• Tidak ada hasil yang ditemukan

Volume 4 Issue 1 (2021) Pages SEIKO : Journal of Management & Business ISSN : X (Print) and ISSN : (Online)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Volume 4 Issue 1 (2021) Pages SEIKO : Journal of Management & Business ISSN : X (Print) and ISSN : (Online)"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

ISSN : 2598-831X (Print) and ISSN : 2598-8301 (Online)

Pengaruh Celebrity endoraement,Brand Image dan Customer Review terhadap Purchase Intention

(Studi Pada Konsumen Produk Kecantikan Scarlett Whitening Kabupaten Brebes) Sellvi Alvionita 1, Bambang Sutedjo 2

Manajemen, Unisbank Semarang DOI: 10.37531/sejaman.v4i1.1445

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh celebrity endorsement,brand image dan customer review terhadap purchase intention. Obyek yang diteliti adalah Produk Scarlett whitening di Kabupaten Brebes, serta variabel independen dalam penelitian yaitu celebrity endorsement,brand image,customer review dan variabel dependen yaitu purchase intention. Populasi dalam penelitian ini adalah perempuan berdomisili di Kabupaten Brebes yang membeli produk Scarlett whitening minimal satu kali, peneliti mengambil sampel dengan jumlah 100 responden. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan kriteria tertentu. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer, dengan menggunakan kuesioner sebagai instrumen penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa celebrity endorsement tidak berpengaruh terhadap purchase intention, brand image berpengaruh positif dan signifikan terhadap purchase intention, customer review berpengaruh positif dan signifikan terhadap purchase intention.

Kata Kunci: Celebrity endorsement, Brand image dan Customer review.

Copyright (c) 2021 Sellvi Alvionita,Bambang Sutedjo Corresponding author :

Email Address : sellvialvionita99@gmail.com (Jl.Pahlawan No.29 Gandasuli-Brebes )

PENDAHULUAN

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki pangsa pasar besar dalam industri kecantikan, khususnya perawatan kulit (skin care). Dalam beberapa tahun kebelakang, produk kecantikan menjadi semakin beragam. Mulai dari Brand dan jenis produk yang saat ini beredar.

Bagi sebagian besar wanita melakukan pembelian produk skincare sudah menjadi pengeluaran rutin di setiap bulan nya. Sehingga, hal ini sudah mampu di golongkan menjadi suatu

(2)

DOI:

kebutuhan, Karena di masa modern ini penampilan menarik merupakan suatu hal yang di utamakan bagi seseorang.

Kondisi seperti ini pastinya dimanfaatkan betul oleh para produsen kosmetik. Sehingga hal tersebut berdampak pada persaingan bisnis kosmetik dan skincare semakin ketat, para produsen bersaing untuk mendapatkan pangsa pasar. Salah satu untuk mendapatkan pangsa pasar adalah dengan promosi yang menarik. Terutama pada situasi pandemi ini telah mendorong para pelaku industri perawatan kulit (skin care) untuk berinovasi, bertransformasi dan cepat untuk beradaptasi sesuatu yang baru. Berada di situasi persaingan yang ketat ini, di mana mendapatkan posisi di ruang pikiran konsumen sangat sulit.

Penggunaan celebrity endorser yang tepat dan sesuai dengan karakter produk yang di minta akan memudahkan selebriti untuk menarik perhatian para konsumen hingga konsumen lebih mudah dalam melakukan keputusan pembelian. Begitupun suatu produk yang menetapkan celebrity endorser sebagai pendukung iklan, perusahaan akan mendapatkan keuntungan dimana produk tersebut akan melekat di benak masyarakat karena penggunaan celebrity yang terkenal akan lebih mudah untuk mempengaruhi (influence) bentuk perilaku dan persepsi konsumen (Chumairah, Fortuna Zain Hamid, & Menik Wijayanti, 2018). Penentuan celebrity endorser di lakukan dengan menimbangkan kepribadian atau karakter dari celebrity tersebut dengan produk yang akan di iklankan. Dalam menciptakan rasa ketertarikan konsumen terhadap sebuah produk pemakaian jasa celebrity endorse kerap di gunakan untuk mendukung penjualan suatu produk (Chumairah, Fortuna Zain Hamid, & Menik Wijayanti, 2018). Menurut Shimp (2003) dalam Kalangi, Lucky F.Tamengkel, & Olivia Walangitan, (2019) celebrity endorsement adalah seorang artis, entertainer, atlet, dan public figure yang banyak diketahui oleh banyak orang untuk keberhasilan produk yang di dukung.

