• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM-BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR, KERJA SAMA DAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI POKOK KOLOID KELAS XI MA NEGERI 1 MEDAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM-BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR, KERJA SAMA DAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI POKOK KOLOID KELAS XI MA NEGERI 1 MEDAN."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

Oleh:

Khairatun Nisa Manik 4103131032

Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI

Diajukan Untuk MemenuhiSyarat MemperolehGelar Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

KATA PENGANTAR Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu,

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah Subhana wa taala, penguasa alam semesta, karena atas segala rahmat dan ridhaNya yang memberikan nikmat dan hikmah kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai waktu yang direncanakan.

Skripsi ini berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Problem-Based Learning Terhadap Hasil Belajar, Kerja Sama dan Berpikir Kritis Siswa Pada Materi Pokok Koloid Kelas XI MA Negeri 1 Medan” disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Ibu . Dr.IisSitiJahro, M.Si, selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran kepada penulis sejak awal penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Pasar Maulim, M.S, bapakDr. AjatSudrajat, M.Si dan Bapak Drs. KawanSihombing, M.Si, selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan masukan dan saran perbaikan mulai dari rencana penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada BapakProf Dr. RamlanSilaban, M.Si, selaku dosen Pembimbing Akademik serta kepada seluruh Bapak/Ibu dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Kimia FMIPA Unimed yang telah membantu penulis. Terima kasih yang sama juga penulis sampaikan kepada Bapak dan Ibu guru di MA Negeri 1 Medan yang telah membantu penulis dalam penelitian.

(4)

Hafizhah, Juni, Fatimah, Fitri, Rina,Rizka, Desi, Sapnita, Damayanti, Erliza, Eli, Balqis, Dine, dan semua anggota kelas Kimia Dik A 2010 terimakasihuntuk 4 tahunterindah yang telah kalian berikanpadaku. selanjutnyauntuk Kimia Dik B 2010,Kimia Dik C2010 (Putri, sulis, Lidia danNinda) serta adik-adik FMIPA dan bagi semua yang selama ini telah mendoakan kesuksesan bagi penulis yang tidak mungkin penulis sebut satu persatu.

Penulis telah berupaya maksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khazanah ilmu pendidikan. Semoga Allah SWT memberkati dan meridhai kita semua, Amin.

Medan, Agustus2014 Penulis,

(5)

Penerapan Model PembelajaranProblem-Based LearningTerhadap Hasil Belajar, Kerja Sama dan Berpikir Kritis Siswa Pada Materi Pokok Koloid

Kelas XI MANegeri 1 Medan

KhairatunNisaManik (NIM. 4103131032)

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuihasil belajar kimiasiswa yang menggunakan modelpembelajaranProblem-Based Learning di SMA pokok bahasan koloid.Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan desain penelitian two group pre-tes dan pos-tes. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI Semester I MA Negeri 1Medan T.P. 2013/2014 yang berjumlah 285 siswa dan terdiri dari tujuh kelas. Sampel penelitian ini diambil dua kelas yang ditentukan dengan cara randomsampling, yaitu kelas XIIPA5 (sebagai kelas eksperimen) dan kelas XIIPA4 (sebagai kelas kontrol) yang masing-masing kelas berjumlah 45 dan 45 siswa. Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini digunakan tes pilihan berganda yang berjumlah 30 item dengan lima option, yang telah di validkan oleh mahasiswa kemudian diujicobakan untuk mengetahui reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya beda soal. Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalahuji t satupihak.Dari analisa data hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata pretes kelas eksperimen adalah 33,97 dengan standar deviasi 7,08dan nilai rata-rata pretes kelas kontrol adalah 33,12 dengan standar deviasi 7,64.Berdasarkanujibedanyatadenganujistatistik t satupihakdapatdisimpulkanbahwahasil pretest lebih kecildarihasilpost testpadatingkatsignifikan 5%.Sedangkan nilai rata-rata postes kelas eksperimen adalah 81,242 dengan standar deviasi 7,72dan nilai rata-rata postes kelas kontrol

adalah 60,72 dengan standar deviasi

7,86.Berdasarkanujibedanyatadenganujistatistik z dapatdisimpulkanbahwahasil post test lebih besardarihasilpretest padatingkatsignifikan 5%.Dari keduahalinidapat disimpulkan bahwa ada perbedaaan hasil belajar siswa yang

menggunakan model Problem-Based

Learnigdenganhasilbelajardenganmetodeceramah.

