• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL) BIMBINGAN KLASIKAL SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2021/2022

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL) BIMBINGAN KLASIKAL SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2021/2022"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM SUDIRMAN WONOGIRI SMK SUDIRMAN 1 WONOGIRI

STATUS : TERAKREDITASI

Jalan Ade Irma Suryani Nasution No.33 Telp/Fax (0273)321569 Wonogiri

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL) BIMBINGAN KLASIKAL

SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2021/2022

A Komponen Layanan Dasar

B Bidang Layanan Belajar C Topik / Tema Layanan Gaya Belajar D Fungsi Layanan Pemahaman

E Tujuan Umum Peserta didik/konseli mampu menerapkan cara belajar sesuai dengan gaya belajar yang dimiliki

F Tujuan Khusus 1. Peserta didik/konseli menjelaskan pengertian gaya belajar

2. Peserta didik/konseli dapat mengidentifikasi macam- macam gaya belajar

3. Peserta didik/konseli dapat mengidentifikasi manfaat gaya belajar yang dimiliki

4. Peserta didik/konseli dapat menerapkan cara belajar yang sesuai dengan gaya belajarnya.

G Sasaran Layanan Kelas X

H Materi Layanan 1. Pengertian gaya belajar 2. Macam-macam gaya belajar 3. Manfaat gaya belajar

4. Cara belajar yang sesuai dengan gaya belajar.

I Waktu 2 Kali Pertemuan x 45 Menit

J Sumber Materi 1. Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan Konseling untuk SMK-MA kelas 10, Yogyakarta, Paramitra Publishing

2. Suryaningsih & Puri widya (2013). Pengaruh Gaya Belajar Siswa (visual, Auditorial, Dan Kinestetik Pada Mata Pelajaran Mengelola Peralatan Kantor Terhadap Hasil Belajar. Universitas Negeri Surabaya. Retieved From https://www.slideshare.net/taufiqhartanto1/jurnal- gaya-belajar-3?qid=6c226c45-566e-4a1e-815d-

1ade81935160&v=&b=&from_search=1

3. Josua & Geradus (2014 ).Pengaruh Gaya Belajar Visual, Auditorial, Dan Kinestetik Terhadap Prestasi Belajar Siswa . Pascasarjana Universitas Nusa Cendana.

Retieved From

https://journal.uny.ac.id/index.php/jk/article/view/5307/46 03

4. Ghufron, M nur & Rini Risnawati, 2012. Gaya Belajar:

kajian teoritik, Yogjakarta: Pustaka Pelajar K Metode/Teknik Ceramah, Diskusi active learning

L Media / Alat LCD, Power Point Gaya Belajar, Kertas origami M Pelaksanaan

1. Tahap Awal /Pedahuluan

a. Pernyataan Tujuan 1. Guru BK/Konselor membuka dengan salam dan berdoa 2. Membina hubungan baik dengan peserta didik

(menanyakan kabar, pelajaran sebelumnya, ice breaking) 3. Menyampaikan tujuan-tujuan khusus yang akan dicapai b. Penjelasan tentang

langkah-langkah kegiatan

1. Memberikan langkah-langkah kegiatan, tugas dan tanggung jawab peserta didik

2. Kontrak layanan (kesepakatan layanan), hari ini kita akan melakukan kegiatan selama 1 jam pelayanan, kita sepakat akan melakukan dengan baik.

c. Mengarahkan kegiatan (konsolidasi)

Guru BK/Konselor memberikan penejelasan tentang topik yang akan dibicarakan

(2)

d. Tahap peralihan ( Transisi)

Guru BK/Konselor menanyakan kesiapan peserta didik melaksanakan kegiatan, dan memulai ke tahap inti 2. Tahap Inti

a. Kegiatan peserta didik

1. Mengamati tayangan slide ppt (tulisan, gambar)

2. Melakukan instruksi yang di berikan oleh pemimpin kelompok. Kelompok satu di suruh untuk mendengarkan instruksi dari pemimpin kelompok untuk membuat suatu karya dari kertas origami. Kelompok dua di suruh melihat instruksi dari pemimpin kelompok untuk membuat suatu karya dari kertas origami. Kelompok ke tiga disuruh untuk mempraktekkan secara langsung instruksi untuk membuat suatu karya dari kertas origami dengan bimbingan dari pemimpin kelompok.

3. Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian kelompok lain menanggapinya, dan seterusnya bergantian sampai selesai.

b. Kegiatan Guru BK/Konselor

1. Menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi layanan

2. Membagi kelas menjadi beberapa kelompok (3 kelompok)

3. Memberi tugas (untuk masing-masing kelompok) 4. Menjelaskan cara mengerjakan tugas

5. Mengevaluasi hasil diskusi peserta didik

6. Membuat catatan-catatan observasi selama proses layanan

3. Tahap Penutup 1. Peserta didik menyimpulkan hasil kegiatan

2. Peserta didik merefleksi kegiatan dengan mengungkapkan kemanfaatan dan kebermaknaan kegiatan secara lisan

3. Guru BK memberi penguatan dan rencana tindak lanjut 4. Guru BK menutup kegiatan layanan dengan mengajak

peserta didik bersyukur/berdoa dan mengakhiri dengan salam

N Evaluasi

1. Evaluasi Proses Guru BK atau konselor melakukan evaluasi dengan memperhatikan proses yang terjadi :

1. Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta didik menuliskan di kertas yang sudah disiapkan.

2. Mengamati sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan

3. Mengamati cara peserta didik dalam menyampaikan pendapat atau bertanya

4. Mengamati cara peserta didik dalam memberikan penjelasan terhadap pertanyaan guru BK

2. Evaluasi Hasil Evaluasi dengan instrumen yang sudah disiapkan, antara lain :

1. Evaluasi tentang suasana pertemuan dengan

instrumen: menyenangkan/kurang menyenangkan/tidak menyenangkan.

2. Evaluasi terhadap topik yang dibahas : sangat penting/kurang penting/tidak penting

3. Evaluasi terhadap cara Guru BK dalam menyampaikan materi: mudah dipahami/tidak mudah/sulit dipahami 4. Evaluasi terhadap kegiatan yang diikuti :

menarik/kurang menarik/tidak menarik untuk diikuti

Mengetahui, Kepala Sekolah

Dra. Dian FN, M. Pd

Wonogiri, Juli 2022

Guru BK

Prita Widyastuti, S. Psi

(3)

LAMPIRAN :

GAYA BELAJAR

1. Pengertian Gaya Belajar

Kemampuan seseorang untuk memahami dan menyerap pelajaran sudah pasti berbeda dengan tingkatnya. Ada yang cepat, sedang dan adapula yang sanagat lambat. Oleh karena itu mereka seringkali menempuh dengan cara yang berbeda untuk bisa memahami sebuah informasi atau pelajaran yang sama. Gaya belajar merupakan cara belajar yang khas bagi siswa.

Apapun cara yang dipilih, perbedaan gaya belajar itu menunjukkan cara tercepat dan terbaik bagi setiap individu untuk bisa menyerap sebuah informasi dari luar dirinya. Jika kita bisa memahami bagaimana perbedaan gaya belajar setiap orang itu, mungkin akan lebih mudah bagi kita jika suatu ketika misalnya kita harus memandu seseorang untuk mendapatkan gaya bealajar yang tepat dan memberikan hasil yang maksimal bagi dirinya.

Menurut Nasution (dalam Ghufron, 2012) gaya belajar yaitu cara siswa bereaksi dan menggunakan perangsang-perangsang yang diterimanya dalam proses belajar. Para peneliti menemukan adanya berbagai macam gaya belajar pada siswa yang dapat digolongkan menurut kategori-kategori tertemtu. Mereka berkesimpulan, bahwa :

a. Tiap siswa belajar menurut cara sendiri yang sering disebut dengan gaya belajar.

b. Gaya belajar dapat ditemukan dengan instrument tertentu

c. Kesesuaian gaya mengajar dengan gaya belajar mempertinggi efektifitas belajar.

