Lembaga Publikasi, Penelitian & Pengembangan Masyarakat (LP3M) KELOMPOK B MELALUI PERMAINAN KARTU HURUF DI
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI YABISAH SUBANG JAWA BARAT Agus Sumarna
Sekolah Tinggi Ekonomi Islam (STEI) Al Amar Subang Email [email protected]
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi Membaca dalam proses pembelajaran memegang peranan yang sangat penting. Membaca merupakan sarana utama bagi seorang anak untuk mengasah keingintahuannya. Anak-anak yang memiliki kemampuan membaca yang baik pada umumnya memiliki kemampuan yang baik pula dalam mengungkapkan pemikiran, perasaan serta tindakan interaktif dengan lingkungannya. Oleh karena itu, perkembangan kemampuan membaca anak dalam proses pembelajaran harus memperoleh perhatian yang serius bagi pendidik (utamanya guru dan orangtua atau keluarga). Perkembangan kemampuan membaca anak dapat diamati melalui kemampuan bercerita, bercakap-cakap, membaca puisi, menyanyi dan sebagainya, yang kesemuanya ini dapat diperoleh dari berbagai sumber baik melalui bahan bacaan, diceritakan orang lain atau mendengar siaran- siaran media masa baik lewat radio atau televisi. Upaya untuk mengembangkan kemampuan berbahasa anak di Kelompok B PAUD Yabisah Tahun Pelajaran 2017/2018. Penelitian yang lakukan peneliti dalam penulisan skripsi ini diharapkan dapat memberikan banyak manfaat, baik bagi penulis, bagi PAUD YABISAH Subang Jawa Barat, serta bagi pembaca. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas. Subyek penelitian ini adalah kelompok B PAUD Yabisah Tahun Pelajaran 2017/2018 yang berjumlah 15 anak. Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan dua siklus, dimana tiap siklus terdiri dari empat tahap yakni perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Peningkatan kecerdasaran melalui bermain Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Anak Kelompok B melalui Permainan Kartu Huruf di PAUD Yabisah Tahun Pelajaran 2017/2018. Pada penelitian ini ditunjukkan dengan presentase pada siklus I yaitu 70,66% anak dalam kategori baik dan karena adanya penyempurnaan dari beberapa kekurangan siklus I, maka Siklus II nilainya meningkat menjadi 82,07%. Dapat disimpulkan bahwa dengan Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Anak Kelompok B melalui Permainan Kartu Huruf dapat mengembangkan kecerdasan anak di PAUD Yabisah Tahun Pelajaran 2017/2018.
Saran dari hasil penelitian ini adalah hendaknya para pendidik anak usia dini menerapkan metode pembelajaran yang menarik dan menyenangkan kepada anak untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan anak usia dini.
Kata Kunci : Meningkatkan Kemampuan Membaca Anak
Lembaga Publikasi, Penelitian & Pengembangan Masyarakat (LP3M) ABSTRACT
The background of this research is that Reading in the learning process plays a very important role. Reading is the main means for a child to hone his curiosity.
Children who have good reading skills generally have good abilities in expressing thoughts, feelings and interactive actions with their environment. Therefore, the development of children's reading skills in the learning process must receive serious attention for educators (especially teachers and parents or families). The development of children's reading ability can be observed through the ability to tell stories, converse, read poetry, sing and so on, all of which can be obtained from various sources either through reading material, told by others or hear mass media broadcasts either by radio or television. Efforts to develop children's language skills in Group B Early childhood education programs Yabisah Academic Year 2017/2018. Research conducted by researchers in writing this essay is expected to provide many benefits, both for the writer, for Subang Yabisah Early childhood education programs West Java, as well as for readers. This study uses Classroom Action Research. The subjects of this study were the 2017/2018 Academic Year Yabisah Early childhood education programs group of 15 children. Classroom Action Research is conducted in two cycles, where each cycle consists of four stages, namely planning, implementation, observation and reflection. Increasing intelligence through playing Efforts to Improve the Reading Ability of the Beginning of Group B Children through the Letter Card Game in the 2017/2018 Academic Year of Yabisah. In this study indicated by the percentage in the first cycle that is 70.66% of children in the good category and because of the improvement of some shortcomings of the first cycle, the cycle II value increased to 82.07%. It can be concluded that the Efforts to Improve the Reading Ability of the Beginning of Group B Children through Letter Card Games can develop children's intelligence in the Yabisah Early childhood education programs 2017/2018 Academic Year. Suggestions from the results of this study are that early childhood educators should apply interesting and enjoyable learning methods to children to improve their early childhood reading skills.
