• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL) BIMBINGAN KLASIKAL BIMBINGAN DAN KONSELING AKADEMIK SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2021/2022

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL) BIMBINGAN KLASIKAL BIMBINGAN DAN KONSELING AKADEMIK SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2021/2022"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL) BIMBINGAN KLASIKAL BIMBINGAN DAN KONSELING AKADEMIK

SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2021/2022

NAMA :ADELYA MELANY WULAN SARI NIM :K3120001

KELAS :3B

PROGRAM STUDI S1 BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULITAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

2021/2022

(2)

Format RPL :

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL

A Komponen Layanan Layanan Dasar B

.

Thema Strategi Belajar dalam Menghadapi Dunia Bekerja C Bidang Layanan Akademik

D Fungsi Layanan Pemahaman dan Pengembangan E Sasaran Layanan Kelas XI SMA

F Materi 1. cara belajar efektif

2. pengimplementasian ketrampilan dan keahlian dalam kesiapan bekerja

3. Cara meningkatkan sikap Optimisme untuk kesiapan bekerja G Metode dan Teknik Ceramah,diskusi kelas

H Waktu 1 x 40 menit

I Tanggal Pelaksanaan

20 September 2021

J Media Alat LCD, Laptop, Power Point.

K Sumber Bacaan  Belajar secara Efektif. N.p., Niaga Swadaya.

 https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/DP/article/view/46 5/421

 Rahmi, F.A. (2016). Hubungan Motivasi Belajar Dengan Kesiapan Kerja Peserta Didik Pelatihan Teknik Otomotif Di UPT Pelatihan Kerja/BLK Surabaya [Online]

L Tujuan 1. Peserta didik mampu menguraikan cara belajar yang efektif 2. Peserta didik mampu merancan adanya perencanaan kerampilan ketrampilan dan keahlian dalam rangka perencanaan kesiapan bekerja

3. Peserta didik mampu menyusun kembali sikap optimisme dalam rangka kesiapan bekerja

M Uraian Kegiatan

1. Tahap Pendahuluan a. Pernyataan

Tujuan

1. Guru BK/Konselor mengucapkan salam

2. Guru BK/Konselor menanyakan kabar peserta didik dan menjalin hubungan yang hangat

3. Guru BK/Konselor meminta peserta didik untuk mengisi presensi kehadiran

4. Guru BK/Konselor menyampaikan tentang tujuan-tujuan yang akan dicapai.

(3)

b. Penjelasan tentang langkah- langkah Kegiatan

1. Guru BK/Konselor menjelaskan apa yang akan dilakukan dalam layanan klasikal, meliputi; materi yang akan

diberikan, seperti apa nanti berjalannya bimbingan klasikal, perjanjian waktu dan peran dari siswa dan guru BK

2. Guru BK/konselor menyampaikan tujuan layanan materi bimbingan klasikal yang akan di capai

2. Tahap Peralihan

1. 1.Guru BK/Konselor menanyakan kesiapan peserta didik melaksanakan kegiatan

2. Guru BK memberikan kesempatan bertanya kepada siswa jika ada hal yang belum di mengerti

3. Guru BK memberikan komitmen kepada peserta didik agar melakukan kegiatan layanan dengan baik dan bijaksana 4. 4. ice breaking

3. Tahap Inti a. Kegiatan

Guru BK/Konselo r

1. Guru Bk mengawali dengan berdiskusi sesuai dengan materi 2. Guru BK/Konselor menjelaskan materi mengenai cara

belajar efektif pengimplementasian ketrampilan dan keahlian dalam kesiapan bekerja dan Cara meningkatkan sikap

Optimisme untuk kesiapan bekerja.

3. Guru BK/Konselor memulai diskusi dengan peserta didik megenai materi yang sudah di sampaikan

4. Guru BK/Konselor menetapkan waktu dalam proses diskusi selama 10 menit.

5. Kegiatan Peserta didik

1. Mendengarkan dan memperhatikan guru BK/Konselor menjelaskan materi tentang mengenai cara belajar efektif pengimplementasian ketrampilan dan keahlian dalam kesiapan bekerja dan Cara meningkatkan sikap Optimisme untuk kesiapan bekerja.

