• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Diberlakukannya Pajak Progresif dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor Roda Empat Terhadap Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor di Kota Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Diberlakukannya Pajak Progresif dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor Roda Empat Terhadap Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor di Kota Bandung."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRACT

Motorized vehicle tax is a tax on ownership and/or the control of a vehicle. The subject is a Person or an embodiment that has control or ownership of the vehicle. This research is focused on the knowledge of gaining the income of the vehicle taxation in Bandung with the application of progressive and the name changing policy of four wheel vehicle.

The method used in this research is the quantitative method because the information gathered from respondents using questionnaires. The sample used is gathered from 30 people from Cabang Pelayanan Dinas Pendapatan Daerah Provinsi wilayah kota Bandung 1 Pajajaran.

The Results are :

1. The induction of progressive rate on the counting of four wheeled vehicle for the ownership of more than 1 wheeled vehicle.

2. There are significant effect on the application of progressive tax of vehicle dan the name changing policy towards the income of vehicle tax in Bandung partially or simultaneously.

3. With the application of Progressive rate on Vehicle tax, the income on four wheeled tax is smaller than the name changing fees.

(2)

ABSTRAK

Pajak kendaraan bermotor adalah pajak atas kepemilikan dan/atau penguasaan kendaraan bermotor. Subjek dari pajak kendaraan bermotor sendiri adalah orang pribadi atau badan yang memiliki dan/atau menguasai kendaraan bermotor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerimaan pajak kendaraan bermotor di Bandung dengan penerapan pajak progresif dan bea balik nama kendaraan bermotor roda empat.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode kuantitatif karena informasi yang dikumpulkan dari responden menggunakan kuesioner. Sampel yang digunakan untuk penelitian pada Cabang Pelayanan Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Wilayah Kota Bandung I Pajajaran berjumlah 30 orang dan Wajib Pajak berjumlah 30 orang.

Hasil dari penelitian ini adalah :

1. Pengenaan tariff progresif dalam penghitungan Pajak Kendaraan Bermotor roda empat untuk kepemilikan kendaraan bermotor lebih dari satu.

2. Terdapat pengaruh yang signifikan antara penerapan pajak progresif kendaraan bermotor dan Bea Balik Nama (BBN) terhadap penerimaan pajak kendaraan bermotor di Kota Bandung baik secara parsial maupun simultan. 3. Dengan diterapkannya tarif progresif pada Pajak Kendaraan Bermotor,

penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor roda empat lebih kecil dibandingkan dengan penerimaan bea balik nama.

(3)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRACT ... vi

ABSTRAK ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 2

1.3 Tujuan Penelitian ... 3

1.4 Kegunaan Penelitian ... 3

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN ... 5

2.1 Kajian Pustaka ... 5

2.1.1 Pajak ... 5

(4)

2.1.1.2 Fungsi Pajak ... 6

2.1.1.3 Tata Cara Pemungutan Pajak ... 7

2.1.1.4 Tarif Pajak ... 10

2.1.1.5 Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) ... 12

2.1.1.6 Jenis-JenisPajak ... 13

2.1.2 Pajak Kendaraan Bermotor ... 15

2.1.2.1 Tarif Pajak Kendaraan Bermotor ... 16

2.1.2.2 Subjek dan Objek Pajak Progresif Kendaraan Bermotor . 18 2.1.2.3 Prosedur Pembayaran ... 19

2.1.2.4 Denda Keterlambatan Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor ... 20

2.1.3 Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor ... 20

2.1.3.1 Tarif Pajak Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor/BBN-KB ... 21

2.1.3.2 Subjek dan Objek Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor/BBN-KB ... 22

2.2 Kerangka Pemikiran ... 22

2.3 Pengembangan Hipotesis ... 22

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 23

3.1 Objek Penelitian ... 23

3.1.1 Kondisi Umum Cabang Pelayanan Dinas Pendapatan... 20

(5)

3.1.3 Visi dan Misi Dinas Pendapatan Provinsi Jawa Barat ... 25

3.1.4 Susunan Organisasi Cabang Pelayanan Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Wilayah Kota Bandung I Pajajaran ... 25

