GAMBARAN PENGETAHUAN IBU AKSEPTOR KB TENTANG EFEK PEMAKAIAN KB IMPLANT
Nova Sontri Node Siregar
ABSTRACT
Implant is a contraceptive that is inserted under the skin of the upper arm in, has the form silastik capsule, use of birth control implant replaced every 3 or 5 years and there is also every year, of the use of birth control implant many acceptors changes in weight, irregular menstruation, comfortable , menstrual pain.
This study is a descriptive one, this kind of research is cross sectional, where the
population is 40 people mother acceptors.
From the results of this study found that the overall sample of mothers acceptors on the effects of the use of family planning in the village Sihite I Sub Doloksanggul Humbang Hasundutan In 2014 the vast majority were less knowledgeable as many as 19 people (42.5%), Based on the mother's knowledge about the effects of the use of family planning acceptors KB Implant knowledgeable good there at the age of 26-30 as many as six people (35.2%), Based on the mother's education acceptors knowledge about the effects of the use of birth control implant knowledgeable good is college education as much as five people (16%), by parity mother acceptors on the effects of the use of birth control implant that good knowledge is secundipara many as four people (40%), Based on the mother's occupation acceptors on the effects of the use of birth control implant that good knowledge is Self as many as 5 people (55.5%), knowledgeable resources acceptor mother KB about the effect of our knowledgeable KB Implant good is health officials as
many as 9 people (29%).
It is expected the health care workers to be more active in providing health education to people in the village, especially those in the mother acceptors overview of knowledge about the effects of the use of family planning in the village Implant Sihite I.
Keywords: Knowledge mother, KB Effect Implant LATAR BELAKANG
Menurut WHO (World Health Organisasi) Keluarga berencana adalah tindakan yang membantu pasangan suami istri untuk menghindari kehamilan yang tidak di inginkan, mendapatkan kelahiran yang memang sangat diinginkan, mengatur interval diantara kehamilan, mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan suami istri serta menentukan jumlah anak dalam keluarga (Suratun, 2008).
Kontrasepsi Implant adalah suatu alat kontrasepsi yang mengandung levonorgetrel yang dibungkus dalam kapsul silastic silicon polidymetri silicon dan disusukan dibawah kulit. Jumlah kapsul yang disusukkan dibawah kulit adalah sebanyak 2 kapsul masing masing kapsul panjangnya 44 mm masing masing batang diisi dengan
70mg levonorgetrel, dilepaskan kedalam darah secara difusi melalui dinding kapsul levonorgetrel adalah suatu progestin yang dipakai juga dalam pil KB seperti mini pil atau pil kombinasi (Dep.Kes 2009).
Secara umum alasan utama tidak menggunakan KB Implant yang paling dominan dikemukakan wanita adalah merasa tak subur (28,5%). Alasan berikutnya yang cukup menonjol adalah alasan telah mengalami menopause (16,8%). Alasan berkaitan dengan kesehatan (16,6%). Alasan efek samping (9,6%). Puasa kumpul (7,3%). merasa tidak nyaman dalam ber KB (5,2%).
Dan alasan berkaitan dengan akses ke pelayanan seperti jarak jauh, tak tersedia provider (0,1–1,6%). Selain itu masih dijumpai alasan mengenai larangan suami dan budaya atau agama (2,6% dan 0,9%) (BKKBN, 2009)
Pada Riskesdas 2010, PUS usia 15-49 tahun berstatus kawin dan memakai alat KB tahun 2009 sebanyak (75,7%). Propinsi dengan persentase peserta KB aktif tertinggi adalah Bengkulu (85,5%), Bali (85,1%), dan DKI Jakarta (82%). Sedangkan persentase peserta KB aktif terendah adalah Papua (33,9%), Maluku Utara (59,5%), dan Kepulauan Riau (64,3%).
Persentase peserta KB aktif menurut metode kontrasepsi yang sedang digunakan adalah KB Suntik dan KB Pil yang masih banyak diminati sebagai alat KB oleh pasangan usia subur yaitu masing-masing sebesar (50,2%) dan (28,3%). Sebaliknya Metode Operasi Pria (MOP) dan Metode Operasi Wanita (MOW) merupakan metode kontrasepsi yang terendah diminati oleh Akseptor KB. (Dinkes Sumatera Utara, 2012).