Melihat beragam nya brand kecantikan pada saat ini menunjukan persaingan yang cukup ketat, Salah satu brand kecantikan yang mampu bersaing menguasai pangsa pasar dan diminati oleh masyarakat adalah Scarlett Whitening, Scarlett Whitening merupakan produk kencantikan lokal Indonesia, produk ini adalah milik public figure Felicya angelista dengan produk yang berfokus pada mencerahkan kulit, Scarlett whitening berdiri sejak tahun 2017 dengan meluncurkan produk perawatan badan dan rambut seperti Shower scrub, Boddy scrub, Boddy lotion serta Shampoo dan Conditioner dan dengan melihat adanya kebutuhan untuk perawatan wajah scarlett pun mengeluarkan produk perawatan wajah mulai dari face wash, Cream, Toner dan Serum, produk Scarlett whitening semakin terkenal dan diminati oleh masyarakat setelah perusahaan tersebut melalukan strategi promosinya dengan penggunaan celebrity, Seseorang itu salah satunya ialah Boy William dan baru-baru ini Felicya menggait celebrity ternama asal Korea Selatan bernama Song Joong Ki dimana dia merupakan aktor yang memerankan beberapa film dan drama yang di minati banyak masyarakat Indonesia bahkan luar negeri . Felicya sendiri mempunya mimpi ingin memperbaiki brand image mengenai local brand tentunya dimata masyarakat dengan menciptakan produk beauty care yang berkualitas. Dan menyakinkan masyarakat bahwa local brand tidak kalah jauh dengan produk kecantikan dan skincare dari luar negeri .

METODOLOGI

Objek dalam penelitian adalah sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang suatu hal objektif,valid dan reliable tentang suatu variable tertentu, Sugiyono(2017:41). Objek penelitian ini adalah produk Scarlett whitening. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Brebes.

(3)

Populasi adalah peristiwa yang di bentuk oleh gabungan dari beberapa elemen, sesuatu hal maupun seseorang yang memiliki karakteristik yang serupa yang menjadi titik pusat perhatian peneliti, karena hal itu di anggap sebagai dunia penelitian (Ferdinand A, 2011) Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen pengguna produk Scarlett Whitening yang berada di Kabupaten Brebes, Dalam penelitian ini jumlah populasi tidak diketahui dengan pasti.

Menurut Roscoe (1975) sampel adalah bagian atau jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel merupakan bagian dari suatu populasi keseluruhan yang dipilih secara cermat agar mewakili populasi tersebut. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan cara purposive sampling Menurut Sugiyono (2016) purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan atau kriteria tertentu. Kriteria untuk sampel dalam penelitian ini adalah :

1. Konsumen minimal berusia 17 tahun

2. Konsumen sudah membeli produk Scarlett whitening selama 1x

Karena teknik sampling yang di gunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Untuk itu berdasarkan teori Roescoe (1975) maka peneliti menetapkan jumlah sampel sebanyak 100 responden karena angka 100 sudah cukup menjadi sampel penelitian.

Teknik Pengambilan Data

Teknik pengambilan data dalam penelitian ini adalah:

1. Data Primer

Data primer adalah data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu atau perseorangan, seperti dari wawancara atau pengisian kuesioner yang dilakukan oleh peneliti (Ferdinand, 2006). Dalam penelitian ini menggunakan kuesioner dengan cara memberikan daftar pertanyaan yang ada di kuesioner kepada responden dan responden hanya memberi tanda sesuai apa yang dirasakan oleh responden saat membeli produk Scarlett Whitening.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperlukan dari terbitan, laporan atau lembaga (Algifari, 2003). Data yang dimaksud berupa literature-literatur atau catatan yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, termasuk juga data dalam bentuk publikasi seperti situs internet dan sumber lain yang berhubungan dengan obyek penelitian.

Uji Instrumen Penelitian 1. Uji validitas

Uji validitas digunakan untuk menguji sejauh mana ketepatan alat pengukur dapat menggunakan variabel yang diukur. Pengujian validitas dalam penelitian ini menggunakan

(4)

DOI:

analisis faktor. Sebelum dilakukan analisis faktor terlebih dahulu dilakukan uji KMO (Kaiser- Meyer-Olkin). Jika nilai KMO > 0,5 maka analisis faktor dapat dilakukan, sebaliknya jika nilai KMO < 0,5 maka analisis faktor tidak dapat dilakukan (Ghozali, 2018).

