EFEK PERENDAMAN TERHADAP KUAT TARIK TIDAK LANGSUNG
CAMPURAN HRA YANG MENGANDUNG BAHAN PENGISI ABU BATU DAN
SERBUK ARANG
Derita Lamtiar
NRP : 9821043
Pembimbing: Prof. Ir. Bambang Ismanto, Msc.,PhD
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
BANDUNG
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efek perendaman kuat tarik tidak langsung campuran Hot Rolled Asphalt (HRA) yang mengandung bahan pengisi abu batu dan serbuk arang. Pengujian yang dilakukan meliputi pengujian Marshall dan pengujian kekuatan tarik tidak langsung (Indirect Tensile).
Pengujian Marshall dimaksudkan untuk mendapatkan kadar aspal optimum campuran HRA. Pada pengujian ini benda uji dengan kadar aspal yang berbeda direndam pada temperatur 60 0C untuk 30 buah benda uji selama 30 menit, dan sebanyak 30 benda uji direndam selama 24 jam. Parameter yang diteliti meliputi stabilitas dan kelelehan (flow), stabilitas benda uji yang direndam selama 30 menit dibandingkan dengan stabilitas benda uji yang direndam selama 24 jam untuk
mendapatkan indeks perendaman. Dari pengujian Marshall diperoleh hasil campuran HRA yang mengandung bahan pengisi serbuk arang lebih banyak menyerap aspal sehingga nilai kadar aspalnya lebih tinggi dibandingkan campuran HRA yang mengandung bahan pengisi abu batu.
Kadar aspal optimum yang diperoleh, kemudian digunakan dalam pembuatan benda uji untuk penelitian kuat tarik tidak langsung. Campuaran HRA yang
mengandung bahan pengisi abu batu dan serbuk arang dibandingkan kuat tarik tidak langsungnya. Pada pengujian kuat tarik tidak langsung ini dilakukan waktu
perendaman 7, 14, 21, dan 28 hari pada temperatur ruang (25oC).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa campuran HRA yang menggunakan bahan pengisi abu batu dan bahan pengisi serbuk arang memenuhi kriteria perencanaan Bina Marga, yaitu: Stabilitas, Pelelehan, rongga dalam agregat, rongga dalam campuran dan Marshall Quotient.
DAFTAR ISI
Halaman
SURAT KETERANGAN TUGAS AKHIR
………... i
SURAT KETERANGAN SELESAI TUGAS AKHIR
……….….. ii
ABSTRAK
……… iii
KATA PENGANTAR
………. iv
DAFTAR ISI
………..…. vii
DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN
………..…… x
DAFTAR GAMBAR
……….………… xii
DAFTAR TABEL
……….… xiii
DAFTAR LAMPIRAN
………..… xiv
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang……… 1
1.2 Tujuan penulisan………..……. 2
1.3 Pembatasan Masalah………... 3
1.4 Metodologi Penelitian………. 4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Agregat ……….. 5
2.1.1 Berat jenis Agregat (Specific Gravity)……….……… 6
2.1.2 Ukuran dan gradasi……….……… 7
2.2 Aspal………..……….……… 8
2.4 Abu Batu……….. 14
2.5 Serbuk Arang……… 15
2.6 Uji Marshall……….. 15
2.7 Indeks Perendaman (IP)……… 16
2.8 Kuat Tarik Tidak Langsung….………. 17
2.9 Uji Statistik……….……….. 19
2.9.1 Hipotesa Statistik……….……….…… 19
2.9.2 Uji –t……….……… 19
BAB 3 UJI LABORATORIUM
3.1 Program Kerja………. 21
3.2 Pengujian Agregat Dan Bahan Pengisi (filler).……… 23
3.3 Pengujian Aspal……….…... 24
3.4 Perencanaan campuaran HRA…………...……….….. 24
