang terakhir bagian ubun-ubun/crown, melepaskannya dari belakang. Hal ini dikerjakan dengan tujuan agar rambut tidak terbelit-belit oleh roller. Seandainya melepaskan rambut sembarangan saja, tanpa berurutan maka rambut akan terbelit oleh roller, sehingga hair-dresser

akan mengalami kesulitan, apalagi rambut model bisa bundet/kusut dan terputus-putus disertai rasa sakit karena kulit tertarik oleh roller, ketika

hair-dresser berusaha melepaskan roller dari rambut.

(23)

160 disikat. Ulangi dengan sisir besar, seluruh rambut dikepala disisir ke arah belakang.

1) Pengurutan kulit kepala

Pengurutan kulit kepala merupakan tindakan penataan. Pengurutan ini bertujuan untuk melemaskan sekaligus menstimulir kulit kepala. Lakukan pengurutan secara perlahan-lahan dengan tekanan yang lemas dan teratur.

2) Penyikatan rambut

Tindakan penyikatan rambut bertujuan untuk memisahkan helaian-helaian rambut yang menempel satu sama lain karena pengaruh kosmetika pratata. Lakukan penyikatan secara seksama dan merata pada keseluruhan rambut. Penyikatan dilakukan dari berbagai arah dengan menggunakan sisir sikat halus. Hanya, perlu diketahui bahwa sebaiknya penyikatan tidak dilakukan ke arah wajah. Hindari pemakaian sikat yang terbuat dari kawat. Hati-hati jika melakukan penyikatan pada daerah belakang dekat tengkuk dan hindari sikat mengenai tengkuk atau telinga, mengingat daerah tersebut akan menjadi lebih sensitif yang disebabkan oleh panas pada waktu proses pengeringan di bawah kap pengering (drogkap).

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan pratata adalah sebagai berikut:

1) Garis-garis parting seperti halnya pada proses pemangkasan harus lurus dan penjepitannya harus rapi.

2) Mengerol harus tegak lurus, kerapiannya harus dijaga sehingga tidak terdapat ujung-ujung rambut yang terlipat.

3) Penjepitan rambut dapat dilakukan dengan jepit, klip atau tusukan. 4) Pemasangan tutup telinga tidak boleh mengganggu penempatan

roller di atas telinga.

5) Memasang jepit atau klip pada gulungan pertama dibagian depan tidak boleh dari depan. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari timbulnya bekas lekukan yang setelah rambut menjadi kering, akan sulit bagi penataan.

6) Cara memasang jala rambut harus tepat batas pertumbuhan rambut dibagian dahi (tidak pada dahi itu sendiri, karena akan menimbulkan bekas garis yang tidak dapat segera hilang).

7) Pengeringan harus sedemikian rupa, hingga rambut benar-benar kering, dalam arti kata bahwa tidak terdapat bagian rambut yang masih basah atau lembab. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan pada saat mengeringkan rambut diantaranya:

x Posisi pengering rambut/drogkap harus berada lebih kurang 45° dari kakinya.

x Puncak (crownsection) harus berada di bawah kipas pengering.

(24)

x

atata dasar eknik yang udahkan pe

gai ukuran h contoh pe ah, yang mem

engambilan enghasilkan

n waktu dia but pendek

bih kurang 2 n panas jangan s

a

a teknik prat (original set

digunakan embentukan n sudah me gulungan ya

et. Pembuata apa ukuran

G

atur sesuai kurang lebih 20 sampai 3

diatur, hin ampai mem

tata dapat d

t)

n pada pr suatu tat menuhi syar ang dipaka an ikalnya d yang berbe

Gambar. 6.7. P Puspoyo, Widja

apat diperol bih alat pen an diamete n rambut y n secara jela

condong k ai adalah te dapat mema eda, tanpa m

Pratata Dasar anarko, Endan

eh dengan nggulung sili

er yang be yang mengh as perbedaa

ke arah d

ktu yang di nit dan untu

s yang di an temperat

enjadi 2, yak

ar bertujua secara um eindahan.

eknik peng kai satu jen menggunaka

ng (1995)

merekayas

inder terdap erbeda-beda hasilkan volu an antara ked

depan, yan an variasi

(25)

2) Pe me

3) Pe va

Gam

engambilan enghasilkan

enggabunga riasi antara

bar. 6.8. Conto Sumber : P

rambut co lembah.

Gambar. 6 Sumber : P

n teknik a d bukit dan le

Gambar. 6.10 Sumber : P

oh Penggulung Puspoyo, Widja

ondong ke

.9. Contoh Car Puspoyo, Widja

dan b, yang mbah. Sepe

0. Contoh Peng Puspoyo, Widja

gan Dengan Ha anarko, Endan

arah bel

ra Pengambilan anarko, Endan

akan meng erti gambar d

ggabungan Tek anarko, Endan

asil Yang Berbe ng (1995)

akang, yan

n Rambut ng (1995)

hasilkan ika di bawah.

knik a Dan b ng (1995)

162

eda

ng akan

(26)

b. Pr atata atau k penataan a umum terd

kip wave.

nger wave nger wave a k atau ikal p ada rambut dapun cara p ambut terleb nis rambut. L

owel dry).

ada salah sa mumnya, ya

bal. Buatlah pala bagian embuat ikal. mbut bagian sir.

al pertama ngkungan enggunakan ri telunjuk y rjadi di atas ci lagi.

