• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEK MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING BERBASIS MULTIMEDIA DAN MOTIVASI TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATERI GERAK PARABOLA DI SMA NEGERI 1 SUNGGAL TAHUN AJARAN 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EFEK MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING BERBASIS MULTIMEDIA DAN MOTIVASI TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATERI GERAK PARABOLA DI SMA NEGERI 1 SUNGGAL TAHUN AJARAN 2012/2013."

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

EFEK MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING BERBASIS MULTIMEDIA DAN MOTIVASI TERHADAP HASIL BELAJAR

PADA MATERI GERAK PARABOLA DI SMA NEGERI 1 SUNGGAL TAHUN AJARAN 2012/2013

TESIS

Oleh:

H A Y A T I

NIM. 8106175004

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Fisika

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

EFEK MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING BERBASIS MULTIMEDIA DAN MOTIVASI TERHADAP HASIL BELAJAR

PADA MATERI GERAK PARABOLA DI SMA NEGERI 1 SUNGGAL TAHUN AJARAN 2012/2013

TESIS

Oleh:

H A Y A T I

NIM. 8106175004

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Fisika

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(3)
(4)
(5)
(6)

i ABSTRAK

HAYATI. Efek Model Pembelajaran Inquiry Training Berbasis Multimedia

Dan Motivasi Terhadap Hasil Belajar . Tesis Medan. Program Studi Pendidikan Fisika Pascasarjana Universitas Negeri Medan, 2013.

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Menentukan model pembelajaran yang lebih baik dalam meningkatkan hasil belajar fisika siswa di antara model pembelajaran Inquiry Training berbasis multimedia dan model pembelajaran Inquiry Training. (2) Mengetahui tingkat motivasi belajar dalam mempengaruhi hasil belajar fisika siswa.(3) Mengetahui interaksi antara model pembelajaran dengan motivasi dalam mempengaruhi hasil belajar siswa. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas XI SMA N 1 Sunggal Semester I T.P 2012/2013. Sampel penelitian terdiri dari dua kelas dengan jumlah sampel 70 orang yang ditentukan dengan Purposive sampling, yaitu XI IPA-2 sebagai kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran Inquiry Training berbasis multimedia sebanyak 35 orang dan XI IPA-3 sebagai kelas kontrol menggunakan model pembelajaran Inquiry Training sebanyak 35 orang. Instrumen penelitian berupa tes hasil belajar dan angket motivasi belajar. Uji persyaratan telah dilakukan berupa normalitas dan homogenitas, yang diperoleh hasil bahwa data normal dan homogen. Hipotesis dianalisis menggunakan GLM pada taraf signifikan 0,05 dengan bantuan SPSS 17.0 for windows. Berdasarkan analisis data dan uji hipotesis yang dilakukan diperoleh bahwa : (1) Model pembelajaran Inquiry Training berbasis multimedia lebih baik dalam meningkatkan hasil belajar fisika siswa daripada model pembelajaran Inquiry Training. (2) Hasil belajar fisika siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi lebih baik daripada siswa yang memiliki motivasi belajar rendah. (3) Dari penelitian ini juga terdapat interaksi antara model pembelajaran inquiry training berbasis multimedia dan motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar siswa.

(7)

ii ABSTRACT

HAYATI. Effect Inquiry Learning Model-Based Multimedia Training And Motivation Toward Learning Outcomes. Tesis. Medan : The Post Graduate of Physics Education in the State University of Medan, 2013.

(8)

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil’alamin, puji dan syukur penulis sampaikan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga tesis yang berjudul

EFEK MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING BERBASIS

MULTIMEDIA TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PADA MATERI GERAK PARABOLA DI SMA NEGERI 1 SUNGGAL TAHUN AJARAN 2012/2013” dapat diselesaikan. Tesis ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan dalam memperoleh gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Fisika di Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof.Motlan,M.Sc,Ph.D selaku pembimbing I dan Ibu Dr. Retno Dwi Suyanti,M.Si, M.Pd selaku pembimbing II ditengah-tengah kesibukannya telah memberikan bimbingan, arahan dengan sabar dan kritis terhadap berbagai permasalahan, dan selalu mampu memberikan motivasi bagi penulis sehingga terselesaikannya tesis ini.

