• Tidak ada hasil yang ditemukan

Promosi Museum Sri Baduga.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Promosi Museum Sri Baduga."

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

Universitas Kristen Maranatha | vi

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan…...……….…... ii

Kata Pengantar…...……….. iii

Pernyataan orisinalitas karya dan laporan……….... iv

Pernyataan publikasi laporan penelitian……….. v

Daftar isi………... vi

1.2 Masalah dan Ruang Lingkupnya………... 2

1.3 Tujuan Perancangan……….. 3

Bab III Data dan Analisis Masalah 3.1 Data dan Fakta……….. 17

(2)

Universitas Kristen Maranatha | vii Bab IV Pemecahan Masalah

4.1 Konsep Komunikasi……….. 38

4.2 Konsep Kreatif……….. 39

4.3 Konsep Media………... 42

4.4 Hasil Karya………... 48

Bab V Penutup 5.1 Kesimpulan……… 74

5.2 Saran Penulis……….…… 75

Daftar Pustaka………...…... 76

Lampiran………..……...……... 77

Saran dan Komentar Dosen Penguji Sidang Tugas Akhir………...….. 90

(3)

Universitas Kristen Maranatha | viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Brosur Museum Negeri Sri Baduga...……….………...… 24

Gambar 3.2 Billboard Program Tahunan Museum Sri Baduga………... 24

Gambar 3.3 Website Museum Sri Baduga……….….... 25

Gambar 3.4 Wajah Lama Museum Sri Baduga……….….... 25

Gambar 3.5 Museum Sri Baduga……….………....……... 26

Gambar 3.6 Wajah Baru Museum Sri Baduga……….……... 27

Gambar 3.7 Booklet dan Perangko Museum Sri Baduga.………... 34

Gambar 3.8 Merchandise Museum Asia Afrika……….…………... 34

Gambar 3.9 Website Museum Hongkong……….…………... 35

Gambar 3.10 Koran Museum Hongkong ………..………….…... 35

Gambar 3.11 Katalog Museum Hongkong ………..…….….…... 35

Gambar 4.7 Brosur Tampak Luar dan Dalam...………..………... 58

Gambar 4.8 Leaflet Tampak Luar dan Dalam...………..………... 59

Gambar 4.9 Seri Brosur Game………...………..………... 60

Gambar 4.10 Brosur Game Tampak Luar dan Dalam...………..………... 60

Gambar 4.11 Game Card Tampak Luar dan Dalam...…….………..……… 61

Gambar 4.12 Iklan Koran………...…….………..……….... 62

Gambar 4.13 Iklan Majalah………...…….………..……….... 63

Gambar 4.14 Website Baru Museum Sri Baduga...…….………..………... 64

Gambar 4.15 Aplikasi Web Banner………... 65

Gambar 4.16 Contoh Animasi Pada Web Banner ...…….………..……….. 64

Gambar 4.17 Billboard………...…….………..……….... 66

(4)

Universitas Kristen Maranatha | ix

Gambar 4.19 Umbul-Umbul………...…….………..……….... 67

Gambar 4.20 Banner………...…….………..……….... 68

Gambar 4.21 X-Banner………...…….………..……….... 69

Gambar 4.22 Merchandise Museum…………...…….………..……….... 70

Gambar 4.23 Merchandise Time Travel……...…….………..……….... 71

Gambar 4.24 Stiker………....…….………..……….... 72

Gambar 4.25 Aplikasi Stiker Pada Mobil…...…….………..……….... 72

(5)

Universitas Kristen Maranatha | x

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Pengunjung Tahun 2008 Bulan Januari sampai Desember.………...… 31

Tabel 3.2 Total Pengunjung Tahun 2008………....………...… 32

Tabel 4.1 Rencana Pemakaian Media……….………...… 45

Tabel 4.2 Timeline Promosi……….………... 46

(6)

Universitas Kristen Maranatha | xi

DAFTAR ISTILAH

-

Tagline : slogan yang menegaskan positioning dan citra sebuah produk pada sebuah iklan.

-

Icon : lambang kecil yang berfungsi sebagai menu untuk menuju suatu fungsi.

-

Gafik Vektor : gambar grafik computer yang disusun berdasarkan bentuk-bentuk geometri sederhana.

-

Awareness : kesadaran

- Leaflet : surat selebaran

- Siluet : penyederhanaan bentuk gambar suatu objek tertentu.

- Logotype : logo dalam bentuk teks atau huruf-huruf.

