• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Independensi, Objektivitas dan Integritas Auditor terhadap Kualitas Audit (Survei pada Kantor Akuntan Publik di Bandung).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Independensi, Objektivitas dan Integritas Auditor terhadap Kualitas Audit (Survei pada Kantor Akuntan Publik di Bandung)."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRACT

User of audit report expect the financial reporting that has been audited free from material misstatement, trusted to be the base for taking a decision and appropriate with generally accepted accounting principles in Indonesia. Therefore, a professional independent and objective is needed, a public accountant to assess the fittingness of financial reporting that management made. By maintaining integrity, they will act honest, clear, without pretense. By maintaining objectivity, they will act fair, with no pressure or request influenced by certain, party or their personal interest. Integrity and objectivity are the base to create auditor independency (accountant public). The purpose of this research is to know how much independency, objectivity, and integrity, influence quality of audit. The subjects in this research are junior auditor, senior auditor manager, supervisor, manager, and partner who worked at the public accounting firm. This research using primary data that gained by distributing questionnaires. From the research result of hypothesis testing of simultaneous test (F test) showed that the independence, objectivity, and integrity are jointly significant effect on quality audit. Whereas in partial test (T Test), showed independence influential to quality of audit, objectivity influential to quality of audit, independence influential to quality of audit.

(2)

vii

Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

Para pengguna laporan audit mengharapkan bahwa laporan keuangan yang telah diaudit bebas dari salah saji material, dapat dipercaya kebenarannya untuk dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan dan telah sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Oleh karena itu diperlukan suatu jasa professional yang independen dan objektif yaitu akuntan publik untuk menilai kewajaran laporan keuangan yang disajikan oleh manajemen. Dengan mempertahankan integritas, ia akan bertindak jujur, tegas, tanpa pretense. Dengan mempertahankan objektivitas, ia akan bertindak adil, tanpa dipengaruhi tekanan atau permintaan pihak tertentu atau kepentingan pribadinya. Integritas dan objektivitas merupakan tonggak dalam mewujudkan independensi auditor (akuntan publik). Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh independensi, objektivitas, dan integritas auditor terhadap kualitas audit. Subjek dalam penelitian ini adalah junior auditor, manager senior auditor, supervisor, manager, dan partner yang bekerja di Kantor Akuntan Publik. Penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh dengan menyebarkan kuisioner. Dari hasil pengujian hipotesis uji simultan (Uji F) menunjukkan bahwa independensi, objektivitas, dan integritas secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Sedangkan dalam uji parsial (Uji T), menunjukkan independensi berpengaruh terhadap kualitas audit, objektivitas berpengaruh terhadap kualitas audit, dan integritas berpengaruh terhadap kualitas audit.

(3)

DAFTAR ISI

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS……….. 11

2.1.2.2 Indikator dari Dimensi-Dimensi Objektivitas………... 19

2.1.3 Integritas……… 20

2.1.3.1 Dimensi-DimensiIntegritas……….. 21

2.1.3.2 Indikator dari Dimensi-Dimensi Integritas………... 22

2.1.4 Kualitas Audit………... 23

2.1.4.1 Dimensi-Dimensi Kualitas Audit……….. 25

2.1.4.2 Indikator dari Dimensi-Dimensi KualitasAudit………... 26

2.2 Kerangka Berpikir……….. 27

2.2.1 Pengaruh Independensi terhadap KualitasAudit……….. 27

2.2.2 Pengaruh Objektivitas terhadap Kualitas Audit……… 29

(4)

ix

Universitas Kristen Maranatha 2.2.4 Pengaruh Independensi, Objektivitas, dan Integritas Auditor terhadap