2. BapakProf. Dr. Sahyar, M.S., M.M selaku Ketua Program Studi Pendidikan Fisika Pascasarjana UNIMED,Bapak Prof.Dr.Mara Bangun Harahap,M.S dan Bapak

Nurdin Bukit, M.Si selaku Sekretaris Program Studi Pendidikan Fisika Pascasarjana UNIMED sekaligus narasumber yang telah banyak membantu dalam memberikan arahan kepada penulis dalam penyelesaian tesis ini. 3. Bapak Prof. Dr. H.Abdul Muin Sibuea M.Pd selaku Direktur Program

(9)

iv

4. Bapak Syarifuddin, M.Sc, Ph.D selaku Asisten Direktur I Program Pascasarjana UNIMED.

5. Bapak Drs.Ramli Siregar selaku Kepala SMA Negeri 1 Sunggal beserta seluruh dewan guru yang telah memberikan kesempatan dan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian.

6. Ayahanda Tercinta (Zulkafnir) dan Ibunda (Nurhayati) serta adik - adikku tersayang (Abdul Hadi Putra S.Pd , Meilvia Dewi Tanjung , Dan Novita De Sandra Tanjung) yang senantiasa memberikan motivasi dan doa.

7. Suami tersayang (Nursholikhin) yang senantiasa memberikan motivasi dan

do’a.

8. Tante Tersayang Susana S.Pd dan Suami serta anak-anaknya (Selfa Raya Hadi Kesuma dan Iqlima Ar-rayan Hadi Kesuma)

9. Sahabat seperjuangan angkatan XIX Prodi Fisika yang telah memberikan dorongan, semangat, serta bantuan lainnya kepada penulis.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian tesis ini , namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca untuk menyempurnakan tesis ini. Semoga isi tesis ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pengetahuan bagi pembaca dan dunia pendidikan.

Medan, Februari 2013 Penulis ,

(10)

v

1.2. Identifikasi Masalah ... 8

1.3. Pembatasan Masalah ... 9

1.4. Rumusan Masalah ... 9

1.5. Tujuan Penelitian ... 10

1.6. Manfaat Penelitian ... 10

1.7. Definisi Operasional... 11

BAB II KERANGKA TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR, DAN PENGUJIAN HIPOTESIS ... 13

2.1. Kerangka Teoritis ... 13

2.1.1. Hakekat Belajar ... 13

2.1.2. Hakekat Hasil Belajar ... 15

2.1.2.1. Pengertian Hasil Belajar ... 15

2.1.2.2. Faktor – faktor yang mempengaruhi belajar ... 17

2.1.3. Hakekat Motivasi Belajar ... 18

2.1.3.1. Pengertian Motivasi ... 18

2.1.3.2. Macam – macam Motivasi ... 19

2.1.3.3. Bentuk –bentuk motivasi di sekolah ... 20

(11)

vi

2.1.5. Hakekat Model Pembelajaran Inquiry ... 22

2.1.6. Hakekat Model Pembelajaran Inquiry Training... 25

2.1.7. Pengertian Multimedia ... 30

2.2. Teori Belajar yang Mendukung ... 38

2.2.1. Teori Konstruktivisme ... 38

2.2.2. Teori belajar Bermakna David Ausabel ... 39

2.2.3. Teori Penemuan Jerome Bruner ... 41

2.2.4. Teori Perkembangan kognitif Piaget... 42

2.3. Penelitian Yang Relevan ... 43

2.4. Kerangka Konseptual ... 45

2.5 Hipotesis Penelitian ... 48

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... 50

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 50

3.2. Populasi dan Sampel ... 50

3.3. Variabel Penelitian ... 50

3.3.1. Variabel Bebas ... 50

3.3.2. Variabel Terikat ... 51

3.3.3. Variabel Moderator ... 51

3.4. Jenis dan Desain Penelitian ... 51

3.4.1. Jenis Penelitian ... 51

3.7.2. Analisis Validitas Tes ... 58

3.7.3. Reabilitas ... 60

3.7.4. Tingkat Kesukaran ... 60

3.7.5. Daya Pembeda ... 61

3.7.6. Tes Hasil Belajar ... 62

3.7.7. Pengujian Hasil Belajar ... 65

(12)

