• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN METODE PENGAMATAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN METODE PENGAMATAN"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

5 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN METODE PENGAMATAN

A. Tinjauan Pustaka 1. Definisi Sistem

Definisi sistem menurut Robert G. Mudrick (dalam Gaol,2008:9), menyatakan bahwa :

“Sistem adalah hubungan satu unit dengan unit-unit lainnya yang saling berhubungan satu sama lainnya dan yang tidak dapat dipisahkan serta menuju satu kesatuan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Apabila suatu unit macet atau terganggu, unit lainnya pun akan terganggu untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan tersebut”.

Sistem menurut Kerz (dalam Sistem Informasi Teknologi, 2008:175) yaitu :

“Gabungan dari sekelompok komponen baik itu manusia dan atau bukan manusia (non human) yang saling mendukung satu sama lain serta diatur menjadi sebuah kesatuan untuk mencapai suatu tujuan, sasaran bersama atau hasil akhir”.

Sistem menurut Jogiyanto (dalam Mustakini,2008:36) : “Sistem dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur atau dengan pendekatan komponen”.

Menurut Sukamto, (dalam Definisi Sistem Informasi (2011:2)) :

“Sistem adalah kumpulan komponen atau variable yang terorganisir, saling berinteraksi, bergantung, dan terintegrasi”

Abdul Kadir (2005:1) dalam buku Pengenalan Sistem Informasi, berpendapat bahwa: “Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan”.

Menurut McLeod (2004) dikutip oleh Yakub dalam buku Pengantar Sistem Informasi (2012:1) mendefiniskan :

“Sistem adalah sekelompok elemen–elemen yang terintegrasi dengan tujuan yang sama untuk mencapai tujuan. Sistem juga merupakan suatu jaringan kerja dari prosedur–prosedur yang saling berhubungan, terkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk tujuan tertentu”. commit to user commit to user

(2)

Menurut Tata Sutabri (2012:6) pada buku Analisis Sistem Informasi, pada dasarnya : “Sistem adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu”.

2. Karakteristik Sistem

Menurut pendapat Onong Uchjana Effendy dalam buku Sistem Informasi Manajemen (1989:54) mengemukakan bahwa : “Karakteristik sebuah sistem adalah input, process, dan output, hal ini sudah tentu merupakan sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran”.

Input merupakan suatu komponen dimana sistem tersebut dioperasikan, sedangkan output merupakan hasil dari operasi. Dalam pengertian sederhana output berarti yang menjadi sebuah tujuan, sasaran, atau target pengoperasian dari suatu sistem. Sementara process merupakan aktivitas yang dapat mentransfer masukan input menjadi sebuah output. Dengan demikian jelaslah bahwa suatu sistem atau sub sistem dapat terdiri dari beberapa process yang merubah input menjadi output dan proses tersebut disebut parameter sistem yang merupakan unsur-unsur pembentuk sistem. Dari pendapat diatas, penulis menyimpulkan bahwa suatu sistem merupakan kumpulan dari unsur- unsur, bagian-bagian, sub sistem atau komponen yang saling berkaitan satu dengan yang lain dalam menunjang pencapaian suatu tujuan.

Menurut Jogiyanto (dalam Mustakini,2008:5) : 1) Masukan (Input)

Adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem, yang dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Masukan perawatan adalah energi yang dimasukkan supaya sistem dapat beroprasi, sedangkan masukan sinyal adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran.

Sebagai contoh didalam sistem komputer, program adalah commit to user

commit to user

(3)

maintenance input yang digunakan untuk mengoprasikan komputer dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi

2) Pengolah (Process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan–bahan lain menjadi keluaran berupa barang jadi. Sistem akuntansi akan mengolah data-data transaksi menjadi laporan–laporan keuangan dan laporan-laporan lain yang dibutuhkan oleh manajemen.

3) Keluaran (Output)

Adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk sub sistem yang lain. Misalnya untuk sistem komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna dan merupakan hasil sisa pembuangan, sedangkan informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.

3. Tujuan Sistem

Adapun tujuan sistem menurut Azhar Susanto (2013 : 23) yang bukunya berjudul Sistem Informasi Akuntansi adalah sebagai berikut :

“Tujuan sistem merupakan target atau sasaran akhir yang ingin dicapai oleh suatu sistem. Agar supaya target tersebut bisa tercapai, maka target atau sasaran tersebut harus diketahui terlebih dahulu ciri-ciri atau kriterianya. Upaya mencapai suatu sasaran tanpa mengetahui ciri-ciri atau kriteria dari sasaran tersebut kemungkinan besar sasaran tersebut tidak akan pernah tercapai. Ciri-ciri atau kriteria dapat juga digunakan sebagai tolok ukur dalam menilai suatu keberhasilan suatu sistem dan menjadi dasar dilakukannya suatu pengendalian“.