Menurut Bobbi De Porter (dalam Ghufron, 2012) gaya belajar merupakan suatu kombinasi dari bagaimana seseorang menyerap, mengatur dan mengolah informasi. Gaya belajar tidak hanya merupakan aspek pemrosesan infomasi analitik, global atau otak kiri otak kanan,aspek lain adalah ketika merespon sesuatu atas lingkungan belajar (diserap secara abstrak dan konkret)

Menurut Keefe (dalam Ghufron, 2012) gaya belajar adalah suatu karakteristik kognitif, afektif, dan perilaku psikomotorik, sebagai indicator bertidak stabil untuk pembelajaran merasa saling berhubungan dan bereaksi terhadap lingkungan belajar. Gunawan (2006) Gaya belajar adalah cara-cara yang lebih sukai dalam melakukan kegiatan berpikir, berproses dan mengerti suatu informasi.

(4)

Gaya belajar adalah cara yang paling disukai atau indicator yang bertindak stabil dalam melakukan kegiatan berpikir, berproses dan mengerti suatu informasi dalam belajar.

2. Macam-macam Gaya Belajar.

Ada beberapa tipe gaya belajar dan bisa kita cermati dan mungkin kita ikuti apabila kita merasa cocok. Macam-macam gaya belajar diantaranya:

a. Gaya Belajar Visual

Gaya belajar visual adalah tipe belajar yang lebih banyak menggunakan indra mata sebagai alat untuk menyerap informasi (belajar dengan cara melihat). Hal ini kaitannya dengan proses belajar matematika (Geometri), bahasa mandarin dan arab, atau yang berkaitan dengan simbol-simbol atau letak simbol.

 Ciri-ciri dalam gaya belajar visual antara lain:

1. Lebih mudah mengingat dengan cara melihat 2. Tidak terganggu oleh suara ribut atau berisik 3. Lebih suka membaca

4. Suka mendemonstrasikan sesuatu daripada penjelasan b. Gaya Belajar Auditorial

Gaya belajar Auditorial adalah tipe belajar yang menggunakan telinga sebagai alat untuk menyerap informasi yang masuk (belajar dengan cara mendengar). Hal ini ada kaitannya dengan proses belajar menghafal, membaca maupun matematika dalam mengerjakan soal cerita.

 Ciri-ciri dalam gaya belajar Auditorial antara lain:

1. Mudah ingat dari apa yang didengarkan 2. Tidak bisa belajar dalam suasana atau berisik 3. Senang dibacakan atau mendengarkan

4. Lebih menyukai diskusi atau juga cerita 5. Bisa mengulangi apa yang didengarkannya c. Gaya Belajar Kinestetik

Gaya belajar kinestetik adalah tipe belajar yang lebih menekankan praktik langsung atas apa yang sedang dipelajari (gerak tubuh). Hal ini kaitannya dengan proses belajar seperti pelajaran olah raga, menari dan percobaan- percabaan sains.

 Cirinya antara lain:

1. Jika memnghafal, dengan cara berjalan atau melihat langsung 2. Belajar melalui praktek langsung atau manipulasi (trik, peraga) 3. Lebih banyak gerak fisik dan punya perkembangan otot yang baik 4. Ketika bicara menggunakan bahasa isyarat

(5)

5. Menggunakan jari sebagai penunjuk ketika sedang membaca.

Gaya belajar ada tiga macam yaitu gaya belajar audiotorial, visual, dan kinestetik.

3. Manfaat Gaya Belajar

Menurut Alan Pritchard (dalam Suryaningsih, 2013) fungsi dari gaya belajar adalah:

1. Siswa lebih termotivasi untuk belajar, menjadikan siswa untuk berpartisipasi aktif dalam kelas, siswa lebih cepat untuk lebih cepat memahami orang lain dari gaya belajar yang dimiliki oleh setiap orang.

