• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Oleh: Citra Dewi, S.Pd. : SMP Negeri 3 Pengadegan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Oleh: Citra Dewi, S.Pd. : SMP Negeri 3 Pengadegan"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Oleh: Citra Dewi, S.Pd.

Sekolah : SMP Negeri 3 Pengadegan Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : VII/ I

Materi Pokok : Cerita Fantasi /Imajinasi

Topik : Menyajikan gagasan kreatif dalam bentuk cerita fantasi

Alokasi Waktu : 2x40 ( 10 menit untuk simulasi) A. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti proses pembelajaran, adapun tujuan pembelajaran sesuai KD 3.4 Menelaah struktur dan kebahasaan teks narasi (cerita fantasi) yang dibaca dan didengar dan KD 4.4 Menyajikan gagasan kreatif dalam bentuk cerita fantasi secara lisan dan tertulis dengan memperhatikan struktur dan penggunan bahasa yaitu

1. Peserta didik dapat merinci struktur cerita fantasi yang dibaca/didengar melaui diskusi kelompok

2. Peserta didik dapat menulis cerita fantasi dengan memperhatikan pilihan kata, kelengkapan struktur, dan kaidah penggunaan kata kalimat/ tanda baca/ejaan melalui kerja kelompok.

B. Kegiatan Pembelajaran 1. Kegiatan Awal (3 menit)

1) Peserta didik menjawab salam dari guru pada awal pembelajaran 2) Kehadiran peserta didik dicek oleh guru.

3) Apersepsi: peserta didik menjawab pertanyaan dari guru untuk menguji pemahaman peserta didik sebelumnya mengenai materi (cerita fantasi) sebelum pembelajaran inti.

Peserta didik menyimak contoh media pembelajaran berupa rangkaian gambar ilustrasi orang berkenalan, bertengkar, dan berdamai untuk menstimulus peserta didik berpikir tentang bagian struktur cerita fantasi.

4) Peserta didik menerima penjelasan dari guru mengenai kompetensi dasar, indikator, dan tujuan pembelajaran yang akan dilakukan. Peserta didik membentuk kelompok yang terdiri dari 4 orang setiap kelompoknya.

5) Peserta didik menerima penyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan dilakukan serta informasi penilaian.

6) Peserta didik menerima informasi terkait manfaat/tujuan menulis cerita fantasi dalam kehidupan sehari-hari sebagai bentuk motivasi.

b. Kegiatan Inti (6 menit)

1) Dengan bahasa Indonesia yang baik, peserta didik menjawab pertanyaan guru tentang langkah menulis cerita fantasi dengan mencari jawaban pada buku siswa.

2) Dengan santun, peserta didik menyimak penjelasan lebih lanjut dari guru mengenai langkah menulis cerita fantasi.

3) Peserta didik diberikan kesempatan untuk bertanya.

4) Peserta didik mendapat fasilitas yang telah disediakan oleh guru berupa toples belajar yang berisi gulungan berpita sebagai petunjuk mengenai tugas kelompok yang harus dikerjakan peserta didik dan pada gulungan berpita tersebut terselip kalung penanda nama kelompok.

(2)

5) Setiap perwakilan kelompok mengambil gulungan berpita (LK) yang sudah disediakan oleh guru di dalam toples belajar.

6) Peserta didik menyimak arahan dari guru tentang aturan dalam berdiskusi terkait tugas untuk menulis cerita fantasi (guru menyajikan beberapa topik).

7) Setiap kelompok berdiskusi untuk memilih topik, meyusun bagian struktur cerita fantasi sesuai topik yang dipilih, dan mencipta/menuliskannya menjadi satu rangkaian cerita fantasi utuh (kolaboratif).

8) Dengan kreatif, setiap perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusinya dengan terlebih dahulu memilih rentetan petasan bergantung yang berisi petunjuk mengenai hal pokok yang harus dipresentasikan.

9) Secara kritis dan komunikatif, kelompok yang lain menanggapi hasil diskusi yang dipresentasikan.

10) Peserta didik menjawab pertanyaan dari guru mengenai hasil presentasi yang dilakukan teman.

11) Perwakilan kelompok yang presentasi mendapat apresiasi dari guru berupa ‘bintang kreatif’.

c. Kegiatan Akhir (2 menit)

1) Peseta didik diberi kesempatan untuk bertanya terkait materi yang belum dipahami.

2) Peserta didik bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran.

3) Peserta didik bersama guru melakukan identifikasi keunggulan dan kelemahan kegiatan pembelajaran pada hari itu (refleksi).

4) Peserta didik menerima umpan balik dalam proses pembelajaran mengenai menulis cerita fantasi

C. Penilaian Hasil Pembelajaran

1. Penilaian Sikap : Pengamatan sikap menggunakan jurnal (terlampir) 2. Pengetahuan : Tes tertulis dengan isian singkat (terlampir)

3. Keterampilan : Unjuk kerja mengerjakan LKPD dalam diskusi kelompok dan produk (presentasi)

Purbalingga, 20 April 2022 Mengetahui

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Dra. Adi Winarti Citra Dewi, S.Pd.

