Peranan Laskar Barisan Harimau Liar Pada Tahun
1945 -1949 Di Tanah Karo
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh: LISANIAS NIM. 308121095
JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ABSTRAK
Lisanias , NIM: 308121095, PERANAN BARISAN HARIMAU LIAR PADA TAHUN 1945-1949 DI TANAH KARO, SKRIPSI JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH, FAKULTAS ILMU SOSIAL, UNIVERSITAS NEGERI MEDAN, Dibawah Bimbingan Dr. Phil.Ichwan Azhari, MS
Penelitian ini bertujuan ini untuk mengetahui; 1. Untuk mengetahui latar belakang dan perkembangan Laskar Barisan Harimau Liar di Tanah Karo.2. Untuk menggambarkan peranan Laskar Barisan Harimau Liar dalam Revolusi Sosial di Tanah Karo.3. Untuk mengetahui bagaimana persepsi masyarakat Karo terhadap Laskar Barisan Harimau Liar .4. Untuk mengetahui bagaimana peranan Laskar Barisan Harimau Liar dalam perang kemerdekaan ( Agresi Militer Belanda) di Tanah Karo.
Untuk memperoleh data yang dibutuhkan, peneliti menggunakan jenis penelitian Penelitian lapangan (Field Research), yakni dengan menggunakan metode penelitian sejarah,dengan mengumpulkan data sebanyak-banyaknya secara langsung dari lapangan. Studi Kepustakaan (Library Research), yakni dengan mengumpulkan sumber-sumber tertulis.
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa Barisan Harimau Liar adalah salah satu barisan yang dibentuk di tahun 1944 menjelang pendaratan sekutu. Gerakan “Aron” di Pancur Batu, bisa dikatakan sebagai latar belakang pembentukan BHL Barisan ini dibina oleh bekas Kapten Kempei Tai Jepang Inouye. Diliat dari periodesiasinya, pembentukan Laskar Barisan Harimau Liar mempunyai tujuan yang berbeda. Dampak dari revolusi sosial 1946, tidak saja terjadi perubahan dalam sistem pemerintahan tetapi, melahirkan akses-ekses yang lebih besar yaitu tindakan-tindakan liar antara lain sesama pasukan dan rakyat pada saat berlangsungnya pengungsian, hal ini terjadi di daerah pegunungan Tanah Karo dan Simalungun. BHL sangat berperan dalam selama perang kemerdekaan. Persepsi masyrakatpun beragam dan bisa dikatakan penilaian ataupun persepsi masyarakat ambigu.
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas
berkat dan anugerah yang senantiasa diberikan sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini berjudul “Peranan Laskar Barisan Harimau
Liar Pada Tahun 1954-1949 Di Tanah Karo” sebagai salah satu syarat
memperoleh gelar sarjana pendidikan sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas
Negeri Medan.
Penulis menyadari dalam proses penulisan skripsi ini dibantu oleh
berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan
terimakasih kepada:
1. Bapak Rektor UNIMED sebagai pimpinan Universitas.
2. Bapak Dekan beserta staf sebagai pimpinan Fakultas.
3. Ibu Dra. Lukitaningsih,M.hum selaku ketua Jurusan Pendidikan Sejarah
4. Bapak Dr. Phil.Ichwan Azhari,Msi selaku dosen pembimbing skripsi yang
telah banyak memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
5. Ibu Dra. Hafnita Lubis,M.Si selaku sekretaris Jurusan Pendidikan Sejarah,
serta sebagai dosen pembimbing Akademik penulis.
6. Kepada Bapak/Ibu Dosen dan staf pegawai di Jurusan Pendidikan Sejarah
7. Kedua orang tua saya yang tercinta yakni ayahanda J. Perangin-angin dan
Ibunda L. br Ginting. Saya tidak dapat mengungkapkan bagaimana saya
harus berterimakasih atas semua doa, dukungan, serta materi dalam
iv
menyayangi dan mencintai Bapak dan Mamak. Semoga Tuhan selalu
memberkati dan memberikan kebahagiaan kepada Bapak dan Mama.
8. Buat Abangku, K’k Ipar , Bintang Azua, Grace Sella, kakakku ( Nensi
Perangin-angin), adikku ( Abet Nego Perangin-angin) kalian adalah
bagian hidupku yang sudah banyak memberikan doa, dukungan selama
study, tanpa kalian saya tidak bearti,adanya kalian buat hidupku makin
bearti.
