• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI DAN CRH MENGGUNAKAN MEDIA FLASH CARD TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI DAN CRH MENGGUNAKAN MEDIA FLASH CARD TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI DAN CRHMENGGUNAKAN MEDIA FLASH CARD

TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA

Oleh :

Ronny Esron Siregar NIM:4104131012

Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus, atas segala kasih karunia dan bimbingan-Nya skripsi ini dapat diselesaikan dengan

baik. Skripsi ini berjudul ” Perbandingan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

TAI dan CRH Menggunakan Media Flash Card Terhadap Hasil Belajar Kimia

Siswa”disusun untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Imu Pengetahuan Alam Unimed.

Penulis menyadari masih terdapat kekurangan dalam penulisan skripsi ini,

karena minimnya pengetahuan yang dimiliki penulis. Namun berkat arahan dari berbagai pihak penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini, penulis hendak menyampaikan rasa terima kasih kepada Bapak Drs. Bajoka Nainggolan, M.Si, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penelitian sampai selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga kepada Bapak Drs. Amser Simanjuntak, M.Pd, Ibu Dra. Gulmah Sugiharti, M.Pd, dan Bapak Dr. Simson Tarigan, M.Pd, yang telah memberikan masukan dan saran dalam penyusunan skripsi ini. Tak luput juga penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Ibu Dra. Murniaty Simorangkir, M.Si, selaku Dosen Pembimbing Akademik yang selama ini telah memberikan bimbingan selama dalam perkuliahan dan seluruh Bapak dan Ibu dosen beserta staf pegawai jurusan kimia FMIPA UNIMED. Terima kasih juga kepada Bapak Drs. Mangatas Siagian selaku kepala sekolah, bapak Paingot M. Simanjuntak selaku guru bidang studi kimiadan juga guru-guru SMA N 1 Lintongnihuta yang telah banyak membantu selama dalam penelitian.

(4)

v

sangat berharga, pelindung, penasehat dan penyemangat dalam menyelesaikan studi di Unimed. Dan terima kasih juga kepada Nurhayati Lusiana Lumbantoruan yang telah memberikan semangat dalam penulisan karya akhir ini.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermamfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, Januari 2014 Penulis,

(5)

ii

PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI DAN CRHMENGGUNAKAN MEDIA FLASH CARD

TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA Ronny Esron Siregar (NIM 4104131012)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar kimia siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI dan CRH dengan menggunakan media flash card pada pokok bahasan tata nama dan persamaan reaksi kimia. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Lintongnihuta yang terdiri dari 6 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposif sampling dengan mengambil 2 kelas dari 6 kelas yaitu kelas X-2 dan sebagai kelas eksperimen I dan kelas X-3 sebagai kelas eksperimen II. Sampel penelitian kelas eksperimen I berjumlah 31 orang dan kelas eksperimen II berjumlah 32 orang. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa adalah tes objektif dalam bentuk pilihan ganda berjumlah 20 soal. Kelas eksperimen I diberikan perlakuan dengan model pembelajaran koperatif tipe TAI dengan media flash card dan kelas eksperimen II diberikan perlakuan dengan model pembelajaran koperatif tipe CRH dengan media flash card. Dari hasil penelitian, untuk kelas eksperimen I diperoleh nilai rata-rata pretest sebesar 28,71 dan nilai rata-rata postest adalah 71,94 sedangkan nilai rata-rata untuk kelas eksperimen II adalah 33,75 dan nilai rata-rata postest adalah 70,31. Nilai rata-rata gain kelas eksperimen I diperoleh 0,6 dan nilai rata-rata gain untuk kelas eksperimen II dalah 0,5. Uji normalitas pretest kelas eksperimen I diperoleh x2hitung = 4,519 danχ 2tabel = 11,07, untuk postest diperoleh χ2= 6,476 dan danχ 2tabel = 11,07. Uji normalitas pretest kelas eksperimen II diperoleh danχ 2hitung = 3,924 dan χ 2

tabel = 11,07, untuk postest diperoleh χ 2hitung = 8,609 dan danχ 2tabel = 11,07. Sehingga χ 2