n

setting diar rambut te diri dari bebe

adalah tekni pada rambu yang telah d pembuatan f

bih dahulu d Lalu keringk

but dan siap an keinginan kan terlebih ngan kosmet

dikerjakan atu bagian

ng dikerjaka terlebih da n atas. Kemu

Langkah be n atas depa

diperoleh erapa jenis,

k yang dilak t dengan m diberi setting finger wave

dicuci denga kan dengan

pkan untuk n. Pakaikan an ke daera

dengan m urang lebih arahkan bata tara ini men an rambut te

11. Contoh Fing Puspoyo, Widja

k membant g dikehend diantaranya

kukan guna menggunakan u kiri), terga kali adalah (bagian yan kan jari telu kan mulai da ah crown de

menekankan h 1 inci ang rambut nekan baha ersebut ke d

ger Wave Dan n jari-jari tan

setting jelly agai berikut:

yang sesua h bagian ya ng melengku unjuk kiri un ari garis pertu

(27)

e) Jar

i tengah me bawah un gkungan ba mbut ke bela ng terjadi ha ngan besar g sain yang d

wn. Perhatik

dge ketiga d perti sebelum

telunjuk b gkungan la nuju arah sis njutkan pem kan gambar

Gamba Sumber : P

imulai dari b mnya, jari te bergeser lag ain. Pada r

si kiri. buatan gelo ya dari sisi

elombang d k selesai dila

posisi jari te atan ridge

a, sementa a akan terb kan satu kes

yang sama Letak ked

(a) dan (b) d

(a

(b

ar. 6.12. Conto Puspoyo, Widja

batas pertum engah meng

gi ke bagia

ridge ketiga

ombang den kanan ke dilanjutkan akukan. Liha

elunjuk dan j berikutnya. ara sisir ke bentuk ridge

satuan yang atau dapat ua ridge te di bawah ini

)

)

h Pembuatan R anarko, Endan

mbuhan pad ggantikan po an bawahn a inilah gel

ngan arah d kiri dengan sampai se atlah gamba

jari telunjuk . Dengan

da bagian si osisi jari telu nya untuk

lombang di

(28)

Pe akan pada d

(terurai).

nger wave

uhan desain n) atau bagi

wave. De ang sering m t pada ramb a tegak luru endaki gelo a yang pa erjaan seper h kap penge rapat. engan ketera n penataan

dur seperti d ambut besar terjadi. Dan apat melaku

nger wave m pembutan fi

ama sepert ut yang lebi

n rambut se penataan fin

a mendatar.

Gambar. 6 Sumber : P

an sebelum kukan karen ang yang da disain penat

dapat dibu n itu sendi

an sisi kana mikian juga menggunaka ut tambahan us (horizonta

mbang yan da umumn rti teknik pr ring dengan

ampilan yan dengan m di atas. Ia d

r (jepit bebe kami yakin, ukannya!

mendatar den

inger wave d ti contoh ya h banyak (t ebelah kiri l

ger wave de

6.13. Contoh P Puspoyo, Widja an teknik in n (hairpiece al) atau ben ng permane ya berbent ratata yang n dilindungi o

ng baik, seor menggunaka

a latihan pem

ve merupak kan dengan ul atau desa

an mana sa an sanggul

banyak diilh a desain ra

i, baik dibua ). Finger wa

ntuk desain en, dapat d tuk gel (jel lain. Penge oleh pemaka

rang hairdre

an teknik i uat finger w spray untuk banyak mela

an sisi kiri ahan (sibaka

diuraikan s da disebela t. Berikut in han pada sis

lombang ng (1995)

mbuatan fing

kan dasar pe teknik lain ain penataa

aja, sesuai pada bagia hami oleh pe

ambut pada at langsung

ave dapat pu yang lain. J digunakan k

lly), dengan eringan dila aian jala ram

esser dapat ini tanpa m

wave dengan k menetapka akukan latih

(29)

x Te ram

x Ba me

x Se me se pa

erlebih dahu mbut. Siapka

Ga

aris (ridge) p enuju ke kiri

elanjutnya, b enuju ke

panjang ga atah.

ulu kenakan an belahan

ambar. 6.14. Te Sumber : P

pertama fing

, secara ber

Gambar. Sumber : P

buatlah garis kanan, den aris tersebut

n kosmetika rambut pada

eknik Mengena Puspoyo, Widja

ger wave di rtahap denga

6.15. Teknik M Puspoyo, Widja

s kedua ya ngan besa t secara be

a secara m a sisi kiri.

akan Kosmetika anarko, Endan

ilaksanakan an besar gel

Membuat Baris anarko, Endan

ng dimulai arnya gelom

erkesinambu

merata pada

a Pada Rambu ng (1995)

dari sebela lombang yan

s (ridge) ng (1995)

dari sisi seb mbang yan ungan, tanp

166 a seluruh

ut

ah kanan ng sama.

belah kiri ng sama

(30)

x La ke dim sa

Banya kecilny pada panjan arah ik

akukan hal ya tiga dimulai mulai dari si

mpai selesa

aknya baris ya ikal/gelom ujung ram ngnya meleb kal finger wa

Gambar. 6 Sumber : P

ang sama u pembuatan isi sebelah ai dikerjakan

Gambar. 6.17 Sumber : P

(ridge) pad mbang yang mbut jika d bihi tengkuk

ave pada ba

6.16. Contoh M Puspoyo, Widja

ntuk baris-b nnya dari sis

kiri menuju .

7. Contoh Baris Puspoyo, Widja

da seluruh g diharapkan ikehendaki, . Arah ikal p ris terakhir.

Membuat Garis anarko, Endan

aris berikutn si sebelah k

ke kanan. D

s Berikutnya Pa anarko, Endan

kepala terg n. Variasi pin

terutama pada pincurl

Rambut ng (1995)

nya, yang m kanan, baris

Demikian se

ada Rambut ng (1995)

gantung pad

ncurl dapat d pada ramb

l disesuaikan

ana baris keempat eterusnya

da besar dilakukan but yang

(31)

Beriku

ut ini adalah bang ikal d ti yang su uatan/penen

nger wave te

r wave teg atar, yang m

ian, teknik yang horizon

uat lengkun erada pada mulai dari p

ang pipi. Ba

aris kedua epan belaha

buat pada ba

h alternatif d ibuat secara dah dijelas ntuan arahny

Gambar. 6 Sumber : P

egak lurus ak lurus sa mana baris d

pembuatann

ntal (menda gan (shape

sisi kanan.

parting deka aris pertama

Gambar. 6.1 Sumber : P

dimulai dar an. Buatlah

aris pertama

dalam pemb a miring (dia

skan di ata ya.