2. Siswa dapat menemukan cara untuk berkomunikasi secara aktif dengan orang lain.

3. Membantu siswa dalam menemukan talenta dirinya

4. Siswa dapat berhubungan baik dengan teman dalam kelompoknya.

5. Siswa dapat membangun toleransi pada siswa lain berbeda gaya belajarnya.

4. Cara belajar yang sesuai dengan gaya belajar yang dimiliki

Masing-masing gaya belajar memiliki cara belajar yang sesuai dengan karakteristiknya.

 Cara belajar dengan gaya visual :

a. Belajar dengan gambar, diagram dan peta

Seseorang belajar dengan melihat suatu objek misalnya : gambar atau dengan cara membaca peta atau diagram.

b. Membuat coretan, simbol, tanda-tanda penting

Seseorang menggunakan strategi dengan memberikan symbol pada materi yang akan dipelajari dengan menggunakan bolpoin warna.

c. Gunakan video, gambar-gambar berwarna

Seseorang menggunakan strategi belajar dengan melihat video dan gambar- gambar yang menarik.

d. Membuat pengelompokan

Seseorang menggunakan strategi belajar dengan cara mengelompokkan materi yang sejenis.

 Cara belajar dengan gaya auditorial : a. Membaca dengan suara / cerita

Ketika membaca menggunakan suara yang keras sehingga orang bisa memahami apa yang telah dibaca

b. Menulis ulang yang dipelajari / ringkasan

Strategi ini dimana orang merangkum kembali materi sehingga menjadi lebih ringkas dan mudah dipelajari.

c. Diskusi, berdebat, wawancara

(6)

Strategi dimana sesesorang belajar dengan cara melakukan diskusi dan berdebat dan meminta informasi pada orang lain dengan cara bertanya.

d. Mendengar melalui kaset, seminar, lokakarya

Strategi belajar dimana seseorang mengikuti suatu pelatihan, diklat yang diadakan oleh sekolah atau lembaga pendidikan.

 Cara belajar dengan gaya kinestetik : a. Melakukan Praktek

Strategi belajar dengan cara mempraktekkan secara langsung b. Mengamati demo / contoh konkret

Strategi belajar dengan melakukan pengamatan secara langsung terhadap model yang telah disajaikan.

c. Drama, permainan, aktivitas lapangan

Strategi belajar dengan memerankan suatu peran.

d. Menggunakan model, lego, alat praktik, kerajinan tangan, puzzle

Stategi belajar dengan menggunakan alat peraga misalnya kerajinan tangan, puzzle, lego dan alat praktik.

e. Menggunakan gerak dalam belajar

Strategi yang menggunakan gerak tubuh tubuh.

SUMBER

Suryaningsih & Puri widya (2013). Pengaruh Gaya Belajar Siswa (visual, Auditorial, Dan Kinestetik Pada Mata Pelajaran Mengelola Peralatan Kantor Terhadap Hasil Belajar. Universitas Negeri Surabaya. Retieved From

https://www.slideshare.net/taufiqhartanto1/jurnal-gaya-belajar-3?qid=6c226c45- 566e-4a1e-815d-1ade81935160&v=&b=&from_search=1

Josua & Geradus (2014 ).Pengaruh Gaya Belajar Visual, Auditorial, Dan Kinestetik Terhadap Prestasi Belajar Siswa . Pascasarjana Universitas Nusa Cendana.

Retieved From https://journal.uny.ac.id/index.php/jk/article/view/5307/4603

Ghufron, M nur & Rini Risnawati, 2012. Gaya Belajar: kajian teoritik, Yogjakarta: Pustaka Pelajar.

Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan Konseling untuk SMK-MA kelas 10, Yogyakarta, Paramitra Publishing

Triyono, Mastur, 2014, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan Konseling bidang pribadi, Yogyakarta, Paramitra

(7)

INSTRUMEN PENILAIAN

 Pengantar

Instrumen penilaian ini digunakan untuk penilaian layanan bimbingan klasikal yang ada disekolah.