(6)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan ... i

Riwayat Hidup ... ii

Abstrak ... iii

Kata Pengantar ... iv

Daftar Isi ... vi

Daftar Gambar ... ix

Daftar Tabel ... x

Daftar Lampiran ... xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 5

1.3. Batasan Masalah ... 5

1.4. Rumusan Masalah ... 5

1.5. Tujuan Penelitian ... 5

1.6. Manfaat Penelitian ... 6

1.7. Defenisi Operasional ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Belajar dan Hasil Belajar ... 8

2.1.1. Hakekat Belajar Kimia ... 8

2.1.2. Hasil Belajar Kimia ... 9

2.1.3. Pengertian Pembelajaran ... 10

2.2. Model Pembelajaran Kooperatif ... 10

2.2.1. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif ... 10

2.2.2. Tujuan Model Pembelajaran Kooperatif ... 12

(7)

vii

2.2.4. Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Terhadap

Kemampuan Akademik ... 13

2.3. Model Mengajar ... 14

2.3.1. Kooperatif Tipe TAI (Team Assistaed Individualization) ... 14

2.3.2. Model Pembelajaran Course Review Horay ... 17

2.3.3. Learning Game ... 18

2.4. Media Pembelajaran ... 19

2.4.1. Permainan Kartu Domino ... 19

2.4.2. Penerapan Permainan Kartu Domino Pada Pembelajaran Hidrokarbon ... 20

2.5. Analisis Materi ... 22

2.6. Kerangka Konseptual ... 28

2.7. Hipotesis ... 29

BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 30

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian ... 30

3.3. Variabel Penelitian ... 30

3.4. Rancangan Penelitian ... 30

3.5. Pengumpulan Data Pada Instrumen Penelitian ... 31

3.6. Teknik Analisis Data ... 35

3.6.1. Normalitas Test ... 35

3.6.2. Uji Homogenitas Test ... 36

3.6.3. Uji Hipotesis ... 36

3.7. Persen Peningkatan ... 37

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian... 38

4.1.1. Analisis Data Instrumen Penelitian ... 38

(8)

viii

4.1.1.2.Reliabilitas Test ... 38

4.1.1.3.Daya Beda Test ... 39

4.1.1.4.Taraf Kesukaran Test ... 39

4.1.2. Deskripsi Hasil Belajar Siswa ... 39

4.1.2.1. Analisis data Awal ... 39

4.1.2.1.1 Uji Normalitas ... 39

4.1.2.1.2Uji Homogenitas ... 40

4.1.2.1.3Uji Hipotesis ... 40

4.1.2.1. Persentase (%) Peningkatan Hasil Belajar ... 41

4.2. Pembahasan ... 43

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 46

5.2. Saran ... 46

(9)

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1. Desain Penelitian ... 31

Tabel 4.1. Rata-rata, Standar Deviasi dan Varians Data Pre-test ... 39

Tabel 4.2. Uji Normalitas Data Pre-test dan Post-test ... 40

Tabel 4.3. Uji Homogenitas Data Pre-test dan Post-test ... 40

Tabel 4.4. Hasil Uji Hipotesis Data Post Test ... 41

(10)

ix

DAFTAR GAMBAR

(11)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Silabus Pembelajaran ... 49