Keywords: Improving Children's Reading Ability
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Pendidikan Anak Usia Dini merupakan wahana pendidikan anak usia 0-6 tahun atau usia prasekolah. Melalui Pendidikan Anak Usia Dini anak dapat mengembangkan kemampuan yang mereka miliki dari berbagai aspek perkembangan moral, fisik motorik, kognitif ,bahasa, sosial emosi, dan seni, sesuai dengan tingkat perkembangan anak dan usia anak tersebut. Pendidikan Anak Usia
Lembaga Publikasi, Penelitian & Pengembangan Masyarakat (LP3M) para pendidik ataupun orang tua. Proses pembinaan yang dilakukan para pendidik dan orang tua adalah dengan memberikan rangsangan yang tepat pada anak.
Rangsangan tersebut dapat dengan cara mengenalkan anak pada hal-hal yang ada di lingkungannya yang bersifat lebih kongkrit atau nyata, serta membuat suasana belajar lebih menyenangkan dengan memasukkan unsur bermain di dalamnya.
Karena pendidikan yang tepat bagi anak usia dini adalah pendidikan yang mengandung unsur keceriaan dan yang berhubungan dengan dunia anak. Menurut Lenner dalam Abdurrahman (2003:200) kemampuan membaca merupakan dasar menguasai berbagai bidang studi. Kegiatan membaca merupakan suatu kesatuan kegiatan yang terpadu yang mencakup beberapa kegiatan seperti mengenali huruf dan kata-kata, menghubungkannya dengan bunyi, serta menarik kesimpulan mengenai maksud bacaan. Kemampuan membaca adalah salah satu fungsi kemanusiaan yang tertinggi dan menjadi pembeda manusia dengan makhluk lain.
Di dunia modern saat ini, kemampuan membaca dapat menentukan kualias seorang manusia. Banyak membaca dapat menjadikan seseorang memiliki ilmu pengetahuan luas, bijaksana, dan memilik nilai-nilai lebih dibandingkan orang yang tidak membaca sama sekali, sedikit membaca atau hanya membaca bacaan tidak berkualitas. Baca atau membaca dapat dirtikan sebagai kegiatan menelusuri, memahami, hingga mengeksplorasi berbagai simbol. Simbol dapat berupa rangkaian hurufhuruf, dalam suatu tulisan atau bacaan, bahkan gambar. Permainan kartu huruf adalah bentuk permainan dari suatu kegiatan untuk menerjemahkan pengalaman ke dalam simbol-simbol huruf yang dapat di gunakan untuk berkomunikasi dan berfikir. Kartu-kartu huruf tersebut digunakan sebagai media dalam permainan menemukan kata.
Fokus Penelitian
Dalam penulisan skripsi ini dibatasi pada variabel penelitian yang akan diteliti, untuk itu batasan masalahnya adalah sebatas pada “Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Anak Kelompok B Melalui Permainan Kartu Huruf Pendidikan Anak Usia Dini YABISAH Subang Jawa Barat.”. Perumusan Masalah adalah : Pokok masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini apakah melalui permainan kartu huruf dapat meningkatkan kemampuan membaca anak di Kelompok B Pendidikan Anak Usia Dini YABISAH Subang Jawa Barat.?
Lembaga Publikasi, Penelitian & Pengembangan Masyarakat (LP3M) TINJAUAN PUSTAKA
Kajian Teori
Kemampuan adalah perpaduan antara teori dan pengalaman yang diperoleh dalam praktek di lapangan, termasuk peningkatan kemampuan menerapkan teknologi yang tepat dalam rangka peningkatan produktivitas kerja (Tadkirotun, 2012).
Menurut Asmani (1996:102), bahwa kemampuan adalah kapasitas seseorang individu untuk mengerjakan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan. Selanjutnya totalitas kemampuan dari seseorang individu pada hakekatnya tersusun dari dua perangkat faktor, yakni kemampuan intelektual dan kemampuan fisik. Kemampuan intelektual adalah kemampuan untuk menjalankan kegiatan mental. Kemampuan fisik adalah kemampuan yang diperlukan untuk melakukan tugas-tugas yang menuntut stamina, kecekatan, kekuatan dan bakat-bakat sejenis. Kemampuan adalah sifat lahir dan dipelajari yang memungkinkan seseorang dapat menyelesaikan pekerjaannya. Adapun apa yang harus dimiliki oleh seseorang dalam menghadapi pekerjaannya menurut Mitzberg seperti yang dikutip Gibson, ada tiga kemampuan (kualitas atau skills) yang harus dimiliki oleh seseorang dalam menjalankan tugas-tugasnya sebagai berikut : a. Keterampilan teknis, adalah kemampuan untuk menggunakan alat-alat, prosedur dan teknik suatu bidang khusus. b. Keterampilan manusia, adalah kemampuan untuk bekerja dengan orang lain, memahami orang lain, memotivasi orang lain, baik sebagai perorangan maupun sebagai kelompok. c. Keterampilan konseptual, adalah kemampuan mental untuk mengkoordinasikan, dan memadukan semua kepentingan serta kegiatan organisasi. Permainan Kartu huruf, Mengenal huruf adalah kegiatan yang melibatkan unsur audiktif (pendengaran) dan visual (pengamatan). Kemampuan mengenal huruf dimulai ketika anak senang mengeksplorasi buku dengan cara memegang atau membolak-balik buku (Depdiknas 2007: 4).
