• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap Agresivitas Pajak Perusahaan: Studi Empirik pada Perusahaan Sektor Pertambangan Periode 2009-2012 di Bursa Efek Indonesia.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap Agresivitas Pajak Perusahaan: Studi Empirik pada Perusahaan Sektor Pertambangan Periode 2009-2012 di Bursa Efek Indonesia."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

vii

ABSTRACT

This research aims to examine the effect of corporate social responsibility (CSR) to corporate tax aggressiveness. The independent variable is corporate social responsibility which was measure by CSR Disclosure Index. While the dependent variable in this research is tax aggressiveness that measured by effective tax rates (ETR). This research is a replication research by Lanis and Richardson (2012) and use mining companies which were listed in the Indonesia Stock Exchange in the 2009-2012 period as the sample. Samples were selected by purposive sampling method and analyzed using multiple regression analysis model. The result shows that the higher level of CSR disclosure of a company, the lower level of tax aggressiveness.

(2)

viii

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh corporate social resposibity (CSR) terhadap agresivitas pajak perusahaan. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Corporate Social Responsibility (CSR) yang diukur dengan menggunakan CSR Disclosure Index. Sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini adalah agresivitas pajak yang diukur menggunakan ukuran effective tax rates (ETR). Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh Lanis dan Richardson (2012) dengan menggunakan perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di BEI pada tahun 2009-2012 sebagai sampel penelitian. Sampel penelitian dipilih dengan metode purposive sampling dan data dianalisis menggunakan model analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat pengungkapan CSR suatu perusahaan, semakin rendah tingkat agresivitas pajaknya.

(3)

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRACT ... vii

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah... 5

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Kegunaan Penelitian ... 5

(4)

x

2.1.1 Teori Stakeholder ... 7

2.1.2 Teori Legitimasi ... 9

2.1.3 Corporate Social Responsibility (CSR) ... 10

2.1.4 CSR dan Pajak ... 13

2.1.5 Agresivitas Pajak Perusahaan ... 17

2.2Penelitian Terdahulu ... 20

2.3 Rerangka Pemikiran ... 22

2.4 Pengembangan Hipotesis ... 23

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subyek Penelitian, Populasi, dan Sampel ... 24

3.2 Jenis dan Sumber Data ... 25

3.3 Metode Pengumpulan Data ... 26

3.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel ... 26

3.4.1Variabel Penelitian ... 26

3.4.2Definisi Operasional Variabel ... 36

3.5 Pengujian Data ... 37

3.5.1Uji Normalitas ... 37

3.5.2 Uji Multikolinearitas ... 37

3.5.3 Uji Autokorelasi ... 38

3.5.4 Uji Heteroskedastisitas ... 39

3.6 Analisis Data ... 40

3.6.1 Pengujian Regresi Berganda ... 40

(5)

xi

3.6.3 Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) ... 41

3.6.4 Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) ... 42

3.6.5 Uji Koefisien Determinasi ... 43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian ... 44

4.2 Hasil Uji Data ... 44

4.2.1 Uji Normalitas ... 44

4.2.2 Uji Multikolinearitas ... 45

4.2.3 Uji Autokorelasi ... 45

4.2.4 Uji Heteroskedastisitas ... 46

4.3 Hasil Analisis Data ... 46

4.3.1 Uji Regresi Berganda ... 46

4.3.2 Uji Goodness of Fit (Uji Fit Model) ... 48

4.3.3 Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) ... 48

4.3.4 Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) ... 49

4.3.5 Uji Koefisien Determinasi ... 50

(6)

xii

(7)

xiii

DAFTAR GAMBAR

(8)

xiv

DAFTAR TABEL

(9)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A Daftar Nama Perusahaan Sampel ... 59

Lampiran B CSR Indeks Perusahaan Sampel ... 60

Lampiran C Profitabilitas (ROA) Perusahaan Sampel... 61

Lampiran D Leverage (Lev) Perusahaan Sampel ... 62

Lampiran E Capital Intensity (CINT) Perusahaan Sampel ... 63

Lampiran F ETR Perusahaan Sampel ... 64

Lampiran G Hasil Uji Normalitas ... 65

Lampiran H Hasil Uji Multikolinearitas/Uji Statistik t ... 66

Lampiran I Hasil Uji Autokorelasi/Uji Koefisien Determinasi ... 67

Lampiran J Hasil Uji Heterokedastisitas ... 68

(10)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pajak memiliki peranan penting dalam perekonomian negara kita. Hal ini dikarenakan pajak merupakan salah satu sumber pendapatan negara yang berasal dari iuran wajib rakyat, dimana ketentuan pungutannya diatur dalam Undang-Undang. (Mardiasmo, 2011:1) mendefinisikan pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum. Pajak digunakan oleh pemerintah untuk melaksanakan tanggung jawab negara di berbagai sektor kehidupan untuk mencapai kesejahteraan umum. Bagi rakyat sebagai wajib pajak sendiri, pajak merupakan perwujudan pengabdian dan peran serta wajib pajak untuk ikut berkontribusi dalam peningkatan pembangunan nasional.