Pada profil kesehatan Kabupaten Humbang Hasundutan Kota Dari jumlah PUS di Kabupaten Humbang Hasundutan sebanyak 21.689, menjadi akseptor KB baru sebanyak 5.730 (26,4%), akseptor KB aktif sebanyak 16.535 (75,4/%), akseptor KB Kondom sebanyak 1.120 (28,18%) dan MOP sebanyak 1 (0%), akseptor KB Implant sebanyak 1.125 (29,15%) (Profil Kesehatan Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2012).
Berdasarkan hasil survey pendahuluan yang dilakukan peneliti pada bulan Mei 2014, di Klinik Bidan R.Siregar desa Sihite I Kecamatan Doloksanggul Kabupaten Humbang Hasundutan, jumlah pasangan usia subur (PUS) sebanyak 60 pasangan, yang tidak menjadi akseptor KB sebanyak 20 Pasangan, dan yang menjadi akseptor KB sebanyak 40 orang atau sekitar (44,44%), dan yang menggunakan alat kontrasepsi suntik sebanyak 16 orang atau sekitar (40%), Pil sebanyak 7 orang atau sekitar (17,5%), MOW sebanyak sebanyak 5 orang atau sekitar (12,5%), Implant sebanyak 3 orang atau sekitar (7,5%), Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) sebanyak 4 orang atau sekitar (10%), Kondom sebanyak 5 orang atau sekitar (12,5%). Dari data yang
diperoleh peneliti terlihat bahwa peserta yang menggunakan Implant masih rendah
Melihat dari latar belakang diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul gambaran pengetahuan ibu akseptor KB tentang efek pemakiaan KB implant di Desa Sihite I Kecamatan Doloksanggul Kabupatren Humbang Hasundutan Tahun 2014
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka yang menjadi masalah dalam melakukan penelitian ini adalah“Gambaran Pengetahuan Ibu Akseptor KB Tentang Efek Pemakaian KB Implant di Desa Sihite I Kecamatan Doloksanggul Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2014 .
Tujuan Penelitian Tujuan Umum
Untuk mengetahui “Gambaran Pengetahuan Ibu Akseptor KB Tentang Efek Pemakaian KB Implant di Desa Sihite I Kecamatan Doloksanggul Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2014.
Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari penelitian ini adalah:
a. Untuk mengetahui gambaran pengetahuan Ibu Akseptor KB tentang efek pemakaian KB Implant berdasarkan umur . b. Untuk mengetahui gambaran
pengetahuan ibu Akseptor KB tentang efek pemakaian KB Implant berdasarkan pendidikan c. Untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu Akseptor KB tentang efek pemakaian KB Implant berdasarkan paritas.
d. Untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu Akseptor KB tentang efek pemakaian KB Implant berdasarkan pekerjaan . e. Untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu Akseptor KB tentang efek pemakaian KB
Implant berdasarkan sumber informasi
Manfaat Penelitian a) Bagi responden
Untuk meningkatkan pengetahuan ibu yang memakai KB Implant agar dapatmemahami dan mengerti tentang efek pemakaian KB Implant.
b) Bagi peneliti
1.Untuk menerapkan ilmu yang telah diperoleh penulis di bangku kuliah.
2.Untuk menambah wawasan pengetahuan, khususnya dalam bidang penelitian
“Gambaran pengetahuan Ibu AkseptorKB tentang efek KB Implant.
c) Bagi tempat penelitian Sebagai masukan bagi tenaga kesehatan khususnya bidan dalam upaya meningkatkan pengetahuan Ibu akseptor KBtentang efek pemakaian KB Implant.
d) Bagi instansi pendidikan
Sebagai bahan referensi diperpustakaan Akademi Kebidanan Kesehatan Baru Dolok Sanggul guna menambah informasi dan masukan bagi peneliti selanjutnya.
METODE PENELITIAN Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan desain cross sectional (dengan menggunakan tabel distribusi frekwensi) yaitu pengukuran pada saat bersamaan untuk mengetahui
“Gambaran Pengetahuan Ibu Akseptor KB Tentang Efek Pemakaian KB Implant di Desa Sihite I Kecamatan Doloksanggul Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2014”.
Lokasi penelitian
Lokasi Penelitian dilakukan di Desa Sihite I Kecamatan Doloksanggul Kabupaten Humbang Hasundutan tahun 2014.
Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan pada bulan April - Juni Tahun 2014.