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 51

Lampiran 3. Analisis Kisi - Kisi Instrumen Soal ... 65

Lampiran 4 Instrumen Penelitian (Sebelum Validasi) ... 68

Lampiran 5. Kunci Jawaban ... 73

Lampiran 6. Instrumen Penelitian (Sesudah Validasi) ... 77

Lampiran 7. Kunci Jawaban ... 80

Lampiran 8. Media flash card ... 81

Lampiran 9. Lembar Kerja Siswa (LKS) ... 87

Lampiran 10. Jawaban LKS ... 89

Lampiran 11. Tugas Rumah ... 91

Lampiran 12. Jawaban Tugas Rumah ... 93

Lampiran 13. Soal Kuis CRH ... 95

Lampiran 14. Jawaban Soal Kuis CRH ... 98

Lampiran 15. Perhitungan Validitas Test... 100

Lampiran 16. Tabel Hasil Uji Validitas ... 102

Lampiran 17. Perhitungan Reliabilitas Test ... 103

Lampiran 18. Tabel Hasil Uji Reliabilitas ... 104

Lampiran 19. Perhitungan Daya Pembeda Test ... 105

Lampiran 20.Tabel Hasil Daya Beda ... 107

Lampiran 21. Perhitungan Tingkat Kesukaran Test ... 108

Lampiran 22. Tabel Data Tingkat Kesukaran ... 110

Lampiran 23.Rekapitulasi Try-out Instrumen Test ... 111

Lampiran 24. Daftar Nilai ... 112

Lampiran 25. Normalias Data ... 114

Lampiran 26. Simpangan Baku ... 117

Lampiran 27. Homogenitas Data ... 121

(12)

xii

Lampiran 29. Peningkatan Hasil Belaja ... 125

Lampiran 30. Tabel Nilai-Nilai r-Product Moment ... 129

Lampiran 31. Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi Kuadrat (χ2) ... 130

Lampiran 32. Tabel Kritis Distribusi F ... 131

Lampiran 33. Tabel Nilai-Nilai Distribusi t ... 134

(13)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan yang paling pokokdalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah. Keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan terutama ditentukan oleh proses belajar mengajar yang dialami siswa. Siswa yang belajar akan mengalami perubahan baik dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, nilai dan sikap.

Peningkatan kualitas mutu pendidikan dan pengembangan proses pembelajaran merupakan masalah yang selalu menuntut perhatian. Perbedaan tingkat serap antara siswa yang satu dengan yang lainnya terhadap materi pembelajaran menuntut seorang guru melakukan inovasi-inovasi dalam pembelajaran sehingga tidak sekedar menyajikan materi, tetapi juga perlu menggunakan metode yang sesuai, disukai, dan mempermudah pemahaman siswa. Strategi belajar mengajar yang digunakan guru cenderung terpisah-pisah satu dengan yang lainnya, misalnya guru memilih manggunakan strategi belajar mengajar dengan ceramah saja, kerja kelompok saja, atau individual saja.Selain itu kedudukan dan fungsi guru cenderung dominan sehingga keterkaitan guru dalam strategi itu tampak masih terlalu besar, sedangkan intensitas belajar siswa masih terlalu rendah kadarnya.Gejala ini sekaligus menggambarkan bahwa penggunaan strategi masih terbatas pada satu atau dua metode mengajar saja, belum meluas dan mencakup penggunaan metode secara luas dan banyak variasinya.Implikasi keadaan ini mengakibatkan hasil belajar siswa belum mencapai taraf optimal (Djamarah, B.S., dan Zein, A.,2002).

Menurut observasi dan wawancara dengan guru mata pelajaran yang dilakukan di SMA Negeri 1 Lintongnihuta diperoleh hasil kimia siswa yang dicapai pada umumnya masih rendah.Fakta ini diperoleh dari data penilaian ujian semester pada siswa kelas XII T.P. 2012/2013 dengan nilai rata-rata kelas 68 sedangkan KKM adalah 70.Meskipun KKM sudah tercapai namun nilai yang diperoleh siswa sudah ada nilai tambahan dari guru yaitu penilaian guru terhadap tugas pribadi/kelompok, kehadiran siswa dan disiplin siswa.Rendahnya nilai

(14)

2

kimia siswa disebabkan siswa kurang paham dengan materi yang disampaikan dan pembelajaran masih berlangsung konvensional dimana guru berperan secara dominan menyampaikan materi, sementara siswa duduk diam memperhatikan guru dengan sesekali diselingi mencatat dan menjawab pertanyaan guru. Suasana yang monoton menyebabkan munculnya sikap bosan, dan tidak aktif dalam proses belajar mengajar. Guru harus dapat meningkatkan kesempatan belajar dan interaksi siswa dalam proses belajar mengajar dengan menggunakan model yang sesuai dengan meteri pelajaran (Haryati, 2007).