Dari pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem merupakan kumpulan suatu komponen sistem yang saling berhubungan satu dengan yang lain untuk mencapai tujuan suatu kegiatan pokok perusahaan.

commit to user commit to user

(4)

4. Sistem Pembayaran

Pengertian pembayaran menurut UU No.23 Pasal 1 (1999:6) menyatakan bahwa : “Pembayaran mencakup seperangkat aturan, lembaga, dan mekanisme yang digunakan untuk melakukan pemindahan dana guna memenuhi suatu kewajiban yang timbul dari suatu kegiatan ekonomi.”

Pembayaran menurut Chan Kah Sing (2009:108) adalah: “Proses penukaran mata uang dengan barang, jasa atau informasi”.

Menurut Hasibuan (2010:117), pembayaran yaitu : “Berpindahnya hak pemilikan atas sejumlah uang atau dan dari pembayar kepada penerimanya, baik langsung maupun melalui media jasa-jasa perbankan.”

Menurut Humphrey, 2001:21

“Sistem pembayaran adalah suatu mekanisme yang menunjukkan adanya aliran sejumlah nilai dari pembeli ke penjual dalam sebuah transaksi. Jika dikaitkan dengan isu perkembangan sistem pembayaran elektronik yang ternyata terbukti lebih efisien dari sistem pembayaran paper based maka dapat dikatakan sistem pembayaran mengalami proses menuju yang lebih efisien. Sejak berkembangnya sistem pembayaran non tunai elektronik memerlukan biaya hanya sepertiga sampai setengah dari sistem pembayaran non tunai berbasis kertas (paper based) maka jelaslah bahwa biaya sosial dalam sistem pembayaran dapat dikurangi dengan mengimplementasikan sistem pembayaran elektronik.”

Dari definisi diatas, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa pembayaran adalah mekanisme yang dilakukan untuk pemindahan mata uang menjadi barang, jasa atau informasi dari pembayar kepada penerima, baik langsung maupun melalui media jasa-jasa perbankan.

Sedangkan Sistem Pembayaran adalah adalah sistem yang mencakup seperangkat aturan, lembaga dan mekanisme yang digunakan untuk melaksanakan pemindahan dana guna memenuhi suatu kewajiban yang timbul dari suatu kegiatan ekonomi.

commit to user commit to user

(5)

5. Pengertian Asuransi dan Tabungan Hari Tua (THT) 1) Asuransi

Kata “asuransi” berasal dari bahasa Belanda assurantie, sedangkan dari bahasa Inggris disebut insurance. Kata tersebut kemudian disalin dalam bahasa Indonesia dengan kata

“pertanggungan”.

Subekti dan Tjitrosudibio (2000 : 26) dalam Kuat Ismanto, S.H.I.,M.Ag (2009 : 22) menjelaskan definisi resmi asuransi disebutkan dalam pasal 246 KUH Dagang, yang berbunyi :

“Asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian dengan nama seseorang penanggung mengikatkan diri kepada seorang tertanggung dengan suatu premi untuk memberikan penggantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, yang mungkin akan dideritanya karena suatu peristiwa yang tak tentu”.

Menurut Kuat Ismanto, S.H.I., M.Ag (2009 : 6) menjelaskan pengertian asuransi :

“Asuransi adalah sebuah transaksi perjanjian yang mengharuskan perusahaan asuransi untuk memberikan kepada nasabah/kliennya sejumlah harta sebagai konsekuensi sebagai transaksi perjanjian itu, baik itu bentuk imbalan, gaji, atau ganti rugi barang dalam bentuk apapun ketika terjadi bencana maupun kecelakaan atau terbuktinya sebuah bahaya sebagaimana tertera dalam transaksi perjanjian, sebagaimana imbalan uang (premi) yang dibayarkan secara rutin dan berkala atau secara kontan dari klien/nasabah tersebut kepada perusahaan asuransi di saat hidupnya”.

