• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR. Bandung, Maret Plt. Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan di Bandung. Sofiyani Chandrawati Anwar, S.Si., Apt., M.Si.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "KATA PENGANTAR. Bandung, Maret Plt. Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan di Bandung. Sofiyani Chandrawati Anwar, S.Si., Apt., M.Si."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga dapat menyusun buku saku Informasi Pelayanan Publik Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan di Bandung.

Penyusunan buku saku ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap informasi dan layanan yang diberikan oleh Badan POM untuk komoditi obat, obat tradisional, suplemen kesehatan, kosmetik dan pangan baik dalam negeri maupun luar negeri.

Kami menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan terhadap penyusunan buku saku ini. Kami menyadari jika masih terdapat banyak kekurangan dalam penyusunan buku saku ini sehingga kami mengharapkan saran serta masukan agar dapat menjadi acuan dalam penyempurnaan buku saku ini.

Kami berharap dengan adanya buku ini dapat memberi manfaat bagi masyarakat dan juga stakeholder terkait dalam memahami regulasi, informasi dan layanan yang diberikan oleh Badan POM melalui Balai Besar POM di Bandung.

Bandung, Maret 2021

Plt. Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan di Bandung

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... 2

DAFTAR ISI ... 3

GAMBARAN UMUM INSTITUSI ... 4

KEDUDUKAN ... 6

TUGAS POKOK DAN FUNGSI ... 7

VISI DAN MISI ... 8

BUDAYA ORGANISASI ... 9

WILAYAH KERJA ... 11

STRUKTUR ORGANISASI ... 12

MAKLUMAT PELAYANAN ... 13

LAYANAN PUBLIK ... 14

STANDAR PELAYANAN ... 15

AKSES LAYANAN PUBLIK ... 21

SURVEY KEPUASAN MASYARAKAT 2020 ... 22

(4)

GAMBARAN UMUM INSTITUSI

Pengawasan Obat dan Makanan memiliki fungsi strategis nasional dalam upaya perlindungan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat Indonesia dan untuk mendukung daya saing nasional. Dalam rangka meningkatkan efektivitas pengawasan Obat dan Makanan maka diperlukan adanya penguatan kelembagaan di bidang pengawasan Obat dan Makanan. Berdasarkan hal tersebut maka pemerintah mengeluarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2017 tentang Badan Pengawas Obat dan Makanan. Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM), adalah Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK) yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pengawasan Obat dan Makanan. Badan POM berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden melalui Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan.

Sebagai tindak lanjut dari peraturan tersebut, dan untuk meningkatkan pengawasan Obat dan Makanan di seluruh wilayah Indonesia maka Badan POM berdasarkan surat persetujuan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor B/411/M.KT.01/2018 tanggal 8 Juni 2018 tentang Penataan Unit Pelaksana Teknis Badan Pengawas Obat dan Makanan, menerbitkan Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 11 tahun 2018 tentang Kriteria Klasifikasi Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Badan Pengawas Obat Dan Makanan dan Nomor 12 tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Badan Pengawas Obat Makanan.

(5)

tertentu dan/atau tugas teknis penunjang tertentu di bidang pengawasan obat dan makanan. UPT terdiri atas: a. Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan, yang selanjutnya disebut Balai Besar POM; b. Balai Pengawas Obat dan Makanan, yang selanjutnya disebut Balai POM;

dan c. Loka Pengawas Obat dan Makanan, yang selanjutnya disebut Loka POM.

Balai Besar POM di Bandung yang beralamat di Jl. Pasteur No. 25 Kelurahan Pasirkaliki, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung merupakan salah satu UPT BPOM tipe A yang mempunyai tugas melaksanakan kebijakan teknis operasional di bidang pengawasan Obat dan Makanan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Dalam melaksanakan tugas tersebut Balai Besar POM di Bandung berkoordinasi dengan Loka POM dalam hal pengawasan Obat dan Makanan di wilayah Provinsi Jawa Barat. Berdasarkan Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 12 tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Badan Pengawas Obat Makanan, didirikan 2 Loka POM di Provinsi Jawa Barat yaitu Loka POM di Kabupaten Bogor yang beralamat di Jl.

Karanggan Raya No. 1001, Citeureup, Puspasari, Kabupaten Bogor dengan wilayah kerja Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kota Depok dan Loka POM di Kota Tasikmalaya yang beralamat di Jl. Dinding Asri Raya No. 11 Perumahan Bumi Resik Panglayungan, Kota Tasikmalaya dengan wilayah kerja Kota Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Pangandaran, Kabupaten Tasikmalaya, Kota Banjar.