Tabel 1

Pengujian Validitas Variabel Penelitian

Variabel KMO Item Nilai

Componen Matrix

Standar

Loading Kriteria

> 0,5 Celebrity

Endorsement (X1)

0,723 Kesadaran konsumen

(Visibility) 0,660 > 0,4 Valid Pengetahuan,pengalaman

(Credibility) 0,857 > 0,4 Valid Daya tarik (Attraction) 0,830 > 0,4 Valid Kekuatan charisma

(Power) 0,814 > 0,4 Valid

Brand Image

(X2) 0,782 Kejujuran (Sincerity) 0,872 > 0,4 Valid Kegembiraan/Percaya

diri (Excitement) 0,761 > 0,4 Valid Kompeten (Competence) 0,892 > 0,4 Valid Kekaguman

(Shopistication) 0,843 > 0,4 Valid Customer

Review (X3) 0,684 Dapat di percaya

(Kredibel) 0,827 > 0,4 Valid

Keahlian 0,938 > 0,4 Valid

Menyenangkan 0,923 > 0,4 Valid Puchase

Intention (Y) 0,846 Minat transaksional 0,911 > 0,4 Valid Minat refrensial 0,932 > 0,4 Valid Minat preferensial 0,933 > 0,4 Valid Minat eksploratif 0,912 > 0,4 Valid

Dari hasil dapat dijelaskan semua nilai KMO > 0,05 dan nilai loading factor (component matrix) lebih besar dari 0,4 dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semua item dalam indikator variabel celebrity endorsement, brand image, customer review dan purchase intention adalah valid. Valid berarti tingkat kesesuaian angket atau kuesioner yang digunakan oleh peneliti untuk memperoleh data dari responden sudah sesuai.

2.Uji Reliabilitas

Uji Reabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliable jika nilai cronbach alpha

> 0,7 Ghozali (2016: 47). Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini adalah variabel celebrity endorsement, brand image, customer review dan purchase intention. Hasil pengujian uji reliabilitas adalah sebagai berikut:

Tabel 2 Uji Reliabilitas

(5)

Variabel Croncbach Alpha Nilai Standar Keterangan Celebrity Endorsement (X1) 0,798 > 0,70 Reliabel

Brand Image (X2) 0,854 > 0,70 Reliabel

Customer Review (X3) 0,874 > 0,70 Reliabel Puchase Intention (Y) 0,940 > 0,70 Reliabel Berdasarkan Uji Reliabilitas dapat diketahui bahwa variabel celebrity endorsement, brand image, customer review dan purchase intention dikatakan reliabel. Hal ini dapat dibuktikan dari keseluruhan nilai dari cronbach’s alpha > 0,7. Artinya Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini benar-benar dipercaya sebagai alat pengumpul data.

3.Analisis Regresi Linear Berganda

Dalam penelitian ini variabel celebrity endorsement (X.1), brand image (X.2), customer review (X.3) dan purchase intention (Y), yang dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3 Hasil Uji Regresi Model Unstandardized

Coefficients Standardized

Coefficients Sig. Keterangan

B Std.

Error Beta

(Constant) -65.105 44.612 0.148

Celebrity

Endorsement 0.052 0.080 0.045 0.521 Ditolak

Brand Image 0.806 0.108 0.603 0.000 Di terima

Customer

Review 0.252 0.096 0.216 0.010 Di terima

Variabel Dependen Y (purchase intention)

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa nilai standard coefficients Beta yang bernilai positif dan tidak signifikan adalah variabel celebrity endorsement (X.1) sebesar 0,045 dengan tingkat signifikansi 0,521 > 0,05. Sedangkan coefficients Beta yang bernilai positif dan signifikan adalah variabel brand image (X.2) sebesar 0,603 dengan tingkat signifikansi 0,000 < 0,05 dan variabel customer review (X.3) sebesar 0,216 dengan tingkat

(6)

DOI:

signifikansi sebesar 0,010 < 0,005. Dari hasil tersebut dapat dimasukkan dalam persamaan regresi sebagai berikut :

Y = 0,045 X1 + 0,603 X2 + 0,216 X3 + e

Dimana Y (purchase intention) dipengaruhi secara positif (tidak signifikan) oleh celebrity endorsement sebesar 0,045, dipengaruhi secara positif signifikan oleh brand image sebesar 0,603, dan dipengaruhi secara positif signifikan oleh customer review sebesar 0,216. Berdasarkan persamaan regresi diatas, dapat diketahui bahwa brand image adalah variabel yang paling dominan dalam mempengaruhi niat pembelian (purchase intention), diikuti oleh variabel customer review dan celebrity endorsement.

