• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TGT DI KELAS IV SD IT NUR IHSAN SMEDAN T.A 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TGT DI KELAS IV SD IT NUR IHSAN SMEDAN T.A 2012/2013."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN

MODEL PEMBELAJARAN TGT DI KELAS IV SD IT NUR IHSAN SMEDAN

T.A 2012/2013

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

ISLAMYAH NASUTION 1104311028

(2)
(3)
(4)
(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT berkat rahmat dan karunia-Nya yang telah dilimpahkan kepada penulis sehingga skiripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi ini merupakan syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan dengan judul “Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Dengan Menggunakan Model Pembelajaran TGT Di Kelas IV SD IT Nur Ihsan Medan T.A 2012/2013”.

Penulis menyadari banyak kendala dan rintangan dalam penyelesaian skripsi ini. Tetapi berkat bantuan berbagai pihak akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si sebagai Rektor Universitas Medan.

2. Bapak Drs. Nasrun MS sebagai dekan Fakultas Ilmu Pendidikan.

3. Bapak Prof.Dr Yusnadi MS Selaku Pembantu Dekan I, Drs. Aman simaremare, M.Si selaku Pembantu Dekan II.

4. Bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd selaku ketua jurusan PPSD FIP UNIMED, Drs. Ramli Sitorus, M.Ed selaku sekretaris jurusan.

5. Ibu Mastiana Ritonga, M.Pd selaku dosen pembimbing Skiripsi yang telah penuh kesabaran dan perhatian memberikan bimbingan, mengarahkan petunjuk demi terselesainya skripsi ini.

6. Bapak Drs. Akden Simanihuruk, M.Pd, Bapak Drs. Ramli Sitorus, M.Ed, dan Ibu Dra. Rahmuliyani M,PdKons, selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran dalam perbaikan skripsi ini. 7. Bapak dan Ibu Dosen FIP UNIMED dan seluruh staf pegawai yang ada di

FIP Unimed yang telah memberikan imformasi dan layanan demi terselesainya skripsi ini.

(6)

9. Teristimewa penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada Ayahanda tercinta Alm. Fudeil Nasution, BA dan ibunda Hj. Nurmilan Lubis yang telah banyak memberikan do’a, motivasi dan bantuan baik dari moril maupun materil.

10.Buat keluarga (bang fii, bang ali, kak beti, bang sabar, dan kak inun) serta keponakan saya yang lucu-lucu yang telah banyak memberikan do’a, motivasi dan bantuan.

11.Terima kasih buat teman-teman kelas X transfer 2010 yang telah memberikan semangat dan dukungannya kepada saya.

12.Tak lupa saya ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada seseorang yang selalu ada di hati (Isbahuddin Batubara) yang selalu setia menemani, membantu, dan memberikan motivasi hingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini.

13.Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyusun skripsi ini baik secara langsung maupun tidak langsung.

Penulis menyadari, kemungkinan masih terdapat kekurangan dalam skripsi ini, oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, semoga skirpsi ini dapat bermanfaat bagi penulis, pembaca dan kita semua.

Medan, 06 September 2012

(7)

ABSTRAK

ISLAMYAH NASUTION, 1104311028. “Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Dengan Menggunakan Model Pembalajaran TGT Di Kelas IV SD IT Nur Ihsan Medan T.A 2012/2013”. Skripsi. Medan. Jurusan PPSD, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

Masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah rendahnya motivasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika, kurangnya pemahaman siswa pada materi yang diajarakan, model pembelajaran yang digunakan guru kurang bervariasi, serta kemampuan guru mengelola kelas tidak maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa khususnya dalam pelajaran matematika pada materi keliling dan luas segitiga dengan menggunakan model pembelajaran Team Games Tournament (TGT).

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD IT Nur Ihsan Medan yang berjumlah 25 orang dengan jumlah siswa laki-laki 11 orang dan jumlah siswa perempuan 14 orang. Penelitian ini dilakukan untuk bidang studi matematika tentang “Keliling dan Luas Segitiga”.

