• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pengungkapan dan Dampak Penerapan CSR pada Hotel The Westin Resort Nusa Dua Bali.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Pengungkapan dan Dampak Penerapan CSR pada Hotel The Westin Resort Nusa Dua Bali."

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENGUNGKAPAN DAN DAMPAK PENERAPAN CSR DI HOTEL THE WESTIN RESORT NUSA DUA BALI

SKRIPSI

Oleh:

ANAK AGUNG NGURAH KRISNA PERMANA UMAWAN NIM: 1206305046

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS UDAYANA

(2)

i

ANALISIS PENGUNGKAPAN DAN DAMPAK PENERAPAN CSR DI HOTEL THE WESTIN RESORT NUSA DUA BALI

SKRIPSI

OLEH:

ANAK AGUNG NGURAH KRISNA PERMANA UMAWAN NIM: 1206305046

Skripsi ini ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Fakultas Ekonomi

Universitas Udayana Denpasar

(3)

ii

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini telah diuji oleh tim penguji dan disetujui oleh Pembimbing, serta diuji pada tanggal:

Tim Penguji: Tanda

tangan

1. Ketua : Dr, Drs I D.G. Dharma Suputra, M.Si.,Ak

2. Sekretaris : Dr IGAM Asri Dwija Putri, SE., M.Si

3. Anggota : Drs. I Md . Mertha, M.Si.,Ak

Mengetahui,

Ketua Jurusan Akuntansi Pembimbing

(4)

iii

PERNYATAAN ORISINALITAS

Saya menyatakan dengan sebenarnya bahwa sepanjang pengetahuan saya, di dalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik disuatu Perguruan Tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila ternyata di dalam naskah skripsi ini dapat dibuktikan terdapat unsur unsur plagiasi, saya bersedia diproses sesuai dengan pertauran perundang -undangan yang berlaku.

Denpasar, 11 April 2016

Penulis

(5)

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmat dan kasih-Nya, skripsi yang berjudul Analisis Pengungkapan dan Dampak Penerapan Copporate Social Respnsibility Di Hotel The Westin Resort Nusa Dua Balidapat diselesaikan sesuai dengan yang direncanakan.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan berhasil tanpa bimbingan, pengarahan dan dukungan dari berbagai pihak yang telah meluangkan waktunya dalam penyusunan skripsi ini.

Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar besarnya kepada:

1. Bapak Dr. I Nyoman Mahaendra Yasa, SE., MSi., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

2. Ibu Prof. Dr. Ni Nyoman Kertiyasa, SE.,MS selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

3. Bapak Dr. I Dewa Nyoman Badera, SE., M.Si., dan Dr. IGN Agung Suaryana, SE., M.Si., masing - masing sebagai Ketua dan Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana. 4. Ibu Dr. Ni Made Dwi Ratnadi, SE, Msi.,Ak selaku pembimbing akademik

(PA) atas waktu, bimbingan serta motivasi yang tiada henti selama saya menempuh studi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana. 5. Ibu Dr IGAM Asri Dwija Putri, SE., M.Si. selaku dosen pembimbing yang selalu

meluangkan waktu, tenaga, pikiran serta arahan dan motivasinya selama penyelesaian skripsi ini.

6. Bapak Dr, Drs I D.G. Dharma Suputra, M.Si.,Ak selaku dosen pembahas yang selalu meluangkan waktu dan memberikan arahan kepada penulis.

(6)

v

8. Seluruh Dosen, Staf dan Segenap Civitas Akademika Universitas Udayana yang telah membantu penulis selama mengikuti perkuliahan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

9. Orang tua tercinta yang selalu memberikan dukungan, perhatian dan kasih sayang serta doanya yang tulus dan tiada hentinya, adik-adik dan semua keluarga besar atas dukungan serta doanya yang tulus selama saya menempuh studi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana. 10. Teman teman seperjuangan yang tidak dapat disebutkan satu persatu dan

rekan rekan akuntansi yang senantiasa membantu selama perkuliahan dan memberi motivasi selama penyusunan skripsi ini.

11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu atas doa dan bantuannya dalam proses penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari skripsi ini tidak akan berhasil tanpa bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak. Meskipun demikian, penulis tetap bertanggung jawab terhadap semua isi skripsi. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang berkepentingan.

Denpasar, 11 April 2016

(7)

vi

Judul : Analisis Pengungkapan dan Dampak Penerapan Copporate Social RespnsibilityDi Hotel The Westin Resort Nusa Dua Bali

Nama : Anak Agung Ngurah Krisna Permana Umawan NIM : 1206305046

Abstrak

Perusahaan yang bergerak di sektor industri pariwisata atau perhotelan akhir akhir ini juga tidak kalah untuk menerapkan kegiatan CSR. Perkembangan CSR di sektor pariwisata terutama hotel tidak berjalan secepat disektor bisnis yang lain. Hotel tidak menggunakan sumber daya alam untuk dijual tetapi hotel menggunakan sumber daya alam seperti air dalam menjalankan usahanya, walaupun tidak begitu banyak CSR adalah bentuk tanggung jawab perusahaan dalam memperbaiki kesenjangan sosial dan kerusakan lingkungan yang terjadi akibat aktivitas operasional perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengungkapan penerapan CSR beserta dampaknya terhadap Hotel The Westin Resort Nusa Dua Bali

Data dalam penelitian ini diperoleh melalui wawancara mendalam dengan informan yang terkait dengan corporate social responsibility Hotel The Westin Resort Nusa Dua Bali yakni HRD dan Staff Accounting. Data yang dihasilkan dalam bentuk manuskrip hasil wawancara mendalam. Data sekunder dalam penelitian ini adalah laporan tahunan yang dapat langsung data primer dalam penelitian adalah wawancara langsung dengan staf human resources Hotel The Westin Resort Nusa Dua Bali. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif.

