ANALISIS KEM
LUNG PADA SISWA JURUSAN KRIA
SMK NEGERI 1 BERASTAGI
SKRIPSI
i
ABSTRAK
Emeliana Tarigan. (Nim. 508342013). Analisis Kemampuan Membuat Batik Ikat Celup Teknik Gulung Pada Siswa Jurusan Kria Tekstil SMK Negeri 1 Berastagi.
Skripsi, Medan : Fakultas Teknik UNIMED.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Analisis Kemampuan Membuat Batik Ikat Celup Teknik Gulung Pada Siswa Jurusan Kria Tekstil SMK Negeri 1 Berastagi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yaitu suatu teknik pengumpulan data berupa angka atau nilai untuk mengetahui Kemampuan Membuat Batik Ikat Celup Teknik Gulung Pada Siswa Jurusan Kria Tekstil SMK Negeri 1 Berastagi.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMK Negeri 1 Berastagi Tahun Ajaran 2013/2014 sebanyak 70 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Proportional random sampling yaitu sebanyak 35 orang.
Data penelitian ini dijaring melalui lembar pengamatan untuk Analisis Kemampuan Membuat Batik Ikat Celup Teknik Gulung Pada Siswa Jurusan Kria Tekstil SMK Negeri 1 Berastagi. Berdasarkan hasil uji Kesepakatan Pengamat pada Kemampuan Membuat Batik Ikat Celup Teknik Gulung ditemukan bahwa Fo = 1,938 dikonsultasikan dengan Ftabel pada taraf signifikan 5% dan dk = 4 :
175, diperoleh Ftabel = 2,42, sehingga diketahui Fo < Ft (1,938 < 2,42). Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang berarti antara hasil pengamatan dari kelima orang observer (pengamat) atau dapat diartikan bahwa butir-butir komponen tentang Kemampuan Membuat Batik Ikat Celup Teknik Gulung dapat digunakan untuk menjaring data penelitian
Dalam penelitian ini digunakan rumus identifikasi tingkat kecenderungan variable penelitian. Berdasarkan hasil perhitungan diketahui bahwa : (1). Ketepatan Motif memiliki nilai rata-rata (Mean) sebesar 3,265; (2) Warna memiliki nilai rata (Mean) sebesar 3,149; (3) Pola motif memiliki nilai rata-rata (Mean) sebesar 3,100; (4) Irama memiliki nilai rata-rata-rata-rata (Mean) sebesar 3,315; (5) Kerapian, memiliki nilai rata-rata (Mean) sebesar 3,265263 (6). Kebersihan memiliki nilai rata-rata (Mean) sebesar 3,160. Berdasarkan hasil perhitungan identifikasi tingkat kecenderungan ditemukan bahwa Mo sebesar 3,182 dan Mean ideal sebesar 2,5, maka ditemukan bahwa Mo > Mi (3,182 > 2,5) sehingga dapat disimpulkan bahwa Kemampuan Membuat Batik Ikat Celup Teknik Gulung Pada Siswa Jurusan Kria Tekstil SMK Negeri 1 Berastagi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang melimpahkan
rahmat dan kasih karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Dengan usaha yang maksimal sesuai dengan kemampuan penulis beserta bantuan
dari berbagai pihak, penulis akhirnya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Adapun skripsi ini berjudul: “Analisis Kemampuan Membuat Batik
Ikat Celup Teknik Gulung Pada Siswa Jurusan Kria Tekstil SMK Negeri 1 Berastagi”.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyelesaian skripsi
ini, akan tetapi dengan bantuan dan dukungan dari berbagai pihak terkhusus
kepada Dosen Pembimbing Ibu Dra. Nurmaya Napitu, M.Si yang telah
memberikan waktu berupa arahan dan dorongan kepada penulis, sehingga dapat
terselesaikan dengan baik. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid K, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan.
2. Bapak Prof. Dr. Sumarno, M.Pd selaku Pembantu Dekan I Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan
3. Ibu Dr. Dina Ampera, M.Pd. selaku Ketua Jurusan PKK Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan.
4. Ibu Dra.Fatma Tresno Ingtyas, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan PKK Fakultas
5. Teristimewa untuk Terkasih dan Tersayang yaitu Ayah (Izin Tarigan) dan
Ibunda (Mariana Br. Ginting) yang senantiasa memberi Doa, Dukungan,
Semangat dan Materi kepada penulis dalam menyelesaikan penulisan dan
penyusunan skripsi ini.
