• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUPATI POHUWATO PROVINSI GORONTALO PERATURAN BUPATI POHUWATO NOMOR 2 TAHUN 2021

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BUPATI POHUWATO PROVINSI GORONTALO PERATURAN BUPATI POHUWATO NOMOR 2 TAHUN 2021"

Copied!
56
0
0

Teks penuh

(1)

BUPATI POHUWATO PROVINSI GORONTALO PERATURAN BUPATI POHUWATO

NOMOR 2 TAHUN 2021 TENTANG

PENETAPAN PERJALANAN DINAS DALAM DAN LUAR KOTA

BAGI PEJABAT NEGARA, DPRD, PEGAWAI NEGERI SIPIL, PEMERINTAH DESA, PEGAWAI TIDAK TETAP, LEMBAGA LAINNYA DAN MASYARARAT

TAHUN ANGGARAN 2021

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI POHUWATO,

M enimbang

Mengingat

a. bahw a dalam rangka pelaksanaan peijalanan dinas dalam dan luar kota secara tertib, efisien, ekonom is, efektif, transparan dan bertanggung jaw ab, bagi Pejabat Negara, DPRD, Pegawai Negeri Sipil, pegawai tidak tetap, lem baga lainnya dan m asyarakat perlu diatur dengan Peraturan Bupati;

b. bahwa berdasarkan pertim bangan sebagaim ana dim aksud pada h u ru f a, perlu m enetapkan Peraturan Bupati Pohuwato tentang Penetapan Perjalanan D inas Dalam dan Luar Kota Bagi Pejabat Negara, DPRD, Pegawai Negeri Sipil, Pemerintah D esa, Pegawai Tidak Tetap, Lembaga Lainnya dan M asyarakat Tahun Anggaran 2021;

1. U ndang-U ndang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih B ebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotism e (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tam bahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);

2. U ndang-Undang Nomor 38 Tahun 2 0 0 0 tentang Pem bentukan Provinsi Gorontalo (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2 0 0 0 Nomor 25 8 , Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4060);

g

(2)

3. U ndang-U ndang Nomor 6 Tahun 2 0 0 3 ten tang Pem bentukan Kabupaten B one Bolango dan Kabupaten Pohuwato di Provinsi Gorontalo (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2 6 Tahun 2 0 0 3 , Tam bahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4269);

4. U ndang-U ndang Nomor 17 Tahun 2 0 0 3 ten tang K euangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2 0 0 3 Nomor 47, Tam bahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4287);

5. U ndang-U ndang Nomor 1 Tahun 2 0 0 4 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2 0 0 4 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

6. U ndang-U ndang Nomor 15 Tahun 2 0 0 4 ten tang Pem eriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab K euangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2 0 0 4 Nomor 6 6 , Tam bahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);

7. U ndang-U ndang Nomor 12 Tahun 2011 ten tang Pem bentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tam bahan Lembaran Negara Nomor 5234) sebagaim ana telah d iu bah dengan U ndang-U ndang 15 Tahun 2 0 1 9 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2 0 1 9 Nomor 183, Tam bahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6398);

8. U ndang-U ndang Nomor 5 T ahun 2 0 1 4 ten tang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2 0 1 4 Nomor 6 , Tam bahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495);

9. U ndang-U ndang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pem erintahan Daerah (Lembaran Negara Republik In donesia T ahun 2014 Nomor 2 4 4 , Tam bahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaim ana telah beberapa kali diubah terakhir dengan U ndang- U ndang Nomor 9 Tahun 2 0 1 5 tentang Perubahan Kedua a ta s U ndang-U ndang Nomor 23 Tahun 2 0 1 4 tentang

Paraf

(3)

Pem erintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia T ahun 2 0 1 5 Nomor 58, Tam bahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

10. Peraturan Pem erintah Nomor 109 Tahun 2 0 0 0 tentang K edudukan K euangan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2 0 0 0 Nomor 2 0 9 , Tam bahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2 0 0 0 Nomor 4027);

11. Peraturan Pem erintah Nomor 55 Tahun 2 0 0 5 ten tang D ana Perim bangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2 0 0 5 Nomor 137, Tam bahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 7545);

12. Peraturan Pem erintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2 0 0 7 ten tan g Pem bagian Pem erintah, Pem erintah Daerah Provinsi dan Pem erintah Daerah K abupaten/K ota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2 0 0 7 Nomor 82, Tam bahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4373);

13. Peraturan Pem erintah Nomor 12 Tahun 2 0 1 9 ten tan g Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2 0 1 9 Nomor 4 2 , Tam bahan Lembaran Negara Nomor 6322);

14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 ten tang Pedom an Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaim ana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011;

15. Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 33 Tahun 2 0 1 9 ten tan g Pedom an P en yusu nan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2020;

16. Peraturan Daerah Kabupaten Pohuwato Nomor 08 Tahun 2 0 0 7 ten tan g Pokok-Pokok Pengelolaan K euangan Daerah (Lembaran D aerah Kabupaten Pohuwato Tahun 2 0 0 7 Nomor 109, Tam bahan Lembaran Daerah Kabupaten Pohuwato Nomor 97);

17. Peraturan D aerah Kabupaten Pohuwato Nomor 13 Tahun 2 0 2 0 ten tang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2021 (Lembaran Daerah Kabupaten Pohuwato Tahun 2 0 2 0 Nomor 231);

(4)

MEMUTUSKAN :

M enetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PENETAPAN PERJALANAN DINAS DALAM DAN LUAR KOTA BAGI PEJABAT NEGARA, DPRD, PEGAWAI NEGERI SIPIL, PEGAWAI TIDAK TETAP,

LEMBAGA LAINNYA DAN MASYARAKAT TAHUN

ANGGARAN 2 0 2 1 .

BAB I

KETENTUAN UMUM P asal 1

Dalam Peraturan Bupati ini yang dim aksud dengan:

1. Pejabat Negara adalah Kepala D aerah/W akil Kepala D aerah Kabupaten Pohuwato

2. B upati adalah B upati Kabupaten Pohuwato.

3. DPRD adalah P im pinan/A nggota DPRD Kabupaten Pohuwato.

4. Pegawai Negeri adalah setiap warga negara Republik Indonesia yang telah m em enu hi syarat yang d iten tu k an , diangkat oleh pejabat berw enang dan diserahi tu g a s dalam su a tu jab atan dalam negeri, atau diserahi tu gas negara lainnya, dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

5. Pem erintah d esa adalah perangkat d esa dan Badan Perm usyawaratan D esa serta kelem bagaan lain di d e sa yan g dibiayai m elalui APBDes.

6. Pegawai Tidak Tetap (PTT) adalah Pegawai yang diangkat u n tu k jangka w aktu tertentu gu n a m elaksanakan tu g a s pem erintahan dan pem bangunan yang bersifat tek n is profesional dan adm inistrasi sesu a i dengan keb u tu h an dan kem am puan organisasi.

7. Lembaga lainnya adalah lem baga yang m em peroleh anggaran p eijalan an din as dalam b entu k b an tu an hib ah m elalui APBD Kabupaten Pohuwato.

8. M asyarakat adalah m asyarakat yang m em peroleh anggaran peijalan an din as m elalui APBD Kabupaten Pohuwato.

9. Pejabat yang berwenang adalah B upati/W akil Bupati, Pim pinan DPRD, Pim pinan Lembaga, Sekretaris Daerah, A sisten Sekretariat Daerah, Kepala B a d a n /D in a s, Camat, dan Kepala Kantor Kabupaten Pohuwato.

(5)

10. Peijalanan d in a s adalah peijalan an d in as jab atan yang dilakukan oleh pejabat Negara, pejabat daerah, DPRD, aparatur sipil Negara, dan pihak lain, yang m elew ati b a ta s k ota d a n /a ta u dalam k ota dari tem pat kedudukan ke tem pat yang dituju, m elak sanak an tugas, dan kem bali ke tem pat k edu du kan sem u la di dalam negeri.

11. Peijalanan D in as Luar Kota adalah p eijalan an d in a s dari tem pat kedudu kan di Kabupaten Pohuwato m enuju tem pat tuju an di luar Kabupaten Pohuwato u n tu k m elak sanak an kegiatan yang m en du ku ng kin eija S atu an Keija Perangkat D aerah/L em baga Lainnya.

12. Peijalanan D in as Dalam Kota adalah p eijalan an din as dalam wilayah Kabupaten Pohuwato lebih dari 8 (delapan) jam .

13. Surat Perintah Tugas (SPT) adalah dokum en persetujuan pim pinan d a n /a ta u a tasan lan gsu n g yang m em berikan tu g a s peijalan an dinas.

14. Surat Peijalanan D inas yan g selanjutnya disingkat SPD adalah D okum en yang diterbitkan oleh Pejabat yan g berwenang dalam rangka pelaksanaan peijalan an d in a s bagi Pejabat Negara, DPRD, Pegawai Negeri Sipil, Pegawai Tidak tetap, Lembaga Lainnya dan m asyarakat.

15. P elaksana SPD adalah Pejabat Negara, DPRD, Pegawai Negeri Sipil, Pegawai Tidak tetap, Lembaga Lainnya dan m asyarakat.

16. Lum psum adalah su a tu ju m lah u a n g yan g telah dihitung terlebih dahulu (pre-calculated amount) yang h a ru s dibayarkan sekaligus.

17. Biaya Riil adalah biaya yan g dikeluarkan sebagai bukti pengeluaran yang sah.

18. Perhitungan ram pung adalah perhitungan biaya peijalanan d in as yang dihitung se su a i keb u tu h an riil berdasarkan keten tu an yang berlaku.

19. Tem pat kedudukan adalah lo k a si/te m p a t/k o ta dim ana sa tu a n keija berada.

20. Tem pat Tujuan adalah lo k a si/tem p a t/k o ta yang m enjadi tujuan Peijalanan D inas.

21. Pengum andahan (Detasering) adalah pen u gasan sem entara waktu.

22. Uang Persediaan yang selanjutn ya disingkat dengan UP adalah u an g m uka keija dalam ju m lah tertentu yan g diberikan kepada bendahara pengeluaran u n tu k m em biayai kegiatan operasional sehari-hari sa tu a n keija, yang tidak m ungkin dilakukan m elalui m ekanism e pem bayaran langsung.

