iv Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK
PT. Hegar Sumber Kreasi merupakan perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur pembuatan produk-produk yang terbuat dari carbon steel maupun stainless steal, dimana pesanan pada perusahaan ini bersifat Job Order. Cukup banyak produk yang dihasilkan oleh perusahaan ini, seperti pagar, teralis, pintu, canopy, tangga, kusen jendela dan pintu, dan masih banyak lagi. Perusahaan menjadwalkan job dengan melihat job yang memiliki tingkat pengerjaan yang sederhana terlebih dahulu, atau yang memiliki lebih sedikit komponen, atau yang memiliki sedikit perakitan. Dengan penerapan metode penjadwalan tersebut, menyebabkan mesin kurang dimanfaatkan secara maksimal mengakibatkan waktu menganggur (delay) pada mesin menjadi bertambah, sehingga utilisasi mesin menjadi rendah, dan makespan menjadi lebih lama.
Untuk mengatasi masalah yang dihadapi oleh perusahaan, pertama-tama dilakukan perbandingan antara Jadwal Aktif dan Algoritma Tabu Search. Berdasarkan metode Jadwal Aktif diperoleh nilai makespan sebesar 1817 menit, waktu menganggur sebesar 12685 menit, dan utilisasi mesin sebesar 22.4%. Sedangkan metode Algoritma Tabu Search diperoleh nilai makespan sebesar 1797 menit, waktu menganggur sebesar 12507 menit, dan utilisasi mesin sebesar 22.67%. Setelah dilakukan perbandingkan kedua metode tersebut maka terpilihlah Algoritma Tabu Search yang menjadi metode usulan terbaik. Algoritma terbaik, yaitu Tabu Search dibandingkan dengan metode penjadwalan perusahaan, kemudian pada akhirnya Algoritma Tabu Search dapat diusulkan untuk dipakai oleh perusahaan karena memiliki hasil yang lebih baik daripada metode penjadwalan perusahaan.
Berdasarkan metode penjadwalan perusahaan saat ini diperoleh nilai
makespan sebesar 1821 menit. Sedangkan metode Algoritma Tabu Search
diperoleh nilai makespan sebesar 1797 menit, sehingga perusahaan dapat meminimasi nilai makespan sebesar 24 menit atau 1.3%. Hal ini menyebabkan total delay yang diperoleh perusahaan sebelum menggunakan Algoritma Tabu
Search yaitu sebesar 12751 menit, dan setelah menggunakan metode Algoritma Tabu Search berkurang menjadi 12507 menit, sehingga perusahaan dapat
meminimasi total delay sebesar 244 menit atau 1.9%. Tidak hanya mengurangi waktu delay, namun tingkat utilisasi mesin pun akan meningkat, hal ini terlihat dari sebelum menggunakan Algoritma Tabu Search, tingkat utilisasi mesin yang diperoleh sebesar 22.19% dan setelah menggunakan Algoritma Tabu Search tingkat utilisasi mesin meningkat menjadi 22.67%. Walaupun hasil yang diberikan terlihat tidak terlalu siginifikan namun keuntungan tambahan dari Algortima Tabu
Search ini adalah waktu proses penjadwalan yang dihasilkan sangat kecil
vii Universitas Kristen Maranatha 2.2.3 Tahap-tahap untuk Mengaplikasikan Algoritma Tabu
Search dalam Masalah Penjadwalan Job Shop ………. 2 – 18 2.2.4 Langkah-langkah Untuk Membuat Algoritma Tabu
viii Universitas Kristen Maranatha 3.3Langkah-langkah Pengolahan Data dengan Menggunakan
Metode Tabu Search ………. 3 – 7 3.4Keterangan Langkah-langkah Pengolahan Data dengan
Menggunakan Metode Tabu Search ……… 3 – 9 BAB 4 PENGUMPULAN DATA
