• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Minyak Aromaterapi Lavender (Lavandula angustifolia) terhadap Kecepatan Waktu Pengembalian Tekanan Darah Setelah Melakukan Aktivitas Fisik.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Minyak Aromaterapi Lavender (Lavandula angustifolia) terhadap Kecepatan Waktu Pengembalian Tekanan Darah Setelah Melakukan Aktivitas Fisik."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

vii ABSTRAK

PENGARUH MINYAK AROMATERAPI LAVENDER (Lavandula aungustifolia) TERHADAP KECEPATAN WAKTU PENGEMBALIAN

TEKANAN DARAH SETELAH MELAKUKAN AKTIVITAS FISIK

Dwi Ayu Marsita Rumbi, 2014. Pembimbing I : Sijani Prahastuti,dr.,M.Kes Pembimbing II : Stella Tinia Hasiana,dr.,M.Kes

Aromaterapi adalah salah satu metode teknik relaksasi yang bermanfaat sebagai metode alternatif terapi untuk berbagai penyakit. Salah satu jenis tanaman yang sering digunakan untuk aromaterapi adalah lavender. Minyak aromaterapi lavender dengan kandungan utama linalool 30-35% dan linalyl asetat 30-40%, memberikan efek relaksasi. Pada masa relaksasi, tekanan darah, nadi, respirasi menurun dan kecepatan pengembalian ke kondisi semula setelah aktivitas fisik akan lebih cepat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh minyak aromaterapi lavender terhadap kecepatan waktu pengembalian tekanan darah setelah melakukan aktivitas fisik.

Metode yang digunakan adalah metode prospektif eksperimental sungguhan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL), bersifat komparatif membandingkan dua kelompok perlakuan. Data yang diukur adalah kecepatan waktu pengembalian tekanan darah pada 30 wanita yang dibagi menjadi 2 kelompok perlakuan yaitu dengan dan tanpa pemberian aromaterapi lavender setelah melakukan aktivitas fisik. Induksi untuk aktivitas fisik dilakukan dengan Harvard Step Up test. Pengukuran tekanan darah menggunakan Automatic Blood Pressure Monitor Omron®HEM-7203 sedangkan kecepatan waktu pengembalian tekanan darah diukur dengan stopwatch sampai tekanan darah kembali pada keadaan sebelum melakukan aktivitas fisik. Analisis data menggunakan metode uji “t” tidak berpasangan dengan α = 0,05.

Hasil rata-rata kecepatan waktu pengembalian tekanan darah dengan pemberian minyak aromaterapi lavender (6,67 menit,SD=2,440) lebih cepat daripada rata-rata kecepatan waktu pengembalian tekanan darah tanpa pemberian minyak aromaterapi lavender (13,67 menit,SD=4,419). Hasil uji statistik menunjukkan perbedaan kecepatan waktu pengembalian tekanan darah dengan pemberian minyak aromaterapi lavender sangat bermakna ( p = 0,000).

Kesimpulannya adalah minyak aromaterapi lavender mempercepat waktu pengembalian tekanan darah setelah aktivitas fisik.

(2)

viii ABSTRACT

THE EFFECT OF LAVENDER OIL (Lavandula aungustifolia) AROMATHERAPIC ON BLOOD PRESSURE NORMALISATION TIME AFTER

PHYSICAL ACTIVITY

Dwi Ayu Marsita Rumbi, 2014. Tutor I : Sijani Prahastuti,dr.,M.Kes Tutor II : Stella Tinia Hasiana,dr.,M.Kes

Aromatherapy is one method of relaxation techniques that can be useful as an alternative method for treatment of various diseases. One type of plant that used for aromatherapy is lavender. Lavender oil contains 30-35% linalool and 30-40% linalyl asetat which gives relaxing effect. In the state of relaxation, blood pressure, pulse, respiration decreases and the speed of return to its original state after maximal physical activity will be faster.

The purpose of thesis reseach purpose is to determine the effect of lavender oil aromatherapic on blood pressure normalisation time after maximum physical activity.

Research method uses prospective experimental method, using Complete Random Design (CRD), with a comparative two treatment groups. Measured data are blood pressure speed payback time in minutes from 30 females divided into two treatment groups, the provision and without giving lavender oil aromatherapic after physical activity. Induction for physical activity performed by the Harvard Step Up test. Measurement of blood pressure using Omron® Automatic Blood Pressure Monitor HEM-7203, while the speed of the return time blood pressure is measured with a stopwatch until blood pressure returns to the state before physical activity. Data analysis uses unpaired “t” test withα = 0.05.