6.18. Contoh Pe Puspoyo, Widja t telinga. Ik

akan berak

19. Contoh Car Puspoyo, Widja

ri garis pert ikal/gelomb a secara ber

buatan finge agonal). Ca as, perbeda

embuatan Fing anarko, Endan

eda dengan ang terlihat b dengan tekn

si sebelah k ama pembu

al pertama hir di belaka

ra Membuat Le anarko, Endan

tumbuhan r bang tegak rkesinambun

kanan, jika uatan ikal/ge

dibuat men ang telinga k

(32)

x Ba sa ba

2) P Pin

bentuk denga lingka Biasan

Gam

aris ketiga d ma secara agian sebela

Pincurl (sculp ncurl disebu k pratata d an jari-jari ta

ran (pincurl) nya pincurl

mbar. 6.20. Con Sumber : P

imulai dari b berkesinam h kiri.

Gambar. 6.21 Sumber : P

pture curl) ut juga den

esain yang angan, ekor ), dan kemu dilakukan p

ntoh Pembuata Puspoyo, Widja

belahan (sib mbungan. L

1. Contoh Pem Puspoyo, Widja

ngan sculptu

paling ban r sisir, penje dian diperta ada rambut

an Ikal/Gelomb anarko, Endan

akan) ramb Lakukan ha

mbuatan Belaha anarko, Endan

ure curl me nyak diguna epit rambut ahankan ben yang telah

bang Tegak Lur ng (1995)

ut dengan a l yang sam

an (sibakan) ng (1995)

erupakan sa akan. Pincu

yang telah ntuknya den

mengalami

rus

arah yang ma untuk

alah satu

(33)

pende

ncurl diguna dibuat, m pertahankan bentuk berm bang denga

ruktur pincur

ur pincurl te asar ikal. Da an berada di angkal ikal. asar dan leku ngkar ikal. L enuh. Letak entuk ikal.

a komponen ikal berfung eri arah dan ang terbentu

lingkar dala 3 kemungkin an pangkaln

t:

al tak berpa gkar ikalnya at dan taha anggap tidak

setengah p unyai ikal as akan untuk menghasilka asar ikal me

atas kulit ke Pangkal ika uk pertama i Lingkar ikal a

ketiga komp

Sumber : P

ini masing-gsi sebagai n mobilitas i

uk serta day am hubunga nan yang m nya, maka

angkal (no

a berada di n lama. Teta k ada.

anjang, juga sli maupun ik

dapat lebih an ikal y kal yang am variasi ik bukit) dan ind

omponen po erupakan lan epala.

al adalah b ikal yang be adalah bagia ponen pincu

Gambar. 6.22 Puspoyo, Widja

-masing me penunjang, kal, lingkar ya tahannya an dengan p menyangkut

hanya terd

stem curl). atas dasar api mobilitas

a dapat dila kal buatan.

h memperta yang kelih

datar tetap kal dan me

dentation (le

okok sebaga ndasan ikal

agian ikal y rsangkutan. an rambut y

url di atas m

2. Dasar Ikal anarko, Endan

empunyai fun , pangkal ik

ikal menent a. Mobilitas pangkalnya.

posisi lingk apat 3 kelo

Adalah jen ikal. Ikal ya s ikal sangat

akukan pada

ai berikut: yang tidak

yang berada . Oleh karen kar dalam h

ompok ikal

is ikal yang ng terbentu t kecil, bahk

170 a rambut

entuk ikal h alami,

entuk ikal sifat dan

diri yakni; i sebagai r kecilnya ukan oleh na hanya hubungan

sebagai

(34)

x Ika se lun

x Ika ika lun Da dil

al berpangk tengah ikaln nak dan kura

al berpangka alnya berada nak dan mak alam pratata akukan dala

Gam Sumber : P

kal setengah nya berada d ang tahan la

Gamba Sumber : P

al penuh (ful

a di luar da kin kurang ta a desain pe am berbagai

mbar. 6.23. Ika Puspoyo, Widja

h (half steam

di atas dasa ama, tetapi m

ar. 6.24. Ikal Be Puspoyo, Widja

ll steam curl

asarnya, ika ahan lama, t enggunaan k

kombinasi y

l Tak Berpangk anarko, Endan

m curl). Ad rnya, ikal ya mobilitas ikal

erpangkal Sete anarko, Endan

rl). Adalah je al yang terbe

tetapi mobilit ketiga kelom yang saling

kal ng (1995)

dalah jenis i ang terbentu l lebih besar

engah ng (1995)

enis ikal yang entuk bersif tas ikal palin mpok terseb menunjang.

ikal yang k bersifat r.

(35)

b) Be

k dasar seb etak dimana tuk dasar pin

asar segi e gunakan di entuknya da mua bagian

asar segitiga pala guna embuatan d hingga ikal engisi.

Gamb Sumber : P

pincurl

buah pincurl

pincurl terse

ncurl yakni s empat (squa

isemua ba n tahan lam kepala.