9. Kepada Ny.Payung Bangun,Ny.Selamat Ginting, bapak S.Sembiring yang
telah banyak memberikan informasi kepada penulis dan bersedia
memberikan buku penunjang selama penulis mengadakan penelitian.
10.Kepada kepala Desa Batukarang bapak Bangun beserta staft yang telah
banyak memberikan informasi selama penulis meneliti atas kerjasamanya
saya ucapkan terimakasih
11.Buat MR 305 terimakasih buat semuanya tanpa adanya kamu,skripsi ini
tidak akan ada, TKS N SOME ONE LIKE U.
12.Buat Haposan Sinaga,Surahman,Masri,dkk terimakasih buat senyuman
dan kerjasama kalian.
13.Terimakasih juga buat teman-temanku yang baik dan ikut serta
mendukung Sansri Dayanti ( Sansrot ) , Era Mahdalena ( Erot) . Kalian
jawaban doaku, ketika masuk kuliah. Kalian bagian hidupku, bukan
sekedar sahabat buatku tapi keluarga. Waktu, tempat, jarak tidak akan
iv
14. Buat Gank Golkar ( Golongan Karo )’C-REG. Elkana, Arief Putra, Albret,
Deddy, Eduanna, Andreas, Sevianna,santa, & emima, mengenal kalian
suatu pengalaman yang tidak bisa kulupakan, kalian bukan orang biasa
buat aku, kalian orang hebat yang bisa mengubah hidupku, suatu yang
kubenci bisa kalian ubah menjadi suatu yang paling kusuka. Persahabatan
bukan kepentingan, kalian (Elkana, Arief Putra, Albret & Sevianna )
bagaikan bayanganku,bayangan yang selalu ada di setiap langkahku.
Armando, tanpa gelar S.pd tidak akan menutup kesuksesan. Sukses jadi
milik kita.
15. Buat teman-teman satu PPLku Masnita, Ebi, Anggel,Uke, Monik,Julinton,
Ardo, Lam-lam,jack, Jeferson, k’indra.Aku tidak bisa lupa kenangan PPL
kita di SMA GBKP Kabanjahe. Kalian sudah menjadi keluarga saya
selama kurang lebih 4 bulan.
16.Buat browku Gitta Bukit, Beta, makasi buat dukungannya dan doanya.
17. Buat B’Madan dan keluarga PUSSIS, segala bantuan & bimbingan selama
menjalankan tugas-tugas kemahasiswaan hingga penyelesaian skripsi ini.
18.Tidak lupa saya ucapkan terimakasih buat teman-teman C-REG’08,
Tiurlan, Devy, Neva, Rika, Insani, Edella, Evi, Putra, Sondang, Novita,
Senja, Iyus, Marolop, Ris, Dame, Prima, Leo, Harry, Roy, rio,
Tonggo,Santa,Emima,Dini dan nama-nama yang tidak bisa disebutkan
satu persatu.
Akhir kata, penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang tidak
iv
maupun tidak langsung sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Penulis menyadari
skripsi ini masih mempunyai banyak kekurangan. Semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.
