• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KEMAMPUAN MEMBUAT BATIK IKAT CELUP TEKNIK GULUNG PADA SISWA JURUSAN KRIA TEKSTIL SMK NEGERI 1 BERASTAGI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS KEMAMPUAN MEMBUAT BATIK IKAT CELUP TEKNIK GULUNG PADA SISWA JURUSAN KRIA TEKSTIL SMK NEGERI 1 BERASTAGI."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KEM

LUNG PADA SISWA JURUSAN KRIA

SMK NEGERI 1 BERASTAGI

SKRIPSI

(2)
(3)
(4)
(5)

i

ABSTRAK

Emeliana Tarigan. (Nim. 508342013). Analisis Kemampuan Membuat Batik Ikat Celup Teknik Gulung Pada Siswa Jurusan Kria Tekstil SMK Negeri 1 Berastagi.

Skripsi, Medan : Fakultas Teknik UNIMED.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Analisis Kemampuan Membuat Batik Ikat Celup Teknik Gulung Pada Siswa Jurusan Kria Tekstil SMK Negeri 1 Berastagi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yaitu suatu teknik pengumpulan data berupa angka atau nilai untuk mengetahui Kemampuan Membuat Batik Ikat Celup Teknik Gulung Pada Siswa Jurusan Kria Tekstil SMK Negeri 1 Berastagi.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMK Negeri 1 Berastagi Tahun Ajaran 2013/2014 sebanyak 70 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Proportional random sampling yaitu sebanyak 35 orang.

Data penelitian ini dijaring melalui lembar pengamatan untuk Analisis Kemampuan Membuat Batik Ikat Celup Teknik Gulung Pada Siswa Jurusan Kria Tekstil SMK Negeri 1 Berastagi. Berdasarkan hasil uji Kesepakatan Pengamat pada Kemampuan Membuat Batik Ikat Celup Teknik Gulung ditemukan bahwa Fo = 1,938 dikonsultasikan dengan Ftabel pada taraf signifikan 5% dan dk = 4 :

175, diperoleh Ftabel = 2,42, sehingga diketahui Fo < Ft (1,938 < 2,42). Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang berarti antara hasil pengamatan dari kelima orang observer (pengamat) atau dapat diartikan bahwa butir-butir komponen tentang Kemampuan Membuat Batik Ikat Celup Teknik Gulung dapat digunakan untuk menjaring data penelitian

Dalam penelitian ini digunakan rumus identifikasi tingkat kecenderungan variable penelitian. Berdasarkan hasil perhitungan diketahui bahwa : (1). Ketepatan Motif memiliki nilai rata-rata (Mean) sebesar 3,265; (2) Warna memiliki nilai rata (Mean) sebesar 3,149; (3) Pola motif memiliki nilai rata-rata (Mean) sebesar 3,100; (4) Irama memiliki nilai rata-rata-rata-rata (Mean) sebesar 3,315; (5) Kerapian, memiliki nilai rata-rata (Mean) sebesar 3,265263 (6). Kebersihan memiliki nilai rata-rata (Mean) sebesar 3,160. Berdasarkan hasil perhitungan identifikasi tingkat kecenderungan ditemukan bahwa Mo sebesar 3,182 dan Mean ideal sebesar 2,5, maka ditemukan bahwa Mo > Mi (3,182 > 2,5) sehingga dapat disimpulkan bahwa Kemampuan Membuat Batik Ikat Celup Teknik Gulung Pada Siswa Jurusan Kria Tekstil SMK Negeri 1 Berastagi

(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang melimpahkan

rahmat dan kasih karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Dengan usaha yang maksimal sesuai dengan kemampuan penulis beserta bantuan

dari berbagai pihak, penulis akhirnya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Adapun skripsi ini berjudul: “Analisis Kemampuan Membuat Batik

Ikat Celup Teknik Gulung Pada Siswa Jurusan Kria Tekstil SMK Negeri 1 Berastagi”.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyelesaian skripsi

ini, akan tetapi dengan bantuan dan dukungan dari berbagai pihak terkhusus

kepada Dosen Pembimbing Ibu Dra. Nurmaya Napitu, M.Si yang telah

memberikan waktu berupa arahan dan dorongan kepada penulis, sehingga dapat

terselesaikan dengan baik. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima

kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid K, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Teknik

Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Prof. Dr. Sumarno, M.Pd selaku Pembantu Dekan I Fakultas Teknik

Universitas Negeri Medan

3. Ibu Dr. Dina Ampera, M.Pd. selaku Ketua Jurusan PKK Fakultas Teknik

Universitas Negeri Medan.