Ga Sumber : P

a (triangle ba

mencegah dasar ikal

yang terb

bar. 6.25. Ikal B Puspoyo, Widja

l pada umum ebut akan d sebagai berik

are base). gian kepal ma. Dapat d

mbar. 6.26. Da Puspoyo, Widja

ase). Biasan pecahnya ibuat. Pada kut:

Dasar ikal a, ikal ya digunakan u

asar Segi Empa anarko, Endan

ukan dan te dasarnya ha

segi emp ang terjadi

ntuk penata

at ng (1995)

(36)

x Da dik pe tum me

x Da sa pe sa

asar perseg kedua baha enataan yan

mpang tindi engisi seper

asar busur ( mping mau enataan yan ma dengan

G Sumber : P

gi panjang gian sampin ng pecah d

h, sehingga rti pada gam

Gamb Sumber : P

(arc base). upun belaka ng disebut f

arah pratata

Gambar. 6.27. D Puspoyo, Widja

(rectangula

ng kepala g idaerah itu. a dalam pen

bar. 6.27.

bar. 6.28. Dasa Puspoyo, Widja

Digunakan ang kepala.

frenchturist, a yang akan

Dasar Segitiga anarko, Endan

ar base). T guna mence . Pembuata nataan akhir

ar Persegi Panj anarko, Endan

untuk penat Khususnya arah dasar dibentuk.

ng (1995)

Terutama d egah terjadi an dasar ik r akan terlih

jang ng (1995)

taan bagian a ditempatk r yang dibu

igunakan nya hasil al dibuat hat saling

(37)

c) Ca Cara p

x Blo

rap de

x Pe jar

ara pembuat pembuatan p ocking (pen pi dan arah engan posisi

egang untaia ri.

G Sumber : P

tan pincurl pincurl adala ngambilan ra hkan rambut

rambut dite

Gamba Sumber : P

an rambut ya

Gambar. 6.29. Puspoyo, Widja

ah sebagai b ambut) untu t sesuai de

gangkan ata

ar. 6.30. Cara M Puspoyo, Widja

ang akan di

Dasar Busur anarko, Endan

berikut: uk sebuah p

ngan desai au direntang

Mengambil Ra anarko, Endan

ipincurl dian

ng (1995)

pincurl haru n yang dike gkan.

mbut ng (1995)

ntara telunjuk

174 us tersisir

ehendaki,

(38)

x La un

x Gu

pin

akukan pemb ntaian rambu

unakan ujun

ncurl.

Gambar. 6 Sumber : P

buatan lingk ut tersebut.

Gambar. 6. Sumber : P

ng sisir untu

.31. Cara Mem Puspoyo, Widja

karan yang h

.32. Cara Pem Puspoyo, Widja

uk memban

megang Untaian anarko, Endan

halus, rata, t

buatan Lingkar anarko, Endan

tu menetap

n Rambut ng (1995)

tanpa pelinti

ran Halus ng (1995)

kan dasar d

iran pada

(39)

x Gu

pin

Pembe bawah tertutu

unakan pin ncurl yang te

entukan pin

h ini akan m up dan terbu

Gambar. 6 Sumber : P

(penjepit) erjadi.

Gambar. 6 Sumber : P

ncurl dilakuk memperlihat ka, yang ma

6.33. Cara Men Puspoyo, Widja

untuk mem

.34. Cara Meng Puspoyo, Widja

kan dengan kan cara pe ana ujung ra

nggunakan Uju anarko, Endan

mbantu men

ggunakan Pin anarko, Endan

bantuan ja embuatan p

ambut terleta

ung Sisir ng (1995)

ngencangkan

(penjepit) ng (1995)

ari tangan. B

pincurl deng ak dibagian l

176 n bentuk

(40)

3) Sk Sk Skip w Finger

memb menem gerak

Pa yang s tidak t

kip wave dan

kip wave da

wave ini m

r wave yang bentuk omba

mpatkan pin

pratata desa ada umumny sedang, yan

erlalu halus

Gamb Sumber : P

n ridge curl

an ridge cur

erupakan k g dibuat den ak rambut

ncurl diantar ain tersebut ya, skip wa

ng mempuny . Seperti gam

Gambar Sumber : P

ar. 6.35. Cara Puspoyo, Widja

rl banyak di kombinasi a ngan bantua dengan kes ra lekuk-leku kelihatan le

ave didisain yai ikal tidak mbar berikut

r. 6.36. Cara Pe Puspoyo, Widja

Pembuatan Pi anarko, Endan

igunakan da antara finger

an jari-jari da san gerak y uk gelomban ebih indah.

untuk ram k terlalu keci

t.

embuatan Skip anarko, Endan

ncurl ng (1995)

alam pratata

r wave dan an sisir kura yang wajar. ng finger wa

but dengan il dan kondis

p Wave ng (1995)

a desain. n pincurl. ang dapat Dengan

ave unsur

(41)

Rid gung bukit s

ni harus dila pada finger

apkan ramb nginkan, de epan. Shape

ertikal). mbil sebagia

ncurl. Bany sesuaikan de buat.

engevaluasi la pratata te ah sudah s ggan untuk b dilakukan.

erapikan are etiap selesa bersihkan are n kosmetika

enataan Ram alam seni ta

gertian, yak

adalah pinc

sebuah shap

akukan deng

wave terse

but untuk ngan terlebi dibuat sepe

an ujung ram yaknya pinc

engan besa

Gambar Sumber : P

hasil pratata lah selesai d sesuai deng

berkaca, apa

ea kerja, alat ai melakuk ea kerja (dis menurut jen

mbut ta rias ramb ni arti yang ih dahulu m erti pada pem

mbut denga

a dan penat dilakukan, p gan yang d

akah ia puas

t dan kosme kan pratata sapu, dipel). isnya masin

but, istilah p luas dan ar

erletak pad

finger wave. , jangan sam uatan ridge

lengkung enentukan b mbuatan fin

an hati-hati, dibuat pada sendiri dan

embuatan Ridg anarko, Endan

aan

eriksalah ha direncanaka s dan senan

etika

a biasakan . Susunlah s ng-masing.

enataan dap rti yang sem

da bagian

besar ikal ya

ge Curl ng (1995)

asil akhir dar an. Kemudia

ng dengan h

untuk m an pincurl

ak bentuk

ri pratata, an minta hasil yang

erapikan/ latan dan

(42)

arti yang luas meliputi semua tahap dan semua segi yang dapat diberikan kepada seseorang dalam rangka memperindah penampilan dirinya melalui pengaturan rambutnya. Pengaturan dimaksud melibakan berbagai proses seperti penyampoan, pemangkasan, pengeritingan, pewarnaan, pelurusan, pratata dan penataan itu sendiri. Walaupun masing-masing proses tersebut di atas dapat dibedakan, namun dalam pelaksanaannya jarang dijumpai adanya satu proses yang tunggal dan berdiri sendiri, selain proses penataan dalam arti sempit. Dalam arti yang sempit penataan dapat dikatakan sebagai tahap akhir proses penataan rambut dalam arti yang luas. Pada umumnya tindakan tersebut dapat berupa penyisiran, penyanggulan dan penempatan berbagai hiasan rambut baik secara sendiri-sendiri maupun sebagai suatu keseluruhan.