The mean blood pressure normalisation time after pysical activity and inhaling lavender oil aromatherapic is 6.67 minutes (SD = 2.440) faster than the normal blood pressure normalisation time without inhaling lavender oil aromatherapic 13.67 minutes (SD = 4.419 ). Statistical analysis show the differences of blood pressure normalisation time after inhaling lavender aromatherapic oil very significant ( p = 0.000).

The conclusion lavender oil aromatherapic accelerates blood pressure normalisation time after physical activity.

(3)

ix DAFTAR ISI

halaman

JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PERNYATAAN ... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR BAGAN ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang ... 1

1.2Identifikasi Masalah ... 2

1.3Tujuan Penelitian ... 2

1.4Manfaat Penelitian ... 2

1.5Kerangka Pemikiran ... 3

1.6Hipotesis Penelitian ... 5

1.7Metodologi Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1Tekanan Darah ... 6

2.1.1 Definisi Tekanan Darah ... 6

2.1.2 Klasifikasi Tekanan Darah ... 7

2.1.3 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Tekanan Darah ... 7

2.1.3.1Faktor Utama ... 8

2.1.3.2Faktor Tambahan ... 9

2.1.4 Metode Pengukuran Tekanan Darah ... 10

2.1.4.1 Metode Langsung ... 10

2.1.4.2 Metode Tidak Langsung ... 10

2.1.5 Regulasi dan Mekanisme Pemeliharaan Tekanan Darah ... 13

2.2Aktivitas Fisik ... 16

(4)

x

2.2.1.1Perubahan Aliran Darah Pada Otot Rangka yang Aktif dalam

Konsentrasi Otot ... 16

2.2.1.2Perubahan Kardiovaskuler selama Aktivitas Fisik ... 17

2.2.1.3 Perubahan Tekanan Arteri Selama Aktivitas Fisik ... 18

2.3Aromaterapi ... 19

2.3.1 Sejarah Penggunaan Minyak Atsiri Sebagai Aromaterapi ... 19

2.3.2 Aromaterapi Modern ... 20

2.3.3 Cara Pembuatan Minyak Atsiri ... 20

2.3.4 Ciri-ciri Minyak Atsiri ... 21

2.3.5 Metode Penggunaan Aromaterapi Dalam Kehidupan Sehari-hari.. 21

2.4Lavender ... 24

2.4.1 Sejarah Lavender ... 25

2.4.2 Taksonomi Lavender ... 25

2.4.3 Kandungan Kimia Minyak Lavender ... 26

2.4.4 Kegunaan ... 26

2.4.5 Efek Samping ... 27

2.5Indera Penciuman ... 27

2.5.1 Membran dan Sel-sel Olfactorius ... 27

2.5.2 Perangsangan Sel-sel Olfactorius ... 28

2.5.3 Sifat Adaptasi Reseptor Olfactorius ... 29

2.5.4 Penjalaran Sinyal Olfactorius ke dalam Bulbus Olfactorius ... 29

2.5.5 Jaras Olfactorius ... 30

2.5.5.1 Area Olfactorius Medial ... 30

2.5.2.2 Area Olfactorius Lateral ... 30

2.5.5.3 Jaras Yang Lebih Baru ... 31

2.6Pengaruh Sistem Saraf Otonom Terhadap Tekanan Darah ... 31

2.6.1 Sistem Saraf Simpatis ... 31

2.6.2 Sistem Saraf Parasimpatis ... 32

2.6.3 Nucleus Raphe dan Sistem Serotonin ... 33

2.7 Pengaruh Inhalasi Minyak Lavender Terhadap Tekanan Darah ... 33

BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Alat, Bahan, Subjek Penelitian, dan Ukuran Sampel ... 34

3.1.1 Alat dan Bahan Penelitian ... 34

3.1.2 Subjek Penelitian ... 34

3.1.3 Besar Sampel ... 34

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 35

3.3 Metode Penelitian ... 35

3.3.1 Desain Penelitian ... 35

3.3.2 Data yang Diukur ... 35

3.3.3 Variabel Penelitian ... 36

(5)

xi

3.4.1 Persiapan Penelitian ... 36

3.4.2 Prosedur Test ... 36

3.5 Metode Analisis ... 38

3.6 Kriteria Uji ... 38

3.7 Uji Pendahuluan... 38

3.8 Aspek Etik Penelitian ... 39

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1Hasil Penelitian ... 40

4.2Pembahasan ... 41

4.3Pengujian Hipotesis Penelitian ... 42

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1Kesimpulan ... 43

5.2Saran ... 43

DAFTAR PUSTAKA ... ... 44

LAMPIRAN . ... 48

(6)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel halaman

(7)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar halaman

(8)

xiv

DAFTAR BAGAN

(9)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran halaman

Lampiran 1 Foto-foto Penelitian ... 48

Lampiran 2 Hasil Penelitian Tekanan Darah Dengan Pemberian Aromaterapi Lavender ... 50