Pengumpulan data dilakukan dengan pemberian angket dan lembar observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada mata pelajaran matematika dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas IV SD IT Nur Ihsan Medan. Berdasarkan analisis hasil observasi tingkat motivasi belajar siswa dapat dijelaskan bahwa dari 25 orang siswa pada siklus I pertemuan 1 terdapat motivasi siswa yang rendah, sedang dan tinggi. Dari 25 orang siswa di atas ada sebanyak 19 orang siswa (76%) yang tergolong kriteria motivasi rendah, 3 orang siswa (12%) yang tergolong kriteria motivasi sedang, 3 orang siswa (12 %) yang tergolong kriteria motivasi tinggi. Pada siklus I pertemuan 2 ada sebanyak 12 orang siswa (48%) yang tergolong kriteria motivasi rendah, 9 orang siswa (36%) yang tergolong kriteria motivasi sedang, 4 orang siswa (16%) yang tergolong kriteria motivasi tinggi. Pada siklus II pertemuan 1 ada sebanyak 3 orang siswa (12 %) yang tergolong kriteria motivasi rendah, 11 orang siswa (44%) yang tergolong kriteria motivasi sedang, 11 orang siswa (43%) yang tergolong kriteria motivasi tinggi. Pada siklus II pertemuan 2 ada sebanyak 2 orang siswa (8%) yang tergolong kriteria motivasi sedang, 23 orang siswa (92%) yang tergolong kriteria motivasi tinggi.

(8)

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN LEMBAR PENGESAHAN RIWAYAT HIDUP

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GRAFIK ... viiv

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1Latar Belakang Masalah ... 1

1.2Identifikasi Masalah ... 4

1.3Batasan Masalah ... 5

1.4Rumusan Masalah ... 5

1.5Tujuan Penelitian ... 5

1.6Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7

2.1. Kerangka Teori... 7

2.1.1. Pengertian Motivasi ... 7

2.1.2. Pengertian Belajar ... 9

2.1.3. Karakteristik Motivasi Belajar ... 10

2.1.4. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar ... 11

2.1.5. Fungsi Motivasi Belajar ... 12

2.1.6. Pengertian Model Pembelajaran ... 13

2.1.7. Pengertian Pembelajaran Kooperatif... 14

2.1.8. Model – Model Pembelajaran Kooperatif ... 14

2.1.9. Model Pembelajaran TGT ... 15

2.1.10. Karakteristik Model Pembelajaran TGT ... 17

(9)

TGT ... 17

2.1.13. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran TGT ... 19

2.1.14. Hakekat Matematika ... 19

2.2. Kerangka Konseptual ... 25

2.3. Kerangka Berfikir... 26

2.4. Hipotesis Tindakan... 27

BAB III METODE PENELITIAN ... 28

3.1. Jenis Penelitian ... 28

3.2. Subjek dan Objek Penelitian ... 28

3.3. Variabel Operasional Penelitian ... 28

3.4. Desain Penelitian ... 29

3.5. Prosedur Penelitian... 30

3.6. Alat Pengumpulan Data ... 33

3.7. Teknik Analisis Data ... 34

3.8. Jadwal Penelitian ... 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 36

4.1. Hasil penelitian... 36

4.2. Pembahasan Hasil Penelitian ... 61

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 66

5.1. Kesimpulan ... 66

(10)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1. Siswa membentuk kelompok……… 37

Gambar 2. Siswa membacakan hasil diskusi kelompok……… 42 Gambar 3. Guru menjelaskan materi sesuai dengan tujuan pembelajaran..43 Gambar 4. Siswa melakukan diskusi……….50 Gambar 5. Siswa mendengarkan penjelasan peneliti………..54

