• Tidak ada hasil yang ditemukan

Persepsi Penyakit dan Keputusasaan pada Pasien Gagal Ginjal Kronis yang Menjalani Hemodialisis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Persepsi Penyakit dan Keputusasaan pada Pasien Gagal Ginjal Kronis yang Menjalani Hemodialisis"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Journal of Nursing Care & Biomolecular – Vol 6 No 1 Tahun 2021 - 12 Persepsi Penyakit dan Keputusasaan pada Pasien Gagal Ginjal Kronis yang

Menjalani Hemodialisis

(Illness Perception and Hopelessness in Chronic Renal Failure Patients Undergoing Hemodialysis)

Anggia Riske Wijayanti1, Ode Irman1

1 Program Studi S1 Keperawatan

Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Nusa Nipa Email: irmanlaodeaesa@ymail.com

ABSTRAK

Pendahuluan: Keputusasaan menjadi masalah psikologis yang sering terjadi dan memperburuk outcome klinis pasien Gagal Ginjal Kronis (GGK) yang menjalani hemodialisis (HD).

Persepsi penyakit digunakan untuk mengevaluasi dampak psikologis dan diidentifikasi menjadi penyebab keputusasaan. Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan hubungan persepsi penyakit dengan keputusasaan pada pasien GGK yang menjalani HD di RSUD dr.T.C. Hillers Maumere. Metode: Jenis penelitian yaitu analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional. Penelitian melibatkan 48 pasien yang diambil dengan purposive sampling dan dilakukan pada Agustus 2020. Pengumpulan data menggunakan Brief Illness Perception Questionnaire (B-IPQ) dan Beck Hopelessness Scale (BHS).

Analisis data menggunakan uji korelasi pearson, uji eta dan one way ANOVA. Hasil dan Analisis:

Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan positif (korelasi sedang) antara persepsi penyakit dengan keputusasaan pasien GGK menjalani HD (p 0,003 dan r 0,423). Selain itu juga ada hubungan penyebab penyakit dengan keputusasaan (eta squared 0.164, p 0.018). Diskusi: Semakin tinggi nilai persepsi penyakit, semakin dianggap sebagai ancaman dan meningkatkan keputusasaan. Perawat diharapkan dapat melakukan pengkajian komprehensif pada aspek psikologis, menilai persepsi, memberikan pendidikan kesehatan dan dukungan psikososial. Selain itu keluarga harus memperkuat dukungan psikososial bagi pasien.

Kata kunci: hemodialisis, keputusasaan, persepsi penyakit

ABSTRACT

Introduction: Hopelessness becomes a frequent psychological problem and worsens the clinical outcomes of Chronic Renal Failure (CRF) patients undergoing hemodialysis (HD). Illness Perceptionis used to evaluate psychological impacts and is identified as the cause of hopelessness. The purpose of this study was to explain the correlation of illness perception with hopelessness in CRF patients undergoing HD at regional public hospitals dr.T.C. Hillers Maumere. Method: This type of research is correlational analytics with a cross sectional approach. The study involved 48 patients taken with purposive sampling and conducted in August 2020. Data collection using Brief Illness Perception Questionnaire (B-IPQ) and Beck Hopelessness Scale (BHS). The data analysis uses pearson correlation test, eta test and one way ANOVA. Results and Analysis: The results showed there was a positive (moderate correlation) correlation between illness perception and the hopelessness of CRF patients undergoing HD (p 0.003 and r 0.423). In addition there is also association causes of disease with hopelessness (eta squared 0.164, p 0.018). Discussion: The higher the illness perception, the more it is considered a threat and increases hopelessness. Nurses are expected to conduct a comprehensive assessment of psychological aspects, assess perceptions, provide health education and psychosocial support. In addition the family should strengthen psychosocial support for patients.

Keywords: hemodialysis, hopelessness, illness perception

(2)

Journal of Nursing Care & Biomolecular – Vol 6 No 1 Tahun 2021 - 13 Pendahuluan

Penaykit Gagal Ginjal Kronis (GGK) merupakan penyakit kronis progresif dan degeneratif yang ditandai dengan ketidakmampuan ginjal untuk menjalankan fungsinya untuk menghidrasi sisa metabolisme tubuh. GGK merupakan penyakit tidak menular yang menjadi faktor risiko penyakit kardiovaskular, berdampak besar bagi kesehatan dan memerlukan penanganan yang serius.