Populasi
Populasi adalah keseluruhan dari objek yang diteliti, (Arikunto, 2002), populasi dalam penelitian ini adalah semua pasangan usia subur (PUS) yang menggunakan alat kontrasepsi yang ada di Desa Sihite I Kecamatan Doloksanggul Kabupaten Humbang Hasundutan tahun 2014 sebanyak 40 orang.
Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari seluruh jumlah responden yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Sibagariang dkk, 2010) yaitu semua ibu Pasangan Usia Subur (PUS) yang menggunakan alat kontrasepsi di Desa Sihite I Kecamatan Doloksanggul Kabupaten Humbang Hasundutan 2014 sebanyak 40 orang atau dengan metode total sampling.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian
Berdasarkan pengumpulan data tentang gambaran pengetahuan ibu akseptor KB tentang efek pemakaian KB Implant di Klinik Desa sihite I Kecamatan Doloksanggul Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2014, maka di dapat hasil sebagai berikut.
Analisa Univariat
Analisa univariat dilakukan untuk menggambarkan penyajian data dari beberapa variabel dalam bentuk tabel distribusi frekuensi meliputi umur, pendidikan, paritas, pekerjaan, sumber informasi dan pengetahuan ibu akseptor KB tentang efek pemakaian KB Implant di Desa Sihite I Siregar Kecamatan Doloksanggul Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2014.
Tabel 1. Distribusi frekuensi berdasarkan umur, pendidikan, paritas, pekerjaan, sumber informasi dan pengetahuan tentang efek pemakaian KB Implant di Desa si hite I Kecamatan Doloksanggul Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2014.
No Variabel Jumlah Presentase (%) 1 Pengetahuan
Baik Cukup Kurang
9 orang 12 orang 19 orang
22,5 30,0 42,5
Total 40 orang 100
2 Umur(tahun) 20-25 26-30 31-35 36-40
4 orang 17 orang 17 orang 2 orang
10,0 42,5 42,5 5,0
Total 40 orang 100
3 Pendidikan SD SMP SMA PT
1 orang 7 orang 25 orang 7 orang
2,5 17,5 62,5 17,5
Total 40 orang 100
4 Paritas Primipara Secundipara Multipara Grandepara
1 orang 10 orang 22 orang 7 orang
2,5 25,0 55,0 17,5
Total 40 orang 100
5 Pekerjaan Petani Wiraswasta PNS IRT
23 orang 9 orang 4 orang 4 orang
57,5 17,5 10,0 10,0
Total 40 orang 100
6 Sumber Informasi Media cetak Media Elektronik Petugas Kesehatan
5 orang 4 orang 31 orang
12,5 10,0 77,5
Total 40 orang 100
Berdasarkan tabel 1. di atas diperoleh bahwa pengetahuan tentang efek pemakaian KB Implant yang berpengetahuan baik sebanyak 9 orang (22,5%), berpengetahuan cukup sebanyak 12 orang (30,0%), dan yang berpengetahuan kurang sebanyak 19 orang (47,5%).
Berdasarkan umur responden yang berumur 20-25 tahun sebanyak 4 orang (10,0%), yang berumur 26-30
tahun sebanyak 17 orang (42,5%), yang berumur 31-35 tahun sebanyak 17 orang (42,5%), yang berumur >40 tahun sebanyak 2 orang (5,0%).
Berdasarkan pendidikan responden yang berpendidikan SD sebanyak 1 orang (2,5%), yang berpendidikan SMP sebanyak 7 orang (17,5%), yang berpendidikan SMA sebanyak 25 orang ( 62,5%), yang
berpendidikan Perguruan Tinggi sebanyak 7 orang (17,5%).
Berdasarkan paritas reponden yang paritas Primigravida sebanyak 1 orang (2,5%), yang paritas Secundigravida sebanyak 10 orang (25,0%), yang paritas Multigravida sebanyak 22 orang (55,0%), yang paritas Grandemultigravida sebanyak 7 orang (17,5%).
Berdasarkan pekerjaan responden yang pekerjaannya Petani sebanyak 23 orang, (57,0%), yang pekerjaannya Wiraswasta sebanyak 9 orang (22,5%), yang pekerjaannya PNS sebanyak 4 orang (10,0%), yang pekerjaannya Ibu Rumah Tangga sebanyak 4 orang (10,0%).
Berdasarkan sumber informasi responden yang mendapat sumber informasi dari Media Cetak sebanyak 5 orang (12,5%), dari Media Elektronik sebanyak 4 orang (10,0%), dari Petugas Kesehatan sebanyak 31 orang (77,5%).