4. Ibu Dra.Fatma Tresno Ingtyas, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan PKK Fakultas

(7)

5. Teristimewa untuk Terkasih dan Tersayang yaitu Ayah (Izin Tarigan) dan

Ibunda (Mariana Br. Ginting) yang senantiasa memberi Doa, Dukungan,

Semangat dan Materi kepada penulis dalam menyelesaikan penulisan dan

penyusunan skripsi ini.

6. Ibu Dra. Nurhayati Tanjung, M.Pd selaku Dosen Penguji yang telah

memberikan kritik dan saran kepada penulis dalam perbaikan skripsi.

7. Semua dosen PKK, terkhusus dosen Tata Busana dan staf pegawai yang telah

memberikan ilmu dan bantuan yang bermanfaat kepada penulis.

8. Bapak Drs. Kelion selaku Kepala Sekolah dan Ibu Roslilayanti Harahap, S.Pd

selaku guru bidang studi Batik Ikat Celup yang telah memberikan izin kepada

penulis mengadakan penelitian di Sekolah SMK Negeri 1 Berastagi.

9. Keluarga Besar Tarigan yang telah memberi dukungan, bantuan, dan doa

kepada penulis.

10. Rekan-rekan mahasiswa PKK Tata Busana stambuk 2008, 2009, 2010 yang

bersama-sama berjuang dalam menyelesaikan skripsi.

Akhirnya terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak membantu

dalam menyelesaikan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.

Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa Melimpahkan Berkat Kasih Karunia

kepada kita semua..

Medan, Maret 2015 Penulis,

(8)

DAFTAR ISI

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Pembatasan Masalah ... 6

D. Perumusan Masalah ... 6

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II KERANGKA TEORITIS, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Kerangka Teoritis 1. Pengertian Batik Ikat Celup ... 8

1.1. Teknik Jumputan ... 9

1.2. Teknik Lipat, Gulung dan Jelujur ... 13

2. Pengertian Kemampuan Membuat Batik Ikat Celup Teknik Gulung ... 15

3. Pengertian Pewarnaan dengan Zat Warna Sintetis... 22

4. Kain Katun ... 26

B. Kerangka Konseptual ... 29

C. Pertanyaan Penelitian... 30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 31

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 31

C. Metode Penelitian... 33

D. Definisi Operasional... 33

E. Instrumen Penelitian... 34

F. Uji Kesepakatan Pengamat ... 36

G. Mendeskripsikan Data... 36

(9)

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Penyajian Data Penelitian ... 39 B. Deskripsi Data ... 40 C. Temuan Hasil Penelitian ... 56

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 59 B. Saran... 59

(10)

i

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1 : Jumlah Populasi Penelitian ... 31 2 : Jumlah Sampel Penelitian ... 32 3 : Kisi- kisi Pengamatan Hasil Jadi Ikat Celup Teknik Gulung 35 4 : Data Kemampuan Membuat Batik Ikat Celup Teknik Gulung

Pada Siswa Jurusan Kria Tekstil SMK Negeri 1 Berastagi . 39 5 : Distribusi Frekuensi Kemampuan Membuat Batik Ikat

Celup Teknik Gulung Pada Siswa Jurusan Kria Tekstil

SMK Negeri 1 Berastagi Tahun Ajaran 2014/2015... 40 6 : Hasil Persentase Kemampuan Membuat Batik Ikat Celup

