• Tidak ada hasil yang ditemukan

Audit Manajemen Sistem Informasi di Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan (P3GL).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Audit Manajemen Sistem Informasi di Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan (P3GL)."

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

v

Universitas Kristen Maranatha ABSTRAKSI

Pengelolaan teknologi informasi di Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan saat ini masih kurang terarah dan kurang terstruktur. Pengelolaan yang terarah dan terstruktur dapat mendukung pengembangan teknologi informasi sehingga perwujudan visi organisasi/perusahaan tercapai. Pengelolaan diawali dengan audit teknologi informasi. Audit teknologi informasi bertujuan untuk menilai perfomansi penerapan teknologi informasi dengan mengacu pada tool COBIT, yang dapat digunakan sebagai alat yang komprehensif untuk menciptakan IT Governance pada suatu organisasi/perusahaan. Hasil audit berupa nilai performansi penerapan teknologi informasi dalam skala Maturity Models dan Tingkat Kecukupan Kontrol sebagai rekomendasi perbaikan yang dapat mendukung perwujudan visi Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan.

Pelaksanaan audit dilakukan berdasarkan visi, misi, dan tujuan Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan. Visi, misi, dan tujuan tersebut akan dihubungkan dengan tujuan bisnis organisasi, kemudian tujuan bisnis ini akan dihubungkan dengan tujuan teknologi informasi. Penelitian ini dilakukan pada 5 proses dari 34 proses yang akan dinilai berdasarkan wawancara dan observasi, selanjutnya dibandingkan dengan guidelines yang terdapat dalam tool COBIT.

Dari penelitian ini, diperoleh kesimpulan bahwa performansi penerapan teknologi informasi Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan dalam skala Maturity Models adalah pada skala 1, dan 2. Hal tersebut menunjukan bahwa pihak manajemen Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan belum melakukan pengukuran dan pengawasan terhadap prosedur sehingga penyimpangan-penyimpangan yang terjadi masih sulit ditanggulangi. Pemanfaatan sumber daya teknologi informasi belum optimal sehingga efisiensi kerja organisasi belum tercapai. Tingkat kecukupan kontrol pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan adalah 1, dan 2. Hal tersebut menunjukan bahwa pihak Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan belum melakukan control yang cukup terhadap proses dan sumber daya dari teknologi informasi yang dimiliki.

(2)

vi

Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT

The information technology governances in Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan are lack of structure and direction. Good governance in structure and directions will be able to support an information technology development in order to reach the vision of the company organization. The organization is started by auditing the technology information. This audit has a purpose in giving value of technology information assembling performance referring to the COBIT tool, which can be used as comprehensive devices to create IT Governance in a company organization. The auditing result is presented as information technology assembling performance value in a Maturity Models scales and Control Adequacy Level as a recommendation improvement that will support the vision of Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan.

The auditing will be done according to the visions, missions, and goals of Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan . The visions, missions, and goals will be linked with the organization business goals, and then these business goals will be linked with IT goals. The available business goals according to the perspectives in balanced scorecard are raising the customer orientation and services, increasing the revenues and transparencies. This research is done in 9 of 34 processes that will be marked according to the observations and interviews, which then will be compared with guidelinesthat available in COBIT tool.

From this observation, we can conclude that the Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan Information technology application performance in Maturity Models scale is among scale 1 and 2. It refers to Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan management division have not done the procedure measurement and controlling therefore violations that happened still hard to control. The process of taking benefits from Information technology resources has not optimal, therefore the work organization efficiency has not achieved.Control Adequacy level at Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan is about 1 and 2. It shown that Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautanhaven’t doing enough control to information technology and resources that they have.