2. Peserta didik aktif dalam kegiatan layanan

3. Peserta didik menanggapi apa materi yang sudah di jelaskan.

4.Tahap Penutup

1. Guru BK menyimpulkan hasil diskusi peserta didik.

2. Guru BK mengajak peserta didik merefleksi kegiatan dengan menanyakan kemanfaatan dan kebermaknaan kegiatan.

3. Guru BK mengajak peserta didik membuat komitmen untuk tidak segan meminta bantuan guru Bimbingan dan Konseling jika menghadapi masalah sehubungan dengan motivasi belajar dengan dunia pekerjaan

(4)

4. Guru BK menutup kegiatan layanan dengan mengajak peserta didik bersyukur dan mengucapkan salam

N Evaluasi

1. Evaluasi Proses Guru BK/Konselor melakukan evaluasi dengan memperhatikan proses yang terjadi:

1. Keaktifan peserta didik dalam mengikuti kegiatan

2. Cara peserta didik menyampaikan pendapat atau bertanya 3. Ketepatan waktu dalam melaksanakan konseling

4. Cara peserta didik memberikan jawaban terhadap pertanyaan guru BK/Konselor.

2. Evaluasi Hasil Setelah mengikuti kegiatan bimbingan klasikal peserta didik diharapkan mampu ;

a. Mengetahui motivasi belajar dan kesiapan kerja

b. Meyakini implementasi dari ketrampilan dan keahlian yang di gunakan dalam dunia pekerjaan

c. Mengembangkan sikap optimisme untuk kesiapan bekerja

Boyolali, September 2021 Mengetahui

Dosen Pengampu, Guru BK,

Dr. Naharus Surur, M.Pd Adelya Melany Wulan Sari

(5)

Lampiran Lampiran 1. Uraian materi 2. Lembar Kerja Siswa 3. Evaluasi Proses 4. Evaluasi Hasil I. Lampiran 1

Cara belajar yang efisien menurut Tulus (2004 : 80) antara lain : a. Berkonsentrasi sebelum dan saat belajar

b. Segera mempelajari bahan yang telah diterima

c. Membaca dengan teliti dan baik bahan yang sedang dipelajari, dan berusaha menguasainya dengan sebaik-baiknya

d. Mencoba menyelesaikan dan melatih mengerjakan soal-soal

Dr. Rudolf Pintner mengemukakan beberapa metode didalam belajar, antara lain : a. Metode resitasi/mengulangi

b. Menetapkan jangka waktu belajar c. Pembagian waktu belajar

d. Menghafal

e. Membatasi kelupaan Pengertian Kesiapan Kerja

Kesiapan (readiness) menurut Kamus Psikologi adalah tingkat perkembangan dari kematangan atau kedewasaan yang menguntungkan untuk mempraktekkan sesuatu.

Pendapat yang hampir sama dikemukakan Kartono dan Daliguno (2000) kesiapan adalah suatu titik kematangan untuk menerima dan mempraktekkan tingkah laku tertentu. Hal ini berarti kesiapan dapat dipandang sebagai suatu karakteristik tertentu yang diperlukan seseorang untuk melakukan kegiatan tertentu. Kesiapan menunjukkan perilaku yang sudah dimiliki seseorang sebelum mencapai perilaku yang diinginkan.