(8)

vii DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL...i

HALAMAN PENGESAHAN PERSETUJUAN SKRIPSI ...ii

PERNYATAAN ORISINALITAS ...iii

KATA PENGANTAR ...iv

ABSTRAK ...vi

DAFTAR ISI...vii

DAFTAR TABEL... x

DAFTAR GAMBAR ...xi

DAFTAR LAMPIRAN ...xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Manfaat Penelitian ... 5

1.5 Sistematika Penulisan ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka... 8

2.1.1 Teori Legitimasi (Legitimacy Theory)... 8

2.1.2 Teori Pemangku Kepentingan(StakeholderTheory)... 9

2.1.3 Corporate Social Responsibilty(CSR) ... 10

2.1.4 Pengertian dan Manfaat CSR bagi Perusahaan ... 11

2.1.5 Pelaksanaan CSR secaramandatory... 13

2.1.6 Langkah Penerapan CSR yang baik ... 15

(9)

viii

2.2 Hipotesis Penelitian ... 22

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian... 23

3.2 Lokasi Penelitian... 23

3.3 Obyek Penelitian ... 24

3.4 Variabel Penelitian ... 24

3.5 Definisi Operasional Variabel... 24

3.6 Jenis dan Sumber Data ... 25

3.6.1 Jenis Data ... 25

3.6.2 Sumber Data... 25

3.7 Populasi, Sampel dan Teknik Penentuan Sampel ... 26

3.7.1 Populasi ... 26

3.7.2 Sampel... 26

3.8 Metode Pengumpulan Data ... 27

3.9 Teknik Analisis Data... 28

3.9.1 Deskriptif Kualitatif ... 28

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Daerah atau Wilayah Penelitian ... 30

4.1.1 Sejarah Singkat Hotel The Westin Resort Nusa Dua Bali ... 30

4.1.2 Kepedulian dan Tanggung Jawab Sosial (CSR) Hotel The Westin Resort Nusa Dua Bali... 31

4.1.2.1 Landasan Hukum Kegiatan CSR ... 32

4.1.2.2 Kebijakan Lokal dalam CSR... 33

4.1.2.3 Struktur Pelaksana CSR ... 34

4.1.2.4 Sasaran Pelaksanaan CSR ... 35

4.1.2.5 Tata Kelola (Good Corporate Governance)... 36

4.2 Program CSR Hotel The Westin Resort Nusa Dua Bali tahun 2014 ... 38

(10)

ix

4.2.1.1 Aspek Ekonomi... 39

4.2.1.2 Aspek Sosial Kemasyarakatan ... 39

4.2.1.3 Aspek Lingkungan ... 41

4.2.1.4 Aspek Ketenagakerjaan... 41

4.3 Analisis Pengungkapan Penerapan CSR Hotel The Westin Resort Nusa Dua Bali Tahun 2014... 43

4.3.1 Analisis Sektor Lingkungan ... 44

4.3.2 Analisis Sektor Energi ... 46

4.3.3 Analisis Sektor Kesehatan dan Keselamatan Kerja ... 47

4.3.4 Analisis Sektor Tentang Tenaga Kerja ... 49

4.3.5 Analisis Sektor Produk... 50

4.3.6 Analisis Sektor Keterlibatan Masyarakat... 51

4.4 Dasar Pengungkapan Penerapan CSR Hotel The Westin Resort Nusa Dua Bali ... 52

4.5 Analisis Dampak Pengungkapan Penerapan CSR Hotel The Westin Resort Nusa Dua Bali... 53

4.5.1 Dampak Keuangan ... 53

4.5.2 Dampak Non-Keuangan... 53

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 55

5.2 Saran... 56

DAFTAR PUSTAKA ... 57

(11)

x

DAFTAR TABEL

No. Tabel Halaman

4.1 Realisasi CSR Per Program... 37

4.2 Realisasi Per Wilayah ... 38

4.3 Realisasi Program CSR Hotel The Westin Resort Nusa Dua Bali 42 4.4 Analisis Sektor Lingkungan ... 44

4.5 Analisis Sektor Energi ... 47

4.6 Analisis Sektor Kesehatan dan Keselamatan Kerja ... 48

(12)

xi

DAFTAR GAMBAR

No. Gambat Halaman

4.1 Struktur organisasi Hotel The Westin Resort Nusa Dua Bali ...31

(13)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Halaman

(14)

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Konsep Corporate Social Responsibility (CSR) saat ini semakin

berkembang pesat dengan banyaknya perusahaan memberi kontribusi positif kepada asfek sosial dan lingkungan masyarakat. Perusahaan tidak lagi dihadapkan

pada tanggung jawab yang berpijak pada single bottom lines tetapi tanggung jawab perusahaan harus berpijak pada triple bottom lines.Bottom lines lainnya selain finansial juga ada sosial dan lingkungan.Karena kondisi keuangan saja tidak

cukup menjamin nilai perusahaan tumbuh secara berkelanjutan (sustainable). Keberlanjutan perusahaan hanya akan terjamin positif apabila perusahaan

memperhatikan dimensi sosial dan lingkungan hidup (Nurlela dan Islahuddin, 2008).