(7)

Universitas Kristen Maranatha | xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A : Wawancara dengan Kepala bagian Pemasaran……….. 77

Lampiran B : Sketsa Logo……… 80

(8)

Universitas Kristen Maranatha | xiii

ABSTRAK

Pokok masalah yang dibahas adalah mempromosikan wajah baru Museum

Sri Baduga. Tujuan yang hendak dicapai memperkenalkan wajah baru Museum Sri

Baduga untuk mengubah pandangan masyarakat terhadap museum sebagai tempat

wisata edukasi yang membosankan, gelap, kotor, dan menyeramkan. Sehingga

dapat meningkatkan minat masyarakat untuk mengunjungi Museum Sri Baduga.

Sumber dan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi pustaka,

observasi dan wawancara.

Target audience yang paling berpotensi disini adalah keluarga muda yang sudah mempunyai anak. Menurut hasil pengumpulan data cara yang paling baik

untuk memperkenalkan produk baru adalah melalui kegiatan promosi. Maskot dapat

membantu dalam kegiatan promosi untuk mengingatkan target audience akan suatu

produk.

Pendekatan yang digunakan untuk menjangkau pasar adalah dengan strategi

kreatif tingginya nilai suatu peninggalan sejarah dan budaya sebagai harta

masyarakat yang perlu dijaga dan dilestarikan. Selain mempromosikan wajah baru

Museum Sri Baduga, program kegiatan Museum Sri Baduga juga akan

dipromosikan dengan konsep belajar sambil bermain dan mengambil tema

petualangan waktu.

(9)

Universitas Kristen Maranatha | 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Sudah banyak diberitakan bahwa keberadaan budaya di Indonesia sekarang

cukup memprihatinkan disebabkan karena minimnya kepedulian masyarakat

Indonesia terhadap sejarah dan budayanya sendiri. Hal tersebut mengakibat beberapa

seni tradisional Indonesia “dicuri” oleh bangsa lain, antara lain seperti; kesenian

batik, barong, tari bali, dll. Salah satu cara untuk menyadarkan kembali masyarakat

akan sejarah dan budayanya sendiri adalah dengan melalui museum. Banyak

museum di Indonesia yang memamerkan sejarah dan peninggalan budaya Indonesia.

Salah satunya adalah Museum Sri Baduga yang berada di Kota Bandung.

Museum Sri Baduga merupakan museum negeri Propinsi Jawa Barat yang

memajang koleksi serta perjalanan sejarah alam dan budaya Jawa Barat. Sudah

cukup banyak kegiatan edukasi yang diadakan oleh Museum Sri Baduga dalam

memperkenalkan keberadaannya pada masyarakat, namun apresiasi dari masyarakat

akan keberadaan Museum Sri Baduga sebagai salah satu sumber pembelajaran

sejarah dan budaya masih minim. Selain karena kurangnya minat masyarakat,

publikasi keberadaan Museum Sri Baduga juga dirasa masih sangat kurang. Museum

ini belum menerbitkan satu katalog pun yang secara lengkap menggambarkan apa

dan bagaimana eksistensi Museum Sri Baduga di tengah-tengah kehidupan

masyarakat Jawa Barat. Penyebab lainnya adalah karena kurangnya media promosi

(poster, leatlet, banner, dll), media informasi dan sign system di dalam dan luar

museum yang bisa memberikan suasana rekreasi dan menyenangkan pada museum

yang biasanya dirasakan membosankan di mata masyarakat. Beberapa bagian media

penunjang rekreasi lainnya seperti kantin, art shop atau souvenir shop juga kurang

mendapat perhatian dengan penempatan lokasinya yang kurang tepat dan tanpa

disertai sign system yang baik.

Jumlah pengunjung Museum Sri Baduga yang sudah cukup banyak

dikarenakan hampir 80% museum dikunjungi oleh rombongan anak-anak sekolah

(10)

Universitas Kristen Maranatha | 2 pengunjung umum yang datang atas inisiatif sendiri dirasa masih sangat kurang.

Untuk meningkatkan minat masyarakat, Museum Sri Baduga menambah beberapa

benda koleksi baru dan sudah melakukan perbaikan di lantai satu dan dua, sedangkan

lantai tiga masih dalam proses perbaikan. Suasana gelap, kotor, dan menyeramkan di

dalam museum sudah tidak ada lagi. Selain itu untuk rencana ke depan pemerintah

akan melakukan perbaikan besar pada Museum Sri Baduga agar bisa menjadi

salahsatu tempat wisata edukasi andalan kota Bandung. Dalam kesempatan ini media

promosi dan sign system dibutuhkan untuk menarik kembali para wisatawan untuk

mengunjungi Museum Sri Baduga yang baru, sebagai salah satu tempat wisata

edukasi yang lebih menarik untuk dikunjungi di kota Bandung.

1.2 Masalah dan Ruang Lingkupnya

Bagaimana merancang promosi museum yang komunikatif dan efektif untuk

menarik minat masyarakat?

Bagaimana merancang promosi yang bisa memperkenalkan wajah baru

Museum Sri Baduga ?

