DAMPAK PEMBERIAN
KI{EDIT
FADA PENDAPATAN
PATERI{AK
SAPI POTONG
NI KABUPATEN KULON PIIOGO
(Stut)y Kusus Krcclit Pemberdayaun {Jt'uhu Kecil Kopera.ri PT. .}amsostek )
Tes!*
.
Oleh
:TRI
MULYADI
NBP.
07
206
A27PROGRAM STUDI PERENCANAAN PEMBANGT'NAN
DAMPAK PEMBERIAN KREDIT
PADA
PENDAPATA}I
PETERN"AK
SAPI
POTONG
DI KABUPATEN KULON
PROGO
(Study Kasus Kredit Pemberdayaan [Js;aha Kecil Koperasi
pT.
J{{:r:,,,:: ,r,r;:,,.,
Oleh: Tri Mulyadi
Di
bawah bimbingan :Prof. Dr. Nurzaman Bachtiar, M.Sc.
dan prof.
Dr. Herri, S.E.,MBA
RINGKASAN
Sektor pertanian di Kabupaten
Kulon
Progo masihmemiliki
peranan yang besar dan strategis, sektorini
sebagai penyumbang terbesar pembentukan pDRBsebesar 23,1 perssen. Selain hal iha sektor pertanian menjadi tumpuan hidup dari
80.685 (77,99 %) rumah tangga yang ada
di Kulon
progo.Pemrodalan
usaha
merupakansalah satu faktor yang
mempenganihipendapatan para
petemak.
usaha
beternak sapi potong pembibitan merupakansuafu usaha
kecil
dengan permasalahanskala
usahabelum
ekonomis
karenaterbatasnya
permodalan
usaha.
penyaluran
kredit
merupakanupaya
untukmeningkatkan permodalan usaha peternak sapi potong
di
KabupatenKulon
progo.Kredit
PemberdayaanUsaha
Kecil
dan
Koperasi
(puKK)
pr.
Jamsosteri
merupakan
kredit
yang
dipergunakanuntuk
peningkatan pendapatan peternak pembibitan sapi potong di KabupatenKulon
progo, perludikaji
dampaknya d;,ig:,.meningkatkan pendapatan petemak.
Penelitian
ini
bertujuanuntuk
:
1) mengetahui peranan modal danter::igr:.
kerja
terhadap pendapatan
petemak pembibitan
sapi
potong;
z)
ni;,.:,.rr
perbandingan tingkat
pendapatanpeternak
pemanfaatkredit
dengan petemakbukan pemanfaat
kredit,
serta;3)
untuk
mengetahuitingkat
produktivitas nro,:!e!BAB
I
PENtsAHIJLUAN
1.1.
LatarBelakang
Hampir
disemuanegara
berkembangsektor pertanian
merupakanmata pencaharian
dari
sebagian besar penduduknya yangjuga
bertempat
tinggat
di perdesaan' Pembangunan pertanian selaludikaitkan
dengan fujuan peningkatan pendapatanpenduduk
perdesaandan
dianggap
identik
dengan pembangunanwilayah perdesaan' Pembangunan bidang pertanian sebagai salah satu pendukung pengembangan
ekonomi
kerakyatan diharapkan
dapat tumbuh
berkembangsebagai tulang punggung ekonomi
nasional.
Selainitu
pembangunan pertanianakan sangat membantu dalam program penanggulangan kemiskinan
utamanya
di
wilayah perdesaan.
Pembangunan
bidang
pertanian sebagaisalah satu
bagian pembangunannasional,
yang
diharapkan dapat mendorong peningkatan perekonomian perludilaksanakan secara berkesinambungan dan terencana untuk mendapatkan kondisi
masyarakat
yang
lebih baik dari
sebelumnya. pembangunanpertanian
akanmenyentuh sebagian
besar penduduk Indonesi4 karena struktur
penduduk
Indonesia
dominan
memperoleh
pendapatandi
sektor
ini.
pembangunanpertanian bertujuan meningkatkan pendapatan masyarakat, selain
itu
juga
unfukmendukung,kecukupan pangan baik secara kuantitas maupun kualitas.