23. Standar Biaya adalah sa tu a n biaya yang ditetapkan sebagai acu an penghitungan kebu tu h an anggaran dalam R encana Keija dan Anggaran S a tu a n Keija Perangkat Daerah.

(6)

BAB II

PRINSIP PERJALANAN DINAS Pasal 2

Perjalanan D inas dilaksanakan dengan m em perhatikan prinsip sebagai berikut:

1. Selektif, yaitu hanya un tu k kepentingan yang san gat tinggi dan prioritas yang berkaitan dengan penyelenggaraan pem erintahan.

2. Ketersediaan anggaran dan k esesu aian dengan pencapaian kinerja O rganisasi Perangkat Daerah.

3. Efisiensi penggunaan belanja daerah, dan

4. A kuntabilitas pemberian perintah pelaksanaan Perjalanan D inas dan pem bebanan biaya Perjalanan Dinas.

BAB III

PERJALANAN DINAS JABATAN Pasal 3

(1) Tempat kedudukan perjalanan din as jabatan yaitu m enggunakan Pesawat Udara d a n /a ta u m elalui m oda angkutan darat dengan titik keberangkatan pada tem pat kedudukan.

(2) Dalam perjalanan din as jabatan term asuk pula perjalanan yang dilakukan dalam hal :

a. detasering di luar Tempat Kedudukan;

b. p enu gasan Tenaga Ahli atau Narasum ber dari Luar Daerah

c. ditugaskan u n tu k m enem puh ujian d in a s/u jia n jabatan yang diadakan di luar Tempat Kedudukan;

d. diharuskan m enghadap Majelis Penguji K esehatan Pegawai Negeri atau m enghadap seorang dokter penguji keseh atan yang ditunjuk yang berada di luar Tem pat K edudukan, u n tu k m endapatkan Surat Keterangan Dokter ten tang k esehatan nya guna kepentingan jabatan;

e. u n tu k m endapatkan pengobatan di luar Tempat Kedudukan berdasarkan k ep u tu san Majelis Penguji K esehatan Pegawai Negeri;

f. haru s m em peroleh pengobatan di luar Tempat Kedudukan berdasarkan Surat Keterangan Dokter karena m endapat cedera pada w a k tu /k a ren a m elakukan tugas;

(7)

g. ditugaskan m engikuti pendidikan kedin asan di luar Tempat Kedudukan;

h . ditugaskan m elaksanakan pem eriksaan, pengaw asan, evaluasi dan reviu yang dilaksanakan oleh Inspektorat Daerah

i. m en jem p ut/m en gantarkan ke tem pat pem akam an jen azah Pejabat N egara/pejabat lain nya/P egaw ai Negeri yang m eninggal d u n ia dalam m elakukan perjalanan d in as term asuk biaya pem etian dan biaya angkutan jenazah;

Pasal 4

(1) Pegawai Negeri Sipil, pegawai tidak tetap, lem baga lainnya dan m asyarakat yang akan m elaksanakan perjalanan din as luar kota harus terlebih dahulu m endapat persetujuan Bupati atau wakil bupati.

(2) Dalam hal Bupati dan wakil bupati tidak berada ditem pat, persetujuan sebagaim ana dim aksud pada ayat (1) dapat diberikan oleh sekretaris daerah setelah berkonsultasi dengan bupati atau wakil bupati.

(3) Perjalanan din as luar kota dalam wilayah Provinsi Gorontalo bagi pejabat eselon II dan eselon III kepala Perangkat Daerah dilakukan a ta s persetujuan sekretaris Daerah dan diberitahukan kepada Bupati atau Wakil Bupati.

(4) Perjalanan din as luar kota dalam wilayah Provinsi Gorontalo pejabat eselon III dan eselon IV, staf, PTT, Lembaga Lainnya serta Masyarakat dilakukan a ta s persetujuan Pimpinan Perangkat Daerah dan diberitahukan kepada Sekretaris Daerah.

(5) Persetujuan sebagaim ana dim aksud pada ayat (1) berupa persetujuan atas telaahan staf d a n /a ta u disp osisi a ta s surat dari in sta n si/lem b a g a .

Pasal 5

(1) DPRD yang m elakukan perjalanan din as diatur tersendiri oleh DPRD sesu ai dengan tata tertib dewan.

(2) Instan si/L em baga yang m elakukan perjalanan din as dalam kota dan luar kota a ta s undangan Pemerintah Daerah setelah m endapat persetujuan Bupati atau Wakil Bupati.

(3) Dalam hal Bupati dan wakil bupati tidak berada ditem pat, persetujuan sebagaim ana dim aksud pada ayat (2) dapat diberikan oleh sekretaris daerah setelah berkonsultasi dengan Bupati atau Wakil Bupati.

(8)

Pasal 6

(1) Atas persetujuan Bupati atau Wakil Bupati atau Sekretaris daerah sebagaim ana dim aksud dalam pasal 4, pejabat berwenang m enerbitkan Su rat Perintah Tugas (SPT).

(2) P enandatangan SPT k e luar kota ditentukan sebagai b e r ik u t:

a. B upati dan Wakil B upati ditandatangani oleh Bupati atau Wakil Bupati b. Pejabat di lingkungan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah diatur tersendiri

oleh DPRD sesu a i dengan tata tertib dewan.

c. Sekretaris Daerah ditandatangani oleh Bupati dan Wakil Bupati. Jika Bupati dan Wakil B upati tidak berada ditem pat m aka ditandatangani oleh Sekretaris Daerah;

d. Pejabat pada lem baga lain nya diatur sesu a i k eten tu an yan g berlaku.

e. Pejabat E selon II b dan E selon III ditanda tangani oleh Sekretaris Daerah;

f. Pejabat E selon IV, staf, dan PTT ditandatangani oleh Kepala Perangkat Daerah;

g. Jik a pejabat yang berw enang tidak berada di tem pat lebih dari 1 (satu) hari keija m aka kew enangan penandatangan SPT dan persetu juan pem berangkatan dilakukan secara beijenjang ke bawah.

(3) P enandatanganan SPT dalam kota ditentukan sebagai b e r ik u t:

a. B upati dan Wakil B upati ditandatangani oleh Bupati atau Wakil Bupati b. Pejabat di lingkungan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah diatur tersendiri

oleh DPRD se su a i dengan tata tertib dewan.

c. Sekretaris Daerah ditandatangani oleh Bupati dan Wakil Bupati. Jika Bupati dan Wakil B upati tidak berada ditem pat m aka ditandatangani oleh Sekretaris Daerah;

d. Pejabat pada lem baga lain nya diatur se su a i keten tu an yang berlaku.

e. Pejabat E selon II b dan E selon III Kepala Perangkat Daerah ditanda tangan i oleh Sekretaris Daerah;

f. Pejabat E selon III, E selon IV, S ta f dan PTT ditandatangani oleh Kepala Perangkat Daerah;

g. Dalam rangka pem eriksaan oleh Inspektorat Daerah, ditanda tangani oleh Bupati;

h. Jik a pejabat yang berw enang tidak berada di tem pat lebih dari 1 (satu) hari keija m aka kew enangan penandatangan SPT dilakukan secara beijenjang ke bawah.

(9)

(4) SPT yang m em enuhi persyaratan sebagaim ana dim aksud pada ayat (1), ayat (2) dan ayat (3) di bayarkan biaya peijalanan dinasnya.

Pasal 7

(1) Surat Perjalanan D inas (SPD) diterbitkan dengan ketentuan peijalanan din as bagi :

a. Bupati dan Wakil Bupati ditandatangani dan diperiksa kebenaran perjalanannya oleh Bupati dan Wakil Bupati

b. Pimpinan dan Anggota DPRD ditandatangani dan diperiksa kebenaran perjalanannya oleh Pimpinan DPRD.

c. Sekretaris Daerah ditandatangani dan diperiksa kebenaran perjalanannya oleh Sekretaris Daerah.

d. Pejabat Eselon II b dan E selon III Kepala Perangkat Daerah ditandatangani dan diperiksa kebenaran perjalanannya oleh Sekretaris Daerah.

e. Eselon III, Eselon IV, Staf, PTT, Lembaga Lainnya dan Masyarakat ditandatangani dan diperiksa kebenaran perjalanannya oleh Kepala Perangkat Daerah.

(2) SPD h a ru s m em perhatikan hal-hal sebagai berikut :

a. Perjalanan d in as dalam kota yang dapat ditanggung m inim al 1 (satu) hari dan m aksim al 3 (tiga) hari.

b. Peijalanan din as luar kota yang dapat ditanggung m aksim al 5 (lima) hari.

c. Pengecualian dari h u ru f a dan b adalah perjalanan d in as dalam rangka pem eriksaan dan atau Review oleh Inspektorat Daerah d a n /a ta u peijalan an d in as dalam rangka kegiatan intensifikasi dan ekstensifikasi pem ungutan Pajak/R etribusi Daerah d a n /a ta u kegiatan Penelusuran Aset Daerah d a n /a ta u m elalui pertim bangan teknis un tu k kepentingan daerah oleh Kepala Perangkat Daerah.

d. Peijalanan din as ke luar kota tidak diperkenankan m elakukan lebih dari satu kali rute keberangkatan dan kepulangan dalam sekali perjalanan, dan hanya diperhitungkan satu kali biaya tiket.

(10)

e. Jik a p eijalan an d in a s keluar kota m engharuskan u n tu k tran sit lebih dari sa tu kali dan berakibat biaya tiket m elewati fa r e rute, m aka biaya tiket diperhitungkan se su a i fa r e yang berlaku sa a t itu, dengan bukti fisik tiket, boarding p a s s serta bukti pem indahbukuan (transaksi antar rekening) non tu n ai atau tran sak si m elalui teller bank dan dibayarkan se su a i biaya riil yan g tertera didalam tiket.