(3)

vii

Universitas Kristen Maranatha Daftar Isi

Lembar Pengesahan ………... i

Lembar Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah ……….… ii

Surat Pernyataan Orisinalitas Karya ………... iii

Prakata ………...………. iv

II.3 Control Objective for Information and Related Technology ………….……. 10

Bab III Analisis dan Perancangan III.1 Identifikasi Komponen Teknologi Informasi yang diteliti ………..….... 25

III.2 Profil Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan (P3GL) .… 35 III.3 Identifikasi dan Penilaian Komponen Teknologi yang diaudit ………….… 38

III.4 Analisis Nilai Tingkat Kecukupan Kontrol dan Skala Maturity Models .….. 48

III.5 Analisis Kebutuhan Kemampuan Teknologi Informasi ……….… 51

III.6 Rekomendasi Rencana Strategis Teknologi Informasi ……….… 57

Bab IV Penutup IV.1 Kesimpulan ……….…. 59

IV.2 Saran ……….…... 60

(4)

viii

Universitas Kristen Maranatha Daftar Gambar

Gambar 1 Evolusi Cobit ……….. 10

Gambar 2 COBIT 3.0 Framework……….. 14

Gambar 3 Tahapan Penelitian ……….. 27

(5)

ix Tabel IV Identifikasi Kondisi Sumber Daya Teknologi Informasi dari Proses

Pengadaan dan Pemeliharaan Aplikasi Perangkat Lunak ………...…... 39

Tabel V Penilaian Proses Pengadaaan dan Pemeliharaan Aplikasi Perangkat Lunak dalam Skala Maturity Models ………..…….

40

Tabel VI Penilaian Proses Pengadaaan dan Pemeliharaan Aplikasi Perangkat Lunak dalam Tingkat Kecukupan Kontrol ………..………

40

Tabel VII Identifikasi Kondisi Sumber Daya Teknologi Informasi dari Proses Pengadaan dan Pemeliharaan Infrastruktur Teknologi ………

41

Tabel VIII Penilaian Proses Pengadaan dan Pemeliharaan Infrastruktur

Teknologi dalam Skala Maturity Models ………. 41

Tabel IX Penilaian Proses Pengadaan dan Pemeliharaan Infrastruktur

Teknologi dalam Tingkat Kecukupan Kontrol ………...…………. 42

Tabel X Identifikasi Kondisi Sumber Daya Teknologi Informasi dari Proses Mengelola Kinerja dan Kapasitas ………...………….

42

Tabel XI Penilaian Proses Mengelola Kinerja dan Kapasitas dalam Skala Maturity Models ………...………...

44

Tabel XII Penilaian Proses Mengelola Kinerja dan Kapasitas dalam Tingkat

Kecukupan Kontrol ……….

45

Tabel XIII Identifikasi Kondisi Sumber Daya Teknologi Informasi dari Proses

Manajemen Mutu ……….…..

45

Tabel XIV Penilaian Proses Manajemen Mutu dalam Skala Maturity Models….. 46 Tabel XV Penilaian Proses Manajemen Mutu dalam Tingkat Kecukupan

Kontrol ……….……….………..

46

Tabel XVI Identifikasi Kondisi Sumber Daya Teknologi Informasi dari Proses Penilaian dan Manajemen Resiko Teknologi Informasi ………..

47

Tabel XVII Penilaian Proses Penilaian dan Manajemen Resiko Teknologi Informasi dalam Skala Maturity Models ………..

47

Tabel XVIII Penilaian Proses Penilaian dan Manajemen Resiko Teknologi Informasi dalam Tingkat Kecukupan Kontrol ………...………..

48

(6)

x

Universitas Kristen Maranatha Daftar Lampiran

(7)

1

Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN

I.1

Latar Belakang

Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan (P3GL)

merupakan suatu unit litbang geologi kelautan yang secara organisasi berada

di bawah Badan Penelitian dan Pengembangan Energi dan Sumber Daya

Mineral. P3GL didirikan pada tahun 1984. Saat ini, secara organisasi terdiri

atas: bidang tata usaha, bidang sarana penelitian dan pengembangan,

bidang program, bidang afiliasi dan kelompok fungsional.