vii

BAB IV. HASIL PENELITIAN ... 68

4.1. Analisis Data ... 68

4.3. Pengujian Persyaratan Analisis ... 70

4.3.1. Uji Normalitas ... 70

4.3.1.1. Uji Normalitas Pre-test Kelas IT dan ITM ... 71

4.3.1.2. Uji Normalitas Post-test Kelas IT dan ITM ... 71

4.3.2. Uji Homogenitas ... 71

4.3.2.1. Uji Homogenitas Pre-test... 71

4.3.2.2. Uji Homogenitas Post-test ... 72

4.4. Pengujian Hipotesis ... 72

4.5.Persen (%) Peningkatan hasil belajar ... 73

4.56 Pembahasan Hasil Penelitian ... 74

4.6.1. Terdapat Perbedaan Hasil Belajar Fisika Siswa Dengan Model Pembelajaran Inquiry Training Berbasis Multimedia Dan Inquiry Training ... 74.

4.6.2. Terdapat Perbedaan Hasil Belajar Fisika Siswa Yang Memiliki Motivasi Rendah Dengan Siswa Yang memiliki Motivasi Tinggi ... 76

4.6.3. Interaksi Antara Model Pembelajaran Dengan Motivasi Belajar Siswa Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa ... 77

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 79

5.1. Kesimpulan ... 79

5.2. Saran ... 79

(13)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1.1 : Data nilai rata – rata dan ketuntasan mata pelajaran fisika

semester genap kelas XI SMA Negeri 1 Sunggal ... 7

Tabel 2.1 : Fase-fase model pembelajaran Inquiry Training ... 28

Tabel 3.1 : Control Group Pretest – Postest Design ... 51

Tabel 3.2 : Desain Penelitian ANAVA 2 Jalur ... 52

Tabel 3.3 : Spesifikasi Materi Pokok Gerak Parabola... 56

Tabel 3.4 : Spesifikasi Angket Motivasi ... 57

Tabel 4.1 : Validitas Tes ... 68

Tabel 4.2 : Tingkat Keskuran ... 69

Tabel 4.3 :Daya Pembeda ... 69

Tabel 4.4 : Uji normalitas Pre-test kelas IT dan ITM ... 71

Tabel 4.5 : Uji normalitas Post-test kelas IT dan ITM ... 71

Tabel 4.6 : Uji Homogenitas Pre-test ... 71

Tabel 4.7 : Uji Homogenitas Post-test ... 72

(14)

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 3.1. Skema Peneliti ... 55 Gambar 4.1. Diagram batang perbandingan Gain hasil belajat model pembelajaran

Inquiry Training berbasis Multimedia dengan model pembelajaran

Inquiry Training ... 75

Gambar 4.2. Diagram batang perbandingan Gain hasil belajat model pembelajaran Inquiry Training berbasis Multimedia dengan model pembelajaran