4. Uji Koefisien Determinasi (R²)

Koefisien Determinasi (R²) dalam penelitian ini menggunakan Adjusted R square mengukur seberapa jauh kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen. Hasil koefisiensi determinasi variabel dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4

Hasil Pengujian Koefisien Determinasi.

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the Estimate 1 0.761a 0.580 0.566 53.93563

Dari tabel di atas menunjukkan Adjust R square pada uji diatas dapat dijelaskan sebagai berikut: Nilai koefisien determinasi adalah R square yaitu sebesar 0,580 atau sebesar 58 persen. Hal ini berarti bahwa variabel celebrity endorsement (X.1), brand image (X.2) dan customer review (X.3) mampu menjelaskan variasi sebesar 58 persen terhadap niat beli (purchase intention) produk kecantikan scarelett whitening. Sedangkan sisanya 42 persen (100 persen - 58 persen) dijelaskan (dipengaruhi) oleh sebab-sebab lain diluar penelitian.

5.Uji F

Uji F digunakkan untuk mengetahui pengaruh secara bersama-sama antara variabel independen terhadap variabel dependen.hasil Uji F dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 5 Uji F Model Sum of

Squares Df Mean

Square F Sig.

(7)

Regression 384949.689 3 128316.563 44.109 .000b Residual 279269.061 96 2909.053

Total 664218.750 99

Hasil uji F menunjukkan hasil 40.584 dengan tingkat signifikan 0,000 lebih kecil dari <

0,05 maka model regresi layak digunakan. Dengan hasil ini maka variabel celebrity endorsement (X.1), brand image (X.2) dan customer review (X.3) secara simultan (bersama- sama) berpengaruh terhadap niat beli (purchase intention).

6.Pengujian hipotesis (Uji parsial atau Uji t)

Uji Parsial ini digunakan untuk melihat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial pada tingkat penerimaan hipotesis sig ≤ α = 0,05.

Hasil uji parsial dapat dilihat pada hasil uji t berikut ini:

Tabel 6

Hasil Pengujian Hipotesis (Uji T)

Model

Unstandardized

Coefficients Standardize

Coefficients d T Sig.

B Std.

Error Beta

(Constant) -65.105 44.612 -1.459 0.148

X1 0.052 0.080 0.045 0.644 0.521

X2 0.806 0.108 0.603 7.465 0.000

X3 0.252 0.096 0.216 2.620 0.010

Hasil analisis regresi uji t pada tabel diatas dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Hasil uji t antara variabel celebrity endorsement terhadap purchase intention

menghasilkan nilai sig. 0,521 yang lebih besar dari (<) 0,05. Dengan hasil ini berarti hipotesis dinyatakan ditolak. celebrity endorsement tidak berpengaruh terhadap purchase intention pengguna kosmetik perawatan kecantikan scarelett whitening. Begitu pula jika t hitung dibandingkan dengan t tabel, didapatkan bahwa t hitung < t tabel (0,644<0,983) sehingga dinyatakan bahwa celebrity endorsement tidak berpengaruh terhadap purchase intention.

2. Hasil uji t antara variabel brand image terhadap purchase intention menghasilkan nilai sig. 0,000 yang lebih kecil dari (<) 0,05. Dengan hasil ini berarti hipotesis diterima. Brand image berpengaruh positif dan signifikan

(8)

DOI:

terhadap purchase intention pengguna kosmetik perawatan kecantikan scarelett whitening. Begitu pula jika t hitung dibandingkan dengan t tabel, didapatkan bahwa t hitung > t tabel (7,465 > 0,983) sehingga dinyatakan bahwa brand image berpengaruh positif signifikan terhadap purchase intention pengguna kosmetik perawatan kecantikan scarelett whitening.

