• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Dengan Status Gizi Pada Batita Di Desa Sangge Kecamatan Klego Kabupaten Boyolali.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDAHULUAN Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Dengan Status Gizi Pada Batita Di Desa Sangge Kecamatan Klego Kabupaten Boyolali."

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1   

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Anak batita merupakan salah satu golongan penduduk yang rawan

terhadap masalah gizi. Mereka mengalami pertumbuhan dan perkembangan

yang pesat sehingga membutuhkan suplai makanan dan gizi dalam jumlah

yang cukup dan memadai. Bila sampai terjadi kurang gizi pada masa batita

dapat menimbulkan gangguan pertumbuhan dan gangguan perkembangan

mental (Tarigan, 2003).

Batita adalah istilah umum bagi anak usia 1 - 3 tahun (Batita) dan

anak Prasekolah (3 - 5 tahun). Saat usia batita, anak masih tergantung

penuh kepada orang tua untuk melakukan kegiatan penting, seperti mandi,

buang air dan makan. Perkembangan berbicara dan berjalan sudah

bertambah baik, namun kemampuan lain masih terbatas (Uripi, 2004).

Status gizi pada batita dipengaruhi oleh banyak faktor yaitu faktor

langsung dan faktor tidak langsung. Faktor langsung berupa asupan

makanan itu sendiri dan infeksi. Sedangkan faktor tidak langsung adalah

pengetahuan ibu tentang gizi, pendapatan keluarga, pelayanan kesehatan

dan sosial budaya. Kurangnya pengetahuan gizi dan kesehatan orang tua

khususnya ibu merupakan salah satu penyebab terjadinya kekurangan gizi

pada batita. Kondisi kesehatan yang baik ditunjang oleh keadaan gizi yang

baik pula dan merupakan hal yang utama untuk tumbuh kembang yang

optimal bagi seorang batita. Kondisi ini hanya dapat dicapai melalui proses

(2)

2  

khususnya melalui makanan sehari - hari bagi seorang batita. Peran orang

tua sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak secara

normal terutama ibu, karena ibu harus mempunyai pengetahuan gizi yang

baik (Notoadmojo, 2003).

Data prevalensi gizi kurang mengalami penurunan dari 9,7% di tahun

2005 menjadi 4,9% di tahun 2010 dan diharapkan pada tahun 2015,

pravelensi gizi kurang dapat turun menjadi 3,6%. Walaupun terjadi

penurunan gizi kurang di Indonesia, tetapi masih akan ditemui sekitar 3,7 juta

batita yang mengalami masalah gizi (Minarto,2011). Masalah gizi yang belum

selesai adalah masalah gizi kurang. Pada tahun 2010 target MDGs sasaran 1

yaitu menurunnya prevalensi gizi kurang menjadi 15.5% pada tahun 2015

diperkirakan dapat dicapai. Beberapa propinsi mengalami kemajuan pesat

dan prevalensinya sudah relatif rendah, tetapi beberapa propinsi lain

prevalensi gizi kurang masih sangat tinggi hasil riset kesehatan dasar 2010

menunjukan faktor pengetahuan, perilaku masyarakat sangat berpengaruh

terhadap kejadian gizi kurang di masyarakat (Depkes RI,2012).

Berdasarkan penelitian oleh Kurniawati (2011), hasil penelitian

menunjukkan adanya hubungan antara pengetahuan ibu dengan status gizi

batita di Kelurahan Baledono, Kecamatan Purworejo, Kabuapaten Purworejo.

Berdasarkan hasil survey status gizi batita berdasarkan berat badan

dibandingkan umur (BB/U) terdapat 18.447 batita didapatkan hasil sebagai

berikut gizi normal 95.71 % dan gizi kurang 5.45 %. Berdasarkan hasil

pemantauan gizi batita khususnya di Puskesmas Klego II, terdapat gizi

kurang dengan prevalensi paling tinggi sebesar 14.95 % (Dinkes Boyolali,

(3)

3  

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada 20 anak usia 1 -

3 tahun di Desa Sangge pada Bulan November 2013, diketahui bahwa 85 %

mempunyai status gizi yang kurang. Hasil wawancara kepada ibu batita

tentang status sosial ekonomi keluarga, didapat bahwa 50 % tidak

menempuh pendidikan hingga tamat SLTP, dengan pendapatan sekarang 65

% berada di bawah UMR Boyolali. Ibu pada kenyataannya memberikan

asupan gizi seadanya saja karena keterbatasan ekonomi. Hasil wawancara

kepada 20 ibu batita, diketahui bahwa 85 % ibu menyatakan kurang

memahami mengenai pengetahuan tentang gizi yang baik bagi anak.

Berdasarkan permasalahan di atas maka peneliti tertarik melakukan

penelitian tentang hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang gizi dengan

status gizi balita di Desa Sangge Kecamatan Klego Kabupaten Boyolali.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas

maka dapat dirumuskan permasalahan yaitu apakah terdapat?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahui hubungan tingkat pengetahuan gizi pada ibu yang

mempunyai batita berstatus gizi kurang dan normal di Desa Sangge

Kecamatan Klego Kabupaten Boyolali.

2. Tujuan Khusus

a. Mendiskripsikan pengetahuan ibu tentang gizi.

(4)

4  

c. Menganalisis hubungan tingkat pengetahuan gizi pada ibu yang

mempunyai batita berstatus gizi kurang dan normal di Desa Sangge

Kecamatan Klego Kabupaten Boyolali.

D. Manfaat Penelitian

Bagi puskesmas dapat memberikan informasi tentang permasalahan gizi

pada batita dan khususnya pengetahuan gizi sehingga dapat dilakukan

upaya perbaikan gizi di posyandu terutama bagi Bidan yang bertugas di

Referensi

Dokumen terkait

6 Jumlah folikel limfoid, diameter rata-rata folikel limfoid, serta kepadatan populasi sel limfosit pada organ limfonodus mencit dengan penggunaan bedding kain

THE HARMONY SOUTH AFRICAN MATHEMATICS OLYMPIAD.. Organised by the SOUTH AFRICAN

Salah satu penyelenggaraan pendidikan bagi anak yang menarik untuk dikaji adalah penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di TK Alam Surya Mentari2. Visi dari TK

Thia Agre ement sha11 not bec omfJ effective until either rarty ha.ving signed the agreement, hns furnished evidence sntisfactory to the other party that itc

Hipotesis 2 terbukti dari 26 kecamatan di Kabupaten Klaten, 15 kecamatan berada diatas nilai keseimbangan/surplus produksi beras yaitu Kecamatan Gantiwarno,

Having analyzed the data, the writer finds that the forms of compliment utterances and its translation are word is translated into word; noun phrase is

Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh bahwa sampel kecap manis sebanyak tujuh belas merek yang dianalisis untuk sifat fisik dan kimia dan diolah dengan menggunakan One Way Analysis

penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul “ Perancangan Videoklip.. Animasi 2D pada Lagu Berjudul “Empat satu” Karya Frau ” dengan