Salam saya,
Medan, Juli 2012
Penulis,
Lisanias
viii
1.1Latar Belakang Masalah ... 1
1.2Identifikasi Masalah ... 4
1.3Perumusan Masalah ... 5
1.4Tujuan Penelitian ... 5
1.5Manfaat Penelitian ... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7
A. Kerangka Konsep a. Peranan ... 7
b. Laskar ... 8
c. Perang Gerilya ... 9
B. Kerangka Berfikir ... 12
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 15
3.1Metode Penelitian... 16
3.2Lokasi Penelitian ... 16
3.3Sumber Data ... 17
3.4Teknik Pengumpulan Data ... 17
3.5Teknik Analisa Data ... 17
BAB IV PEMBAHASAN ... 19
1. Kondisi Sosial Masyarakat Karo ... 19
1.1Identitas Masyarakat Karo ... 23
1.2Sistem Pemerintahan Tanah Karo 1.2.1 Masa Penjajahan Belanda ... 28
1.2.2 Masa Penjajahan Jepang ... 30
1.2.3 Masa Kemerdekaan ... 34
2. Latar Belakang Barisan Harimau Liar ... 36
viii
2.2Struktur Organisasi Barisan Harimau Liar ... 49
2.3Persenjataan Barisan Harimau Liar ... 55
2.4Kekerasan Terhadap Pengungsi ... 59
2.5Pertempuran Antara Sesama Pasukan Republik ... 63
3. Peranan BHL Dalam Revolusi Sosial Di Tanah Karo ... 75
4. Persepsi Masyarakat Terhadap Barisan Harimau Liar ... 75
5. Agresi Militer Belanda I dan BHL ... 78
6. Agresi Militer Belanda II dan BHL ... 87
BAB V PENUTUP ... 97
A. Kesimpulan ... 97
B. Saran ... 100
DAFTAR PUSTAKA ... 101
LAMPIRAN
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah
Pencatatan sejarah adalah sangat penting ,karena tanpa pencatatan sejarah
itu makin lama makin kabur, dan akhirnya keasliannya akan hilang sama sekali
dan tinggal merupakan legenda belaka saja, demikian dikatakan para pakar
sejarah.
Banyak peristiwa- peristiwa penting pada masa lampau yang telah terjadi
di tanah air, yang menggambarkan penderitaan dan pengorbanaan dalam
perjuangan menegakkan kemerdekaan bangsa. Perjuangan merebut, menegakkan
dan mempertahankan kemerdekaan bangsa, tidak hanya berlangsung di Kota-
kota, tapi juga di daerah – daerah, di Desa, bahkan di Lereng – lereng dan di
lembah gunung di segenap pelosok Tanah Air, juga termasuk di daerah Dataran
Tinggi dan Rendah Karo.
Pemahaman terhadap sejarah revolusi kemerdekaan Indonesia tidak
lengkap apabila tidak mencatat peranan berbagai kelompok yang terlibat
didalamnya . Peranan para orang-orang ,organisasi ,dan kelompok-kelompok
besar kecil dalam revolusi selama ini jarang diperhatikan atau bahkan dibaikan .
Sementara pada masa awal kemerdekaan belum terbentuk militer yang profesional
dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Mereka-mereka ini juga
memiliki andil dalam merebut kemerdekaan yang sekarang ini masih dirasakan
2
Pada mulanya Jepang hendak melakukan “Japanisasi” di Indonesia. oleh
sebab itu perhatian Jepang ditumpuhkan banyak kepada generasi muda agar
mereka mencintai budaya Jepang dan kemajuan- kemajuanya.
Betapapun pahitnya masyarakat di masa pendudukan Jepang namun juga
ada “ keuntungan tersembunyi”, yaitu dilatihnya para pemuda Indonesia dalam
Gyu-gun,Heiho,Peta dan lain-lain, merupakan cikal bakal tentara yang sangat
diperlukan di awal kemerdekaan. Dibentuknya Gyugun di Sumatera Timur
merupakan keputusan Panglima Tentara ke 25 Jepang yang berkedudukan di
Bukit Tinggi. Keputusan ini ditetapkan dalam bulan Mei 1943, dalam
melaksanakan satu politik pertahanan baru.
Di dalam buku karangan Tridah Bangun “Kilap Sumagan”(1994 :
155-156) dijelaskan bahwa berakhirnya kekuasaan Jepang di Indonesia membuka jalan
bagi terbentuknya partai – partai di Indonesia hal ini sejalan dengan “ maklumat
Wakil Presiden Hatta tanggal 3 November 1945” yang berbunyi : menganjurkan
supaya rakyat membentuk partai- partai dengan restriksi bahwa partai- partai itu
hendaklah memperkuat perjuangan bangsa Indonesia mempertahankan
kemerdekaan dan menjamin keamanan rakyat dan masyarakat.
Pembentukan partai-partai politik memberikan jalan bagi elite pimpinan
politik untuk menjalankan pengaruhnya terhadap barisan pemuda ini menjadi
perantara antara mereka dengan pemerintah Republik. Pada akhirnya
pasukan-pasukan ini bergabung dengan partai-partai politik , seperti juga halnya Barisan
Harimau Liar merupakan laskar terkuat dari ” Pesindo” (Pemuda Sosialis
3
Setelah berlangsungnya pergeseran pimpinan Pesindo dari Payung Bangun
kepada Selamat Ginting maka semua pasukan pimpinan lama di tarik oleh Payung
Bangun dan membentuk Barisan Harimau Liar ( BHL ) inti kekuatan dari barisan
ini terdiri dari Mokotai yang telah berdiri sejak zaman Jepang.