Setiap tahun morbiditas dan mortalitas akibat penyakit GGK meningkat baik di negara maju maupun berkembang (Matsushita et al., 2017 & Bikbov et al., 2020). Penyebab GGK disebabkan oleh diabetes, hipertensi, dan glomerulonefritis (Ene-Iordache et al., 2016).

Secara global, prevalensi penyakit GGK mencapai 697.5 juta kasus, selain itu ada 41.5% peningkatan kematian pada semua usia (Bikbov et al., 2020). Angka morbiditas GGK terbesar di India (143.7 juta). Di Amerika, dilaporkan 37 juta orang menderita GGK (Centers for Disease Control and Prevention, 2019). Prevalensi GGK di Brazil, Jepang, Meksiko, Nigeria, Pakistan dan Rusia masing-masing lebih dari 10 juta kasus. Di Indonesia dilaporkan terdapat lebih dari 10 juta kasus dan meningkat 3.8% di tahun 2018. Di Nusa Tenggara Timur prevalensi GGK juga meningkat dan masuk dalam 10 besar propinsi dengan prevalensi GGK terbanyak (Kementerian Kesehatan RI, 2018).

Salah satu pengobatan yang dilakukan untuk pasien GGK adalah hemodialisis (HD) (Yang et al., 2011).

Prosedur HD merupakan prosedur umum pada pasien GGK, namun prosedur ini memiliki efek samping pada perubahan fisik dan psikologis. Beberapa perubahan yang terjadi pada fisik antara lain perubahan tekanan darah, pruritus, sakit kepala, kelelahan, mual, muntah, anoreksia dan kram otot (Henderson, 2012 &

Zolfaghari et al., 2015). Perubahan sisi psikologis pasien yaitu rasa malu, cemas, stres, depresi, gangguan berpikir, dan kurang konsentrasi (Rahimipour et al., 2015 & Unal et al., 2016).

Menurut Shabanloei et al (2017), selain permasalahan tersebut yang tidak kalah pentingnya untuk diperhatikan yaitu keputusasaan. Keputusasaan adalah penyebab stres, ketidakmampuan seseorang untuk memikirkan masa depan, kurangnya pemberdayaan diri, kesedihan, depresi dan tindakan bunuh diri (Horwitz et al., 2017). Poorgholami et al (2016) melaporkan keputusasaan menjadi insiden yang sering terjadi pada pasien GGK, menjadi tantangan bagi petugas kesehatan dan berdampak pada ketidakpatuhan pasien terhadap pengobatan dan penurunan kualitas hidup (Ok et al., 2019). Penderita yang putus asa seringkali merasa khawatir dengan kondisi penyakitnya karena perubahan gejala yang tidak dapat diprediksi, pengobatan yang dilakukan akan memulihkan keadaan sepenuhnya atau tidak, sehingga menjadi masalah baru dalam kehidupan penderita.

Keputusasaan pasien GGK berawal dari pasien berusaha mempersepsikan penyakit dan pengobatan yang sedang dilakukan. Cengiz & Sarıtaş (2019) melaporkan bahwa keputusasaan pasien GGK masih sangat tinggi (13.70 ± 6.82).

Penyebab utama tinggi keputusasaan yaitu persepsi. Persepsi mempengaruhi aspek kognitif dan respon emosional serta pengalaman penyakit (Dempster et al., 2015). Beberapa penelitian sebelumnya telah menjelaskan hubungan antara persepsi penyakit dan keputusasaan pada pasien sakit kronis seperti pasien kanker dan jantung (Karakurt et al. 2018 & Nehir et al., 2019). Chilcot et al (2011) dan Sefarini et al (2020) dalam penelitiannya menyebutkan bahwa persepsi penyakit merupakan prediktor utama dari hasil pengobatan yang buruk dan penyebab kematian.

Studi pendahuluan menunjukkan bahwa pasien GGK masih mengalami keputusasaan yang menjalani unit hemodialisis RSUD dr.T.C. Hillers Maumere. Perawat memusatkan perhatian pada keluhan fisik sambil mengabaikan masalah psikologis. Konteks menggali persepsi penyakit dan putus asa menjalani HD sangat penting untuk kelangsungan hidup pasien, mengingat angka morbiditas

(3)

Journal of Nursing Care & Biomolecular – Vol 6 No 1 Tahun 2021 - 14 dan mortalitas pasien GGK yang semakin

meningkat setiap tahunnya. Berdasarkan permasalahan tersebut maka dipandang perlu adanya penelitian tentang persepsi penyakit dengan keputusasaan pada pasien GGK yang menjalani HD. Penelitian ini dilakukan untuk menjelaskan hubungan antara persepsi penyakit dengan keputusasaan pada pasien GGK yang menjalani HD di unit hemodialisis RSUD dr.T.C. Hillers Maumere.