3. Hasil uji t antara variabel customer review terhadap purchase intention menghasilkan nilai sig. 0,010 yang lebih kecil dari (<) 0,05. Dengan hasil ini berarti hipotesis yang menyatakan customer review berpengaruh positif dan signifikan terhadap purchase intention diterima. Begitu pula jika t hitung dibandingkan dengan t tabel, didapatkan bahwa t hitung > t tabel (2,620 >

0,983) sehingga dinyatakan bahwa customer review berpengaruh positif signifikan terhadap purchase intention pengguna kosmetik perawatan kecantikan scarelett whitening.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hipotesis pertama ditolak yaitu celebrity endorsement tidak berpengaruh terhadap purchase intention. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa celebrity endorsement berpengaruh positif dan tidak signifikan (tidak berpengaruh) terhadap purchase intention. Hal ini tidak membuktikan hipotesis yang sebelumnya penulis tetapkan bahwa penggunaan selebriti yang di kenal oleh masyarakat luas karena keunggulan di bidangnya masing-masing yang di percayai perusahaan untuk menyampaikan kesan dari produk tertentu yang di kemas dalam bentuk iklan tidak terbukti pada penelitian ini. Seorang selebriti yang di kenal oleh masyarakat tidak mampu menumbuhkan adanya rasa minat beli dan berakhir pada keputusan pembelian.

Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Utarini (2019). Hal tersebut terjadi karena public figure tidak mendorong pengguna selalu menggunakan produk kecantikan scarelett whitening, selebrity agnes monica tidak mampu menciptakan penjualan brand scarelett whitening menjadi lebih baik.

1. Hipotesis kedua diterima yaitu brand image berpengaruh positif signifikan terhadap purchase intention. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa brand image berpengaruh positif dan signifikan terhadap purchase intention.

Brand image (citra merek) merupakan salah satu faktor yang mampu mempengaruhi minat seseorang untuk melakukan pembelian. Brand image

(9)

merupakan sebuah persepsi seseorang dalam melihat dan menilai pada suatu merek, maka dari itu informasi yang di mengerti oleh konsumen akan di jadikan sebagai penentu perilaku konsumen terhadap suatu merek (Simmora,2004:63). Brand image (citra merek) yang mempunyai kesan yang baik di mata konsumen akan membantu produk untuk tetap bertahan di pasar serta mampu mempengaruhi kelangsungan perusahaan tersebut kedepan. Hasil penelitian ini didukung penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Arista & Astuti (2011) yang menunjukkan bahwa brand image berpengaruh positif dan signifikan terhadap purchase intention. Wahyuni &

Suparna (2014) menunjukkan bahwa brand image berpengaruh signifikan terhadap purchase intention. Resmawa (2017) menunjukkan bahwa brand image berpengaruh signifikan terhadap purchase intention. Brand yang telah dikenal masyarakat secara luas terbukti dapat mempengaruhi niat beli (purchase intention) pengguna produk scarelett whitening. Diharapkan scarelett whitening mempertahankan nama besar brand nya dengan memberikan pelayanan dan produk yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan dan selera konsumen agar dapat mempertahankan niat beli (purchase intention).

2. Hipotesis ketiga diterima yaitu customer review berpengaruh positif signifikan terhadap purchase intention. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa customer review berpengaruh positif dan signifikan terhadap purchase intention.

Review merupakan suatu bentuk asumsi atau ulasan yang di tuangkan menjadi sebuah kalimat dari seseorang yang dimana hal tersebut bukan termasuk bentuk sebuah iklan. Review merupakan salah satu dari banyak nya faktor yang menentukan keputusan pembelian seseorang (Lee E, 2014).

Customer review adalah ulasan yang di berikan oleh konsumen yang berisikan informasi mengenai suatu produk dan termuat evaluasi mengenai beberapa aspek yang bertujuan sebagai acuan konsumen dalam mendapatkan produk yang ia cari Auliya dkk (2017). Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Sari (2019), Damayanti (2018), Resmawa (2017) menunjukkan bahwa customer review berpengaruh positif dan signifikan terhadap purchase intention. Review atau ulasan yang jujur mengenai produk kecantikan scarelett whitening terbukti dapat memicu

(10)

DOI:

peningkatan niat beli seseorang dalam membeli scarelett whitening. Ulasan dari pelanggan lain bisa membuat keyakinan bagi masyarakat untuk memastikan pilihannya dan membantu meningkatkan niat beli masyarakat.