Barisan Harimau Liar mempunyai tiga basis kekuatan: pertama di Tanah
Karo dipimpin oleh Payung Bangun , kedua di Simalungun dipimpin oleh
Saragih Ras dan ketiga di Deli dipimpin oleh Ngumban Surbakti . Masing-masing
kekuatan ini menjadi pendukung yang telah siap dipedesaan dalam pertarungan
pada awal revolusi dan merupakan pelopor terjadinya sebuah Revolusi di Tanah
Karo. Terjadinya pergeseran pimpinan “Pesindo” (Pemuda Sosialis Indonesia )
dari Payung Bangun ke Selamat Ginting mengakibatkan tumbuhnya kekuatan
senjata yang baru.
Pada saat Revolusi Sosial di Tanah Karo , tindakan yang dilakukan oleh
pemuda pejuang (Volkfronts) tidak menimbulkan kerugian harta benda dan jiwa
yang begitu besar. Karena ketua Pesindo Suwarno menghubungi Selamat Ginting
untuk mengumpulkan para Sibayak dan Raja Urung di suatu tempat, sehingga
mereka terhindar dari aksi pembunuhan, namun harta mereka dirampas.
Tindakan itu begitu kejam sebagaimana digambarkan oleh Syarif Tanjung
sebagai berikut: tindakan para anggota Barisan Harimau Liar terhadap pengungsi
yang takut tentara nica atau sekutu ,diperlakukan secara kejam dan paksa bahkan
tak segan– segan mereka untuk membunuh apabila ada diantara pengungsi
dianggap mata– mata.(Tanjung,Mhd.Syarif, Tetesan Air Mata Dan Darah Di Kaki
4
Di dalam buku karangan Surbakti yang berjudul “Perang Kemerdekaan Di
Tanah Karo, Kabanjahe Dan Dairi “ dijelaskan bahwa pada awal tahun 1947
terbentuk berbagai laskar-laskar pemuda dan menghalau penjajah belanda,namun
diantara anggota tersebut sering terjadi salah pengertian yang mengakibatkan
bentrokan senjata sesama mereka antara lain pasukan Barisan Harimau Liar
dengan “Napindo”.
Tindakan – tindakan liar yang dialami oleh para pengungsi baik laskar
pejuang dan rakyat dari Medan Area merupakan lembaran hitam bagi sejarah
perjuangan rakyat di Sumatera Timur. Pertempuran antara sesama pasukan
Republik pun terjadi ,dan berkembang kearah perpecahan. Di Tanah Karo
bentrokan fisik pun terjadi diantara sesama pasukan Republik bukan suatu yang
menjadi rahasia umum persaingan terjadi antara Napindo Halilintar, dan Resimen
Barisan Harimau Liar di Tanah Karo.
Dari uraian diatas menjadi dasar bagi penulis untuk mengangkat topik,“
Peranan Laskar Barisan Harimau Liar Pada Tahun 1945-1949 Di Tanah Karo ”, karena menurut hemat penulis belum banyak masalah ini diungkapkan ,
serta perjungannya di Tanah Karo selama revolusi (Agresi Militer Belanda).
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dikemukakan
suatu identifikasi masalah sebagai berikut:
a. Latar belakang berdirinya Laskar Barisan Harimau Liar di Tanah
5
b. Peranan laskar Barisan Harimau Liar dalam peristiwa Revolusi Sosial
di Tanah Karo.
c. Dampak terhadap Laskar Barisan Harimau Liar setelah terjadi
Revolusi di Tanah Karo.
1.3Perumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana proses pembentukan Laskar Barisan Harimau Liar di
Tanah Karo?
2. Bagaimana peranan Laskar Barisan Harimau Liar dalam Revolusi
Sosial di Tanah Karo?
3. Bagaimana persepsi masyarakat Karo terhadap Laskar Barisan
Harimau Liar?