Metode

Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik korelasi dengan desain penelitian cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien GGK yang menjalani HD regelur di RSUD dr.

T.C.Hilllers Maumere pada tahun 2020 berjumlah 54 orang. Pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Kriteria sampel dalam penelitian ini yaitu: kriteria inklusi: 1) pasien GGK yang menjalani HD reguler, 2) dapat membaca dan menulis dan berpartisipasi secara sukarela, 3) kesadaran komposmentis, 4) pasien tinggal bersama keluarga yang memiliki hubungan darah, 5) dapat berkomunikasi dengan baik dan kooperatif, 6) pasien memiliki Jaminan Kesehatan Nasional. Kriteria eksklusi yaitu pasien tidak mengisi instrumen secara lengkap dan jelas serta tidak menyelesaikan proses penelitian hingga selesai.

Berdasarkan kriteria penelitian dan perhitungan besar maka jumlah sampel sebanyak 48 orang. Penelitian dilakukan pada Agustus 2020. Instrumen yang digunakan untuk mengukur persepsi penyakit menggunakan Brief Illnes Perception Questionnaire (B-IPQ).

Instrumen B-IPQ merupakan kuesioner yang dapat merepresentasikan aspek kognitif dan emosional yang dikembangkan oleh Broadbent et al (2006).

Berisi 9 pertanyaan (5 pertanyaan tentang aspek kognitif, 2 pertanyaan terkait aspek emosional, 1 pertanyaan terkait siklus penyakit dan 1 pertanyaan penyebab penyakit. Nilai tiap pertanyaan yaitu 0-10.

Skor akhir yaitu 0-80. Instrumen ini sudah

di uji cobakan di Indonesia pada penderita GGK. Hasil pengujian menunjukkan bahwa instrumen ini dapat digunakan dengan nilai korelasi >0.3 dan koefisien cronbach’s alpha > 0.755 (Hadisa, Susanti, & Robiyanto, 2017). Hasil uji validitas dan reliablitas dalam penelitian ini diperoleh nilai corrected item-total correlation > r tabel (0.631) dan nilai cronbach’s alpha = 0.796. Maka instrumen yang digunakan valid dan reliabel

Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengukur keputusasaan menggunakan instrumen Beck Hopelessness Scale (BHS). Instrumen BHS dikembangkan oleh Beck et al (1974). Instrumen ini terdiri dari 20 item pertanyaan dengan skor 0-20. Instrumen BHS telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa dan BHS telah divalidasi di Indonesia oleh Safaruddin (2012) dengan nilai corrected item-total correlation > r tabel (0.30), maka kuesioner yang digunakan valid. Hasil uji reliabilitas diperoleh cronbach’s alpha = 0.88, maka kuesioner yan digunakan reliabel. Dalam penelitian ini, hasil uji validitas diperoleh nilai corrected item- total correlation > r tabel (0.468) dan nilai cronbach’s alpha = 0.956. Maka instrumen yang digunakan valid dan reliabel.

Analisis data menggunakan uji korelasi pearson, uji eta dan one way ANOVA. Penelitian dilaksanakan dengan tetap memperhatikan protol pencegahan Covid 19.

(4)

Journal of Nursing Care & Biomolecular – Vol 6 No 1 Tahun 2021 - 15 Hasil

Tabel 1. distribusi karakteristik demografi responden (n=48)

Karakteristik responden

f %

Usia

Mean±SD 52.25±1.08 Jenis kelamin

Pria 32 66.7

Wanita 16 33.3

Pendidikan

SD 15 31.2

SMP 14 29.2

SMA 8 16.7

Diploma 6 12.5

Strata 1 5 10.4

Pekerjaan

IRT 13 27.1

Petani 16 33.1

PNS 5 10.4

Buruh 2 4.2

Pensiunan 4 8.3

Wiraswasta 7 14.6

Pemuka agama

1 2.1

Durasi di HD (Bulan)