Sehubungan dengan kesiapan kerja, Sofyan (1988) mengatakan kesiapan kerja adalah suatu kemampuan seseorang untuk menyelesaikan suatu pekerjaan tertentu tanpa mengalami kesulitan dan hambatan dengan hasil baik. Sugihartono (1991) berpendapat bahwa kesiapan kerja adalah kondisi yang menunjukkan adanya keserasian antara kematangan fisik, kematangan mental serta pengalaman belajar sehingga individu mempunyai kemampuan untuk melaksanakan suatu kegiatan atau tingkah laku tertentu dalam hubungan dengan pekerjaan. Menurut Suharsimi (dalam Sumiharyanti, 1998), mengatakan bahwa kesiapan adalah sama dengan kemampuan atau kompetensi. Menurut kamus psikologi (Chaplin, 2000) kesiapan kerja mengandung dua pengertian yaitu: (a) keadaan siap siaga untuk mereaksi atau menanggapi, (b) tingkat perkembangan dari kematangan atau kedewasaan yang menguntungkan untuk mepraktekkan sesuatu.

Kesiapan kerja sebagaimana didefinisikan oleh Hersey dan Blanchard merujuk pada

(6)

tingkat sampai mana orang memiliki kemampuan dan kesediaan untuk menyelesaikan tugas tertentu (Robbins, 2007). Kesiapan kerja dibutuhkan pada setiap individu yang diharapkan individu tersebut nantinya dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik berdasar bekal yang telah dimiliki.

Menurut Harjono (1990) kesiapan peserta didik untuk memasuki dunia kerja adalah segala sesuatu yang harus disiapkan dalam melaksanakan sesuatu untuk mencapai suatu tujuan. Kesiapan peserta didik sebagai calon tenaga kerja merupakan suatu kondisi individu dari hasil pendidikan dan latihan atau keterampilan yang mampu memberikan jawaban terhadap situasi dalam suatu pelaksanaan pekerjaan. Kesiapan kerja bagi siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sangatlah penting. Hal ini dikarenakan setelah lulus sekolah, sebagian atau semua siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) akan

menghadapi satu jenjang hidup yang lebih tinggi yaitu bekerja. Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang akan menjadi calon pekerja akan merasakan bahwa bekerja itu tidaklah mudah. Semua jenis pekerjaan perlu dipersiapkan terlebih dahulu. Pekerjaan serendah apapun perlu ada persiapan untuk dapat melakukannya.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa kesiapan kerja dalam penelitian ini adalah keseluruhan kondisi individu yang meliputi kematangan fisik, mental dan pengalaman serta adanya kemauan dan kemampuan untuk melaksanakan dan menyelesaikan suatu pekerjaan atau kegiatan sehingga siap untuk mencapai suatu tujuan jenjang hidup yang lebih tinggi yaitu bekerja.

ketrampilan dan keahlian dalam kesiapan bekerja

ketrampilan kerampilan yang erlu di persiapkan sebelum di implementasikan untuk persiapan masuk ke dunia kerja

a. Kemampuan

Kemampuan adalah kadar sejauhmana seseorang memiliki keterampilan, mampu, bisa, serta dapat menyelesaikan suatu tugas pekerjaan yang menjadi wewenang dan tanggungjawabnya sehingga memberikan hasil dan mencapai tujuan kerjanya.

b. Kemauan

Kemauan adalah kematangan psikologis atau kematangan soft skill, yang dikaitkan dengan tanggung jawab, komitmen, integritas, dan motivasi, untuk melakukan suatu tugas pekerjaan (Hersey & Blanchard, 1982). Artinya, seseorang yang sangat matang secara psikologis di suatu bidang tugas pekerjannya, adalah seseorang yang

bertanggung jawab, memiliki komitmen, integritas, motivasi, dan memiliki keyakinan terhadap diri sendiri bahwa seseorang tersebut merasa mampu melakukan suatu pekerjaan tertentu, dan tidak membutuhkan dorongan untuk melakukan pekerjaan tersebut. Sedangkan menurut Anoraga (2009) ciri-ciri kesiapan kerja adalah:

a. Memiliki motivasi Dalam pengertian umum, motivasi dikatakan sebagai

kebutuhan yang mendorong perbuatan ke arah suatu tujuan tertentu. Jadi motivasi kerja adalah suatu yang menimbulkan semangat atau dorongan kerja. Kuat

(7)

lemahnya motivasi kerja seorang tenaga kerja ikut menentukan besar kecilnya prestasinya.

b. Memiliki kesungguhan atau keseriusan Kesungguhan atau keseriusan dalam bekerja turut menentukan keberhasilan kerja. Sebab tanpa adanya itu semua suatu pekerjaan tidak akan dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan. Jadi untuk memasuki suatu pekerjaan dibutuhkan adanya kesungguhan, supaya pekerjaannya berjalan dan selesai sesuai dengan target yang diinginkan.

c. Memiliki keterampilan yang cukup Keterampilan diartikan cakap atau cekatan dalam mengerjakan sesuatu atau penguasaan individu terhadap suatu perbuatan.