Sedangkan pengertian asuransi berdasarkan Undang–Undang Nomor 2 Tahun 1992 asuransi adalah :

“Perjanjian 2 (dua) pihak atau lebih dengan nama pihak penanggung mengikat diri pada pihak tertanggung, dengan menerima premi asuransi, dengan memberikan penggantian pada tertanggung karena kerugian, kerusakan/kehilangan keuntungan yang diharapkan atau tanggungjawab hukum kepada pihak ke 3 (tiga) yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan”. commit to user commit to user

(6)

Menurut Drs. Herman Darmawi dalam bukunya yang berjudul Manajemen Asuransi (2006:64) dijelaskan mengenai manfaat asuransi, antara lain :

a. Asuransi melindungi resiko investasi.

b. Asuransi sebagai sumber dana investasi.

c. Asuransi untuk melengkapi persyaratan kredit.

d. Asuransi dapat mengurangi kekhawatiran.

e. Asuransi mengurangi biaya modal.

f. Asuransi menjamin kestabilan perusahaan.

g. Asuransi dapat meratakan keuntungan.

h. Asuransi dapat menyediakan layanan profesional.

i. Asuransi mendorong usaha pencegahan kerugian.

j. Asuransi membantu pemeliharaan kesehatan.

Pada bab III pasal 3 Nomor 2 Tahun 1992 dijelaskan tentang jenis–jenis bidang usaha perasuransian di Indonesia. Dalam pasal tersebut dijelaskan diantaranya :

a. Asuransi Kerugian, yaitu perjanjian asuransi memberikan jasa dalam penanggulangan resiko atas kerugian, kehilangan, manfaat, dan tanggungjawab hukum kepada pihak ketiga yang timbul dari peristiwa yang tidak pasti.

b. Asuransi Jiwa, yaitu perjanjian asuransi yang memberikan jasa dalam pertanggungan yang dikaitkan dengan hidup atau meninggalnya seseorang yang dipertanggungkan.

c. Re–Asuransi, yaitu perjanjian asuransi yang memberikan jasa dan pertanggungan ulang terhadap resiko yang dihadapi oleh perusahaan asuransi kerugian di perusahaan asuransi jiwa.

2) Program Tabungan Hari Tua

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 25 tahun 1981, Taspen mengelola program THT yang merupakan program asuransi terdiri dari asuransi dwiguna yang dikaitkan dengan usia pensiun ditambah dengan asuransi kematian. commit to user commit to user

(7)

Asuransi Dwiguna adalah jenis asuransi yang memberikan jaminan keuangan kepada peserta pada saat mencapai usia pensiun atau bagi ahli warisnya apabila peserta meninggal dunia sebelum mencapai usia pensiun.

Asuransi Kematian (ASKEM) adalah jenis asuransi yang memberikan jaminan keuangan kepada peserta apabila isteri/suami/anak meninggal dunia atau bagi ahli warisnya apabila peserta meninggal dunia. Asuransi Kematian (ASKEM) anak diberikan apabila belum berusia 21 tahun atau 25 tahun yang masih sekolah atau belum menikah. Asuransi Kematian (ASKEM) merupakan manfaat tambahan yang diberikan tanpa dipungut iuran.

Kepesertaan program THT dimulai sejak yang bersangkutan diangkat sebagai pegawai/Pejabat Negara sampai dengan pegawai/Pejabat Negara tersebut berhenti.

Tujuan dari THT itu sendiri adalah meningkatkan kesejahteraan pegawai negeri sipil (PNS) dan keluarganya dengan memberikan jaminan keuangan pada waktu mencapai usia pensiun atau bagi ahli warisnya (suami/istri/anak/orangtua) pada waktu peserta meninggal dunia sebelum usia pensiun.

Peserta THT :

a. Pegawai Negeri Sipil (PNS) b. Pejabat Negara

c. Pegawai BUMN / BUMD yang terdaftar Masa Kepesertaan :

a. Sejak diangkat sebagai calon pegawai/pegawai tetap/Pejabat Negara.

b. Pengangkatan menjadi Pegawai Negeri Sipil sebelum 1 Juli 1961, masa kepesertaan dihitung sejak tanggal 1 Juli 1961.

c. Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Daerah Propinsi Irian Jaya sebelum 1 Januari 1971, masa kepesertaan dihitung sejak tanggal 1 Januari 1971. commit to user commit to user

(8)

d. Bagi Eks. PNS Propinsi Timor Timur yang diangkat sebelum 1 Januari 1979, dihitung sejak 1 Januari 1979.

e. Pengangkatan pegawai BUMN/BUMD/BHMN sesuai dengan perjanjian kerja sama masing-masing.

Kewajiban Peserta :

a. Membayar iuran 3,25% dari penghasilan sebulan (gaji pokok + tunjangan anak) setiap bulan berdasarkan KEPRES No.8 tahun 1977.

b. Memberi keterangan data diri pribadi dan keluarganya.

c. Melaporkan perubahan data penghasilan, kenaikan pangkat/golongan dan perubahan gaji pokok.