Untuk dapat meningkatkan hasil belajar siswa, maka guru harus

menambah variasi model pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif dan media pembelajaran yang menarik.Dryden dan Vos (dalam Dwivedi, 2004), mengungkapkan bahwa rasa senang dalam belajar merupakan kunci sukses dalam memahami dan menguasai materi pelajaran.

Learning game yang secara harpiah diartikan sebagai pembelajaran

melalui permainan merupakan salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk menarik minat siswa dalam belajar.Learning game dapat digunakan dalam berbagai jenis media atau teknik penyajian untuk menyalurkan pesan yang dapat merangsang pikiran, membangkitkan minat, semangat, kemauan dan perhatian siswa sehingga mendorong terjadinya proses belajar dalam diri siswa (Gorrow dalam Silalahi, 2010).

Menurut Trianto (2010), pembelajaran kooperatif merupakan suatu sikap

atau prilaku bersama dalam bekerja atau membantu diantara sesama dalam

struktur kerjasama yang teratur dalam kelompok, yang terdiri dari dua orang atau

lebih dimana keberhasilan kerja sangat dipengaruhi oleh keterlibatan dari setiap

anggota kelompok itu sendiri. Pembelajaran koperatif memiliki beberapa tipe,

diantaranya tipe Student Teams Achievement Division (STAD), JIGSAW, Teams

Games Tournaments (TGT), Team Asisted Individualization (TAI), Think Pair

Share (TPS), Numbered Head Together (NHT), Two Stay Two Stray

(TSTS),Course Review Horay (CRH) dan lain-lain.

Flash card merupakan salah satu bentuk media pembelajaran yang dapat

(15)

3

yang mengkombinasikan keunggulan pembelajaran kooperatif dan pembelajaran individual. Salah satu ciri pembelajaran kooperatif adalah kemampuan siswa untuk bekerja sama dalam kelompok kecil yang heterogen (Suyitno, 2004).

Dalam model pembelajaran TAI, siswa ditempatkan dalam kelompok-kelompok kecil (4 sampai 5 siswa) yang heterogen untuk menyelesaikan tugas kelompok yang sudah disiapkan oleh guru, selanjutnya diikuti dengan pemberian bantuan secara individu bagi siswa yang memerlukannya. Keheterogenan kelompok mencakup jenis kelamin, ras, agama (kalau mungkin), tingkat kemampuan (tinggi, sedang, rendah) dan sebagainya (Slavin, 2005).

Hasil penelitian Nasution (2010) menunjukkan Pengaruh softwere macromedia flash pada kooperatif tipe TAI terhadap pokok bahasan Termokimia

dapat meningkatkan hasil belajar dengan nilai efektifitas sebesar 58,75 %. Sementara hasil penelitian Silitonga (2006) mengungkapkan Efektivitas penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TAI dapat meningkatkan hasil

belajar siswa dengan thit> ttabel yaitu 4,80> 1,26. Purba (2010) juga melakukan penelitian tentang Pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan flash carddapat meningkatkan hasil belajar siswa lebih tinggi dari pada pembelajaran konvensional sebesar 20 %.

Model pembelajaran kooperatif lainyang dapat meningkatkan hasil belajar

siswa adalah model pembelajaran Course Review Horay (CRH). Berdasarkan

hasil penelitian oleh Mustaghfiroh, S.Pd (2010), yang dilakukannya bahwa

penggunaan diskusi Course Review Horay dalam pembelajaran matematika dapat

meningkatkan motivasi belajar siswa di kelas VIIB SMP IT Masjid Syuhada.Hal

ini dapat ditunjukkan dengan siswa yang senang dan antusias dalam mengikuti

pembelajaran matematika.Peserta didik lebih optimis dan tidak takut salah dalam

menjawab pertanyaan dari guru. Peserta didik juga mampu bekerjasama dalam

satu kelompok dalam berdiskusi.