NIP 196901172008012007 NIP 199305252020122009

(3)

Lampiran

Jurnal Perkembangan Sikap

Nama Sekolah : SMP N 3 Pengadegan Kelas/Semester : VII/1

Tahun pelajaran : 2021/2022 Guru : Citra Dewi, S.Pd.

No Waktu Nama

Siswa Catatan Perilaku Butir Sikap

Tindak Lanjut

2. Penilaian Pengetahuan Teknik: Tes

Bentuk: Uraian

a. Buatlah telaah dengan memaparkan cerita fantasi yang berjudul Ruang Dimensi Alpha dari segi struktur!

b. Suntinglah kalimat di bawah ini dengan memfantasikan dan mendeskripsikan bagian yang dicetak tebal!

c. Berikanlah komentarmu tentang struktur dan bahasa yang digunakan dalam cerita fantasi “Ruang Dimensi Alpha”!

Blumm!!! aku terdorong masuk pada sebuah kerajaan masa lalu.

...

...

...

...

...

...

...

(4)

3. Penilaian Keterampilan Teknik : penugasan

Bentuk : produk dan unjuk kerja kelompok

a. Susunlah struktur teks cerita fantasi sesuai topik yang dipilih!

No Struktur Isi Bukti pada teks

1 2 3

b. Buatlah cerita fantasi sesuai topik dengan urutan struktur yang telah dibuat dan sesuai kaidah bahasa!

Jurnal Penilaian

No Aspek Deskripsi Cerita Fantasi

1 Judul Apakah judul menggambarkan keseluruhan isi teks?

Apakah judul singkat, padat, dan jelas?

2 Orientasi Apakah ada perkenalan tentang para pelaku, terutama pelaku utama, apa yang dialami pelaku, dan di mana peristiwa itu terjadi?

3 Komplikasi Apakah muncul konflik, para pelaku bereaksi terhadap konflik, kemudian konflik meningkat?

Apakah pengarang membangun konflik dengan cara yang menarik?

Konflik batin ataukah fisik?

Apakah konflik mencapai puncaknya?

Apakah puncak konflik tersebut dikemas dengan cara yang unik, menarik, atau mengesankan?

4 Resolusi Apakah konflik terpecahkan dan terdapat penyelesaiannya?

Penyelesaian bersifat terbuka (pembaca dibebaskan untuk melanjutkan akhir ceritanya) atau tertutup (pengaranglah yang menunjukkan akhir ceritanya)?

Apakah penyelesaiannya menarik atau mengesankan?

5 Bahasa Apakah ejaan yang digunakan sudah benar?

Apakah penulisan kalimat langsung sudah sesuai?

Apakah kalimat yang digunakan efektif?

(5)

Penskoran

4= jika terdapat semua unsur 3= jika terdapat 3 unsur 2= jika terdapat 2 unsur 1= jika terdapat 1 unsur

Skor akhir= Skor yang diperoleh x 100 Skor maksimal

No Kategori Skor

4 3 2 1

1 Dapat mencipta judul

2 Dapat mencipta orientasi sesuai topik 3 Dapat mencipta komplikasi sesuai topik 4 Dapat mencipta resolusi sesuai topik

5 Dapat menulis/mencipta cerita fantasi utuh sesuai topik yang dipilih dengan memperhatikan struktur dan kaidah bahasa

(6)

LAMPIRAN MATERI PEMBELAJARAN 1. Struktur Cerita Fantasi

a. Orientasi

ciri isi : pengenalan tokoh, latar, watak tokoh, dan konflik

b. Komplikasi

ciri isi : berisi hubungan sebab akibat sehingga muncul masalah hingga masalah itu memuncak.

c. Resolusi

ciri isi : Berisi hubungan sebab akibat sehingga muncul masalah hingga masalah itu memuncak.

2. Kebahasaan Cerita Fantasi

Ciri kebahasaan pada Cerita Fantasi

a. Penggunaan kata ganti dan nama orang sebagai sudut pandang penceritaan (aku, mereka, dia, Erza, Doni)

b. Penggunaan kata yang mencerap panca indera untuk deskripsi latar (tempat, waktu, suasana)

Contoh deskripsi latar tempat

Tiga rumah bergaya kerucut menyambut mataku. Emas dan berlian bertaburan di dinding rumah itu.

Laboratorium berantakan. Semua peralatan pecah. Aneh hanya laptopku yang masih menyala.

Latar suasana

Setetes air mata pun jatuh dari wajah Sang Ratu. Tak sepatah kata pun terdengar dari bibirnya. Kamar yang megah ini terasa sunyi dan penuh kesedihan.

Latar waktu

Tengah malam tak ada bintang di langit itu. Mendung hitam nampak mengumpal.

Lolongan anjing bersahut-sahutan menyambut malam yang semakin larut.

c. Menggunakan pilihan kata dengan makna kias dan makna khusus.

