• Tidak ada hasil yang ditemukan

# 8. MANAJEMEN AGROEKOSISTEM Manajemen Tanaman

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "# 8. MANAJEMEN AGROEKOSISTEM Manajemen Tanaman"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

# 8

MANAJEMEN AGROEKOSISTEM Manajemen Tanaman

Agroecosystems management integrates economic, ecological and social values to tackle challenges and find opportunities. It takes a broad view that ranges from the ground under your feet to your neighboring farms and communities, and from farm to market to consumer.

To a farmer it means finding a style of farming that pays the bills, that the neighbors and community want to support and protect, and that your kids want to continue.

To a scientist it means operating at the intersection of the agricultural disciplines, together with farmers. It means considering agriculture as a system, and seeing both problems and opportunities as properties that emerge from the system rather than one of its parts.

To a student interested in agriculture, it means the framework for all of your courses and experience, no matter how broad your studies are, and the connection between your focused courses and Indonesian/JATIM agriculture.

To an environmentalist it means a system of agriculture that enhances environmental qualities like biodiversity and is economically successful as well.

(2)

5 Masalah Pembangunan Pertanian

1. Penurunan kualitas dan kuantitas sumber daya lahan pertanian (C organik tanah 2%

seharusnya minimal 2,5% atau bahan organik

> 4,3%). (terus terjadi penciutan luas lahan pertanian yang beralih fungsi menjadi lahan bangunan dan industri)

2. Terbatasnya aspek ketersediaan

infrastruktur penunjang pertanian yang juga penting namun minim ialah

pembangunan dan pengembangan waduk.

(Total areal sawah di Indonesia sebesar 7.230.183 ha, sumber airnya 11 persen (797.971 ha) berasal dari waduk, sementara 89 persen (6.432.212 ha) berasal dari non- waduk.)

3. Kelemahan dalam sistem alih

teknologi. (Ciri utama pertanian modern adalah produktivitas, efisiensi, mutu dan kontinuitas pasokan yang terus menerus harus selalu meningkat dan terpelihara) 4. Terbatasnya akses layanan usaha

terutama di permodalan. (Kemampuan petani untuk membiayai usaha taninya sangat terbatas sehingga produktivitas yang dicapai masih di bawah produktivitas potensial).

5. Masih panjangnya mata rantai tata

niaga pertanian, (Sehingga

(3)

DOMINANT ANNUAL CROPS IN DIFFERENT LIFE ZONES

Life Zone Dominant Annual Crops

Cereals Tubers and Roots

Seed Legumes

1.Tropical rain forest ( 0-500 m altitude, no defined dry season,1500-3000 mm rain)

2.Subtropical humid forest (Premontane) (500-1000 m altitude,short dry season, 1500-2000 mm rain)

3.Subtropical dry forest (Premontane) (500-1000 m altitude,long dry season, 1000-1500 mm rain)

4.Temperate moist forest (low montane) (1000-2000 m altitude,long dry season, 1500 mm rain)

5.Temperate dry forest (low montane) (semiarid,500-1000 mm rain) 6.Cool temperate dry to moist forest

(Montane)(2000-3000 m altitude,long dry season,500-1000 mm rain)

Paddy,rice

Paddy and upland rice,corn Corn,sorghum

Corn,millet,wheat,b arley

Sorghum,millet, wheat,barley Wheat,barley

Dashien,taro

Cassava,Sweet potato

Cassava,Sweet potato White potato

White potato

White potato

Cowpea, string bean

Common bean,string bean,peanut Common bean,peanut soybean Common bean,broad bean,chick pea Broad bean (sweet),pea Broad bean

DOMINANT PERENIAL CROPS IN DIFFERENT LIFE ZONES

Life Zone Dominant Perenial Crops

Herbaceous Arboreal

1.Tropical rain forest ( 0-500 m altitude, no defined dry season,1500-3000 mm rain)

2.Subtropical humid forest (Premontane) (500-1000 m altitude,short dry season, 1500-2000 mm rain)

3.Subtropical dry forest (Premontane) (500-1000 m altitude,long dry season, 1000-1500 mm rain)

4.Temperate moist forest (low montane) (1000-2000 m altitude,long dry season, 1500 mm rain)

Banana,plantain

Sugarcane,bananap lantain,pasture grasses,legumes Sugarcane,pasture grasses and legumes range and pasture grasses and legumes

Rubber,oil

palm,cacao,coconut,trees for forage,firewood and lumber Avocado,mango,citrus,cacao,oil palm,coffee,trees for forage and lumber

Avocado,mango,citrus,coffee,tr ees for forage and firewood Citrus,mango,deciduous fruits,mixed forest trees

(4)