Analisa Bivariat
Analisa Bivariat yang dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan atau berkolerasi. Dalam analisis bervariat ini di lakukan beberapa tahap, antara lain: analisis proporsi atau presentase, analisis dari uji statistik, dan analisis keeratan hubungan antara dua variabel. Dan dalam penelitian ini tahap analisis bivariat yang digunakan adalah analisis proporsi atau presentase, dengan membandingkan distribusi silang antara dua variabel yang bersangkutan .
Tabel 1. Distribusi frekuensi pengetahuan responden tentang efek pemakaian KB Implant berdasarkan umur di Desa sihite I Kecamatan Doloksanggul Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2014.
No Pengetahuan tentang efek pemakaian KB Implant
Umur Baik Cukup Kurang Total
n % n % n % N %
1 2 3 4
20-25 26-30 31-35 36-40
0 6 3 0
0,0 35,2 17,6 0,0
2 1 7 2
50,0 5,8 41,1 100
2 10 7 0
50,0 58,8 41,1 0,0
4 17 17 2
100 100 100 100
Total 9 22,5 12 30 19 47,5 40 100
Berdasarkan tabel 1. di atas dapat dilihat berdasarkan variabel umur 20-25 tahun yang berpengetahuan baik tidak ada (0,0%), yang berpengetahuan cukup sebanyak 2 orang (50,0%), yang berpengetahuan kurang sebanyak 2 orang (50,0%). yang berumur 26-30 tahun berpengetahuan baik sebanyak 6 orang (35,2%), berpengetahuan cukup sebanyak 1 orang (5,8%), berpengetahuan kurang sebanyak 10 orang (58,8%). yang berumur 31-35 tahun berpengetahuan baik sebanyak 3 orang (17,6%), berpengetahuan cukup
sebanyak 7 orang (41,1%), yang berpengetahuan kurang sebanyak 7 orang (41,1%), yang berumur 36-40 tahun yang berpengetahuan baik tidak ada (0,0%), yang berpengetahuan cukup sebanyak 2 orang (100%), yang berpengetahuan kurang tidak ada (0,0%).
Tabel 2. Distribusi frekuensi pengetahuan responden tentang efek pemakaian KB Implant berdasarkan pendidikan di Desa sihite I Kecamatan Doloksanggul Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2014.
No Pengetahuan tentang efek pemakaian KB Implant
Pendidikan Baik Cukup Kurang Total
n % n % n % N %
1.
2.
3.
4.
SD SMP SMA PT
0 0 4 5
0,0 0,0 16,0 71,5
1 2 7 2
100 28,5 28,0 28,5
0 5 14 0
0,0 71,5 56,0 0,0
1 7 25 7
100 100 100 100
Total 9 22,5 12 30 19 47,5 40 100
Berdasarkan tabel 2. di atas dapat dilihat bahwa berdasarkan variabel Pendidikan SD berpengetahuan baik tidak ada (0,0%), berpengetahuan cukup 1 orang (100%), berpengetahuan kurang tidak ada (0,0%) yang berpendidikan SMP berpengetahuan baik tidak ada (0,0%), berpengetahuan cukup sebanyak 2 orang (28,5%), berpengetahuan kurang sebanyak 5 orang (71,5%). yang berpendidikan SMA berpengetahuan
baik sebanyak 4 orang (16,0%), berpengetahuan cukup sebanyak 7 orang (28,0%), berpengetahuan kurang sebanyak 14 orang (56,0%). Yang berpendidikan Perguruan Tinggi berpengetahuan baik sebanyak 5 orang (71,5%), yang berpengetahuan cukup sebanyak 2 orang (28,5%), yang berpengetahuan kurang tidak ada (0,0%).
Tabel 3. Distribusi frekuensi pengetahuan responden tentang efek pemakaian KB Implant berdasarkan paritas di Desa sihite I Kecamatan Doloksanggul Kabupaten Humbang Hasundutan tahun 2014.
No Pengetahuan tentang Efek Pemakaian KB
Implant
Total
Paritas Baik Cukup Kurang
n % n % n % N %
1.
2.
3.
4.