CSR adalah bentuk tanggung jawab perusahaan dalam memperbaiki

kesenjangan sosial dan kerusakan lingkungan yang terjadi akibat aktivitas operasional perusahaan, semakin banyak bentuk pertanggungjawaban yang

dilakukan perusahaan terhadap lingkungannya, image perusahaanpun menjadi meningkat (Retno M dan Denies, 2012).CSR telah diatur dalam Undang-Undang No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal pasal 15(b)yang berbunyi Setiap

penanaman modal berkewajiban melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan . CSR juga diatur pada Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 pasal 74

(15)

2

dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung jawab sosial dan

lingkungan . CSR merupakan suatu kewajibanyang harus dilaksanakan perusahaan, bukan kegiatan yang bersifat sukarela.UU No.40 Tahun 2007 tidak

hanya mengatur kewajiban melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan, namun juga mewajibkan melaporkan pelaksanaan tanggung jawab sosial.

CSR umumnya banyak diterapkan oleh perusahaan yang bergerak di

sektor sumber daya alam seperti pertambangan. Perusahaan tersebut memiliki dampak terhadap keadaan lingkungan dan sosial masyarakat.CSR di terapkan oleh beberapa perusahaan untuk membantu meminimalisir dampak yang diakibatkan

agar perusahaan tersebut dapat diterima secara berkelanjutan oleh masyarakat yang dilakukan oleh perusahaan tersebut atas dasar tanggung jawab moral

perusahaan terhadap lingkungannya. Kegiatan CSR yang diterapkan tersebut juga tidak semena-mena hanya untuk membantu meminimalisir dampak dari aktivitas yang diakibatkan oleh perusahaan tersebut, melainkan dapat digunakan sebagai

strategi bisnis untuk mendapatkan perhatian dari masyarakat sekitar.

Penerapan CSR saat ini memang penting untuk diketahui oleh setiap

perusahaan karena dengan menerapkan CSR dengan baik banyak manfaat positif yang didapat dalam jangka panjang. Perusahaan yang bergerak di sektor industri pariwisata atau perhotelan akhir akhir ini juga tidak kalah untuk menerapkan

kegiatan CSR. Perkembangan CSR di sektor pariwisata terutama hotel tidak berjalan secepat disektor bisnis yang lain. Hotel tidak menggunakan sumber daya

(16)

3

Bali merupakan daerah tujuan wisata sehingga banyak investor yang

berinvestasi dibidang sarana-prasarana pariwisata untuk menunjang pariwisata, seperti, hotel, restaurant, villa, lapangan golf dan tempat rekreasi lainnya. Alih

fungsi lahan perkebunan, pertanian dan hutan menjadi hotel, villa maupun akomodasi pariwisata lain bisa berakibat peningkatan penggunaan air dan kurangnya debit air. Hal ini bisa merusak lingkungan dan merugikan masyarakat

sekitarnya. Oleh sebab itu Hotel perlu menerapkan CSR.

Hotel The Westin Resort Nusa Dua Bali yang tiap periodenya dimulai dari saat bergabung dengan manajemen Starwood yang disebut dengan starwood care,

sangat gencar untuk menerapkan kegiatan tersebut dan mengungkapkannya dalam laporan tahunan, namun hal tersebut masih kurang jelas sebenarnya apakah yang

mendasari perusahaan pariwisata tersebut menerapkan CSR, karena pada umumnya perusahaan yang bergerak di sektor pariwisata tidak memiliki dampak aktivitas bisnis terhadap masyarakat sekitar. Apakah tindakan yang dilakukan

tersebut hanya semata mata landasan hukum, ataukah hanya sebatas kepentingan pribadi hotel.

Penelitian mengenai kegiatan CSR beserta dampaknya masih mengalami inkonsistensi hasil.Seperti penelitian dari Bidhariet al(2013), hendra (2013) yang mengatakan bahwa CSR merupakan sebuah tanggung jawab perusahaan terhadap

stakeholderdalam segala aspek operasional perusahaan. CSR menekankan bahwa tanggung jawab perusahaan bukan lagi sekedar kegiatan ekonomi yang

(17)

4

pengaruh pengungkapan CSR terhadap kinerja keuangan perusahaan. Kesimpulan

yang dapat diambil adalah bahwa penelitian tersebut membuktikan secara empiris bahwa CSR berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan yang di proksikan

dengan ROA.

Hal ini menunjukkan bahwa semakin banyak pengungkapan aktivitas tanggung jawab sosial perusahaan dalam laporan tahunan perusahaan akan

semakin mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan. Pemaparan yang dijelaskan sebelumnya membuat peneliti ingin meneliti dengan model studi kasus kualitatif yang berlokasi di Hotel The Westin Resort Nusa Dua Bali. Lokasi penelitian ini

dipilih karena Hotel The Westin ResortNusa Dua Bali merupakan salah satu Hotel Bintang Lima di Bali dan memiliki fasilitas ruangan meeting (Convention Centre)

dan dibawah naungan operator Starwood World Wide yang berkedudukan di Boston, Amerika Serikat. Disamping itu pula Hotel The Westin Resort Nusa Dua Bali di bawah naungan operator secara mandatory melakukan apa yang disebut

dengan Starwood Care Value: Care for Guest (Tamu), Care for Business (Perusahaan), Care forAssociates (Karyawan), Care for Community(Lingkungan

sekitar).