Mean±SD 7.52±2.34 Penyebab

Penyakit

Batu ginjal 8 16.7

Asam urat 10 20.8

Hipertensi &

Diabetes

30 62.5

Berdasarkan karakteristik demografi pada Tabel 1, rata-rata usia pasien adalah 52 tahun, sebagian besar berjenis kelamin laki-laki, berpendidikan SD, bekerja sebagai petani, lama menjalani HD 7 bulan. Hipertensi dan diabetes merupakan faktor penyebab GGK

Tabel 2. Distribusi frekuensi responden menurut persepsi penyakit dan keputusasaan (n=48)

Variabel Mean SD

Persepsi penyakit 42.20 8.99 Keputusasaan 11.47 1.83

Berdasarkan Tabel 2, skor untuk persepsi penyakit dan keputusasaan melebihi batas median.

Tabel 3. Korelasi antara persepsi penyakit dan keputusasaan (korelasi pearson, eta kuadrat, one way anova) (n=48)

Variabel Nilai p

(r) Eta square

d

Nilai p one way ANOV A Persepsi

penyakit

0.003 0.423 0.164 0.018 Putus

asa

Berdasarkan tabel 3 hasil uji korelasi pearson diperoleh nilai p 0,003, maka ada hubungan positif antara persepsi penyakit dengan keputusasaan pasien GGK menjalani HD. Korelasi ini berada pada kategori sedang (r 0,423), semakin tinggi persepsi penyakit maka semakin tinggi keputusasaan. Hasil uji eta dan one way ANOVA pada pertanyaan no 9 terkait penyebab penyakit pada kuesioner B-IPQ, diperoleh eta squared 0.164 dan p 0.018.

Menurut Becker (2000), nilai 0.164 dalam kategori kecil, maka dapat disimpulkan kecil pengaruh atau hubungan penyebab penyakit terhadap keputusasaan.

Pembahasan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan positif (korelasi sedang) antara persepsi penyakit dengan keputusasaan pasien GGK menjalani hemodialisis (p 0.003, dan r 0.423).

Keputusasaan merupakan suatu kondisi yang sangat umum terjadi pada pasien GGK. Secara psikologis, keputusasaan terkait erat dengan harapan, tetapi keduanya adalah pengalaman yang berbeda. Orang yang putus asa, tidak akan mampu menghadirkan harapan dalam dirinya saat menghadapi situasi sulit.

Semakin banyak individu menyadari dan memahami keputusasaan mereka, semakin mereka memiliki potensi untuk mengembangkan harapan, begitu pula sebaliknya (Huen et al., 2015).

Keputusasaan merupakan pandangan

(5)

Journal of Nursing Care & Biomolecular – Vol 6 No 1 Tahun 2021 - 16 negatif tentang masa depan yang membuat

individu memandang bunuh diri sebagai jalan keluar dari masalah yang sulit dipecahkan. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa individu yang putus asa berisiko tinggi untuk bunuh diri (Wolfe et al., 2019). Horwitz et al (2017) menjelaskan bahwa individu dengan pengalaman negatif memicu mereka untuk berpikir bahwa hasil negatif akan terus terjadi dan merupakan penyebab utama terjadinya kejadian negatif. Sefarini et al (2020) menggambarkan individu yang merasa sulit untuk mengidentifikasi keputusasaan berdampak pada hasil pengobatan yang buruk.

Salah satu faktor utama yang mempengaruhi keputusasaan adalah persepsi penyakit (Keegan, 2017). Selain itu persepsi penyakit dapat mempengaruhi pengobatan, Ketika seseorang didiagnosis dengan penyakit kronis, seseorang akan berusaha mendapatkan dan memahami informasi untuk mengambil keputusan pengobatan. Persepsi penyakit juga mempengaruhi perilaku, kepatuhan dan kualitas hidup (Mafla et al., 2019).

Persepsi penyakit mengandung 2 bentuk keyakinan yaitu positif dan negatif.

Persepsi positif dapat membuat pasien mengelola emosi dan meningkatkan pemahaman tentang penyakit, sedangkan persepsi negatif terhadap penyakit dapat meningkatkan tekanan psikologis seperti stres, kecemasan, depresi dan keputusasaan (Siarava et al., 2019).

Menurut Adrián-Arrieta & Casas- Fernández (2017), persepsi positif diyakini menjadi keyakinan dan harapan pasien terhadap penyakit dan gejala yang muncul.