Kualitas Audit………... 31

2.3 Pengembangan Hipotesis………... 34

BAB III METODOLOGI PENELITIAN……… 35

3.1Objek dan Subjek Penelitian……….. 35

3.2 Metode Penelitian……….. 35

3.2.5 Tipe Skala dan Metode Penskalaan……….. 39

3.2.5.1 Tipe Skala………. 39

3.2.8 Method of Successive Interval (MSI)………... 53

3.2.9 Analisis Regresi Berganda……… 55

3.2.10 Analisis Korelasi Berganda………. 55

3.2.11 Rancangan Pengujian Hipotesis……….. 56

3.2.11.1 Uji F (Uji Simultan)………... 56

3.2.11.2 Uji T (Uji Parsial)……….. 57

3.2.12 Koefisien Determinasi………. 58

3.2.13 PengujianHipotesis………. 59

3.2.13.1 Penetapan Hipotesis Penelitian……….. 59

3.2.13.2 Pemilihan UjiHipotesis………. 59

3.2.14 Penetapan Tingkat Signifikansi……….. 61

3.2.14.1 Penerimaan dan Penolakan Hipotesis……… 62

(5)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………. 64

4.1 Hasil Penelitian……….. 64

4.1.1 Gambaran Umum Kantor Akuntan Publik……… 64

4.1.1.1 Struktur Organisasi Kantor Akuntan Publik………. 65

4.1.1.2 Kegiatan yang dilakukan Akuntan Publik……… 67

4.1.2 Hasil PengumpulanData………... 68

4.1.3 Uji Validitas dan Realibilitas……… 70

4.1.3.1 Uji Validitas……….. 70

4.1.3.2 Uji Realibilitas……….. 73

4.1.4 Analisis Deskriptif Penelitian………... 73

4.1.4.1 Variabel Independensi (X1)………... 74

4.1.4.2 Variabel Objektivitas (X2)……… 78

4.1.4.3 Variabel Integritas (X3)………. 81

4.1.4.4 Variabel Kualitas Audit (Y)………... 85

4.2 Pembahasan……….... 90

4.2.1 Pengaruh Independensi (X1), Objektivitas (X2) dan Integritas (X3) terhadap Kualitas Audit (Y)……….. 90

4.2.1.3 Analisis Korelasi Pearson Product Moment………. 96

4.2.1.4 Analisis Koefisien Determinasi……… 97

4.2.2 Pengujian Hipotesis………... 98

4.2.2.1 Uji Simultan (Uji F)……….. 98

4.2.2.2 Uji Parsial (Uji T)………. 100

BAB VKESIMPULAN DAN SARAN………... 101

5.1 Kesimpulan……… 101

5.2 Saran………... 102

DAFTAR PUSTAKA……….. 103

LAMPIRAN………. 108

(6)

xi

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran………. 33

Gambar 2.2 Paradigma………. 34

Gambar4.1 Gambaran Umum Struktur Organisasi KAP……… 65

Gambar 4.2Kurva Pengujian Hipotesis Parsial Variabel Independensi (X1)……… 101

Gambar 4.3Kurva Pengujian Hipotesis Parsial Variabel Objektivitas (X2)………. 102

(7)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel X1, X2, X3(Independensi, Objektivitas, Integritas)... 45

Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Y (Kualitas Audit)………. 48

Tabel 3.3 Interpretasi Koefisien Korelasi……… 56

Tabel 3.4 PedomanInterprestasi Koefisien Korelasi………. 61

Tabel 4.1 Responden Berdasarkan Usia……….. 69

Tabel 4.2 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin………... 69

Tabel 4.3 Responden Berdasarkan TingkatPendidikan……….. 69

Tabel 4.4Rekapitulasi Hasil Uji ValiditasVariabel Independensi (X1)……… 70

Tabel 4.5Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel Objektivitas (X2)………. 71

Tabel 4.6Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel Integritas (X3)………. 71

Tabel 4.7Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas Audit (Y)……….. 72

Tabel 4.8Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Penelitian………... 73

Tabel 4.9Skor Jawaban Responden Terhadap Item-item Pertanyaan Pada Variabel Independensi (X1)……… 74

Tabel 4.10Persentase Skor Jawaban Responden Terhadap Item-item Pertanyaan Pada Variabel Independensi (X1)……….. 76

Tabel 4.11Skor Jawaban Responden Terhadap Item-item Pertanyaan Pada Variabel Objektivitas (X2)……….. 78

Tabel 4.12Persentase Skor Jawaban Responden Terhadap Item-item Pertanyaan Pada Variabel Objektivitas (X2)………... 80

Tabel 4.13Skor Jawaban Responden Terhadap Item-item Pertanyaan Pada Variabel Integritas (X3)………... 81

Tabel 4.14Persentase Skor Jawaban Responden Terhadap Item-item Pertanyaan Pada Variabel Integritas (X3)……… 83

Tabel 4.15Skor Jawaban Responden Terhadap Item-item Pertanyaan Pada Variabel Kualitas Audit (Y)……… 86

Tabel 4.16Persentase Skor Jawaban Responden Terhadap Item-item Pertanyaan Pada Variabel Kualitas Audit (Y)………. 88

Tabel 4.17 Hasil UjiNormalitas………... 91

Tabel 4.18 Hasil Uji Glejser……… 93

Tabel 4.19 Hasil Nilai VIF Uji Multikolinieritas………. 93

Tabel 4.20 Hasil Perhitungan Nilai Koefisien Persamaan Regresi... 95

Tabel 4.21Nilai Koefisien Korelasi Pearson Product Moment……… 96

Tabel 4.22Koefisien Korelasi dan Taksirannya………... 96

Tabel 4.23 Analisis Koefisien Determinasi……….. 97

(8)

xiii

(9)

DAFTAR GRAFIK

(10)

xv

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat KeteranganPenelitian Untuk Memperoleh Data……… 109

Lampiran 2 Kuesioner……….. 111

Lampiran 3 Tabulasi Variabel Independensi (X1), Objektivitas (X3), Integritas (X4), dan

(11)

BAB 1 PENDAHULUAN 1

Universitas Kristen Maranatha BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Selain para akuntan yang bekerja secara profesional diberbagai perusahaan baik perusahaan besar, menengah, maupun kecil, para akuntan dapat menjadi akuntan publik. Untuk dapat menjadi akuntan publik, maka akuntan wajib memiliki izin dari menteri keuangan untuk memberikan jasanya sebagai akuntan publik (Leny Sulistiyowati, 2010:10).