Berdasarkan pemaparan latar belakang tersebut maka peneliti ingin mengangkat judul penelitian Analisis pengungkapan dan dampak kegiatan CSR

di Hotel The Westin Resort Nusa Dua Bali . Pembahasan hasil penelitian dilakukan dengan komentar dan analisis secara mendalam, bagaimana

(18)

5 1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang di jelaskan, maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:

1) Bagaimanakah pengungkapan CSR Hotel The Westin Resort Nusa Dua

Bali?

2) Apa dasar Hotel The Westin Resort Nusa Dua Bali menerapkan CSR tiap

periode?

3) Bagaimanakah dampak penerapan CSR Hotel The Westin Resort Nusa Dua Bali?

1.3 Tujuan Penelitian

Dari rumusanmasalah diatas maka tujuan penelitian adalah sebagai berikut: 1) Untuk mengetahui pengungkapan CSR pada Hotel The Westin Resort

Nusa Dua Bali

2) Untuk mengetahui dasar penerapan CSR pada Hotel The Westin Resort Nusa Dua Bali tiap periodenya

3) Untuk mengetahui dampak penerapan CSR pada Hotel The Westin Resort Nusa Dua Bali.

1.4 Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian diatas diharapkan penelitian ini dapat

(19)

6 1) Manfaat Teoritis

Menyediakan informasi mengenai Corporate Social Responsibility di Hotel The Westin Resort Nusa Dua Bali yang diharapkan dapat

digunakan sebagai bahan referensi ataupun acuan untuk melakukan penelitian selanjutnya para praktisi di bidang akuntansi khususnya CSR dan juga diharapkan dapat memberi kontribusi pengembangan teori

terutama yang berkaitan dengan CSR. 2) Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan acuan bagi Hotel The Westin Resort Nusa Dua Bali untuk terus melakukan kegiatan CSR agar kelangsungan hidup Hotel The Westin Resort Nusa Dua Bali dapat

bertahan dalam jangka panjang.

1.5 Sistematika Penulisan

Di dalam skripsi ini terdapat lima bab yang saling berhubungan satu sama lainnya serta telah disusun secara terperinci dan sistematis. Agar

mempermudah dalam memberikan gambaran serta pembahasan tentang skripsi ini, sistematika dari setiap babnya telah dirinci sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan

Bab ini berisi uraian mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika

penulisan.

(20)

7

Pada bab ini menguraikan beberapa teori guna membantu

menjelaskan beberapa hal yang dianggap masih kurang jelas. Teori-teori yang dijelaskan dalam bab ini meliputi teori legitimasi

dan teori stakeholder, penjelasan Corporate Social Responsibility, pengertian dan manfaat CSR, pelaksanaan CSR secara mandatory,langkah penerapan CSR yang baik dan item-item

pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Bab III Metode Penelitian

Bab ini berisikan metode penelitian yang meliputi, desain penelitian, lokasi atau ruang lingkup penelitian, objek penelitian, variabel penelitian, definisi operasional variabel, jenis dan sumber

data, populasi, sampel dan metode penentuan sampel, metode pengumpulan data dan teknik analisis data.

Bab IV Pembahasan Hasil Penelitian

Bab ini berisi komentar dan pembahasan hasil penelitian yang meliputi sejarah singkat, gambaran umum kegiatan CSR Hotel The

Westin Resort, program CSRHotel The Westin Resort, Analisis program CSR Hotel The Westin Resort dan dampak kegiatan CSRHotel The Westin Resort.

Bab V Simpulan dan Saran

Bab ini merupakan bab penutup yang mengemukakan simpulan

(21)

8 BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Teori Legitimasi (Legitimacy Theory)

Perusahaan semakin menyadari bahwa kelangsungan hidup perusahaan juga tergantung dari hubungan perusahaan dengan masyarakat dan lingkungan

tempat perusahaan beroperasi. Teori legitimasi menjelaskan bahwa perusahaan memiliki kontrak dengan masyarakat untuk melakukan kegiatannya berdasarkan nilai-nilai justice dan bagaimana perusahaan menanggapi berbagai kelompok

kepentingan untuk melegitimasi tindakan perusahaan (Tilt;1994). Menurut Sukirman dan Carmel (2012) Legitimasi organisasi dapat dilihat sebagai sesuatu

yang diberikan masyarakat kepada perusahaan dan sesuatu yang diinginkan atau dicari perusahaan dari masyarakat. Jadi legitimasi merupakan manfaat sumber potensial bagi perusahaan untuk bertahan hidup dengan menerapkan CSR dan

mengungkapkannya diharapkan perusahaan akan memperoleh legitimasi sosial dan memaksimalkan kekuatan keuangannya dalam jangka panjang

(Kiroyan,2006). Menurut Sukirman dan Carmel (2012). Legitimasi organisasi dapat dilihat sebagai sesuatu yang diberikan masyarakat kepada perusahaan dan sesuatu yang diinginkan atau dicari perusahaan dari masyarakat. Jadi legitimasi

merupakan manfaat atau sumber potensial bagi perusahaan untuk bertahan hidup.