Teknik Gulung Pada Siswa Jurusan Kria Tekstil SMK

Negeri 1 Berastagi... 42 7 : Rangkuman Kemampuan Membuat Batik Ikat Celup

Teknik Gulung Pada Siswa Jurusan Kria Tekstil SMK

(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1 : Ikat Mawar ... 9

2 : Ikatan Mawar Berbelit atau Ledakan Matahari... 10

3 : Ikatan Donat atau Mawar Ganda... 10

4 : Ikatan Garis ... 11

5 : Ikatan Garis Ganda... 11

6 : Ikatan Pengerutan... 12

7 : Mengikat Benda ... 12

8 : Teknik Penggumpalan... 13

9 : Proses teknik Gulung Pewarnaan Langsung ... 15

(12)

i

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 : Lembar Pengamatan Kemampuan Membuat Batik

Ikat Celup Teknik Gulung... 62 2 : Data Mentah Uji Coba Pengamatan Kemampuan Membuat

Batik Ikat Celup Teknik Gulung ... 72 3 : Sebaran Skor Pengamatan Kemampuan Membuat Batik

Ikat Celup Teknik Gulung... 74 4 : Perhitungan Uji Kesepakatan Kemampuan Membuat

Batik Ikat Celup Teknik Gulung ... 75 5 : Data Hasil Penelitian... 77 6 : Perhitungan Harga Rata-Rata (M), Standard Deviasi (SD)

dan Distribusi Frekuensi Dari Data Variabel Penelitian ... 78 7 : Persentase Data Kemampuan Membuat Batik Ikat Celup

(13)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Batik Ikat celup merupakan ragam hias kain yang dibentuk melalui proses

celup rintang. Teknik ini disebut juga dengan kerajinan batik yang sudah lama

dikenal di Indonesia. Batik ikat celup dalam bahasa Inggris disebut dengan tie-dye

yang berkembang pada tahun 1960-an. Teknik ikat celup diaplikasikan pada

busana agar terlihat lebih berwarna dan mendapatkan motif yang unik serta

bervariasi. Teknik ikat celup ini telah menjadi trend busana di Indonesia. Busana

yang mendapatkan aplikasi ikat celup sering juga disebut dengan baju Bali,

busana reggae, busana pantai bahkan busana laskar pelangi. Evan (Bulaksumur

Pos, april 2009) mengemukakan bahwa busana dengan motif ikat celup ini

semakin popular di Indonesia dan menghiasi gerai busana di tanah air serta saat

ini mendapatkan perhatian besar terutama karena keindahan ragam hiasnya dalam

rangkaian warna-warni yang menawan. Oleh sebab itu motif yang terdapat pada

ikat celup diperoleh dari penerapan warna-warna pada kain.

Mutafawiqin (2011) mengemukakan bahwa warna akan memberikan

kesan pada busana karena dapat memberikan dampak psikologis dan sugesti

kepada orang yang melihat. Menurut Swasty (2011) bahwa warna memegang

(14)

2

atau tujuan dari sebuah karya desain. Warna dapat diperoleh melalui pewarna

buatan dan pewarna alami.

Menurut Tati (2010) bahwa ikat celup adalah salah satu cara pemberian

motif di atas kain yang dilakukan dengan cara mengisi kain, melipat kain dan

mengikat kain dengan cara tertentu , kemudian mencelup pada larutan zat warna

sehingga akan terjadi reaksi antara serat tekstil dan zat warnanya. Perbedaan cara

mengisi, melipat, menggulung dan mengikat kain akan menghasilkan warna dan

motif yang berbeda. Dengan cara ini dapat tercipta ribuan motif. Kemampuan

dalam membuat teknik ikat celup dapat diperoleh melalui proses pembelajaran

dan pendidikan.

Pendidikan merupakan suatu usaha untuk menumbuhkan manusia yang

mempunyai sikap dan perilaku kreatif dan inovatif. Pendidikan Menengah

Kejuruan (SMK) adalah satu diantara lembaga pendidikan formal yang

menyelenggarakan pendidikan kejuruan yang bertujuan mendidik dan

mempersiapkan tenaga kerja terampil sesuai keahlian, satu diantaranya adalah

bidang keahlian kria tekstil. SMK Negeri 1 Berastagi adalah lembaga yang

membina program studi keahlian Kria Tekstil yang bertujuan untuk mendidik dan

membekali peserta didik agar dapat bekerja baik secara mandiri atau mengisi

lowongan pekerjaan, memilih karir, berkompetensi dan mengembangkan sikap

profesional dalam program keahlian Kria Tekstil.