Tabel. Komoditi terpilih pada tiap agro-ekosistem menurut urutan prioritas

Tanaman

Zone Pangan Industri/Perk

ebunan

Hortikultura Kehutanan

Rendah Elevasi 0-500m dpl Iklim B,C,D

Sedang Elevasi 500-1000m dpl Iklim B,C,D

1.k.tanah 2.Jagung 3.Kedelai 4.k.hijau 5.Padi gogo 6.Ubi kayu 7.Ubi jalar

1.Jagung 2.k.tanah 3.Ubi jalar 4.Ubi kayu 5k.hijau

1.Kelapa 2.Tebu 3.Melinjo 4.Kapok 5.Kemiri

1.Cengkeh 2.Kopi 3.Melinjo 4.Kapok 5.kemiri

1.Jeruk 2.Mangga 3.Pepaya 4.Adpokat 5.Pisang 6.Lengkeng 7.Durian 8.Pete 9.Nenas 1.Jeruk 2.Apel 3.Lengkeng 4.Pepaya 5.Adpokat 6.Durian 7.nenas

1.Tomat 2.k.panjang 3.Lombk 4.B.merah

1.Tomat 2.B.putih 3.B.merah 4.B.daun 5.Kentang 6.Wortel 7.kubis

1.Albisia 2.Johar

1.Albisia 2.Pinus 3.Kaliandra

zone Pangan Industri/perkebu

nan

Hortikultura Kehutanan

Atas Elevasi

>1000-1500m dpl

Tinggi Elevasi

1500m dpl

Iklim B,C,D

1.Jagung

1.jagung

1.Kopi

1.Rami

1.Jeruk 2.Apel 3.Adpokat

1.Terong be landa 2.Persik 3.Carica 4.Kubis

1.Kentang 2.B.daun 3.B.putih 4.B.merah 5.Wortel 6.Kubis 7.k.kapri

1.Kentang 2.B.daun 3.K.babi

1.Pinus 2.Kaliandra 3.Albisia

1.Pinus

2.Kaliandra

(5)

Tabel Agroekologi Tanaman Pangan

Tipe lahan Simbol Penciri Utama

1. Lahan sawah beririgasi ( Irrigated Lowland )

2. Lahan sawah tadah hujan ( rainfed lowland )

3. Lahan kering beriklim basah ( dryland-wet climate )

IR

TH

KB

- Potensi air irigasi > 5 bulan - Ketersediaan air tidak tergantung

kepada curah hujan - elevasi < 700 m dpl

- Potensi irigasi < 5 bulan

- ketersediaan air sangat dipengaruhi oleh curah hujan

- Elevasi < 700 m dpl

- Curah hujan > 2000 mm/th - Masa bertanam > 6 bulan - Elevasi < 700 m dpl

Tipe lahan Simbol Penciri Utama

4. Lahan kering beriklim kering ( dryland – dry climate )

5. Lahan dataran tinggi ( high altitude area )

6. Rawa lebak dan pasang surut ( swampy/tidal areas )

KK

DT

RP

- Curah hujan < 2000 mm/th - Masa bertanam < 6 bulan - Elevasi , 700 m dp

- Elevasi > 700 m dpl

- Ada lapisan bahan organik - Terpengaruh pasang surutnya per

mukaan air sungai dan laut

- Potensi sulfat masam

(6)

LAHAN KERING

SATARI(1977)

Adalah lahan yang dalam keadaan alamiah,lapisan atas dan bawah tubuh tanah(topsoil dan sub soil) sepanjang tahun tidak jenuh air dan tidak tergenang,serta kelembaban tanah sepanjang tahun berada dibawah kapasitas lapang.

MULJADI(1977)

Adalah lahan yang hampir sepanjang tahun tidak tergenang secara permanen.

AHLI TANAH INDONESIA

Adalah lahan dimana kebutuhan air tanaman tergantung se penuhnya air hujan dan tidak pernah tergenang secara tetap

LUAS LAHAN KERING DI INDONESIA

Luas lahan pertanian (lahan kering dan ba- sah) di Indonesia 59,7 juta Ha sedang di Jawa 9,6 juta Ha.

Luas lahan kering di Indonesia 51,7 juta Ha sedang di Jawa 6,1 juta Ha.

Ini berarti di Indonesia 86,24 % lahan perta-

nian berupa lahan kering,sedang di Jawa

63,54% berupa lahan kering.

(7)
(8)

CIRI CIRI LAHAN KERING

Terbatasnya air Peka terhadap erosi

Makin menurunnya produktifitas lahan Tingginya variabilitas kesuburan tanah Macam species yang ditanam

Adopsi teknologi maju masih rendah

Ketersediaan modal sangat terbatas

(9)

LAHAN KRITIS

Adalah lahan tidak produktif,dengan kondisi yang tidak memungkinkan untuk diusaha- kan sebagai lahan pertanian tanpa usaha usaha rehabilitasi terlebih dahulu.Ini dise- babkan karena lahan mengalami degradasi yang diakibatkan oleh pengangkutan un- sur hara bersama hasil panen,pencucian hara dan erosi.