6. Ibu Dra. Nurhayati Tanjung, M.Pd selaku Dosen Penguji yang telah
memberikan kritik dan saran kepada penulis dalam perbaikan skripsi.
7. Semua dosen PKK, terkhusus dosen Tata Busana dan staf pegawai yang telah
memberikan ilmu dan bantuan yang bermanfaat kepada penulis.
8. Bapak Drs. Kelion selaku Kepala Sekolah dan Ibu Roslilayanti Harahap, S.Pd
selaku guru bidang studi Batik Ikat Celup yang telah memberikan izin kepada
penulis mengadakan penelitian di Sekolah SMK Negeri 1 Berastagi.
9. Keluarga Besar Tarigan yang telah memberi dukungan, bantuan, dan doa
kepada penulis.
10. Rekan-rekan mahasiswa PKK Tata Busana stambuk 2008, 2009, 2010 yang
bersama-sama berjuang dalam menyelesaikan skripsi.
Akhirnya terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak membantu
dalam menyelesaikan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.
Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa Melimpahkan Berkat Kasih Karunia
kepada kita semua..
Medan, Maret 2015 Penulis,
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang Masalah... 1B. Identifikasi Masalah ... 5
C. Pembatasan Masalah ... 6
D. Perumusan Masalah ... 6
E. Tujuan Penelitian ... 6
F. Manfaat Penelitian ... 7
BAB II KERANGKA TEORITIS, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Kerangka Teoritis 1. Pengertian Batik Ikat Celup ... 8
1.1. Teknik Jumputan ... 9
1.2. Teknik Lipat, Gulung dan Jelujur ... 13
2. Pengertian Kemampuan Membuat Batik Ikat Celup Teknik Gulung ... 15
3. Pengertian Pewarnaan dengan Zat Warna Sintetis... 22
4. Kain Katun ... 26
B. Kerangka Konseptual ... 29
C. Pertanyaan Penelitian... 30
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 31
B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 31
C. Metode Penelitian... 33
D. Definisi Operasional... 33
E. Instrumen Penelitian... 34
F. Uji Kesepakatan Pengamat ... 36
G. Mendeskripsikan Data... 36
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Penyajian Data Penelitian ... 39 B. Deskripsi Data ... 40 C. Temuan Hasil Penelitian ... 56
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ... 59 B. Saran... 59
i
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1 : Jumlah Populasi Penelitian ... 31 2 : Jumlah Sampel Penelitian ... 32 3 : Kisi- kisi Pengamatan Hasil Jadi Ikat Celup Teknik Gulung 35 4 : Data Kemampuan Membuat Batik Ikat Celup Teknik Gulung
Pada Siswa Jurusan Kria Tekstil SMK Negeri 1 Berastagi . 39 5 : Distribusi Frekuensi Kemampuan Membuat Batik Ikat
Celup Teknik Gulung Pada Siswa Jurusan Kria Tekstil
SMK Negeri 1 Berastagi Tahun Ajaran 2014/2015... 40 6 : Hasil Persentase Kemampuan Membuat Batik Ikat Celup
Teknik Gulung Pada Siswa Jurusan Kria Tekstil SMK
Negeri 1 Berastagi... 42 7 : Rangkuman Kemampuan Membuat Batik Ikat Celup
Teknik Gulung Pada Siswa Jurusan Kria Tekstil SMK
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1 : Ikat Mawar ... 9
2 : Ikatan Mawar Berbelit atau Ledakan Matahari... 10
3 : Ikatan Donat atau Mawar Ganda... 10
4 : Ikatan Garis ... 11
5 : Ikatan Garis Ganda... 11
6 : Ikatan Pengerutan... 12
7 : Mengikat Benda ... 12
8 : Teknik Penggumpalan... 13
9 : Proses teknik Gulung Pewarnaan Langsung ... 15
i
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1 : Lembar Pengamatan Kemampuan Membuat Batik
Ikat Celup Teknik Gulung... 62 2 : Data Mentah Uji Coba Pengamatan Kemampuan Membuat
Batik Ikat Celup Teknik Gulung ... 72 3 : Sebaran Skor Pengamatan Kemampuan Membuat Batik
Ikat Celup Teknik Gulung... 74 4 : Perhitungan Uji Kesepakatan Kemampuan Membuat
Batik Ikat Celup Teknik Gulung ... 75 5 : Data Hasil Penelitian... 77 6 : Perhitungan Harga Rata-Rata (M), Standard Deviasi (SD)
dan Distribusi Frekuensi Dari Data Variabel Penelitian ... 78 7 : Persentase Data Kemampuan Membuat Batik Ikat Celup
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Batik Ikat celup merupakan ragam hias kain yang dibentuk melalui proses
celup rintang. Teknik ini disebut juga dengan kerajinan batik yang sudah lama
dikenal di Indonesia. Batik ikat celup dalam bahasa Inggris disebut dengan tie-dye
yang berkembang pada tahun 1960-an. Teknik ikat celup diaplikasikan pada
busana agar terlihat lebih berwarna dan mendapatkan motif yang unik serta
bervariasi. Teknik ikat celup ini telah menjadi trend busana di Indonesia. Busana
yang mendapatkan aplikasi ikat celup sering juga disebut dengan baju Bali,
busana reggae, busana pantai bahkan busana laskar pelangi. Evan (Bulaksumur
Pos, april 2009) mengemukakan bahwa busana dengan motif ikat celup ini
semakin popular di Indonesia dan menghiasi gerai busana di tanah air serta saat
ini mendapatkan perhatian besar terutama karena keindahan ragam hiasnya dalam
rangkaian warna-warni yang menawan. Oleh sebab itu motif yang terdapat pada
ikat celup diperoleh dari penerapan warna-warna pada kain.