1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penataan

Baik dalam arti yang luas maupun dalam arti sempit, teknik dan hasil penataan rambut sangat ditentukan atau setidak-tidaknya dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu, faktor tersebut dapat dikelompokkan sebagai faktor intern dan ekstern.

a. Faktor intern

1) Faktor perwujudan fisik

Adalah tekstur rambut, bentuk kepala dan wajah, bentuk tubuh dalam keseluruhan dan usia yang bersangkutan.

Contoh: seorang yang memiliki rambut dengan tekstur jelek tidak mungkin dapat dihasilkan penataan yang sama baiknya seandainya tekstur rambutnya lebih bagus.

Leher yang sangat jenjang akan membatasi kemungkinan pola penataan puncak walaupun pola tersebut sedang menjadi mode.

2) Faktor pendidikan

Tingkat pendidikan umum seseorang juga membatasi kemungkinan penataan. Pada umumnya mereka yang berkesempatan menikmati pendidikan dasar yang cukup, cenderung hanya ingin menirukan mode tata rambut apa saja yang sedang digemari pada waktu itu, tanpa mempertimbangkan apakah mode tersebut sesuai dan tepat untuk dirinya. Hal ini sering menyulitkan penata rambut, yaitu antara menuruti kemauan peminta jasa atau mengorbankan prinsip-prinsip penataan yang baik.

3) Faktor penghargaan seni

(43)

180 4) Faktor kepribadian

Berbagai aliran modern dalam penataan rambut menghendaki agar pembuatan suatu desain penataan tidak lagi hanya dilandaskan atas dasar segi fisik saja. Penataan yang baik harus juga mampu menonjolkan segi positif kepribadian modelnya. Karena kepribadian setiap orang tidak sama maka suatu desain tata rambut yang baik untuk pribadi tertentu belum tentu akan sesuai dan baik untuk yang lain.

b. Faktor ekstern

1) Faktor sejarah

Manusia membuat sejarah dan sebaliknya sejarah pun menciptakan manusia dengan berbagai sifatnya. Berdasarkan faktor sejarah itu orang dapat menciptakan dan meniru mode rambut.

2) Faktor kebudayaan

Setiap bangsa atau kelompok masyarakat mempunyai tolak ukur tersendiri terhadap apa yang dipandangnya baik dan buruk. Sebagai contoh suku Khirgis yang hidup mengembara di daerah Mongolia menyukai penataan rambut yang memberi kesan wajah kuda bagi yang mengenakannya. Sebagai suku pengembara sebagian besar kehidupan suku ini sangat tergantung kepada kuda. Sehingga menimbulkan anggapan bahwa kuda adalah makhluk ciptaan Tuhan yang sempurna. Pandangan yang menghasilkan norma keindahan tersendiri ini juga memberi warna tersendiri bagi tata rambut mereka.

3) Faktor ekonomi

Tingkat perkembangan ekonomi suatu masyarakat juga mempengaruhi terhadap variasi dan kemungkinan teknis penataan. Jika tingkat kemakmuran baik penataan rambut cenderung mengarah kepada penataan yang lebih meriah dan ini juga dimungkinkan dengan tersedianya peralatan penataan yang serba lengkap.

4) Faktor sosial

(44)

5) Faktor lingkungan sekitar

Dalam lingkungan masyarakat tradisional yang masih tertutup penataan rambut tidak dapat lain daripada tata rambut tradisional yang berlaku secara turun temurun dalam lingkungan masyarakat tersebut. Tata rambut yang dibuat untuk menghadiri pesta pernikahan tentu tidak akan sesuai dengan yang dikenakan pada upacara pemakaman.

6) Faktor mode yang berlaku

Merupakan salah satu faktor yang paling mendapat perhatian dalam melakukan penataan. Penataan yang baik harus selalu disesuaikan dengan perkembangan mode yang berlaku, meskipun ini bukan berarti bahwa setiap kreasi harus merupakan duplikat dari apa yang sedang digemari. Namun demikian gaya penataan yang berhasil menjadi pola kegemaran umum pada waktu itu tidak dapat dikesampingkan saja.

7) Faktor letak geografis

Letak geografis yang berbeda sering tidak memungkinkan penerapan suatu mode tata rambut tertentu dari negara asalnya ke negara lain.

Sebagai contoh mode tata rambut wispy yang indah dan sesuai untuk Eropa tidak akan dapat diterapkan di negara-negara beriklim panas. Bagian rambut yang terurai didahi sehingga menimbulkan sebutan wispy

itu akan mengumpal karena berkeringat di negara beriklim panas.

8) Faktor perkembangan teknologi

Perkembangan peralatan dan selalu diperbaikinya mutu kosmetika dalam bidang penataan rambut, merupakan salah satu faktor yang sangat besar pengaruhnya terhadap kemampuan teknis dan variasi penataan. Betapapun mahirnya seorang penata rambut, kemampuannya tidak akan mempunyai arti banyak jika tidak didukung oleh tersedianya peralatan dan kosmetika rambut yang diperlukan untuk mencapai bentuk penataan tertentu. Kemampuan mempergunakan peralatan penataan yang serba modern dan pengetahuan yang baik tentang produk kosmetika terbaru, merupakan sesuatu yang perlu dimiliki oleh penata rambut masa kini.

Faktor intern dan ekstern seperti tersebut di atas saling kait mengait serta tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain. Dalam melakukan penataan kedua kelompok faktor tersebut tadi harus selalu diperhitungkan.