Dari penelitian Refi Yuanita (2012) Peningkatan penerapan model

pembelajaran kooperatif Course Review Horay (CRH) dapat meningkatkan hasil

belajar siswa pada pokok bahasan ksp di kelas XI SMA Negeri 5 Pekanbaru

(16)

4

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Desi Anggraeni (2011) Hasil

belajar siswa mengalami peningkatan pada setiap siklusnya.Persentaseketuntasan

belajar pada siklus I sebesar 44%, pada siklus II sebesar 67%, dan pada siklusIII

sebesar 93%.Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kualitas pembelajaran

IPSmengalami peningkatan.

Menurut Trianto (2010), selain model pembelajaran, pekerjaan rumah juga

mempengaruhi hasil belajar siswa. Pekerjaan rumah adalah suatu tugas yang lazim

diberikan guru kepada siswa dan merupakan bagian dalam proses belajar

mengajar. Waktu belajar siswa di kelas hanya sekitar tujuh jam dalam setiap hari,

sedangkan selebihnya merupakan waktu luang siswa. Oleh karena waktu untuk

menyampaikan materi di kelas kurang, maka guru dapat memanfaatkan sebagian

waktu luang siswa tersebut dengan jalan memberi tugas di luar jam sekolah.

Materi tata nama dan persamaan reaksi kimia merupakan salah satu materi dalam pelajaran kimia dengan teori dan terdiri dari rumus molekul dan susunan rantai karbon sehingga sering membingungkan siswa dalam memahami susunan rantai karbon tersebut.Permasalahan yang menarik adalah bagaimana dengan pemberian model tetapi dalam media ini siswa dapat mengetahui kekhasan atom karbon maupun sifat dan reaksi-rekasi tata nama dan persamaan reaksi kimiayang bersifat abstrak secara kongkret dan belajar dengan suasana menyenangkan tanpa meninggalkan tujuan belajar sehingga siswa tidak merasa bosan mengikuti proses pembelajaran dan hasil belajar meningkat.

Dari uraian latar belakang masalah di atas, maka penulis ingin melakukan penelitian yang berjudul “Perbandingan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI dan CRHMenggunakan Media Flash card Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan, maka peneliti dapat mengidentifikasi beberapa masalah yaitu:

(17)

5

2. Hasil belajar siswa masih rendah.

3. Masih banyak guru yang belum menggunakan pembelajaran yang variatif dan menarik serta melibatkan aktivitas maupun tanggung jawab siswa. 4. Penggunaan media belajar belum banyak digunakan dalam proses

pembelajaran.

Masalah-masalah yang diidentifikasi tersebut secara keseluruhan tidak memungkinkan sekali terungkap melalui peneliti ini. Maka beberapa masalah tersebut harus dibatasi karena keterbatasan waktu, dana, dan fasilitas yang mendukung peneliti ini.

1.3. Batasan Masalah

Pada penelitian ini masalah dibatasi pada pengaruh pembeajaran kooperatif tipe TAI dan CRH menggunakan media flash card terhadap hasil belajar siswa pada pokok bahasan tata nama senyawa dan persamaan reaksi kimia.

1.4. Rumusan Masalah

Bertitik tolak dari latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah ada perbedaan hasil belajar siswa yang mendapat pembelajaran kooperatif tipe TAI dengan hasil belajar yang mendapat pembelajaran kooperatif tipe CRH menggunakan media flash card pada pokok bahasan tata nama dan persamaan reaksi kimia.

1.5. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan hasil belajar siswa yang mendapat pembelajaran kooperatif tipe TAI dengan media

flash carddibandingkan hasil belajar siswa yang mendapat pembelajaran

kooperatif tipe CRH menggunakan media flash card pada pokok bahasan tata nama dan persamaan reaksi kimia.

1.6. Manfaat Penelitian

(18)

6

2. Bagi guru, untuk meningkatkan tererampilan dalam memilih untuk melaksanakan model pembelajaran yang bervariasi yang dapat memperbaiki sistem pembelajaran, sehingga dapat memberikan pengajaran yang lebih baik kepada siswa serta dapat mengembangkan model TAI dan CRH menggunakan media flash card pada konsep lain.