Akuntan publik diatur dalam 62 pasal. Pada bulan Maret tahun 2011 lalu, rancangan undang-undang (RUU) akuntan publik telah memasuki pembahasan akhir ditingkat satu atau ditingkat fraksi. RUU ini diharapkan sanggup memberikan perlindungan terhadap akuntan publik dan kantor akuntan publik lokal di bawah ancaman banjirnya jasa akuntan publik asing. Kepala Panitia Kerja Pembahasan RUU Akuntan Publik Harry Azhar Azis mengatakan “Dalam proses pembahasannya, terjadi perampingan substansi RUU ini dari 69 pasal menjadi 62 pasal. Selain itu, kami juga menambah jumlah bab dari 15 bab menjadi 16 bab. Ini dilakukan untuk memudahkan pemahaman masyarakat atas RUU ini”.

Kantor akuntan publik (KAP) adalah badan usaha yang telah mendapatkan izin dari Menteri Keuangan sebagai wadah bagi akuntan publik dalam memberikan jasanya. Kantor Akuntan Publik (KAP) merupakan tempat penyediaan jasa oleh profesi akuntan publik bagi masyarakat (Mulyadi, 2002:52).

(12)

BAB 1 PENDAHULUAN 2

Universitas Kristen Maranatha disubkontrakkan (outsourcing), serta jasa penasihat teknologi informasi (Arens,Randal& Mark, 2008:34).

Sifat dan ragam jasa yang ditawarkan KAP sangat bervariasi, dan hal itu mempengaruhi organisasi dan struktur kantor tersebut. Tiga faktor utama yang mempengaruhi struktur organisasi semua KAP adalah (Arens,Randal& Mark, 2008:35) :

1. Kebutuhan akan independensi dari klien. 2. Pentingnya struktur untuk memicu kompetensi.

3. Meningkatnya risiko tuntutan hukum yang dihadapi auditor.

Setiap jasa akuntan publik menginginkan untuk memiliki auditor yang dapat bekerja dengan baik dalam melakukan audit, karena profesi akuntan publik merupakan profesi kepercayaan masyarakat. Dari profesi akuntan publik, masyarakat mengharapkan penilaian yang bebas dan tidak memihak terhadap informasi yang disajikan oleh manajemen perusahaan dalam laporan keuangan (Mulyadi, 2002:4).

Dewan Kehormatan Ikatan Akuntansi Publik Indonesia (IAPI) Sukrisno Agoes

mengatakan, “profesi akuntan publik tidak diminati kalangan muda dan fresh graduate (sarjana baru). Kurangnya minat kalangan muda karena profesi akuntan publik sangat berisiko. Namun, penghasilannya masih minim. Menurut dia, risiko yang dimaksud adalah akuntan harus mampu menjaga independensi karena mengaudit laporan keuangan BUMN”. Guru besar Akuntansi Unpad Prof Dr Ilya Avianti, SE.M.Si, Ak, mengatakan, “pekerjaan akuntan publik memang

hanya ditujukan bagi orang-orang yang "hobi akuntansi".

(13)

BAB 1 PENDAHULUAN 3

Universitas Kristen Maranatha Bagi akuntan publik, kepercayaan klien dan pemakai laporan keuangan eksternal atas kualitas audit dan jasa lainnya sangatlah penting (Arens,Randal& Mark, 2008:105). Profesi akuntan publik bertanggung jawab untuk menaikkan tingkat keandalan laporan keuangan perusahaan-perusahaan (Mulyadi, 2002:12).

Laporan audit merupakan alat yang digunakan oleh auditor untuk mengkomunikasikan hasil auditnya kepada masyarakat. Kepercayaan yang besar dari pemakai laporan keuangan auditan dan jasa lainnya yang diberikan oleh akuntan publik mengharuskan akuntan publik memperhatikan kualitas audit yang dihasilkannya.