Lampiran 3 Hasil Penelitian Tekanan Darah Tanpa Pemberian Aromaterapi Lavender ... 51

Lampiran 4 Tabel 4.1 ... 52

Lampiran 5 Hasil Uji “t” tidak berpasangan ... 53

Lampiran 6 Form Etik ... 54

(10)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar belakang

Tekanan darah merupakan faktor yang sangat penting pada sistem sirkulasi, perubahan tekanan darah akan mempengaruhi homeostasis di dalam tubuh. Tekanan darah diperlukan untuk daya dorong aliran darah di dalam arteri, arteriola, kapiler dan sistem vena, sehingga terbentuklah suatu aliran darah yang menetap. Jika sirkulasi darah menjadi tidak memadai lagi, maka terjadilah gangguan pada sistem transportasi oksigen, karbondioksida, dan hasil-hasil metabolisme lainnya (Ibnu.M., 1996). Di pihak lain fungsi organ-organ tubuh akan mengalami gangguan (Gunawan,2011).

Aktivitas fisik dan kegiatan sehari-hari sangat mempengaruhi tekanan darah. Semakin tinggi aktivitas dan kegiatan fisik yang dilakukan, tekanan darah semakin meningkat (Abdillah.A, 2012). Sehingga mekanisme pengendalian tekanan darah penting dalam rangka memeliharanya agar tidak melebihi ambang normal dan mampu mempertahankan sistem sirkulasi tubuh (Gunawan,2011). Dalam usaha menjaga tekanan darah tidak melebihi ambang normal dapat dilakukan melalui beberapa cara, salah satunya melalui penggunaan aromaterapi. Aromaterapi adalah penggunaan minyak atsiri sebagai terapi dan tujuan kesehatan (Buckle, 2003). Praktik penggunaan aromaterapi sebenarnya sudah dikenal sejak zaman nenek moyang kita, tetapi sempat ditinggalkan sebelum dipopulerkan kembali oleh Rene-Maurice Gattefosse di Perancis tahun 1920 (Koensoemardiyah, 2009). Berbagai tumbuhan digunakan untuk aromaterapi, salah satunya adalah lavender.

(11)

2

penghilang rasa sakit, pengusir nyamuk, dan meringankan pegal dan otot (Shaeki Y. & Shionara M., 2001) (Sharma S., 2009) (Widjadja, 2008).

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk meneliti pengaruh minyak aromaterapi lavender terhadap kecepatan waktu pengembalian tekanan darah setelah melakukan aktivitas fisik.

1.2Identifikasi Masalah

Apakah minyak aromaterapi lavender berpengaruh terhadap kecepatan waktu pengembalian tekanan darah setelah melakukan aktivitas fisik.

1.3Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah minyak aromaterapi lavender berpengaruh terhadap kecepatan waktu pengembalian tekanan darah setelah melakukan aktivitas fisik.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Manfaat Akademis

Untuk memperluas pengetahuan tentang manfaat minyak aromaterapi lavender sebagai salah satu terapi untuk mempercepat waktu pengembalian tekanan darah setelah aktivitas fisik.

2. Manfaat Praktis

(12)

3 1.5 Kerangka Pemikiran

Minyak aromaterapi lavender memiliki kandungan utama linalool 30-35% dan linalyl asetat 30-40% yang memberikan efek relaksasi. Minyak ini dapat masuk ke dalam tubuh melalui jalur inhalasi, ingesti (per oral), dan absorpsi melalui kulit (Koensoemardiyah, 2009).