3.5 Pengujian Benda uji Dengan Alat Marshall……….……. 25
3.6 Pengujian Kuat Tarik Tidak Langsung……….….……. 25
BAB 4 PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA
4.1 Hasil Pengujian Agregat……….………. 27
4.2 Hasil Pengujian Aspal……….……… 29
4.3 Hasil Uji Marshall……….……….. 30
4.4 Hasil Uji Kuat Tarik Tidak Langsung………... 30
4.5 Analisis Data……….…… 34
4.5.1 Analisis Data Kuat Tarik Tidak Langsung……… 34
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan………. 37
5.2 Saran……….. 38
DAFTAR PUSTAKA
………..……….. 39
DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN
α
= Tingkat keterandalan (level of significance)
Σ
= Sigma
Υ
= Nilai rata-rata sampel
%
= Persen
ºC
= Derajat Celcius
µ
= Nilai rata-rata populasi
AASHTO =
American Association of State Highway and Transportation
Officials (Asosiasi untuk transportasi dan jalan raya Amerika)
ASTM = American Society for Testing and Materials (Badan Penguji dan
Material Amerika)
cm
= Centimeter
cm²
= Centimeter persegi
Gmb
= Kepadatan
Gmm
= Berat jenis maksimum (Theoretical Maximum Specific Gravity)
gr
= Gram
Gsa
= Berat jenis semu (Apparent Specific Gravity)
Gsb
= Berat jenis curah (Bulk Specific Gravity)
Gse
= Berat jenis efektif (Effective Specific Gravity)
Ha
= Hipotesis alternatif
Ho
= Hipotesis awal
Maks
= Maksimum
Min
= Minimum
ml
= Mililiter
mm
= Milimeter
n
= Jumlah benda uji
Pba
= Kadar aspal terserap terhadap berat total campuran
(Asphalt Absorption)
Pbe
= Kadar aspal efektif terhadap berat total campuran
(Effective Asphalt Absorption)
Pen
= Penetrasi
Pmaks
= Beban maksimum yang dapat di tahan benda uji
SA
= Deviasi standar benda uji yang mengandung serbuk arang
S
B= Deviasi standar benda uji yang mengandung abu batu
St = Kuat tarik tidak langsung
Sp
= Deviasi standar gabungan
t
= Nilai sebaran statistika t
t
α= Nilai kritik sebaran statistika t
UE 18 KSAL = Satuan ekivalen beban as tunggal kendaraan 18.000 pounds
(Unit Equivalent 18 Kips Single Axle Load)
VIM
= Rongga dalam campuran (Voids in Mix)
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Uji Kuat Tarik Tidak Langsung ... 18
Gambar 3.1 Diagram Alir Program Kerja ... 22
Gambar 4.1 Gambar Kurva Gradasi HRA Kelas A Bina Marga ... 29
Gambar 4.2 Hubungan Kuat Tarik Tidak Langsung terhadap Waktu
Perendaman pada HRA yang Mengandung Bahan Pengisi
Abu Batu ...32
Gambar 4.3 Hubungan Kuat Tarik Tidak Langsung terhadap Waktu
Perendaman pada HRA yang Mengandung Bahan Pengisi
Serbuk Arang ... 33
Gambar 4.4 Hubungan Kuat Tarik Tidak Langsung dengan Waktu
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Persyaratan Aspal Keras ... 10
Tabel 2.2 Komposisi Campuran ... 11
Tabel 2.3 Persyaratan Campuran HRA ... 13
Tabel 2.4 Persyaratan Rongga dalam Agregat (VMA) ... 14
Tabel 3.1 Prosedur Pengujian Agregat ... 23
Tabel 3.2 Komposisi Agregat ... 23
Tabel 3.3 Prosedur Pengujian Aspal ... 24
Tabel 4.1 Hasil Pengujian Agregat ... 28
Tabel 4.2 HRA Kelas A Bina Marga... 28
Tabel 4.3 Hasil Pemeriksaan Aspal Penetrasi 60 ... 29
Tabel 4.4 Kadar Aspal Optimum... 30