BAB IV

BIAYA PERJALANAN DINAS Pasal 8

(1) Biaya peijalan an d in as sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 3, terdiri atas:

a. u a n g harian;

b. biaya transport;

c. biaya penginapan;

d. uan g representasi;

e. sew a kenderaan dalam Kota;

f. biaya m en jem p u t/m en gan tar jen azah

(2) U ang harian sebagaim ana dim aksud pada ayat (1) h u ru f a, u n tu k keb u tu h an u a n g m akan, u a n g transport lokal dan u a n g sa k u yang dibayarkan secara lum psum dengan pem indahbukuan atau dengan tran sak si m elalui teller bank ke rekening pelaksan a SPD.

(3) Biaya transport sebagaim ana dim aksud pada ayat (1) h u ru f b terdiri atas:

a. Biaya tiket p esaw at d a n /a ta u mobil angk utan um um d a n /a ta u mobil d in a s/m o b il pribadi, biaya transport term inal b u s /s ta s iu n /b a n d a r a / p elab u h an keberangkatan d an kepulangan.

b. Biaya tiket sebagaim ana dim aksud pada h u ru f a dibayarkan secara riil dengan pem ind ahbu ku an atau dengan tran sak si m elalui teller bank ke rekening biro peijalanan.

c. Biaya taksi peijalanan dinas dari kantor tem pat kedudukan asal m enuju term inal b u s/sta s iu n /b a n d a r a /p e la b u h a n keberangkatan dan dari term inal b u s/sta s iu n /b a n d a r a /p e la b u h a n kedatangan ketem pat tujuan dan kepulangan dibayarkan secara lum p sum dengan pem indahbukuan atau dengan tran sak si m elalui teller bank ke rekening pelak sana SPD;

(11)

d. Dalam hal biaya transport ke terminal b u s /s ta s iu n /b a n d a r a / pelabuhan keberangkatan dan kepulangan m enggunakan kenderaan d in as atau kenderaan pribadi m aka biaya yang dapat dibayarkan berupa biaya BBM yang dibayarkan secara riil dengan pem indahbukuan atau dengan tran sak si m elalui teller bank ke rekening pelaksana SPD yang selanjutnya dibayar tun ai oleh pelaksana SPD ke SPBU yang dibuktikan dengan struk SPBU.

e. Biaya transport dengan m enggunakan angkutan um um dibayarkan secara lum psum dengan pem indahbukuan atau dengan transaksi m elalui teller bank ke rekening pelaksana SPD.

f. Retribusi yang dipungut di terminal b u s/sta s iu n /b a n d a r a /p e la b u h a n keberangkatan dan kepulangan.

(4) Fasilitas transport diberikan kepada pejabat yang m elaksanakan SPD, diatur dengan ketentuan:

a. Apabila pejabat yang m elak sanak an SPD m enggunakan fasilitas transport lebih rendah dari fasilitas yang ditentukan, m aka selisih lebih h aru s disetor kem bali ke k as daerah.

b. apabila fasilitas yang digunakan lebih tinggi dari fasilitas yang ditentuk an, m aka selisih kurang m enjadi tanggungjawab yang m elaksanakan SPD.

(5) Biaya penginapan sebagaim ana dim aksud pada ayat (1) h u ru f c m erupakan biaya yang diperlukan un tu k m enginap :

a. di hotel; d a n /a ta u

b. di tem pat m enginap lainnya.

(6) Biaya penginapan sebagaim ana ayat (5) dibayarkan dengan m ekanism e pem indahbukuan atau dengan transaksi m elalui teller bank ke rekening m anagem en hotel atau penginapan atau biro peijalanan.

(7) Dalam hal Pelaksana SPD tidak m enggunakan biaya penginapan sebagaim ana dim aksud pada ayat (7) berlaku ketentuan sebagai berikut:

a. Pelaksana SPD diberikan biaya penginapan sebesar 30% (tiga puluh persen) dari tarif hotel yang ditetapkan.

b. Biaya penginapan sebagaim ana dim aksud pada huruf a dibayarkan secara lum psum dengan pem indahbukuan atau dengan transaksi m elalui teller bank ke rekening pelaksana SPD.

(12)

(8) Uang representasi sebagaim ana dim aksud pada ayat (1) h u ru f d dapat diberikan kepada Pejabat Negara, DPRD dan Pejabat Eselon I, DPRD, dan Pejabat Eselon II dalam m elakukan Peijalanan D inas Jabatan.

(9) Uang representasi seb agaim ana dim aksud pada ayat (8) perjalanan dinas, diberikan sebagai pengganti a ta s p e n g e lu a r a n t a m b a h a n d a la m k e d u d u k a n s e b a g a i p e j a b a t n e g a r a , p e j a b a t d a e r a h , D P R D , p e j a b a t e s e l o n I, d a n p e j a b a t e s e l o n II d a la m r a n g k a p e i j a la n a n d i n a s , s e p e r t i b ia y a t i p s p o r te r , t i p s p e n g e m u d i, y a n g d ib e r ik a n s e c a r a lu m p s u m dengan p em ind ahbu ku an atau dengan transak si m elalui teller bank ke rekening p elak san a SPD.

(10) Sew a kendaraan sebagaim ana dim aksud pada ayat (1) h u ru f e h an ya dapat diberikan kepada Kepala D aerah dan Wakil Kepala D aerah u n tu k keperluan pelak san aan tu g a s di tem pat tuju an sebesar Rp. 2 .0 0 0 .0 0 0 (dua ju ta rupiah) per hari.

(11) Sew a kendaraan sebagaim ana dim aksud pada ayat (10) su d a h term asu k biaya u n tu k pengem udi, bah an bakar m inyak dan retribusi parkir, dan dibayarkan dengan biaya riil yan g dibuktikan dengan foto copy Surat Tanda Nomor Kenderaan y a n g digunakan dan bukti penerim aan pem bayaran dari sopir kenderaan bersangkutan dengan pem ind ahbu ku an atau dengan tran sak si m elalui teller b an k ke rekening pelaksan a SPD selanjutnya dipindahbukukan atau dengan tran sak si m elalui teller bank ke rekening pem ilik kenderaan.

(12) Biaya m en jem p u t/m en gan tar jen azah sebagaim ana dim aksud pada ayat (1) h u ru f f m eliputi biaya bagi p en jem p u t/p en gan tar diberikan kepada 1 (satu) orang pendam ping dari Pem erintah Daerah dan 1 (satu) orang dari keluarga se su a i tarif p eijalan an din as, dan biaya pem etian dan biaya angk u tan jen azah seb esar Rp. 1 5 .0 0 0 .0 0 0 .- (lima b elas ju ta rupiah).

(13) S atu an biaya p eijalan an d in as sebagaim ana sebagaim ana dim aksud pada ayat (1), sebagaim ana tercantum pada lam piran I Peraturan Bupati ini.

Pasal 9

(1) Biaya peijalan an dinas sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 6 ayat (4) digolongkan dalam 5 (lima) tingkat, yaitu:

a. Tingkat A u n tu k B upati/W akil B upati dan Pim pinan DPRD;

b. Tingkat B u n tu k Anggota DPRD serta Sekretaris Daerah, Pejabat E selon II B, K etua/W akil Ketua TP PKK Tingkat Kabupaten, Pim pinan Lembaga Lainnya;

Paraf

(13)

c. Tingkat C un tu k Pejabat Eselon III, Golongan IV, Tim Keija Pemerintah Daerah, Pengacara Daerah, Kelompok Pakar pada Sekretariat DPRD, Auditor dan Pengawas P2UPD pada Inspektorat Daerah;

d. Tingkat D un tu k Pejabat Eselon IV/Gol III, dan Tenaga Ahli pada Sekretariat DPRD;

(2) Biaya perjalanan d in as bagi PTT, dan m asyarakat disam akan dengan perjalanan d in as pegawai negeri sipil tingkat D.

(3) PNS Golongan II, Golongan I dan CPNS serta PTT dapat m elakukan perjalanan d in as luar daerah dalam hal m en d e sa k /k h u su s, seperti dalam hal tenaga tek n is tidak diperoleh di tem pat yang bersangkutan.

Pasal 10

(1) Biaya perjalanan d in as jabatan dibebankan pada anggaran satu an kerja yang m enerbitkan SPD bersangkutan

(2) Pengecualian dari keten tuan sebagaim ana dim aksud pada ayat (1), dalam bentu k diklat dan bentuk p a n itia /tim setelah m endapatkan persetujuan Bupati.

(3) Pejabat yang berwenang memberi perintah perjalanan d in as agar m em perhatikan ketersediaan dana yang diperlukan untuk m elaksanakan perjalanan d in as tersebu t dalam anggaran satu an keija berkenaan.

Pasal 11

Pejabat Negara, DPRD, Pegawai Negeri, Pegawai Tidak Tetap, pejabat lem baga lainnya dan m asyarakat dilarang m enerim a biaya perjalanan din as dalam 2 (dua) sum ber pendanaan atau lebih yang dilakukan dalam waktu yang sam a.

Pasal 12

(1) Perjalanan d in as dalam kota diberikan biaya perjalanan d in as berupa : a. Uang harian,

b. Uang Representasi, c. biaya transport dan d. biaya penginapan.

(2) Perjalanan din as dalam kota yang dapat diberikan biaya perjalanan dinas adalah perjalanan d in as lebih dari 8 (delapan) jam .

(3) Perjalanan d in as dalam kota selam a 1 (satu) hari yang dapat dikategorikan lebih dari 8 (delapan) jam berupa kegiatan :

(14)

1. Menghadiri Rapat yan g ja d w a l/te n ta tif acara telah ditentukan m elebihi 6 (enam) ja m dan dilam pirkan dalam SPD.

2. Intensifikasi pajak daerah kepada lebih dari 6 (enam) wajib pajak;

3. Penertiban pem un gutan pajak dan retribusi derah oleh Badan Keungan Daerah;

4. Penegakkan peraturan daerah dan pengem anan kegiatan pem erintah daerah oleh S atu an Polisi Pam ong Praja; dan

5. R ekonsiliasi data, pengin putan dalam aplikasi oleh perangkat daerah kecam atan dengan perangkat daerah di ibukota kabupaten.

