• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE AUTOGRAPH UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE AUTOGRAPH UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA."

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

i ABSTRAK

KWOK HIN. Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Dengan Menggunakan Software Autograph Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa.

Tesis, Program Studi Pendidikan Matematika Sekolah Pascasarjana Universitas Negeri Medan (UNIMED), 2012.

(2)

ii ABSTRACT

KWOK HIN. The application of the Problem Based Learning Model by using Software Autograph to increase motivation and the critical thinking ability of students.

Thesis, maths education programme graduate school state university thinking critical ability and the students maths study motivation. The population of this research is the students maths of Harapan Mandiri Senior High School Medan Grade XII Science class. The science students in grade XII are chosen as the research subject randomly, one class for experiment and another for being class controlled. The instruments used consist of thinking critical ability test, the quationer motivation of students, attitude scale model Likert and Learning activity observation form. Data analysis carried on t by having t test and analysis of variance two- point (ANOVA). The main result of this research namely : (1) The thinking critical ability and the students maths study motivation who have received the Learning with the problem learning model by using software Autograph. Significantly better than the student who received the conventional learning, with the result comparison as follows F = 21,492 and P =

(3)

ix ! "

# $ ! ! " %

& ! ! " '

()(! ! " '

(*( +

$ +

$ ! ,- ! . /

0 12

) 12

* ) 11

& . ! * !3 1%

- ! 14

- !3 " # - ) 5%

.# )6 * ) 5/

.# )6 * 6 ! ! ! " 72

1 . * 8 # ! )6 * 6 ! ! ! "

( .$ 3 ( . -" 77

5 .# )6 * . ! . 74

- ! # . . .)-( (

(4)
(5)
(6)

xii

!3 " # - ) 57

7 6 # . ! * !3 # ! .

)6 * # - !3 " # - ) 5'

& ) . 0 3 6 !3 7

! !3 ) .! ! )6 * 7'

; @ 7/

! )-( 7/

)- ! 74

& %2

(7)
(8)
(9)
(10)

xvi

)6 7 1 ) 0 3 6 ( . .). 71

)6 7 5 ) 0 3 6 ( . .). 1 75

)6 7 7 ) 0 3 6 ( . .). 5 77

)6 7 % ) 0 3 6 ( . .). 7 7%

(11)
(12)
(13)
(14)

1 !

" # $"#% !

(15)

2 &

'

())* $+'& % ()),

-. !

( !

/ !

* !

(16)

3

1 +'&

#

0

0

&!0 & ! !

$ %

& & &!0 &

(17)

4

0

+ 2& (

1 ( *

11 3 / 4)

5* 1 6 (3 )))

11 6 3) ))) 0

7

$ % $ %

(18)

5

$ % $ %

8 $ %

& $ % 9

! 6 $()),- /%

!

+

+

(19)

6

&

+

$ .::)%

"

+

$! ()))% ;

(20)

7

'

'

&

+

<

9

&

+

=11 1 0 . &!0 & !

(21)

8

7

&!0 & ! ! $ & & %

9

8

&

(22)

9

8

!

0

;

$ %

(23)

10

$ 0 ())/%

$ .:55%

$ .::4%

$ .::4%

$! ()).%

(24)

11 !

!

+

& &

$.:5,-43% 2

7

-&

!

$> 6 .::(%

&

! 2

7 ?01 ?01

?01

$" ()).%

+

(25)

12

"" 61 # .* ' ())3 8 ()

$ ()), %

;

!

$ %

$ %

$ .:5,%

0

&

$ 0 ()))% &

0

(26)

13 0

.:5*

0

+

0

0

& 0

$.::*%

(27)

14

$0 %

!

0

0

$> ())5%

0

(28)

15

! " # $ %

% ! # &

"

-. +

( !

/ +

* 8

3 '

, & &!0

(29)

16

'

-. + !

( !

/

0

*

(

-. 0

0

@

( 0

0

@

/ 0

@

* 0

(30)

17

3 $ %

$ ! %@

)

-. !

0

( !

0

/ !

* !

3 "

* "

(31)

18

0

( &

-6

+ " ,

"

-. !

- $.% $(%

$/% $*%

(32)

19

( ! 0

0 / ) ( $ %

/

* !

3 +

, &

- .%

(33)

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil temuan yang telah ditemukan pada bagian terdahulu dapat diambil beberapa kesimpulan yang berkaitan dengan faktor pembelajaran, sikap siswa terhadap matematika, kemampuan berpikir kritis matematika, dan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran.