Ketika minyak atsiri dihirup, molekul-molekul minyak tersebut akan menempel pada binding-site yang terdapat pada cilia dari reseptor Olfactorius di concha nasalis superior. Hal ini mengakibatkan protein G teraktivasi, sehingga menyebabkan terjadinya serangkaian reaksi intraseluler cAMP-dependent yang akan membuka kanal Na+. Terbukanya kanal Na+ akan memicu perubahan impuls elektrokimia yang akan disalurkan menuju otak oleh nervus Olfactorius (Guyton & Hall, 2008)

Impuls yang masuk ke otak mengaktifkan jaras ke nucleus Raphe sehingga terjadi sekresi serotonin. Zat elektrokimia ini akan memberikan efek euforik, relaksan, dan sedatif (Price S. & Len P., 1997). Setelah masuk ke aliran darah, Serotonin yang dihasilkan akan merangsang hipotalamus anterior sebagai pusat parasimpatis. Aktivasi sistem saraf parasimpatis menimbulkan efek inotropik dan kronotropik negatif pada jantung yang menyebabkan penurunan kuat kontraksi dan frekuensi denyut jantung sehingga menyebabkan penurunan tekanan darah. Perangsangan area preoptik medial pada hipotalamus juga akan menimbulkan efek penurunan tekanan darah dan frekuensi denyut jantung (Guyton & Hall, 2008)

Selain merangsang reseptor Olfactorius, molekul-molekul minyak atsiri yang terhirup akan terbawa ke saluran pernapasan hingga ke alveoli di dalam paru-paru kemudian menembus membran mukosa saluran pernapasan dan paru-paru untuk masuk ke dalam aliran darah (Price S. & Len P., 1997).

(13)

4 .

Bagan 1.1 Kerangka Pemikiran Zat aktif :

Linalool 30-35% Linalyl acetate 30-40% Inotopik (-) Kronotropik (-) Aktivasi SS parasimpatis Aktivasi jaras ke

nucleus Raphe Perubahan impuls elektrokimia oleh N.olfactorius Sekresi serotonin Merangsang hipotalamus anterior Membuka kanal Na+ Reaksi intraseluler

cAMP-dependent Per Inhalasi :

Molekul-molekul minyak menempel di binding-site pada cilia reseptor olfactorius di concha nasi superior

Aktivasi protein G

Kuat kontraksi jantung dan FDJ

(14)

5 1.6 Hipotesis Penelitian

Minyak aromaterapi lavender mempercepat waktu pengembalian tekanan darah setelah aktivitas fisik.

1.7 Metodologi Penelitian

(15)

44 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Minyak aromaterapi lavender mempercepat waktu pengembalian tekanan darah setelah aktivitas fisik.

5.2 Saran

1. Minyak lavender dapat digunakan sebagai terapi alternatif untuk memberikan efek relaksasi.

2. Penelitian untuk mencari lagi manfaat lain dari minyak aromaterapi lavender 3. Penelitian dengan cara pemberian yang berbeda dari minyak lavender dapat

dilakukan untuk melihat efeknya terhadap tekanan darah.

4. Meneliti manfaat praktis dari penggunaan minyak aromaterapi lavender dalam pengaruhnya terhadap waktu pengembalian tekanan darah setelah aktivitas fisik.

(16)

45

DAFTAR PUSTAKA

Abdillah, A. 2012. Aktivitas fisik mempengaruhi Tekanan Darah. http://www.repository.unhas.ac.id.bitstream

Adhistya, M., Wowor, M., & Hamel, R. (n.d.).(2009).Pengaruh Pemberian Aromaterapi Lavender (Lavandula Angustifolia) Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pasien Hipertensi Di Irina RSUP. Prof. Dr. R.D. KANDOU MANADO. ejournal.unsrat

Anggara, F. H., & Prayitno, N. (2012). Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Tekanan Darah. Jurnal Ilmiah Kesehatan.

Aris, S. (2007). Mayo Clinic Hipertensi, Mengatasi Tekanan Darah Tinggi. Jakarta: PT Intisari Mediatama.

Chu, C. J., & Kemper, K.J. (2001). Lavender (Lavandula spp.)

Dewi Prima. I. (2011). Aromaterapi Lavender Sebagai Media Relaksasi. Bagian Farmasi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.

Emerson, J. (2004). Top Aromatherapy Essential Oils, Balms, and Lotions. BizDirect.

Ganong, W.F. (2008). Buku Ajar Fisologi Kedokteran. Jakarta : EGC. Ed 20. Hal 552, 549, 560, 564-565, 575-579.

Gardner, F.S. (2007). Smart Treatment for High Blood Pressure. Jakarta : Prestasi Pustaka Publisher. Hal 1,53,60, 103-172.

Gunawan, A. (2011). Perbandingan Efek Analgesik antara Parasetamol dan Aromaterapi.