Sehingga persepsi penyakit mempengaruhi cara pandang pasien untuk menentukan sikap dan perilaku pasien dalam menghadapi penyakitnya. Selain itu, persepsi positif terhadap penyakit akan mampu mendorong kepatuhan pasien terhadap pengobatan (Fazelniya et al., 2018).

Hasil penelitian juga menunjukkan terdapat hubungan antara penyebab GGK (diabetes, hipertensi dan asam urat) dengan keputusasaan (eta squared 0.164 dan p 0.018). Menurut Fortuna et al (2020),

faktor risiko dan efek samping dari HD seperti hipertensi turut meningkatkan resiko keparahan penyakit, selain itu akibat keluhan fisik yang terjadi, secara langsung akan sangat mempengaruhi keputusasaan, meskipun hubungan atau pengaruh dalam penelitian ini dalam kategori kecil. Roane et al (2017) dalam penelitian yang dilakukan menemukan bahwa keputusaasaan dapat meningkatakan tekanan darah, jadi dalam hal ini hipertensi menyebabkan keputusasaan dan selanjutnya keputusasaan juga akan meningkatakan tekanan darah.

Pada dasarnya persepsi penyakit berperan sebagai motivasi untuk menentukan rencana tindakan pengobatan dan dikaitkan dengan hasil psikososial dan hasil pengobatan (Chilcot, 2012). Kim et al (2019) menjelaskan persepsi penyakit menjadi predictor pada keputusasaan dan hasil pengobatan. Kustimah et al (2020) dalam sebuah penelitian yang dilakukan pada pasien HD ditemukan adanya peningkatan pada komponen mental (M = 49.23) lebih besar dari komponen fisik (M

= 36.22), Artinya, pasien yang menjalani HD memiliki banyak masalah pada aspek mental. Perasaan negatif mempengaruhi kesehatan mental yang buruk, selain itu perasaan negatif dapat mengganggu pengobatan sehingga menurunkan kualitas hidup pasien.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Sak et al (2015) dan Mollaoglu et al (2016) menunjukkan hubungan positif yang signifikan antara persepsi penyakit dan keputusasaan. Pasien dengan respon emosional yang tinggi dan faktor penyebab kompleks untuk GGK akan memiliki keputusasaan yang tinggi. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Ercan &

Demir (2018), hasil penelitian menunjukkan skor keputusasaan sebesar 9.63±5.56. Penelitian oleh Grandizoli &

Araújo (2020), hasil penelitian menunjukkan sebesar 62% skor keputusasaan dalam skor minimal.

Perbedaan ini terletak pada karakteristik responden, dimana dalam penelitian sebelumnya lama menjalani HD yaitu lebih dari 5 tahun dan dalam penelitian ini yang menjadi responden rata-rata lama HD yaitu

(6)

Journal of Nursing Care & Biomolecular – Vol 6 No 1 Tahun 2021 - 17 7 bulan. Menurut Krespi & Kuntuz (2017),

menyebutkan bahwa di tahun pertama menjalani HD, pasien mudah mengalami masalah psikologis akibat kegagalan dalam beradaptasi, rasa sakit akibat prosedur HD, kehilangan, perubahan gaya hidup, gangguan pekerjaan dan rutinitas terganggu (Goyal, Chaudhury & Saldanha 2018). Selain itu efek samping dari HD semakin meningkatkan keputusasaan Hal ini sesuai dengan penelitian oleh Cengiz &

Sarıtaş (2019) yang menyebutkan ada hubungan dampak HD dengan persepsi dan keputusasaan (0.000).

Persepsi penyakit sangat berguna dalam memahami keputusasaan pasien GGK, selain itu juga akan sangat mempengaruhi kepatuhan dan kualitas hidup. Perawat memegang peranan penting agar pasien dapat beradaptasi dengan penyakit dan pengobatannya. Penelitian ini menekankan pada perawat untuk dapat menilai persepsi penyakit dan mengukur keputusasaan pasien HD.

Kesimpulan

Ada hubungan positif antara persepsi penyakit dengan keputusasaan pada pasien GGK yang menjalani HD. Semakin tinggi nilai persepsi penyakit yang dirasakan, semakin dianggap sebagai ancaman dan meningkatkan keputusasaan. Perawat diharapkan dapat melakukan pengkajian komprehensif pada aspek psikologis, menilai persepsi, memberikan pendidikan dan dukungan psikososial. Keluarga memperkuat dukungan, karena penyesuaian psikososial pasien berperan penting dalam meningkatkan harapan hidup.