Laporan keuangan menyediakan berbagai informasi yang diperlukan sebagai sarana pengambilan keputusan baik oleh pihak internal maupun pihak eksternal perusahaan. Menurut FASB, dua karakteristik terpenting yang harus ada dalam laporan keuangan adalah relevan

(relevance) dan dapat diandalkan (reliable). Kedua karakteristik tersebut sangatlah sulit untuk diukur, sehingga para pemakai informasi membutuhkan jasa pihak ketiga yaitu auditor independen untuk memberi jaminan bahwa laporan keuangan tersebut relevan dan dapat diandalkan, sehingga dapat meningkatkan kepercayaan semua pihak yang berkepentingan dengan perusahaan tersebut.

Relevansi bukti yaitu bukti audit harus berkaitan atau relevan dengan tujuan audit yang akan diuji oleh auditor sebelum bukti tersebut dianggap tepat. Realibilitas bukti mengacu pada tingkat dimana bukti tersebut dianggap dapat dipercaya atau layak dipercaya. Seperti relevansi, jika bukti dianggap dapat diandalkan, bukti tersebut sangat membantu dalam meyakini auditor bahwa laporan keuangan telah disajikan secara wajar (Arens,Randal& Mark, 2008:227-228).

(14)

BAB 1 PENDAHULUAN 4

Universitas Kristen Maranatha bertanggung jawab untuk merencanakan dan melaksanakan audit guna memperoleh kepastian yang layak tentang apakah laporan keuangan telah bebas dari salah saji yang material, apakah itu disebabkan oleh kekeliruan ataupun kecurangan (Arens,Randal& Mark, 2008:184).

Guna menunjang profesionalismenya sebagai akuntan publik maka auditor dalam melaksanakan tugas auditnya harus berpedoman pada standar audit yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), yakni standar umum, standar pekerjaan lapangan dan standar pelaporan. Standar auditing merupakan pedoman umum untuk membantu auditor memenuhi tanggung jawab profesionalnya dalam audit atas laporan keuangan historis. Standar ini mencakup pertimbangan mengenai kualitas profesional seperti kompetensi dan independensi, persyaratan pelaporan, dan bukti (Arens,Randal& Mark, 2008:42).

Standar umum mengatur persyaratan pribadi auditor. Kelompok standar ini mengatur keahlian dan pelatihan teknis yang harus dipenuhi agar seseorang memenuhi syarat untuk melakukan auditing, sikap mental independen yang harus dipertahankan oleh auditor dalam segala hal yang bersangkutan dengan pelaksanaan perikatannya, dan keharusan auditor menggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat dan seksama (Mulyadi, 2002:41).

Selain standar audit, akuntan publik atau auditor independen dalam menjalankan tugasnya harus memegang prinsip-prinsip profesi baik dengan sesama anggota maupun dengan masyarakat umum. Prinsip-prinsip ini mengatur tentang tanggung jawab profesi, kepentingan publik, integritas, objektivitas, kompetensi dan kehati-hatian profesional, kerahasiaan, perilaku profesional, dan standar teknis (Henry Simamora, 2002:47).

(15)

BAB 1 PENDAHULUAN 5

Universitas Kristen Maranatha Dalam pasal 1 ayat (2) Kode Etik Akuntan Indonesia mengamanatkan: bahwa setiap anggota harus mempertahankan integritas dan objektivitas dalam melaksanakan tugasnya. Dengan mempertahankan integritas, ia akan bertindak jujur, tegas, dan tanpa pretensi. Dengan mempertahankan objektivitas, ia akan bertindak adil, tanpa dipengaruhi tekanan atau permintaan pihak tertentu atau kepentingan pribadinya.

Auditor Utama Keuangan Negara III BPK Soekoyo mengatakan "BPK punya kode

etik dalam melaksanakan tugasnya dan jika ditemukan pelanggaran akan kita tindaklanjuti, ini untuk mendukung transparansi dan independensi BPK”. Dengan adanya kode etik ini, masyarakat akan dapat menilai sejauh mana seorang auditor telah bekerja sesuai dengan standar-standar etika yang telah ditetapkan oleh profesinya.

Sebagai respons atau persyaratan dalam Sarbanes-Oxley Act, SEC mewajibkan setiap perusahaan publik untuk mengungkapkan apakah telah menggunakan kode etik yang berlaku bagi manajemen senior, termasuk CEO, CFO, dan pejabat akuntansi utama atau kontroler. Perusahaan yang belum menggunakan kode tersebut harus mengungkapkan fakta ini dan menjelaskan mengapa belum menerapkannya (Arens,Randal& Mark, 2008:279).

Perihal kasus Bank Century, Pansus Hak Angket Century berencana meminta bantuan auditor independen untuk menelusuri kasus Bank yang kini telah berganti nama menjadi Bank Mutiara ini. Nantinya, auditor independen ini bakal bekerja di bawah supervisi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) serta membantu proses audit lembaga tersebut. Anggota DPR dari Fraksi PKS Andi Rahmat mengatakan,"Kami akan menggunakan auditor independen untuk melaukan

(16)

BAB 1 PENDAHULUAN 6

Universitas Kristen Maranatha Auditor tidak hanya harus independen dalam fakta, tetapi harus independen dalam penampilan. Independensi dalam fakta ada bila auditor benar-benar mampu mempertahankan sikap yang tidak bias sepanjang audit, sedangkan independensi dalam penampilan adalah hasil dari interpretasi lain atas independensi ini (Arens,Randal& Mark, 2008:111).