4.1Data Umum Perusahaan
ix Universitas Kristen Maranatha 5.5.3 Analisis Perbandingan Jadwal Aktif dengan Metode
Algoritma Tabu Search
5.5.3.1 Analisis Hasil Makespan ……… 5 – 41 5.5.3.2 Analisis Waktu Menganggur ……….. 5 – 42 5.5.3.3 Analisis Tingkat Utilisasi Mesin ………. 5 – 43 5.5.4 Analisis Perbandingan Metode Penjadwalan Perusahaan
dengan Metode Algoritma Tabu Search 5.5.5.2 Analisis Waktu Menganggur Kasus Tambahan... 5 – 48 5.5.5.3 Analisis Tingkat Utilisasi Mesin Kasus Tambahan 5 – 49 5.5.6 Analisis Perbandingan Kasus Aktual/Perusahaan dan
Kasus Tambahan ……… 5 – 51 5.5.7 Analisis Kelemahan Metode Penjadwalan Perusahaan.. 5 – 55 5.5.8 Analisis Manfaat Metode Penjadwalan Tabu Search … 5 – 56 BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
x Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI (Lanjutan)
DAFTAR PUSTAKA ………. xviii
LAMPIRAN
KOMENTAR DOSEN PENGUJI DATA PENULIS
xii Universitas Kristen Maranatha Tabel 5.30 Perbandingan Nilai Makespan Metode Jadwal Aktif
dengan Algoritma Tabu Search 5 – 41
Tabel 5.31 Perbandingan Waktu Menganggur Jadwal Aktif dengan
Algoritma Tabu Search 5 – 42
Tabel 5.32 Perbandingan Utilisasi Mesin Jadwal Aktif dengan
Algoritma Tabu Search 5 – 43
Tabel 5.33 Perbandingan Nilai Makespan Metode Penjadwalan
Perusahaan dengan Algoritma Tabu Search 5 – 44 Tabel 5.34 PerbandinganWaktu Menganggur Penjadwalan Perusahaan
dengan Algoritma Tabu Search 5 – 44
Tabel 5.35 Perbandingan Utilisasi Mesin Penjadwalan Perusahaan
dengan Algoritma Tabu Search 5 – 46
Tabel 5.36 Tabel Perbandingan Hasil Makespan Kasus Tambahan 5 – 47 Tabel 5.37 Perbandingan Waktu Menganggur Kasus Tambahan 5 – 48 Tabel 5.38 Tabel Perbandingan Tingkat Utilisasi Mesin Kasus
xiii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL (lanjutan)
Tabel Judul Halaman
Tabel 5.39 Tabel Perbandingan antara Kasus Perusahaan dan Kasus
Tambahan 5 – 51
Tabel 5.40 Tabel Pembebanan Operasi Setiap Mesin Pada Kasus
Tambahan 5 – 52
Tabel 5.41 Tabel Pembebanan Operasi Setiap Mesin Untuk Kasus
Aktual 5 – 52
Tabel 5.42 Tabel Perbandingan Pertambahan Mesin 5 – 53 Tabel 5.43 Tabel Kelemahan Metode Penjadwalan dibandingkan
xiv Universitas Kristen Maranatha
xv Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR (lanjutan)
Gambar Judul Halaman
Gambar 5.11 Gantt Chart Metode Penjadwalan Perusahaan Kasus 1 5 – 21 Gambar 5.12 Gantt Chart Algoritma Tabu Search Kasus 1 5 – 21 Gambar 5.13 Gantt Chart Metode Penjadwalan Perusahaan Kasus 2 5 – 23 Gambar 5.14 Gantt Chart Algoritma Tabu Search Kasus 2 5 – 23 Gambar 5.15 Gantt Chart Metode Penjadwalan Perusahaan Kasus 3 5 – 25 Gambar 5.16 Gantt Chart Algoritma Tabu Search Kasus 3 5 – 26 Gambar 5.17 Gantt Chart Metode Penjadwalan Perusahaan Kasus 4 5 – 28 Gambar 5.18 Gantt Chart Algoritma Tabu Search Kasus 4 5 – 29
Gambar 5.24 Perbandingan Makespan Metode Perusahaan & Tabu
Search Pada Kasus Tambahan 5 – 47
Gambar 5.25 Perbandingan Waktu Menganggur Metode Perusahaan &
Tabu Search Pada Kasus Tambahan 5 – 48
Gambar 5.26 Perbandingan Utilisasi Mesin Metode Perusahaan &
Tabu Search Pada Kasus Tambahan 5 – 50
Gambar 5.27 Perbandingan Nilai Makespan Pada Saat Penambahan