Primipara Secundipara Multipara Grandepara
0 4 3 2
0,0 40,0 13,6 28,5
1 2 6 3
100 20,0 27,3 43,0
0 4 13 2
0,0 40,0 59.1 28,5
1 10 22 7
100 100 100 100
Total 9 22,5 12 30 19 52 40 100
Berdasarkan tabel 3 di atas dapat dilihat bahwa berdasarkan variabel paritas yang Primipara berpengetahuan baik tidak ada (0,0%), berpengetahuan cukup sebanyak 1 orang (100%), berpengetahuan kurang tidak ada (0,0%). Yang secundipara berpengetahuan baik sebanyak 4 orang (40,0%), berpengetahuan cukup sebanyak 2 orang (20,0%), berpengetahuan kurang sebanyak 4 orang (40,0%). Yang Multipara
berpengetahuan baik sebanyak 3 orang (13,6%), berpengetahuan cukup sebanyak 2 orang (20,0%), berpengetahuan kurang sebanyak 13
orang (59,1%). Yang
Grandemultigravida berpengetahuan baik sebanyak 2 orang (28,5%), berpengetahuan cukup sebanyak 3 orang (43,0%), berpengetahuan kurang sebanyak 2 orang (28,5%).
Tabel 4. Distribusi frekuensi pengetahuan responden tentang efek pemakaian KB Implant berdasarkan pekerjaan di Desa sihite I Kecamatan Doloksanggul Kabupaten Humbang Hasundutan tahun 2014.
No Pengetahuan tentang Efek Pemakaian KB Implant
Pekerjaan Baik Cukup Kurang Total
n % n % n % N %
1.
2.
3.
4.
Petani Wiraswasta PNS PT
0 5 3 1
0,0 55,5 75,0 25,0
6 2 1 3
26,0 22,2 25,0 75,0
17 2 0 0
74 22,2 0,0 0,0
23 9 4 4
100 100 100 100 Total 9 22,5 12 30 19 52 40 100
Berdasarkan tabel 4 di atas dapat dilihat bahwa berdasarkan variabel pekerjaan yang bekerja sebagai Petani berpengetahuan baik tidak ada (0,0%), berpengetahuan cukup sebanyak 6 orang (26,0%), berpengetahuan kurang 17 orang (74,0%). yang bekerja sebagai Wiraswasta berpengetahuan baik sebanyak 5 orang (55,5%), berpengetahuan cukup sebanyak 2 orang (22,2%), berpengetahuan kurang
sebanyak 2 orang (22,2%). yang bekerja sebagai PNS berpengetahuan baik sebanyak 3 orang (75,0%), berpengetahuan cukup sebanyak 1 orang (25,0%), berpengetahuan kurang tidak ada (0,0%), yang bekerja sebagai Perguruan Tinggi berpengetahuan baik sebanyak 1 orang (25,0%), berpengetahuan cukup sebanyak 3 orang (75,0%), berpengetahuan kurang tidak ada (0,0%).
Tabel 4 Distribusi frekuensi pengetahuan responden tentang efek pemakaian KB Implant berdasarkan sumber informasi di Desa sihite I Kecamatan Doloksanggul Kabupaten Humbang Hasundutan tahun 2014.
No Sumber Informasi
Pengetahuan tentang Efek Pemakaian KB Implant
Total
Baik Cukup Kurang
n % n % n % N %
1.
2.
3.
Media Cetak Media Elektronik Petugas Kesehatan
0 0 9
0,0 0,0 29,0
2 0 10
40,0 0,0 32,2
3 4 12
60,0 100 38,8
5 4 31
100 100 100
Total 9 22,5 12 30 10 52 40 100
Berdasarkan tabel 5 di atas dapat dilihat berdasarkan variable yang sumber informasi dari media cetak yang berpengetahuan baik tidak ada (0%), berpengetahuan cukup sebanyak 2 orang (40%), berpengetahuan kurang sebanyak 3 orang (60%). Yang sumber informasi dari media elektronik berpengetahuan baik tidak ada (0%), berpengetahuan cukup tiadak ada (0%), kurang sebanyak 4 orang (100%). Yang sumber informasi dari petugas kesehatan berpengetahuan baik 9 orang (29%), berpengetahuan cukup sebanyak 10 orang (32,2%), berpengetahuan kurang sebanyak 12 orang (38,8%).
Pembahasan
Dalam pembahasan ini peneliti akan menggambarkan dan menjelaskan bagaimana hasil penelitian yang diperoleh setelah melakukan penelitian.
Pengetahuan tentang Efek Pemakaian KB Implant Berdasarkan Umur, Pendidikan, Paritas, Pekerjaan, Sumber Informasi
Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoatmodjo, 2010).