Pemahaman mengenai pelaksanaan CSR berbeda antara perusahaan

(22)

9

sosial yang telah dilakukan untuk meningkatkan legitimasistakeholderterhadap

perusahaan (Indah,2014). Annual report dapat digunakan sebagai salah satu media komunikasi untuk mengungkapkan penerapan tanggung jawab sosial

perusahaan (Syahnaz,2013). Dengan adanya pengungkapan CSR, diharapkan perusahaan akan mendapat legitimasi dari masyarakat sehingga dapat meningkatkan kinerja yang bertujuan untuk pencapaian keuntungan perusahaan

dan menghindarkan perusahaan dari risiko reputasi yang buruk (Hendra,2013). Melalui kegiatan CSR dan mengungkapkannya dalam laporan tahunan. Hotel

The Westin Resort Nusa Dua Bali berharap dapat membangun citra positif perusahaan sebagai suatu organisasi yang beretika dan bertanggung jawab sehingga akan memperoleh dukungan dari masyarakat setempat (legitimasi)

terhadap kelangsungan bisnis hotel The Westin Resort Nusa Dua Bali untuk jangka panjang.

2.1.2 Teori Pemangku Kepentingan (Stakeholder Theory)

Isu lingkungan yang berkembang saat ini mendorong pelaku usaha untuk

tidak hanya melaporkan aktivitas yang berkaitan dengan kegiatan operasional perusahaan akan tetapi juga aktivitas mengenai kepedulian perusahaan terhadap sosial dan lingkungan. Perusahaan seharusnya tidak hanya mementingkan

keuntungan bisnis semata tetapi juga harus menjaga hubungan baik dengan stakeholder agar perusahaan dapat menjaga kelangsungan hidupnya

(23)

10

namun harus memberikanmanfaat bagi stakeholder.Dengan demikian, keberadaan

suatu perusahaan sangat di pengaruhi oleh dukungan yang di berikan oleh stakeholder kepada perusahaan tersebut (Septiana dan Emrinaldi, 2012).

Stakeholder theory menyatakan bahwa semua stakeholder mempunyai hak untuk memperoleh informasi mengenai aktivitas perusahaan selama periode tertentu yang mampu mempengaruhi pengambilan keputusan. CSR mampu

memberikan informasi tambahan mengenai tanggung jawab sosial dan lingkungan yang telah dilakukan perusahaan yang nantinya juga berpengaruh dalam

pengambilan keputusan.CSR mengharuskan perusahaan untuk bertanggung jawab kepada stakeholderdan melaporkan pertanggung-jawaban yang telah dilakukan

oleh perusahaan (Sindhudiptha dan Gerianta, 2013).

2.1.3 Corporate social responsibility (CSR)

Tanggungjawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility

(CSR) adalah mekanisme bagi suatu organisasi untuk secara sukarela mengintegrasikan perhatian pada lingkungan dan sosial ke dalam operasinya dan

interaksinya dengan stakeholder (Anggraini, 2006 ). Secara konseptual, CSR merupakan suatu kepedulian perusahaan yang didasari pada tiga prinsip yang dikenal dengan istilahtriple battom lineyang terdiri dariprofit, people,danplanet

tiga prinsip tersebut memiliki arti yaitu tujuan dari bisnis tidak hanya semata mata mencari laba (profit), tetapi juga turut mensejahterakan masyarakat (people)

(24)

11

kontrak sosialnya terhadap masyarakat. Perusahaan dihadapkan kepada beberapa

tanggung jawab sosial seacara simultan CSR merupakan salah satu dari beberapa tanggung jawab perusahaan kepada stakeholders (Solihin,2009 : 2). Pemangku

kepentingan akan memberikan dukungan terhadap operasi perusahaan apabila mereka memperoleh imbalan dari perusahaan sebanding atau lebih besar dibandingkan dengan kontribusi yang mereka berikan kepada perusahaan

(Donaldson and Preston,1995). Imbalan yang diharapkan akan diterima oleh pemangku kepentingan dari perusahaan dapat bermacam macam dan sangat

bergantung kepada kepentingan dan tuntutan pemangku kepentingan tersebut.

Penerapan CSR diharapkan dapat meningkatkan perhatian terhadap lingkungan, kondisi tempat kerja, hubungan perusahaan masyarakat, investasi

sosial perusahaan, dan citra perusahaan di mata publik menjadi baik, meningkatkan kinerja keuangan perusahaan dan akses kapital. Dalam aktivitasnya setiap perusahaan akan berinteraksi dengan lingkungan sosialnya, akibat dari

interaksi itu menuntut adanya timbal balik antara perusahaan dan lingkungan sosialnya yang berimplikasi pada timbulnya dampak-dampak sosial atas kegiatan

operasi perusahaan pada lingkungannya. Sepanjang perusahaan menggunakan sumber daya manusia dan komunitas yang ada, maka perusahaan yang memiliki tanggung jawab untuk menghasilkan profit dan mengembalikan sebagian profit

(25)

12

2.1.4 Pengertian dan Manfaat CSR bagi perusahaan

Pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan yang sering juga disebut sebagai social disclosure, corporate social reporting, social accounting