Mesin 5 – 54
Gambar 5.28 Perbandingan Waktu Menganggur Pada Saat Penambahan
Mesin 5 – 55
Gambar 5.29 Perbandingan Tingkat Utilisasi Mesin Pada Saat
xvi Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR (lanjutan)
Gambar Judul Halaman
Gambar 5.30 Perbandingan Hasil Makespan 5 – 40
Gambar 5.31 Total Waktu Menganggur 5 – 40
xvii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Judul Halaman
1 Tata Cara Penggunaan Software Algoritma Tabu Search L1 – 1
2 Gantt Chart
Gantt Chart Metode Penjadwalan Perusahaan L2 – 1
Gantt Chart Metode Penjadwalan Aktif L2 – 2
Gantt Chart Metode Penjadwalan Algoritma Tabu Search L2 – 3
LAMPIRAN 1
TATA CARA PENGGUNAAN SOFTWARE
Langkah-langkah penggunaan Software Algoritma Tabu Search Job Shop :
1. Buka program Algoritma Tabu Search
Di dalam input job terdapat 3 bagian, yaitu :
a. Input case, yang terdiri dari nama mesin dan jumlah mesin, setelah diisi maka klik simpan mesin
b. Input job, yang terdiri dari nama job, nama lot, nama komponen, dan jumlah operasi, setelah diisi maka klik simpan job
c. Input operasi
Pada kolom pilih job, pengguna memilih job dari job-job yang telah disimpan sebelumnya, setelah itu diisi pada kolom dibawahnya.
Masukkan data-data yang ada ke dalam semua bagian, jika telah selesai maka pada kolom save case, ketik nama file yang sesuai kemudian klik save case. Contoh pengisian Input Job :
Input Assembly digunakan untuk komponen-komponen yang akan dirakit. Di
dalam input assembly terdapat 3 tahap yang harus diisi, yaitu : a. Input Produk
- Nama Assembly diisi dengan menggunakan tanda “-“. Misalnya : A-1 - Jumlah Operasi, banyaknya operasi perakitan dalam A-1
- Klik Simpan Produk b. Load Option
Diisi dengan nama save case yang telah ditulis sebelumnya pada Input Job
c. Save Option
Isi kolom-kolom yang dibawahnya, yaitu nama operasi, produk pendahulu, mesin, dan waktu. Setelah diisi semua maka klik Save Kasus.
Langkah – langkah proses data ;
a. Isi nama file, sesuai dengan nama save case yang telah diisi di input job, setelah itu jumlah mesin dan jumlah job akan keluar.
b. Isi iterasi maksimum yang diinginkan.
d. Untuk mengetahui makespan tiap mesin, maka klik mesin yang diinginkan.
Mesin Pressbreak :
Mesin Cutting :
Mesin Gerinda :
Mesin Spray Gun :
Mesin Bor :
Mesin Penghalus Kayu Listrik :
LAMPIRAN 2
LAMPIRAN 3
KOMENTAR DOSEN PENGUJI
Nama Mahasiswa : Nina FebrianiNRP : 0623004
Judul Tugas Akhir : Usulan Penjadwalan Produksi Dengan Menggunakan Algoritma Tabu Search
(Studi Kasus di PT. Hegar Sumber Kreasi, Bandung)
Komentar-Komentar Dosen Penguji :
1. Periksa ulang kalimat-kalimat pada sub bab 1.2 Identifikasi Masalah mulai baris ke-7 : “….. sehingga dapat menyebabkan
utilisasi mesin rendah* dan meningkatkan hasil makespan* ……….. kriteria
meminimasi** makespan. Hal ini ……. meminimalisasi** delay “
Membingungkan
** Apa bedanya? Mana yang benar?
2. Perhatikan kalimat-kalimat yang penulis tulis, jangan sampai membingungkan atau salah pengertian.
3. Perbaiki tata kalimat
4. Masalah kelihatannya sangat berat (mesin banyak yang menganggur, utilisasi rendah, makespan lama), tetapi usulan yang diberikan tidak terlalu signikan.