Dalam kasus KKN Bupati Flores Timur, Direktur Pusat Informasi dan Advokasi Rakyat (PIAR) Provinsi Nusa Tenggara Timut, Ir. Sarah Leri Mbuik mengusulkan supaya

Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) perwakilan NTT harus lebih proaktif dan menunjukkan independensinya untuk mengaudit kembali kasus-kasus KKN bupati, menyangkut pengumpulan bukti-bukti. "Karena faktanya lain sementara hasil audit jelas-jelas jauh dari objektivitas maka masyarakat merasa kecewa. Untuk itu, BPKP dan lembaga pengawasan keuangan lainnya mesti berbesar hati untuk melakukan terobosan-terobosan, paling tidak dengan mengaudit ulang, kemudian menunjukkan bukti-bukti bahwa ini loh kenyataan yang sebenarnya".

(17)

BAB 1 PENDAHULUAN 7

Universitas Kristen Maranatha Bukti yang objektif lebih dapat diandalkan ketimbang bukti yang memerlukan pertimbangan tertentu untuk menentukan apakah bukti tersebut benar (Arens,Randal& Mark, 2008:229).

Seorang CPA (Certified Public Accountant) harus mempertahankan objektivitas dan bebas dari pertentangan kepentingan dalam melakukan tanggung jawab profesional. Objektivitas berarti tidak memihak dan tidak berat sebelah dalam semua hal yang berkaitan dengan penugasan. Kepatuhan pada prinsip ini akan meningkat bila para anggotanya menjauhkan diri dari keadaan yang dapat menimbulkan pertentangan kepentingan (Boynton, Jhonson & Kell, 2001:103)

Auditor yang memiliki integritas sangatlah diperlukan. Integritas dan obyektivitas merupakan tonggak dalam mewujudkan independensi auditor (akuntan publik). Hal ini didukung oleh pernyataan dari Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Mardiasmo yang sepakat dengan usulan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi, Azwar Abubakar, untuk menambah jumlah auditor untuk meningkatkan integritas pelayanan publik. Integritas berarti tidak memihak dalam melakukan semua jasa. Peraturan 102 tentang integritas dan objektivitas disajikan berikut ini (Arens,Randal& Mark, 2008:121) :

“Dalam pelaksanaan setiap jasa profesional, seorang anggota harus dapat mempertahankan

objektivitas dan integritas, harus bebas dari konflik kepentingan, dan tidak boleh dengan sengaja membuat kesalahan penyajian atas fakta atau menyerahkan penilaiannya kepada orang lain”.

(18)

BAB 1 PENDAHULUAN 8

Universitas Kristen Maranatha pengkomunikasian nilai-nilai entitas dan standar perilaku kepada para karyawan melalui pernyataan kebijakan, kode perilaku dan teladan (Arens,Randal& Mark, 2008:377).

Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengatakan, mengaku kaget dengan hasil audit proyek Hambalang yang dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan. Alasannya, menurut dia, ada ketidaksinkronan antara fakta dan kesimpulan audit, kualitas hasil audit seharusnya bisa lebih baik, paling tidak dari fakta yang ada.

Kecukupan bukti audit lebih berkaitan dengan kualitas bukti audit. Bukti disebut cukup jika jumlahnya (kuantitas) memenuhi syarat untuk mendukung temuan audit. Suatu bukti dapat dikatakan cukup apabila jumlah bukti yang diperoleh untuk meyakinkan validitas dan keandalan temuan audit (I Gusti Agung Rai, 2008:129).

Kualitas audit tidak dapat dipisahkan dari keberadaan auditor. Kualitas audit merupakan suatu kemungkinan (joint probability) dimana seorang auditor akan menemukan dan melaporkan pelanggaran yang ada dalam sistem akuntansi kliennya (De Angelo, 1981 dalam Kusharyanti, 2003:25).

(19)

BAB 1 PENDAHULUAN 9

Universitas Kristen Maranatha 1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang dikemukan sebelumnya, maka masalah yang akan dirumuskan dalam penelitian adalah :

1. Seberapa besar pengaruh independensi auditor terhadap kualitas audit ? 2. Seberapa besar pengaruh objektivitas auditor terhadap kualitas audit ? 3. Seberapa besar pengaruh integritas auditor terhadap kualitas audit ?