Jadi untuk memasuki pekerjaan sangat dibutuhkan suatu keterampilan sesuai dengan pekerjaan yang dipilihnya, yaitu keterampilan dalam mengambil

keputusan sendiri tanpa pengaruh dari orang lain dengan alternatif-alternatif yang akan dipilih.

d. Memiliki kedisiplinan

Disiplin adalah suatu sikap, perbuatan untuk selalu tertib terhadap suatu tata tertib. Jadi untuk memasuki suatu pekerjaan sikap disiplin sangat diperlukan demi peningkatan prestasi keja. Seorang pekerja yang disiplin tinggi, masuk kerja tepat pada waktunya, demikian juga pulang pada waktunya dan selalu taat pada tata tertib.

Berdasarkan paparan di atas, dapat disimpulkan aspek-aspek kesiapan kerja antara lain adalah kemauan, kemampuan, memiliki motivasi, memiliki kesungguhan atau keseriusan, memiliki keterampilan yang cukup, dan memiliki kedisiplinan.

Cara meningkatkan sikap Optimisme untuk kesiapan bekerja Upaya Pembimbing dalam Membentuk Sikap Optimisme, diantaranya:

a. Memberikan pemahaman tentang esensi dan makna sikap optimisme, b. mengajarkan berfikir positif,

c. memberikan pemahaman untuk dapat mengenal diri sendiri, d. memberikan pengarahan untuk mengendalikan emosi,

e. menerapakan sikap baik,dan memberikan semangat kepada remaja panti asuhan.

(8)

II. Lembar kerja siswa Lembar Kerja Siswa

Jawablah pertanyaan dibawah ini !

1. Tuliskan persiapan-persiapan yang akan anda lakukan setelah mendapatkan bimbingan dalam upaya anda mempersiapkan diri untuk terjun ke dunia kerja!

...

...

...

...

2. Apakah anda pernah mendapatkan motivasi belajar? Dari siapa? Dan seperti apa

bentuknya? Dan bagaimana perasaan anda setelah mendapatkan motivasi dari seseorang tersebut?

...

...

...

...

(9)

III. Evaluasi proses

EVALUASI PROSES PESERTA DIDIK PADA LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL Kelas : ...

Topik : ...

Petunjuk:

Beri tanda centang (√) pada kolom skor sesuai dengan hasil penilaian Anda.

Keterangan:

 SS : Sangat Sesuai (4)

 S : Sesuai (3)

 KS : Kurang Sesuai (2)

 TS : Tidak Sesuai (1)

No Pertanyaan Skala Pengukuran

SS S KS TS 1

Peserta didik mampu memahami materi yang diberikan dalam kegiatan layanan bimbingan klasikal

2

Peserta didik terlihat aktif selama mengikuti proses diskusi

3

Peserta didik terlihat antusias selama mengikuti kegiatan layanan bimbingan klasikal

4

Peserta didik terlihat kreatif dalam menjawab setiap pertanyaan yang diajukan oleh guru BK

5 Peserta didik saling menghargai pendapat satu sama lain 6

apakah jalannya bimibingan klasikal sesuai dengan waktu yang di tentukan

Jumlah Catatan:

...

...

...