6. Pengertian Istilah-Istilah Asuransi Ketaspenan a. SPP (Surat Permohonan Pembayaran)

Dibuat untuk mendapatkan pembayaran atas hak peserta Taspen dan keluarganya.

b. Klim

Pengajuan/permintaan pembayaran hak.

c. Premi

Iuran rutin yang dipotong berdasarkan penghasilan bulanan pegawai atas keikutsertaannya dalam program Tabungan Hari Tua (THT) ataupun Pensiun.

d. Voucher

Sejenis Surat Perintah Pembayaran (SPM) yang diterbitkan oleh PT.

TASPEN (PERSERO).

7. Sistem Pembayaran Tabungan Hari Tua (THT)

Dari pendapat-pendapat para ahli di atas dapat penulis simpulkan bahwa sistem pembayaran adalah suatu aturan atau susunan yang terstruktur yang terdiri dari komponen-komponen atau bagian-bagian yang berkaitan satu dengan yang lainnya secara teratur dang terencana untuk mencapai tujuan, ataupun gabungan dari beberapa fungsi yang terkait yang bekerja sama untuk mencapai tujuan yang sama. commit to user commit to user

(9)

Menurut UU No. 23 tahun 1999 Tentang Bank Indonesia

Pembayaran tunai adalah sistem pembayaran langsung yang menggunakan uang, berupa uang kartal, yaitu uang kertas dan uang logam. Uang kertas adalah uang yang berbentuk lembaran yang terbuat dari bahan kertas atau bahan lainnya yang menyerupai kertas.”

Pembayaran transfer menurut Santomero dan Seater, 1996 :

“Perkembangan teknologi informasi yang diikuti dengan tingkat persaingan bank yang semakin tinggi mendorong sektor perbankan atau non bank untuk semakin inovatif dalam menyediakan berbagai alternatif jasa pembayaran non tunai berupa sistem transfer dan alat pembayaran menggunakan kartu elektronis (electronic card payment) yang aman, cepat dan efisien, serta bersifat global”

Jadi sistem pembayaran Tabungan Hari Tua di PT. Taspen (Persero) Kantor Cabang Yogyakarta menggunakan sistem pembayaran tunai dan transfer.

B. METODE PENGAMATAN 1. Lokasi Pengamatan

Pengamatan ini dilakukan di PT. Taspen (PERSERO) Cabang Yogyakarta Jalan Ipda Tut Harsono No.55, Timoho, Kelurahan, Muja Muju, Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55165.

PT. Taspen (Persero) Cabang Yogyakarta memiliki aktivitas pelayanan terhadap masyarakat untuk mengurus pembayaran program Tabungan Hari Tua (THT) dan Pensiun. Bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai BUMN/BUMD. Pemilihan lokasi pengamatan didasarkan atas pertimbangan :

1. PT. Taspen (Persero) Kantor Cabang Yogyakarta merupakan salah satu instansi yang memiliki disiplin ilmu yang sesuai dengan mata kuliah yang pernah didapatkan.

2. Tersedianya data-data yang penulis dapatkan melalui kegiatan observasi.

3. Pengamatan yang penulis lakukan bertujuan untuk mengetahui Sistem Pembayaran Tabungan Hari Tua (THT) di PT. Taspen (Persero) Kantor Cabang Yogyakarta. commit to user commit to user

(10)

2. Jenis Pengamatan

Berdasarkan pada pokok permasalahan Sistem Pembayaran Tabungan Hari Tua (THT) di PT. Taspen (PERSERO) Cabang Yogyakarta. Maka jenis pengamatan yang dilakukan penulis dalam pengamatan ini yaitu “Deskriptif Kualitatif”.

Menurut H.B.Sutopo (2006:40) dalam Diskriptif Kualitatif

“Data yang dikumpulkan terutama berupa kata-kata, kalimat atau gambar yang memiliki arti lebih dari sekedar angka atau frekuensi menekankan catatan pada situasi sebenarnya guna mendukung penyajian data”.

Data yang diolah dan dikumpulkan secara sistematis mengenai fakta yang ada dan diikuti teori yang mendukung dan dapat dipertanggung jawabkan. Di PT. Taspen (Persero) Kantor Cabang Yogyakarta penulis mengumpulkan data dengan cara mengamati mengenai Sistem Pembayaran Tabungan Hari Tua (THT) yang merupakan salah satu produk dari PT. Taspen (Persero) Kantor Cabang Yogyakarta dan ikut serta dalam sistem pembayaran tersebut. Selain pengamatan langsung, penulis juga menyertakan pendapat–pendapat para ahli terkait dengan Sistem Pembayaran Hari Tua (THT) di PT. Taspen (Persero) Kantor Cabang Yogyakarta.