Gambar 6. Peneliti memberikan penghargaan kepada kelompok yang

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Jadwal Penelitian

Lampiran 2 Daftar Nama-nama Siswa Kelas IV SD IT Nur Ihsan T.A 2012/2013

Lampiran 3 Lembar Observasi Kegiatan Peneliti Siklus I Pertemuan I Lampiran 4 Lembar Observasi Kegiatan Peneliti Siklus I Pertemuan II Lampiran 5 Lembar Observasi Kegiatan Peneliti Siklus II Pertemuan I Lampiran 6 Lembar Observasi Kegiatan Peneliti Siklus II Pertemuan II Lampiran 7 Lembar Observasi Motivasi Untuk Siswa Siklus I Pertemuan I Lampiran 8 Lembar Observasi Motivasi Untuk Siswa Siklus I Pertemuan II Lampiran 9 Lembar Observasi Motivasi Untuk Siswa Siklus II Pertemuan I Lampiran 10 Lembar Observasi Motivasi Untuk Siswa Siklus II Pertemuan II Lampiran 11 Lembar Angket Motivasi Belajar Siswa Siklus I

Lampiran 12 Tabel Persentase Motivasi Belajar Siswa Melalui Angket Pada Siklus I

Lampiran 13 Lembar Angket Motivasi Belajar Siswa Siklus II

Lampiran 14 Tabel Persentase Motivasi Belajar Siswa Melalui Angket Pada Siklus II

Lampiran 15 Tabel Persentase Observasi Motivasi Belajar Siswa Pada Siklus I Pertemuan I

Lampiran 16 Tabel Persentase Observasi Motivasi Belajar Siswa Pada Siklus I Pertemuan II

Lampiran 17 Tabel Persentase Observasi Motivasi Belajar Siswa Pada Siklus II Pertemuan I

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi suatu bangsa sangat erat kaitannya dengan

penguasaan ilmu pengetahuan , khususnya matematika. Oleh karena itu untuk

menguasai teknologi harus dimulai dengan membangun generasi yang menguasai

matematika. Sebagaimana menurut Karnasih bahwa Matematika adalah fondasi

dari sains dan teknologi.

Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan

teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan

memajukan daya pikir manusia. Untuk menguasai dan menciptakan teknologi di

masa depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini.

Matematika merupakan bidang studi yang dipelajari oleh setiap siswa, dari

jenjang Sekolah Dasar sampai Perguruan Tinggi. Bidang studi matematika

penting untuk dipelajari karena matematika merupakan mata pelajaran yang dapat

mengembangkan kemampuan berpikir analitis, daya ingat, rasio dan awal

pembentukan logika dalam anak berhitung.

Matematika adalah salah satu ilmu dasar yang sangat penting dan utama

untuk dipelajari dan dikuasai oleh siswa. Karena matematika tidak dapat

dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Matematika juga salah satu pelajaran yang

mempunyai karakteristik yang berbeda dengan yang lainnya. Yang terdapat

pentahapan, pengembangan konsep, pelatihan, pemecahan permasalahan, dan

penerapan, dalam hal yang telah ditentukan. Karena mata pelajaran matematika

(13)

siswa harus dapat mempunyai pemahaman, penguasaan yang baik tentang

matematika. Sebagaimana yang dituntut dalam KTSP, yang kita gunakan sekarang

ini. Berarti kompetensi, dan kemampuan, harus dimiliki oleh siswa.

Pendidikan merupakan sarana yang dalam prosesnya akan terjadi

pembentukan sikap, keterampilan, dan kepribadian anak sehingga mereka siap

menghadapi perkembangan zaman dan mampu meraih cita-cita yang mereka

inginkan. Akan tetapi dalam proses pembelajaran hasil yang di capai oleh setiap

individu akan sangat bervariasi sesuai dengan tingkat perkembangan dan

kemampuan masing-masing. Untuk mewujudkan cita-cita tersebut tentunya perlu

usaha yang maksimal dari guru dimana pada saat menyampaikan pelajaran guru

mampu membangkitkan motivasi dan keantusiasan siswa dalam belajar, sehingga

terciptanya siswa yang terampil dan berintelektual. Tetapi kenyataannya hal

tersebut tidak tercapai. Hal ini dapat dilihat dari aktivitas pembelajaran sehari-hari

di kelas.

