USAHA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGEFEKTIFKAN METODE
PEMBERIAN TUGAS PADA SISWA
(PTK Pembelajaran Matematika Kelas X SMK Muhammadiyah Sukolilo Pati)
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1
Pendidikan Matematika
Disusun Oleh : KUSNANDAR A 410 040 068
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran utama baik ditingkat SD, SMP, SMA. Pembelajaran matematika merupakan salah satu kajian yang menarik untuk dibahas karena memiliki perbedaan karakteristik yang diajarkan pada tingkat pendidikan menengah dan tingkat atas. Matematika adalah ilmu deduktif, aksiomatik, formal, hirarkis, abstrak, bahasa symbol yang padat arti. Sedangkan pola berfikirnya anak didik sangat bervariasi dalam tahapan dari kongkrit ke pemikiran abstrak.Untuk itu diperlukan adanya jembatan yang dapat menetralisir perbedaan atau pertentangan tersebut.
Kegiatan pembelajaran di sekolah akan berlangsung dengan baik apabila ada komunikasi timbal balik antara guru dengan siswa. Oleh karena itu, siswa dituntut untuk bersikap aktif, kreatif dan inovatif dalam menanggapi setiap pelajaran yang diajarkan sehingga pesan yang disampaikan dalam bentuk materi pelajaran dapat diterima oleh siswa. Sikap aktif, kreatif, dan inovatif terwujud dengan menempatkan siswa sebagai subyek pendidikan. Peran guru adalah sebagai fasilitator dan bukan sumber utama pembelajaran.
belajar mengajar cenderung membosankan dan menjadikan siswa malas belajar. Sikap anak didik yang pasif tersebut ternyata tidak hanya terjadi pada mata pelajaran tertentu saja tetapi pada hampir semua mata pelajaran.
Keberhasilan proses belajar mengajar pada pembelajaran matematika dapat diukur dari keberhasilan siswa yang mengikuti kegiatan tersebut. Keberhasilan itu dapat dilihat dari tingkat pemahaman, penguasaan materi serta prestasi belajar siswa. Semakin tinggi pemahaman dan penguasaan materi serta prestasi belajar maka semakain tinggi pula tingkat keberhasilan pembelajaran. Namun dalam kenyataannya dapat dilihat bahwa prestasi belajar matematika yang dicapai siswa masih rendah. Berkaitan dengan masalah tersebut, pada pembelajaran matematika juga ditemukan keragaman masalah sebagai berikut : 1. keaktivan siswa dalam mengikuti pembelajaran masih belum nampak, 2. para siswa jarang mengajukan pertanyaan, walaupun guru sering meminta agar siswa bertanya jika ada hal-hal yang belum jelas, atau kurang paham, 3. keaktivan dalam mengerjakan soal-soal latihan pada proses pembelajaran juga masih kurang, 4. kurangnya keberanian siswa untuk mengerjakan soal di depan kelas. Hal ini menggambarkan efektifitas belajar mengajar dalam kelas masih rendah.
pikir matematis yang sistematis, logis, kritis, dengan penuh kecermatan. Matematika keberadaanya sangat berguna bagi siswa untuk bekal hidup didalam mempelajari ilmu-ilmu yang akan dipelajari kelak pada tingkatan di atasnya.(Karso, 2004: 128)
Kenyataan dilapangan seperti inilah yang menujukkan bahwa permasalahan dalam pembelajaran matematika sangat kompleks. Kendala ini bila tidak cepat diatasi dan dibiarkan berlarut-larut dapat dipastikan siswa akan mengalami kesulitan menerima pelajaran matematika sehingga nilai prestasi mata pelajaran matematika rendah.
Oleh karena itu, perlu dicarikan solusi pemecahan agar pembelajaran matematika dapat dimengerti, dipahami, oleh siswa melalui upaya perbaikan seperti meningkatkan peran dan kompetensi guru dalam PBM, guru yang berkompetensi dapat menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan mampu mengelola kelasnya sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada tingkat optimal. Salah satu peran kompetensi guru dalam proses belajar-mengajar adalah guru sebagai pengajar. Dalam menyampaikan materi pembelajaran guru dituntut untuk menggunakan model pembelajaran yang efektif salah satunya metode pemberian tugas.
berusaha menghadapi tugas-tugas mata pelajaran matematika yuang harus diselesaikanya. Kebiasaan ini akan menumbuhkan potensi kemampuan yang ada pada diri siswa. Selanjutnya, kemampuan yang tumbuh itu dapat dialih gunakan untuk memecahkan masalah yang timbul diluar matematika. Dengan adanya pendekatan tersebut dapat meningkatkan hasil belajar matematika.
Dengan berpijak pada beberapa persoalan yang ada, maka hal itulah yang mendorong bagi penulis untuk melakukan penelitian dan mengambil judul “Usaha Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Dengan Mengefektifkan Metode Pemberikan Tugas Pada Siswa”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat diidentifikasikan beberapa permasalahan sebagai berikut :
1. Hasil pembelajaran Matematika masih belum menampakkan prestasi belajar yang memuaskan.
2. Metode pemberian tugas dalam pembelajaran matematika sangat penting untuk meningkatkan prestasi belajar matematika.
C. Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini terfokus pada suatu masalah, maka perlu pembatasan masalah, Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Penerapan Metode pembelajaran tugas dalam pembelajaran matematika 2. Prestasi belajar matematika siswa
3. Hambatan-hambatan yang dihadapi dalam usaha peningkatan prestasi belajar matematika.
D. Perumusan masalah
Berdasarkan Identifikasi dan Pembatasan masalahtersebut diatas maka permasalahan penelitian secara umum adalah :
1. Apakah penggunaan metode pemberian tugas dalam pembelajaran Matematika dapat meningkatkan prestasi belajar siswa ?
2. Bagaimana cara mengefektifkan metode pemberian tugas yang tepat agar dapat meningkatkan prestasi belajar matematika ?
3. Hambatan-hambatan dalam usaha peningkatan prestasi belajar matematika dengan menggunakan metode pemberian tugas
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah :
2. Mengefektifkan metode pemberian tugas yang tepat dapat meningkatkan prestasi belajar matematika
3. Mengetahui hambatan-hambatan yang dihadapi dalam usaha peningkatan prestasi belajar matematika dengan menggunakan metode pemberian tugas.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat : 1. Manfaat Teoretis
a. Dapat memberikan sumbangan pemikiran pada guru dalam pembelajaran matematika.
b. Dapat memberi arah pada guru dalam penggunaan metode pembelajaran pemberian tugas.
c. Dapat meningkatkan kualitas pembelajaran matematika. 2. Manfaat Praktis
a. Bagi peneliti, dapat memperoleh pengalaman langsung dalam menerapkan pembelajaran matematika melalui metode pemberian tugas
b. Bagi siswa dapat digunakan sebagai motifasi belajar supaya prestasi belajar matematika dapat meningkat