3.2 Metode Penelitian ... 26

3.2.1 Pengertian Metode Penelitian ... 26

3.3 Langkah-langkah dalam Penelitian ... 27

3.4 Metode Analisis Data ... 29

3.4.1 Uji Kualitas Data ... 29

3.4.1.1 Uji Validitas... 29

3.4.1.2 Uji Realibilitas ... 30

3.4.2 Uji Asumsi Klasik ... 30

3.4.2.1 Uji Normalitas ... 30

3.4.3 Analisis Regresi Berganda ... 31

3.4.4 Uji Hipotesis ... 31

3.4.4.1 Uji Parsial (Uji T Statistik) ... 31

3.4.4.2 Uji Simultan (Uji F Statistik) ... 32

3.5 Langkah dalam Uji Data ... 33

3.5.1 Langkah Uji Validitas SPSS ... 33

3.5.2 Langkah Uji Reliabilitas SPSS ... 34

3.5.3 Langkah Uji Normalitas SPSS ... 34

(6)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 36

4.1 Penerapan Pajak Progresif Terhadap Pajak Kendaraan Bermotor Roda Empat ... 36

4.1.1 Pengenaan Tarif Progresif dalam Penghitungan Pajak Kendaraan Bermotor Roda Empat ... 36

4.1.2 Denda Keterlambatan Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor ... 37

4.2 Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor di Kota Bandung Secara Parsial dan Simultan ... 37

4.2.1 Hasil Uji Kualitas Data ... 37

4.2.1.1 Hasil Uji Validitas ... 37

4.2.1.2 Hasil Uji Realibilitas ... 44

4.2.2 Hasil Uji Asumsi Klasik ... 50

4.2.2.1 Hasil Uji Normalitas ... 50

4.2.3 Hasil Analisis Regresi Berganda ... 52

4.2.3.1 Hasil Uji Koefisien Determinasi ... 52

4.2.3.2 Persamaan Regresi ... 54

4.2.4 Hasil Uji Hipotesis ... 56

4.2.4.1 Hasil Uji Parsial (Uji T Statistik) ... 56

4.2.4.2 Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor Secara Simultan ... 58

4.2.4.2.1 Hasil Uji Simultan (Uji F Statistik) ... 58

(7)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 61

5.1 Kesimpulan ... 61

5.2 Saran ... 62

DAFTAR PUSTAKA ... 63

(8)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1 Kerangka Pemikiran ... 22 Gambar 2 Susunan Organisasi Cabang Pelayanan Dinas Pendapatan Daerah

(9)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel I Hasil Uji Validitas Pajak Progresif Kendaraan Bermotor Roda Empat Kuesioner SAMSAT ... 38 Tabel II Hasil Uji Validitas Pajak Progresif Kendaraan Bermotor Roda Empat

Kuesioner WP ... 39 Tabel III Hasil Uji Validitas Bea Balik Nama Kendaraan Bermoto Roda Empat

Kuesioner SAMSAT ... 40 Tabel IV Hasil Uji Validitas Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor Roda Empat Kuesioner WP ... 41 Tabel V Hasil Uji Validitas Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor di Kota

Bandung Kuesioner SAMSAT ... 42 Tabel VI Hasil Uji Validitas Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor di Kota

Bandung Kuesioner WP ... 43 Tabel VII Hasil Uji Reliabilitas Pajak Progresif Kendaraan Bermotor Roda

Empat Kuesioner SAMSAT (Reliability Statistics) ... 44 Tabel VIII Hasil Uji Reliabilitas Pajak Progresif Kendaraan Bermotor Roda

Empat Kuesioner SAMSAT (Item-Total Statistics) ... 45 Tabel IX Hasil Uji Reliabilitas Pajak Progresif Kendaraan Bermotor Roda

Empat Kuesioner WP ((Reliability Statistics)... 45 Tabel X Hasil Uji Reliabilitas Pajak Progresif Kendaraan Bermotor Roda

Empat Kuesioner WP (Item-Total Statistics) ... 46 Tabel XI Hasil Uji Reliabilitas Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor Roda

(10)

Tabel XII Hasil Uji Reliabilitas Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor Roda

Empat Kuesioner SAMSAT (Item-Total Statistics) ... 47

Tabel XIII Hasil Uji Reliabilitas Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor Roda Empat Kuesioner WP (Reliability Statistics) ... 47

Table XIV Hasil Uji Reliabilitas Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor Roda Empat Kuesioner WP (Reliability Statistics) ... 48

Tabel XV Hasil Uji Reliabilitas Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor di Kota Bandung Kuesioner SAMSAT (Reliability Statistics) ... 48

Tabel XVI Hasil Uji Reliabilitas Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor di Kota Bandung Kuesioner SAMSAT (Item-Total Statistics) ... 49

Tabel XVII Hasil Uji Reliabilitas Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor di Kota Bandung Kuesioner WP (Reliability Statistics)………..……49

Tabel XVIII Hasil Uji Reliabilitas Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor di Kota Bandung Kuesioner WP (Item-Total Statistics) ... 50