Dari hasil penelitian tentang pengetahuan menunjukkan bahwa yang berpengetahuan baik sebanyak 9 orang (22,5%), berpengetahuan cukup sebanyak 12 orang (30%), berpengetahuan kurang sebanyak 19 orang (47,5%).
Berdasarkan umur 20-25 tahun sebanyak 4 orang (10%), yang berumur 26-30 tahun sebanyak 17 orang (42,5%), yang berumur 31-35 sebanyak 17 orang (42,5%), yang berumur >40 sebanyak 2 orang (5%).
Berdasarkan pendidikan responden yang berpendidikan SD sebanyak 1 orang (2,5%), SMP sebanyak 7 orang (17,5%), SMA sebanyak 25 orang
(62,5%), Perguruan Tinggi sebanyak 7 orang (17,5%).
Berdasarkan paritas responden yang primigravida sebanyak 1 orang (2,5%), yang secundigravida sebanyak 10 orang (25%), yang multigravida sebanyak 22 orang (55%), yang grandemultigravida sebanyak 7 orang (17,5%).
Berdasarkan pekerjaan responden yang pekerjaannya Petani sebanyak 23 orang (57%), yang pekerjaannya Wiraswasta sebanyak 9 orang (22,5%), yang pekerjaannya PNS sebanyak 4 orang (10%), yang pekerjaannya Ibu Rumah Tangga sebanyak 4 orang (10%).
Berdasarkan sumber informasi responden yang mendapat sumber informasi dari Media Cetak sebanyak 5 orang (12,5%), dari Media Elektronik sebanyak 4 orang (10%), dari Petugas Kesehatan sebanyak 31 orang (77,5%).
Pengetahuan Responden tentang Efek Pemakaian KB Implant Berdasarkan Umur
Umur adalah variabel yang selalu diperhatikan di dalam penyelidikan epidemiologi. Hal ini sebagai akibat dari pengalaman dan kematangan jiwanya.
Makin tua umur seseorang makin bertambah pengetahuannya. Angka- angka kesakitan maupun kematian hampir semua keadaan menunjukkan keadaan dengan umur. Dengan bertambahnya umur seseorang maka bertambah pula pengalamannya dalam melakukan suatu tindakan (Notoatmodjo). Dalam hal ini tentunya tidak menjadi soal yang berat di kala pengumpulan keterangan umur bagi mereka yang telah dapat pelatihan untuk keperluan perbandingan maka Notoadmojo (2009)
Dari tabel 2.1 diatas dapat dilihat bahwa pengetahuan responden tentang efek pemakaian KB Implant berdasarkan umur, yang berumur 20-25 tahun yang berpengetahuan baik tidak ada (0%), yang berpengetahuan cukup sebanyak 2 orang (50%), yang berpengetahuan kurang sebanyak 2 orang (50%). yang berumur 26-30 tahun berpengetahuan
baik sebanyak 6 orang (35,2%), berpengetahuan cukup sebanyak 1 orang (5,8%), berpengetahuan kurang sebanyak 10 orang (58,8%), yang berumur 31-35 tahun berpengetahuan baik sebanyak 3 orang (17,6%), berpengetahuan cukup sebanyak 7 orang (41,1%), yang berpengetahuan kurang sebanyak 7 orang (41,1%). yang berumur >40 tahun yang berpengetahuan baik tidak ada (0%).
Yang berpengetahuan cukup sebanyak 2 orang (100%), yang berpengetahuan kurang tridak ada (0%).
Pengetahuan Responden tentang Efek Pemakaian KB Implant Berdasarkan Pendidikan
Pendidikan adalah suatu proses belajar yang berarti dalam pendidikan itu terjadi proses pertumbuhan, perkembangan, atau perubahan kearah yang lebih dewasa, lebih baik dan lebih matang dari diri individu, kelompok atau nasyarakat (Notoadmomodjo, 2007)
Dari tabel 2.2 diatas dapat dilihat bahwa pengetahuan responden tentang efek pemakaian KB Implant berdasarkan pendidikan, yang berpendidikan SD berpengetahuan baik tidak ada (0%), cukup 1 orang (100%) yang berpengetahuan kurang tidak ada (0%).
yang berpendidikan SMP
berpengetahuan baik tidak ada (0%), berpengetahuan cukup sebanyak 2 orang (28,5%), berpengetahuan kurang sebanyak 5 orang (71,5%). yang berpendidikan SMA berpengetahuan baik sebanyak 4 orang (16%), berpengetahuan cukup sebanyak 7 orang (28%), berpengetahuan kurang sebanyak 14 orang (56%). yang berpendidikan Perguruan Tinggi berpengetahuan baik sebanyak 5 orang (71,5%),yang berpengetahuan cukup sebanyak 2 orang (28,5%), yang berpengetahuan kurang tidak ada (0%).