(4) Perjalanan d in a s dalam kota yang kurang dari 8 (delapan) jam tidak m endapatkan u an g harian dan h an ya diberikan uang tran sp otasi darat seb esar se su a i jarak wilayah, DAN Perjalanan din as antar d esa dalam w ilayah kecam atan h an ya dapat diberikan u a n g transportasi seb esar Rp.

1 0 0 .0 0 0 .- (seratu s ribu rupiah).

(5) Dalam hal perjalanan d in a s dalam k ota dan luar kota m enggunakan kendaraan d in as, m aka biaya pengganti transport diberikan dalam b entu k biaya b ah an bakar m inyak se su a i dengan kebutuh an jarak tem puh yang dibayarkan se su a i biaya riil ditransfer ke rekening p elak san a SPD dan dibayarkan tun ai ke SPBU dengan bukti struk SPBU.

(6) B iaya penginapan sebagaim ana dim aksud pada ay a t (1) h u ru f d diberikan dalam rangka perjalanan d in as yan g lebih dari 1 (satu) hari dalam 1 (satu) w ilayah kecam atan dengan tarif penginapan seb esar Rp. 5 0 0 .0 0 0 .- (lima ratu s ribu rupiah) per m alam.

(7) D alam h al Pelaksana SPD tidak m enggunakan biaya penginapan sebagaim ana dim aksud pada ayat (6) berlaku k eten tuan sebagai b e r ik u t:

a. P elaksana SPD diberikan biaya penginapan sebesar 30% (tiga puluh persen) dari tarif penginapan yang ditetapkan.

b. Biaya penginapan sebagaim ana dim aksud pada h u ru f a dibayarkan secara lum psum dengan p em ind ahbu ku an atau dengan tran sak si m elalui teller bank ke rekening p elak san a SPD.

(8) B esaran biaya perjalanan d in a s sebagaim ana dim aksud pada ayat (1) dibayarkan secara lu m p su m ditransfer ke rekening pelaksana SPD.

(1) K hu su s u n tu k kegiatan pendidikan dan pelatihan, Bim bingan Teknis dan sejen isnya dalam rangka peningkatan sum ber daya m a n u sia yang dibiayanya m elalui kontribusi peserta dan atau ditanggung p en u h oleh panitia dan tidak m endapatkan biaya uan g harian dari panitia, diberikan

Pasal 13

(15)

uang harian diklat serta 1 (satu) hari biaya perjalanan din as pada saat keberangkatan dan 1 (satu) hari biaya perjalanan d in as pada saat kepulangan seb esar tarif uang harian normal.

(2) K husus un tu k kegiatan rapat koordinasi, sosialisasi dan sejenisnya dim ana panitia hanya m enanggung biaya akom odasi m aka dapat diberikan biaya perjalanan din as penu h selam a kegiatan dan diberikan 1 (satu) hari biaya perjalanan dinas pada saat keberangkatan dan 1 (satu) hari biaya perjalanan d in as pada sa a t kepulangan.

BAB V

TATA CARA PELAKSANAAN

DAN PERTANGGUNGJAWABAN PERJALANAN DINAS Pasal 14

(1) U ntuk m elakukan perjalanan dinas, Pejabat Negara, DPRD, PNS, PTT, lem baga lainnya dan m asyarakat h aru s diberikan SPD dari pejabat yang berwenang, m enurut format SPD yang telah ditentukan.

(2) Pejabat yang berw enang dalam m enerbitkan SPD sekaligus m enetapkan lam anya perjalanan sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 5 ayat (2), serta m oda transport yang dipergunakan.

Pasal 15

(1) SPD m erupakan bukti, pelaporan, dan pertanggungjawaban pelaksanaan perjalanan dinas.

(2) PNS dan PTT yang m elakukan perjalanan dinas luar kota, tidak term asuk perjalanan din as dalam wilayah Provinsi Gorontalo, wajib m enyam paikan laporan ringkas ten tang perjalanan d in as kepada Pejabat yang berwenang.

(3) PNS yang m elakukan perjalanan d in as dalam rangka pendidikan pelatihan tek nis wajib m em buat laporan tertulis dalam bentuk karya ilmiah.

(4) Dalam SPD tidak boleh ada pengh ap u san -p en ghap usan atau cacat dalam tulisan . Perubahan dapat dilakukan dengan coretan dan dibubuhi paraf pejabat yang berwenang.

(5) Perhitungan biaya perjalanan d in as dicatat secara terinci dalam nota perhitungan perjalanan din as yang dibuat oleh PPTK dan diketahui oleh KPA dari Satu an Kerja Perangkat Daerah.

(16)

(6) Pembayaran biaya p eijalan an d in as diberikan dalam bentuk k u itan si pem bayaran yan g dib ubu hi tan d a tan gan Bendahara Pengeluaran dan p elak san a p eijalan an dinas.

(7) Pada SPD d ic a t a t :

a. Tanggal berangkat dan tem pat k ed u d u k a n /tem p a t berada dan ditandatangani oleh Pejabat yan g berwenang;

b. Tanggal tiba dan berangkat d i/d a ri tem pat tujuan dan ditandatangani oleh p ih ak /p ejab at di tem pat yang di datangi;

c. Tanggal tiba kem bali tem pat k ed u d u k a n /tem p a t berada dan ditandatangani oleh Pejabat yan g berwenang;

(8) Dalam penerbitan SPD, pejabat yan g m engeluarkan perintah p eijalan an din as berw enang u n tu k m en etap kan tingkat biaya peijalan an d in as dan alat transportasi yang digunakan u n tu k m elak sanakan peijalanan d in as yang bersangk utan dengan m em perhatikan kepentingan serta tujuan p eijalan an dinas.

Pasal 16

(1) Dalam h a l p eijalan an d in as luar kota yan g m enggunakan transportasi udara berlaku k eten tu an :

a. hari keberangkatan m en d ah u lu i tanggal keberangkatan yang ditetapkan dalam SPD d a n /a ta u m en u n d a hari kepulangan dari tanggal kepulangan yan g ditetapkan dalam SPD tidak m endapatkan tam bah an biaya peijalan an dinas;

b. perhitungan biaya riil p eijalan an d in as luar kota diberikan pada tanggal keberangkatan dan kepulangan se su a i dengan su rat perintah tugas.

Pasal 17

(1) Pem bayaran biaya peijalan an d in as dilakukan sebagai b e r ik u t:

a. pem bayaran m elalui m ekanism e U P/G U /T U ; dan

b. pem bayaran m elalui m ekanism e Pem bayaran Langsung (LS);

(2) Pembayaran biaya p eijalan an d in as m elalui m ekanism e U P /G U /T U yang belum m em en u hi bukti pem indahbukuan atau transfer u n tu k biaya tiket dan penginapan m aka dap at diberikan panjar sebesar uan g harian selam a p eijalan an yan g dipindahbukukan ke rekening pelaksana SPD.

(17)

(3) Dalam hal bukti p em ind ahbu ku an atau dengan tran sak si m elalui teller bank u n tu k biaya tiket, p en gin ap an /p en gin ap an , e-tiket, b ill/v o u ch er penginapan telah dip en uhi oleh p elak san a SPD m aka biaya tiket dan atau pen gin ap an /p en gin ap an ditransfer ke rekening p elak san a SPD.

(4) Pem bayaran biaya perjalanan d in a s dilakukan dengan pem bayaran tidak ram pung oleh B endahara Pengeluaran paling lam bat tuju h hari setelah kepulangan dengan k eten tu an sebagai b e r ik u t:

a. Pelaksana SPD m enyam paikan selu ru h bukti pengeluaran a sli kepada

b. PA/KPA m elakukan perhitungan ram pung selu ru h bukti pengeluaran biaya perjalanan d in as p elak san a SPD yang disam paikan kepada B endahara Pengeluaran.

c. B ukti pengeluaran terdiri d a r i:

1. E-tiket, hording p a ss, bukti transfer a ta s pem bayaran tiket berupa struk transfer APMK atau CDM u n tu k m B ank ing/iB ankin g atau print rekening koran u n tu k transfer dengan sm s banking

2. B ill/vou ch er penginapan dan bukti transfer a ta s pem bayaran p en gin ap an /p en gin ap an berupa struk transfer APMK atau CDM u n tu k m B ank in g/iB an k in g atau print rekening koran u n tu k transfer dengan sm s banking.

d. Pelaksana SPD m enerim a pem bayaran SPD m elalui pem indahbukuan dari rekening bendahara pengeluaran disertai bukti kuitansi.

(5) Pembayaran biaya p eijalan an d in as dilakukan dengan m ekanism e Pembayaran Langsung (LS) sebagaim ana dim aksud pada ayat (1) h u ru f b, dengan k eten tu an :

a. biaya perjalanan d in a s telah dapat dipastikan jum lahn ya sebelum peijalan an d in as dilaksanakan (tidak rampung), berlaku ketentuan:

1. E-tiket, bukti transfer a ta s pem bayaran tiket.

2. Bukti transfer a ta s pem bayaran pen gin ap an /p en gin ap an .

b. perjalanan din as telah dilakukan sebelum biaya perjalanan dinas dibayarkan (rampung), Bukti pengeluaran terdiri dari:

1. E-tiket, bording p a ss, bukti transfer a ta s pem bayaran tiket.

2. B ill/v o u ch er penginapan dan bukti transfer a ta s pem bayaran pengin apan/p en gin apan .

3. SPD ram p un g/lengkap.

4. Laporan p eijalan an d in a s u n tu k p eijalan an dinas luar daerah atau dalam daerah u n tu k tuju an monev.

5. D okum en pend uk u n g lainnya PA/KPA;

(18)

(6) Apabila telah dilakukan pem bayaran dan pelaksana SPD kembali sebelum waktu yang ditetapkan dalam SPD, m aka selisih biaya perjalanan din as disetor kem bali ke kas daerah.