Tabel 4.5 Hasil Uji Kuat Tarik Tidak langsung HRA dengan Bahan
Pengisi Abu Batu ... 31
Pengisi Serbuk Arang ... 32
Tabel 4.7 Hasil Uji-t dengan Perendaman 7 hari ... 35
Tabel 4.8 Hasil Uji-t dengan Perendaman 14 hari ... 35
Tabel 4.9 Hasil Uji-t dengan Perendaman 21 hari ... 35
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Komposisi Campuran Hot Rolled Asphalt untuk
Memperoleh Kadar Aspal Optimum pada Bahan Pengisi
Abu Batu Perendaman 30 menit (Benda Uji 1) ...41
Lampiran 2 Komposisi Campuran Hot Rolled Asphalt untuk
Memperoleh Kadar Aspal Optimum pada Bahan Pengisi
Abu Batu Perendaman 30 menit (Benda Uji 2)... 42
Lampiran 3 Komposisi Campuran Hot Rolled Asphalt untuk
Memperoleh Kadar Aspal Optimum pada Bahan Pengisi
Abu Batu Perendaman 30 menit (Benda Uji 3)... 43
Lampiran 4 Hasil Percobaan Marshall untuk Memperoleh Kadar
Aspal Optimum Menggunakan Bahan Pengisi Abu Batu
dengan Perendaman 30 menit... 44
Lampiran 5 Komposisi Campuran Hot Rolled Asphalt untuk
Memperoleh Kadar Aspal Optimum pada Bahan Pengisi
Abu Batu Perendaman 24jam (Benda Uji 1) ...45
Lampiran 6 Komposisi Campuran Hot Rolled Asphalt untuk
Memperoleh Kadar Aspal Optimum pada Bahan Pengisi
Abu Batu Perendaman 24jam (Benda Uji 2) ...46
Lampiran 7 Komposisi Campuran Hot Rolled Asphalt untuk
Abu Batu Perendaman 24 jam (Benda Uji 3) ...47
Lampiran 8 Hasil Percobaan Marshall untuk Memperoleh Kadar
Aspal Optimum Menggunakan Bahan Pengisi Abu Batu
dengan Perendaman 24 jam... 48
Lampiran 9 Hubungan Kadar Aspal dengan Parameter Marshall pada
filler Abu Batu dengan Perendaman 30 menit...49
Lampiran 10 Komposisi Campuran Hot Rolled Asphalt untuk
Memperoleh Kadar Aspal Optimum pada Bahan Pengisi
Serbuk Arang Perendaman 30 menit (Benda Uji 1) ... 51
Lampiran 11 Komposisi Campuran Hot Rolled Asphalt untuk
Memperoleh Kadar Aspal Optimum pada Bahan Pengisi
Serbuk Arang Perendaman 30 menit (Benda Uji 2) ... 52
Lampiran 12 Komposisi Campuran Hot Rolled Asphalt untuk
Memperoleh Kadar Aspal Optimum pada Bahan Pengisi
Serbuk Arang Perendaman 30 menit (Benda Uji 3) ... 53
Lampiran 13 Hasil Percobaan Marshall untuk Memperoleh Kadar
Aspal Optimum Menggunakan Bahan Pengisi Serbuk Arang
dengan Perendaman 30 menit... 54
Lampiran 14 Komposisi Campuran Hot Rolled Asphalt untuk
Memperoleh Kadar Aspal Optimum pada Bahan Pengisi
Serbuk Arang Perendaman 24 jam (Benda Uji 1) ...55
Lampiran 15 Komposisi Campuran Hot Rolled Asphalt untuk
Abu Batu Perendaman 24 jam (Benda Uji 2) ...56
Lampiran 16 Komposisi Campuran Hot Rolled Asphalt untuk
Memperoleh Kadar Aspal Optimum pada Bahan Pengisi
Abu Batu Perendaman 24 jam (Benda Uji 3) ...57
Lampiran 17 Hasil Percobaan Marshall untuk Memperoleh Kadar
Aspal Optimum Menggunakan Bahan Pengisi Abu Batu
dengan Perendaman 24 jam... 58
Lampiran 18 Hubungan Kadar Aspal dengan Parameter Marshall pada
Filler Serbuk Arang dengan Perendaman 30 menit...59
Lampiran 19 Kadar Aspal Optimum ...61
Lampiran 20 Indeks Perendaman (IP) Abu Batu...62
Lampiran 21 Indeks Perendaman (IP) Serbuk Arang...63