Mutafawiqin (2011) mengemukakan bahwa warna akan memberikan
kesan pada busana karena dapat memberikan dampak psikologis dan sugesti
kepada orang yang melihat. Menurut Swasty (2011) bahwa warna memegang
2
atau tujuan dari sebuah karya desain. Warna dapat diperoleh melalui pewarna
buatan dan pewarna alami.
Menurut Tati (2010) bahwa ikat celup adalah salah satu cara pemberian
motif di atas kain yang dilakukan dengan cara mengisi kain, melipat kain dan
mengikat kain dengan cara tertentu , kemudian mencelup pada larutan zat warna
sehingga akan terjadi reaksi antara serat tekstil dan zat warnanya. Perbedaan cara
mengisi, melipat, menggulung dan mengikat kain akan menghasilkan warna dan
motif yang berbeda. Dengan cara ini dapat tercipta ribuan motif. Kemampuan
dalam membuat teknik ikat celup dapat diperoleh melalui proses pembelajaran
dan pendidikan.
Pendidikan merupakan suatu usaha untuk menumbuhkan manusia yang
mempunyai sikap dan perilaku kreatif dan inovatif. Pendidikan Menengah
Kejuruan (SMK) adalah satu diantara lembaga pendidikan formal yang
menyelenggarakan pendidikan kejuruan yang bertujuan mendidik dan
mempersiapkan tenaga kerja terampil sesuai keahlian, satu diantaranya adalah
bidang keahlian kria tekstil. SMK Negeri 1 Berastagi adalah lembaga yang
membina program studi keahlian Kria Tekstil yang bertujuan untuk mendidik dan
membekali peserta didik agar dapat bekerja baik secara mandiri atau mengisi
lowongan pekerjaan, memilih karir, berkompetensi dan mengembangkan sikap
profesional dalam program keahlian Kria Tekstil.
SMK Negeri 1 Berastagi merupakan Sekolah Menengah Kejuruan di
3
berkarya, terutama dalam pembuatan ikat celup. Dengan mempelajari Ikat celup,
maka siswa dituntut untuk mampu menciptakan motif yang bervariasi pada kain
sehingga dapat menghasilkan suatu karya yang berbeda dengan yang lain serta
memiliki nilai estetika yang tinggi. Hal ini tentunya harus dapat dikembangkan
dan diproduksi menjadi salah satu produk unggulan terutama di Kabupaten Karo.
Oleh sebab itu untuk lebih meningkatkan karya siswa tersebut, maka peserta didik
Program Keahlian Kria Tekstil dibebankan pada mata pelajaran Batik ikat celup.