4. Seberapa besar pengaruh independensi, objektivitas, dan integritas auditor terhadap kualitas audit?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1 Maksud Penelitian

Adapun maksud dari penelitian ini, untuk memperoleh informasi tentang seberapa

besar pengaruh independensi, objektivitas, dan integritas seorang auditor independen terhadap kualitas audit yang dihasilkan sesuai dengan standar-standar yang telah ditetapkan.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui seberapa besar independensi auditor berpengaruh terhadap kualitas

audit.

2. Untuk mengetahui seberapa besar objektivitas auditor berpengaruh terhadap kualitas audit.

3. Untuk mengetahui seberapa besar integritas auditor berpengaruh terhadap kualitas audit. 4. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh independensi, objektivitas, dan integritas

(20)

BAB 1 PENDAHULUAN 10

Universitas Kristen Maranatha 1.4 Kegunaan Penelitian

Adapun penelitian ini dilakukan dengan harapan bermanfaat bagi: 1. Kantor Akuntan Publik

Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi Kantor Akuntan Publik khususnya bagi para auditor untuk mengetahui seberapa besar pengaruh independensi, objektivitas, dan integritas terhadap kualitas audit sehingga kualitas audit yang dihasilkan oleh auditor semakin meningkat.

2. Akademisi

Penelitian ini diharapkan dapat membuka cakrawala akademisi sehingga mempersiapkan mahasiswa untuk dapat bekerja di Kantor Akuntan Publik dengan memiliki independensi, objektivitas, dan integritas sebagai seorang auditor.

3. Masyarakat Umum

(21)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 101

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1

Kesimpulan

Setelah penulis mengadakan pembahasan mengenai Pengaruh Independensi, Objektivitas, dan Integritas Auditor terhadap Kualitas Audit, maka penulis dalam bab ini akan mencoba menarik suatu kesimpulan dan memberikan saran berdasarkan atas uraian yang telah penulis kemukakan dalam bab sebelumnya.

1. Independensi Auditor secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Kualitas Audit dengan persentase hubungan sebesar 24,13%, sedangkan sisanya sebesar 75,87% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diamati oleh peneliti

2. Objektivitas Auditor secara parsial memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap Kualitas Audit dengan persentase hubungan sebesar 25,44%, sedangkan sisanya sebesar 74,56% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diamati oleh peneliti

3. Integritas Auditor secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Kualitas Audit dengan persentase hubungan sebesar 31,77%, sedangkan sisanya sebesar 68,23% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diamati oleh peneliti.

(22)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 102

5.2 Saran

Adapun saran yang dapat peneliti berikan adalah sebagai berikut :

1. Auditor diharapkan dapat meningkatkan sikap independensinya baik independensi in fact/fakta maupun independensi in appearance/penampilan, yaitu dengan tidak memihak, tidak tergantung pada orang lain dan bebas dari pengaruh pihak lain dalam mempertimbangkan fakta dan menyatakan pendapatnya dalam audit karena dengan mempertahankan sikap independen maka maka kualitas laporan keuangan dapat dipertanggungjawabkan.

2. Auditor diharapkan dapat meningkatkan sikap objektivitasnya, yaitu dengan bersikap adil, tidak memihak, jujur secara intelektual, tidak berprasangka atau bias, serta bebas dari benturan kepentingan atau berada dibawah pengaruh pihak lain.

3. Auditor diharapkan dapat meningkatkan sikap integritasnya, yaitu dengan mempertimbangkan semua keputusan yang dibuat secara benar dan pantas, tidak mengorbankan kepercayaan publik untuk keuntungan pribadi, dan jujur, karena dengan integritas yang tinggi, maka auditor dapat meningkatkan kualitas hasil pemeriksaannya.

4. Auditor diharapkan dapat meningkatkan independensi, objektivitas, serta integritasnya. Auditor

yang mendapat tugas dari kliennya haruslah benar-benar independen, objektif, dan berintegritas.

(23)

DAFTAR PUSTAKA 103

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Ainapure Varsha & Ainapure Mukun. (2009). Auditing and Assurance. Second Edition. PHI Learning Private Limited, New Delhi.

Ani. Audit Century, DPR Minta Bantuan Auditor Independen.

http://tekno.kompas.com/read/2009/12/04/15165548/audit.century.dpr.minta.bantuan.aud itor.independen. Jumat, 4 Desember 2009 | 15.16 WIB.

Arens,Randal & Mark. (2008). Auditing dan Jasa Assurance (Pendekatan Terintegrasi). Edisi Keduabelas. Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Asep Hermawan. (2005). Penelitian Bisnis Paradigma Kuantitatif. Jakarta: Gramedia Media Sarana Indonesia.

Ating Somantri & Sambas Ali Muhidin. (2006). Aplikasi Statistika dalam Penelitian. Bandung: Pustaka Setia.