4. Bagaimana peranan Laskar Barisan Harimau Liar dalam perang
kemerdekaan di Tanah Karo?
1.4Tujuan penelitian
Tujuan dari penulisan ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui latar belakang dan perkembangan Laskar Barisan
Harimau Liar di Tanah Karo.
2. Untuk menggambarkan peranan Laskar Barisan Harimau Liar dalam
Revolusi Sosial di Tanah Karo.
3. Untuk mengetahui bagaimana persepsi masyarakat Karo terhadap Laskar
6
4. Untuk mengetahui bagaimana peranan Laskar Barisan Harimau Liar dalam
perang kemerdekaan ( Agresi Militer Belanda) di Tanah Karo.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penulisan ini antara lain:
1. Sebagai sebuah penulisan sejarah yang berguna bagi generasi sekarang
khususnya bagi mahasiswa sejarah terutama sebagai bahan perbandingan
untuk penelitian sejarah yang lebih dalam di masa depan.
2. Menambah khasanah penulisan sejarah lokal, khususnya bagi masyarakat
Karo.
3. Sebagai pengembangan ilmu bagi penulis dan pembaca untuk
mengembangkan ilmu selanjutnya.
4. Menambah refrensi perpustakaan, terutama bagi jurusan pendidikan
98 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan
1. Peristiwa gerakan “Aron” di Pancur Batu, bisa dikatakan sebagai latar
belakang pembentukan BHL,karena tokoh-tokoh penting di dalam
gerakan aron seperti : Yacub Siregar, Saleh Umar, Ngumban Surbakti.
Kitei Purba merupakan tokoh penting dalam pendirian BHL. Setelah
mereka ditangkap oleh Kapten Inoye Tetsuro, akhirnya mereka bekerja
sama mereka bekerja sama membentuk apa yang dinamakan “
kenkokutai sintiai “. Dilihat dari periodesiasinya, pembentukan Laskar
Barisan Harimau Liar mempunyai tujuan yang berbeda . Pada awal
pembentukannya, yaitu pada masa pemerintah Jepang berkuasa,
pasukan ini dibentuk untuk kepentingan Jepang. Pada masa
kemerdekaan, pembentukan Barisan Harimau Liar yang anggotanya
adalah Orang Karo, dibentuk dengan tujuan mempertahankan
kemerdekaan Indonesia dari rongrongan Sekutu yang akan mengambill
alih pemerintahan Indonesia.
2. Revolusi Sosial di Tanah Karo,hanyalah sebuah pergantian sistem
pemerintahan semata. Tidak ada tindakan-tindakan liar yang dilakukan
oleh Barisan Pemuda,khusunya Barisan Harimau Liar. Tidak ada
korban jiwa,yang terjadi hanyalah perampasan yang dilakukan oleh
kelompok atau golongan , karena pada waktu itu memungkinkan sekali
99
3. Persepsi masyarakat tentang Laskar Barisan Harimau Liar adalah
ambigu artinya sebagian masyarakat menilai positif dan sebagian
menilai negatif. Pandangan itu berdasarkan sudut pandang masyarakat
menilainya.
4. Pada masa perang kemerdekaan I dan II Barisan Harimau Liar
senantiasa melakukan penyerangan terhadap Belanda untuk
mempertahankan wilayah Republik, khususnya Tanah Karo, dan
bersama-sama dengan barisan pemuda lainnya seperti Barisan
Halilintar ataupun pasukan Jamin Ginting bekerjasama menyerang dan
mempertahankan kemerdekaan. Walaupun pasukan Republik sering
mengalami kekalahan tetapi tetap mengadakan perlawanan melalui
cara-cara perang gerilya.
Kecaman-kecaman yang ditujukan kepada Barisan Harimau Liar yang
dituduh melakukan tindakan – tindakan liar merupakan sebuah dilema bagi
Payung Bangun beserta anggota pasukan. Namun,semuanya itu diserahkan kepada
masyarakat sebagai pengadilannya seperti yang dituturkan payung bangun selaku
komandan dari pasukan tersebut. Bahwa Payung Bangun tidak mendiamkan atau
mengiyakan atas tindakan-tindakan liar yang dilakukan pasukannya. Tapi,
menurutnya berbagai faktor penyebab terjadi tindakan-tindakan liar yang
dilakukan oleh pengawal kampung yang katanya oleh pasukan Barisan Harimau
100 1. Saran
1. Bahwa perjuangan rakyat Karo tidak lebih ringan di banding
perjuangan di tempat lain namun kurang mendapat apresiasi dari
pemerintah, mengapa perjuangan rakyat Karo tidak disamakan atau di
anggap penting seperti perjuangan di daerah lainnya, semisal tidak
terdapat pada buku sejarah. Untuk pemerintah daerah karo diharapkan
memperhatikan sejarah perjuangan rakyat karo dan bagaimana
pembelajarannya sejarah lokal di Tanah Karo.