SMK Negeri 1 Berastagi merupakan Sekolah Menengah Kejuruan di

(15)

3

berkarya, terutama dalam pembuatan ikat celup. Dengan mempelajari Ikat celup,

maka siswa dituntut untuk mampu menciptakan motif yang bervariasi pada kain

sehingga dapat menghasilkan suatu karya yang berbeda dengan yang lain serta

memiliki nilai estetika yang tinggi. Hal ini tentunya harus dapat dikembangkan

dan diproduksi menjadi salah satu produk unggulan terutama di Kabupaten Karo.

Oleh sebab itu untuk lebih meningkatkan karya siswa tersebut, maka peserta didik

Program Keahlian Kria Tekstil dibebankan pada mata pelajaran Batik ikat celup.

Pada mata pelajaran ini, siswa diharapkan memiliki kemampuan dalam membuat

pola kria tekstil dengan teknik ikat celup untuk menghasilkan produk kain yang

berkualitas.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil batik ikat celup siswa

pada kain diharapkan bukan hanya sekedar dapat menciptakan motif pada kain,

tetapi diharapkan siswa dapat menghasilkan motif dengan memperhatikan

ketepatan letak motif, keseimbangan proporsi warna pada kain, proses pengikatan

kain serta memiliki nilai estetika yang tinggi.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru bidang studi Ikat Celup Ibu

Nur Asiah pada tanggal 15 Agustus 2014 yang menjelaskan bahwa siswa telah

melakukan praktek Batik Ikat Celup dengan menggunakan berbagai pewarnaan

baik pewarna alami maupun pewarna tekstil dengan menggunakan teknik

Jumputan yaitu motif dibentuk berupa lingkaran-lingkaran yang dibuat dari

bentuk batu, kelereng dan koin serta benda-benda lain yang diikat dengan

(16)

4

digunakan oleh SMK Negeri 1 Berastagi pada mata pelajaran Ikat Celup siswa

dituntut harus memiliki kemampuan dalam membuat batik ikat celup dengan

menggunakan teknik jumputan, teknik lipat, jelujur dan teknik ikat gulung. Oleh

karena itu, peneliti melihat adanya kesenjangan antara kenyataan dengan harapan,

yaitu pembelajaran Batik Ikat Celup sangat terbatas hanya pada teknik jumputan,

sehingga siswa tidak mengetahui ikat celup dengan teknik jelujur maupun teknik

ikat gulung. Teknik gulung tidak diterapkan pada pembelajaran tentunya

dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain keterbatasan waktu, adanya

pemahaman bahwa ikat celup hanya terbatas pada jumputan, keterbatasan

pengetahuan dan lain sebagainya. Oleh karena itu, peneliti hendak melakukan

penelitian dengan menggunakan Teknik Gulung, sehingga siswa memiliki

kemampuan dalam mengaplikasikan berbagai teknik yang termasuk dalam ikat

celup lainnya sehingga dapat menambah pengetahuan dan keterampilan siswa.

Teknik gulung dilakukan dengan cara merentangkan permukaan kain

kemudian membuat lipatan dengan cara menggulung kain kemudian diikat

menggunakan tali, lalu dicelupkan ke dalam larutan warna sehingga terbentuklah

pola lingkaran dengan motif garis-garis yang diperoleh dari hasil lipatan kain dan

ikatan tali. Melalui penelitian ini, maka peneliti merasa tertarik untuk mengetahui

sejauhmana kemampuan siswa dalam menerapkan ikat celup teknik gulung.

Kemampuan merupakan kekuatan ataupun kesanggupan yang dimiliki seseorang

untuk menyelesaikan suatu pekerjaan berdasarkan teknik, cara maupun sesuai

dengan prosedur kerja yang telah ditetapkan, sehingga dapat menghasilkan motif

(17)

5

uraian di atas maka peneliti merasa tertarik untuk meneliti tentang : “Analisis

Kemampuan Membuat Batik Ikat Celup Teknik Gulung Pada Siswa Jurusan Kria

TekstilSMK Negeri 1 Berastagi ”.