2. Pola Penataan

Betapapun mode tata rambut terus berubah dan berganti, tetapi alternatif bagi suatu penataan tidak pernah dapat meyimpang dari 5 pola pokok penataan sebagai berikut:

a. Penataan simetris

(45)

zaman dap segala

a kupu-kupu Tuhan Maha

ris pola mau

enataan asim

enataan asim

is bagi su mbulkan kes ptakan kesa mpresi aka

keseimbang ut yang bersa elain efek din ramatisir ek

ptakan kes yang tidak s

urba dan te sesuatu yan , burung, bu a Pencipta pun letaknya

Gamba S

metris

metris bany atu desain an seimban an adanya k n adanya g gan. Hal ini angkutan. namis penat kspresi waja

an keseimb

simetris. Sep

erutama ole ng simetris

unga, ikan h diberi unsu a. Lihatlah c

ar. 6.38. Contoh umber : DEPD

yak dibuat tata ramb g dan statis ketidakseimb

gerak yang akan meni

taan asimetr

ah model. bangan yan perti contoh

eh bangsa dapat dime ias dan mak ur-unsur kei contoh di baw

h Penataan Sim DIKBUD (1999)

dengan tuju but. Apabila s, maka pena

bangan. Dar cenderung mbulkan efe

ris juga ban Juga banya ng lebih ha

gambar ber

Yunani. Ke engerti jika k

khluk lain isi indahan yan wah ini.

metris

uan membe a penataan

ataan asime

ri ketidaksei kepada di ek dinamis

yak digunak kita ingat

(46)

c. Pe Pe daerah sebag mendu bersan memb menja penata

enataan pun enataan pun h ubun-ubu ai penataan ukung pena ngkutan. A banggakan adi kecewa k

aan puncak

Gambar S

cak

ncak menitik n (parietal) n korektif bag

ampilan pe Alangkah s kalung ma karena pena sebagai jala

Gamba S

r. 6.39. Contoh umber : DEPD

k beratkan p . Pola pena gi bentuk ke erhiasan le sayangnya, aupun anti ata rambutny an keluarnya

ar. 6.40. Conto umber : DEPD

h Penataan Asi DIKBUD (1999)

pembuatan k ataan punca pala, wajah her dan te

jika seo ng-antingny ya tidak me a. Lihat conto

h Penataan Pu DIKBUD (1999)

metris

kreasi tata r ak selain d dan leher, j elinga mod orang mod

a kemudia enyadari ada

oh.

uncak

rambut di igunakan uga akan del yang

el ingin an harus

(47)

d. Pe ota atau ba at memudahk erah dahi d ang sudah p ebagai satu beri kesan a

uruhan. Kecu bentuk dahi y

akang elakang me agian belaka kan penataa a dibuat den h feminin da

Gambar S

an

pan menitikb ni belum pe

. Namun pe tahun terakh dengan has pada waktun kategori p nggun dan g uali itu juga yang terlamp

enitikberatka ang kepala. an rambut pa ngan pola p an anggun.

r. 6.41. Contoh umber : DEPD

beratkan pe ernah dikem erkembangan

hir 1980, ban sil yang tida nya untuk m penataan te

h Penataan Bel DIKBUD (1999)

enataan ram mukakan dal

n model tat nyak menge ak kalah in menjadikan p rsendiri. Po ah bagi sua nakan sebag ol.

n rambut ataan belaka agian besar elakang. Kes

akang

(48)

De penataan r

dilakukan

ntukan pola ukung pena aan depan

kan secara dicapai. ntuk lebih

usikan terleb erilah beber dan kesemp

pe Penataan ata rambut mpatan peng ori tipe pena enataan pag enataan sian

t untuk digu al dirumah,

muan yang b

Gamba S

ahami adan erikan oleh rambut dapa

dengan me beberapa po n kombinas

omplemente

pat dibuat d ai sesuatu gan model y

penataan a ampilan kes

misalnya, m lebih terara

sempurna bih dahulu d rapa alternat ng hari ata unakan sew

bekerja dik bersifat resm

ar. 6.42. Conto umber : DEPD

nya 5 pola p masing-mas at dilakukan ngambil sa seluruhan m maka variasi

ah untuk me

anya bent dengan pelan

tif model yan

selalu dibu . Dalam sen ai berikut:

hari

u day style

waktu pagi m kantor maup mi.

oh Penataan De DIKBUD (1999)

pokok pena sing pola pe

dengan leb lah satu po s. Sepanjan

antagonistis,

h cepat dan pegangan ia. Tugas p iranya palin model terseb penataan y enuju kepad

tuk penata nggan mode

ng sesuai de

uat sesuai ni tata ramb

e merupaka maupun sia pun untuk m

epan

taan serta p enataan, pe bih mudah. P ola, ataupun

g kombinas , melainka

n lebih past jelas yan enata ramb ng sesuai da

but. Jika dip yang lebih m da bentuk ak

aan ramb el yang diing engan bentu

dengan wa but modern

an tata ram ang hari. Ba

menghadiri

pengaruh ndekatan Penataan n dengan

i tersebut n suatu

ti, karena ng dapat but hanya

(49)

186 Bentuk tata rambut siang hari harus lebih sederhana, mudah diatur dan menarik. Penggunaan warna-warni dan hiasan rambut dibatasi hingga seminimal mungkin. Hiasan rambut yang dapat dipergunakan antara lain terbatas kepada jepit, jepit sisir dan ikat rambut yang sederhana. Penggunaan syal atau scarf baik yang diikatkan dirambut maupun sebagai penutup leher masih dapat dibenarkan.

b. Penataan cocktail

Arti sebenarnya daripada cocktail adalah jenis minuman yang terbuat dari alkohol, ataupun campuran dari berbagai macam buah yang diberi alkohol dan dihidangkan sebagai pembangkit selera makan. Karena minuman semacam ini biasanya dihidangkan dalam pertemuan resmi, maka penataan cocktail adalah penataan yang digunakan dalam kesempatan resmi pada waktu pagi, siang atau menjelang sore hari saja.