Kesimpulan-kesimpulan tersebut adalah :

1. Kemampuan berpikir kritis siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran berbasis masalah menggunakan software Autograph lebih baik daripada siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran konvensional.

2. Motivasi belajar matematika siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran berbasis masalah menggunakan software Autograph lebih baik daripada siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran konvensional.

3. Terdapat interaksi antara sikap siswa dengan model pembelajaran yang digunakan terhadap peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa.

4. Terdapat interaksi antara sikap siswa dengan model pembelajaran yang digunakan terhadap peningkatan motivasi belajar matematika siswa.

(34)

B. Implikasi

Fokus utama dalam penelitian ini adalah pengaruh pembelajaran berbasis masalah menggunakan software Autograph dan sikap siswa terhadap matematika (positif, negatif) terhadap kemampuan berpikir kritis dan motivasi belajar matematika. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pembelajaran matematika dengan berbasis masalah menggunakan software Autograph secara signifikan berbeda kemampuan berpikir kritis dan motivasi belajar matematika bagi siswa sekolah menengah atas, pada kelompok siswa yang bersikap positif dan negatif terhadap matematika.

Penerapan pembelajaran berbasis masalah menggunakan software Autograph yang terjadi di kelas berlangsung antara lain melalui pembelajaran berpusat pada siswa, guru membentuk kelompok belajar siswa yang heterogen, mereka secara kelompok bertanggung jawab terhadap hasil belajar, terjadi saling ketergantungan secara positif antar siswa. Aktifitas tersebut mampu menciptakan proses pembelajaran yang kondusif.

Berikut ini beberapa implikasi yang perlu mendapat perhatian bagi guru, sebagai akibat dari proses pembelajaran dengan berbasis masalah menggunakan software Autograph antara lain :

1. Mampu menumbuhkan sikap kebersamaan dan sikap siswa lebih kreatif, berani mengmukakan dan menerima pendapat orang lain, serta memiliki sikap lebih demokratis. 2. Representase siswa yang diartikan sebagai kemampuan siswa merubah suatu masalah atau ide ke dalam bentuk baru dan bervariasi merupakan salah satu karakteristik dari kemampuan berpikir kritis yang berkembang ke arah lebih baik.

(35)

4. Diskusi yang merupakan salah satu sarana bagi siswa untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematika siswa melalui pembelajaran berbasis masalah menggunakan software Autograph mampu menumbuhkan suasana kelas menjadi lebih dinamis, demokratis dan menimbulkan rasa senang dalam belajar matematika yang pada akhirnya menumbuhkan sikap positif terhadap matematika.

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan dan implikasi penelitian, maka berikut ini beberapa saran yang perlu mendapat perhatian dari semua pihak yang berkepentingan terhadap penerapan pembelajaran berbasis masalah menggunakan software Autograph dalam proses pembelajaran matematika. Saran-saran tersebut adalah sebagai berikut :

1. Kepada pihak sekolah SMA Harapan Mandiri Medan, hendaknya meningkatkan kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran matematika, salah satu dengan memperkenalkan pembelajaran berbasis masalah menggunakan software Autograph kepada guru bidang studi matematika, hal ini dilakukan karena belum semua guru-guru yang mengetahui pembelajaran berbasis masalah menggunakan software Autograph, dan bagaimana melihat kemampuan berpikir kritis dan peningkatan motivasi belajar matematika siswa.

2. Guru hendaknya lebih kreatif untuk mendapatkan informasi tentang pembelajaran berbasis masalah menggunakan software Autograph, misalnya dengan mengikuti diskusi ilmiah, seminar-seminar, mencari bahan melalui internet dan lain-lain sehingga guru dapat menyusun skenario dan perencanaan pembelajaran dengan berbasis masalah menggunakan software Autograph.

(36)
(37)

DAFTAR PUSTAKA

Achmad, Arief. (2007). Memahami Berpikir Kritis. Tersedia di: http://researchengines.com/1007arief3.html

Ahmadi, A. (2003). Psikologi Umum. Jakarta : Rineka Cipta.

Ahmadi, Abu dan Supriono, Widodo.(1991). Psikologi Pengajaran. Jakarata: Rineka Cipta.

Ahmadi, Rike. (2009). Skripsi. Efektifitas Media Software Autograph Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share Pada Pembelajaran Persamaan Garis Lurus di Kelas VII SMP.N.1. Tanjung Pura.T.a. 2008-2009. Medan: FMIPA Unimed.