3. Teknik Pengumpulan Data a. Wawancara

Menurut Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar (2009:15):

“Wawancara ialah tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih secara langsung. Pewawancara disebut interviewer, sedangkan orang yang diwawancarai disebut interviewee.

Wawancara berguna untuk mendapatkan data dari tangan pertama (primer),pelengkap teknik pengumpulan lainya, menguji hasil pengumpulan data lainnya”

Penulis melakukan wawancara langsung dengan Kepala Bidang Layanan dan Manfaat yaitu Bapak Kemas Abdullah Alwi dan Kepala Bidang Keuangan Bapak Mulat Budiyanto guna menjamin kelengkapan data yang diperlukan. commit to user commit to user

(11)

b. Observasi

Menurut Joko Subagyo (2006:63) :

“Observasi adalah pengamatan yang dilakukan secara sengaja, sistematis mengenai fenomena sosial dengan gejala- gejala psikis untuk kemudian dilakukan pencatatan. Pada dasarnya teknik observasi digunakan untuk melihat atau mengamati perubahan fenomena sosial yang tumbuh dan berkembang yang kemudian dapat dilakukan penilaian atas perubahan tersebut”

Dalam hal ini melihat atau mengamati setiap hal yang diperlukan untuk mengetahui berbagai hal yang berkaitan dan mencatat setiap hal yang dirasa penting dengan Sistem Pembayaran Tabungan Hari Tua di PT. Taspen (Persero) Kantor Cabang Yogyakarta.

c. Mengkaji Dokumen dan Arsip

“Dokumen tertulis dan arsip merupakan sumber data yang memiliki posisi penting dalam penelitian kualitatif. Dengan teknik ini penulis mengkaji dokumen dan arsip untuk mengumpulkan data”.

(H.B. Sutopo, 2002:69)

Dokumen atau arsip yang penulis butuhkan adalah berupa soft-file SOP Sistem Pembayaran Tabungan Hari Tua (THT) di PT.

Taspen (Persero) Kantor Cabang Yogyakarta.

d. Studi Pustaka

Menurut Joko Subagyo (2006 : 109), yang dimaksud dengan

“Riset kepustakaan atau sering juga disebut studi pustaka, adalah segala usaha yang dilakukan oleh peneliti untuk menghimpun informasi yang relevan dengan topik atau masalah yang akan atau sedang diteliti. Informasi itu dapat diperoleh dari buku-buku ilmiah, laporan penelitian, karangan-karangan ilmiah, tesis dan disertasi, ensiklopedia, dan sumber-sumber tertulis baik tercetak maupun elektronik lain”

Disini penulis menambahkan kutupan-kutipan dari para ahli, buku dan web resmi PT. Taspen (Persero) Kantor Cabang Yogyakarta yang berkaitan dengan sistem pembayaran Tabungan Hari Tua (THT). commit to user commit to user

Referensi

Dokumen terkait

Dari beberapa pendapat para ahli dan pakar akuntansi di atas, maka dapat diambil suatu kesimpulan bahwa jenis-jenis laporan keuangan terdiri dari neraca

Hasil yang diperoleh dari penelitian adalah dalam penerbitan sertipikat di Kantor Pertanahan Kabupaten Kendal sudah efektif, terbukti dengan tidak adanya

Berdasarkan informasi tentang kelompok tani di Kampung Rimba Jaya peneliti ingin melihat proses komunikasi dan efektivitas komunikasi kegiatan penyuluh seperti apa yang

a) Output Deskriptif: jika ratio Skewness dan Kurtosis tidak melebihi angka 2, maka dapat diaktakan distribusi data adalah normal. b) Output Tests of Normality: dimana hasil Sig

Ruang lingkup pada penelitian ini dibatasi pada pembahasan mengenai hubungan antara sanitasi lingkungan yang meliputi sumber air minum, kualitas fisik air bersih, kepemilikan

KEDUA : Indikator Kinerja Utama sebagaimana dimaksud pada Diktum KESATU, merupakan acuan ukuran kinerja yang digunakan oleh Badan Penanggulangan Bencana

Data tangkapan bulanan nelayan Cilincing yang menangkap di perairan Pulau Damar dan sekitarnya diperoleh dari rataan tangkapan harian untuk ikan kembung yang tertangkap

Kemudian ia bertanya kepada laki-laki tersebut, “Tuan, tunjukkan kepadaku istana tempat tinggal Khalifah Umar bin Khattab.” Laki-laki tersebut menjawab, “Kamu sudah berhadapan