5. Masalah awal : mesin tidak menjadi masalah sedangkan usulan yang diberikan jumlah mesin ditambah.
6. Apabila usulan akan dilakukan oleh perusahaan, apakah sepadan antara % keuntungan dengan investasi / usaha yang dilakukan.
7. Kemukakan pada saran hal-hal yang menjadi kekurangan yang dilakukan peneliti sehingga keefektivan metode usulan tidak terlihat 8. Tampaknya pemesanan kurang sehingga pemasaran yang
DATA PENULIS
Nama : Nina Febriani
Alamat di Bandung : Taman Kopo Indah I M-47 Alamat Asal : Taman Kopo Indah I M-47 No. Telp Bandung : (022) 5402351
No. HP : 081809787021
Alamat email : green_feb11@yahoo.com
Pendidikan : SMAK 3 BPK PENABUR, Bandung
Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha Nilai Tugas Akhir : A
1 - 1 Universitas Kristen Maranatha
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Pada perkembangan perindustrian sekarang ini, sebagian besar perusahaan memproduksi multiple jobs / lebih dari 1 jenis pekerjaan. Pada perusahaan yang memproduksi produknya berdasarkan pesanan / job order maka akan semakin banyak produk beragam yang harus diselesaikan untuk memuaskan kebutuhan pelanggan. Semakin banyak pesanan yang datang ke meja produksi suatu perusahaan, maka sebaiknya dapat diatur dan dijadwalkan dengan optimal. Pengaturan urutan job sangatlah penting, karena hal ini akan menyebabkan pengurangan delay atau menganggur pada mesin dan pekerja, sehingga waktu penyelesaian akan lebih cepat selesai dan biaya yang dikeluarkan pun akan dapat diminimalisasikan.
Masalah tersebut tidak luput dari perusahaan yang akan diamati. Nama perusahaan tersebut adalah HEGAR SUMBER KREASI, perusahaan tersebut bergerak dalam bidang manufaktur, pembuatan produk-produk yang terbuat dari carbon steal maupun stainless steal. Cukup banyak produk yang dihasilkan oleh perusahaan ini, seperti pagar, teralis, pintu, canopy, tangga, kusen jendela dan pintu, dan masih banyak lagi. Dari pengamatan awal yang dilakukan, perusahaan mengalami permasalahan dalam hal delay pada mesin, seperti mesin pressbreak, gerinda, dan mesin bor. Jika masalah ini terus dibiarkan maka akan mengakibatkan utilisasi pada mesin akan menurun dan
makespan akan semakin besar. Delay pada mesin dapat terjadi karena
Bab 1 Pendahuluan 1 - 2
Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha sehingga mesin dapat dipakai terus, dan faktor metoda penjadwalan perusahaan saat ini dirasakan kurang maksimal untuk dapat menyelesaikan masalah yang ada.
Dengan alasan itulah, maka dibutuhkan metode penjadwalan yang dapat meminimasi hasil makespan. Jika digunakan metode penjadwalan yang dapat meminimasi hasil makespan, maka akan mengurangi delay pada mesin sehingga utilisasi mesin akan bertambah, selain itu job berikutnya yang harus dikerjakan pun akan lebih cepat diproses. Hal ini sesuai dengan permasalahan yang tengah dihadapi perusahaan saat ini, sehingga dengan perbaikan metode penjadwalan akan membantu perusahaan dalam menangani permasalahan
delay mesin.