Keberhasilan pembangunan pertanian
yang
dilaksanakan,ditandai
dengan
membaiknya pendapatan para petani dan meningkatnya daya beli
kebutuhan hidupnya. Fembangunan pertanian yang hanya berhasil meningkatkae:
produ.ksi pertanian tanpa
ciikuti
meningkatnya pendapatandan daya
r
:, ,
:,petani, tentu
tidak
banyak manfaatnya bagipetani.
Peningkatan pendapatan danpeningkatan daya
beli
parapetani
akan sangatberpengaruh
dalam mendorongkegiatarl perekonomian
lainnya.
oleh
karenaitu,
pembangunan tersebut harusmampu
mengakomodasi berbagai aspek kehidupan masyarakat utamanyapara
petani,
sehingga pertumbuhan (perkembanganekonomi)
menunjukkan kinerja
yang baik.
Salah satu
kendala
yang dihadapi
petani/petemakdalam
melakukr;:lusahatani ternaknya adalah terbatasnya sumber
modal
di
perdesaan, terutani;:untuk pengadaan sarana produksi maupun peningkatan skala usaha. peningkatan skala usaha sampai dengan skala ekonomis
perlu
mendapat perhatian agar usahamenjadi
lebih
efisien
sehingga pendapatanakan
meningkat.
Meningkatnyapendapatan
pada gilirannya
akan
meningkatkan
kesejahteraanpara
petanipeternak, yang selanjutnya akan meningkatkan daya
beli
sehingga menimbulkanefek berantai yang
positif
bagi perekonomian.Penyediaan
dan
tersedianya
fasititas
permodalan usaha
yang
mudahdiakses oleh masyarakat untuk menumbuhkan usaha
produktif
yang dijalankannyamerupakan sesuatu
yang
wajib
diperhatikan
dan
dilakukan terutama
'icii
pemerintah. Usaha ekonomi
produktif
masyarakat termasuk dalamkategori usaha
mikro
kecil
baik
formal
maupun
informal
memiliki
perananbesar
dalampenyerapan tenaga kerja dan sebagai sumber pendapatan/penghidupan.
usaha
pertanian ataupun peternakan
yang dilakukan
sebagian
bi::..;.rmerupakan
usahamikro produktif
yangperlu
mendapat
perhatian.
KabupatenKulon
Progo sebagian besar pendudutr<nyamasih menggantungkan hieri .,:.,. ,:
'.i;;iii;i
sektor pertanian, berdasar sensus pertanian 2003
jumlah
rumah tangga sebanyak103.450,
dari jumlah
tersebutg0.6g5
(77,gg
%a) meruperkanrumah
tangga
pertanian, dimana 70.995 (97,99 o/o) bendadidaerah
pedesaan
(Bps,
200g).usaha
peternakan
yang
diusahakan
petani
petemak
sebagian
besarmerupakan usaha peternakan rakyat dan termasuk kriteria
usaha
mikro kecil,
hasilproduksinya belum mampu memenuhi permintaan kebutuhan
masyarakat. Hal
ini
disebabkan karenavolume
usaha masihkecil,
disebabkan permodalan terbatas.usaha peternakan sapi potong yang dikelola rumah tangga peternak rata_rata
I
_
3ekor,
merupakansalah satu
sumber penghasilbibit
temak
dan daging,
perlu mendapatkanperhatian
agarproduksi
dapatmeningkat
yang pada
akhirnyameningkatkan pendapatan petemak.
upaya untuk
meningkatkanpermodalan
usaha beternak sapipotong
padarumah tangga
peternak dilakukan
antaralain denganmemberikan fasilitas
kredit
sebagai tambahan
modal
usaha. Kredit
dengan persyaratanringan
dibutuhkan
oleh para
peternak,
dengan permodalan yang cukuppeternak akan
lebih
leluasadalam mengelola usahanya. Pada
umumnya
peternak akan melakukan tindakanrasional
untuk
memaksimumkan pendapatannya,
n€lmun adanya
kendalapermodalan dalam usahany4 peternak belum dapat memperoreh pendapatan yang
seharusnya dapat dicapai.
Iftedit
untuk menambah permodalan usaha banyak disediakan oleh lembagakeuangan
formal
@anMembaga
pembiayaan),dimanfaatkan oleh
rumah tanggapeternak.
Halnamun belum banyak
dapi
persyaratan-persyaratan
untuk
mendapatkankredit
tersebut,tidak
semua dapatdipenuhi
oleh peternak.