Lampiran 22 Contoh Perhitungan Komposisi Campuran Marshall ...64
Lampiran 23 Hasil Uji Kekuatan Kuat Tarik Tidak Langsung
Menggunakan Bahan Pengisi Abu Batu...69
Lampiran 24 Hasil Uji Kekuatan Kuat Tarik Tidak Langsung
Menggunakan Bahan Pengisi Serbuk Arang ...70
Lampiran 25 Contoh Perhitungan Kuat Tarik Tidak Langsung ...71
Lampiran 26 Hubungan Kuat Tarik Tidak Langsung dengan Waktu
Perendaman 72
Lampiran 27 Contoh Perhitungan Uji-t Pada Perendaman 7 hari ...74
Lampiran 28 Angka Korelasi Stabilitas ...76
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Dengan adanya peningkatan itu maka jalan raya diharapkan dapat menampung
beban lalu lintas yang terjadi. Akibat beban lalu lintas tersebut menyebabkan jalan
menjadi cepat rusak. Untuk itu perlu dilakukan perbaikan jalan secara menyeluruh yang
disesuaikan dengan besar volume kendaraan saat ini. Tetapi mengingat keterbatasan
dana yang disediakan pemerintah, maka perbaikan jalan yang dilakukan berupa
pelapisan ulang lapis permukaan jalan. Tujuannya adalah untuk mengembalikan
kekuatan lapis permukaan jalan.
Jalan-jalan di Indonesia sangat cocok menggunakan HRA (Hot Rolled Asphalt)
untuk lapisan permukaan jalan, karena jenis HRA ini memiliki karakteristik yang
menguntungkan untuk kondisi Indonesia, yaitu lebih kedap air, dan lebih lentur
dibandingkan beton aspal dan perkerasan sistem Macadam.
Namun demikian lapis permukaan jalan, jenis HRA memiliki beberapa kelemahan
salah satunya adalah biaya perawatan lebih mahal, untuk memperkecil biaya produksi
tersebut akan dicoba menganti bahan pengisi (filler) abu batu dengan serbuk arang.
Pada studi ini akan dibandingkan kuat tarik pada campuran HRA yang
menggunakan agregat halus abu batu lolos saringan no 200 dengan campuran HRA
yang menggunakan agregat halus serbuk arang yang lolos saringan no 200.
1.2 Tujuan
Penelitian
Tujuan penelitian pada Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut:.
1. Mengevaluasi sifat-sifat Marshall campuran HRA yang mengandung abu batu dan
2. Membandingkan kuat tarik tidak langsung campuran HRA yang mengandung abu
batu dan serbuk arang.
3. Mengevaluasi efek perendaman terhadap kuat tarik tidak langsung campuran yang
mengandung abu batu dan serbuk arang.
1.3 Pembatasan
Masalah
Pembatasan masalah pada tugas akhir ini adalah sebagai berikut:
1. Aspal yang digunakan adalah aspal yang memenuhi spesifikasi penetrasi 60.
2. Agregat yang pakai adalah agregat yang termasuk dalam HRA kelas A menurut
Bina Marga.
3. Kadar bahan pengisi (filler) abu batu dan serbuk arang adalah bagian bahan
pengisi yang lolos saringan no 200.
4. Pengujian hanya dilakukan pada lalu lintas berat
5. evaluasi kuat tarik tidak langsung campuran akan berdasarkan pada tiga kriteria
utama, yaitu:
Karakteristik dasar campuran, yaitu stabilitas, kelelehan (flow),
Marshall
Quotient (MQ), rongga dalam campuran (VIM), dan rongga dalam campuran
agregat (VMA).
Pengujian Marshall perendaman 30 menit, pada temperatur ruangan (25
oC).