1.2Identifikasi Masalah
Setelah melakukan pengamatan awal, maka penulis dapat mengidentifikasi beberapa masalah yang ada yaitu faktor manusia, material, mesin, dan metode penjadwalan. Namun demikian, faktor manusia, material, dan mesin tidaklah menjadi kendala bagi perusahaan karena kemungkinan terjadi sangatlah kecil dan dapat ditanggulangi. Oleh karena itu, permasalahan yang ada datang dari adanya delay pada mesin. Hal ini disebabkan karena metode penjadwalan yang digunakan saat ini kurang tepat, sehingga dapat menyebabkan utilisasi mesin menjadi rendah dan makespan yang dihasilkan semakin besar. Jika hasil makespan semakin besar maka job berikutnya akan semakin lama diproses. Oleh karena itu, untuk menghindari hal tersebut terjadi maka akan dilakukan usulan penjadwalan perusahaan dengan kriteria minimasi makespan. Hal ini dilakukan untuk meminimasi delay pada mesin dan meningkatkan tingkat utilisasi mesin.
1.3Pembatasan Masalah dan Asumsi
Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut: 1. Penjadwalan dilakukan untuk data pesanan pada tanggal 10 Juli 2009,
Bab 1 Pendahuluan 1 - 3
Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha Adapun asumsi dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut:
1. Mesin dalam kondisi baik.
2. Operator memiliki keterampilan cukup. 3. Material sudah cukup tersedia.
4. Proses pengukuran dan pemeriksaan bahan baku dianggap sudah dilakukan dalam kondisi siap pakai.
5. Pembatalan suatu job tidak boleh terjadi 6. Tidak ada job sisipan
7. Proses yang diamati hanya yang terjadi di lantai produksi, pemasangan di luar lantai produksi tidak diperhitungkan.
1.4Perumusan Masalah
Adapun perumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut:
1. Bagaimana kondisi penjadwalan perusahaan saat ini dan apakah kelemahan dari penjadwalan perusahaan saat ini?
2. Bagaimanakah usulan metode penjadwalan yang sebaiknya diterapkan untuk mengatasi kendala dari perusahaan?
3. Apakah manfaat dari perbandingan metode penjadwalan yang dipakai perusahaan saat ini dengan metode penjadwalan yang diusulkan?
1.5Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini antara lain:
1. Mengetahui kondisi penjadwalan perusahaan saat ini dan mengidentifikasi kelemahan dari penjadwalan perusahaan saat ini.
2. Memberikan usulan metode penjadwalan yang sebaiknya diterapkan untuk mengatasi kendala dari perusahaan.
Bab 1 Pendahuluan 1 - 4
Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha 1.6Sistematika Penulisan
BAB 1 PENDAHULUAN
Pada bab 1 ini, berisi mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan dari penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab 2 ini berisi mengenai teori–teori yang akan digunakan dalam melakukan penelitian dan penyusunan laporan. Selain itu juga, mengenai keuntungan dari metode ini beserta teori lainnya yang berhubungan dengan metode yang digunakan.
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab 3 ini berisi mengenai langkah–langkah yang dilakukan dalam melakukan penelitian ini dari awal sampai dengan penyusunan laporan dan penarikan suatu kesimpulan. Pada bab ini juga berisi langkah-langkah metode
tabu search yang akan digunakan. Metodologi penelitian ini digambarkan
dalam suatu flowchart.
BAB 4 PENGUMPULAN DATA
Berisi mengenai data–data yang dikumpulkan untuk mendukung penelitian ini, seperti data hasil wawancara, data hasil pengamatan langsung di perusahaan dan juga data hasil pengambilan waktu untuk setiap pekerjaan.
BAB 5 PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA
Bab 1 Pendahuluan 1 - 5
Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
6 – 1 Universitas Kristen Maranatha
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1Kesimpulan
1. Kondisi penjadwalan perusahaan
Perusahaan memiliki 3 krieria dalam menjadwalkan job yang ada, yaitu :
a. Job yang memiliki tingkat pengerjaan yang sederhana terlebih dahulu
b. Job yang memiliki lebih sedikit komponen
c. Job yang memiliki sedikit perakitan.