Petani peternak
terkadang
justru
memanfasll i. lpermodalan
informal
dengan
persyaratan
yang
dianggap
ringan,
namunsebenarnya dapat memberatkan petani peternak karena bunga yang
lebih tinggi
dibanding dengan bunga bank.
Pemberian
kredit
tambahan
modal
bagi
par:- peternak
sapi
potongpembibitan
di
KabupatenKulon progo,
merupakansalah satu upaya
dalammeningkatkan kapasitas usaha para
peternak.
Harapan semakin bertambahnyapermodalan
untuk
kegiatan
usahaternak sapi potong pembibitan,
akan
dapatmeningkatkan pendapatan peternak penerima
kredit.
PenyaluranKredit pUKK
PT. Jamsostek merupakan tambahan permodalan usaha bagi peternak sapi potong
pembibitan
di
KabupatenKulon Progo.
Adapun besarnya kredit untuk
setiap peternak Rp. 5.000.000,- sebagai tambahan modal pembelian induk.Usaha pembibitan sapi potong memerlukan permodalan yang
relatif
besar;.lam
setiap periode produksiny4 karena perputaran modal tidak dapat dilakukanJeagan
cepat.
Kharakteristik
pembibitan sapi potong
adalah
hanya
dapat::emproduksi anak/pedhet 1 (satu) ekor dalam kurun
wakfu
satutahun.
Denganiemikian
untuk mencapai skala ekonomis memerlukanjumlah
modal yang besar.Berdasarkan
hal-hal
tersebut diatas
perlu
dikaji
lebih
dalam
mengenaii'rnpak
dari
pemberiankredit
PUKK PT.
Jamsostek kepada peternaksebagai
:'-b.ahan
permodalan
risaha pembibitan
sapi
potong.
Kredit
sebesar!-:"
5.000.000,- yang diterima peternakperlu
dikaji
apakah dapat meningkatkanmiapatan
penerimakredit,
untukitu
diperlukan adanyaanalisa
peranan modal-:;': rrf,ag€r kerja pada pembibitan
persyaratan-persyaratan
untuk
mendapatkankredit
tersebut,tidak
semua dapatdipenuhi
oleh
petemak. pekni
peternak
terkadang
justru
memanfanjl ;; :permodalan
informal
dengan persyaratan
yang
dianggap
ringan,
namunsebenarnya dapat memberatkan petani peternak karena bunga yang
lebih tinggi
dibanding dengan bunga bank.
Pemberian
kredit
tambahan
modal
bagi
paru peternak
sapi
potongpembibitan
di
KabupatenKulon progo,
merupakansalah satu upaya
dalammeningtatkan
kapasitas usaha parapetemak.
Harapan semakin bertambahnyapermodalan
untuk
kegiatan
usahaternak sapi potong pembibitan, akan
dapat
meningkatkan pendapatan petemak penerima
kredit.
PenyaluranKredit
PUKK
PT. Jamsostek merupakan tambahan permodalan usaha bagi peternak sapi potong pembibitan
di
KabupatenKulon Progo.
Adapun besarnya kredit untuk
setiappeternak Rp. 5.000.000,- sebagai tambahan modal pembelian induk.
Usaha pembibitan sapi potong memerlukan permodalan yang
relatif
besar dalam setiap periode produksiny4 karena perputaran modal tidak dapat dilakukandengan
cepat.
Kharakteristik pembibitan sapi potong
adalah
hanya
dapatmemproduksi anak/pedhet 1 (satu) ekor dalam kurun
waktu
satutahun.
Dengandemikian untuk mencapai skala ekonomis memerlukan
jumlah
modal yang besar.Berdasarkan
hal-hal
tersebut diatas
perlu
dikaji
lebih
dalam
mengenaidarnpak
dari
pemberiankredit PUKK PT.
Jamsostek kepada peternak sebagaitambahan permodalan
dsaha pembibitan
sapi
potong.
Kredit
sebesarRp.
5.000.000,- yang diterima peternakperlu
dikaji
apakah dapat meningkatkanpendapatan penerima
kredit,
untukitu
diperlukan adanyaanalisa
peranan modalBAB V
KESIMPUI,AN
DAN SARAN
5.1.
Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan dapat ditarik
kesimpulan,
bahwa
peranan
modal
dan
tenaga
kerja
penting/nyata
dalammempengaruhi pendapatan petemak pembibitan sapi potong
di
KabupatenKulon
Progo.
Perananmodal
dan tenagakerja
(curahanwaktu kerja)
secara simultagmaupun
parsial
mempunyai pengaruh
yang
signifikan
positif
terhad*ppendapatan peternak pembibitan sapi potong.
Pendapatan peternak pembibitan sapi potong dengan penggunaan modal baik bersumber modal sendiri mauprm
kredit
sebesar Rp. 5.000.000,- sertra tenagakerja (curahan waktu
kerja)
yang dilalcukan oleh peternak bukan pemanfaat dan pemanfaatkredit
secara statistiktidak
berbeda nyata. Pemberiankredit
sebesarRp.
5.000.000,-untuk
tambahan pembelianinduk
sapipotong, belum
mampumeningkatkan
pendapatan
peternak pemanfaat
kredit
melebihi
rab-rata
pendapatan peternak yang tidak memanfaatkan kredit.
Produktivitas atau efisiensi
modal
rata-rata peternakpembibitan
sa1:ipotong buknn
pemanfaatkredit
sebesar0,2629
alaa 26,29
o/o
pertahun 4a.npetemak pemanfaat
kredit
0,2794ataa27,94
%pertahun.
Produktifitas peteruri:pemanfaat
kredit
sedikit lebihtinggi
dibanding peternak bukon pemanfaat tr;,:,: :"Secara statistik produktifitas modal ruta-rataantara peternak buknnpemanfaat dan
DAFTAR PUSTAKA
Agbeibor,
winfred
h.,
2006.pro-poor
economicgrowth: Role
of
,s/r?rrjr, i:,:.,,,medium sized enterprises.
Journal
of Asian Economics
ti
1ZOO11
SS-40
Anonim.,
2006. Pedoman pembibitan sapi potongyang
Baik
(Good BreedingPractice). Peraturan Menteri Pertanian. Nomor 54 /Permentan/
Of.t+O
n0/2006
Arsyad,
Lincolin.,.
2008.
Lembaga KeuanganMikro,
Institusi, Kinerja
danSustainabilitas. Penerbit
ANDI
yogyakarta.Bachtiar, Nurzaman.,
1997. Sektor
Pertanian Abad2l
dan GlobalisasiAktifitas
Ekonomi. Jurnal
Penelitian Andalas.
EdisiIlmu-ilmu
Sosial EkonomiNo.25
ThIX,
t997.Padang.Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah;
Badanpusat
statistik
Kabup.:i.:::Kulon Progo,
20a8. Kabupaten Kulon progo Dalam Angka Tahunic*g"
Wates.Badan Pusat
statistik
KabupatenKulon
progo,
200g.
produk
DomestikRegional Bruto Kabupaten Kulon progo 2003
-2007.
wates,Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah;
Badan Pusat Statistikprovinsi
D.
I.Yogyakart4
2008.
Daerah Istimewayogyakarta
DalamAngka
Tahun2008.
Yogyakarta.Badan
Pusat
statistik Provinsi
D.
I.
yogyakarta,
200g.
produk
DomestikRegional
Bruto
Provinsi
Daearah Istimewayogyakarta
20a3-
2007.Yogyakarta.
Sensus Pertanian
2003 Kabup;td-Kulon
2004.
AnalisaHasil Listing
Progo.
Tabel
Pendudkung.2003.
Sensus Pertanian Yogyakarta.2003.
Hasil
Survei Rumah rangga usaha subsektor petemakan propinsiD.I
Yogyakarta. Yogyakarta.Baliarti,
Endang.,
?0a4.
Pengembangansapi
potong
Berbasis Lingkungan
Kumpulan_Pidato PenguhrhanGuru
BesarUniversitas Gadjah
h{JC,-,-Ilmu-Ilmu
Pertanian. Gajadah Madauniversity
press, yogyakarta.Bank
Indonesia.,2006.
Kajian pola
pembiayaanDalam
Hubungan KemitraanAntara
UMKM
dan usaha Besar.Biro Kredit
Bank Indonisia.Departemen Pertaniarl Direkforat Jenderal Bina
Produksi
Peternakan,Direkt,;lai