Refrensi

Adrián-Arrieta, L., & Casas-Fernández de Tejerina, J. M. (2017). Self- perception of disease in patients with chronic diseases. Semergen, (xx), 1–

7.

https://doi.org/10.1016/j.semerg.201 7.10.001

Beck, A. T., Weissman, A., Lester, D., &

Trexler, L. (1974). The

measurement of pessimism: the hopelessness scale. Journal of consulting and clinical psychology, 42(6), 861.

Becker, G. (2000). Creating comparability among reliability coefficients: the case of Cronbach alpha and Cohen kappa. Psychological reports, 87(3_suppl), 1171-1182E.

Bikbov, B., Purcell, C. A., Levey, A. S., Smith, M., Abdoli, A., Abebe, M., ...& Ahmadian, E. (2020).

Global, regional, and national burden of chronic kidney disease, 1990–2017: a systematic analysis for the Global Burden of Disease Study 2017. The Lancet, 395(10225), 709-733.

Broadbent, E., Wilkes, C., Koschwanez, H., Weinman, J., Norton, S., &

Petrie, K. J. (2015). A systematic review and meta-analysis of the Brief Illness Perception Questionnaire. Psychology &

health, 30(11), 1361-1385.

Cengiz, D. U., & Sarıtaş, S. Ç (2019) The Effect of Illness Perception on Hopelessness Level of Patients Receiving Hemodialysis. Turk J Nephrol; 28(4): 257-62.

Centers for Disease Control and Prevention. (2019). Chronic kidney disease in the United States, 2019. Atlanta, GA: US Department of Health and Human Services, Centers for Disease Control and Prevention

Chilcot, J., Wellsted, D., & Farrington, K.

(2011). Illness Perceptions Predict Survival in Haemodialysis Patients.

American Journal of Nephrology,

33(4), 358–

363. doi:10.1159/000326752 Chilcot, J., Norton, S., Wellsted, D., &

Farrington, K. (2012). The factor structure of the revised illness perception questionnaire (IPQ-R) in end-stage renal disease patients. Psychology, health &

medicine, 17(5), 578-588.

Dempster M, Howell D, McCorry NK.

(2015) Illness perceptions and coping in physical health

(7)

Journal of Nursing Care & Biomolecular – Vol 6 No 1 Tahun 2021 - 18 conditions: A meta-analysis.

Journal of Psychosomatic Research 79: 506–513.

Ene-Iordache, B., Perico, N., Bikbov, B., Carminati, S., Remuzzi, A., Perna, A., ...& Zhang, L. (2016). Chronic kidney disease and cardiovascular risk in six regions of the world (ISN- KDDC): a cross-sectional study.

The Lancet Global Health, 4(5), e307-e319.

Ercan, F., & Demir, S. (2018).

Hopelessness and quality of life levels in hemodialysis patients. Gazi Medical Journal, 29(3), 169-174.

Fazelniya, Z., Najafi, M., Moafi, A., &

Talakoub, S. (2018). The Impact of an Interactive Computer Game on the Quality of Life of Children Undergoing Chemotherapy Background : Materials and Methods : Results : Conclusions : Iranian Journal of Nursing and Midwifery Research, 22(6), 431–

435.

https://doi.org/10.4103/ijnmr.IJNMR Fortuna, K. L., Venegas, M., Bianco, C. L., Smith, B., Batsis, J. A., Walker, R., ... & Umucu, E. (2020). The relationship between hopelessness and risk factors for early mortality in people with a lived experience of a serious mental illness. Social work in mental health, 18(4), 369-382.

Goyal, E., Chaudhury, S., & Saldanha, D.

(2018). Psychiatric comorbidity in patients undergoing hemodialysis.

Industrial psychiatry journal, 27(2), 206

Grandizoli, M. V., & Araújo Filho, G. M.

D. (2020). Depression, hopelessness, suicide ideation and quality of life of patients on hemodialysis. Revista da SBPH, 23(1), 53-65.