Bagaimana merancang promosi yang mampu membuat suasana rekreasi bagi

Museum Sri Baduga ?

1.2.1 Batasan / Ruang lingkup Permasalahan

Perancangan dan penambahan media promosi Museum Sri Baduga.

Perancangan media visual di luar dan dalam Museum Sri Baduga.

Pengunjung :

- Umum (primer)

Berkunjung dengan inisiatif sendiri.

Lokasi : Bandung

Setelah mengamati masalah yang ada di Museum Sri Baduga, agar

perancangan dapat dibuat dengan baik maka ruang lingkup permasalahan akan

difokuskan pada kegiatan promosi untuk menarik minat pengunjung / wisatawan

(11)

Universitas Kristen Maranatha | 3 pengunjung Museum Sri Baduga adalah anak-anak sekolah dan pengunjung

umum 18%. Dilihat dari data tersebut maka promosi akan dirancang untuk

meningkatkan pengunjung umum. Pengunjung umum disini adalah keluarga yang

berkunjung karena merasa tertarik untuk berwisata ke museum dengan didasari

oleh inisiatif sendiri. Jumlah pengunjung yang sebagian besar adalah anak-anak

membutuhkan media visual pendukung sebagai salah satu sarana edukasi untuk

mengurangi perasaan bosan dan jenuh mereka agar memudahkan anak-anak

mendapatkan informasi dengan baik. Media promosi akan disebarkan di sekitar

kota Bandung dan beberapa jenis media lainnya akan diletakan mulai dari area

jalan raya menuju Museum Sri Baduga hingga di dalam areal museum sendiri.

1.3Tujuan Perancangan

Tujuan dari perancangan ini adalah sebagai berikut:

Memperkenalkan wajah baru Museum Sri Baduga.

Meningkatkan minat masyarakat untuk mengunjungi Museum Sri Baduga.

Mengubah pandangan masyarakat terhadap Museum Sri Baduga sebagai

museum yang membosankan, gelap, kotor, dan menyeramkan.

Menambah jumlah pemasukan daerah Jawa Barat.

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Sumber dan teknik pengumpulan data didapatkan antara lain:

1.4.1 Studi Pustaka

Teknik pengumpulan data dengan mencari teori-teori dan permasalah yang

ada melalui internet, buku, dan artikel-artikel koran yang berhubungan dengan

masalah dan perancangan promosi museum.

1.4.2 Observasi

Teknik pengumpulan data ini hanya mengamati dan mencatat apa yang

(12)

Universitas Kristen Maranatha | 4 sedang melihat koleksi museum. Dan juga akan melakukan pengamatan media

promosi yang sudah dimiliki museum.

1.4.3 Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang digunakan untuk

mendapatkan keterangan-keterangan lisan mengenai komunikasi dan tanya jawab

antara sumber informasi dengan peneliti. Wawancara yang akan dilakukan

dengan bagian pemasaran museum untuk mendapatkan data-data yang dapat

(13)
(14)

Universitas Kristen Maranatha | 74

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Melalui perancangan komunikasi visual untuk promosi Museum Sri Baduga

ada banyak pengalaman dan pegetahuan yang penulis dapatkan salah satunya

mengenai keberadaan museum di kota Bandung. Umumnya

museum-museum di kota Bandung sebagai tempat wisata edukasi cukup menarik untuk

dikunjungi. Selain itu juga penulis mendapat pengetahuan tentang bagaimana kondisi

Museum Sri Baduga sendiri di mata masyarakat, dan apa saja yang sudah dilakukan

oleh pemerintah dan Museum Sri Baduga untuk meningkatkan apresiasi dari

masyarakat. Sampai saat ini perhatian dari pemerintah terhadap Museum Sri Baduga

masih sangat kurang sehingga pihak pengelola museum tidak dapat melakukan

perawatan dan kegiatan promosi atau publikasi yang maksimal. Hal tersebut menjadi

salah satu faktor penyebab kurangnya apresiasi masyarakat terhadap

museum-museum yang ada disekitar mereka. Keberhasilan dalam mengelola museum-museum juga

ditentukan oleh peran serta pemerintah yang aktif dan kreatif. Kualitas dan kuantitas

dari kegiatan museum pada dasarnya sudah cukup baik, namun hal ini harus lebih

ditingkatkan lagi agar dapat menarik masyarakat dalam mengunjungi museum

sebagai tempat wisata edukasi. Berkat keseriusan dari pihak Museum Sri Baduga

dalam usaha meningkatkan kualitas museum sebagai tempat wisata edukasi yang

lebih baik, pemerintah akhirnya sedikit memberikan perhatian dengan melakukan

renovasi terhadap Museum Sri Baduga.