Ayu Prima Sandi. BPKP Butuh Ratusan Auditor Tambahan.

http://www.tempo.co/read/news/2013/03/13/092466894/BPKP-Butuh-Ratusan-Auditor-Tambahan. Rabu, 13 Maret 2013 | 21:52 WIB.

Ayu Prima Sandi. Menteri Keuangan Protes Audit Hambalang.

http://www.tempo.co/read/news/2012/11/03/063439450/Menteri-Keuangan-Protes-Audit-Hambalang. Sabtu, 03 November 2012 | 07:59 WIB

Batubara, Rizal Iskandar. 2008. Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan, Kecakapan Profesional, Pendidikan Berkelanjutan, dan Independensi Pemeriksa terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan. Tesis. Universitas Sumatera Utara Medan.

Benbow, Donald W, Ahmad K. Elshennawy, H. Fred Walker. (2003). The Certified Quality Technician. United States of America: American Society for Quality.

Benbow, Donald W, Roger W. Berger, Ahmad K. Elshennawy, H. Fred Walker. (2002). The Certified Quality Engineer. United States of America: American Society for Quality.

Boynton, William C; Walter G. Kell, and Ray Johnson. (2001). Modern Auditing. 7th Edition, New York John Willey and Sons, Inc.

(24)

DAFTAR PUSTAKA 104

Universitas Kristen Maranatha Cloud, Henry. (2007). Integritas - Keberanian Memenuhi Tuntutan Kenyataan. Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama.

Christiawan, Yulius Jogi. (2003). Kompetensi dan Independensi Akuntan Publik: Refleksi Hasil Penelitian Empiris. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol.4 No. 2.

DeAngelo, L.E. (1981). “Auditor Independence, “Low Balling”, and Disclosure Regulation”. Journal of Accounting and Economics. August.

Eunike Christina Elfarini. (2007). .Pengaruh Independensi dan Kompetensi Auditor Terhadap Kualitas Audit .FEUN Semarang

Gde Muninjaya. (2002). Langkah-Langkah Praktis Penyusunan Proposal Dan Publikasi Ilmiah. Jakarta: EGC.

Harinaldi. (2005), Prinsip-Prinsip Statistik untuk Teknik dan Sains, Erlangga, Jakarta.

Harun Al Rasyid. (1993). Metoda sampling dan Penskalaan, Jurusan Statistika Universitas Padjadajaran.

Henry Simamora. (2002). Auditing. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Hiro Tugiman. (2006). Standar Profesional Audit Internal. Kanisius: Bandung.

Ho, Samuel.K.M. (1999). Operations and Quality Management. UK: International Thomson Publishing.

Husein Umar. (2002). Metode Riset Komunikasi Organisasi. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Husein Umar. (2005). Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

(25)

DAFTAR PUSTAKA 105

Universitas Kristen Maranatha I Gusti Agung Rai. (2008). Audit Kinerja Pada Sektor Publik. Jakarta: Salemba Empat.

Ika Sukriah dkk. (2009). Jurnal. “Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Objektivitas, Integritas, dan Kompetensi terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan”. Simposium Nasional Akuntansi XII, Palembang.

Imam Ghozali. (2011). Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program IBM SPSS 19. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Islahuzzaman. (2012). Istilah-istilah Akuntansi & Auditing. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Ikatan Akuntan Indonesia, (2001), Standar Profesional Akuntan Publik. Jakarta : Salemba Empat.

Iqbal Hasan, M. (2008). Analisis Data dengan Statistik. Jakarta: Bumi Aksara.

Jem's de Fortuna. LSM: Ada Upaya Alihkan Kasus KKN Bupati Flores Timur.

http://www.tempo.co.id/hg/nusa/nusatenggara/2004/01/13/brk,20040113-04,id.html. 13 Januari 2004

Jogiyanto. (2010). Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-pengalaman. Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Kumar, Ravinder and Sharma Virender. (2005). Auditing Principles and Practice. Asoke K. Ghosh, Prentice-Hall of India Private Limited, M-97, Connaught Circus, New Delhi-110001.

Kusharyanti. (2003). Temuan Penelitian Mengenai Kualitas Audit dan Kemungkinan Topik Penelitian di Masa Datang. Jurnal Akuntansi dan Manajemen (Desember).

Leny Sulistiyowati, (2010), Panduan Praktis Memahami Laporan Keuangan. PT Elex Media Komputindo, Jakarta.

(26)

DAFTAR PUSTAKA 106

Universitas Kristen Maranatha Lind . Marchal . Wathen, (2007). Teknik teknik STATISTIKA dalam BISNIS DAN EKONOMI

Edisi 13, Penerbit Salemba Empat, Jakarta

Mabruri, Havidz dan Jaka Winarna, 2010. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Hasil Audit di lingkungan Pemerintah Daerah. Simposium Nasional Akuntansi XIII.