Hadisa, N, Susanti, R & Robiyanto (2017) Uji validitas dan reliabilitas B-IPQ versi indonesia pada pasien gagal ginjal kronik di RSUD Soedarso Pontianak. Jurnal manajemen dan pelayanan farmasi. Volume 7 Nomor 4 –Desember 2017

Henderson LW. Symptomatic intradialytic hypotension and mortality: an opinionated review. Semin Dial. 2012;25(3):320–5. doi:

10.1111/j.1525-139X.2012.01068.x Horwitz, A. G., Berona, J., Czyz, E. K.,

Yeguez, C. E., & King, C. A. (2017).

Positive and negative expectations of hopelessness as longitudinal predictors of depression, suicidal ideation, and suicidal behavior in high‐ risk adolescents. Suicide and Life‐ Threatening Behavior, 47(2), 168-176.

https://doi.org/10.1111/sltb.12273 Huen, J. M., Ip, B. Y., Ho, S. M., & Yip, P.

S. (2015). Hope and hopelessness:

The role of hope in buffering the impact of hopelessness on suicidal ideation. PloS one, 10(6), e0130073.

Karakurt, P., Aşılar, R. H., Yildirim, A., &

Memiş, Ş. (2018). Determination of hopelessness and quality of life in patients with heart disease: an

example from eastern

Turkey. Journal of religion and health, 57(6), 2092-2107

Keegan, L. (2017). Holistic nursing.

Journal of Post Anesthesia Nursing,

4(1), 17–21.

https://doi.org/10.7748/ns.0.0.4.s2 Kementerian Kesehatan RI (2018) Riset

dasar kesehatan. Jakarta: Indonesia Kim, S., Kim, E., & Ryu, E. (2019). Illness

Perceptions, Self-Care

Management, and Clinical Outcomes According to Age-Group in Korean Hemodialysis Patients. International journal of environmental research and public health, 16(22), 4459

Krespi, M. R., & Kuntuz, I. S. (2017).

Effects of psychosocial factors on emotional wellbeing and quality of life among haemodialysis patients.

Turkiye Klinikleri Journal of Internal Medicine, 2, 1-10.

Kustimah, K., Siswadi, A. G. P., Djunaidi, A., & Iskandarsyah, A. (2020).

Quality of Life among Patients Undergoing Haemodialysis in Bandung: A Mixed Methods Study.

(8)

Journal of Nursing Care & Biomolecular – Vol 6 No 1 Tahun 2021 - 19 Jurnal Keperawatan Padjadjaran,

8(1).

Mafla, A. C., Herrera‐ López, H. M., &

Villalobos‐ Galvis, F. H. (2019).

Psychometric approach of the revised illness perception questionnaire for oral health (IPQ‐

R‐ OH) in patients with periodontal disease. Journal of Periodontology, 90(2), 177-188.

Matsushita, K., Ballew, S. H., Coresh, J., Arima, H., Ärnlöv, J., Cirillo, M., ...& Visseren, F. L. (2017).

Measures of chronic kidney disease and risk of incident peripheral artery disease: a collaborative meta- analysis of individual participant data. The lancet Diabetes &

endocrinology, 5(9), 718-728.

Mollaoglu, M., Candan, F., & Mollaoglu, M. (2016). Illness perception and

hopelessness in

hemodialysis. Archives of Clinical Nephrology, 2(1), 44-48.

Nehir, S., Tavşanli, N. G., Özdemir, Ç., &

Akyol, T. (2019). A Determination of Hopelessness and the Perception of Illness in Cancer. OMEGA- Journal of Death and Dying, 79(2), 115-131

Ok, E., & Kutlu, F. Y. (2019).

Hopelessness, Anxiety, Depression and Treatment Adherence in Chronic Hemodialysis Patients.

International Journal of Caring Sciences, 12(1).

Poorgholami, F., Kargar Jahromi, M., Kalani, N., & Parniyan, R. (2016).

The influence of educational interventions based on the continuous care model on the quality of life of hemodialysis patients. Biosciences

Biotechnology Research Asia, 13(1), 441-448.

Rahimipour, M., Shahgholian, N., &

Yazdani, M. (2015). Effect of hope therapy on depression, anxiety, and stress among the patients undergoing hemodialysis. Iranian Journal of Nursing and Midwifery Research, 20(6), 694

Roane, S. J., Pössel, P., Mitchell, A. M., &

Eaton, W. W. (2017). Associations of depression status and hopelessness with blood pressure: a 24-year follow-up study.

Psychology, health & medicine, 22(7), 761-771.