Model Tindakan
Menurut John Elliot bahwa yang dimaksud dengan PTK ialah kajian tentang situasi sosial dengan maksud untuk meningkatkan kualitas tindakan di dalamnya (Elliot, 1982). Seluruh prosesnya, telaah, diagnosis, perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan pengaruh menciptakan hubungan yang diperlukan antara evaluasi diri dari perkembangan profesional. Model Dave Ebbutt PTK model Dave Ebbutt secara skematis dapat digambarkan sebagai berikut: Menurut Kemmis dan Mc Taggart (dalam Rafi′uddin, 1996) penelitian tindakan dapat dipandang sebagai suatu siklus spiral dari penyusunan perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan (observasi), dan refleksi yang selanjutnya mungkin diikuti dengan siklus spiral berikutnya. Dalam pelaksanaannya ada kemungkinan peneliti telah mempunyai seperangkat rencana tindakan (yang didasarkan pada pengalaman)
Lembaga Publikasi, Penelitian & Pengembangan Masyarakat (LP3M) memiliki seperangkat data, sehingga mereka memulai kegiatan pertamanya dengan kegiatan refleksi.
METODOLOGI PENELITIAN
Tujuan Penelitian, Tujuan penelitian merupakan rumusan kalimat yang menunjukkan adanya hasil, sesuatu yang diperolah setelah penelitian penelitian selesai, sesuatu yang akan dicapai atau dituju dalam sebuah penelitian. Adapun tujuan penulisan skripsi ini adalah : 1. Untuk mengetahui bagaimana meningkatkan membaca anak melalui Permainan Kartu Huruf di Pendidikan Anak Usia Dini YABISAH Subang Jawa Barat. 2. Apakah ada peningkatan Kemampuan Membaca Anak Melalui Permainan Kartu Huruf di Pendidikan Anak Usia Dini YABISAH Subang Jawa Barat. Metode Penelitian, Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR) secara kolaborasi. Tindakan yang direncanakan dalam penelitian ini berupa penerapan belajar sambil bermain menggunakan permainan kartu huruf untuk meningkatkan kemampuan membaca anak. Guru kelas sebagai peneliti sekaligus sebagai pelaksana tindakan yang dibantu oleh guru sentra dalam penelitian ini. Pada saat guru melaksanakan pembelajaran, guru sekaligus sebagai peneliti untuk mengamati dan merangkum semua hal yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung dengan dibantu guru sentra. Rancangan Tindakan, PTK berawal dari kesadaran guru akan adanya permasalahan di kelas, kemudian guru berusaha mencari solusi, merancang dan menerapkan solusi, mengamati hasil penerapan solusi, menemukan kekurangan, kembali menyusun rancangan tindakan yang diperbaiki, dan seterusnya. Desain dan Prosedur Tindakan : 1. Desain Tindakan, Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Dalam penelitian kali ini peneliti menggunakan bentuk PTK guru sebagai peneliti. Ciri penting bentuk penelitian ini adalah peran penting guru tersebut dalam proses penelitian tindakan kelas. Dalam kegiatan ini, guru terlibat langsung secara penuh dalam proses perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan praktik-praktik pembelajaran di kelas. 2. Prosedur Tindakan, Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari dua siklus dan melalui beberapa tahapan yaitu perencanaan, tindakan, observasi, refleksi, kemudian dilanjutkan dengan siklus berikutnya dan melalui tahapan yang sama. Uraian tahapan penelitian sebagai berikut: a. Perencanaan, Dalam tahapan ini peneliti membuat perencanaan tindakan yang meliputi keseluruhan rencana penelitian dan perencanaan disusun untuk masing-masing siklus. Perencaan ini dilakukan dengan berdiskusi antara peneliti dan guru yang membantu. b.Tindakan Dalam tahapan ini, peneliti merealisasikan tindakan yang telah direncanakan yaitu peneliti mengamati dan
Lembaga Publikasi, Penelitian & Pengembangan Masyarakat (LP3M) memberikan stimulus dalam tindakan setiap siklus. c. Observasi, Dalam tahapan ini, observasi dilakukan untuk mengetahui dan mengevaluasi perkembangan yang terjadi setelah dilakukan tindakan. Observasi dilakukan oleh peneliti dengan dibantu oleh guru, hal ini dilakukan agar data yang terkumpul bersifat objektif dan hasilnya yang lebih valid. d.Refleksi, Dalam tahapan ini, peneliti dan guru melakukan refleksi yaitu mengadakan diskusi untuk menganalisis ketercapaian atau tidak tercapainya dari proses pemberian tindakan dan untuk menentukan perencanaan siklus berikutnya.