(Mathews, 1995) atau corporate social responsibility merupakan proses pengkomunikasian dampak sosial dan lingkungan dari kegiatan ekonomi organisasi terhadap kelompok khusus yang berkepentingan dan terhadap

masyarakat secara keseluruhan.Corporate Social Responsibility adalah komitmen perusahaan atau dunia bisnis untuk berkontribusi dalam perkembangan ekonomi

yang berkelanjutan dengan memperhatikan tanggung jawab sosial perusahaan dan menitikberatkan pada keseimbangan antara perhatian terhadap aspek ekonomi, sosial dan lingkungan. Mengapa ada CSR? keberadaan perusahaan idealnya

bermanfaat untuk masyarakat sekitar bahwa prinsip dasar CSR adalah pemberdayaan masyarakat setempat yang notabene miskin agar terbebas dari

kemiskinan (Untung, 2007 : 4).

Selain memberdayakan masyarakat, dari sisi perusahaan jelas agar operasional berjalan lancar tanpa gangguan.Apabila hubungan antara perusahaan

dan masyarakat tidak serasi, bisa dipastikan ada masalah.Pelaksanaan program CSR belum sepenuhnya diterima oleh masyarakat itu disebabkan oleh minimnya perhatian perusahaan terhadap pelaksanaan CSR. Dari uraian tersebut, tampak

bahwa manfaat CSR bagi perusahaan antara lain (Untung, 2007 : 6).

1) Mempertahankan dan mendongkrak reputasi serta citra merek perusahaan

(26)

13 3) Mereduksi risiko bisnis perusahaan

4) Melebarkan akses sumber daya bagi operasional usaha 5) Membuka peluang pasar yang lebih luas

6) Mereduksi biaya, misalkan terkait dampak pembuangan limbah 7) Memperbaiki hubungan denganstakeholders

8) Memperbaiki hubungan dengan regulator

9) Meningkatkan semangat dan produktivitas karyawan 10) Peluang mendapatkan penghargaan.

2.1.5 Pelaksanaan Corporate Social Responsibility Secara Mandatory

Indonesia mengambil inisiatif untuk melakukan regulasi pelaksanaan CSR

dengan mencantumkan kewajiban melaksanakan CSR bagi perusahaan yang menjalankan kegiatan usaha di bidang sumber daya alam dan atau berkaitan dengan sumber daya alam (Solihin, 2008:165), sebagaimana tercantum pada pasal

74 UU Nomor 40 tentang Perseroan Terbatas. Di dalam pasal 74 ayat 1-4 dijelaskan sebagai berikut :

1) Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan.

(27)

14

biaya perseroan yang pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan

kepatutan dan kewajaran.

3) Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

4) Ketentuan lebih lanjut mengenai tanggung jawab sosial dan lingkungan diatur

dengan peraturan pemerintah.

Kewajiban melaksanakan CSR juga diberlakukan bagi perusahaan yang

melakukan penanaman modal di Indonesia sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal yang tertuang dalam

pasal 15,pasal 17, dan pasal 34 sebagai berikut :

Pasal 15

Setiap penanaman modal berkewajiban :

1) Menerapkan prinsipcorporate govenrnanceyang baik 2) Melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan

3) Membuat laporan tentang kegiatan tentang penanaman modal dan

menyampaikan kepada badan koordinasi penanaman modal

4) Menghormati tradisi budaya masyarakat sekitar lokasi kegiatan penanaman modal

5) Mematuhi semua ketentuan perundang-undangan.

Dalam penjelasan demi pasal undang-undang ini, di jelasklan bahwa yang

(28)

15

15 ayat 2 adalah tanggung jawab yang melekat pada setiap perusahaan penanaman

modal untuk tetap menciptakan hubungan yang serasi. Seimbang , dan sesuai dengan lingkungan nilai , norma , dan budaya masyarakat setempat

Pasal 17

Penanaman modal yang mengusahakan sumber daya alam yang tidak terbarukan wajib mengalokasikan dana secara bertahap untuk pemulihan

lokasi yang memenuhi standar kelayakan lingkungan hidup. Yang pelaksanaanya di atur sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.

Pasal 34

Badan usaha atau usaha perseorangan sebagaimana dimaksud dalam psal 5 yang tidak memenuhi kewajiban sebagaimana ditentukan dalam

pasal 15 dapat dikenai sanksi administrative berupa:

1) Peringatan tertulis;

2) Pembatasan kegiatan usaha;

3) Pembekuan kegiatan usaha dan atau fasilitas penanaman modal atau; 4) Pencabutan kegiatan usaha dan atau fasilitas penanaman modal.

2.1.6 Langkah Penerapan Corporate Social Responsibility yang baik

(29)

16

ditambah dengan harus menggabungkan kepentingan shareholders dan

stakeholders. CSR tidak hanya fokus pada hasil yang ingin dicapai melainkan pula pada proses untuk mencapai hasil tersebut. Lima langkah di bawah ini bisa

dijadikan panduan dalam merumuskan program CSR :

1) Engagement. Pendekatan awal kepada masyarakat agar terjalin komunikasi dan relasi yang baik. Tahap ini juga bisa berupa sosialisasi mengenai rencana

pengembangan program CSR. Tujuan utama langkah ini adalah terbangunnya pemahaman, penerimaan dan trustmasyarakat yang akan dijadikan sasaran

CSR. Modal sosial bisa dijadikan dasar untuk membangun kontrak sosial antara masyarakat dengan perusahaan dan pihak-pihak yang terlibat.