Bentuknya dapat sedikit lebih meriah daripada penataan pagi atau siang hari, tetapi lebih sederhana daripada tata rambut sore atau malam hari. Karena perbedaannya yang relatif kecil saja terhadap penataan siang hari, maka dalam berbagai lomba penataan rambut, penataan

cocktail jarang sekali dipertandingkan sebagai satu tipe penataan tersendiri. Biasanya cocktail style sudah tercakup dalam day style.

c. Penataan sore dan malam hari

Penataan sore dan malam hari atau evening style adalah tata rambut yang dibuat untuk digunakan pada sore dan malam hari, pada umumnya dalam kesempatan yang lebih bersifat resmi.

Bentuknya biasanya lebih rumit. Penggunaan warna-warni dan hiasan rambut juga lebih bebas. Tetapi masih dalam batas-batas rasa keindahan dan kepantasan masyarakat setempat.

d. Penataan gala

Penataan gala atau gala style merupakan tata rambut yang sesuai untuk dikenakan dalam menghadiri pesta-pesta gala, atau pesta-pesta besar. Bentuknya dapat lebih rumit. Penggunaan warna-warni dan hiasan rambut dapat lebih rumit. Penggunaan warna-warni dan hiasan rambut dapat lebih bebas. Satu-satunya unsur yang membedakan penataan gala dengan penataan sore dan malam hari adalah bahwa dalam tata rambut gala harus terdapat unsur kecenderungan (trend) mode terbaru pada waktu itu. Karena itu gala style juga sering dinamakan high fashion style

atau juga haute coiffure style.

e. Penataan fantasi

(50)

Pe asi. Karena s

ng penata yang dapat aan fantasi a enataan fan

aan sebagai enataan beb enataan beb

aan yang p arena perlo asi oleh ke

a rambut d

enataan aleg

enataan ale

ukan sindira aan sosial te

menggunak nya. Tata r ur dan seja raya. Tetapi dimiliki oleh ada seekor

.

ntuk membu punyai kepe

kaan itu ma mpuan tekni

warna-warn sebenarnya rambut dala t dilihat, mak adalah unsu ntasi masih

i berikut: ali model ya mbutnya.

ambar. 6.43. Pe S

goris

egoris meru an terhadap ertentu. Sebu

kan hiasan rambut aleg

ahtera seora jika istri ter h para istri burung kec

uat penataa ekaan terha asih harus d

s untuk men

ni dan hias merupakan am mewuju ka yang men

r keaslian d dibedakan

free style d m dan paling eperti diteran apun, kecu ujudkan fan

ng menjadi ang bersang

enataan Fantas umber : DEPD

upakan tata p seorang to uah contoh

sangkar e

goris tersebu ang wanita y rsebut tidak

pada umum cil yang ber

an alegoris

adap adany disertai rasa nuangkanny

san rambut n suatu dem

dkan fantas ngkan di ata uali oleh ke ntasinya me

sedemikian gkutan tidak

si Bermakna A DIKBUD (1999)

a rambut okoh masya klasik adala emas denga ut hendak m

yang diperis a humor yan

a dalam seb

sama sek

egori ini me ilakukan, kh

Adam Dan Haw

yang dibua arakat atau ah kreasi tat an burung menunjukka stri oleh sua ki kebebasa bnya tidak le

mas dan be

enata ramb gan sosial ng cukup ti buah kreasi.

kali tidak erampilan bih cantik

wa an seperti ebih baik ertengger

(51)

Ka h dibuat dan

enataan histo enataan his ut yang dicip

peristiwa ya Leonard ya Tata rambu sud untuk ang kejaya aan penuh o

ari kelima k g-masing ka itas yang be

ya persyara n juga belum

Ga S

oris

storis atau ptakan untuk ang penting. ang diciptaka

ut yang dib mempering m pernah dipe

mbar. 6.44. Pe umber : DEPD

historical s

k memperin Salah satu annya bagi r erinya nama gati armada a laut dima

an sebuah k

ambar. 6.45. Pe umber : DEPD

e penataan miliki nilai pe a. Yang dim

an itu, pen ertandingka

enataan Alegor DIKBUD (1999)

style biasan gati seorang

contoh pen ratu Marie A a Coiffure d

a laut Paris aksud terce kapal layar b

enataan Histori DIKBUD (1999)

n di atas, t enerapan da aksud deng

ataan alego

n.

ris

nya merupa g tokoh seja

ataan histor an nilai terap

an nilai tera

188

oris tidak

(52)

sejauh mana tipe-tipe penataan di atas dapat diterapkan penggunaannya dalam masyarakat umum.

Penataan yang termasuk dalam kategori penataan siang hari memiliki nilai terap yang terbesar. Menyusul kemudian penataan tipe cocktail yang penggunaannya lebih terbatas kepada kesempatan menghadiri pesta pada pagi, siang dan menjelang malam hari. Penataan sore dan malam hari juga masih diharuskan mempunyai nilai terap. Penataan gala memiliki nilai terap yang terkecil. Karena ruang lingkup penggunaannya hanya terbatas kepada pesta-pesta gala yang biasanya berhubungan dengan peristiwa memperkenalkan mode-mode terbaru. Itulah sebabnya mengapa tata rambut gala harus mengandung unsur kecenderungan (trend) perkembangan mode yang terbaru.

Penataan yang tidak lagi dipersyaratkan memiliki nilai aplikasinya adalah penataan yang termasuk dalam kategori tipe fantasi. Baik jenis penataan bebas, penataan alegoris maupun penataan historis.