Akbar, Reni.Dkk.(2001). Kreativitas. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia. Arikunto, S. (1998). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka

Cipta.

Arsyad, Azhar.(2002). Media Pembelajaran. Jakarta: Rajagrafindo Persada. Bonnie dan Potts.(2002). Tersedia di:

http://edresearch.org/pare/getvn.asp?v=4&n=3 [2 Juli 2003]

De Bono, E (2007). Revolusi Berpikir. Bandung: Al Mizan.

Depdiknas. 2006b. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah. Jakarta: Asa Mandiri.

_________. 2006c. Undang-Undang RI No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Jakarta: Asa Mandiri.

Desmita. (2005). Psikologi Perkembangan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Dimyati dan Mudjono. (1994). Belajar dan pembelajaran. Jakarta: Direktorat Jendral Perguruan Tinggi Depdikbud.

Djaali dan Muljono, P. (2004). Pengukuran Dalam Bidang Pendidikan. Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta.

Gerlach, V. G. Dan Ely, D. P. (1971). Teaching and Media. A systematic Approach. Engewood Cliffs: Prentice-Hall, Inc.

(38)

Bakti.

Hamalik, Oemar. (2001) Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Hamzah. (2003). Pembelajaran Matematika Menurut Teori Belajar Kontruktivisme, Jakarta: Badan Penelitian dan Pemgembangan, Departemen Pendidikan Nasional.

Hamzah. (2008). Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara.

Hasanah. (2009). E-Learning dan Implementasi dalam pembelajaran Matematika. Tersedia di: http:/hasanahworld.wordpress.com/2009/01/16/e-learning-danimplementasinya dalam pembelajaran-matematika/ [13 Febuari 2009] Hisyam, Djinad dan Suyanto. (2000). Refleksi dan Reformasi Pendidikan di Indonesia

Memasuki Milenium III. Yogyakarta: Adicita Karya Nusa.

Huddyd, Herman. (1990). Strategi Belajar Mengajar Matematika. Malang: IKIP Malang.

Jalani. (1999). Kepercayaan Diri Pembelajaran pada Matematika Suatu kejadian Teoritik. Cakrawala Pendidikan, th. XVIII No.4.

Karnasih, Ida. (2008). Paper Presentated in Internasional Workshop: ICT for Teaching and Learning Mathematics. Medan: UNIMED. (In Collaboration Between UNIED and QED Education Kuala Lumpur. Malaysia. 23-24 May 2008).

Manullang, B. (2005). Essensi Pendidikan IQ-EQ0SQ. Medan: Yayasan Refleksi Pendidikan.

Mariono, Koka. (2000). Penalaran dan Logika Matematika (Suplemen Kalkulus). Jakarta: Erlangga.

Mashon, J., Burton, L. & Stancey, K. (1996). Thinking Mathematically, Harlow England: Addison-Wesley Publishing Company.

Muhfahroyin. (2009). Memberdayakan kemampuan Berpikir Kritis. Tersedia di: http://muhfahrovin.blogspot.com/2009/01/berpikir-kritis.html [12 Maret 2009]

Muijs, R. D. Dan Reynolds, D. (2008). Effective Teaching. Teori dan Aplikasi Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

(39)

Pembiasan Membaca Kritis. Tersedia di:

http://www.fkipuninus.org/index.php/artikelfkipuninusbandung/artikel-pendidikan/58 [28 Maret 2009].

Munandar, utami. (1991). Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka Cipta.

Muslich, Mansur. (2007). KTSP. Pembelajaran Berbasis kompetensi dan Konstektual. Paduan bagi Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara.

National Council of Teacher of Mathematic. (2000). Principles and Standards for school Mathematics. Reston, VA: USA.

Nurhasanah, Faridah. (2008). Alat Peraga Maya dalam pembelajaran Matematika. Tersedia di: http://hasanahworld.wordpress.com/2008/12/23/alat-peraga-maya dalam pembelajaran matematika/ [07 Febuari 2009].

Nuriana, R. (2005). Model Pembelajaran Berbasis Masalah dengan VideoCompact

Disk dalam Pembelajaran Matematika.

Ruseffendi, E.T. (1994). Dasar-Dasar Penelitian Pendidikan dan Bidang Non Eksakta Alinnya. Semarang: IKIP Semarang Press.

...(1998). Pengantar Kepada Membantu Guru mengembangkan Kompetensinya dalam Pengajaran Matematika untuk Meningkatkan CBSA. Bandung: Tarsito.