 Pentunjuk

Berilah tanda (v) pada tabel skor yang sesuai dengan pelaksanaan program layanan bimbingan dan konseling yang ada disekolah.

1. = Tidak sesuai 2. = Kurang sesuai 3. = Sesuai

4. = Sangat sesuai

 Matrik Instrumen

INSTRUMEN PENILAIAN PROSES LAYANAN BIMBINGAN KONSELING

Konselor : Kelas :

No Aspek yang dinilai skor

1 2 3 4

A Tahap Perencanaan

1 Perumusan tujuan layanan

2 Kesesuaian tujuan dengan materi layanan

3 Perencanaan Kegiatan siswa 4 Pemilihan teknik layanan 5 Evaluasi hasil layanan

6 Kelengkapan komponen RPL B Pelaksanaan

7 Program layanan terlaksana sesuai dengan RPL

8 Waktu Pelaksanaan sesuai dengan RPL

9 Metode yang digunakan variatif dan menarik

10 Menggunakan media layanan BK 11 Program disusun sesuai dengan

kebutuhan peserta didik

12 Kemampuan mengembangkan peserta didik

(8)

13 Materi layanan disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik 14 Kemampuan menumbuhkan

kreativitas peserta didik

15 Kemampuan manajemen kelas

16

Kemampuan menumbuhkan peserta didik dalam mengemukakan masalah

17 Kemampuan

berbahasa/komunikasi

18 Kemampuan menumbuhkan suasana yang menyenangkan.

 Norma

1 Kurang baik 2 Cukup baik 3 Baik

4 Sangat baik

 Rubrik Penilaian

1. Skor penilaian yang dicapai adalah 1 x 18 = 18 dan skor tertinggi adalah 4 x 18 = 72

2. Kategori

a. Sangat baik = 60 - 72 b. Baik = 46 - 59 c. Cukup Baik = 32 - 45 d. Kurang = 18 – 31

Kualitas Deskripsi

Sangat sesuai  Jika seluruh layanan BK disusun berdasarkan asesmen, sesuai prosedur, kaidahyang berlaku, serta mencapai tujuan yang telah ditetapkan

 Prosedur pelaksanaan program tahunan BK dilakukan secara sistematis dan benar.

 Langkah – langkah yang dilakukan sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan

(9)

Sesuai Jika sebagian kegiatan layanan bimbingan konseling disusun berdasarkan asesmen, sesuai prosedur, memenuhi kaidah yang berlaku serta mencapai tujuan yang telah ditetapkan

Kurang sesuai Jika beberapa / sedikit kegiatan layanan bimbingan konseling disusun berdasarkan asesmen, sesuai prosedur, memenuhi kaidah yang berlaku serta mencapai tujuan yang telah ditetapkan

Tidak Sesuai Jika sebagian besar kegiatan

layanan bimbingan konseling belum disusun berdasarkan asesmen, sesuai prosedur, memenuhi kaidah yang berlaku serta mencapai tujuan yang telah ditetapkan

(10)

INSTRUMEN PENILAIAN HASIL LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

Konseli : Kelas :

No Aspek Yang Dinilai Skor

1 2 3 4

A Pemahaman baru

1

Melalui layanan ini membuat saya memahami pengertian dari materi yang telah disampaikan.

2

Melalui layanan BK saya memahami pentingnya materi yang disampaikan

3

Melalui layanan ini saya memahami manfaat dan kegunaan dari materi yang disampaikan

4

Melalui layanan ini saya mengetahui apa yang seharusnya saya lakukan B Perasaan Positif

5

Setelah mengikuti layanan ini saya merasa senang, karena disajikan dengan cara yang menyenangkan.

6

Saya senang mengikuti layanan ini karena saya merasa dihargai dalam kegiatan ini

7

Saya senang mengikuti layanan ini karena merasa materi yang disampaikan sangat bermanfaat bagi kehidupan saya saat ini dan yang akan dating.

8

Saya senang mengikuti layanan ini karena saya dapat membedakan mana yang baik

(11)

dan yang tidak baik untuk dilakukan.