(6)
(7)

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan ...i

Riwayat Hidup ...ii

Abstrak ...iii

Kata Pengantar ...iv

Daftar Isi...vi

Daftas Tabel ...viii

Daftar Lampiran ...ix

I. BAB I ( PENDAHULUAN) 1.1.Latar belakang ...1

1.2. Ruang lingkup...5

1.3.Rumusan Masalah...5

1.4.Batasan Masalah ...5

1.5. Tujuan Penelitian ...5

1.6. Manfaat Penelitian ...6

1.7.Definisi operasional ...6

II. BAB II (TINJAUAN PUSTAKA) 2.1. Kerangkan Teoritis Pembelajaran ...7

2.2. Kerangka berpikir ...7

2.3. Model Pembelajaran ...10

2.4. Materi Koloid ...12

2.5. PengertianKoloid...12

2.6. Jenis-jenis Koloid ...12

2.7. Koloid liofil dan Koloid liofob...12

2.8. Sifat-sifat koloid ...13

2.9. Hipotesis Penelitian ...14

III. BAB III ( METODE PENELITIAN) 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ...15

3.2. Populasi dan Sampel ...15

3.2.1. Populasi ...15

(8)

3.3.Variabel Penelitian ...15

3.4.Instrumen Penelitian ...16

3.4.1. Instrumen Tes ...16

3.4.2. Instrumen Non tes ...19

3.5.Rancangan Penelitian ...20

3.6.Tahap Pelaksanaan Penelitian ...22

3.7.Teknik Analisis Data ...24

4. BAB IV (HASIL DAN PEMBAHASAN) 4.1. Hasil Penelitian ...28

4.1.1. Deskripsi Data ...28

4.1.2. Analisa Data Hasil Penelitian ...29

4.1.3. Uji Normalitas ...29

4.1.4. Uji Homogenitas ...29

4.1.5 Uji Hipotesis ...30

4.1.6. Hasil Observasi Afektif ...30

4.2 Pembahasan ... 32

5. BAB V (KESIMPULAN DAN SARAN) 5.1. Kesimpulan ... 33

5.2. Saran ... 33

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1...17

Tabel 3.2 ...19

Tabel 3.3...21

Tabel 3.4...25

Tabel 4.1...29

Tabel 4.2...30

Tabel 4.3...30

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 (Silabus Pembelajaran). ...36

Lampiran 2 (RPP) ...40

Lampiran 3 (soal sebelum divalidasi) ...68

Lampiran 4 (Lembar validasi)...79

Lampiran 5 (soal setelah divalidasi) ...108

Lampiran 6 ( Kunci Jawaban) ...115

Lampiran 7 ( Permasalahan yang ditawarkan) ...116

Lampiran 8 ( Lembar Observasi) ...118

Lampiran 9 ( Validasi Instrumen) ...126

Lampiran 10 (Tingkat kesukaran) ...140

Lampiran 11 (Daya Beda) ...142

Lampiran 12 ( Distruktor) ...144

Lampiran 13(Rekapitulasi soal) ...145

Lampiran 14 (Daftar Nilai Siswa)...149

Lampiran 15 (Uji Normalitas)...153

Lampiran 16 (Uji Homogenitas) ...157

Lampiran 17 (Uji Hipotesis) ...159

Lampiran 18 (Tabel Nilai – Nilai r-Product Moment)...162

Lampiran 19 Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi Kuadrat (X2) ...164

Lampiran 20 Daftar Nilai Persentil untuk Distribusi F ...166

(11)

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Pendidikan yang dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS bertujuan untuk pengembangan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (pasal 3). Hanya dalam kenyatan, justru banyak warga negara yang tidak berakhlak mulia (sejenis korupsi, penyalahgunaan narkoba, dan kekerasan), kurang mandiri (konsumtif), tidak bertanggung jawab, dan kasus lain yang justru bertentangan dengan tujuan pendidikan nasional.