Salah satu masalah yang banyak dihadapi adalah rendahnya motivasi

belajar siswa khususnya pada mata pelajaran matematika. Banyak siswa yang

tidak menyukai pelajaran matematika sehingga ketika guru menerangkan

pelajaran, hanya beberapa orang saja yang mendengarkan, sedangkan siswa yang

lain asyik bercerita dengan teman sebangkunya dan sebahagian yang lain ribut dan

bermain-main di kelas.

Berdasarkan fakta yang penulis lihat di kelas IV SD IT Nur Ihsan

menunjukkan bahwa rendahnya motivasi belajar siswa disebabkan siswa kurang

memahami materi yang diajarkan, khususnya pelajaran matematika. Maka dari

(14)

Karena penulis melihat bahwa pelajaran matematika kurang mendapat respon

positif dari siswa dalam mengerjakan soal-soal. Kurangnya pemahaman siswa

terhadap pelajaran matematika menjadi faktor penyebab sulitnya siswa

menyelesaikan soal-soal yang diberikan. Banyak siswa yang melakukan kesalahan

dalam menyelesaikan soal latihan. Hal ini tercermin dari nilai yang diperoleh

tidak mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang telah ditentukan yaitu

60. Dari 25 siswa, hanya 5 orang yang termotivasi dalam mengikuti pembelajaran

dengan persentase 20%. Sedangkan yang tidak termotivasi dalam pembelajaran

sebanyak 20 orang dengan persentase 80%. Kurangnya motivasi siswa

menunjukkan suatu kenyataan bahwa siswa masih mengalami kesulitan dalam

belajar matematika.

Selain itu, yang menyebabkan randahnya motivasi belajar siswa pada mata

pelajaran matematika antara lain model pembel;ajran yang digunakan guru kurang

bervariasi. Salah satu kelemahan model yang digunakan guru terlihat dari proses

belajar yang dilaksanakan guru di kelas yakni guru lebih aktif sebagai pemberi

pengetahuan bagi siswa.

Penguasaan unsur matematika merupakan langkah menuju pembelajaran

yang efektif, namun apa yang dipelajari siswa tergantung pada apa yang diajarkan

oleh gurunya. Guru harus memberikan pengalaman-pengalaman untuk

membangun konsep-konsep dasar matematika. Guru juga harus mampu dalam

mengelola komponen-komponen pembelajaran dan kreatif dalam

mengembangkan materi-materi pelajaran, agar materi pelajaran tersebut dapat

dipahami oleh peserta didik, karena rendahnya prestasi belajar siswa dapat

(15)

mampu mengelola kelas, yakni menyediakan kondisi yang kondusif untuk

berlangsungnya proses belajar mengajar. Kalau belum kondusif, guru harus

berusaha seoptimal mungkin untuk membenahinya. Oleh karena itu kegiatan

mengelola kelas akan menyangkut “mengatur tata ruang kelas yang memadai

untuk pengajaran” dan menciptakan iklim belajar mengajar yang serasi”.

Tetapi kenyataannya, berdasarkan hasil survei ditempat saya PPL selama 3

bulan, kemampuan guru mengelola kelas masih kurang maksimal. Guru kurang

mampu mengatasi situasi dan kondisi yang terjadi di dalam kelas, dan tidak dapat

menghidupkan suasana belajar yang menyenangkan seperti penggunaan sarana

dan prasarana yang tersedia, sehingga proses pembelajaran yang berlangsung

tidak optimal.

Maka dari itu, diharapkan kepada guru agar dapat menemukan strategi

pembelajaran matematika yang menarik, serta mencari hal-hal baru yang dapat

memotivasi siswanya. Karena siswa akan belajar secara efektif jika mereka

banar-benar tertarik terhadap pelajarannya.

Sehubungan dengan masalah diatas, maka penulis tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul “Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

Pada Mata Pelajaran Matematika Dengan Menggunakan model

Pembelajaran TGT Di Kelas IV SD IT Nur Ihsan Medan T.A 2012/2013”.