Sesuai dengan tugas dan fungsinya, P3GL mempunyai tugas

melaksanakan penelitian semua aspek geologi dan geofisika kelautan serta

mengembangkan konsepsi serta metode penelitian. Suatu kegiatan penelitian

dan pengembangan dapat diajukan oleh Kelompok Fungsional yang terdiri

dari peneliti, penyelidik bumi serta perekayasa, berupa proposal kegiatan

penelitian dan pengembangan. Untuk menunjang kinerja Kelompok

Fungsional, saat ini P3GL telah memiliki sebuah Sistem Informasi Katalog

Sampel Sedimen Dasar Laut. Sistem informasi ini, mengelola data-data

mengenai sampel/contoh sedimen dasar laut yang dapat digunakan oleh

Kelompok Fungsional untuk melakukan kegiatan penelitian dan

pengembangan aspek geologi dan geofisika.

Data sampel yang dikelola oleh sistem informasi ini merupakan data

hasil survey akuisisi geologi dasar laut. Data tersebut terbagi atas tiga jenis

data sampel, yaitu data Grab, data Gravity Core serta data Dreging. Sistem

informasi ini sendiri hingga saat ini masih dalam proses pengembangan,

karena itu maka diperlukan adanya suatu audit mengenai manajemen

pembangunan dan pengembangan system informasi catalog sampel sedimen

(8)

2

Universitas Kristen Maranatha Berdasarkan latar belakang inilah maka perlu dilakukan suatu Audit

Manajemen Sistem Informasi di Pusat Penelitian dan Pengembangan

Geologi Kelautan (P3GL).

I.2

Perumusan Masalah

Dari uraian latar belakang masalah diatas, maka dapat dibuat rumusan

masalah sebagai berikut :

Bagaimanakah penerapan teknologi informasi pada P3GL (Pusat

Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan)

Bagaimana hasil kinerja atau performansi dan kontrol dari proses

pembangunan dan pengembangan Sistem Informasi di Pusat

Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan (P3GL) dengan

menggunakan standar penilaian yaitu COBIT.

I.3

Tujuan

Tujuan dilakukannya Audit Manajemen Sistem Informasi Katalog di

Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan (P3GL) ini adalah

untuk mengevaluasi serta menilai hasil kinerja dari pembangunan dan

pengembangan sistem informasi di P3GL. Selanjutnya berdasarkan hasil

audit tersebut, dapat dirumuskan rekomendasi rencana strategis yang dapat

dilakukan P3GL untuk mengembangkan sistem informasinya. Diharapkan

dengan adanya hasil audit sistem informasi ini dapat digunakan sebagai

acuan bagi Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan (P3GL)

untuk memperbaiki dan mendeteksi apabila terdapat suatu kesalahan.

Sehingga hasil audit sistem informasi ini dapat membantu meningkatkan

kinerja sistem informasi tersebut dalam mencapai misi, tujuan dan sasaran

(9)

3

Universitas Kristen Maranatha

I.4

Batasan Masalah

Adapun masalah-masalah yang menjadi acuan dasar dalam Audit

Manajemen Sistem Informasi di Pusat Penelitian dan Pengembangan

Geologi Kelautan (P3GL) adalah sebagai berikut:

1. Analisis dilakukan terhadap manajemen pembangunan dan

pengembangan Sistem Informasi Katalog Sampel Sedimen Dasar

Laut di Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan

(P3GL).

2. Penelitian hanya dilakukan pada proses-proses yang berhubungan

dengan manajemen pembangunan dan pengembangan SI Katalog

Sampel Sedimen Dasar Laut di P3GL. Proses-proses tersebut

adalah AI2, AI3, DS3, P08, P09.

3. Data yang digunakan dalam penelitian merupakan data sampai

bulan November tahun 2008.

4. IT Resources yang diteliti adalah aplikasi, dan fasilitas (infrastruktur)

pendukung aplikasi Sistem Informasi Katalog Sampel Sedimen

Dasar Laut.