Beberapa kasus di atas menunjukkan bahwa pendidikan kita belum mampu membangun karakter bangsa. Praksis pendidikan yang terjadi di kelas-kelas tidak lebih dari latihan-latihan skolastik, seperti mengenal, membandingkan, melatih, dan menghapal, yakni kemampuan kognitif yang sangat sederhana, di tingkat paling rendah (Daryanto, 2010).

Kualitas pendidikan di Indonesia masih tergolong rendah. Hal ini disebabkan oleh mutu pembelajaran yang masih rendah, bahkan Kualitas penduduk Indonesia berdasarkan Human Development Index 2012 menduduki urutan 121 dari 187 negara yang ada di dunia ( Nn, 2013).

(12)

bersahabat/komunikatif, cinta damai, senang membaca, peduli sosial, peduli lingkungan, dan tanggung jawab.

Penanaman nilai-nilai karakter juga dapat dilakukan melalui ekstra kurikuler. Penanaman nilai-nilai karakter melalui kegiatan ekstra kurikuler meliputi: pembiasaan akhlak mulia, kegiatan Masa Orientasi Sekolah (MOS), kegiatan Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), tata krama dan tata tertib kehidupan sosial sekolah, kepramukaan, upacara bendera, pendidikan pendahuluan bela negara, pendidikan berwawasan kebangsaan, UKS, PMR, serta pencegahan penyalahgunaaan narkoba.

Kata karakter berasal dari bahasa inggris character, artinya watak. Kata ini menjadi semakin populer setelah Mendiknas RI mencanangkan pendidikan berbasis karakter pada saat peringatan Hari Pendidikan Nasional pada tahun 2010. Selain dari segi karakter, kualitas pendidikan di Indonesia masih rendah, hal ini disebabkan oleh mutu pembelajaran yang belum oktimal. Rendahnya mutu pendidikan di Indonesia adalah belum oktimalnya mutu pembelajaran di sekolah. Selain itu ada beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya mutu pembelajaran, di antaranya: guru belum menggunakan model, strategi, metode, dan media pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan belajar siswa. Pembelajaran yang terlaksana di sekolah masih cenderung menggunakan metode konvensional dan pembelajaran masih berpusat pada guru sehingga siswa tidak aktif dan cenderung bosan.

(13)

Selain upaya di atas, pemerintah juga berupaya memperbaiki kualitas pembelajaran di Indonesia dengan memperbaiki kurikulum. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Dalam perjalanan sejarah sejak tahun 1945, kurikulum pendidikan nasional telah mengalami perubahan, yaitu pada tahun 1947, 1952, 1964, 1968, 1975, 1984, 1994, dan 2004, 2006 serta yang terbaru adalah kurikulum 2013( Taqwim islami, 2013).

Pada kurikulum 2013 mulai dikembangkan pendidikan berkarkter. Adapun model pembelajaran yang ditawarkan pada kurikulum ini adalah beberapa diantaranya model pembelajaran Discovery learning, model pembelajaran berbasis proyek.

Pembelajaran berbasis masalah (problem-based learning) merupakan salah satu model pembelajaran inovatif yang dapat memberi kondisi belajar aktif kepada siswa. PBL adalah suatu model pembelajaran yang melibatkan siswa untuk memcahkan suatu masalah melalui tahap-tahap metode ilmiah sehingga siswa daat mempelajari pengetahuan yang berhubungan dengan masalah tersebut sekaligus memiliki keterampilan untuk memecahkan suatu masalah (Ward, 2002; Stepien, dkk,. 1993). Boud dan felleti, (1997), Fogarty (1197) menyatakan bahwa PBL adalah suatu pendekatan pembelajaran dengan membuat konfrontasi kepada pebelajar (siswa/ mahasiswa) dengan masalah-masalah praktis, berbentuk ill-structured, atau open ended melalui stimulasi dalam belajar (Ngalimun, M.Pd, 2013).