(7)

Contoh 1

Alien itu berhidung mancung. Dengan hidungnya yang menjulang ia mengendus sekeliling.

d. kata sambung penanda urutan waktu

Kata sambung urutan waktu setelah itu, kemudian, sementara itu, bersamaan dengan itu, tiba-tiba, ketika, sebelum, dan sebaginya. Penggunaan kata sambung urutan waktu untuk menandakan datangnya tokoh lain atau perubahan latar, baik latar suasana, waktu, dan tempat.

Contoh:

1) Setelah buku terbuka aku terseret pada masa lampau.

2) Dua tahun kemudian, Farta telah sampai di Planet Mars dan bertemu dengan Tatao.

3) Akhirnya, Farta dapat menyelamatkan diri dari terkaman raksasa.

e. Penggunaan kata/ ungkapan keterkejutan

Penggunaan kata/ ungkapan keterkejutan berfungsi untuk menggerakkan cerita (memulai masalah)

Contoh

1) Tiba-tiba seorang alien yang berukuran lebih besar datang.

2) Tanpa diduga buku terjatuh dan halaman terbuka menyeret Nabila pada dunia lain.

3) Di tengah kebahagiaannya datanglah musibah itu.

f. Penggunaan dialog/ kalimat langsung dalam cerita

“Raksasa itu mengejar kita!” teriak Fona kalang kabut. Aku ternganga mendengar perkataan Fona. Aku segera berlari.

3. Penulisan Cerita Fantasi Merencanakan

a. Galilah ide dengan membuat fantasi dari topik lingkungan, kecanggihan teknologi, para pahlawan, atau topik lain yang menarik perhatianmu!

(8)

b. Berfantasilah seakan-akan kamu mengembara pada 100 tahun yang akan datang dengan kecanggihan teknologi yang luar biasa atau kondisi lingkungan yang sudah sangat tercemar/ rusak. Atau juga kamu dapat menghadirkan tokoh sejarah bangsa yang kamu temui. Dapat juga kamu ciptakan dunia sendiri tentang kehancuran bumi pada 50 tahun yang akan datang. Dunia luar angkasa dapat juga menjadi sumber ide cerita fantasimu. Beragam dunia teknologi di masa depan, dunia luar angkasa, tokoh-tokoh sejarah dan sejarah masa lampau dapat kamu jadikan ide penulisanmu. Bahkan campuran beberapa zaman dapat kamu padukan dalam ceritamu.

c. Tulislah tema yang akan kamu tulis dalam bentuk pernyataan!

d. Tentukan latar!

e. Tulislah deskripsi tokoh-tokoh dalam ceritamu!

f. Buat sinopsis/ ringkasan cerita yang merupakan ringkasan kejadian dari awal sampai akhir cerita!

Mengembangkan produk

Kembangkan tiap bagian sehingga menjadi cerita fantasi yang menarik!

Memberi judul yang menarik

Berilah judul yang menarik dari cerita yang kamu buat!

Menelaah untuk Merevisi

Telaah hasil tulisanmu dengan panduan yang disiapkan gurumu atau menggunakan panduan yang ada pada buku ini! Minta masukan pada teman dan gurumu!

Memublikasikan

Pajang hasil karyamu di majalah dinding atau unggah di media sosial. Hias dengan kata dan gambar yang menarik. Jadikan kumpulan cerita fantasi siswa di kelasmu atau dibukukan sendiri-sendiri dan diberikan perpustakaan sekolahmu sebagai koleksi.

Lakukan pameran untuk menampilkan karyakaryamu. Gurumu akan memandu pameran karyamu dan tiap siswa wajib membaca minimal dua karya siswa lain dan memberi komentar serta penghargaan.

Referensi

Dokumen terkait

Perusahaan yang baik akan selalu berusaha memperhatikan layout tempat kerjanya. Layout tempat kerja memberikan dampak bagi proses produksi yang dilakukan oleh perusahaan

Fenomena perubahan iklim lokal yang terjadi adalah meningkatnya jumlah curah hujan, meningkatnya jumlah hari hujan, meningkatnya jumlah hari atau bulan kering

Berdasarkan hal tersebut, menarik untuk diteliti aktivitas antibakteri kombinasi ekstrak etanol kulit buah delima (Punica granatum L.) dan siprofloksasin terhadap bakteri

Dengan penelitian ini, maka pemimpin ekspatriat yang sudah atau akan berkarier di Indonesia dapat mengetahui lebih jauh perihal CQ sebagai salah satu kompetensi yang

terputus untuk beberapa kali. Oleh karena itu perlu melaksanakan pengujian kesamaan jenis data setiap varian dan setiap periode yang datanya tidak terputus. Pengujian

Analisis sidik ragam pupuk organik yang diberikan perekat tepung kanjidengan berbagai persen (%) ternyata berpengaruh terhadap pupuk organik (H0), proses pada

Rajah 3 menunjukkan imej Pemetaan EDX penyerakan grafin bagi bahan suapan kuprum grafin pada kelajuan sonikasi dan pengacauan yang sama iaitu 350 rpm, suhu pengacau yang sama

Dalam film My Stupid Boss terdiri dari kurang lebih seratus scene yang terdiri dari sepuluh setting ruang/lokasi utama baik yang bersifat indoor maupun yang bersifat