I.5

Sistematika Penulisan

Berikut ini adalah uraian mengenai sistematika penulisan yang

terdapat pada penyusunan laporan Audit Manajemen Sistem Informasi di

Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan (P3GL), yang

bertujuan untuk mempermudah pencarian data yang dibutuhkan serta

menunjukan penyelesaian pekerjaan yang sistematis. Adapun pembagian

(10)

4

Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang, tujuan, identifikasi masalah, ruang lingkup

analisis sistem yang dilakukan, sistematika penulisan, serta sistematika

pembahasan pada laporan tugas akhir ini.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menguraikan tentang teor-teori pendukung yang digunakan

dalam melakukan analisis yaitu teori mengenai audit teknologi informasi serta

teori mengenai Control Objectives for Information and related Technology

(COBIT).

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

Bab ini berisi analisis hasil dari audit yang dilakukan terhadap

manajemen pembangunan dan pengembangan sistem informasi di P3GL.

Selain itu bab ini juga berisi perancangan terhadap tahapan proses-proses

yang selanjutnya akan dilakukan dalam proses audit ini.

BAB IV PENUTUP (KESIMPULAN DAN SARAN)

Bab ini berisi kesimpulan dari hasil analisis sistem berupa kekurangan

dan kelebihan sistem yang ada serta saran yang diharapkan dapat

bermanfaat untuk pengembangan sistem lebih lanjut.

DAFTAR PUSTAKA

Memuat sumber-sumber/rujukan yang digunakan dalam penulisan

laporan Tugas Akhir.

LAMPIRAN

Memuat lampiran-lampiran yang melengkapi proses audit manajemen

pembangunan dan pengembangan sistem informasi katalog sampel sedimen

(11)

59

Universitas Kristen Maranatha

BAB IV PENUTUP

IV.1.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari penerapan model dan analisis yang telah

dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Performansi Teknologi Informasi pada Pusat Penelitian dan

Pengembangan Geologi Kelautan disesuaikan dengan nilai

standardisasi COBITpada proses-proses yang diaudit masuk pada

nilai Tingkat Kematangan 1, nilai tersebut berarti Initial/Ad Hoc.

Adanya tanda-tanda bahwa organisasi telah menyadari adanya

permasalahan yang perlu penanganan, namun belum ada proses

yang terstandar; terdapat pendekatan ad-hoc yang cenderung

diaplikasikan per kasus. Pendekatan terhadap menajemen secara

menyeluruh belum terorganisasi. Kesadaran akan perlunya

prosedur standar pada proses-proses yang diaudit masih

tergantung pada pengetahuan dari individu yang terlibat dalam

proses tersebut.

2. Sedangkan nilai Tingkat Kecukupan Kontrol dari proses-proses

yang diaudit untuk Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi

Kelautan memiliki rata-rata sebesar 1, nilai tersebut artinya

Kurang. Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan

telah memiliki kesadaran perlunya kontrol internal. Pada beberapa

proses, kontrol terhadap Teknologi Informasi telah ada namun

belum didokumentasikan, sedangkan pengimplementasiannya

tergantung pada pengetahuan dan kemampuan individu.

Pendekatan terhadap risiko dan kontrol masih bersifat ad-hoc dan

(12)

60

Universitas Kristen Maranatha tidak dimonitor. Efektivitas kontrol tidak diukur, sehingga memiliki

dampak yang besar.

3. Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan perlu

mempertimbangkan untuk memiliki standar IT Governance

internasional untuk meningkatkan performansi Teknologi

Informasinya. Sehingga performansi Teknologi Informasi tersebut

dapat terukur dengan baik.

IV.2. Saran

Dari hasil penelitian dapat ditarik beberapa saran yang dapat

dikembangkan untuk penelitian selanjutnya, yaitu :

Penilaian Tingkat Kontrol dan Tingkat Kematangan Teknologi

Informasi dengan metode COBIT pada sebuah perusahaan

sebaiknya dilakukan pada perusahaan yang telah memanfaatkan

Teknologi Informasi selama kurang lebih minimal 1 tahun. Hal ini

akan membantu peneliti dalam menggali kesalahan-kesalahan

penerapan Teknologi Informasi pada perusahaan tersebut.