4. Penataan dan Kepribadian

Dalam hubungan dengan sikapnya terhadap mode, menunjukkan adanya 4 kelompok individu dalam masyarakat yang mempunyai sikap yang kas dalam menghadapi mode dan perkembangannya.

a. Kelompok high fashion

Kelompok ini terdiri dari mereka yang berkepribadian keras, bersikap tegas, nampak sedikit tinggi hati, sangat perasa dan senantiasa menyadari terjadinya pergeseran dalam bidang mode dan karena itu setiap saat siap menyesuaikan kembali segala sesuatunya dengan mode yang terbaru.

Para individu dari kelompok high fashion biasanya sangat teliti dalam menentukan apa yang harus dikenakan. Ketelitian ini meliputi bentuk tata rambut dan tata riasnya, tata busana serta perhiasannya.

Sesuai dengan sifat pembawaannya dan pandangannya terhadap mode yang demikian itu, maka banyak dari mereka yang termasuk kelompok ini; berasal dari artis, bintang film, penyanyi, penari, editor, bangkir dari kalangan para perancang mode sendiri.

Meskipun nampak sedikit tinggi hati, wanita dari kelompok ini biasanya adalah pribadi-pribadi yang sangat menyenangkan dan bersifat terbuka. Seorang penata rambut dapat memperbincangkan mode-mode tata rambut yang dipandang baik baginya tanpa harus kuatir menyinggung perasaan seninya.

b. Kelompok quletly elegant

(53)

190 Pada umumnya para wanita dari kelompok ini mempunyai kedudukan sosial ekonomi yang baik, kebanyakan berasal dari kalangan ningrat, bangsawan. Sesuai dengan sifatnya kelompok ini terutama akan menyukai warna-warni tenang, sejuk, dengan kombinasi yang halus sederhana. Dalam pergaulan sehari-hari merupakan pribadi yang tidak angkuh dan sangat berhati-hati dalam memelihara segala sikap prilakunya agar tidak sampai melukai hati dan perasaan orang lain.

c. Kelompok casual

Suatu kelompok yang mempunyai pribadi yang sederhana, praktis sehingga dalam menentukan penampilannya, pribadi ini lebih menitikberatkan kepada kepraktisan sesuatu daripada keindahan dan kecantikan semata. Pada umumnya kelompok ini terdiri dari para gadis remaja, para ibu muda, kalangan seniman-seniwat, pelukis, pengarang, para peneliti dan lain-lain.

Karena sikapnya yang sangat menjunjung tinggi kepraktisan, pemilihan mode-mode tata rambut yang terbaru untuknya hendaknya disesuaikan dengan sifatnya yang demikian itu.

d. Kelompok conservatif

Kelompok conservatif pada umumnya terdiri dari mereka yang pandangannya terhadap mode tidak lebih dan tidak kurang daripada sekedar mengikuti secara patuh. Seleranya cenderung kepada warna baku seperti putih, merah jambu, hijau, kelabu, biru dan kuning, karena mudah mencari kombinasinya kelompok ini dapat mengerti dan menghargai sikap kelompok lainnya, termasuk kelompok high fashion.

Kelompok conservatif biasanya terdiri dari mereka yang berusia setengah baya serta pada umumnya mempunyai profesi seorang guru, dokter, anggota parlemen, ahli farmasi dan juga direktur museum.

Dalam kelompok ini, kita harus mempunyai kebijakan dalam mengenalkan kreasi terbaru. Hendaknya dihindarkan adanya kesan bahwa dibidang mode anda lebih tahu dari padanya, seorang conservatif

tidak ingin digurui. Tetapi pendekatan yang bijaksana dan berhati-hati akan membuatnya terpikat juga dan mencoba menggunakan mode-mode tersebut.

5. Teknik Penataan Rambut

Di dalam penataan rambut yang diinginkan adalah suatu bentuk keserasian, oleh karena itu perlu diperhatikan hal-hal seperti bentuk wajah, leher, tekstur dan tebal tipisnya rambut, serta bentuk tubuh.

Gambar

Gambar. 6.17          Sumber : P7. Contoh BarisPuspoyo, Widjas Berikutnya Paanarko, Endanada Rambut ng (1995)
Gambar. 6.21Sumber : P1. Contoh PemPuspoyo, Widjambuatan Belahaanarko, Endanan (sibakan) ng (1995)
Gambar. 6.27. DDasar Segitiga
Gambar. 6.60. LGLeher PanjangSumber : PPuspoyo, Widjaanarko, Endanng (1995)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dalam senyawa-senyawa seperti itu terdapat suatu ikatan, yang disebut ikatan hidrogen, yaitu ikatan karena gaya tarik-menarik elektrostatik antara atom hidrogen yang terikat pada

Tetapi dalam mengadopsi tidak mudah menyesuaikan diri dikarenakan tidak adanya ikatan hubungan darah, Tetapi hal ini dapat dirubah karena yang terpenting adalah apabila ibu sudah

Bahan- bahan kimia seperti PPD, amonia, hidrogen peroksida, anilin yang terdapat dalam proses pewarnaan rambut dapat menyebabkan kerusakan pada rambut seperti rambut kusam,

Stabilitas enzim merupa- kan fungsi dari kekuatan penstabil enzim yaitu ikatan hidrogen, ikatan hidrofobik, interaksi ionik, ikatan logam dan jembatan disulfida (Suhartono

Dalam senyawa-senyawa seperti itu terdapat suatu ikatan, yang disebut ikatan hidrogen, yaitu ikatan karena gaya tarik-menarik elektrostatik antara atom hidrogen yang terikat pada

Pemakaian pewarna jenis ini, dalam pelaksanaan pengecatan rambut, memerlukan hidrogen peroksida untuk menghantarkan zat pewarna agar dapat meresap ke dalam lapisan

Prediksi situs aktif ikatan hidrogen pada brazilein dan asam metakrilat Salah satu cara untuk melihat dinamika ikatan hidrogen selama simulasi adalah dengan menggunakan grafik ikatan

Gula sederhana monosakarida mudah larut dalam air, sementara pati tidak, karena monosakarida gula dapat membentuk ikatan hidrogen, yang mana ia memiliki atom O dan H yang dapat