• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

Indonesia merupakan negara yang sebagian besar penghasilannya berasal dari sektor pajak. Karena sebesar 44,88 % dalam anggaran pendatan negara berasal dari pajak. APBN tersebut berguna dalam pembangunan nasional agar terciptanya masyarakat Indonesia yang sejahtera. Oleh karena itu penting bagi masyarakat Indonesia untuk membayar pajak, sehingga pemerintah menerapkan peraturan untuk wajib pajak bagi masyarakat. Indonesia memiliki sistem perpajakan dengan kompleksitas yang cukup tinggi, seperti banyaknya jumlah peraturan perpajakan yang berlaku dan pembaruan peraturan yang cukup sering dilakukan dari waktu ke waktu. Hal ini semakin menyulitkan wajib pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya.

Berdasarkan hal tersebut maka diperlukan jasa konsultan pajak guna membantu perusahaan atau individu dalam menangani urusan perpajakan sekaligus penghematan pajak untuk perusahaan dalam jangka panjang. Jasa konsultan pajak membantu wajib pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban dibidang perpajakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Selain itu pada jasa konsultan pajak sendiri sering terjadi persaingan ketat dan permintaan audit yang meningkat, sehingga mampu menimbulkan kekhawatiran pada ketidakmampuan staf konsultan pajak dalam menghasilkan kinerja yang berkualitas. Oleh karena itu agar dapat bertahan dalam persaingan tersebut maka dibutuhkan strategi yang tepat untuk bertahan di tengah persaingan antar konsultan

(2)

2

pajak. Salah satu strategi yang mampu mempertahankan dan meningkatkan daya saing tersebut yaitu dengan memperbaiki kualitas sumber daya manusia.

Perbaikan kualitas sumber daya manusia dibutuhkan setiap perusahaan, karena sumber daya manusia memliki peran strategis sebagai pelaksana dari fungsi- fungsi perusahaan. Jika kualitas sumber daya manusia perusahaan bagus, maka kinerja karyawan akan meningkat atau produktif. Hal tersebut mampu membawa dampak positif bagi perusahaan seperti tercapainya tujuan perusahaan. Kinerja karyawan juga termasuk kunci untuk mencapai produktivitas perusahaan, karena kinerja karyawan merupakan suatu hasil di mana setiap karyawan yang berada di dalam organisasi secara bersama-sama membawa hasil akhir yang didasarkan pada tingkat mutu dan standar yang telah ditetapkan.

Robbins & Judge, (2013:396) menyatakan bahwa kinerja karyawan adalah kewajiban dan tanggung jawab karyawan dalam memberikan kontribusi pada produksi suatu barang atau jasa. Sedangkan menurut Hasibuan (2017:94) kinerja karyawan adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas yang telah dibebankan kepadanya didasarkan atas kecakapan, pengalaman, kesungguhan, dan waktu. Maka kinerja dari karyawan KKP Dharmaplus adalah memberikan kontribusi dengan merampungkan laporan SPT yang telah di berikan perusahaan tepat waktu. Agar kinerja perusahaan menjadi optimal maka dibutuhkan sumberdaya manusia sebagai faktor pendukung utama, karena tanpa adanya sumber daya manusia maka perusahaan tidak dapat mewujudkan visi, misi, dan tujuannya.

(3)

3

Faktor – faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan menurut (Gibson et al., 1987) adalah kompensasi, self efficacy, dan motivasi. Hal tersebut juga didukung oleh data Pra-Survei pada karyawan KKP Dharmaplus mengenai faktor - faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan, sebagai berikut :

Tabel 1.1

Pra Survei Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan

No. Variabel Jumlah Karyawan

1. Kompensasi 21

2. Self Efficacy 13

3. Motivasi 8

Sumber : G-form

Berdasarkan tabel diatas dari tiga variabel yang diajukan, kompensasi memperoleh jumlah terbanyak sebagai variabel yang paling mempengaruhi kinerja karyawan KKP dharmaplus, kemudian diikuti dengan variabel self efficacy dan motivasi.

Dessler (2020:350) menyatakan kompensasi merupakan segala bentuk penghargaan dan pembayaran yang diberikan kepada karyawan atas pekerjaan yang mereka lakukan. Kompensasi dapat berupa pembayaran langsung seperti gaji, insentif, dan tunjangan. Sedangkan untuk pembayaran tidak langsung seperti tunjangan. Tujuan pemberian kompensasi pada karyawan adalah untuk menarik, mempertahankan, dan memotivasi karyawan dalam bekerja (Sinambela, 2017:224).