Tabel XIX Hasil Uji Normalitas Kuesioner SAMSAT……….51

Tabel XX Hasil Uji Normalitas Kuesioner WP ... 52

TabelXXI Hasil Uji Koefisien Determinasi Kuesioner SAMSAT ... 53

TabelXXII Hasil Uji Koefisien Determinasi Kuesioner WP ... 53

TabelXXIII Hasil Uji T Statistik Kuesioner SAMSAT ... 54

TabelXXIV Hasil Uji T Statistik Kuesioner WP ... 55

TabelXXV Hasil Uji F Statistik Kuesioner SAMSAT... 58

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Transportasi kota besar dewasa ini berkembang fenomenal dengan pertumbuhan jumlah kendaraan melebihi pertambahan jumlah dan kualitas jalan. Pertumbuhan ekonomi yang menaikkan kesejahteraan kelompok penduduk tertentu dalam pertambahan kepemilikan kendaraan bermotor, yang menaikkan Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor tetapi juga berdampak negatif (inefisiensi atau kenaikan biaya sosial) karena kemacetan yang terjadi.

(sumber : http://eprints.binus.ac.id/13853/1/0202-1111%2032_28%20-%20AK%20-%20Hanggoro%20Pamungkas_setting-ABSTRACT.pdf)

(13)

Bab I Pendahuluan 2

(sumber : http://ejournal.unesa.ac.id/jurnal/jurnal-akuntansi/artikel/739/analisis- pengenaan-tarif-pajak-progresif-pada-pajak-kendaraan-bermotor-berdasarkan-the-four-maxims)

Pajak Progresif awalnya dikenakan dengan maksud untuk mengendalikan laju lalu lintas yang semakin padat, terutama pada kota-kota besar yang semakin hari semakin padat dan macet. Cara perhitungannya diatur oleh perda nomor 8 tahun 2010 dan berlaku mulai 1 Januari 2011.

(sumber : http://jasastnkbpkb.blogspot.com/2012/01/cara-perhitungan-pajak-kendaraan.html)

Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk meneliti mengenai bagaimana pelaksanaan pembayaran pajak progresif kendaraan bermotor di Kota Bandung dengan judul “PENGARUH DIBERLAKUKANNYA PAJAK PROGRESIF DAN BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR RODA

EMPAT TERHADAP PENERIMAAN PAJAK KENDARAAN BERMOTOR

DI KOTA BANDUNG”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka timbul beberapa pertanyaan yang merupakan rumusan masalah penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana penerapan pajak progresif terhadap pajak kendaraan bermotor roda empat di kota Bandung?

(14)

Bab I Pendahuluan 3

3. Bagaimana penerimaan pajak kendaraan bermotor roda empat bila dibandingkan dengan penerimaan bea balik nama sehubungan dengan penerapan tarif progresif?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian latar belakang dan permasalahan di atas, maka tujuan penulis melakukan penelitian ini yaitu:

1. Untuk mengetahui penerapan pajak progresif terhadap pajak kendaraan bermotor di kota Bandung.

2. Untuk mengetahui pengaruh diberlakukannya pajak progresif kendaran bermotor dan bea balik nama kendaraan bermotor roda empat terhadap penerimaan pajak kendaraan bermotor di kota Bandung secara parsial dan simultan.

3. Untuk mengetahui penerimaan pajak kendaraan bermotor roda empat bila dibandingkan dengan penerimaan bea balik nama sehubungan dengan penerapan tarif progresif.

1.4 Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan memberikan kontribusi untuk pihak-pihak atau hal-hal sebagai berikut:

1. Bagi pembaca/ peneliti lain

(15)

Bab I Pendahuluan 4

penerimaan pajak kendaraan bermotor dan bea balik nama kendaraan bermotor roda empat di Bandung.

2. Bagi penulis

(16)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Penerapan pajak progresif terhadap pajak kendaraan bermotor roda empat di kota Bandung diberlakukan mulai 2 Januari 2012 sesuai dengan Perda No. 13 Tahun 2011. Penerapan Pajak Progresif Kendaraan Bermotor sudah tersosialisasi dengan baik, sosialisasi dilakukan dengan melalui surat kabar, radio, dan pamflet/spanduk di setiap kantor SAMSAT se-Jawa Barat. Pengenaan tarif dalam seluruh komponen penghitungan dan pelaporan Pajak Progresif Kendaraan Bermotor yang digunakan oleh Cabang Pelayanan Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Wilayah Kota Bandung I Pajajaran telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2. Pajak Progresif Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama kendaraan bermotor roda empat berpengaruh terhadap penerimaan pajak kendaraan bermotor di kota Bandung secara parsial dan simultan, setelah dibuktikan dengan pengolahan data menggunakan SPSS.