B. Identifikasi Masalah

Sebagaimana yang telah diuraikan pada latar belakang masalah

permasalahan yang terkait dengan judul penulisan ini cukup banyak, dan dapat

diidentifikasi masalahnya adalah sebagai berikut :

1. Faktor-faktor yang mempengaruhi Kemampuan membuat Batik Ikat Celup

teknik gulung dari siswa kelas XI Jurusan Kria Tekstil SMK Negeri 1

Berastagi.

2. Kemampun siswa dalam menciptakan motif-motif Batik Ikat Celup yang

belum maksimal.

3. Kemampuan siswa menciptakan motif-motif Batik Ikat Celup belum

sesuai dengan prosedur kerja yang telah ditetapkan.

4. Keterbatasan Pengetahuan tentang Batik ikat celup teknik gulung sehingga

tidak diterapkannya teknik ikat gulung pada SMK Negeri 1 Berastagi.

5. Sarana dan prasarana belum lengkap untuk membuat teknik ikat gulung

dari siswa kelas XI Jurusan Kria Tekstil SMK Negeri 1 Berastagi.

6. Hasil Kemampuan membuat Batik Ikat Celup belum sesuai dengan

(18)

6

C. Pembatasan Masalah

Mengingat kompleksnya permasalahan pada identifikasi masalah di atas

dan keterbatasan untuk meneliti keseluruhan permasalahan yang ada, maka

peneliti membatasi masalah pada subjek penelitian merupakan siswa kelas XI

Jurusan Kria Tekstil SMK Negeri 1 Berastagi. Pelaksanaan Ikat celup yang

digunakan dibatasi pada teknik ikat gulung dengan menggunakan zat warna

sintetis atau kimiawi yaitu Naphtol, serta kain yang digunakan adalah kain Katun

merk Prima dengan ukuran 50 x 50 cm.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah dan pembatasan masalah

diatas, maka masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :

“Bagaimanakah Tingkat Kemampuan membuat Batik ikat celup teknik gulung

dari siswa kelas XI Jurusan Kria Tekstil SMK Negeri 1 Berastagi?”

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : “Untuk Mengetahui Tingkat

Kemampuan membuat Batik ikat celup teknik gulung dari siswa kelas XI Jurusan

(19)

7

F. Manfaat Penelitian

Adapun Manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Sebagai bahan informasi bagi siswa bahwa Batik ikat celup tidak hanya

terbatas pada teknik jumputan, namun terdapat teknik ikat gulung yang

dapat diaplikasikan dengan berbagai cara pengikatan dan pemberian

warna.

2. Sebagai bahan masukan bagi para guru SMK Negeri 1 Berastagi bahwa

pentingnya melakukan dan mempraktekkan berbagai teknik Batik Ikat

Celup seperti teknik lipat, ikat gulung dan jelujur.

3. Sebagai penambah wawasan pengetahuan bagi pembaca tentang hubungan

pengetahuan Teknik Pengikatan dengan kemampuan membuat teknik

Gulung.

4. Sebagai bahan masukan bagi peneliti lain yang bermaksud mengadakan

penelitian pada permasalahan yang sama atau berhubungan dengan

(20)

39

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan pada bab IV, maka dapat

disimpulkan sebagai berikut :

Tingkat Kemampuan Membuat Batik Ikat Celup Teknik Gulung Pada Siswa

Jurusan Kria Tekstil SMK Negeri 1 Berastagi cenderung tinggi karena harga Mi

Mi = 2,5 sedangkan harga Mo = 3,182. Maka berdasarkan ketentuan identifikasi

tingkat kecenderungan variable penelitian bahwa Jika M0 > Mi, maka variabel

tersebut cenderung tinggi.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan tersebut diatas, maka sebagai tindak lanjut

penelitian ini disarankan hal-hal sebagai berikut :

1. Diharapkan kepada Guru Mata Pelajaran Batik Ikat Celup untuk dapat

menggunakan strategi pembelajaran yang tepat dan menarik sesuai dengan

kompetensi yang diharapkan sehingga dapat meningkatkan motivasi dan

kreativitas siswa.