3. Bagi peneliti, hasil penelitian ini akan menambah wawasan, kemampuan dan pengalaman dalam meningkatkan kompetensi saya sebagai calon guru.

1.7. Defenisi Operasional

Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar. Adanya hasil belajar karena adanya proses belajar mengajar (pembelajaran) dan hasil belajar dapat diketahui melalui tes. Pada penelitian ini hasil belajar dihitung dengan gain yakni selisih antara post test dan pre test.

Pembelajaran kooperatif tipe TAI adalah mengkombinasikan keunggulan kooperatif dan program pengajaran individu, memberikan tekanan pada efek sosial dan belajar kooperatif, dan untuk memecahkan masalah. Adapun tahap-tahap dalam model pembelajaran TAI adalah sebagai berikut: Guru menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa, guru memberikan materi, guru membentuk kelompok kecil yang heterogen, membimbing kelompok bekerja dan belajar, evaluasi, guru memberikan reward/penghargaan.

Pembelajaran kooperatif tipe TAI dalah salah satu model pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur permainan. Aktivitas belajar dengan permainan yang dirancang dalam pembelajaran kooperatif tipe TAI memungkinkan siswa dapat

belajar lebih rileks disamping membutuhkan tanggung jawab, kerja sama, permainan, persaingan sehat dan keterlibatan belajar.

Model pembelajaran kooperatif tipe Course Review Horay (CRH) adalah

merupakan salah satu pembelajaran kooperatif yaitu kegiatan belajar mengajar

dengan cara pengelompokkan siswa ke dalam kelompok-kelompok kecil.

(19)

7

menggunakan kotak yang diisi dengan soal dan diberi nomor untuk menuliskan

jawabannya.Siswa yang paling terdahulu mendapatkan tanda benar langsung

berteriak horay atau yel - yel lainnya.

Media dapat diartikan segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, membangkitkan semangat, perhatian, dan kemampuan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses pembelajaran pada diri siswa. Yang dimaksud flash card dalam penelitian ini adalah kartu yang terbuat dari kertas karton (manila) (210 mm x 200mm, yang200 gr/m2, dibentuk menjadi persegi panjang dengan ukuran 10 x 7 cm, bertuliskan

materi-materi tata nama dan persamaan reaksi kimia.

(20)

47

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan yaitu:

1. Ada perbedaan antara hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe TAI dan CRH menggunakan media flash cardterhadap hasil belajar siswa pada pokok bahasan tata nama dan

persamaan reaksi kimia di kelas X SMA Negeri 1 Lintongnihuta. Dimana hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran kooperatif tipe TAI lebih tinggi dari hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran kooperatif tipe CRH dengan menggunakanmedia flash card. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata peningkatan hasil belajar

eksperiment I>eksperiment II yaitu eksperimen I sebesar 60% dan eksperimen II sebesar 50%.

5.2. Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas maka peneliti menyarankan hal-hal berikut :

1. Bagi guru diharapkan dapat memperbaiki model pembelajaran di sekolah sehingga dapat mengacu peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah khususnya dengan menerapakan pembelajaran kooperatif tipe TAI (TeamAssisted Individualization)dengan media flash card.

2. Dengan model pembelajaran kooperatif tipe TAI dengan flash cardsiswa

akan lebih terarah dan mandiri serta percaya diri dalam belajar sehingga hasil belajarnya meningkat.

(21)

47

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, M., (1998), Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Arikunto, Suharsimi., (2008), Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, PT Bumi Aksara, Jakarta.

Aulia. 2011. Mengajarkan Balita Anda Membaca. Magelang : Intan Media.

Djamarah, B.S., dan Zein, A., (2002), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta..

Dwivedi, A., (2004), Metodologi Penelitian Partisipatif, Pondok Edukasi, Yogyakarta.

Elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pengantar _kimia/Bab_2.pdf ,

http://depdiknas. go.id/jurnal/45/perdikaruru.htm (23 Maret 2006)

http://www.waspada.co./index.php//20.10

Haryati, Mimin., (2007), Model dan Teknik Penilaian Pada Tingkat Satuan Pendidikan, Gunung Persada Press, Jakarta.

Ibrahim, (2000), Pembelajaran Kooperatif. Penerbit Universitas Surabaya, Surabaya.

Karuru, P (20001), Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Dalam Seting Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Kualitas Belajar IPA Siswa SLTP.

Lie, Anita. (2008), Cooperatif Learning, Penerbit Grasindo, Jakarta.

Mustaghfiroh, (2010), Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Melalui Diskusi Course Review Horay Di Kelas VIIB SMP IT Masjid Syuhada Yogyakarta, Vol 1 hal 15

Purba, Santhi, (2010), Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Dengan Media Kartu Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Sistem Periodik Unsur, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Saragih, Verawati., (2010), Perbandingan Pembelajaran Kooperatf Tipe STAD Dengan Kooperatif Tipe TGT Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Pokok Bahasan Hidrokarbon Dikelas X SMA YPK Budi Murni 3 Medan, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Sardiman, (2006), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Rajagafindo Persada, Jakarta.

(22)

48

Dominsur Melalui Pendekatan Belajar Menyenangkan (Learning Game) Dalam Model Kooperatif Tipe STAD, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Silitonga, Fitri N., (2006), Efektifitas Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assited Individualization (T.A.I) Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa di SMA, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Silitonga, P.M., (2011), Statistik Teori dan Aplikasi Dalam Penelitian, FMIPA, Unimed, Medan.

Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Slavin, Robert E., (2005), Cooperative Learning, Theory, Riset and Practive, Nusa Media, Bandung, Medan.

Sudjana., (2002), Metode Statistika, Penerbit Tarsito, Bandung.

Suprijono, A, (2010), Cooperative Learning, Teori Dan Aplikasi Paikem, Surabaya : Pustaka Pelajar

Suyitno., (2009), Menjelajah Pembelajaran Inovatif, Masmedia Buana Pustaka, Jawa Timur.

Tambunan, (2010), Strategi Belajar Mengajar, FMIPA, Unimed, Medan.

Tim Pendidikan Kimia, (2008), Kimia Umum I, FMIPA Unimed: Medan.

Trianto., (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Kencana Perdana Group, Jakarta.

Yashito, Takeuchi, (2012), Buku Teks Penghantar Kimia, Iwanami Publising Company

Referensi

Dokumen terkait

Dalam bab ini akan dikemukakan hal-hal yang berkaitan dengan metode penelitian yaitu tipe penelitian, partisipan penelitian/sumber data, teknik pengumpulan

008 Jumlah alat dan mesin pertanian yang diuji/sertifikasi kesesuaiannya terhadap standar 009 Jumlah teknologi (prototipe, model) mekanisasi pertanian mendukung pengembangan

Begitu juga dengan sifat-sifat yang telah disepakati atau kesesuaian produk untuk aplikasi tertentu tidak dapat disimpulkan dari data yang ada dalam Lembaran Data Keselamatan

CDI (Capasitor Discharge Lgnition) merupakan sistem pengapian pada mesin pembakaran dalam dengan memanfaatkan energi yang disimpan didalam kapasitor yang digunakan

komsumsi energi listrik dari rata-rata pemakaian beban nyala harian pada peralatan yang ada pada Gedung A dan selisih pemakaian energi listrik dari rata-. rata

Selain terpenuhinya faktor-faktor di atas dalam suatu kontrak investasi, juga harus dipastikan ada dan tidaknya unsur-unsur yang bisa membuatnya haram menurut ketentuan

Menyatakan bahwa bantuan Pengadaan Meubelair siswa berupa Meja MEREK : INTEGRAGROUP, TYPE : PRIMA (SD-12.449)sebanyak ...buah dan kursi MEREK : INTEGRAGROUP TYPE : PRIMA

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Nuraeni (2014) dengan jumlah responden sebanyak 215 orang, didapatkan faktor yang paling berpengaruh terhadap perilaku