i
ABSTRAK
Achmad Haykal, K1C050037. 2012. Skripsi ini berjudul ‘Konflik Pengetahuan Kepemilikan Tanah Di Minangkabau’. Dosen Pembimbing Utama Hj. Kismiyati El Karimah, Dra.,M.Si dan dosen Pembimbing Pendamping S. Kunto Adi Wibowo, S.Sos., M.Comm. Jurusan Manajemen Komunikasi, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Padjadjaran, Jatinangor.
Tanah di Minangkabau merupakan kepemilikan komunal yang dimiliki oleh kekerabatan kaum menurut matrilineal. Pengetahuan adat mengenai tanah sering kali kontradiksi dengan pengetahuan yang lain hingga kerap menimbulkan konflik. Penelitian ini berusaha menggambarkan terjadinya konflik dalam dominasi pengetahuan yang tercipta dari perjalanan wacana dalam kesejarahan tanah di Minangkabau.
Untuk menganalisis permasalahan diatas, penelitian ini menggunakan konsep hibriditas dari perspektif postkolonial dan konsep wacana Foucault. Implikasi dari penggunaan konsep tersebut adalah penggunaan metode analisis wacana kritis Sara Mills.
Pengetahuan tanah yang bertentangan hadir dalam ruang liminal, yakni ruang dimana adanya negoisasi-negoisasi pengetahuan yang kemudian melahirkan suatu entitas hibrid yang baru. Entitas hibrid yang baru antara lain adalah hadirnya pengetahuan pusako-eigendom, harta pencahariaan dan mamak kepala waris. Hibriditas-hibriditas tersebut hadir dalam pengetahuan Negara kolonial dan Negara Indonesia.
Saran dan refleksi dari penelitian ini adalah, pengetahuan hibrid dalam penelitian ini ternyata juga tidak mampu untuk meredam konflik tanah yang terjadi di Minangkabau. Padahal pengetahuan tersebut lahir dari proses negoisasi sejumlah pengetahuan yang bersilangan. Berarti pengetahuan tentang tanah tidak pernah mencukupi untuk meredam konflik yang terjadi.
Skripsi M ahasiswa U niversitas Padjadjaran (I V-2012)
Achmad Haykal - K onflik Pengetahuan K epemilikan Tanah Di M inangkabau Program Studi I lmu K omunikasi
ii ABSTRACT
Ahmad Haykal, K1C050037. 2012. This research is titled 'In the Land
Ownership Conflict Knowledge Minangkabau'. Main supervisor Hj. Kismiyati El
Karimah, Dra., M.si and S. Kunto Adi Wibowo, S.Sos., M.Comm as secondary
supervisor. Department of Management Communication, Faculty of
Communication, University of Padjadjaran, Jatinangor.
Ownership of land in communal ownership of Minangkabau is owned by
the people according to matrilineal kinship. Indigenous knowledge about soils
often have conflicts with other knowledge that both have interests in the land.
Quite often conflict because conflict is present knowledge of land ownership. This
study sought to describe the conflict in the knowledge that dominates the
relationship that is created and dominated the discourse in a historical journey
from the land of Minangkabau.
To analyze the problems, this study uses the concept of hybridity from the
perspective of postcolonial discourse and the concept of Foucault. The
implications of the use of the concept is the use of critical discourse analysis
methods Sara Mills.
Ground knowledge to the contrary is present in the liminal space, the
space where the negotiations-negotiations of knowledge which gave birth to a
new hybrid entity. The new hybrid entities such as the presence of
knowledge-eigendom pusako, property search and. Hybridity, hybridity is present in the
knowledge of the colonial State and the State of Indonesia.
Advice and reflection of this research is, Based on the knowledge that
emerged was a hybrid in this study are also not able to reduce land conflicts that
occurred in the Minangkabau. Though knowledge is born from the process of
negotiating a number of knowledge intersect. Means knowledge of the land was
never enough to muffle the conflict.
Skripsi M ahasiswa U niversitas Padjadjaran (I V-2012)
Achmad Haykal - K onflik Pengetahuan K epemilikan Tanah Di M inangkabau Program Studi I lmu K omunikasi