(7) Dalam hal biaya peijalanan d in as dibayarkan sebelum keberangkatan m elebihi biaya perjalanan din as yang dikeluarkan, kelebihan tersebut harus dikem balikan oleh pelaksana SPD dan disetorkan ke Kas Daerah;

(8) Apabila biaya peijalan an d in as yang dibayarkan kurang dari biaya perjalanan d in as yang dikeluarkan, kekurangan tersebut tidak mem peroleh penggantian.

Pasal 18

(1)

(2)

Pegawai Negeri Sipil yang m elaksanakan peijalanan dinas sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 13 ayat (3), terlebih dahulu m endapatkan pertim bangan dari Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD) Kabupaten Pohuwato m elalui u su lan Pimpinan Perangkat Daerah.

Pegawai Negeri Sipil yang telah selesai m engikuti bim bingan teknis sebagaim ana dim aksud pada ayat (1), wajib m em aparkan hasil kegiatan yang diikuti dihadapan pejabat yang berwenang.

Pasal 19

Dokum en yang digunakan dalam pertanggungjawaban pelaksanaan perjalanan din as adalah :

(1) Surat Perintah Tugas (SPT) dan Surat Perjalanan D inas (SPD) yang ditandatangani oleh pejabat berwenang;

(2) D okum en Pendukung sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 6 ayat (1) dan ayat (2);

(3) Pertimbangan dari pejabat berw enang dalam bentuk Telaahan Staf;

(4) Tiket dalam bentuk tiket d a n /a ta u e-tiket, boarding pass, bill atau voucher p en gin apan /p en gin apan , serta bukti pem indahbukuan a ta s pem bayaran tiket dan penginapan ke rekening m anagem en pengin apan/p en gin ap an atau biro peijalanan.

(5) Laporan pelaksanaan perjalanan d in as u n tu k peijalanan din as luar kota dan peijalanan d in as dalam kota u n tu k tujuan monev.

Paraf

OPD Baa H ijkui

(19)

(6) Foto dokum entasi perjalanan din as m inim al 1 (satu) foto ditem pat tujuan perjalanan d in as untuk perjalanan din as luar kota diluar wilayah Provinsi Gorontalo.

(7) Dalam hal tem pat tujuan perjalanan d in as lebih dari 1 (satu) tem pat, maka mewajibkan foto dokum entasi sesu a i jum lah tem pat tujuan.

(1) Pejabat yang berw enang bertanggungjawab a ta s tertib adm inistrasi pelaksanan Peraturan Bupati ini.

(2) Pejabat yang berwenang wajib m em batasi pelaksanaan perjalanan din as un tuk keadaan yang m em punyai prioritas tinggi dan penting serta m engadakan penghem atan dengan m engurangi frekuensi, jum lah orang, dan lam anya perjalanan dinas.

(3) U ndangan d a n /a ta u perm intaan yang berasal dari Lembaga, Yayasan dan non Pemerintah lainnya tidak wajib untuk dipenuhi, kecuali ada pertim bangan lain dari Sekretaris Daerah.

(4) Pelaksana SPD atau pihak-pihak yang bertanggungjawab a ta s kerugian daerah sebagai akibat dari kesalahan, kelalaian, atau kealpaan dari yang bersangkutan seh u b u n gan dengan perjalanan din as berkenaan.

(5) Terhadap kesalah an, kelalaian, dan kealpaan sebagaim ana dim aksud pada ayat (4) dikenakan tu n tu tan ganti rugi d a n /a ta u tindakan lainnya berdasarkan keten tuan perundang-undangan.

(1) Peraturan Bupati ini berlaku terhadap kegiatan yang m engakibatkan pengeluaran yang m endatangkan dan atau m em berangkatkan dalam belanja transportasi, akom odasi dan uang saku tenaga ahli, narasum ber, m asyarakat.

(2) Tata cara pelaksanaan perjalanan din as yang bersum ber dari Dana Kapitasi Jam inan K esehatan Nasional, Dana B antuan Operasional K esehatan, Anggaran Pendapatan dan Belanja D esa diatur lebih lanjut secara tek nis oleh Perangkat Daerah terkait.

Pasal 20

BAB VI KETENTUAN LAIN

Pasal 21

(20)

BAB VI

KETENTUAN PENUTUP Pasal 22

Peraturan Bupati ini m ulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang m engetahuinya, m em erintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penem patannnya dalam Berita Daerah Kabupaten Pohuwato.

Ditetapkan di Marisa

D iundangkan di Marisa

pada tanggal . 5 J a n u a r i 2021

Pit. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN POHUWATO,

BERITA DAERAH KABUPATEN POHUWATO TAHUN 2021 NOMOR2

(21)

LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI POHUWATO

NOMOR : 2 TAHUN 2021

TANGGAL :

5

J a n u a r i 2021

TENTANG : PENETAPAN PERJALANAN DINAS DALAM DAN LUAR KOTA BAGI PEJABAT NEGARA, DPRD, PEGAWAI NEGERI SIPIL, PEMERINTAH DESA, PEGAWAI TIDAK TETAP, LEMBAGA LAINNYA DAN MASYARAKAT TAHUN ANGGARAN 2021.

UANG HARIAN PERJALANAN DINAS

NO. PROVINSI SAT

UAN LUAR KOTA

DALAM KOTA LEBIH

DARI 8 (DELAPAN)

JAM

DIKLAT

(*) “ P T (3) (4) (5) (6)

1 . ACEH OH Rp 3 6 0 .0 0 0 Rp 140.000 Rp 11 0 .0 0 0

2. SUMATERA UTARA OH Rp 3 7 0 .0 0 0 Rp 150.000 Rp 110.000

3. RIAU OH Rp 3 7 0 .0 0 0 Rp 150.000 Rp 110.000

4. KEPULAUAN RIAU OH Rp 3 7 0 .0 0 0 Rp 150.000 Rp 110.000

5. JAMBI OH Rp 3 7 0 .0 0 0 Rp 150.000 Rp 110.000

6. SUMATERA BARAT OH Rp 3 8 0 .0 0 0 Rp 150.000 Rp 110.000 7. SUMATERA SELATAN OH Rp 3 8 0 .0 0 0 Rp 150.000 Rp 110.000 8. LAMPUNG OH Rp 3 8 0 .0 0 0 Rp 150.000 ”Rp~Tl 0 .0 0 0

9. BENGKULU OH Rp 3 8 0 .0 0 0 Rp 150.000 Rp 110.000

10. BANGKA BELITUNG OH Rp 4 1 0 .0 0 0 Rp 160.000 Rp 120.000

11. 0ANTEN OH Rp 3 7 0 .0 0 0 Rp 150.000 Rp 110.000

12. JAWA BARAT OH Rp 4 3 0 .0 0 0 Rp 170.000 Rp 130.000 13. D.K.I. JAKARTA OH Rp 5 3 0 .0 0 0 Rp 2 1 0 .0 0 0 Rp 160.000 14. |jAWA TENGAH OH Rp 3 7 0 .0 0 0 Rp 150.000 Rp 110.000 15. D.I. YOGYAKARTA OH Rp 4 2 0 .0 0 0 Rp 170.000 Rp 130.000 1G. JAWA TIMUR OH Rp 4 1 0 .0 0 0 Rp 160.000 Rp 120.000

17. BALI OH Rp 4 8 0 .0 0 0 Rp 190.000 Rp 140.000

18. NUSA TENGGARA BARAT

OH Rp 4 4 0 .0 0 0 Rp 180.000 Rp 130.000 19. NUSA TENGGARA

TIMUR

OH Rp 4 3 0 .0 0 0 Rp 170.000 Rp 13 0 .0 0 0 20. KALIMANTAN BARAT OH Rp 3 8 0 .0 0 0 Rp 150.000 Rp 110.000 2 1 . KALIMANTAN TENGAH OH Rp 3 6 0 .0 0 0 Rp 140.000 Rp 110.000 22. KALIMANTAN SELATAN OH Rp 3 8 0 .0 0 0 Rp 150.000 Rp 110.000 23. KALIMANTAN TIMUR OH Rp 4 3 0 .0 0 0 Rp 170.000 Rp 130.000 24. KALIMANTAN UTARA OH Rp 4 3 0 .0 0 0 Rp 170.000 Rp 130.000

“ 3 5 7 SULAWESI UTARA OH Rp 3 7 0 .0 0 0 Rp 150.000 Rp 11O.0OO 26. GORONTALO OH Rp 370.000 Rp 150.000 Rp 110.000

27. SULAWESI BARAT OH Rp 4 1 0 .0 0 0 Rp 160.000 Rp 120.000 28. SULAWESI SELATAN OH Rp 4 3 0 .0 0 0 Rp 170.000 Rp 130.000 2 9 . SULAW ESI TENGAH OH Rp 3 7 0 .0 0 0 Rp 150.000 Rp 110.0OO

Paraf

(22)

3 0 .