(10)

IV. Evaluasi hasil

STRATEGI BELAJAR DALAM MENGHADAPI DUNIA KERJA

I. Identitas Responden

Nama No. Presensi Kelas

II. Petunjuk Pengisian

1. Tulislah identitas anda pada tempat yang telah disediakan.

2. Silahkan siswa/i menjawab / menyatakan sesuai kondisi yang sesungguhnya.

 Teknik penilaiannya adalah dengan cara memberikan tanda (√) pada kolom yang sesuai (SS, CS, S, KS, TS)

 SS : Sangat Setuju

 CS : Cukup Setuju

 S : Setuju

 KS : Kurang Setuju

 TS : Tidak Setuju III. Instrumen Penelitian

A. strategi belajar dalam menghadapi dunia kerja

NO PERTANYAAN Skala Pengukuran

SS CS S KS TS

Pemahaman Baru

1 Saya memahami konsep tentang motivasi belajar

2 Saya memahami arti penting kesiapan bekerja

3 Saya memahami dampak positif dari motivasi belajar

(11)

4 Saya memahami keterampilan keahlian apa yang perlu saya siapkan

5 Saya memahami cara bagaimana membangun sikap optimisme

Perasaan Positif

6 Saya yakin dengan tekad diri yang kuat dapat mengembangkan keterampilan ya

7

Saya yakin dengan memiliki keterampilan dalam mempersiapkan diri untuk di dunia kerja

8

Saya menyadari bahwa memiliki keterampilan keahlian sebelum terjun langsung dalam bekerja sangat bermanfaat

9

Saya yakin dengan mengaplikasikan sikap optimisme dapat menjadikan pribadi yang percaya diri

10

Saya yakin dengan menjalankan program belajar untuk kesiapak bekerja dengan baik dapat menjadikan masa depan lebih optimal Rencana Kegiatan Setelah Layanan

11

Saya meyakinkan diri untuk mampu mengembangkan perilaku suka belajar untuk persiapan bekerja dengan baik

12

Saya mengajak teman sebaya untuk membentuk kelompok dalam mengasah ketrampilan yang perlu di siapkan dalam rangka kesiapan diri untuk bekerja

13

Saya mencoba menerapkan keterampilan dan keahlian dalam mempersiapkan dunia kerja dengan baik dalam kehidupan sehari-

(12)

hari

14

Saya mencoba menerapkan program optimisme dalam rangka untuk kesiapan bekerja dengan baik dalam kehidupan sehari-hari

15

Saya mulai menyusun kegiatan akademik dan non akademik dengan baik agar tercapainya keterampilan optimisme terhadap pekerjaan saya kedepannya

Jumlah

Referensi

Dokumen terkait

Beberapa alasan pribadi yang salah antara lain: agar bisa menjauh dari orangtua dan mendapat kebebasan, agar bisa menyalurkan hasrat seksual, untuk menghilangkan rasa

Pendidikan dengan pelatihan merupakan suatu rangkaian yang tak dapat dipisahkan dalam sistem pengembangan sumberdaya manusia, yang di dalamnya terjadi proses

Pemerintah Daerah diharapkan dapat melakukan perlindungan anak secara optimal yaitu memenuhi hak kesehatan dan pendidikan anak-anak yang dimaksudkan untuk mencegah

Etika pergaulan yaitu sopan santun atau tata krama dalam pergaulan yang sesuai dengan situasi dan keadaan serta tidak melanggar norma-norma yang berlaku baik norma agama,

E Tujuan Umum Setelah mengamati tayangan video dan Materi PPT, Peserta didik dapat menentukan (C6) cara mengatasi stress pada dirinya sesuai dengan permasalahan yang

Penyebab dari penyakit bartolinitis adalah jamur Candida Albicans, bakteri Neiseria Gonore, virus (Kondiloma Akuminata dan Herpes Simpleks), dan protoazoa

Gaya belajar visual adalah tipe belajar yang lebih banyak menggunakan indra mata sebagai alat untuk menyerap informasi (belajar dengan cara melihat).. Hal ini kaitannya

Dari Hasil observasi dan konsultasi dengan pembina osis serta wali kelas, banyak siswa yang masih sering terlambat datang ke sekolah, dalam belajar sering tidak mengumpul tugas