Inquiry Training ... 77

(15)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Validitas Soal ... 84

Lampiran 2. Reliabilitas ... 85

Lampiran 3. Perhitungan Taraf Kesukaran Instrumen Tes ... 86

Lampiran 4. Perhitungan Uji Daya Pembeda Instrumen tes ... 87

Lampiran 5. Data Pre-Test ... 88

Lampiran 6. Data Post-Test... 91

Lampiran 7. SPSS Uji Homogenitas ... 94

Lampiran 8. SPSS Uji Normalitas ... 95

Lampiran 9. SPSS Uji Anava Dua Jalur ... 100

Lampiran 10.Silabus Pembelajaran ... 112

Lampiran 11.RPP Pertemuan 1 ... 113

Lampiran 12.Bahan Ajar ... 125

Lampiran 13.RPP Pertemuan 2 ... 127

Lampiran 14.LKS 1 ... 139

Lampiran 15.RPP Pertemuan 3 ... 141

Lampiran 16.Bahan Ajar ... 152

Lampiran 17.RPP Pertemuan 4 ... 155

Lampiran 18.LKS 2 ... 167

Lampiran 19.Persen (%) Peningkatan Hasil Belajar ... 169

(16)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Kecenderungan pendidikan pembelajaran di indonesia secara umum dalam kurikulum dan model pembelajaran adalah masih dominan pembelajaran konvensional dan kurang variatifnya model pembelajaran yang diterapkan oleh guru sehingga hanya terjadi komunikasi satu arah dan ilmu di transfer secara cepat dari guru kepada siswa secara drill. Hal inilah yang membuat daya serap siswa lemah karena hanya mendengarkan dari guru.

Sehingga diperlukan perubahan paradigma pembelajaran dari yang berpusat pada guru ke yang berpusat pada siswa. Hal ini dapat membuat siswa lebih proaktif untuk membangun pengetahuannya sendiri melalui pengalaman belajar dan interaksi dengan lingkungan. Dalam kegiatan belajar mengajar terdapat suatu proses yang menjadi inti kegiatan belajar disebut dengan pembelajaran yang menitikberatkan pada keterlibatan siswa dalam mempelajari sesuatu, tak terkecuali dalam mata pelajaran fisika.

Belajar fisika adalah suatu proses psikologis berupa tindakan/upaya seseorang untuk merekonstruksi, memahami suatu gejala alam. Tindakan/upaya yang dimaksudkan adalah pengalaman belajar fisika berupa reaksi orang yang belajar terhadap materi fisika sebagai bahan ajar. Belajar fisika pada dasarnya, suatu proses yang diarahkan pada suatu gejala alam yang terjadi. Mata pelajaran

(17)

2

fisika pada sekolah diajarkan untuk membekali peserta didik pengetahuan, pemahaman, konsep dan sejumlah kemampuan untuk memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi serta mengembangkan ilmu dan teknologi.

Bagi siswa pembelajaran fisika sering membosankan sehingga pelajaran cenderung diabaikan oleh siswa dalam proses belajarnya karena pelajaran yang berlangsung di sekolah ternyata masih sangat teoritis dan kurang menerapkan model pembelajaran yang sudah banyak dikembangkan oleh para ahli sampai saat ini dan proses belajar cenderung sepihak.

Seringnya sikap guru yang memberikan pembelajaran fisika dengan konvensional seperti ekspositori, mengajak siswa untuk membaca bahan ajar, menghafal mengakibatkan siswa cenderung merasa bosan, jengkel, dan tidak adanya kemauan dalam benak siswa untuk mendalaminya. Dalam suatu proses belajar mengajar guru berperan sebagai motivator dan fasilitator. Guru harus dapat merangsang dan memberikan dorongan serta reinforcement untuk mendinamiskan potensi siswa, aktivitas, kreativitas sehingga akan terjadi dinamika di dalam proses belajar mengajar dan memberikan fasilitas atau memudahkan dalam proses belajar mengajar.

(18)

3

konsep yang ada dalam fisika tanpa mengetahui terciptanya konsep serta unsur yang terkandung dalam suatu konsep. Penggunaan media pembelajaran terkadang digunakan guru karena masih kurangnya pengetahuan guru mengenai perkembangan dan penggunaan fasilitas belajar yang ada disekolah. Perkembangan teknologi mengenai media belajar mengembangkan multimedia yang menggabungkan antara kata dengan gambar sehingga membuat siswa lebih memahami materi pelajaran yang disampaikan dan membuat kegiatan belajar mengajar menjadi lebih interaktif dan inovatif.