Perancangan komunikasi visual ini dimaksudkan untuk memberikan

informasi dalam masyarakat tentang keberadaan Museum Sri Baduga yang baru

kepada masyarakat khususnya di kota Bandung. Menentukan target audience utama

yang lebih tepat dan merancang promosi serta strategi yang efektik dan komunikatif.

Strategi dengan membuat sebuah program promosi baru museum yang menarik agar

dapat mengubah pandangan masyarakat terhadap museum sebagai tempat wisata

(15)

Universitas Kristen Maranatha | 75 5.2 Saran Penulis

Banyak diantara masyarakat kota Bandung yang tidak mengetahui

keberadaan Museum Sri Baduga. Salah satu usaha yang dapat dilakukan oleh

museum adalah dengan memperluas jangkauan promosi dan kegiatan publikasi

sehingga apresiasi masyarakat terhadap museum dapat ditingkatkan lagi. Sampai saat

ini kegiatan publikasi Museum Sri Baduga dalam masyarakat sudah cukup baik

namun promosi dan media – media promosi yang sudah ada masih kurang

diperhatikan. Dalam hal ini penulis menyarankan agar Museum Sri Baduga

memperbaiki media – media promosi menjadi lebih menarik dan informatif. Selain

itu lebih banyak menyebarkan media-media promosi di dalam masyarakat, karena

selama ini Museum Sri Baduga tidak memberikan brosur atau media promosi apapun

kepada pengunjung museum. Hal ini dapat memiliki dampak positif bagi museum

karena promosi akan lebih meluas dan efektif.

Selain promosi dan kegiatan publikasi ke luar museum, kualitas karyawan

dan pemandu yang ada di dalam museum juga harus lebih ditingkatkan lagi. Karena

kurangnya pelayanan yang diberikan oleh museum dapat menurunkan minat

masyarakat untuk datang berkunjung. Selain itu penulis juga menyarankan agar

Museum Sri Baduga memberikan informasi yang lebih lengkap untuk benda-benda

museum yang ada dalam bentuk yang lebih menarik. Selain informasi yang tertulis,

cara menyampaikan informasi oleh pemandu dan media audio visual juga harus

dibuat dalam bentuk yang lebih menarik dan santai. Hal ini khususnya ditujukan bagi

pengunjung anak-anak, karena informasi edukasi yang dimiliki museum akan lebih

(16)

Universitas Kristen Maranatha | 76

DAFTAR PUSTAKA

1. Sanyoto, Drs. Sadjiman Ebdi. (2005). Dasar-Dasar Tata Rupa dan Desain,

Yogyakarta.

2. Sutaarga, Moh. Amir, (1997/1998) Pedoman Penyelenggaraan dan

Pengelolaan Museum. Proyek Pembinaan Permuseuman Jakarta, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Depdikbud.

3. Stef. Daniar Wikan Setyanto, http://www.daniarwarikan.blogspot.com,

Selasa, 17 Februari 2009, 17:24.

4. Godam64, http://www.organisasi.org, Jumat, 20 Juni 2008, 02:53.

5. Sebastian Schmieg, blog at wordpress.com, 5 Januari 2009, 15:05.

6. Ahmed Ridho, http://primasoft.wordpress.com, grafis-vektor-dan-bitmap, 4 Juli 2008, 20:00.

Gambar

Gambar 4.26 Ticket…………………………...…….………..………………....

Referensi

Dokumen terkait

Kesenian yang dimiliki Kabupaten Gunungkidul bermacam – macam jenis kesenian yang ada di Gunungkidul khususnya di desa Kemadang masih banyak dari tabel dibawah merupakan

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah semua kegiatan kurikuler yang harus dilakukan oleh mahasiswa praktikan sebagai pelatihan untuk menerapkan teori yang diperoleh

Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa (1) cara belajar matematika siswa kelas X3 secara keseluruhan cukup baik dengan persentase sebesar 61% (2) terdapat hubungan

membanding, mempertentangkan, membeda, mendiskriminasi, memisahkan, menguji, melakukan percobaan, meminta, memberi argumentasi, membela, menyatakan, memilih, memberi

hanya cahaya yang sesuai (yang memiliki frekuensi yang lebih besar dari frekuensi tertentu saja) yang memungkinkan lepasnya elektron dari pelat logam atau menyebabkan terjadi

HUMAS dari Badan POM dalam kegiatan “Badan POM Sahabat Ibu” dalam melakukan pemberitaan/menyebarkan informasi yang bertujuan untuk mendapatkan respon positif dengan

Pada penelitian sebelumnya telah dihasilkan rancangan peta strategi yang memuat tujuan-tujuan strategis ( strategic objectives ) dan indikator ( lead dan lag ) dari

Analisis ini dilakukan untuk meperoleh gambaran tentang data guna menjawab fokus pertanyaan penelitian. Yaitu dengan cara membaca naskah secara menyeluruh agar