(17)

Bab V Kesimpulan dan Saran 62

Progresif Kendaraan Bermotor Roda Empat, hal ini didukung dengan adanya data yang peneliti dapat dari Cabang Pelayanan Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Wilayah Kota Bandung I Pajajaran, dimana pendapatan yang didapat dari Pajak Progresif Kendaraan Bermotor lebih rendah dibandingkan Bea Balik Nama pada tahun yang sama.

5.2 Saran

Saran-saran yang dapat penulis berikan terkait dengan hasil penelitian adalah sebagai berikut:

1. Bagi Cabang Pelayanan Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Wilayah Kota Bandung I Pajajaran

Sosialisasi yang telah dilakukan oleh Cabang Pelayanan Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Wilayah Kota Bandung I Pajajaran sudah baik, tetapi untuk mendorong kesadaran diri dari WP harus lebih dioptimalkan lagi, karena tidak semua WP mengetahui tariff pajak terbaru dan peraturan-peraturan pajak yang sudah diperbaharui, oleh karena itu sebaiknya pamflet/spanduk jangan hanya dipasang di setiap SAMSAT saja, tetapi di jalan raya yang sering dilewati oleh WP, contohnya dipasang di kawasan tujuh titik.

2. Bagi peneliti selanjutnya

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Ghozali, I. (2006). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.

Hermon, Theresia (2013). Prosedur Penghitungan dan Pelaporan Pajak Penghasilan

Pasal 21 atas Gaji Pegawai Pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Pemalang. Skripsi Fakultas Ekonomi

Universitas Kristen Maranatha Bandung. (Tidak Dipublikasikan)

Ilyas dan Burton. (2007). Hukum Pajak Edisi 3. Salemba Empat. Jakarta.

Jogiyanto, (2009). Metodologi Penelitian Bisnis. BPFE.Yogyakarta.

Mardiasmo.(2009). Perpajakan edisi revisi 2009. Andi. Yogyakarta.

Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 68 Tahun 2011 tentang Penghitungan Dasar Pengenaan PKB dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB)

Resmi, Siti. (2009). Perpajakan: Teori dan Kasus. Salemba Empat. Jakarta.

Sugiyono.(2009). Metode Penelitia nKuantitaif Kualitatif dan R&D. Alfabeta. Bandung.

Suliyanto.(2009). Metode Riset Bisnis. Edisi Kedua. Andi.Yogyakarta.

Sunjoyo dkk.(2013). Aplikasi SPSS untuk Smart Riset (Program IBM SPSS 21.0). Alfabeta. Bandung.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2007 sebagai mana diubah terakhir dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.

(19)

DaftarPustaka 64

http://jasastnkbpkb.blogspot.com/2012/01/cara-perhitungan-pajak-kendaraan.html diakses pada tanggal 16 September 2013.

http://dispenda.papua.go.id/tampilpajakdetail.php?id=1 diakses pada tanggal 31 Oktober 2013.

http://dppka.jogjaprov.go.id/cmskppd/file/Pajak_Kendaraan_Bermotor_%28PKB%29.pdfd iakses pada tanggal 31 Oktober 2013.

http://arieronaldo.wordpress.com/2012/01/10/prosedur-pembayaran-pajak-kendaraan-bermotor-roda-2-daerah-bandung/ diakses pada tanggal 15 November 2013.

Referensi

Dokumen terkait

NO NUPTK NAMA JENJANG TEMPAT TUGAS KECAMATAN BIDANG STUDI.. UKG TEMPAT UKG

Menurut Hadari Nawawi (2012:68), terdapat beberapa bentuk penelitian dalam metode deskriptif, yaitu bentuk penelitian studi hubungan (Interrelationship studies) yang

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pengalaman yang didapat diperkuliahan khususnya mengenai pengaruh penerapan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun

Perilaku Politik Transaksi Calon Legislatif dan Pemilih pada Pemilu Legislatif 2014 di Kelurahan Sako Kota

Saat ini produk probiotik yang dipasarkan dalam bentuk susu fermentasi dan yoghurt. Namun kendalanya adalah jumlah kolesterol dan laktosa pada yoghurt tidak semuanya

(3) Selain memenuhi nilai/norma positif yang berlaku di masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Buku Teks Pelajaran maupun Buku Non Teks Pelajaran wajib

Proses degradasi diazinon yang efektif dapat dilakukan selama 21 hari dengan penambahan kompos pada tanah sebesar 15-30% pada konsentrasi diazinon 1000 ppm.. Beberapa jenis

akan ditentukan panitia dikemudian hari jika terjadi kecurangan