Oleh karena itu dalam proses belajar mengajar fisika, agar siswa dapat menguasai konsep – konsep fisika maka strategi belajar mengajar harus diarahkan pada keaktifan siswa.Menurut Ausabel dalam Alkrismanto (2003) dengan kata lain proses aktif dari orang yang belajar atau keaktifan siswa akan memberikan hasil yang lebih bermakna bagi tercapainya tujuan dan tingkat hasil belajar tersebut.

(19)

4

metode pembelajaran yang inovatif. Hal inilah yang membuat motivasi dan hasil belajar yang dicapai rendah.

Menurut Joyce (2009), model pembelajaran Inquiry Training dirancang untuk membawa siswa secara langsung ke dalam proses ilmiah melalui latihan-latihan yang dapat memadatkan proses ilmiah tersebut ke dalam periode waktu yang singkat. Tujuannya adalah membantu siswa mengembangkan disiplin dan mengembangkan keterampilan intelektual yang diperlukan untuk mengajukan pertanyaan dan menemukan jawabannya berdasarkan rasa ingin tahunya.

(20)

5

dengan model Inquiry training berbasis multimedia untuk membantu siswa dalam meningkatkan hasil belajar yang lebih baik lagi.

Multimedia adalah presentasi materi dengan menggunakan kata – kata sekaligus gambar – gambar.(R.E.Mayer,2009). Multimedia adalah pemanfaatan komputer untuk membuat dan menggabungkan teks, grafik, audio, video dan animasi dengan menggabungkan link dan tool yang memungkinkan pemakai melakukan navigasi, berinteraksi, berkreasi dan berkomunikasi.

(21)

6

dalam jurnal penelitian peningkatan kualitas pembelajaran dikelas ISSN 2085 -6288 dengan judul Penerapan Model Pembelajaran Inquiry Training untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa kelas VII – 2 SMPN 1 Tiga Panahan pada

Pelajaran Bahasa Inggris diperoleh hasil belajar Postes I dan II menunjukkan

68,2 dan 76,56 serta aktivitas siswa dari hasil pengamatan pada siklus I dan II antara lain menulis/membaca 51 % dan 41 %. A.Pandey dkk dalam jurnal penelitian inovatif dalam pendidikan dengan judul Effectiveness of inquiry training model over conventional teaching method on academic achievement of

science students in india dengan hasil belajar siswa perempuan dan laki – laki perbedaan rata – rata keduanya 2,30 % kelas eksperimen. Namun jika dibandingkan dengan kelas kontrol yaitu 4, 6 %. Dini Lestari dalam jurnal tesis dengan judul Penerapan strategi inquiry training untuk meningkatkan aktivitas belajar biologi SMAN 1 Purwodadi diperoleh hasil rata – rata prosentase aktivitas belajar siswa meningkat sebesar 10,81 % dari 72, 30 % pada akhir siklus I menjadi 83,11% pada akhir siklus II.

(22)

7

Hal ini dapat dilihat dari nilai fisika kelas XI semester 2, 2 tahun terakhir di SMA Negeri 1 Sunggal tercantum dalam tabel 1.1. berikut,

Tabel 1.1. Data nilai rata – rata dan ketuntasan mata pelajaran fisika semester genap kelas XI SMA Negeri 1 Sunggal

Sumber : Arsip Tata Usaha SMA Negeri 1 Sunggal

Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang diperoleh penulis di SMA N 1 Sunggal yang dilaksanakan pada tanggal 10 Mei 2011 melalui angket siswa. Hasil angket yang disebarkan kepada 68 siswa diperoleh data, bahwa 20 siswa kurang menggemari fisika alasannya karena fisika sulit dan kurang menarik. Selain itu, 38 siswa jarang membaca buku panduan sebelum diajarkan, 5 siswa jarang mengulang pelajaran dan 5 siswa strategi yang digunakan guru masih kurang interaktif.

Maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar yang diperoleh siswa cenderung masih rendah khususnya untuk mata pelajaran Fisika. Rendahnya hasil belajar fisika yang diperoleh siswa disebabkan adanya beberapa faktor diantaranya kurangnya pemahaman siswa dan perbedaan intelegensi masing-masing siswa, siswa cenderung menghapal konsep- konsep dan prinsip- prinsip yang ada dalam fisika tanpa mengetahui terciptanya konsep serta unsur yang terkandung dalam suatu konsep. Hal ini diduga sebagai penyebab

Tahun Pelajaran Nilai rata - rata KKM

2010/2011 70,00 70,00

(23)

8

ketidakmampuan siswa untuk menerapkan konsep-konsep fisika dalam kehidupan sehari-hari. Konsep-konsep tersebut akan terasa asing dalam kehidupan siswa dan akan mengurangi motivasi siswa untuk belajar fisika.

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas, maka perlu dilakukan penelitian Efek Model Pembelajaran Inquiry Training Berbasis Multimedia terhadap motivasi dan Hasil Belajar Pada Materi Gerak Parabola di SMA Negeri 1 Sunggal Tahun Ajaran 2012/2013.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, beberapa masalah identifikasi sebagai berikut :

1. Proses pembelajaran Fisika sebagian besar hanya menekankan pada aspek menghapal konsep-konsep, prinsip-prinsip atau rumus.

2. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fisika masih rendah.

3. Penggunaan media belajar yang sesuai dengan materi pelajaran masih jarang. 4. Salah satu materi Fisika yang sulit dipahami oleh siswa adalah materi gerak

parabola.

(24)

9

1.3. Batasan Masalah

Banyak masalah yang berkaitan dengan rendahnya hasil belajar siswa.Untuk itu perlu dibatasi permasalahan yang akan diteliti agar penelitian mencapai tujuan yang diharapkan

1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran Inquiry Training dan Inquiry training berbasis Multimedia.

2. Materi pelajaran yang diajarkan adalah Gerak Parabola.

3. Media belajar hanya sebagai aplikasinya saja bukan membahas proses pembuatan multimedia.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan batasan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka dibuat rumusan masalah:

1. Apakah ada perbedaan hasil belajar fisika siswa dengan model pembelajaran menggunakan inquiry training dan inquiry training berbasis multimedia? 2. Apakah perbedaan tingkat motivasi berpengaruh terhadap hasil belajar fisika

siswa yang diajarkan menggunakan pembelajaran inquiry training dengan siswa yang diajarkan menggunakan pembelajaran inquiry training berbasis multimedia?

(25)

10

1.5.Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui :

1. Perbedaan model pembelajaran inquiry training dan inquiry training berbasis multimedia terhadap hasil belajar fisika siswa.

2. Perbedaan tingkat motivasi terhadap hasil belajar fisika siswa yang diajarkan menggunakan model pembelajaran inquiry training berbasis multimedia lebih tinggi dengan siswa yang diajarkan menggunakan model pembelajaran inquiry training.

3. Interaksi antara model pembelajaran dengan motivasi dalam mempengaruhi hasil belajar siswa pada materi pokok gerak parabola .

1.6.Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat khususnya bagi para pengajar fisika tentang bagaimana cara penggunaan inquiry training untuk pengajaran fisika di SMA. Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini secara umum dijabarkan sebagai berikut:

1. Mendapatkan model pembelajaran inovatif yang menuntut untuk berfikir kritis dan secara efektif dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

(26)

11

3. Dapat membantu guru – guru mengelola, pengembang dan lembaga – lembaga pendidikan untuk mengembangkan prestasi belajar siswa.

4. Memberi sumbangan kepada guru,kepala sekolah dan pengawas pendidikan dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan.