SULAWESI TENGGARA

OH Rp 3 8 0 .0 0 0 Rp 150.000 Rp 110.000

3 1 . MALUKU OH Rp 3 8 0 .0 0 0 Rp 150.000 Rp 110.000

32. MALUKU UTARA OH Rp 4 3 0 .0 0 0 Rp 170.000 Rp 130.000 33. PAPUA OH Rp 5 8 0 .0 0 0 Rp 2 3 0 .0 0 0 Rp 170.000 34. PAPUA BARAT OH Rp 4 8 0 .0 0 0 Rp 190.000 Rp 140.000

(23)

UANG REPRESENTASI PERJALANAN DINAS

NO. URAIAN SATUAN LUAR KOTA

DALAM KOTA LEBIH DARI 8 (DELAPAN) JAM

(i) (2) (3) (4) (5)

1. KDH/WKDH / Pimpinan DPRD

OH R p 2 5 0 . 0 0 0 R p 1 2 5 .0 0 0

2 . Pejabat Eselon I OH Rp 2 0 0 . 0 0 0 R p 1 0 0 .0 0 0 3 . Anggota DPRD dan Pejabat

Eselon II

OH R p 1 5 0 .0 0 0 R p 7 5 . 0 0 0

(24)

S A T U A N B IA Y A T IK E T P E S A W A T P E R J A L A N A N D IN A S D A L A M N E G E R I

PERGI PULANG (BATAS TERTINGGI)

NO. KOTA SATUAN BIAYA TIKET

ASAL TUJUAN BISNIS EKONOM I

J 1 L _________(2) (3) (4) (5)

1. JAKARTA AMBON Rp 1 3 .2 8 5 .0 0 0 R p 7 .0 8 1 .0 0 0 2. JAKARTA BALIKPAPAN Rp 7 .4 1 2 .0 0 0 R p 3 .7 9 7 .0 0 0 3. JAKARTA BANDA ACEH Rp 7 .5 1 9 .0 0 0 R p 4 .4 9 2 .0 0 0

4. JAKARTA BANDAR

LAMPUNG

Rp 2 .4 0 7 .0 0 0 R p 1 .5 8 3 .0 0 0 5. JAKARTA BANJARMASIN Rp 5 .2 5 2 .0 0 0 Rp 2 .9 9 5 .0 0 0

6. JAKARTA BATAM Rp 4 .8 6 7 .0 0 0 Rp 2 .8 8 8 .0 0 0

7. JAKARTA BENGKULU Rp 4 .3 6 4 .0 0 0 Rp 2 .6 2 1 .0 0 0

8. JAKARTA BIAK Rp 1 4 .0 6 5 .0 0 0 Rp 7 .5 1 9 .0 0 0

9. JAKARTA DENPASAR Rp 5 .3 0 5 .0 0 0 Rp 3 .2 6 2 .0 0 0 10. JAKARTA GORONTALO Rp 7 .2 3 1 .0 0 0 Rp 4 .8 2 4 .0 0 0

11. JAKARTA JAMBI Rp 4 .0 6 5 .0 0 0 Rp 2 .4 6 0 .0 0 0

12. JAKARTA JAYAPURA Rp 1 4 .5 6 8 .0 0 0 Rp 8 .1 9 3 .0 0 0 13. JAKARTA YOGYAKARTA Rp 4 .1 0 7 .0 0 0 R p 2 .2 6 8 .0 0 0 14. JAK AR TA KENDARI Rp 7 .6 5 8 .0 0 0 Rp 4 .1 8 2 .0 0 0

15 JAKARTA KUPANG Rp 9 .4 1 3 .0 0 0 R p 5 .0 8 1 .0 0 0

16. JAKARTA MAKASSAR Rp 7 .4 4 4 .0 0 0 R p 3 .8 2 9 .0 0 0

17. JAKARTA MALANG Rp 4 .5 9 9 .0 0 0 R p 2 .6 9 5 .0 0 0

18. JAKARTA MAMUJU Rp 7 .2 9 5 .0 0 0 Rp 4 .8 6 7 .0 0 0

19. JAKARTA MANADO Rp 1 0 .8 2 4 .0 0 0 Rp 5 .1 0 2 .0 0 0 20. JAKARTA MANOKWARI Rp 1 6 .2 2 6 .0 0 0 Rp 1 0 .8 2 4 .0 0 0

21. JAKARTA MATARAM Rp 5 .3 1 6 .0 0 0 Rp 3 .2 3 0 .0 0 0

22. JAKARTA MEDAN Rp 7 .2 5 2 .0 0 0 Rp 3 .8 0 8 .0 0 0

23. JAKARTA PADANG Rp 5 .5 3 0 .0 0 0 Rp 2 .9 5 2 .0 0 0

24. JAKARTA PALANGKARAYA Rp 4 .9 8 4 .0 0 0 Rp 2 .9 8 4 .0 0 0 25. JAKARTA PALEMBANG Rp 3 .8 6 1 .0 0 0 R p 2 .2 6 8 .0 0 0

26. JAKARTA PALU Rp 9 .3 4 8 .0 0 0 Rp 5 .1 1 3 .0 0 0

27. JAKARTA PANGKAL

PINANG

Rp 3 .4 1 2 .0 0 0 Rp 2 .1 3 9 .0 0 0 28. JAKARTA PEKANBARU Rp 5 .5 8 3 .0 0 0 Rp 3 .0 1 6 .0 0 0 29. JAKARTA PONTIANAK Rp 4 .3 5 3 .0 0 0 Rp 2 .7 8 1 .0 0 0 30. JAKARTA SEMARANG Rp 3 .8 6 1 .0 0 0 Rp 2 .1 8 2 .0 0 0

31. JAKARTA SOLO Rp 3 .8 6 1 .0 0 0 Rp 2 .3 4 2 .0 0 0

32. JAKARTA SURABAYA Rp 5 .4 6 6 .0 0 0 Rp 2 .6 7 4 .0 0 0 33. JAKARTA TERNATE Rp 1 0 .0 0 1 .0 0 0 Rp 6 .6 6 4 .0 0 0 34. JAKARTA TIMIKA Rp 1 3 .8 3 0 .0 0 0 Rp 7 .4 8 7 .0 0 0

35. AMBON DENPASAR RP 8 .0 5 4 .0 0 0 RP 4 . 4 7 1 . 0 0 0

36. AMBON JAYAPURA Rp 7 .4 3 4 .0 0 0 Rp 4 .1 6 1 .0 0 0

37. AMBON KENDARI Rp 4 .8 2 4 .0 0 0 Rp 2 .8 5 6 .0 0 0

38. AMBON MAKASSAR Rp 6 .0 2 2 .0 0 0 R p 3 .4 5 5 .0 0 0

39. AMBON MANO KWARI Rp 5 .1 7 7 .0 0 0 Rp 3 .0 2 7 .0 0 0

(25)

40. AMBON PALU Rp 6 .1 4 0 .0 0 0 Rp 3 .5 0 8 .0 0 0

41 AMBON SORONG Rp 3 .6 3 7 .0 0 0 Rp 2 .2 5 7 .0 0 0

42. AMBON SURABAYA Rp 8 .8 0 3 .0 0 0 R p 4 .8 4 5 .0 0 0

43. AMBON TERNATE Rp 4 .0 2 2 .0 0 0 R p 2 .4 4 9 .0 0 0

44. BALIKPAPAN BANDA ACEH Rp 1 2 .7 3 9 .0 0 0 Rp 6 .7 4 9 .0 0 0 45. BALIKPAPAN BATAM Rp 1 0 .3 5 4 .0 0 0 Rp 5 .3 0 5 .0 0 0 46. BALIKPAPAN DENPASAR Rp 1 0 .7 3 9 .0 0 0 Rp 5 .6 4 8 .0 0 0 47. BALIKPAPAN JAYAPURA Rp 1 9 .0 7 1 .0 0 0 R p 1 0 .0 8 6 .0 0 0 48. BALIKPAPAN YOGYAKARTA R p 9 .6 6 9 .0 0 0 R p 4 .7 4 9 .0 0 0 49. BALIKPAPAN MAKASSAR Rp 1 2 .6 6 4 .0 0 0 Rp 6 .1 5 0 .0 0 0 50. BALIKPAPAN MANADO Rp 1 5 .7 0 2 .0 0 0 Rp 7 .2 9 5 .0 0 0 51. BALIKPAPAN MEDAN Rp 1 2 .4 9 3 .0 0 0 Rp 6 .1 4 0 .0 0 0 52. BALIKPAPAN PADANG Rp 1 0 .9 4 2 .0 0 0 R p 5 .3 6 9 .0 0 0 53. BALIKPAPAN PALEMBANG Rp 9 .4 4 5 .0 0 0 R p 4 .7 4 9 .0 0 0 54. BALIKPAPAN PEKANBARU Rp 1 0 .9 9 6 .0 0 0 Rp 5 .4 2 3 .0 0 0 55. BALIKPAPAN SEMARANG Rp 9 .4 4 5 .0 0 0 R p 4 .6 7 4 .0 0 0

|5 6 . BALIKPAPAN SOLO Rp 9 .4 4 5 .0 0 0 Rp 4 .8 1 3 .0 0 0 57. BALIKPAPAN S URABAYA Rp 1 0 .8 8 9 .0 0 0 Rp 5 .1 1 3 .0 0 0 58. BALIKPAPAN TIMIKA R p 1 8 .4 0 8 .0 0 0 R p 9 .4 4 5 .0 0 0 59. BANDA ACEH DENPASAR Rp 1 0 .8 3 5 .0 0 0 Rp 6 .2 7 9 .0 0 0 60. BANDA ACEH JAYAPURA Rp 1 9 .1 6 7 .0 0 0 Rp 1 0 .7 1 7 .0 0 0 61. BANDA ACEH YOGYAKARTA Rp 9 .7 6 5 .0 0 0 Rp 5 .3 8 0 .0 0 0 62. BANDA ACEH MAKASSAR Rp 1 2 .7 6 0 .0 0 0 R p 6 .7 8 1 .0 0 0 63. BANDA ACEH MANADO Rp 1 5 .7 9 8 .0 0 0 R p 7 .9 2 6 .0 0 0 64. BANDA ACEH PONTIANAK Rp 9 .9 9 0 .0 0 0 Rp 5 .8 4 0 .0 0 0 65. BANDA ACEH SEMARANG Rp 9 .5 3 0 .0 0 0 Rp 5 .3 0 5 .0 0 0 66. BANDA ACEH SOLO RP 9 .5 3 0 .0 0 0 R p 5 .4 4 4 .0 0 0 67. BANDA ACEH SURABAYA Rp 1 0 .9 8 5 .0 0 0 Rp 5 .7 4 4 .0 0 0 68. BANDA ACEH TIMIKA R p 1 8 .5 0 4 .0 0 0 R p 1 0 .0 7 6 .0 0 0