Safarudin, S. (2012). Hubungan Pola Terapi, Nilai Ureum-Kreatinin Plasma dan Hemoglobin dengan Kualitas Hidup Pasien Hemodialisis di RSUD Dr.

Soedarso Pontianak. Soedarso Pontianak. Universitas Indonesia Sak, J., Dryl-Rydzyńska, T., & Książek, A.

(2015). Relationships between perception of illness, social support and hemodialysis adequacy. Polish Journal of Public Health, 124(4), 174-177.

Serafini, G., Lamis, D. A., Aguglia, A., Amerio, A., Nebbia, J., Geoffroy, P. A., ... & Amore, M. (2020).

Hopelessness and its correlates with clinical outcomes in an outpatient setting. Journal of Affective Disorders, 263, 472-479.

https://doi.org/10.1016/j.jad.2019.1 1.144

Shabanloei, R., Ebrahimi, H., Ahmadi, F., Mohammadi, E., & Dolatkhah, R.

(2017). Despair of Treatment: A Qualitative Study of Cirrhotic Patients' Perception of Treatment.

Gastroenterology Nursing, 40(1), 26-37.

Siarava, E., Markoula, S., Pelidou, S. H., Kyritsis, A. P., & Hyphantis, T.

(2020). Psychological distress symptoms and illness perception in patients with epilepsy in Northwest Greece. Epilepsy & Behavior, 102, 106647.

Unal, K. S., & Akpinar, R. B. (2016). The effect of foot reflexology and back massage on hemodialysis patients'

fatigue and sleep

quality. Complementary therapies in clinical practice, 24, 139-144.

Wolfe, K. L., Nakonezny, P. A., Owen, V.

J., Rial, K. V., Moorehead, A. P., Kennard, B. D., & Emslie, G. J.

(2019). Hopelessness as a predictor

(9)

Journal of Nursing Care & Biomolecular – Vol 6 No 1 Tahun 2021 - 20 of suicide ideation in depressed

male and female adolescent youth.

Suicide and Life‐ Threatening Behavior, 49(1), 253-263.

Yang, L., Lin, Y., Ye, C., Mao, Z., Rong, S., Zhao, X., & Mei, C. (2011).

Effects of peritoneal dialysis and hemodialysis on arterial stiffness compared with predialysis patients.

Clinical nephrology, 75(3), 188.

Zolfaghari, M., Asgari, P., Bahramnezhad, F., AhmadiRad, S., & Haghani, H.

(2015). Comparison of two educational methods (family- centered and patient-centered) on hemodialysis: Related complications. Iranian journal of nursing and midwifery research, 20(1), 87.

Gambar

Tabel 1. distribusi karakteristik demografi  responden (n=48)  Karakteristik  responden  f  %  Usia   Mean±SD  52.25±1.08  Jenis kelamin  Pria  32  66.7  Wanita  16  33.3  Pendidikan  SD  15  31.2  SMP  14  29.2  SMA  8  16.7  Diploma  6  12.5  Strata 1  5

Referensi

Dokumen terkait

Merupakan suatu proses pengumpulan data daninformasi yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkatpertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab. Selanjutnya

Merupakan protokol yang digunakan untuk membuat koneksi Packet-Switched dengan performa yang tinggi dan dapat digunakan di atas berbagai macam interface jaringan.. Untuk

Sebagai tambahan berikut ini ditampilkan peta 3-dimensi prosen perendaman air laut di Kota Tarakan dengan kenaikan TML dari 0 m sampai 6m pada Gambar 3.3 Terlihat

material rarnah lingkungan; (d) Dengan menerapkan konsep green building perusalzaan akan nten.fadi bagian dari industri yang bermanfaat bagi

Salah satu cara transformasi birokrasi dalam pelayanan publik adalah penerapan teknologi informasi dan komunikasi (ICT) dalam pelayanan publik. Praksarsa dan

Pola hias yang sudah dirancang untuk busana atau untuk keperluan lenan rumah tangga dipindahkan terlebih dahulu pada bahan yang akan dihias. Cara memindahkan desain hiasan

Dari Gambar 4 dan 5 yaitu untuk kondisi sebelum adanya short-cut dan setelah adanya short- cut dengan debit kala ulang 2 tahun diperoleh hasil bahwa pada cross section bagian

Penelitian sebelumnya mendapati domi- nannya peranan media terutama televisi sebagai agen sosialisasi, seperti yang dijelaskan Cruz et al., 2001, bahwa media massa televisi