Kriteria Keberhasilan Tindakan, Kriteria keberhasilan dikembangkan dari masalah pembelajaran yang akan dipecahkan atau tujuan peningkatan kualitas pembelajaran yang ingin dicapai. Dalam pembelajaran banyak aspek menjadi ukuran keberhasilan. Kegiatan pembelajaran yang tidak menghasilkan tingkat prestasi akademik seperti yang diinginkan pada peserta didik memiliki masalah pembelajaran yang perlu dipecahkan. Kegiatan pembelajaran yang tidak berdampak pada tumbuhnya motivasi peserta didik untuk memiliki self-regulated learning, atau kegiatan belajar mandiri memiliki masalah pembelajaran yang perlu dipecahkan. Kegiatan pembelajaran yang berlangsung dalam suasana yang tidak menyenangkan, yang menakutkan, yang menimbulkan stress bagi peserta didik ataupun bagi gurunya, yang menyebabkan peserta didik kehilangan kepercayaan akan kemampuan dirinya untuk menguasai ketrampilan yang sedang dipelajari, yang mematikan kemampuan sosial siswa (seperti kerjasama, kepedulian) adalah kegiatan pembelajaran yang memiliki masalah yang perlu dipecahkan.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Hasil Pra Intervensi Penelitian ini dilakukan di Pendidikan Anak Usia Dini YABISAH Subang Jawa Barat. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus, cara penggunaan ke dua siklus tersebut diawali dengan siklus I, apabila siklus I ini belum berhasil maka peneliti dan guru akan mengadakan diskusi untuk melanjutkan pada siklus II. Namun penelitian ini diawali dengan penelitian tindakan pembelajaran dalam bentuk pra siklus. Peneliti melakukan persiapan-persiapan pra penelitian yaitu mencari dan mengumpulkan data-data siswa yang akan diteliti melalui observasi langsung dan wawancara dengan guru kelas serta kepala sekolah sebanyak 2x pertemuan.
Deskripsi Data Siklus I, Perencanaan yang dilakukan dalam penelitian ini antara lain adalah guru merumuskan tujuan pembelajaran dengan mengunakan permainan kartu huruf. Membuat Rencana Kegiatan Harian (RKH) yang digunakan sebagai skenario atau jalan cerita pada saat proses bermain dan belajar. Selain itu guru juga menyiapkan media gambar berseri yang semenarik mungkin. Tindakan yang diberikan kepada anak berdasarkan pertemuan. Pengamatan dan Refleksi.
Lembaga Publikasi, Penelitian & Pengembangan Masyarakat (LP3M) sesuatu yang akan digunakan dalam penelitian. Guru membuat Rencana Kegiatan Harian (RKH) dan merumuskan tujuan utama dalam pembelajaran dengan menggunakan gambar untuk menarik minat membaca anak. Menyiapkan gambar yang akan digunakan dan disesuaikan dengan jumlah anak. Tindakan, pengamatan, refleksi.
Pembahasan Temuan Penelitian
Proses pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti di dalam penelitian berdasarkan kajian materi yang dilakukan sebelumnya oleh peneliti. Proses pembelajaran yang dilakukan selama beberapa kali dilakukan oleh peneliti, dengan menggunakan media gambar angka berseri secara optimal maka minat baca anak didik yang dicapai sangat memuaskan. Selama proses pembelajaran berlangsung anak didik sangat paham akan media gambar ngka berseri yang diberikan, terbukti minat baca anak didik mengalami peningkatan yang signifikan. Hasil penilaian minat baca anak usia dini pada kondisi awal mencapai nilai rata-rata 21.86 atau 48.59%. Pada siklus I mencapai mencapai nilai rata-rata 31.8 atau 70.66%. Pada siklus II mencapai mencapai nilai rata-rata 36.93 atau 82.07%. Dengan demikian, secara signifikan terdapat peningkatan minat baca anak usia dini melalui Media permainan kartu huruf hal ini sesuai dengan harapan peneliti.