1.7.Defenisi Operasional

Untuk memperjelas istilah yang digunakan dalam penelitian ini maka dibuat suatu defenisi operasional sebagai berikut:

1. Model pembelajaran Inquiry Training adalah upaya pengembangan para pembelajar yang mandiri, metodenya mensyaratkan partisipasi aktif siswa dalam penelitian ilmiah. Siswa sebenarnya memiliki rasa ingin tahu dan hasrat yang besar untuk tumbuh berkembang. Model pembelajaran Inquiry Training memanfaatkan eksplorasi kegairahan alami siswa, memberikan

siswa arahan-arahan khusus sehingga siswa dapat mengeksplorasi bidang-bidang baru secara efektif. (Joyce,2009 )

2. Multimedia adalah presentasi materi dengan menggunakan kata – kata sekaligus gambar – gambar.(R.E.Mayer,2009).

(27)

12

(28)

79

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil analisa data, temuan dan pembahasan selama pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Inquiry Training Berbasis Multimedia dengan menekankan pada motivasi dan hasil belajar,

diperoleh beberapa kesimpulan yang merupakan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam rumusan masalah. Kesimpulan-kesimpulan tersebut adalah sebagai berikut:

a. Terdapat perbedaan hasil belajar Fisika antara siswa yang menggunakan model pembelajaran Inquiry Training Berbasis Multimedia dibandingkan dengan siswa yang menggunakan model pembelajaran Inquiry Training. b. Terdapat perbedaan hasil belajar fisika siswa yang memiliki motivasi

belajar tinggi lebih baik daripada siswa yang memiliki motivasi belajar rendah.

c. Terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan motivasi dalam mempengaruhi hasil belajar fisika siswa.

5.2. Saran

a. Berdasarkan temuan peneliti, model pembelajaran Inquiry Training Berbasis Multimedia akan semakin meningkat jika siswa dilatih secara

berulang-ulang dalam kegiatan pembelajaran.

(29)

80

b. Dilihat dari karakter siswa, sebelum model pembelajaran Inquiry Training Berbasis Multimedia diberikan sebaiknya terlebih dahulu memperhatikan

kemampuan awal siswa sehingga model pembelajaran Inquiry Training Berbasis Multimedia bisa berjalan dengan lancar.

c. Dalam menerapkan model pembelajaran Inquiry Training Berbasis Multimedia, sebaiknya perhitungkan dengan baik pembagian jumlah

kelompok, jangan sampai terlalu banyak dalam satu kelompok, karena akan mengakibatkan siswa dalam kelompok tidak bekerja sepenuhnya. d. Dalam pelaksanaan praktikum, siswa perlu dibimbing dengan baik

sehingga tidak mengalami kesalahan dalam proses pengambilan data. e. Pertimbangkan waktu dalam melaksanakan pembelajaran Inquiry Training

Berbasis Multimedia sehingga kegiatan pembelajaran bisa terlaksana

(30)

81

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Aritonang,Herlinawati.2011.Pengaruh Strategi pembelajaran inquiry dikombinasikan dengan kooperatif terhadap hasil belajar laju reaksi pada siswa kelas XI SMA.Medan : Tesis pascasarjana UNIMED prodi Kimia.

Arends,R.I.2008.Learning To Teach Buku Satu. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Aunurrahman. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Dimyati dan Mudjiono.2009.Belajar dan pembelajaran. Bandung : Rineka Cipta. Dwiyanti.1999.Pengembangan Model Praktikum Kimia Organik Skala Mikro di

LPTK.Laporan Penelitian : Bandung.

Faturrahman, P, dan Sutikno.2007. Strategi Belajar Mengajar Melalui Penanaman Konsep Umum Dan Konsep Islami. Bandung : Penerbit Refika Aditama.

Fianora, Evi. 2009 . Efektivitas Media Komputer dan Metode Praktikum terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Kimia Siswa pada Pengajaran Elektrolisis. Medan : Tesis pascasarjana UNIMED prodi Kimia.

Giancoli,D. 2001. Fisika Edisi Kelima Jilid 1 Terjemahan Yuhilza Hanum. Jakarta : Erlangga.

Hamalik,Omar.1994.Media Pendidikan.Bandung : Citra Aditya Bakti.

Joyce, B., dan Weil, M.2009. Models of Teaching. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Kurniawan,Wawan dkk.2008. Journal Penelitian Pembelajaran Fisika Dengan Metode Inquiry Terbimbing Untuk Mengembangkan Keterampilan Proses Sains. Diakses pada tanggal 6 agustus 2012.