2) Assessment. Identifikasi masalah dan kebutuhan masyarakat yang akan

dijadikan dasar dalam merumuskan program. Tahapan ini bisa dilakukan bukan hanya berdasarkan needs-based approach (aspirasi masyarakat), melainkan pula berpijak pada rights based approach (konvensi internasional

atau standar normatif hak-hak sosial masyarakat).

3) Plan of action. Merumuskan rencana aksi. Program yang akan diterapkan

sebaiknya memerhatikan aspirasi masyarakat (stakeholders) di satu pihak dan misi perusahaan termasukshareholdersdi lain pihak.

4) Action and Facilitation. Menerapkan program yang telah disepakati bersama.

Program bisa dilakukan secara mandiri oleh masyarakat atau organisasi lokal. Namun, bisa pula difasilitasi oleh LSM dan pihak perusahaan. Monitoring,

(30)

17

5) Evaluation and Termination or Reformation. Menilai sejauh mana

keberhasilan pelaksanaan program CSR di lapangan. Bila berdasarkan evaluasi, program akan diakhiri (termination) maka perlu adanya semacam

pengakhiran kontrak dan exit strategy antara pihak-pihak yang terlibat.

2.1.7 Item-item Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Standar pengungkapan CSR yang berkembang di Indonesia merujuk kepada standar yang dikembangkan oleh GRI (Global Reporting Initiatives) (Susanti, 2014). GRI adalah organisasi internasional independentyang membantu

para pebisnis, pemerintah, dan perusahaan lain untuk memahami dan mengkomunikasikan dampak bisnis pada isu-isu keberlanjutan penting seperti

perubahan iklim, hak asasi manusia, korupsi dal lain-lain (www.globalreporting.org). Indeks yang digunakan untuk mengetahui hal-hal yang memang harus diungkapkan oleh suatu perusahaan merujuk pada standar

yang dikeluarkan oleh GRI yang dimana terdapat 7 indeks (78 item), CSR menjadi salah sat Sub unsure penilaian bagi standar usaha Hotel,Sertifikat usaha

Hotel Salah satu Unsur yang menjadi penilaian dalam standar usaha Hotel ialah adanya tanggung jawab sosial hotel terhadap lingkungan. Hal ini tertuang dalam Peraturan Menteri Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia Nomor

Pm.53/Hm.001/Mpek/2013 Tentang Standar Usaha Hotel pada unsur CSR. Nilai tertinggi diberikan kepada hotel yang Memiliki program CSR yang terencana dan

(31)

18

pendidikan, perbaikan lingkungan dan kesehatan masyarakat serta bantuan sosial

lainnya. Apabila Hotel telah melakukan ini maka diberikan skor 5 dalam penilaianya.Sedangkan skor penilaian 1 diberikan kepada hotel memiliki program

CSR namun belum diimplementasikan. Apabila hotel tidak sama sekali memiliki program CSR maka akan diberikan skor nol atau tidak diisi. Menjadi penting bagi hotel memiliki program CSR, karena bagaimanapun hotel sangat rentan dengan

permasalahan sosial dan dampak sosial. CSR mampu mengamankan hotel dari dampak-dampak yang akan timbul di masyarakat, dan menimilkan demo atau

insiden-insiden lainnya yang menyebabkan ketidakpuasan di masyarakat secara luas.

Dari ketujuh ( 7 ) indek dapat dijelaskan sebagai berikut :

1) Lingkungan

a. Operasi perusahaan tidak mengakibatkan polusi atau memenuhi ketentuan hukum dan peraturan polusi.

b. Menerima penghargaan berkaitan dengan program lingkungan yang dibuat perusahaan.

c. Merancang fasilitas yang harmonis dengan lingkungan

d. Kontribusi dalam seni yang bertujuan untuk memperindah lingkungan. e. Kontribusi dalam pemugaran bangunan sejarah.

f. Perlindungan lingkungan hidup. 2) Energi

(32)

19

b. Membahas upaya perusahaan dalam mengurangi konsumsi energi.

c. Mengungkapkan kebijakan energi perusahan. 3) Kesehatan dan keselamatan Kerja

a. Mengurangi polusi, iritasi, atau resiko dalam lingkungan kerja.

b. Mempromosikan keselamatan tenaga kerja dan kesehatan fisik atau mental.

c. Mengungkapkan statistik kecelakaan kerja.

d. Mentaati peraturan standar kesehatan dengan keselamatan kerja.

e. Menerima penghargaan berkaitan dengan keselamatan kerja. f. Menetapkan suatu komite keselamatan kerja.

g. Melaksanakan riset untuk meningkatkan keselamatan kerja.

h. Mengungkapkan pelayanan kesehatan tenaga kerja. 4) Lain-lain tentang Tenaga Kerja

a. Perekrutan atau memanfaatkan tenaga kerja wanita/orang cacat.

b. Mengungkapkan persentase/jumlah tenaga kerja wanita/orang cacat dalam tingkat managerial.

c. Mengungkapkan tujun penggunaan tenaga kerja wanita/orang cacat dalam pekerjaan.

d. Program untuk kemajuan tenaga kerja wanita/orang cacat.

e. Pelatihan tenaga kerja melalui program tertentu ditempat kerja.

f. Memberikan bantuan keuangan pada tenaga kerja dalam bidang

pendidikan.