Sadiman, Arif. Dkk. (2003). Media Pendidikan. Pengertian, pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Setiadi. Dkk. (2008). Tugas Akhir Kelompok 1. Mendesain Media Pembelajaran Matematika dengan Menggunakan Autograph. Medan: Program Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Melaui jalur Pendidikan Jurusan Matematika Angkatan I. UNIMED.

Sinaga, B. (2008). Pengembangan Model Pembelajaran Matematika Berdasarkan Masalah BerbasisBudaya batak (PBM-B3). Laporan hasil penelitian (Hibah Bersaing). Medan: UNIMED).

Slavin, R. (1994). Education Psychology. Theories and Practice Fourth Edition Masschusetts: Allyn and Bacon Publishers.

(40)

Soekamto, T dan Winapuitra, U. (1997). Teori Belajar dan Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Pusat Antara Universitas Direktorat Jendral Pendiidkan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Suherman, E. (1993). Evaluasi Proses dan hasil Belajar Matematik. Dirjen Dikdasmen: Depdikbud.

Soemarmo. (2001). Strategi Belajar Mengajar Matematika. Jakarta: Depdikbud. Sudjana. (1996). Metoda Statistika. Bandung Tarsito.

Sujono. (1998) Pengajaran Matematika Untuk Sekolah Menengah. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan. Suparno, P. (1997). Filsafat Kontruktivisme dalam Pendidikan . Yogyakarta:

Kanisius.

Suyitno Amin, Pandoyo, Hidayah Isti, Suhito, Suparyan. (2000) Dasar-Dasar dan Proses Pembelajaran Matematika I. Semarang: Pendidikan Matematika FMIPA UNNES.

...(2004). Pemilihan Model-Model Pembelajaran dan Penerapannya di Sekolah. Semarang: Pendidikan Matematika FMIPA UNNES

Turmudi. (2008). Landasan Filsafat dan Teori Pembelajaran Matematika (Berparadigma Eksploratif dan Investigatif). Jakarta: Leuser Cita Pustaka.

Van de Walle, J. A. (2006). Matematika Sekolah Dasar dan Menengah. Pengembangan Pengajaran. Edisi Keenam. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Watson, D. (1993). The Impact Report. An Evaluation of the impact of information Technology on Children’s Achievement in Primary and Secondary Schools.

London: King’s College.

Wijaya, C. (2007). Pendidikan Remedial. Bandung: Rosdakarya. Wijaya. (2008). Model-model Pembelajaran. Tersedia di:

http://wijayalabs.wordpress.com/2008/04/22/model-model-pembelajaran/

[30 oktober 2008]

Willliam.(1983). Teaching For The Two Sided. Englewood Cliffs, New Jersey: Prentice Hall.

Winkel, W. S. (1996). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Grasindo. Wijanto.(2008). KTSP Membuat Guru Kreatif. Tersedia di:

Referensi

Dokumen terkait

Kepada peserta lelang yang berkeberatan dengan hasil pelelangan ini diberikan masa sanggah selama 4 (Empat) hari terhitung sejak tanggal pengumuman ini. Demikian pengumuman

Inilah kisah seorang raja muda Manggarai yang bemama Lenganjan. Pada jaman dahulu di Manggarai ada tiga kerajaan yaitu kerajaan Todo, kerajaan Cibal dan kerajaan

Tumbuhan slatri yang termasuk dalam genus Calophyllum , merupakan. tumbuhan tradisional yang dimanfaatkan sebagai tanaman

Seperti yang telah dituliskan pada penjelasan sebelumnya, bahwasanya ilmu tauhid adalah ilmu ketuhanan yang mengupayakan menyediakan penjelasan yang

Berdasarkan data angket pascakegiatan yang diisi 15 peserta menunjukkan keterserapan akhir tentang pembuatan soal interaktif menggunakan aplikasi komputer wondershare Quiz

Pemohon memahami proses asesmen untuk skema Klaster Pengoperasian Alat Berat Heavy Dump Truck Mechanical ( Loading, Hauling dan Dumping ) yang mencakup persyaratan

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Numbered Heads Together (NHT) Pada Pembelajaran IPA Pokok Bahasan Gaya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Universitas

Menurut pendapat anda, apa langkah-langkah yang paling Menurut pendapat anda, apa langkah-langkah yang paling mungkin dilaksanakan pemerintah Indonesia dalam rangka