^ 9 . BANDAR

LAMPUNG

BALIKPAPAN Rp 8 .1 2 9 .0 0 0 Rp 4 .1 2 9 .0 0 0

70. BANDAR

LAMPUNG

BANDA ACEH Rp 8 .2 2 5 .0 0 0 Rp 4 .7 6 0 .0 0 0

71. BANDAR

LAMPUNG

BANJARMASIN Rp 6 .1 9 3 .0 0 0 R p 3 .4 1 2 .0 0 0

72. BANDAR

LAMPUNG

BATAM Rp 5 .8 4 0 .0 0 0 Rp 3 .3 1 6 .0 0 0

73. BANDAR

LAMPUNG

BIAK Rp 1 4 .1 1 9 .0 0 0 Rp 7 .4 8 7 .0 0 0

74. BANDAR

LAMPUNG

DENPASAR Rp 6 .2 3 6 .0 0 0 Rp 3 .6 4 7 .0 0 0

75. BANDAR

LAMPUNG

JAYAPURA Rp 1 4 .5 6 8 .0 0 0 R p 8 .0 9 7 .0 0 0

76. BANDAR

LAMPUNG

YOGYAKARTA Rp 5 .1 5 5 .0 0 0 Rp 2 .7 6 0 .0 0 0

77. BANDAR

LAMPUNG

KENDARI Rp 8 .3 5 4 .0 0 0 Rp 4 .4 8 2 .0 0 0

78. BANDAR

LAMPUNG

MAKASSAR Rp 8 .1 6 1 .0 0 0 Rp 4 . 1 6 1 . 0 0 0

(26)

«

79. BANDAR

LAMPUNG

MALANG Rp 5 .5 9 4 .0 0 0 Rp 3 .1 3 4 .0 0 0

80. BANDAR

LAMPUNG

MANADO Rp 1 1 .1 9 9 .0 0 0 Rp 5 .3 0 5 .0 0 0

81. BANDAR

LAMPUNG

MATARAM Rp 6 .2 4 6 .0 0 0 Rp 3 .6 2 6 .0 0 0

82. BANDAR

LAMPUNG

MEDAN Rp 7 .9 7 9 .0 0 0 Rp 4 .1 5 0 .0 0 0

83. BANDAR

LAMPUNG

PADANG Rp 6 .4 3 9 .0 0 0 Rp 3 .3 8 0 .0 0 0

84. BANDAR

LAMPUNG

PALANGKARAYA Rp 5 .9 4 7 .0 0 0 R p 3 .4 0 1 .0 0 0

85. BANDAR

LAMPUNG

PALEMBANG Rp 4 .9 3 1 .0 0 0 R p 2 .7 6 0 .0 0 0

86. BANDAR

LAMPUNG

PEKANBARU Rp 6 .4 8 2 .0 0 0 Rp 3 .4 3 3 .0 0 0

87. BANDAR

LAMPUNG

PONTIANAK Rp 5 .3 8 0 .0 0 0 Rp 3 .2 2 0 0 0 0

88. BANDAR

LAMPUNG

SEMARANG Rp 4 .9 3 1 .0 0 0 Rp 2 .6 8 5 .0 0 0

89. BANDAR

LAMPUNG

SOLO Rp 4 .9 3 1 .0 0 0 Rp 2 .8 2 4 .0 0 0

90. BANDAR

LAMPUNG

SURABAYA Rp 6 .3 8 6 .0 0 0 Rp 3 .1 2 3 .0 0 0

91. BANDAR

LAMPUNG

TIMIKA Rp 1 3 .9 0 5 .0 0 0 R p 7 .4 5 5 .0 0 0

92. BANDUNG BATAM Rp 6 .2 8 9 .0 0 0 Rp 3 .5 8 3 .0 0 0

93. BANDUNG DENPASAR Rp 5 .6 2 6 .0 0 0 Rp 3 .2 5 2 .0 0 0 94. BANDUNG JAKARTA Rp 2 .0 6 4 .0 0 0 R p 1 .4 7 6 .0 0 0

95. BANDUNG JAMBI Rp 5 .0 0 6 .0 0 0 Rp 2 .9 4 1 .0 0 0

96. BANDUNG YOGYAKARTA Rp 3 .3 6 9 .0 0 0 Rp 2 .1 2 9 .0 0 0

97. BANDUNG PADANG Rp 6 .1 2 9 .0 0 0 Rp 3 .5 0 8 .0 0 0

98. BANDUNG PALEMBANG Rp 4 .3 8 5 .0 0 0 Rp 2 .6 3 1 .0 0 0

1 9 9 . BANDUNG PANGKAL

PINANG

Rp 4 .5 9 9 .0 0 0 Rp 2 .7 3 8 .0 0 0 100. BANDUNG PEKANBARU Rp 6 .5 2 5 .0 0 0 Rp 3 .7 0 1 .0 0 0 101. BANDUN G SEMARANG Rp 3 .0 2 7 .0 0 0 Rp 1 .9 5 7 .0 0 0

102. BANDUNG SOLO Rp 3 .6 4 7 .0 0 0 Rp 2 .2 6 8 .0 0 0

103. BANDUNG SURABAYA Rp 4 .8 2 4 .0 0 0 Rp 2 .8 5 6 .0 0 0

104. BANDUNG TANJUNG

PANDAN

Rp 4 .4 3 9 .0 0 0 Rp 2 .6 6 3 .0 0 0 105. BANJARMASIN BANDA ACEH Rp 1 0 .7 9 2 .0 0 0 R p 6 .0 2 2 .0 0 0 106. BANJARMASIN BATAM Rp 8 .4 0 7 .0 0 0 Rp 4 .5 7 8 .0 0 0 107. BANJARMASIN BIAK Rp 1 6 .6 8 6 .0 0 0 Rp 8 .7 4 9 .0 0 0 108. BANJARMASIN DENPASAR Rp 8 .7 9 2 .0 0 0 RP 4 .9 2 0 .0 0 0 109. BANJARMASIN JAYAPURA Rp 1 7 .1 3 5 .0 0 0 Rp 9 .3 5 9 .0 0 0 110. BANJARMASIN YOGYAKARTA Rp 7 .7 2 3 .0 0 0 R p 4 .0 2 2 .0 0 0 111. BANJARMASIN MEDAN Rp 1 0 .5 4 6 .0 0 0 R p 5 .4 1 2 .0 0 0 112. BANJARMASIN PADANG Rp 9 .0 0 6 .0 0 0 Rp 4 .6 4 2 .0 0 0 113. BANJARMASIN PALEMBANG Rp 7 .4 9 8 .0 0 0 R p 4 .0 2 2 .0 0 0 114. BANJARMASIN PEKANBARU Rp 9 .0 4 9 .0 0 0 Rp 4 .6 9 6 .0 0 0

(27)

115. BANJARMASIN SEMARANG Rp 7 .4 9 8 .0 0 0 Rp 3 .9 5 8 .0 0 0 16. BANJARMASIN SOLO Rp 7 .4 9 8 .0 0 0 Rp 4 .0 9 7 .0 0 0 117. BANJARMASIN SURABAYA Rp 8 .9 4 2 .0 0 0 Rp 4 .3 8 5 .0 0 0 118. BANJARMASIN TIMIKA Rp 1 6 .4 7 2 .0 0 0 R p 8 .7 1 7 .0 0 0 119. BATAM BANDA ACEH Rp 1 0 .4 3 9 .0 0 0 Rp 5 .9 3 6 .0 0 0 120. BATAM DENPASAR Rp 8 .4 5 0 .0 0 0 Rp 4 .8 2 4 .0 0 0 121. BATAM JAYAPURA Rp 1 6 .7 8 2 .0 0 0 Rp 9 .2 6 3 .0 0 0 122. BATAM YOGYAKARTA Rp 7 .3 7 0 .0 0 0 Rp 3 .9 3 6 .0 0 0 123. BATAM MAKASSAR Rp 1 0 .3 7 5 .0 0 0 Rp 5 .3 3 7 .0 0 0 124. BATAM MANADO Rp 1 3 .4 1 3 .0 0 0 Rp 6 .4 8 2 .0 0 0

125. BATAM MEDAN Rp 1 0 .1 9 3 .0 0 0 Rp 5 .3 1 6 .0 0 0

126. BATAM PADANG Rp 8 .6 5 3 .0 0 0 Rp 4 .5 4 6 .0 0 0

127. BATAM PALEMBANG Rp 7 .1 4 5 .0 0 0 Rp 3 .9 3 6 .0 0 0 128. BATAM PEKANBARU Rp 8 .7 0 7 .0 0 0 Rp 4 .5 9 9 .0 0 0 129. BATAM PONTIANAK Rp 7 .5 9 4 .0 0 0 Rp 4 .3 9 6 .0 0 0 130. BATAM SEMARANG Rp 7 .1 4 5 .0 0 0 Rp 3 .8 6 1 .0 0 0

I&L

BATAM SOLO Rp 7 .1 4 5 .0 0 0 Rp 4 .0 0 0 .0 0 0 '132. BATAM SURABAYA Rp 8 .6 0 0 .0 0 0 Rp 4 .3 0 0 .0 0 0 133. BATAM TIMIKA Rp 1 6 .1 1 9 .0 0 0 Rp 8 .6 2 1 .0 0 0 134. BENGKULU PALEMBANG Rp 2 .8 9 9 .0 0 0 Rp 1 .8 9 3 .0 0 0 135. BIAK BALIKPAPAN Rp 1 8 .6 2 2 .0 0 0 Rp 9 .4 7 7 .0 0 0 136. BIAK BANDA ACEH Rp 1 8 .7 1 8 .0 0 0 Rp 1 0 .1 0 8 .0 0 0

137. BIAK BATAM Rp 1 6 .3 3 3 .0 0 0 Rp 8 .6 6 4 .0 0 0

138. BIAK DENPASAR Rp 1 6 .7 2 9 .0 0 0 Rp 8 .9 9 5 .0 0 0

139. BIAK JAYAPURA Rp 3 .6 1 5 .0 0 0 Rp 2 .3 2 1 .0 0 0

140. BIAK YOGYAKARTA Rp 1 5 .6 4 8 .0 0 0 R p 8 .1 0 8 .0 0 0

141. BIAK MANADO Rp 1 1 .7 3 4 .0 0 0 Rp 6 .3 5 3 .0 0 0

142. BIAK MEDAN Rp 1 8 .4 7 2 .0 0 0 Rp 9 .4 9 8 .0 0 0

143. BIAK PADANG Rp 1 6 .9 3 2 .0 0 0 Rp 8 .7 2 8 .0 0 0

tf.44. BIAK PALEMBANG Rp 1 5 .4 2 4 .0 0 0 Rp 8 .1 0 8 .0 0 0

* 4 5 . BIAK PEKANBARU Rp 1 6 .9 8 5 .0 0 0 Rp 8 .7 8 1 .0 0 0 146. BIAK PONTIANAK Rp 1 5 .8 7 3 .0 0 0 Rp 8 .5 6 8 .0 0 0 147. BIAK SURABAYA Rp 1 2 .7 8 2 .0 0 0 Rp 7 .0 8 1 .0 0 0