(33)

20

h. Mengungkapkan bantuan atau bimbingan untuk tenaga kerja yang dalam

proses mengundurkan diri atau yang telah membuat kesalahan. i. Mengungkapkan perencanaan kepemilikan rumah karyawan.

j. Mengungkapkan fasilitas untuk aktivitas rekreasi. k. Pengungkapan persentase gaji untuk pension.

l. Mengungkapkan kebijakan penggajian dalam perusahaan.

m. Mengungkapkan jumlah tenaga kerja dalam perusahaan. n. Mengungkapkan tingkatan manajerial yang ada.

o. Mengungkapkan disposisi staff dimana taff ditempatkan.

p. Mengungkapkan jumlah staff, masa kerja dan kelompok usia mereka. q. Mengungkapkan statistik tenaga kerja, misalnya penjualan per tenaga

kerja.

r. Mengungkapkan kualitas tenaga kerja yang direkrut.

s. Mengungkapkan rencana kepemilikan saham oleh tenaga kerja.

t. Mengungkapkan rencana pembagian keuntungan lain.

u. Mengungkapkan informasi hubungan manajemen dengan tenaga kerja

dalam meningkatkan keputusan dan motivasi kerja.

v. Mengungkapkan informasi stabilitas pekerjan tenaga kerja dan masa depan perusahaan.

w. Membuat laporan tenaga kerja yang terpisah

x. Melaporkan hubungan perusahaan dengan serikat buruh.

y. Melaporkan gangguan dan aksi tenaga kerja.

(34)

21 aa. Peningkatan kondisi kerja secara umum.

bb. Informasi reorganisasi perusahaan yang mempengaruhi tenaga kerja. cc. Informasi dan statistk perputaran tenaga kerja.

5) Produk

a. Pengungkapan informasi pengembangan produk perusahaan, termasuk pengemasan.

a. Gambaran pengeluaran riset dan pengembangan produk.

b. Pengungkapan informasi proyek riset perusahaan untuk memperbaiki

produk

c. Membuat produk lebih aman untuk konsumen.

d. Pengungkapan informasi mutu produk yang dicerminkan dalam

penerimaan penghargaan.

e. Informasi yang dapat diverifikasi bahwa mutu produk telah meningkat. 6) Keterlibatan Masyarakat

a. Sumbangan tunai, produk, pelayanan untuk mendukung aktivitas masyarakat, pendidikan, dan seni.

b. Tenaga kerja paruh waktu (part-time employment) dari mahasiswa pelajar. c. Sebagai sponsor untuk proyek kegiatan masyarakat

d. Membantu riset media

e. Sebagai sponsor untuk konferensi pendidikan, seminar atau pameran. f. Membiayai program beasiswa.

(35)

22

i. Mendukung pengembangan industri lokal.

7) Umum

a. Pengungkapan tujuan. Kebijakan perusahaan secara umum berkaitan

dengan tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat.

b. Informasi hubungan dengan tanggung jawab sosial perusahaan selain yang disebut di atas.

2.2 Hipotesis Penelitian

Peneliti tidak merumuskan dan menguji hipotesis dalam penelitian kualitatif, melainkan peneliti menganalisis data berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan di lapangan dan kemudian dikonstruksikan menjadi jawaban yang

sudah pasti (Sugiyono. 2013 : 14). Metode kualitatif peneliti pada tahap awalnya melakukan penjelajahan, selanjutnya melakukan pengumpulan data yang mendalam sehingga dapat ditemukan hipotesis yang berupa hubungan antar

gejala.Hipotesis tersebut selanjutnya diverifikasi dengan pengumpulan data yang lebih mendalam. Bila hipotesis terbukti, maka akan menjadi tesis atau teori

Referensi

Dokumen terkait

DAMPAK MANIPULASI LABA AKRUAL DAN REAL PADA PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa

Alur Penelitian di mulai dengan contoh perusahaan yang bergerak di sektor properti terdaftar di BEI yang akan di analisis bagaimana pengaruh pengungkapan CSR berdasarkan

Tugas Akhir yang berjudul Penyelenggaraan Buffet Breakfast di Garuda Café Coffee Shop Garuda Plaza Hotel Medan, diteliti dengan latar belakang perkembangan industri pariwisata

Dalam bisnis jasa yang bergerak di bidang pariwisata seperti perhotelan, selain memberikan fasilitas yang baik kepada konsumen, hotel juga harus dapat memberikan

Jika dibandingkan dengan sektor industri jasa seperti perhotelan dari mulai pelayanan hotel, penyelidikan, penyediaan, penerimaan, akomodasi, makan, pusat bisnis,

Populasi pada penelitian terdahulu adalah seluruh perusahaan yang bergerak di sektor industri pertambangan dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia.. (BEI) pada tahun

I Dewa Nyoman Badera, SE., MSi., selaku pembimbing akademik (PA) atas waktu, bimbingan serta motivasi yang tiada henti selama saya menempuh studi di Fakultas

Kejadian serupa juga dialami oleh emiten dengan kode JIHD, perusahaan ini bergerak dalam sektor perhotelan, di mana kegiatan operasional tersebut juga memiliki pengaruh terhadap kondisi