1.2 Identifikasi Masalah

Sesuai dengan judul penelitian dan berdasarkan latar belakang masalah

maka identifikasi masalah adala sebagai berikut :

(16)

2. Kurangnya pemahaman siswa pada materi yang diajarkan.

3. Model pembelajaran yang digunakan guru kurang bervariasi.

4. Kemampuan guru mengelola kelas tidak maksimal.

1.3 Batasan Masalah

Adapun batasan masalah pada penelitian ini adalah Meningkatkan

Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Pokok Keliling

Dan Luas Segitiga Dengan Menggunakan Model Pembelajaran TGT Di Kelas IV

SD IT Nur Ihsan Medan T.A 2012/2013.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasrkan latar belakang dan pembatasan masalah maka yang menjadi

rumusan masalah adalah : Apakah dengan menggunakan model pembelajaran

TGT dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika

materi pokok keliling dan luas segitiga di kelas IV SD IT Nur Ihsan Medan T.A

2012/2013 ?

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk meningkatkan moitivasi

belajar siswa pada mata pelajaran matematika materi pokok keliling dan luas

segitiga dengan menggunakan model pembelajaran TGT di kelas IV SD IT Nur

(17)

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah :

1. Bagi siswa ; dapat meningkatkan motivasi khususnya pada mata pelajaran

matematika materi pokok keliling dan luas segitiga.

2. Bagi guru ; sebagai bahan pertimbangan dalam menentukn model

pembelajaran yang tepat dalam proses belajar mengajar.

3. Bagi sekolah ; hasil penelitian ini dapat menjadi acuan/referensi sebagai

masukan atau evaluasi guna meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan

di sekolah.

4. Bagi peneliti ; menambah wawasan dalam menjalankan tugas sebagi

(18)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

1. Dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat

meningkatkan motivasi belajar siswa yang tinggi dalam pembelajaran.

Dimana proses pembelajaran menjadi lebih efektif, aktif kreatif dan

menyenangkan.

2. Model pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat meningkatkan motivasi

belajar siswa terutama dalam pelajaran matematika. Hal ini dapat terlihat

dengan adanya peningkatan pada 8 indikator yaitu : (1) Tekun menghadapi

tugas (2) ulet menghadapi kesulitan (3) Minat dalam belajar (4)

Kemandirian dalam belajar (5) Keaktifan dalam belajar (6) Percaya diri (7)

Kreatif (8) Senang meghadapi tantangan.

3. Dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat

meningkatkan kualitas pembelajaran yang dilakukan guru dan

meningkatkan hasil belajar siswa.

4. Siswa sangat antusias mengikuti pembelajaran dengan menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Hal ini dapat terlihat dari

rata-rata kelas belajar yang diajarkan dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe TGT lebih baik dari sebelumnya. Dengan

peningkatan motivasi skor rata-rata secara klasikal pada siklus I sebesar

(19)

5.2 Saran

Saran yang dapat disimpulkan dari hasil penelitian ini adalah :

1. Bagi siswa

Dalam proses pembelajaran, siswa hendaknya turut aktif dalam belajar,

dengan demikian akan meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.

Apabila siswa merasa bosan dalam belajar, hendaknya siswa meminta

guru agar mengganti model pembelajarannya.

2. Bagi guru

Guru hendaknya menyalin kreatifitas siswa dan berusaha mencari ide-ide

baru dalam meningkatkan mutu pembelajaran dalam proses belajar

mengajar. Guru juga harus jeli melihat segala sesuatu yang mendukung

proses pembelajaran di kelas sehingga siswa selalu rindu untuk belajar.

Dan yang paling penting dalam hal ini adalah guru harus mengembangkan

penelitian tindakan kelas karena sangat berguna untuk meningkatkan

keterampilan guru dalanm memecahkan masalah yang terjadi di kelas,

sehingga tercipta suasana belajar yang menyenangkan bagi siswa.