(14)

bersama dalam kelompok, dan memikul tanggung jawab untuk pemecahan masalah secara profesional. Dalam hal ini guru berfungsi sebagai pengamat dan penasehat.

Penilaian pembelajaran pada model pembelajaran berbasis masalah dilakukan dengan authentic assesment. Penilaian ini dapat dilakukan oleh guru dengan portofolio yang merupakan kumpulan yang sistematis dari pekerjaan-pekerjaan siswa yang dianalisis untuk melihat kemajuan belajar dalam kurun waktu tertentu dalam kerangka pencapaian tujuan pembelajaran. Penilaian dilakukan dengan cara evaluasi diri (self-assessment) dan peer-assessment). Self-assessment adalah penilaian yang dilakukan oleh pebelajar itu sendiri terhadap usaha-usahanya dan hasil pekerjaannya dengan merujuk pada tujuan yang ingin dicapai (standard) oleh pebelajar itu sendiri dalam belajar. Peer-assessment adalah penilaian yang dilakukan di mana pebelajar berdiskusi untuk memberikan penilaian terhadap upaya dan hasil penyelesaian tugas-tugas yang telah dilakukannya sendiri maupun oleh teman dalam kelompoknya(KEMENAG SEMARANG, 2013).

(15)

1.2. Ruang Lingkup

Ruang lingkup penelitian ini adalah penggunaan model pembelajaran

Problem Based Learning pada materi Koloid dan pengaruhnya terhadap hasil belajar kimia siswa, kemampuan kerjasama dan berpikir kritis siswa di MA Negeri 1 Medan.

1.3.Rumusan Masalah

1. Apakah hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajran

Problem-Based Learning lebih tinggi daripada hasil belajar siswa dengan mengunakan metode ceramah?

2. Berapa persentase sikap kerja sama siswa yang timbul setelah di belajarkan dengan menggunakan model pembelajaran Problem-Based Learning?

3. Berapa persentase sikap berpikir kritis siswa yang timbul setelah di belajarkan dengan menggunakan model pembelajaran Problem-Based Learning?

1.4. Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah pokok bahasan koloid, model pembelajaranProblem-Based Learning(PBL), hasil belajar siswa kelas XI MAN 1 Medan dilihat dari evaluasi setelah diberi perlakuan, dan peningkatan afektif yang diharapkan terbentuk, yaitu kerja sama dan berpikir kritis.

1.5. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh penggunaan model Problem-Based Learningterhadap hasil belajar siswa?

2. Untuk mengetahui berapa persenkah peningkatan hasil kerja sama siswa dengan menggunakan model pembelajaranProblem-Based Learning. 3. Untuk mengetahui berapa persenkah pengaruh model pembelajaran

(16)

1.6.Manfaat Penelitian

Setelah penelitian dilaksanakan maka manfaa yang diharapkan dari hasil penelitian adalah:

1. Memberikan informasi mengenai kelebihan model pembelajaran Problem-Based Learning.

2. Untuk memperoleh data tentang pengaruh pembelajaran dengan menggunakan model Problem-Based Learning terhadap hasil belajar siswa.

3. Untuk memperoleh data tentang pengaruh pembelajaran dengan menggunakan model Problem-Based Learning terhadap sikap kerja sama siswa.

4. Untuk memperoleh data tentang pengaruh pembelajaran dengan menggunakan model Problem-Based Learning terhadap hasil sikap berpikir kritis siswa

1.7. Defenisi Operasional

1. Pembelajaran dengan menggunakan model Problem-Based learning

merupakan pembelajaran yang berpusat pada siswa yang proses pembelajarannya disampaikan dengan memberikan masalah kepada siswa. Siswa memecahkan masalah secara berkelompok.