Mautz, R.K. dan H.A. Sharaf. (1961). The Philosophy of Auditing. Sarasota,Florida: American Accounting Association.

Mayangsari, Sekar. (2003). Pengaruh Keahlian dan Independensi terhadap Pendapat Audit: Sebuah Kuasieksperimen. Jurnal Riset Akuntan Indonesia. Vol. 6 No.1 (Januari).

Messier, William F, Steven M. Glover, Douglas F. Prawitt. 2005. Auditing and Assurance Service: A System Approach. Edisi Empat. Buku 2. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Mulyadi. (2002). Auditing. Edisi Keenam. Buku 1. Jakarta: Salemba Empat. Mulyadi. (2008). Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.

Mutchler, J.F. (2003). Independence and Objectivity: A Framework for Research Opportunities in Internal Auditing. The Institute of Internal Auditors, Altamonte Springs, FL.

Moh Nazir. (2009). Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.

Nur Indriantoro dan Bambang Supomo. (1999). Metodologi Penelitian Bisnis, Yogyakarta, BPFE Yogyakarta.

Orin Basuki. Akuntan Publik Diatur dalam 62 Pasal.

http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2011/03/30/13224679/twitter.com. Rabu, 30 Maret 2011 | 13:22 WIB.

(27)

DAFTAR PUSTAKA 107

Universitas Kristen Maranatha Sawyer, Lawrence B, Mortimer A. Dittenhofer, James H. Scheiner. 2005. Sawyer’s Internal Auditing: The Practice of Modern Internal Auditing. Edisi lima. Buku 1. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Siti Kurnia Rahayu dan Ely Suhayati. (2009) . Auditing Konsep dasar dan Pedoman Pemeriksaan Akuntan Publik : Graha Ilmu. Yogyakarta.

Sower, Victor. E. 2011. Essentials of Quality. United States of America: Courier Westford. Suliyanto. (2009). Metode Riset Bisnis. Yogyakarta: Andi.

Sugiyono, (2008). Metode Penelitian Kunatitatif Kualitatif dan R&D. Bandung Alfabeta.

Suharsimi Arikunto. (2002). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi IV, Jakarta: Rineka Cipta.

Sukrisno Agoes dan I Cenik Ardana. (2009). Etika Bisnis Dan Profesi Tantangan Membangun Manusia Seutuhnya. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Sunarto. (2003). Auditing. Yogyakarta: Panduan.

Strohm, Christiane. (2005). United States and European Union Auditor Independence Regulation: Implication for Regulators and Auditing Practice. Deutscher Universitas-Verlag I GWV Fachverlage GmbH, Wiesbaden 2006.

Verma, Harsh V. (2012). Services Marketing. Second Edition. Dorling Kindersley (India) Pvt. Ltd., licensees of Pearson Education in South Asia.

Wahyu Daniel. BPK Tantang Depkeu Sebutkan Auditor yang Minta Uang.

http://finance.detik.com/read/2008/06/12/112601/955009/4/bpk-tantang-depkeu-sebutkan-auditor-yang-minta-uang. Kamis, 12/06/2008 11:26 WIB

Wibowo, Setyo. 2006. Prinsip-Prinsip Dasar Kode Etik Auditor Internal. XVD. Anak Muda Tak Mau Jadi Akuntan Publik.

http://edukasi.kompas.com/read/2009/03/16/18442586/Anak.Muda.Tak.Mau.Jadi.Akunta

Referensi

Dokumen terkait

Didahului dengan uraian pengantar kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan, akan dilakukan oleh HATTI Pusat yang antara lain akan dibuatnya MANUAL GEOTEKNIK GEDUNG : PANDUAN

Penulis mengobservasi bahwa peningkatan efisiensi bisa diperoleh dengan menggunakan metode frekuensi contoh nol – sebuah metode yang mengobservasi proporsi dari

“Bagaimanakah kinetika laju pertumbuhan dan hasil isolasi DNA genomik konsorsium bakteri dari perairan hydrothermal vent Kawio menggunakan medium campuran 25% BHMS +

Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Illahi Robbi yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulisan tesis yang berjudul “

AN ANALYSIS OF READABILITY OF EXPANDING WORDS IN SUBTITLING OF THE LAST SAMURAI MOVIE..

Berdasarkan uraian di atas, didapatkan bahwa regulasi emosi pada siswa di SMA Islam Cikal Harapan BSD diharapkan dapat membuat siswa tetap positif ketika

Sehingga mempunyai kesiapan mental untuk melaksanakan pendekatan belajar aktif ( active learning strategy ) sebagai hasil dari adanya pembaharuan pendidikan sehingga

Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kepemimpinan transformasional kepala sekolah antara lain berlatih menampilkan kepemim- pinan yang dapat dipercaya oleh bawahan