3. Bagi sekolah

Penelitian tindakan kelas hendaknya digunakan oleh sekolah-sekolah

sebagai salah satu cara untuk menyelesaikan permasalahan terutama yang

berkaitan dengan masalah motivasi dan hasil belajar. Penelitian tindakan

kelas mampu mengidentifikasi dan menindaklanjuti suatu permasalahan

yang berkaitan dengan proses belajar mengajar di kelas. Selain itu

(20)

sebagai masukan atau evaluasi guna meningkatkan mutu dan kualitas

pendidikan di sekolah.

4. Bagi peneliti

Kiranya hasil penelitian tindakan kelas ini dijadikan suatu keterampilan

serta pengetahuan untuk menambah wawasan dalam mendidik siswa. Dan

bukan sebatas ini saja, peneliti juga harus selalu menggali model-model

pembelajaran yang baru.

(21)

DAFTAR PUSTAKA

Abdurahman, Mulyono. 1999. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar.

Jakarta: Reineka Cipta.

Ary Astuti dan Burhan Mustaqim. 2008. Ayo Belajar Matematika. Jakarta: Pusat

Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

Aqib Zainal. 2006. Penelitian Tindakan Kelas : Yrama Widya.

Bahri syaiful. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta

Hanafiah dkk. 2009. Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung : PT. Refika

Aditama

Dewi Rosmala. 2009. Profesionalisasi Guru Melalui Penelitian Tindakan Kelas.

Jakarta : CV. Dharma

Dimyanti dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka

Cipta

Hamdani. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Bandung : CV. Pustaka Setia.

Hamalik Oemar. 2009. Kurikulum Pembelajaran. Jakarta : PT.Bumi Aksara

_____________. 2010. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : PT.Bumi Aksara.

Hidayat Taofik. 2004. Titian Mahir Matematika. Jakarta : Visindo Media

Persada

Komaruddin. 2000. Kamus Istilah Karya Tulis Ilmiah. Jakarta : Bumi Aksara

Masnur dkk. (2003:42). Dasar-dasar Interaksi Belajar Mengajar. Jakarta :

Jemars.

Rusman. 2011. Model-Model Pembelajaran. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada

Sagala Syaiful. 2011. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta

(22)

Sardiman, AM. 2009. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta. PT.

Raja Grafindo Persada.

____________. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar . Jakarta : PT.

Raja Grafindo Persada.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta :

Rineka Cipta

Sudijono. 2007. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : Grafindo Persada

Suhadinet. Wordpress. Com. 2008. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT

Teams Games Tournaments.

Sudjana. 2001. Metode dan Pembelajaran Partisipatif. Bandung : Falah

Production.

Surya Tri Sarana Siregar.2010. Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada

Mata Pelajaran IPA Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT

Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 060837 Medan Barat TA. 2010 / 2011.

Medan : Skripsi FIP. Unimed (Tidak Diterbitkan).

Uno, Hamzah B. 2008. Teori Motivasi Pengukurannya. Jakarta : PT. Bumi

Gambar

Gambar 1. Siswa membentuk kelompok………………………………… 37

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian tersebut dan potensi areal pesisir yang cukup memungkinkan untuk dikembangkan serta besarnya tekananan sumberdaya daya di padang lamun oleh nelayan

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi kader jumantik dalam upaya pemberantaan sarang nyamuk di Desa Wirogunan

INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KEBERHASILAN UMKM (Studi Kasus Pada Warung Makan Di Kelurahan Pabelan, Kartasura-Sukoharjo) ”. 1.2

[r]

ANALISIS SUHU PERMUKAAN LAUT DAN KLOROFIL-A DARI CITRA AQUA MODIS SERTA HUBUNGANNYA DENGAN HASIL TANGKAPAN IKAN PELAGIS DI SELAT SUNDA diajukan sebagai salah satu syarat untuk

Nilai-nilai pendidikan karakter bangsa pada pembelajaran matematika adalah nilai-nilai yang mencitrakan karakter yang dimiliki warga Negara Indonesia berdasarkan

Pada diabetes tipe 1, pankreas tidak dapat menghasilkan insulin yang cukup akibat dari kelainan sistem imun tubuh yang menghancurkan sel penghasil insulin atau juga

[r]