C Perolehan Siswa Pasca Layanan

9

Setelah mengikuti layanan bimbingan dan konseling saya memperoleh pemahaman baru

10

Setelah mengikuti layanan bimbingan konseling saya memperoleh perasaan positif

11

Setelah mengikuti layanan bimbingan konseling saya masalah yang saya alami berkurang dan terentaskan

12

Setelah mengikuti layanan bimbingan konseling saya akan menggunakan kelebihan saya untuk menutupi kelemahan saya

13

Setelah mengikuti layanan ini saya merasa mengurangi dan kebiasaan buruk saya.

14

Setelah mengikuti kegiatan ini

saya merasa mampu

memumutuskan untuk

maengambil suatu sikap.

15

Saya yakin setelah mengikuti layanan bimbingan dan konseling

saya akan dapat

mengemabngakn potensi yang saya miliki.

 Norma

1. Kurang baik 2. Cukup baik 3. Baik

4. Sangat baik

 Rubrik Penilaian

3. Skor penilaian yang dicapai adalah 1 x 15 = dan skor tertinggi adalah 4 x 15 = 60

4. Kategori

1. Sangat baik = 58 - 60

(12)

2. Baik = 37 - 47 3. Cukup Baik = 26 - 36 4. Kurang = 15 – 25

Kualitas Deskripsi

Sangat sesuai  Jika seluruh layanan BK disusun berdasarkan asesmen, sesuai prosedur, kaidahyang berlaku, serta mencapai tujuan yang telah ditetapkan

 Prosedur pelaksanaan program tahunan BK dilakukan secara sistematis dan benar.

 Langkah – langkah yang dilakukan sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan

Sesuai Jika sebagian kegiatan layanan

bimbingan konseling disusun berdasarkan asesmen, sesuai prosedur, memenuhi kaidah yang berlaku serta mencapai tujuan yang telah ditetapkan

Kurang sesuai Jika beberapa / sedikit kegiatan layanan bimbingan konseling disusun berdasarkan asesmen, sesuai prosedur, memenuhi kaidah yang berlaku serta mencapai tujuan yang telah ditetapkan

Tidak Sesuai Jika sebagian besar kegiatan

layanan bimbingan konseling belum disusun berdasarkan asesmen, sesuai prosedur, memenuhi kaidah yang berlaku serta mencapai tujuan yang telah ditetapkan

Referensi

Dokumen terkait

Beberapa alasan pribadi yang salah antara lain: agar bisa menjauh dari orangtua dan mendapat kebebasan, agar bisa menyalurkan hasrat seksual, untuk menghilangkan rasa

Sugihartono (1991) berpendapat bahwa kesiapan kerja adalah kondisi yang menunjukkan adanya keserasian antara kematangan fisik, kematangan mental serta pengalaman belajar

Pendidikan dengan pelatihan merupakan suatu rangkaian yang tak dapat dipisahkan dalam sistem pengembangan sumberdaya manusia, yang di dalamnya terjadi proses

Pemerintah Daerah diharapkan dapat melakukan perlindungan anak secara optimal yaitu memenuhi hak kesehatan dan pendidikan anak-anak yang dimaksudkan untuk mencegah

Etika pergaulan yaitu sopan santun atau tata krama dalam pergaulan yang sesuai dengan situasi dan keadaan serta tidak melanggar norma-norma yang berlaku baik norma agama,

E Tujuan Umum Setelah mengamati tayangan video dan Materi PPT, Peserta didik dapat menentukan (C6) cara mengatasi stress pada dirinya sesuai dengan permasalahan yang

Penyebab dari penyakit bartolinitis adalah jamur Candida Albicans, bakteri Neiseria Gonore, virus (Kondiloma Akuminata dan Herpes Simpleks), dan protoazoa

Dari Hasil observasi dan konsultasi dengan pembina osis serta wali kelas, banyak siswa yang masih sering terlambat datang ke sekolah, dalam belajar sering tidak mengumpul tugas