(11)

B A B I P e n d a h u l u a n 2

besar dalam rangka mensejahterakan pemilik dan melanjutkan kelangsungan hidup perusahaannya.

Bagi perusahaan pajak dianggap sebagai biaya, sehingga perlu dilakukan usaha-usaha atau strategi-strategi tertentu untuk menguranginya (Mangoting, 1999). Usaha-usaha atau strategi-strategi yang dilakukan merupakan bagian dari tax planning. Tujuan dari yang diharapkan dengan adanya tax planning ini adalah meminimalkan pajak terutang untuk mencapai laba yang optimal.

Lanis dan Richardson (2011) menjelaskan bahwa pajak merupakan faktor pendorong dalam keputusan perusahaan. Tindakan manajerial yang dirancang semata-mata untuk meminimalkan pajak perusahaan melalui kegiatan agresif pajak menjadi hal yang semakin umum bagi perusahaan-perusahaan di seluruh dunia. Menurut Erle dan Schon (2008) menyatakan agresivitas pajak perusahaan dapat dianggap sebagai aktivitas yang tidak bertanggung jawab secara sosial. Sementara Watson (2011) menyatakan bahwa perusahaan yang mempunyai peringkat yang rendah dalam Corporate Social Responsibility (selanjutnya disebut CSR) dianggap sebagai perusahaan yang tidak bertanggung jawab secara sosial sehingga dapat melakukan strategi pajak yang lebih agresif dibandingkan perusahaan yang sadar sosial.

(12)

B A B I P e n d a h u l u a n 3

Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas yang disahkan pada 20 Juli 2007. Pasal Undang-Undang PerseroanTerbatas menyatakan:

1. Perseroaan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan.

2. Tanggung jawab sosial dan lingkungan merupakan kewajiban perseroan yang dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya perseroaan yang pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran.

3. Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

4. Ketentuan lebih lanjut mengenai tanggung jawab sosial dan lingkungan diatur dengan Peraturan Pemerintah.

(13)

B A B I P e n d a h u l u a n 4

bagi masyarakat pada umumnya. Menurut Williams dalam Carolina dan Sari (2013) membayar pajak merupakan salah satu bentuk CSR kepada pemerintah. Dimana pemerintah merupakan salah satu stakeholder perusahaan. Munculnya kewajiban perusahaan untuk melaksanakan CSR menjadi beban tambahan bagi perusahaan, disamping harus membayar pajak kepada pemerintah juga harus menyediakan dana tambahan untuk program CSR.

Upaya pemerintah dalam mendorong perusahaan untuk melakukan CSR demi terciptanya kesejahteraan masyarakat dan terjaganya lingkungan hidup, tidak hanya melalui penerapan undang-undang yang mewajibkan perusahaan untuk melakukan CSR tetapi juga mengenai sanksi pada perusahaan yang tidak melakukannya. Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pajak juga memberikan apresiasi atau insentif bagi perusahaan yang melakukan CSR antara lain dengan menerapkan kebijakan deductible expense for CSR expenditure sebagaimana yang tertuang dalam undang-undang Pajak Penghasilan No. 36 Tahun 2008 (selanjutnya disebut UU PPh). Hal tersebut diatas menunjukkan pemerintah terus melakukan upaya untuk semakin mendorong perusahaan untuk melaksanakan CSR yaitu dengan pembaharuan undang-undang yang mengatur tentang CSR.

(14)

B A B I P e n d a h u l u a n 5

Berdasarkan fenomena tersebut maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh CSR terhadap agresivitas perusahaan dengan menggunakan sampel perusahaan sektor pertambangan yang listing di BEI 2009-2012.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan fenomena dan permasalahan yang telah diuraikan dalam latar belakang penelitian, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah pengaruh CSR terhadap agresivitas pajak pada perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di BEI tahun 2009-2012.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan bukti empirik mengenai pengaruh CSR terhadap agresivitas pajak pada perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di BEI tahun 2009-2012.

1.4 Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Bagi perusahaan. Penelitian ini dapat menunjukkan sikap perusahaan

terhadap CSR akan memberikan dampak secara luas tidak hanya pada kinerja perusahaan saja, tetapi juga sikapnya terhadap pajak.

2. Bagi investor, bermanfaat sebagai bahan pertimbangan untuk mengevaluasi

(15)

B A B I P e n d a h u l u a n 6

tersebut serta memberikan masukan bagi investor yang ingin berinvestasi pada perusahaan yang taat terhadap pajak.