Bagi produk scarlett whitening diharapkan mampu memelihara loyalitas pelanggannya dengan memelihara ulasan positif mengenai produknya dan segera menindaklanjuti jika terdapat ulasan atau review negative. Hal tersebut dilakukan untuk menjaga kepuasan konsumen sehingga dapat mempertahankan penjualan produk atau bahkan senantiasa meningkatkan penjualan produk kecantikan scarelett whitening.

SIMPULAN

Celebrity Endorsement tidak berpengaruh terhadap Purchase Intention pada konsumen produk kecantikan Scarlett Whitening di Kabupaten Brebes. Hal ini menujukkan bahwa seorang selebriti yang di kenal masyarakat tidak mampu menumbuhkan adanya rasa minat beli dan berakhir pada keputusan pembelian. Brand Image berpengaruh positif dan signifikan terhadap Purchase Intention pada konsumen produk kecantikan Scarlett Whitening di Kabupaten Brebes. Hal ini menunjukkan bahwa brand yang dikenal masyarakat secara luas terbukti dapat mempengaruhi niat beli (purchase intention) produk Scarlett Whitening. Customer Review berpengaruh positif dan signifikan terhadap Purchase Intention pada konsumen produk kecantikan Scarlett Whitening di Kabupaten Brebes. Hal ini menunjukkan Review atau ulasan yang jujur mengenai produk kecantikan Scarlett Whitening terbukti mampu meningkatkan niat beli seseorang dalam pembelian produk Scarlett Whitening.

Referensi :

Algifari. (2003). Statistika Induktif Untuk Ekonmi Dan Bisnis. Yogyakarta.

Damayanti, R. S. ( Issn 2662-9404). Pengaruh Online Customer Review And Rating, E- Service Quality Dan Price Terhadap Minat Beli Pada Online Market Place Shopee. Prosiding 2nd Business And Economics Conference In Utilizing Of Modern, 693.

Ferdinand, A. (2006). Metode Penelitian Manajemen: Pedoman Penelitian Untuk Skripsi, Tesis Dan Disertai Ilmu Manajemen. Semarang: Universitas Diponegoro.

Ghozali, I. (2018). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program Ibm Spss 25. Semarang:

Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

(11)

Muhammad Hisyam Naufal, I. M. (2017). Pengaruh Brand Image Dan Brand Love Terhadap Purchase Decision Melalui Word Of Mouth. Management Analysis Journal 6 (4) (2017), 287.

Negarawan, G. I. (2018). Pengaruh Brand Image Terhadap Minat Membeli Yang Di Moderasi Oleh Tipe Kepribadian Ektrovert. Vol 22, No. 1, April 2018 , 66.

Nike Cholifah, S. H. (2016). Pengaruh Celbrity Endorser Terhadap Brand Image . Vol.

36 No. 1 Juli 2016, 177.

Pengaruh Celebrity Endorsementterhadap Purchase Intention Denganbrand Image Sebagai Variabel. ( Vol. 9, No. 1, April 2015). Finna Anastasia Wijaya1 Sugiono Sugiharto2, 16-22.

Qury Madina Bilkis Priono, A. H. (2021). Pengaruh Celebrity Endorser Terhadap Purchase Intention Melalui Brand Trust Pada Produk Scarlett Whitening. 6 April , 16.

Resmawa, I. N. (2017). Pengaruh Brand Image Dan Product Knowlwdge Terhadap Purchase Intention Dengan Green Price Sebagai Moderating Variabel Pada Produk The Boddy Shop Di Surabaya. Vol. 1, No.2, April 2017, 11.

Ruhamak, M. D. (2016). Pengaruh Word Of Mount Terhadap Purchase Intention Melalui Brand Image Pada Lembaga Kursus Bahasa Inggris Dynamic English Course Pare. Vol. 1, No. 2, September 2016 , 204.

Sarmis, N. (2020). Pengaruh Online Customer Review Dan Online Customer Rating Terhadap Kepercayaan Dan Minat Pembelian Konsumen Pada Desa Sialang Jaya. Vol .9 No. 1 Tahun 2020, 84.

Setiawaty, M. (2015). Penggunaan Maudy Koesnaedi Sebagai Celebrity Endorser Dalam Iklan Televisi Loreal Fall Repair 3x Terhadap Brand Image L'oreal Di Surabaya. Vol3.No.1tahun 2015, 12.