(4)

4

Self efficacy menurut Lussier (2010:81) adalah kemampuan yang dimiliki untuk melakukan sesuatu dalam situasi yang khusus. Self efficacy mempengaruhi upaya, kegigihan, dan minat seseorang dalam mengatasi kesulitan dari sasaran yang dipilihnya. Karena individu yang memiliki self efficacy rendah maka keyakinannya dalam mencapai target cenderung rendah sehingga usaha yang akan dia lakukan juga lemah. Sebaliknya orang yang memiliki efikasi diri tinggi mampu untuk mencapai hasil yang diinginkan, dengan berusaha lebih giat dan tekun dalam mencapai target yang telah direncanakan.

Selain kompensasi dan self efficacy faktor yang mempengaruhi kinerja adalah motivasi. Robbins & Judge (2013:209) menyatakan jika motivasi menjadi pendorong dalam mewujudkan perilaku seseorang untuk mencapai tujuan kepuasan dirinya, dengan adanya motivasi seseorang bersedia untuk bekerja dan memenuhi kebutuhan maupun keinginannya. Motivasi adalah kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi ke arah tujuan organisasi, yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu untuk memenuhi sesuatu kebutuhan individual (Robbins &

Judge, 2013:198).

Penelitian ini dilakukan di Kantor Konsultan Pajak (KKP) Dharmaplus yang melayani konsultasi bisnis dan manajemen (SDM), IT, Telekomunikasi. Pada KKP Dharmaplus, fenomena yang terjadi ada pada staff konsultan pajak. Hal tersebut terjadi karena staff konsultan pajak memiliki peran penting dalam menangani pencatatan, pembayaran, pelaporan, dan pengawasan proses administrasi mengenai perpajakan klien.

(5)

5

Berikut adalah data pencapaian dari staf konsultan pajak selama lima tahun terkhir, yaitu pada tahun 2018-2021 :

Tabel 1.2

Data Target dan Realisasi Laporan Staf Konsultan Pajak Tahun Target

Klien &

Laporan SPT

Realisasi Klien &

Laporan SPT

Presentase Pencapaian

2018 120 105 88%

2019 115 89 77%

2020 100 63 63%

2021 100 76 23%

Total 435 333 63%

Sumber : KKP Dharmaplus

Dari tabel diatas dapat dilihat kondisi kinerja pada staff konsultan pajak di KKP Dharmaplus terbilang masih fluktuatif dan cenderung menurun. KKP Dharmaplus sendiri mengharapkan pada karyawannya untuk memenuhi target yang telah ditetapkan. Akan tetapi, dalam pencapaiannya belum berjalan dengan maksimal.

Pada tahun 2018 target klien dan target laporan SPT berjumlah 120 namun hanya bisa mencapai 88%, dan pada tahun 2019 menurun lagi menjadi 77%. Pada tahun 2020 memiliki jumlah 63%, dan pada tahun 2021 mengalami penurunan menjadi 23%. Penurunan kinerja tersebut menunjukkan bahwa kinerja karyawan kurang maksimal.

Berdasarkan hal tersebut peneliti telah melakukan observasi dan wawancara singkat dengan karyawan di KKP Dharmaplus mengenai apa yang mempengaruhi karyawan dalam bekerja. Kemudian diperoleh informasi yang mempengaruhi kinerja karyawan di KKP Dharmaplus adalah kompensasi. Terdapat

(6)

6

ketidaksesuaian yang terjadi pada kompensasi karyawan KKP Dharmaplus, seperti gaji beberapa karyawan yang tidak diberikan tepat waktu dan masih jarangnya insentif yang diberikan meskipun karyawan telah memenuhi target maupun melebihi target perusahaan. Sedangkan untuk komisi, bonus, dan asuransi perusahaan telah memenuhinya.

Selanjutnya adalah self efficacy yang terjadi pada staf konsultan pajak.

Berdasarkan hasil observasi, self efficacy yang dimiliki staf konsultan pajak masih rendah, karena sebagian besar staf konsultan pajak merasa kurang yakin akan kemampuannya dalam menguasai perhitungan SPT. Hal tersebut dilatarbelakangi oleh pengalaman kerja yang dimiliki karyawan masih sedikit yaitu 1-2 tahun.