Pengetahuan Responden tentang Efek Pemakaian KB Implant Berdasarkan Paritas
Menurut Notoadmodjo 2010 bahwa semakin banyak anak yang dimilikinya akan menambah
pengetahuan ibu ataupun seseorang tentang suatu hal.
Dari tabel 3 diatas dapat dilihat bahwa pengetahuan responden tentang efek pemakaian KB Implant berdasarkan paritas yang Primipara berpengetahuan baik tidak ada (0%), berpengetahuan cukup sebanyak 1 orang (100%), dan kurang tidak ada (0%). Yang secundipara yang berpengetahuan baik sebanyak 4 orang (40%), berpengetahuan cukup sebanyak 2 orang (20%), berpengetahuan kurang sebanyak 4 orang (40%). Yang Multipara berpengetahuan baik sebanyak 3 orang (13,6%), berpengetahuan cukup sebanyak 2 orang (20%), berpengetahuan kurang sebanyak 13 orang (59,1%). yang Grandemultipara berpengetahuan baik sebanyak 2 orang (28,5%), berpengetahuan cukup sebanyak 3 orang (43%), berpengetahuan kurang sebanyak 2 orang (28,5%).
Pengetahuan Responden tentang Efek Pemakaian KB Implant Berdasarkan Pekerjaan
Pekerjaan merupakan suatu kegiatan maupun aktivitas seseorang untuk memperoleh penghasilan guna memenuhi kebutuhan hidupnya.
Diharapkan orang yang bersangkutan memiliki kecakapan atau pengetahuan kerja yang bertambah baik dan memiliki keterampilan kerja baik kualitas maupun kuantitasnya. Hasil tersebut pada umumnya semakin baik pekerjaannya, maka semakin tinggi juga pengetahuan dan pengalamanya (Notoadmodjo 2010).
Dari tabel 2.4 diatas dapat dilihat bahwa pengetahuan responden tentang efek pemakaian KB Implant berdasarkan pekerjaan, yang bekerja sebagai Petani berpengetahuan baik tidak ada (0%), berpengetahuan cukup sebanyak 6 orang (26%), berpengetahuan kurang sebanyak 17 orang (74%). Yang bekerja sebagai Wiraswasta berpengetahuan baik sebanyak 5 orang (55,5%), berpengetahuan cukup sebanyak 2 orang (22,2%), berpengetahuan kurang sebanyak 2 orang (22,2%), yang bekerja sebagai PNS berpengetahuan baik
sebanyak 3 orang (75%), berpengetahuan cukup sebanyak 1 orang (25%), berpengetahuan kurang tidak ada (0%), yang bekerja sebagai Perguruan Tinggi berpengetahuan baik sebanyak 1 orang (25%), berpengetahuan cukup sebanyak 3 orang (75%), berpengetahuan kurang tidak ada (0%).
Pengetahuan Responden tentang Efek Pemakaian KB Implant Berdasarkan Sumber Informasi
Sumber informasi merupakan sarana yang digunakan oleh masyarakat untuk mendapatka informasi, sumber informasi merupakan suatu hal yang sangat mendukung dalam perkembangan pengetahuan seseorang (Notoadmodjo 2010).
Dari tabel 5 diatas dapat dilihat bahwa pengetahuan responden tentang efek pemakaian KB Implant berdasarkan Sumber Informasi, yang sumber informasi dari Media Cetak yerpengetahuan baik tidak ada (0%), berpengetahuan cukup sebanyak 2 orang (40%), berpengetahuan kurang sebanyak 3 orang (60%). Yang sumber informasi dari Media Elektronik berpengetahuan baik tidak ada (0%), berpengetahuan cukup tidak ada (0%), kurang sebanyak 4 orang (100%). Yang sumber informasi dari Petugas Kesehatan berpengetahuan baik 9 orang (29%), berpengetahuan berpengetahuan cukup sebanyak 10 orang (32,2%), kurang sebanyak 12 oramg (38,8%).