2. Mengapa tidak ada bantuan hingga kini dari pemerintah untuk
mengusahakan kembali membangun rumah adat Karo yang berjumlah
95 rumah adat dibumi hanguskan sebagai tanda menghargai budaya,
etnis Karo, yang turut berjasa bagi Indonesia dan juga mampu
meningkatkan produksi pariwisata? Bagi pemerintah dan masyarakat
101
DAFTAR PUSTAKA
Bangun, Payung.1966. Kolonel M. Sombolon,Liku-Liku Perjuangan Dalam
Pembangunan Bangsa, Pustaka Sinar Harapan,Jakarta.
Bangun,Payung.1998. Dari Medan Ke Sipirok Area,Yayasan Merga
Silima,Jakarta.
Bangun Tridah dan Hendri Chaerudin. 1994. Kilap Sumagan (Otobiografi
Selamat Ginting), C.V. Haji Masa Agung : Medan.
Biro Sejarah Prima. 1976. Medan Area Mengisi Kemerdekaan, Badan
Musyawarah Pejuang RI,Medan.
Departemen pendidikan nasional. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia ,Edisi
Ketiga.Jakarta : Balai Pustaka
Edisaputra.1985. Bedjo Harimau Sumatera, Yayasan Bina Satria 45, Medan.
Forum Komunikasi EX SUB TER VII Komando Sumatera. 1979. Perjuangan
Rakyat Semesta Sumatera Utara, Forum Komunikasi EX SUB TER VII
Komando Sumatera, Jakarta.
J.H. Neumann.1975. Sejarah Batak Karo, Jakarta:Sebuah Sumbangan Bharatara
Kuntowijoyo. 1994. Metodologi Sejarah,Yogya: Tiara Wacana:Yogya
Kuntowijoyo. 1995. Pengantar Ilmu Sejarah, tiara wacana: yogya
Koentjaraningrat. 1984. Masyarakat Desa di Indonesia, Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia, Jakarta.
M. Lah Husny,Tengku H. 1983. Revolusi Sosial 1946 Di SUMUT/Tapanuli
Disertai Pangkal Dan Akibatnya, Usaha Veteran , Medan.
Purba, Parentahen.2007. Melestarikan Adat Nggeluh Kalak Karo, Medan:CV. RG
Pinem Medan.
Putro, Brahma.1979. Karo Dari Jaman Ke Jaman,Ulih Saber,Medan.
Reid,Anthony. 1987. Perjuangan Rakyat Revolusi Dan Hancurnya Kerajaan Di
Sumatera. Terj:Tim Psh,Pustaka Sinar Harapan: Jakarta.
Reid,Anthony. 1996. Revolusi Nasional Indonesia,Ter:Perincles G .
Katoppo,Pustaka Sinar Harapan,Jakarta.
102
Surbakti,A.R. 1979. Perang Kemerdekaan Di Tanah Karo Jahe Dan Dairi Area
,Medan:Yayasan Propartis Medan.
Surbakti,A.R. 1995. Catatan Pertempuran Dan Peristiwa Lainnya Karo Area
Pada Perang Kemerdekaan I Dan II ( 1945-1949). Ulih Saber: Medan
Sjamsuddin Helius,2007.Metodologi Sejarah,Ombak :Yogyakarta.
Tanjung, Mhd.Syarif. 1997. Tetesan Air Mata Dan Darah Di Kaki Bukit
Barisan.Medan : DHD 45 Medan-Polonia .
Tarigan Likas. 2009. Titi Bambu, Elpres.Jakarta
Tarigan Sarjani.2008. Dinamika Orang Karo, Budaya Dan Moderinisme.
Sumber dari internet :