2. Diharapkan kepada pihak pengelola SMK Negeri 1 Berastagi untuk

melengkapi sarana dan prasarana belajar yang dapat meningkatkan

(21)

40

3. Sebagai bahan masukan bagi siswa untuk meningkatkan kemampuan dalam

membuat Batik Ikat Celup khususnya teknik gulung agar dapat mengelola

atau membuka lapangan kerja di bidang batik.

4. Perlu dilakukan penelitian lanjutan guna memberikan masukan yang baik

(22)

61

DAFTAR PUSTAKA

Ampera, D.dkk (2010). Desain Tekstil. Diktat: UNIMED

Arikunto, S (2005). Pengantar Evaluasi Pendidikan .Jakarta : Rineka Cipta.

Gie, Liang (2001). Cara Belajar Yang Efisien. Yogyakarta : Gajah Mada University Press.

Joko, Dwi Handoyo. (2008). Batik dan Jumputan. Yogyakarta: Macanan Jaya Cemerlang.

Margono (2000). Metode Penelitian. Jakarta :Rineka Cipta.

Munandar. (2004). Mengembangkan Bakat Dan Kreatifitas Anak Sekolah,

Petunjuk Bagi Guru Dan Orang Tua. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Noor, Fitrihana. (2007). Teknik Eksplorasi Zat Pewarna Alam Dari Tanaman Di

Sekitar Kita Untuk Pencelupan Bahan Tekstil. Yogyakarta : Universitas

Negeri Yogyakarta

Notoatmodjo, Soekidjo (2007). Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Rineka Cipta

Poerwadarminta, W.J.S. (2002). Kamus Besar Bahas Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka

Rismawati (2012). Tehnologi Pewarnaan Alami Untuk Tekstil di Jawa. Jakarta: Rineka Cipta

Soekamto (2007). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : Rajawali Pers

Sudarsono dan Sulaiman. (2003). Kamus Pendidikan dan Pengajaran Umum. Bandung: Tarsito.

Sudjana, N. (2009). Teknik Analisis Regresi Dan Korelasi. Bandung : Tarsito

Sumiati (2010). Citarasa Tinggi Batik Alami. Jakarta : PT. Pradnya Paramita

Gambar

TabelHalaman
GambarHalaman

Referensi

Dokumen terkait

Mengenai hal ini, apa yang telah dilaku- kan oleh pemerintah Iran bisa dijadikan bahan kajian yang tepat, yaitu karena konsekuensi atas pelarangan perkawinan sesama

Penelitian menggunakan 60 ekor ayam pedaging, dua puluh ekor ayam di awal penelitian diambil darahnya untuk pengamatan titer antibodi asal induk terhadap infeksi virus

Setelah melakukan analisis dan penelitian terhadap sistem yang sedang berjalan pada bagian penjualan dan bagian akuntansi pada PT Trisakti Manunggal Jaya

2 Wakil Dekan Bidang I SALINAN TERKENDALI 02 3 Wakil Dekan Bidang II SALINAN TERKENDALI 03 4 Manajer Pendidikan SALINAN TERKENDALI 04 5 Manajer Riset dan Pengabdian

Mengingat permasalahan yang telah dikemukakan ternyata persepsi konsumen tentang negara asal suatu merek sangatlah penting dalam menimbulkan minat pembelian suatu produk

Dapat dilihat bahwa di setiap saat, grafik amplitudo sel[1,1] pada simulasi tanpa anomali (warna merah) selalu lebih tinggi daripada grafik simulasi dengan anomali.

La ponencia describe en una primera parte los antecedentes políticos e insti- tucionales que condicionaron la actuación de los representantes vascos en la asamblea de Bayona, tanto

Hati-hati dengan setiap perkataan yang keluar dari mulut kita, itu bisa melukai orang lain atau membuat org lain menjadi damai sejahtera. Pilihan itu ada di