(17)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diperoleh kesimpulan :

Berdasarkan hasil analisa data instrument penelitian sebelum diberikan perlakuan yang berbeda kepada kedua kelas sampel diperoleh bahwa rata-rata hasil belajar kimia siswa kelas eksperimen adalah 33,96 dan setelah diberikan pembelajaran metode snowball throwing diperoleh hasil belajar kimia siswa sebesar 81,242. Sedangkan untuk siswa kelas Kontrol sebelum diberikan perlakuan diperoleh rata-rata hasil belajar kimia siswa sebesar31,121dan setelah perlakuan diperoleh rata-rata hasil belajar kimia siswa sebesar60,727.

Hasil pengujian hipotesis ( uji z pihak kanan) diperoleh harga thitung> ttabel yaitu 2,781 > 1,66 dengan taraf signifikan (α = 0,95) atau dengan taraf kepercayaan 95% sehingga Ha diterima yang berarti hasil belajar kimia siswa antara yang diberi pembelajaran metode Problem-Based Learning lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran metode konvensional pada pokok bahasan Koloid.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan:

1. Hendaknya guru memberikan model pembelajaran Problem-Based Learning

bagi siswa sebagai salah satu alternative pengajaran dalam mengajarakan pokok bahasan Koloid.

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Albertus, Doni Koesoema., (2010), Pendidik Karakter di Zaman Keblinger -Mengembangkan visi guru sebagai pelaku perubahan dan pendidik

Karakter, Grasindo, Jakarta.

Arikunto, Suharsimi., (2011), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi), Bumi Aksara, Jakarta.

Bahri, Syaiful, (2010),Psikologi Belajar,Rineka Cipta, Banjarmasin

Daryanto, (2010),Belajar dan Mengajar. Yrama Widya. Bandung

Divisi PLPG Rayon 102., (2013), Buku Kurikulum 2013, Universitas Negeri Medan Press, Medan..

Ngalimun, (2013),Strategi dan Model Pembelajaran, Penerbit Ajwaja Pressindo,

Yogyakarta.

Ningsih, dkk, (2009), Sains Kimia SMA/ MA Kelas XI.Sinar Grafika, Kajarta.

Prayitno., Manullang, B., (2010), Pendidikan Karakter dalam Pembangunan Bangsa, Cetakan I, Pascasarjana Universitas Negeri Medan, Medan.

Silitonga, P. M., (2011), Statistik Teori dan Aplikasi Dalam Penelitian, FMIPA Universitas Negeri Medan, Medan.

Silitonga, P. M., (2011), Metodologi Penelitian, FMIPA Universitas Negeri Medan, Medan

Sudarmo, Unggul, (2007),Kimia Untuk SMA kelas XI, Phibeta, Surakarta Sudjana., (2005),Metoda Statistika, Tarsito, Bandung.

Suryani., (2013), Meningkatkan Kemampuan Menyelesaikan Masalah Matematika dan Berpikir Kritis Siswa Melalui Pembelajaran Berbasis

Masalah di Kelas VC SDN 105855 PTPN II Tanjungmorawa, Tesis,

(19)

Tambunan, M., dan Simanjuntak, A., (2012), Strategi Belajar Mengajar Kimia, FMIPA UNIMED, Medan.

Gambar

Tabel 3.1..................................................................................................17

Referensi

Dokumen terkait

b) merangsang ambing untuk memproduksi susu lebih banyak; dan c) tidak memerlukan pelicin sehingga puting lebih mudah disucihamakan. 8) Puting harus segera disucihamakan

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Program D3 Teknik Informatika. Disusun Oleh :

Reaksi pencoklatan (Mallard) dan rasemisasi asam amino telah berdampak kepada menurunnya ketersedian lisin pada produk-produk olahan susu. Penurunan ketersediaan lisin pada

Supriyadi Hari Respati, dr, Sp.OG (K) selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan yang sangat berharga. Okid Parama Astirin, M.S. selaku dosen

[r]

Apabila kondisi tersebut tidak ditanggulangi melalui perawatan berkala kendaraan, maka kondisi tersebut akan meningkat ke arah kerusakan komponen yang bertambah

[r]

Dengan adanya penggunaaan komputer dalam pencatatan penjualan sparepart akan lebih cepat dari pada menggunakan cara manual, dengan menggunakan komputer sekaligus akan mendapatkan