Sehingga diharapkan pemberian rekomendasi rencana strategis

Teknologi Informasi dapat lebih optimal.

Dapat dilakukan penelitian lanjutan untuk mengetahui nilai Tingkat

Kontrol dan Tingkat Kematangan pada model COBIT

proses-proses yang belum diaudit pada domain Perencanaan dan

Pengorganisasian, Pengadaan dan Implementasi, Penyediaan

Layanan dan Support, dan Pengawasan dan Evaluasi.

Metode COBIT sebaiknya digunakan secara bersamaan dengan

metode lain untuk mengukur tingkat kematangannya, agar variabel

penelitian bisa dapat lebih difokuskan dengan standar beku tanpa

harus menurunkan secara detail terlebih dahulu dari metode

(13)

61

Universitas Kristen Maranatha Kematangan dapat mengacu pada CMMI (Capability Maturity

Model Integration). Selain itu metode ini dapat dikombinasikan

dengan pengukuran standar mutu seperti ISO 15504 Software

Process Improvement and Capability Determination (SPICE).

Dapat dilakukan penelitian yang lebih intensif untuk merumuskan

langkah/usaha peningkatan kontribusi Teknologi Informasi secara

spesifik pada sasaran bisnis sehingga dapat diketahui efek

(14)

xi

Universitas Kristen Maranatha Daftar Pustaka

[1] Jogiyanto. 2001. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta:

Andy Yogyakarta.

[2] Kadir Abdul. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta:PT. Andi

Offset.

[3] Mayasari, Ratna. 2006. Audit Teknologi Informasi Pada Rumah Sakit

Dharma Medika Tulungagung Dengan Metode COBIT. Tugas Akhir di STT

Telkom. Bandung : tidak dipublikasi.

[4] IT Governance Institute, COBIT ver.4.0 Control Objective Management

Guidelines Maturity Model, Rolling Meadow: IT Governance Istitute, Illinois

USA, 2005.

[5] IT Governance Institute, COBIT ver.4.1 Control Objective Management

Guidelines Maturity Model, Rolling Meadow: IT Governance Istitute, Illinois

USA, 2007.

[6] IT Governance Institute, COBIT ver.3.0 Control Objective, Management

Guidelines, Audit Guidelines, Maturity Model, Rolling Meadow: IT

Governance Istitute, Illinois USA, 2003.

[7] Ron Weber. 1999. Information System Control and Audit. The University

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh lingkungan kerja fisik terhadap kinerja karyawan adalah sedang, dibuktikan dengan uji korelasi secara parsial variabel lingkungan kerja fisik memiliki nilai

Selain pendefinisian class, jelas juga bahwa object oriented programming dapat menggambarkan fenomena lain (operasinya) yang terdapat pada masing-masing class yang ada,

Kapal tersebut tiba-tiba mengalami kebocoran dibagian lunas kapal, sehingga mereka berusaha memompa air yang masuk ke kapal sambil berusaha merubah haluan kapal menuju

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kadar gula sebelum dan setelah diberikan umbi atau daun yakon serta mengetahui perbedaan efektifitas antara daun dan umbi

Hasil penelitian menunjukkan dengan adanya label halal yang tercantum pada produk makanan kemasan sangat mempengaruhi pegawai Dinas Syariat Islam Kota Banda

Karena masih terdapat dampak negative yang dirasakan oleh masyarakat sekitar khususnya masyarakat nelayan seperti tidak adanya sandaran khusus untuk nelayan,

Hal ini sesuai dengan yang dijalaskan oleh Syle (dalam Santrock, 2003) berpendapat bahwa stress sebenarnya adalah kerusakan yang dialami oleh tubuh akibat berbagai tuntutan

Dalam pandangan feminis liberal, ‘kebaikan’ yang dibangun masyarakat membuat kesempatan siswa perempuan untuk memenuhi ‘hak’nya menjadi hilang.. Hak para siswa perempuan