Mayer,R.E.2009. Multimedia Learning.Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

(31)

82

Nugraha.W.A.2006.Penerapan Model Praktikum Semi Riset pada Praktikum Kimia Fisika 2.Laporan Hasil penelitian.Jurusan Kimia FPMIPA UNIMED

Nuryani,R.2005.Strategi Belajar Mengajar Biologi. Malang : Cet.i Penerbit UNM.

Nurgayah.2011.Strategi dan metode pembelajaran.Bandung : Cita pustaka

Pandey,A dkk.2011. Journal Inovatif Research In Education . Diakses pada tanggal 6 agustus 2012.

Roestyah.1986.Strategi Belajar Mengajar.Jakarta : Rineka Cipta.

Sagala, S. 2012. Konsep Dan Makna Pembelajaran. Jakarta : Penerbit Alfabeta. Sanjaya,W.2008.Strategi Pembelajaran.Jakarta :Kencana Media Persada.

Santoso,S. 2008. Panduan Lengkap Menguasai SPSS 16. Jakarta : PT Elex Media Komputindo.

Saragih,Sri Wahyuni.2012.Pengaruh Strategi Pembelajaran POGIL menggunakan animasi komputer dalam meningkatkan hasil belajar kimia SMA pada Materi Pokok Stokiometri. Medan : Tesis pascasarjana UNIMED prodi Kimia.

Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Penerbit Grafindo.

Sembiring,M.2008.Pengaruh Metode Praktikum Menggunakan Media Komputer pada Motivasi dan Hasil Belajar Kimia Siswa SMA N egeri 2 Lubuk Pakam. Medan .Tesis Pasca sarjana Prodi Kimia UNIMED.

Sembiring,Irma Salviana.2009.Efektivitas praktikum dan media komputer dalam pengajaran kelarutan dan hasil kali kelarutan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Medan : Tesis pascasarjana UNIMED prodi Kimia.

Sitepu, Rahel.2012. Penerapan Model Pembelajaran Inquiry Training Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII-2 Tiga Panah Pada Pelajaran Bahasa Inggris.Journal Penelitian Peningkatan Kualitas Pembelajaran Dikelas.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta : Penerbit Rineka Cipta.

(32)

83

Sudjana, N. 2010. Penilaian Hasil proses belajar mengajar. Bandung : Rosda karya.

Sukardi. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara. Sumiati dan Asra.2007.Metode Pembelajaran.Bandung : Wacana Prima.

Trianto. 2007. Mendesain Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta : Prestasi Pustaka.

Gambar

Gambar 4.1. Diagram batang perbandingan Gain hasil belajat model pembelajaran
Tabel 1.1. Data nilai rata – rata dan ketuntasan mata pelajaran

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui struktur komunitas bakteri indigenous, serta dominansi bakteri eksogenous terhadap komunitas bakteri indigenous yang terdapat di

Laporan Tugas Akhir : Prodi Desain Interior Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Sebelas Maret Surakarta. Permasalahan yang dikaji adalah : (1) Bagaimana merancang

Gambarlah hewan yang kamu lihat saat ke sekolah.. Kuda

Setiap terjemahan Al-qur’an memiliki makna yang berbeda-beda, dalam terjemahan surat Luqman terdapat kalimat majemuk yang di dalamnya terdapat relasi makna antar klausa, pada

Rumus - rumus yang dipakai dalam pembuatan program GT-6 mengacu pada buku. “Perpindahan Tanah Mekanik” oleh

Sebuah ditcher yang dilengkapi pengeruk telah dirancang oleh Azmi Asyidda Mushoffa (2006). Dari hasil pengujian, ditcher tersebut masih memiliki kekurangan yaitu;

Bahwa, unifikasi system peradilan hanya pada persoalan hukum formiel sedangkan untuk hukum materiel tetap mengacu materi perkara sepanjang hal tersebut telah