Pengujian Marshall perendaman 24 jam, pada temperatur ruangan (25
oC).
Pengujian Marshall perendaman 7, 14, 21, dan 28 hari pada temperatur
1.4 Metodologi
Penelitian
Metodologi penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1.
Tinjauan Pustaka; bahan studi diambil dari berbagai macam sumber yang
digunakan sebagai bahan acuan penelitian Tugas Akhir ini.
2. Pengujian Laboratorium; pengujian dilakukan di Laboratorium Rekayasa Jalan
Raya, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanan, Institut Teknologi Bandung.
3. Analisis Data: data hasil percobaan dianalisis untuk memperoleh perbandingan
antara campuran HRA dengan bahan pengisi debu batu dan bahan pengisi serbuk
arang terhadap kuat tarik tidak langsung .
4. Kesimpulan dan Saran; dari hasil data yang dianalisis dapat ditarik kesimpulan
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut:
1. Sifat-sifat Marshall dalam campuran HRA yang mengandung bahan pengisi abu
batu pada saat kadar aspal optimum, diperoleh nilai stabilitas sebesar 1140 kg,
pelelehan sebesar 3,62 mm, rongga dalam agregat sebesar 16,28 %, rongga dalam
campuran sebesar 4 %, dan Marshall Quotient sebesar 310 kg/mm. Sedangkan
aspal optimum, diperoleh nilai stabilitas sebesar 1100 kg, pelelehan sebesar 3,57
mm, rongga dalam agregat sebesar 16,615 %, rongga dalam campuran sebesar 4
%, dan Marshall Quotient sebesar 310 kg/mm.
2. Campuran
Hot Rolled Asphalt
yang menggunakan bahan pengisi serbuk arang
lebih banyak menyerap aspal daripada yang menggunakan bahan pengisi abu batu.
Ini dapat dilihat dari kadar aspal optimum yang diperoleh campuran
Hot Rolled
Asphalt
yang menggunakan serbuk arang dengan nilai 6,39 % lebih besar
dibandingkan yang menggunakan bahan pengisi abu batu dengan nilai 5,89 %.
3. Perendaman 7 hari :
Kuat tarik tidak langsung abu batu rata-rata : 0,746 kg/cm
2Kuat tarik tidak langsung serbuk arang rata-rata : 0,847 kg/cm
2Kuat tarik tidak langsung serbuk arang lebih tinggi : 11,92 %
Perendaman 14 hari :
Kuat tarik tidak langsung abu batu rata-rata : 0,539 kg/cm
2Kuat tarik tidak langsung serbuk arang rata-rata : 0,659 kg/cm
2Kuat tarik tidak langsung serbuk arang lebih tinggi : 18,21 %
Perendaman 21 hari :
Kuat tarik tidak langsung abu batu rata-rata : 0,391 kg/cm
2Kuat tarik tidak langsung serbuk arang rata-rata : 0,482 kg/cm
2Kuat tarik tidak langsung serbuk arang lebih tinggi : 18,88 %
Perendaman 28 hari :
Kuat tarik tidak langsung abu batu rata-rata : 0,242 kg/cm
2Kuat tarik tidak langsung serbuk arang lebih tinggi : 31,25 %
4. Penggantian bahan pengisi abu batu yang ada pada campuran
Hot Rolled Asphalt
dengan bahan pengisi serbuk arang dapat meningkatkan kekuatan tarik tidak
langsung
Hot Rolled Asphalt
.
5.2 Saran
Dari hasil pengujian ini dapat disarankan hal-hal sebagai berikut:
1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap kuat tarik tidak langsung dengan
bahan pengisi serbuk arang dengan agregat yang mempunyai gradasi lain.
2.
Perlu dilakukan pengujian dengan menggunakan temperatur perendaman yang
berbeda-beda, untuk mengetahui pengaruh suhu terhadap kuat tarik tidak langsung
Hot Rolled Asphalt
yang mengandung bahan pengisi serbuk arang.
3.
Perlu dilakukan pengujian terhadap kuat tarik tidak langsung dengan