3. Bagi pihak regulator, seperti Direktorat Jenderal Pajak, penelitian ini

(16)

53

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap agresivitas pajak pada perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di BEI 2009-2012. Berdasarkan pada hasil analisis data, kesimpulan yang bisa diambil dari hasil penelitian ini yakni adanya pengaruh CSR terhadap tingkat agresivitas pajak pada perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di BEI 2009-2012. Semakin tinggi CSR perusahaan semakin rendah tingkat agresivitas pajak perusahaan tersebut.

5.2 Keterbatasan dan Saran 5.2.1 Keterbatasan

Beberapa keterbatasan yang sehubungan dengan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Jumlah sampel tidak dilakukan secara random, tetapi mensyaratkan kriteria-kriteria tertentu (purposive sampling), yaitu dengan membatasi kriteria-kriteria sampel hanya untuk perusahaan sektor pertambangan. Karena itu hasil penelitian ini tidak dapat digeneralisasi untuk sektor di luar pertambangan.

(17)

B A B V S i m p u l a n , K e t e r b a t a s a n d a n S a r a n 54

3. Jumlah tahun periode pengamatan hanya 4 tahun. Ini menyebabkan jumlah sampel penelitian hanya empat kali jumlah perusahaan sampel, yaitu 24.

4. Proksi untuk mengukur agresivitas pajak hanya menggunakan Effective Tax Rate (ETR).

5.2.2 Saran

Beberapa saran yang dapat diberikan sehubungan dengan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Jumlah sampel dilakukan secara random dan tidak mensyaratkan kriteria-kriteria tertentu. Sampel penelitian tidak hanya untuk perusahaan sektor pertambangan, tetapi juga perusahaan non-pertambangan, sehingga penelitian ini diharapkan memberikan hasil yang dapat digeneralisasi keseluruhan perusahaan di Indonesia. 2. Memperbesar jumlah sampel penelitian.

(18)

55

DAFTAR PUSTAKA

Adhikari, A., C. Derashid, and H. Zhang. (2006). Public policy, political connections, and effective tax rates: Longitudinal evidence from Malaysia. Journal of Accounting and Public Policy, 25: 574-595.

Anggraini, Fr. R. R. (2006). Pengungkapan Informasi Sosial dan Faktor-faktor yang Memengaruhi Pengungkapan Informasi Sosial dalam Laporan Keuangan Tahunan. Simposium Nasional Akuntansi IX. Padang, 23-26 Agustus 2006.

Balakrishnan, K., Blouin, J., & Guay, W. (2011). Does Tax Aggressiveness Reduce Corporate Transparency?. Social Science Research Network, 23, 46-68.

Branco, Manual Castelo dan Rodriques, Lucia Lima. (2007). CSR and Resources-Based Perspectives. Journal of Business Ethics, 69, 111-132.

Carolina, Verani., Martusa Riki., dan Meythi. (2011). Undang-Undang Perpajakan: Solusi Pelaksanaan Corporate Social Responsibility di Indonesia. Prosiding Seminar Nasional “Problematika Hukum dalam Implementasi Bisnis dan Investasi (Perspektif Multidisipliner)”: 134-144.

Carolina, Verani., dan Sari Purnama Endah (2013). Analisis Kebijakan Deductible Expense for CSR Expenditure dalam UU PPh No. 36 Tahun 2008 dan Implikasinya terhadap CSR Disclosure Perusahaan Tambang yang Terdaftar di BEI. Prosiding Seminar Nasional APMMI II Regional Competetitiveness, creative, economy dan entrepreneurship. Mataram, 28-30 Oktober 2013.

Carroll, A.B. (2006). The Pyramid of Corporate Social Responsibility: Toward the Moral Management of Organizational Stakeholders. Business Horizons July-August.

Chen, S., Chen, X., Cheng, Q., & Shevlin, T. (2010). Are Family Firms More Tax Aggressive Than Non-family Firms?. Journal of Financial Economics, 95, 41-61.

(19)

56

Erle, B., and Schon. (2008). Tax risk management and board responsibility. Tax and Corporate Governance. Springer-Verlag. Berlin.

Frank, M.M., Lynch, L.J., & Rego, S.O. (2009). Tax Reporting Aggressiveness and Its Relation to Aggressive Financial Reporting. Social Science Research Network, 84 (2), 467-496.

Freeman, R., Edward, Reed, and David, L. (2010). Stockholders and Stakeholders: A New Perspective on Corporate Governance. California Management Review, 25(3), 78-90.

Ghozali, I. (2006). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.

Ghozali, I., dan Chariri, A. (2007). Teori Akuntansi: Accounting Theory. Penerbit: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.

Gupta, S., and K. Newberry. (1997). Determinants of the variability on corporate effective tax rates: Evidence from longitudinal data. Journal of Accounting and Public Policy, 16 (1), 1-34.