1.

Algifari. (2003). Statistika Induktif Untuk Ekonmi Dan Bisnis. Yogyakarta.

Damayanti, R. S. ( Issn 2662-9404). Pengaruh Online Customer Review And Rating, E- Service Quality Dan Price Terhadap Minat Beli Pada Online Market Place Shopee. Prosiding 2nd Business And Economics Conference In Utilizing Of Modern, 693.

Ferdinand, A. (2006). Metode Penelitian Manajemen: Pedoman Penelitian Untuk Skripsi, Tesis Dan Disertai Ilmu Manajemen. Semarang: Universitas Diponegoro.

Ghozali, I. (2018). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program Ibm Spss 25. Semarang:

Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Muhammad Hisyam Naufal, I. M. (2017). Pengaruh Brand Image Dan Brand Love Terhadap Purchase Decision Melalui Word Of Mouth. Management Analysis Journal 6 (4) (2017), 287.

(12)

DOI:

Negarawan, G. I. (2018). Pengaruh Brand Image Terhadap Minat Membeli Yang Di Moderasi Oleh Tipe Kepribadian Ektrovert. Vol 22, No. 1, April 2018 , 66.

Nike Cholifah, S. H. (2016). Pengaruh Celbrity Endorser Terhadap Brand Image . Vol.

36 No. 1 Juli 2016, 177.

Qury Madina Bilkis Priono, A. H. (2021). Pengaruh Celebrity Endorser Terhadap Purchase Intention Melalui Brand Trust Pada Produk Scarlett Whitening. 6 April , 16.

Resmawa, I. N. (2017). Pengaruh Brand Image Dan Product Knowlwdge Terhadap Purchase Intention Dengan Green Price Sebagai Moderating Variabel Pada Produk The Boddy Shop Di Surabaya. Vol. 1, No.2, April 2017, 11.

Ruhamak, M. D. (2016). Pengaruh Word Of Mount Terhadap Purchase Intention Melalui Brand Image Pada Lembaga Kursus Bahasa Inggris Dynamic English Course Pare. Vol. 1, No. 2, September 2016 , 204.

Sarmis, N. (2020). Pengaruh Online Customer Review Dan Online Customer Rating Terhadap Kepercayaan Dan Minat Pembelian Konsumen Pada Desa Sialang Jaya. Vol .9 No. 1 Tahun 2020, 84.

Setiawaty, M. (2015). Penggunaan Maudy Koesnaedi Sebagai Celebrity Endorser Dalam Iklan Televisi Loreal Fall Repair 3x Terhadap Brand Image L'oreal Di Surabaya. Vol3.No.1tahun 2015, 12.

Sudiksa2, P. A. (2019). Peran Brand Image Memediasi Pengaruh Celebrity Endorser Terhadap Purchase Intention. Vol. 8, No. 8, 2019 :5164-5181 , 5181.

Gambar

Tabel 2  Uji Reliabilitas
Tabel 3  Hasil Uji Regresi   Model  Unstandardized

Referensi

Dokumen terkait

Dengan menggunakan metode persamaan regresi berganda, dapat disimpulkan bahwa variabel Brand Image dan Purchase Intention merupakan faktor yang dapat berpengaruh positif

Dalam masyarakat terdapat konstruksi hukum yang terjalin dari kebiasaan hingga terstruktur menjadi hukum tertulis dengan kesepakatan bahwa konsensus menjadi

atas, maka diperoleh r hitung 0,110 &lt; r tabel 0,279, berarti bahwa hubungan yang ada pada variabel ini adalah positif dan memiliki nilai signifikan yang

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa brand image dan electronic word of mouth berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap purchase intention pada konsumen

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pertama menguji apakah brand image memiliki pengaruh signifikan terhadap purchase intention maka ditemukan bahwa hasil

Mensah (2020) melakukan penelitian pengaruh performance expectancy terhadap online purchase intention, hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh signifikan dan

Uji Hipotesis 3: Customer satisfaction berpengaruh postif terhadap purchase intention Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel cutomer satisfaction (CTST) tidak berpengaruh

The Effects of Perceived Price and Brand Image on Value and Purchase Intention : Leisure Travelers' Attitudes Toward Online Hotel Booking.. Journal of Hospitality &amp;