Setelah dilakukan perhitungan dengan metode penjadwalan perusahaan maka dapat terlihat bahwa metode perusahaan ini memiliki kelemahan. Hal ini terlihat dari gantt chart yang telah dilakukan, dari
gantt chart tersebut terlihat bahwa metode ini memiliki makespan yang
besar yaitu sebesar 1821 menit dan total waktu menganggur yang lama yaitu sebesar 12751 menit serta tingkat utilisasi yang dihasilkan sebesar 22.19%.
2. Usulan Metode Penjadwalan yang sebaiknya diterapkan perusahaan
Metode penjadwalan yang saat ini digunakan perusahaan merupakan metode heuristik, begitu pula dengan metode penjadwalan aktif. Dengan menggunakan metode heuristik maka diperlukan waktu lebih dalam perhitungannya dan hasilnya pun kurang mendekati optimal. Untuk mendapatkan hasil yang mendekati optimal maka diperlukan metode metaheuristik dengan menggunakan software sehingga waktu prosesnya tidak memakan waktu lama.
Bab 6 Kesimpulan dan Saran 6-2
Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha
makespan yang dihasilkan akan lebih baik, hal ini terbukti dari waktu
makespan sebelum menggunakan Algoritma Tabu Search sebesar 1821
menit, setelah menggunakan Algoritma Tabu Search berkurang menjadi 1797 menit. Waktu menganggur berkurang dari 12751 menit menjadi 12507 menit, sedangkan tingkat utilisasi bertambah dari 22.19% menjadi 22.67%.
3. Manfaat yang diperoleh perusahaan dari metode usulan
Adapun manfaat yang diperoleh dengan menggunakan metode penjadwalan Tabu Search, yaitu :
1. Algoritma Tabu Search memberikan hasil penjadwalan dengan nilai
makespan yang lebih baik 1.31% dibandingkan dengan metode
penjadwalan perusahaan.
2. Jika menggunakan Algoritma Tabu Search dapat meminimalisasi waktu menganggur sebesar 1.90%.
3. Jika menggunakan Algoritma Tabu Search dapat meningkatkan utilisasi mesin sebesar 2.16%
6.2Saran
Adapun saran-saran yang diberikan untuk perusahaan, adalah sebagai berikut : 1. Perusahaan sebaiknya menggunakan metode Algoritma Tabu Search
sebagai salah satu alternatif untuk menyelesaikan masalah penjadwalan, walaupun hasil yang diberikan terlihat tidak terlalu siginifikan namun keuntungan tambahan dari Algortima Tabu Search ini adalah waktu proses penjadwalan yang dihasilkan sangat kecil dibandingkan dengan metode penjadwalan perusahaan
2. Mengadakan penelitian lebih lanjut untuk pengembangan Algoritma Tabu
Search untuk job sisipan.
xviii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
1. Baker, Kenneth R.; “Introduction to Sequencing and Scheduling”, John Wiley and Sons Inc., New York, 1974.
2. Conway, Richard W., et al.; “Theory of Scheduling”, Addison
5. Kusuma, Hendra, Ir.; “Perencanaan dan Pengendalian Produksi I”, Universitas Kristen Maranatha, Bandung, 1992
6. Morton, Thomas E.; “Heuristic Scheduling System”, Thomas E. Morton and David W., John Wiley and Sons Inc., Canada, 1993.
7. Parker R. Gary.; “Deterministic Scheduling Theory”, Chapman & Hall, London, 1995.
8. Sutalaksana, I.Z., Anggawisastra R., Tjakraatmadja, J.H.; “Teknik Tata Cara Kerja”, Jurusan Teknik Industri ITB, Bandung, 1979.
9. Glover, Fred.,”Tabu Search Introduction”,
http://priyandari.staff.uns.ac.id/, access date : 9 November 2009.
10. Rinaldi (2006), “Makalah Stmik 2006”,
http://www.informatika.org/~rinaldi/Stmik/2005-2006/Makalah2006 , access data : 11 November 2009