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap pengetahuan Ibu Akseptor KB Tentang Efek Pemakain KB Implant Di Klinik Bidan R. Siregar Kecamatan Doloksanggul Kabupaten Humbang Hasundutan Tcdahun 2014, dan pengolahan data yang dilakukan dapat diambil suatu kesimpulan sebagai berikut:
a. Dari tabel 1 dapat dilihat bahwa pengetahuan responden tentang Efek Pemakaian KB Implant berdasarkan Pengetahuan, mayoritas responden
berpengetahuan kurang sebanyak 19 orang (47,5%) dengan minoritas berpengetahuan baik sebanyak 9 orang (22,5%).
b. Dari tabel 2 dapat dilihat bahwa pengetahuan responden tentang Efek Pemakaian KB Implant berdasarkan umur, mayoritas responden adalah umur 26-30 tahun dan 31-35 sebanyak 17 orang (42,5%) dan minoritas berumur 36-40 tahun sebanyak 2 orang (5%).
c. Dari tabel 3. dapat dilihat bahwa pengetahuan responden tentang Efek Pemakaian KB Implant berdasarkan Pendidikan, mayoritas responden adalah berpendidikan SMU sebanyak 25 orang (62,%) dan minoritas berpendidikan SD sebanyak 1 orang (2,5%).
d. Dari Tabel 4 dapat dilihat bahwa pengetahuan responden tentang Efek Pemakaian KB Implant berdasarkan Paritas, mayoritas Paritas responden adalah Multigravida sebanyak 22 orang (55%), dan minoritas paritas Primigravida sebanyak 1 orang (2,5%).
e. Dari tabel 5 dapat dilihat bahwa pengetahuan responden tentang Efek Pemakaian KB Implant berdasarkan pekerjaan, mayoritas bekerja sebagai Petani sebanyak 23 orang (57,5%) dan minoritas bekerja sebagai PNS dan Ibu Rumah Tangga sebanyak 4 orang (10%).
f. Dari tabel 6 dapat dilihat pengetahuan responden tentang Efek Pemakaian KB Implant berdasarkan Sumber Informasi, mayoritas responden mendapatkan sumber informasi melalui petugas kesehatan sebanyak 31 orang (77,5%) dan minoritas adalah melalui media elektronik sebanyak 4 orang (10%).
Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas maka penulis memberikan saran:
a. Bagi responden diharapkan supaya lebih meningkatkan pengetahuan khususnya mengenai alat kontrasepsi Implant dengan cara mengikuti
penyuluhan yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan supaya informasi yang diterima lebih tepat .
b. Tempat peneliti diharapkan dapat memberikan promosi kesehatan pada ibu yang memakai alat kontrasepsi KB Implant dan ibu-ibu yang berminat ingin memakai KB Implant.
c. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan supaya lebih menggali sumber penelitian untuk menambah wawasan terutama mengenai alat kontrasepsi Implant di Klinik Bidan R. Siregar Desa Sihite I.
d. Bagi institusi pendidikan agar lebih menambah informasi- informasi dan pengetahuan baru mengenai Efek Pemakaian KB Implant.
DAFTAR PUSTAKA
Dinas Kesehatan Humbang Hasundutan, 2012. Profil Humbang Hasundutan, Kabupaten Humbang Hasundutan.
Hartanto & Hanafi, 2010, Keluarga Bere ncana dan Kontrasepsi,Jakarta,P ustaka Sinar Harapan.
Hartanto et al. 2006, Ragam Metode Konsepsi, Jakarta, EGC.
Manuaba, 2012,Ilmu Kebidanandan Keluarga Berencana.
Jakarta, Ilmu Kedokteran.
Meilani Niken, 2010, Pelayanan Keluarga
Berencana, Yogyakarta, Citramaya.
Notoadmojo, 2010, Metode Penelitian, Jakarta, Trans Info Media.
Setiyawati, 2010, Pelayanan Keluarga Berencana, Yogyakarta, fitramaya.
Sulistywati Ari, 2013, Pelayanan Keluarga Berencana, Jakarta, Salemba Medica.
Widyastuti, dkk, 2009, Kesehatan Reproduksi, Yogyakarta, Fitramaya.
Siregar, Nova. 2014. Pedoman Pembimbingan dan Penulis Karya Tulis Ilmiah. Doloksanggul:
Akademi Kebidanan Kesehatan Baru.
Suratun, 2008, Pelayanan Kontrasepsi, Jakarta, TIM.
NSI. 2012/02. Profil- Kes- Prov.
SumateraUtara.2012.pdf.Dinkes.
Diakses pada tanggal 20 maret 2014.