Luas lahan kritis di Indonesia 6,8 juta Ha,

1,3 juta Ha di Jawa.

(10)

Imperata in dry season…. farmer needs fire wood all year

Tambang Emas

Peluang ataukah ancaman?

(11)

Foto: Jan Bennist

(12)

Bagaimana cara mengatasinya?

Land

(13)

A natural forest

?…

INTERAKSI

(14)

BENTUK POLA TANAM UNTUK MENANGANI KONSERVASI DAN REHABILITASI LAHAN (DIREKTORAT

BINA REHABILITASI DAN PENGEMBANGAN LAHAN)

1. Talun

2. Tegal pekarangan

3. Budidaya lorong/Alley Cropping 4. Wana Tani/ Agroforestry

5. Usaha tani konservasi tanah terpadu/Joint conservation farming.

6. Pionir

POLA TANAM

BERLORONG/BUDIDAYA LORONG/ALLEY CROPPING

- Merupakan kombinasi Row Intercropping dan Strip Intercropping

- Tanaman leguminosae ditanam secara berbaris (row) dan tanaman semusim ditanam secara beralur (strip) - Pada pola tanam ini tanaman semusim ditanam diantara

barisan tanaman leguminosae yang berbentuk pohon atau tegakan.

- Tanaman leguminosae tsb secara periodik dipangkas

(15)

Peltophorum Gliricidia

4 m

(16)

TOTAL MASUKAN BIOMAS TAJUK RATA – RATA PER TAHUN YANG MERUPAKAN HASIL PANGKASAN RATA-RATA TIGA KALI SETAHUN,KAND.N TOTAL DAUN DAN T0TAL MASUKAN DALAM TANAH

Jenis Tanaman Berat Kering Tajuk (ton/Ha)

N (%) N-total (kg/Ha) Dadap (Erythrina)

Lamtoro (Leucaena) Gamal (Gliricidia) Petaian (Peltophorum) Caliandra

4.5 6.0 8.0 8.0 10.0

2.4 3.0 2.9 1.7 2.7

108

180

232

136

270

(17)

PRODUKSI BAHAN PANGKASAN SEGAR/TAHUN

• Lamtoro Gung (Giant Leucaena leucocephala) 15-20 t/Ha setara 160 kgN,15 kg P,150kg K,40 kg Ca,15 kg Mg.

• Calliandra Calothyrus 12t/Ha setara 360 kg N/Ha.

• Peltophorum, 8 t/Ha setara 200 Kg N/Ha.

(18)

PENEKANAN BESARNYA EROSI LAHAN

Flemingia Congesta, 99,87%(63,9t/Ha)

Calliandra calothyrsus, 88,99% (56,94t/Ha)

Tephrosia volgelli, 81,28%(52,12t/Ha)

dalam satu musim tanam.

(19)

Maninjau

Foto: Kurniatun Hairiah

Gambar

Tabel Agroekologi Tanaman Pangan

Referensi

Dokumen terkait

simpan pinjam adalah unit koperasi yang bergerak dibidang usaha simpan. pinjam, sebagai bagian dari kegiatan usaha koperasi

Sebagai orang Islam yang memiliki aturan yang sangat jelas tentang halal dan haram, seharusnya konsumen muslim terlindungi dari produk- produk yang tidak halal atau tidak

pendidikan dapat memfasilitasi peserta didik untuk belajar melalui kegiatan beraneka segi yang mengikutsertakan kegiatan observasi; membuat pertanyaan; memeriksa buku

Pada variabel pendapatan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap intensi muzakki, yang artinya pendapatan yang

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah semua kegiatan kurikuler yang harus dilaksanakan oleh mahasiswa praktikan, sebagai pelatihan untuk menerapkan teori yang

Adanya penurunan abnormal return pada periode pengamatan 1 (satu) hari dan 3 (tiga) hari menunjukkan bahwa pasar bereaksi negatif pada saat sebelum peristiwa

Organisasi sosial lokal , yang disepakati bersama oleh Para Pihak untuk melaksanakan program dan proyek harus direkomendasikan oleh Pemerintah Daerah setempat dan telah

KONTRAK PENGADAAN BARANG/JASA BERDASARKAN JENIS PEKERJAAN SEBAGAIMANA DIMAKSUD PADA AYAT (2) HURUF D, TERDIRI ATAS:. KONTRAK PENGADAAN PEKERJAAN