Hidayati Nuur N., dan Murni Sari. (2009). Pengaruh Pengungkapan CSR terhadap Earning Responses Coefficient pada Perusahaan High Profit. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, 2(1), 1-8.

Hlaing, K.P. (2012). Organizational Architecture of Multinationals and Tax Aggressiveness. University of Waterloo. Canada.

Kotler, Philip, Lee, dan Nancy. (2005). Corporate Sosial Responsibility: Doing The Most Good for Your Cause. John Wiley & Sons. Canada.

(20)

57

Lanis, R., and Richardson, G. (2011). The effect of board of director composition on corporate tax aggressiveness. Journal of Accounting and Public Policy 30 (1): 50-70.

_____________________ (2012). Corporate Social Responsibility and Tax Aggressiveness: An Empirical Analysis. Journal of Accounting and Public Policy, 1 (31), 86-108.

Mangoting, Y. (1999). Tax Planning: Sebuah Pengantar Sebagai Alternatif Meminimalkan Pajak. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, 1 (1), 43-53.

Mardiasmo. (2011). Perpajakan Edisi Revisi 2011. Penerbit Andi. Yogyakarta.

Munawir. (2004). Analisis Laporan Keuangan. Liberty. Yogyakarta.

Peraturan Menteri Keuangan No.79/PMK.03/2008 tentang Penilaian Kembali Aktiva Tetap Perusahaan Untuk Tujuan Perpajakan.

Sari, K.S., dan Martani, Dwi. (2010). Ownership Characteristic, Corporate Governance, and Tax Aggressiveness. The 3rd Accounting and The 2nd Colloquium.

Sayekti, Yosefa., dan Ludovicus Sensi Wondabio. (2007). Pengaruh CSR Disclosure Terhadap Earning Response Coefficient (Suatu Studi Empiris Pada Perusahaan yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta). Simposium Nasional Akuntansi X Makassar AKPM 08: 1-35.

Slemrod, J. (2004). What does tax aggressiveness signal? Evidence from stock price reactions to news about tax aggressiveness. Journal of Public Economics 93: 126-141.

Subramanyam, K.R., & Wild, J.J. (2010). Analisis Laporan Keuangan. Salemba Empat. Jakarta.

(21)

58

Sunjoyo, Setiawan, R., Carolina, V., Magdalena, N., & Kurniawan, A. (2013). Aplikasi SPSS untuk Smart Riset. Alfabeta. Bandung.

Sutopoyudo. (2009). Pengaruh Penerapan CSR terhadap Profitabilitas Perusahaan. Sutopoyudo’s Weblog, diakses dari http://www.sutopoyudo.wordpress.com. Pada tanggal 1 Oktober 2013.

Timothy, Y.C.K. (2010). Effects of Corporate Governance on Tax Aggressiveness. An Honours Degree Project Submitted to the School of Business in Partial Fulfilment of the Graduation Requirement for the Degree of Bachelor of Business Administration (Honours). Hong kong Baptist University. Hongkong.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor. 7 Tahun 1983 Tentang Pajak Penghasilan.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2000 tentang Pajak Penghasilan

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2008 Tentang Pajak Penghasilan.

Watson, Luke. (2011). Corporate Social Responsibility, Tax Avoidance, and Tax Aggressiveness. The Pennsylvania State University.

www.globalreporting.org. pada tanggal 20 September 2013

Referensi

Dokumen terkait

Penggunaan dan Jumlah Barang yang Digunakan dalam Usahatani Jeruk Keprok untuk Satu Hektar per Tahun di Desa Terentang III Kecamatan Koba Kabupaten Bangka Tengah

Untuk throughput, hasil dari simulasi algoritma QoS Guaranteed yaitu lebih tinggi hingga 697.12 Kbps dari throughput algoritma Greedy dan lebih tinggi hingga 466 Kbps

Perancangan alat pengendap debu meliputi pembuatan pembangkit tegangan tinggi searah (DC) menggunakan metoda penyearah pengali tegangan atau Walton- Cockroft

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan karunia Nya penulis dapat menyelesaikan laporan skripsi yang berjudul “ HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN,

1. Untuk mendapatkan daya maksimal pada kincir dibutuhkan kecepatan angin yang besar dengan keadaan yang stabil. Sebaiknya dilakukan pengambilan data lebih banyak,

Gedung H, Kampus Sekaran-Gunungpati, Semarang 50229 Telepon: (024) 8508081, Fax. Jabatan : Kepala Bagian (Kepala Bagian Kemahasiswaan

Pupuk organik cair kebanyakan diaplikasikan melalui daun atau disebut sebagai pupuk cair foliar yang mengandung hara makro dan mikro esensial (N, P, K, S, Ca, Mg, B, Mo,

work station untuk memas tikan bahwa operator dapat beradaptas i dengan tugas penjahitan yang baru. Setelah dilakukan identifikas i waste inventory , didapatkan beberapa