(6)

KEDUDUKAN

Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan di Bandung merupakan UPT BPOM yang dipimpin oleh Kepala, dan berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan, secara teknis dibina oleh Deputi dan secara administratif dibina oleh Sekretaris Utama.

(7)

TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Tugas Pokok

Melaksanakan kebijakan teknis operasional di bidang pengawasan Obat dan Makanan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan.

Fungsi

1. Penyusunan rencana dan program di bidang pengawasan Obat dan Makanan;

2. Pelaksanaan pemeriksaan sarana/fasilitas produksi Obat dan Makanan;

3. Pelaksanaan pemeriksaan sarana/fasilitas distribusi Obat dan Makanan dan/atau sarana/fasilitas pelayanan kefarmasian;

4. Pelaksanaan sertifikasi produk dan sarana/fasilitas produksi dan/atau distribusi Obat dan

5. Makanan;

6. Pelaksanaan pengambilan contoh (sampling) Obat dan Makanan;

7. Pelaksanaan pengujian Obat dan Makanan;

8. Pelaksanaan intelijen dan penyidikan terhadap pelanggaran ketentuan peraturan perundangundangan

9. di bidang pengawasan Obat dan Makanan;

10. Pengelolaan komunikasi, informasi, edukasi, danpengaduan masyarakat di bidang pengawasan

11. Obat dan Makanan;

12. Pelaksanaan koordinasi dan kerja sama di bidang pengawasan Obat dan Makanan;

13. Pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang pengawasan Obat dan Makanan;

14. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga; dan 15. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Badan.

(8)

VISI DAN MISI

VISI MISI

Obat dan Makanan aman, bermutu, dan berdaya saing untukmewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, danberkepribadian berlandaskan gotong royong.

1. Membangun SDM unggul terkait Obat dan Makanan dengan mengembangkan kemitraan bersama seluruh komponen bangsa dalam rangka peningkatan kualitas manusia Indonesia

2. Memfasilitasi percepatan pengembangan dunia usaha Obat

dan Makanan dengan

keberpihakan terhadap UMKM dalam rangka membangun struktur ekonomi yang produktif dan berdaya saing untuk kemandirian bangsa

3. Meningkatkan efektivitas pengawasan Obat dan Makanan serta penindakan kejahatan Obat dan Makanan melalui sinergi pemerintah pusat dan daerah dalam kerangka Negara Kesatuan guna perlindungan bagi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga

4. Pengelolaan pemerintahan yang bersih, efektif, dan terpercaya untuk memberikan pelayanan publik yang prima di bidang Obat dan Makanan

(9)

BUDAYA ORGANISASI

Budaya organisasi merupakan nilai-nilai luhur yang diyakini dan harus dihayati dan diamalkan oleh seluruh anggota organisasi dalam

melaksanakan tugas. Nilai-nilai luhur yang hidup dan tumbuh kembang dalam organisasi menjadi semangat bagi seluruh anggota organisasi dalam berkarsa dan berkarya.

Budaya organisasi yang dikembangkan dalam berkarsa dan berkarya oleh Balai Besar POM di Bandung untuk menjalankan tugas pokok dan fungsinya adalah:

PROFESIONAL

Menegakkan profesionalisme dengan integritas, objektivitas, ketekunan dan komitmen yang tinggi

INTEGRITAS

Konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai- nilai luhur dan keyakinan

KREDIBILITAS

Dapat dipercaya dan diakui oleh masyarakat luas, nasional dan internasional

KERJASAMA TIM

Mengutama-kan keterbukaan, saling percaya dan komunikasi yang baik

(10)

INOVATIF

Mampu melakukan pembaruan dan inovasi-inovasi sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan teknologi terkini

RESPONSIF

Antisipatif dan responsif dalam mengatasi masalah

(11)

WILAYAH KERJA

Sesuai dengan Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2018 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Badan Pengawas Obat dan Makanan, wilayah kerja Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan Di Bandung meliputi:

1. Kota Sukabumi 2. Kota Cirebon 3. Kota Cimahi 4. Kota Bekasi 5. Kota Bandung

6. Kabupaten Sumedang 7. Kabupaten Sukabumi 8. Kabupaten Subang 9. Kabupaten Purwakarta 10. Kabupaten Majalengka 11. Kabupaten Kuningan 12. Kabupaten Karawang 13. Kabupaten Indramayu 14. Kabupaten Garut 15. Kabupaten Cirebon 16. Kabupaten Cianjur 17. Kabupaten Bekasi