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti bahwa Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Anak Melalui Permainan Kartu Huruf di Kelompok B Pendidikan Anak Usia Dini YABISAH Subang Jawa Barat dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil penelitian siklus II menunjukkan adanya peningkatan minat baca anak usia dini dari pra siklus sampai dengan siklus I.
Peningkatan minat baca anak usia dini memenuhi tujuan seperti yang diharapkan. Dengan menggunakan Permainan kartu huruf dalam pembelajaran, minat membaca anak sudah mengalami peningkatan.
2. Hasil penilaian minat baca anak usia dini pada kondisi awal mencapai nilai rata-rata 21.86 atau 48.59%. Pada siklus I mencapai mencapai nilai rata-rata 31.8 atau 70.66%. dan Pada siklus II mencapai mencapai nilai rata-rata 36.93 atau 82.07%. Dengan demikian, secara signifikan terdapat peningkatan minat baca anak usia dini melalui Media Permainan kartu huruf hal ini sesuai dengan harapan peneliti.
Lembaga Publikasi, Penelitian & Pengembangan Masyarakat (LP3M) Saran
Penulis mencoba memberikan saran-saran yang mungkin berguna bagi pihak Pendidikan Anak Usia Dini YABISAH Subang Jawa Barat. Adapun saran-saran adalah sebagai berikut:
1. Bagi Guru;
Pendidik harus mampu melibatkan peserta didik dalam proses pembelajaran yang berlangsung di dalam kelas, sehingga pendidik dapat berperan sebagai pentrasfer ilmu kepada peserta didik sehingga mereka dapat memahami materi yang telah diberikan oleh pendidik. Selain itu, pendidik harus lebih inovatif lagi dalam menerapkan media dalam pembelajaran yang lebih beragam, agar suasana yang menyenangkan dan siswa tidak mudah bosan dalam belajar.
2. Bagi Sekolah;
Setelah penerapan media gambar berseri yang telah diterapkan oleh peneliti usai, diharapkan mampu meningkatkan minat baca anak usia dini. Selain itu, diharapkan kepada kepala sekolah di Pendidikan Anak Usia Dini YABISAH Subang Jawa Barat mampu memberikan motivasi kepada guru untuk mencari dan menerapkan media-media baru dalam proses pembelajaran, sehingga suasana yang menyenangkan di dalam kelas mampu meningkatkan minat baca anak usia dini.
3. Bagi Peneliti selanjutnya;
Peneliti yang akan melakukan penelitian selanjutnya, disarankan untuk mencari dan membaca referensi lain lebih banyak lagi sehingga hasil penelitian selanjutnya akan semakin baik serta dapat memperoleh ilmu pengetahuan yang baru.
DAFTAR PUSTAKA
Agus Sujanto 2011. Psikologi Kepribadian, Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Asmani, Jamal Makmur. (2010). Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menye- nangkan. Bandung: Nusa Media
Budiman, 2007. Pintar Mengatasi Masalah Tumbuh Kembang Anak. Yogyakarta:
Flashbooks
Djamarah, Syaiful Bahri. (2008). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Djiwandono, Sri Esti Wuryani. (2002). Psikologi Pendidikan. Jakarta:
Gramedia.
Muchlisoh dkk, 1992. Materi Pokok Pendidikan Bahasa Indonesia 3. Jakarta Depdikbud, Proyek Pusat Pengembangan Penataran Guru Tertulis
Oktariani, 2009. Buku Ajar Pendidikan Prasekolah. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pendidikan Tenaga Akademik.
Lembaga Publikasi, Penelitian & Pengembangan Masyarakat (LP3M) Media, 2010 ). hlm.2.
Ratna Wulan, Mengasah Kecerdasan Pada Anak: Bayi- Pra-sekolah, (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2011), hlm. 6.
Rosalina, 2008. Efektivitas Permainan Konstruktif terhadap Peningkatan Kreativitas Anak USia Prasekolah, FB UMS Surakarta : tidak diterbitkan.
Rouf, Abdul. 2009. Metode Pengajaran Membaca.
(http://.Mtsppiv.sch.id/bahasaindonesia/metode-pengajaran-membaca) Sardiman, A.M ( 2006). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta :
Rajawali Press