Pada mata pelajaran ini, siswa diharapkan memiliki kemampuan dalam membuat
pola kria tekstil dengan teknik ikat celup untuk menghasilkan produk kain yang
berkualitas.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil batik ikat celup siswa
pada kain diharapkan bukan hanya sekedar dapat menciptakan motif pada kain,
tetapi diharapkan siswa dapat menghasilkan motif dengan memperhatikan
ketepatan letak motif, keseimbangan proporsi warna pada kain, proses pengikatan
kain serta memiliki nilai estetika yang tinggi.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru bidang studi Ikat Celup Ibu
Nur Asiah pada tanggal 15 Agustus 2014 yang menjelaskan bahwa siswa telah
melakukan praktek Batik Ikat Celup dengan menggunakan berbagai pewarnaan
baik pewarna alami maupun pewarna tekstil dengan menggunakan teknik
Jumputan yaitu motif dibentuk berupa lingkaran-lingkaran yang dibuat dari
bentuk batu, kelereng dan koin serta benda-benda lain yang diikat dengan
4
digunakan oleh SMK Negeri 1 Berastagi pada mata pelajaran Ikat Celup siswa
dituntut harus memiliki kemampuan dalam membuat batik ikat celup dengan
menggunakan teknik jumputan, teknik lipat, jelujur dan teknik ikat gulung. Oleh
karena itu, peneliti melihat adanya kesenjangan antara kenyataan dengan harapan,
yaitu pembelajaran Batik Ikat Celup sangat terbatas hanya pada teknik jumputan,
sehingga siswa tidak mengetahui ikat celup dengan teknik jelujur maupun teknik
ikat gulung. Teknik gulung tidak diterapkan pada pembelajaran tentunya
dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain keterbatasan waktu, adanya
pemahaman bahwa ikat celup hanya terbatas pada jumputan, keterbatasan
pengetahuan dan lain sebagainya. Oleh karena itu, peneliti hendak melakukan
penelitian dengan menggunakan Teknik Gulung, sehingga siswa memiliki
kemampuan dalam mengaplikasikan berbagai teknik yang termasuk dalam ikat
celup lainnya sehingga dapat menambah pengetahuan dan keterampilan siswa.
Teknik gulung dilakukan dengan cara merentangkan permukaan kain
kemudian membuat lipatan dengan cara menggulung kain kemudian diikat
menggunakan tali, lalu dicelupkan ke dalam larutan warna sehingga terbentuklah
pola lingkaran dengan motif garis-garis yang diperoleh dari hasil lipatan kain dan
ikatan tali. Melalui penelitian ini, maka peneliti merasa tertarik untuk mengetahui
sejauhmana kemampuan siswa dalam menerapkan ikat celup teknik gulung.
Kemampuan merupakan kekuatan ataupun kesanggupan yang dimiliki seseorang
untuk menyelesaikan suatu pekerjaan berdasarkan teknik, cara maupun sesuai
dengan prosedur kerja yang telah ditetapkan, sehingga dapat menghasilkan motif
5
uraian di atas maka peneliti merasa tertarik untuk meneliti tentang : “Analisis
Kemampuan Membuat Batik Ikat Celup Teknik Gulung Pada Siswa Jurusan Kria
TekstilSMK Negeri 1 Berastagi ”.
B. Identifikasi Masalah
Sebagaimana yang telah diuraikan pada latar belakang masalah
permasalahan yang terkait dengan judul penulisan ini cukup banyak, dan dapat
diidentifikasi masalahnya adalah sebagai berikut :
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi Kemampuan membuat Batik Ikat Celup
teknik gulung dari siswa kelas XI Jurusan Kria Tekstil SMK Negeri 1
Berastagi.
2. Kemampun siswa dalam menciptakan motif-motif Batik Ikat Celup yang
belum maksimal.
3. Kemampuan siswa menciptakan motif-motif Batik Ikat Celup belum
sesuai dengan prosedur kerja yang telah ditetapkan.
4. Keterbatasan Pengetahuan tentang Batik ikat celup teknik gulung sehingga
tidak diterapkannya teknik ikat gulung pada SMK Negeri 1 Berastagi.
5. Sarana dan prasarana belum lengkap untuk membuat teknik ikat gulung
dari siswa kelas XI Jurusan Kria Tekstil SMK Negeri 1 Berastagi.
6. Hasil Kemampuan membuat Batik Ikat Celup belum sesuai dengan
6
C. Pembatasan Masalah
Mengingat kompleksnya permasalahan pada identifikasi masalah di atas
dan keterbatasan untuk meneliti keseluruhan permasalahan yang ada, maka
peneliti membatasi masalah pada subjek penelitian merupakan siswa kelas XI
Jurusan Kria Tekstil SMK Negeri 1 Berastagi. Pelaksanaan Ikat celup yang
digunakan dibatasi pada teknik ikat gulung dengan menggunakan zat warna
sintetis atau kimiawi yaitu Naphtol, serta kain yang digunakan adalah kain Katun
merk Prima dengan ukuran 50 x 50 cm.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah dan pembatasan masalah
diatas, maka masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :
“Bagaimanakah Tingkat Kemampuan membuat Batik ikat celup teknik gulung
dari siswa kelas XI Jurusan Kria Tekstil SMK Negeri 1 Berastagi?”