18. Kabupaten Bandung Barat 19. Kabupaten Bandung

(12)

STRUKTUR ORGANISASI

(13)

MAKLUMAT PELAYANAN

(14)

LAYANAN PUBLIK

Balai Besar POM di Bandung memiliki 3 layanan publik, di antaranya :

1. Layanan Konsultasi/Permintaan Informasi dan Pengaduan;

2. Layanan Pengujian; dan

3. Layanan Surat Keterangan Ekspor (SKE) Pangan.

LAYANAN TATAP MUKA Jam pelayanan :

Senin s/d Kamis 08.00 – 16.00 WIB

Jum’at 08.00 – 15.30 WIB

(15)

STANDAR PELAYANAN

1. Layanan Konsultasi/Permintaan Informasi dan Pengaduan

(16)

Biaya :

Tidak dipungut Biaya (Gratis)

Informasi yang bisa ditanyakan :

Informasi terkait obat dan makanan. Termasuk di dalamnya obat, obat tradisional, suplemen kesehatan, kosmetik dan pangan olahan.

Kualifikasi konsumen :

Berbagai kalangan masyarakat. Termasuk di dalamnya

pelajar/mahasiswa, wiraswasta, pegawai swasta, tenaga kesehatan, PNS, Pegawai BUMN, dan lain-lain.

(17)

2. Layanan Pengujian

(18)
(19)
(20)

3. Layanan Surat Keterangan Ekspor (SKE) Pangan

(21)

AKSES LAYANAN PUBLIK

Jam pelayanan :

Senin s/d Kamis 08.00 – 16.00 WIB

Jum’at 08.00 – 15.30 WIB

Setiap hari kerja di jam kerja

1. Telepon : 022 4266620/4213150 2. WA Kabayan : 0811 2440 533

3. WA Pengujian : 0811 2075 335 4. WA Sertifikasi PSB

dan CAPA

: 0821 1515 0830 5. Email Konsultasi &

Pengaduan

: [email protected] 6. Form Pengaduan : bit.ly/PengaduanBBPOMBandung

7. Email Pengujian : [email protected] 8. Email Konsultasi SKE

& Denah

: bit.ly/KonsultasiSertifikasiBandung

Sosial Media

1. Website : bandung.pom.go.id 2. Facebook : BPOMBandung 3. Twitter : @BPOMBandung 4. Instagram : @bpombandung

5. Youtube : BalaiBesarPOMdiBandung

(22)

SURVEY KEPUASAN MASYARAKAT 2020

Hasil survei dengan jumlah responden sebanyak 201 menunjukkan nilai Survei Kepuasan Masyarakat terhadap penyelenggaraan layanan publik di BBPOM di Bandung tahun 2020 adalah sebesar 85,91. Berdasarkan nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa mutu layanan BBPOM di Bandung mendapat kategori B (Baik).

Berikut nilai Survey Kepuasan Masyarakat per Jenis Pelayanan di Tahun 2020.

Berikut Saran/Masukan untuk BBPOM di Bandung :

(23)
(24)

Terimakasih atas saran dan masukan yang diberikan.

Referensi

Dokumen terkait

10/POJK.04/2017 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka yang pada intinya mengatur kewajiban Perusahaan Terbuka untuk menyediakan Bahan

[9] Janner Simarmata, 2007, Perancangan Basis data, Penerbit Andi. [10] Sugiyono, 2010, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif &

1.3.3 Tujuan penelitian ini untuk memberikan rencana langkah perbaikan dalam pencapaian target OEE dengan mengurangi downtime stoppages dan usaha – usaha perbaikan

Unit Kerja : Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan di Surabaya Tim Penjaminan Mutu (Quality Assurance), terdiri atas:.. Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan

Kegiatan riset dan kajian Obat dan Makanan tahun 2019 difokuskan kepada pengukuran Indikator Kinerja Utama (IKU) BPOM pada level Sasaran Strategis 1 (SS1) yaitu

Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagai lembaga pengawasan Obat dan Makanan tersebut, Balai Besar POM di Bandung melaksanakan program yang ditetapkan Badan POM sesuai

Kelurahan Cimahpar pada tahun 2014 masih merupakan wilayah penelitian paling luas yang memiliki lahan pertanian dan satu-satunya wilayah yang lahan pertaniannya di

Adapun hasil uji T-test menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan (p>0,05) antara pekerja anak laki-laki dan perempuan pada nilai ekonomi anak masa depan..