Sehingga dapat dikatakan tingkat kepercayaan diri staf konsultan pajak dalam menyelesaikan tugas - tugas yang diberikan masih kurang. Kondisi yang dialami oleh staf konsultan pajak tersebut menunjukkan bahwa strength / kekuatan yang dimiliki karyawan dalam menyelesaikan tugas masih lemah

Selain Kompensasi dan self efficacy kinerja karyawan di KKP konsultan pajak, juga dipengaruhi motivasi. Motivasi diperlukan oleh setiap karyawan di KKP Dharmaplus untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang terjadi seperti dalam berperilaku, berusaha, dan giat dalam bekerja. Tanpa adanya motivasi pekerjaan yang telah diberikan akan terbengkalai, oleh karena itu motivasi sangat penting dalam bekerja sehari-hari. Pernyataan tersebut didukung oleh Rahmi (2020) dan Octavia Handayni & Aima (2022) yang menyatakan bahwa motivasi memliki pengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Sedangkan dalam penelitian yang dilakukan Aliyyah dkk.(2021) motivasi berpengaruh negatif terhadap kinerja

(7)

7

karyawan. Hasil penelitian Noviawati (2016) dan Octavia Handayni & Aima (2022) menunjukkan bahwa motivasi dapat memediasi pengaruh kompensasi dan self efficacy terhadap kinerja karyawan.

Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk menggali lebih dalam lagi mengenai objek yang diteliti dan penting untuk melakukan penelitian. Peneliti juga menemukan beberapa permasalahan yang terjadi, maka peneliti tertarik untuk mengambil judul “Pengaruh Kompensasi dan Self efficacy Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Motivasi Sebagai Variabel Mediasi Pada KKP Dharmaplus”

A. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Kinerja Karyawan, Kompensasi, Self efficacy, dan Motivasi?

2. Apakah Kompensasi berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan ? 3. Apakah Self efficacy berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan ? 4. Apakah Motivasi berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan ? 5. Apakah Kompensasi berpengaruh terhadap Motivasi ? 6. Apakah Self efficacy berpengaruh terhadap Motivasi ?

7. Apakah Motivasi memediasi pengaruh Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan ?

8. Apakah Motivasi memediasi pengaruh Self efficacy terhadap Kinerja Karyawan ?

B. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui Kinerja Karyawan, Kompensasi, Self efficacy, dan Motivasi.

(8)

8

2. Untuk mengetahui pengaruh Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan.

3. Untuk mengetahui pengaruh Self efficacy terhadap Kinerja Karyawan.

4. Untuk mengetahui pengaruh Motivasi terhadap Kinerja Karyawan.

5. Untuk mengetahui pengaruh Kompensasi terhadap Motivasi.

6. Untuk mengetahui pengaruh Self efficacy terhadap Motivasi.

7. Untuk mengetahui pengaruh Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan yang dimediasi oleh Motivasi.

8. Untuk mengetahui pengaruh Self efficacy terhadap Kinerja Karyawan yang dimediasi oleh Motivasi.

C. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan referensi dan menambah teori mengenai faktor – faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan, serta dapat memberikan manfaat yang baik bagi para pembacanya.

2. Manfaat Praktis a. Bagi Akademi

Diharapkan penelitian ini dapat memberi manfaat bagi peneliti selanjutnya, sebagai refrensi dalam kajian yang yang sama tentang pengaruh kompensasi dan self efficacy terhadap kinerja karyawan dengan motivasi sebagai variabel mediasi.

(9)

9 b. Manfaat Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi manajer KKP Dharmaplus dalam mengoptimalkan kinerja karyawan melalui kompensasi, self efficacy, dan motivasi.

Referensi

Dokumen terkait

Fenomena lompatan nyala api atau flame lift-up telah diteliti dengan parameter material ring dan posisi ring dari ujung burner terhadap perbandingan laju aliran

Pusat onderdil sebagai salah satu wadah bagi pemilik kendaraan bermotor, yang selama ini di kota Jogja dan sekitarnya hanya memiliki toko eceran onderdil yang kecil, yang

Oleh karena itu, pada praktek yang sering terjadi pengajuan gugatan antara wanprestasi dengan perbuatan melanggar hukum selalu terpisah, tetapi untuk keadaan tertentu

Vertigo dapat berasal dari kelainan di sentral (batang otak, serebelum atau otak) atau di perifer (telinga – dalam, atau saraf vestibular).. Fisiologik : ketinggian,

Oleh karena itu, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : “Pengaruh Motivasi Dan Budaya Kerja Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan Di Perusahaan Daerah

Pengukuran capaian kinerja Pemerintah Kabupaten Pacitan dilaksanakan berdasarkan Peraturan Bupati Pacitan Nomor 10 tahun 2014 tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati

Berdasarkanpadafokuspenelitian, paparan data dantemuanpenelitiansertapembahasan, makahasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut (1) Pengelolaan UKS di SDN Grogol

Lalu kaum mereka memperadilkannya kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam memutuskan kewajiban membayar diyat