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : “Untuk Mengetahui Tingkat
Kemampuan membuat Batik ikat celup teknik gulung dari siswa kelas XI Jurusan
7
F. Manfaat Penelitian
Adapun Manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Sebagai bahan informasi bagi siswa bahwa Batik ikat celup tidak hanya
terbatas pada teknik jumputan, namun terdapat teknik ikat gulung yang
dapat diaplikasikan dengan berbagai cara pengikatan dan pemberian
warna.
2. Sebagai bahan masukan bagi para guru SMK Negeri 1 Berastagi bahwa
pentingnya melakukan dan mempraktekkan berbagai teknik Batik Ikat
Celup seperti teknik lipat, ikat gulung dan jelujur.
3. Sebagai penambah wawasan pengetahuan bagi pembaca tentang hubungan
pengetahuan Teknik Pengikatan dengan kemampuan membuat teknik
Gulung.
4. Sebagai bahan masukan bagi peneliti lain yang bermaksud mengadakan
penelitian pada permasalahan yang sama atau berhubungan dengan
39
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan pada bab IV, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut :
Tingkat Kemampuan Membuat Batik Ikat Celup Teknik Gulung Pada Siswa
Jurusan Kria Tekstil SMK Negeri 1 Berastagi cenderung tinggi karena harga Mi
Mi = 2,5 sedangkan harga Mo = 3,182. Maka berdasarkan ketentuan identifikasi
tingkat kecenderungan variable penelitian bahwa Jika M0 > Mi, maka variabel
tersebut cenderung tinggi.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan tersebut diatas, maka sebagai tindak lanjut
penelitian ini disarankan hal-hal sebagai berikut :
1. Diharapkan kepada Guru Mata Pelajaran Batik Ikat Celup untuk dapat
menggunakan strategi pembelajaran yang tepat dan menarik sesuai dengan
kompetensi yang diharapkan sehingga dapat meningkatkan motivasi dan
kreativitas siswa.
2. Diharapkan kepada pihak pengelola SMK Negeri 1 Berastagi untuk
melengkapi sarana dan prasarana belajar yang dapat meningkatkan
40
3. Sebagai bahan masukan bagi siswa untuk meningkatkan kemampuan dalam
membuat Batik Ikat Celup khususnya teknik gulung agar dapat mengelola
atau membuka lapangan kerja di bidang batik.
4. Perlu dilakukan penelitian lanjutan guna memberikan masukan yang baik
61
DAFTAR PUSTAKA
Ampera, D.dkk (2010). Desain Tekstil. Diktat: UNIMED
Arikunto, S (2005). Pengantar Evaluasi Pendidikan .Jakarta : Rineka Cipta.
Gie, Liang (2001). Cara Belajar Yang Efisien. Yogyakarta : Gajah Mada University Press.
Joko, Dwi Handoyo. (2008). Batik dan Jumputan. Yogyakarta: Macanan Jaya Cemerlang.
Margono (2000). Metode Penelitian. Jakarta :Rineka Cipta.
Munandar. (2004). Mengembangkan Bakat Dan Kreatifitas Anak Sekolah,
Petunjuk Bagi Guru Dan Orang Tua. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Noor, Fitrihana. (2007). Teknik Eksplorasi Zat Pewarna Alam Dari Tanaman Di
Sekitar Kita Untuk Pencelupan Bahan Tekstil. Yogyakarta : Universitas
Negeri Yogyakarta
Notoatmodjo, Soekidjo (2007). Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Rineka Cipta
Poerwadarminta, W.J.S. (2002). Kamus Besar Bahas Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka
Rismawati (2012). Tehnologi Pewarnaan Alami Untuk Tekstil di Jawa. Jakarta: Rineka Cipta
Soekamto (2007). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : Rajawali Pers
Sudarsono dan Sulaiman. (2003). Kamus Pendidikan dan Pengajaran Umum. Bandung: Tarsito.
Sudjana, N. (2009). Teknik Analisis Regresi Dan Korelasi. Bandung : Tarsito
Sumiati (2010). Citarasa Tinggi Batik Alami. Jakarta : PT. Pradnya Paramita