148. BIAK TIMIKA RP 5 .8 0 8 .0 0 0 R p 3 .4 4 4 .0 0 0

149. DENPASAR JAYAPURA Rp 1 1 .6 8 0 .0 0 0 Rp 6 .8 4 5 .0 0 0 150. DENPASAR KUPANG Rp 5 .0 9 1 .0 0 0 Rp 2 .9 5 2 .0 0 0 151. DENPASAR MAKASSAR Rp 4 .1 8 2 .0 0 0 Rp 2 .6 3 1 .0 0 0 152. DENPASAR MANADO Rp 7 .8 5 1 .0 0 0 Rp 4 .2 7 8 .0 0 0 153. DENPASAR MATARAM Rp 1 .8 4 0 .0 0 0 Rp 1 .3 9 0 .0 0 0 154. DENPASAR MEDAN Rp 1 0 .5 8 9 .0 0 0 Rp 5 .6 5 8 .0 0 0 155. DENPASAR PADANG Rp 9 .0 4 9 .0 0 0 Rp 4 .8 8 8 .0 0 0 156. DENPASAR PALANGKARAYA Rp 8 .5 5 7 .0 0 0 Rp 4 .9 0 9 .0 0 0 157. DENPASAR PALEMBANG Rp 7 .5 4 1 .0 0 0 Rp 4 .2 7 8 .0 0 0 158. DENPASAR PEKANBARU Rp 9 .0 9 2 .0 0 0 R p 4 .9 4 2 .0 0 0 159. DENPASAR PONTIANAK R p 7 .9 9 0 .0 0 0 Rp 4 .7 3 8 .0 0 0 160. DENPASAR TIMIKA Rp 1 0 .1 4 0 .0 0 0 Rp 6 .1 2 9 .0 0 0 161. JAMBI BALIKPAPAN R p 7 .7 3 3 .0 0 0 R p 4 .4 0 7 .0 0 0

(28)

162. JAMBI BANJARMASIN Rp 7 .6 9 0 .0 0 0 Rp 4 .1 9 3 .0 0 0 163. JAMBI DENPASAR Rp 7 .7 3 3 .0 0 0 Rp 4 .4 3 9 .0 0 0 164. JAMBI YOGYAKARTA R p 6 .6 5 3 .0 0 0 Rp 3 .5 5 1 .0 0 0 165. JAMBI KUPANG Rp 1 1 .4 3 4 .0 0 0 R p 6 .0 7 5 .0 0 0 166. JAMBI MAKASSAR Rp 9 .6 5 9 .0 0 0 R p 4 .9 5 2 .0 0 0

167. JAMBI MALANG Rp 7 .0 9 1 .0 0 0 Rp 3 .9 2 5 .0 0 0

168. JAMBI MANADO Rp 1 2 ,7 0 7 .0 0 0 R p 6 .0 9 7 .0 0 0 169. JAMBI PALANGKARAYA Rp 7 .4 4 4 .0 0 0 Rp 4 .1 9 3 . 0 0 0 , 0 0 170. JAMBI PONTIANAK Rp 6 .8 7 8 .0 0 0 Rp 4 .0 1 1 .0 0 0 171. JAMBI SEMARANG Rp 6 .4 2 8 .0 0 0 Rp 3 .4 7 6 .0 0 0

172. JAMBI SOLO R p 6 .4 2 8 .0 0 0 R p 3 .6 1 5 .0 0 0

t73. JAMBI SURABAYA Rp 7 .8 8 3 .0 0 0 Rp 3 .9 1 5 .0 0 0 174. JAYAPURA YOGYAKARTA R p 1 3 .2 7 4 .0 0 0 R p 7 . 6 9 0 . 0 0 0 175. JAYAPURA MANADO Rp 2 2 . 1 0 9 .0 0 0 Rp 1 1 .2 6 3 .0 0 0 176. JAYAPURA MEDAN Rp 1 8 .9 3 2 .0 0 0 Rp 1 0 .0 9 7 .0 0 0 177. JAYAPURA PADANG Rp 1 7 .3 8 1 .0 0 0 Rp 9 .3 2 7 .0 0 0 1178. JAYAPURA PALEMBANG Rp 1 5 .8 7 3 .0 0 0 Rp 8 .7 1 7 .0 0 0 179. JAYAPURA PEKANBARU Rp 1 7 .4 3 5 .0 0 0 Rp 9 .3 8 0 .0 0 0 180. JAYAPURA PONTIANAK Rp 1 6 .3 2 2 .0 0 0 Rp 9 .1 7 7 .0 0 0 181. JAYAPURA TIMIKA Rp 3 .6 1 5 .0 0 0 Rp 2 .2 8 9 .0 0 0 182. YOGYAKARTA DENPASAR Rp 3 .8 6 1 .0 0 0 Rp 2 .4 8 1 .0 0 0 183. YOGYAKARTA MAKASSAR Rp 6 .5 2 5 .0 0 0 Rp 3 .8 9 3 .0 0 0 184. YOGYAKARTA MANADO Rp 1 0 .5 3 6 .0 0 0 Rp 5 .7 2 2 .0 0 0 185. YOGYAKARTA MEDAN Rp 9 .5 1 9 .0 0 0 Rp 4 .7 7 0 .0 0 0 186. YOGYAKARTA PADANG Rp 7 .9 6 9 .0 0 0 R p 4 .0 0 0 .0 0 0 187. YOGYAKARTA PALEMBANG Rp 6 .4 6 0 .0 0 0 Rp 3 .3 8 0 .0 0 0 188. YOGYAKARTA PEKANBARU Rp 8 .0 2 2 .0 0 0 R p 4 .0 5 4 .0 0 0 189. YOGYAKARTA PONTIANAK R p 6 .9 1 0 .0 0 0 R p 3 .8 4 0 .0 0 0 190. YOGYAKARTA TIMIKA Rp 1 1 .8 9 4 .0 0 0 Rp 7 .0 3 8 .0 0 0 191. KENDARI BANDA ACEH R p 1 2 .9 5 3 .0 0 0 R p 7 . 1 0 2 . 0 0 0 192. KENDARI BATAM Rp 1 0 .5 6 8 .0 0 0 Rp 5 .6 5 8 .0 0 0 193. KENDARI DENPASAR R p 5 .4 5 5 .0 0 0 R p 3 .2 7 3 .0 0 0 194. KENDARI YOGYAKARTA Rp 8 .1 2 9 .0 0 0 Rp 4 .7 0 6 .0 0 0 195. KENDARI PADANG Rp 1 1 .1 6 7 .0 0 0 Rp 5 .7 2 2 .0 0 0 196. KENDARI PALEMBANG Rp 9 .6 5 9 .0 0 0 R p 5 .1 0 2 .0 0 0 197. KENDARI PEKANBARU Rp 1 1 .2 2 0 .0 0 0 Rp 5 .7 7 6 .0 0 0 198. KENDARI SEMARANG Rp 9 .6 5 9 .0 0 0 Rp 5 .0 2 7 .0 0 0

199. KENDARI SOLO Rp 9 .6 5 9 .0 0 0 R p 5 .1 6 6 .0 0 0

200. KENDARI SURABAYA Rp 1 1 .1 0 3 .0 0 0 Rp 5 .4 6 6 .0 0 0 201. KENDARI TIMIKA Rp 1 8 .6 3 3 .0 0 0 Rp 9 .7 9 8 .0 0 0 202. KUPANG JAYAPURA Rp 1 4 .3 8 6 .0 0 0 Rp 8 .1 0 8 .0 0 0 203. KUPANG YOGYAKARTA Rp 7 .3 4 8 .0 0 0 Rp 4 .1 8 2 .0 0 0 204. KUPANG MAKASSAR Rp 7 .6 3 7 .0 0 0 Rp 4 .3 1 1 .0 0 0 205. KUPANG MANADO Rp 1 1 .6 4 8 .0 0 0 Rp 6 .1 4 0 .0 0 0 206. KUPANG 1 SURABAYA Rp 6 .7 4 9 .0 0 0 Rp 3 .7 2 2 .0 0 0

207. MAKASSAR BIAK Rp 8 .4 9 3 .0 0 0 Rp 4 .9 3 1 .0 0 0

208. MAKASSAR JAYAPURA R p 1 0 .1 9 3 .0 0 0 R p 5 .7 8 7 .0 0 0

Referensi

Dokumen terkait

Beberapa ketentuan dalam Peraturan Bupati Pesawaran Nomor 22.A Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Pesawaran Nomor 15 Tahun 2021 tentang Pedoman

(4) Apabila uang dan/atau barang sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a tidak diambil oleh pelapor dalam jangka waktu paling lama 1 (satu) tahun sejak Gratifikasi

BERITA DAERAH KABUPATEN POHUWATO TAHUN 2021 NOMOR

(11) Sewa kendaraan sebagaimana dimaksud pada ayat (10) sudah termasuk biaya untuk pengemudi, bahan bakar minyak dan retribusi parkir, dan dibayarkan dengan biaya riil

PETUNJUK TEKHNIS PELAKSANAAN PENILAIAN LOMBA TERTIB ARSIP ANTAR PERANGKAT DAERAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH. KABUPATEN

BERITA DAERAH KABUPATEN POHUWATO TAHUN 2021

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, maka perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Purbalingga Nomor 2 Tahun

(2) Apabila wajib pilih yang hadir u n tu k m enggunakan hak pilihnya kurang dari yang ditentukan sebagaimana dim aksud pada ayat (1) m aka pemilihan diundur