Guyton, A., & Hall, J.E. (2008). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11. Jakarta: EGC. Hal. 137-140,172-7, 182, 217-224, 234,260-263.

Hartanto, A.D. (2010, April 27). Herbal : Lavender.

http://health.detik.com/read/2010/04/27/184146/1346625/769/herbal-lavender

(17)

46

Houssay. (1955). Human Physiology . New York, Toronto, London : McGraw-Hill Book Company, Inc.p. 182-185, 497.

Ibnu.M. (1989). Dasar-dasarfisiologi kardiovaskuler. Jakarta: EGC. Hal 111-119 Irenne Elly M. S. (2006). Perbedaan Denyut Nadi Pada Mahasiswa Setelah

Aktivitas Naik Turun Tangga. http://eprints.undip.ac.id/20417/Irenne.pdf Koensoemardiyah. (2009). A-Z Aromaterapi untuk Kesehatan, Kebugaran, dan

Kecantikan. 2-4, 13-22.

Mohammad Yogiantoro. (2006). Hipertensi Esensial. Dalam Aru W Sudoyo, Bambang Setiyohadi, Idrus Alwi, Marcellus Simandibrata K, Siti Setiadi :

Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 4. Jakarta : Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Hal 610-614.

Mohrman, D. E. & Heller, L.J. (2003). Cardiovascular Psysiology. 5th Ed. New York : Lange Medical Books / McGraw-Hill.p. 8,11, 64-66, 110-114, 165-167.

Nani Cahyani Sudarsono. (2008). Active Living.

http://staff.ui.ac.id/internal/140222109/material/activelivingNASKAH.pdf

Price S., & Len P. (1997). Aromatherapy for Healthy Profesionals. (A. Haryanto, Ed.) 10, 61, 105-110.

Primadiati, R. (2002). Aromaterapi Perawatan Alami untuk Sehat dan Cantik. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Shaeki Y., & Shionara M. (2001). Physiological effects of inhaling fragrances. International Jurnal of Aromatheraphy.

Sharma S. (2009). Aromatherapy (A. Sindoro, Ed).

Sheps, Sheldon G. (2005). Mayo Clinic Hipertensi, Mengatasi Tekanan Darah Tinggi. Jakarta: PT. Intisari Mediatama.

Sherwood, Lauralee. (2007). Human Physiology: From Cells To Systems. 6th edition. California: Brooks/Cole. p. 139.

(18)

47

Taute MMG. (2011). Lavender Essential Oil Information. http://www.essentialoils.co.za/essential-oils/lavender.html.

Tim Gaya Hidup Sehat.(2010). Aroma Alam Untuk Kehidupan. Jakarta : Raketindo Primamedia Mandiri. H. 50

Widiyanto. (2008). Respon Kardiovaskuler Akibat Latihan. Wholson, & Sopiyudin, D. M. (1987 - 2009).

WHO.(2011). Physical activity. http://www.who.int/topics/physicalactivity/en Widjadja, E. E. (2008). Pengaruh Minyak Lavender (Lavandula angustifolia)

Terhadap Frekuensi Denyut Jantung.

Yamada K, Mimaki Y, Sashida Y. (2005). Effect Inhaling of the Vapor of Lavandula burnatii super-Derrived Esensial Oil and Linalool on Plasma

Adrenocorticotropin Hormone (ACTH), Catecholamine and Gonadotropin

Level in Experimental Menopausal Female Rats. Pharmaceutical Society of Japan: 28 (2); 378-379.

Referensi

Dokumen terkait

The results showed that the technique used for the full waveform exploitation has effectively increased the ground penetration by 50 % and 20 %, respectively, during autumn and

Jelaskan peranan pendidikan kewarganegaraan dengan mengacu tujuan yang ingin dicapai?. Jelaskan ruang lingkup materi pokok

Untuk itu diperlukan adanya aplikasi pencarian lokasi wisata di kota Semarang berbasis android yang dapat digunakan sebagai sarana dalam mengenalkan informasi tentang

This study was conducted using Agatha Christie Peril at End House game and Vocabulary Knowledge Skill (VKS) adapted from Paribakht and Wesche (1996) for pre-test

No part of this thesis may be reproduced by any means without the permission of at least one of the copyright owners or the English Language Education Program, Faculty

“seharusnya shadow teacher berlatar belakang pendidikan dari psikologi dan keguruan atau sudah mempunyai teknik melakukan bimbingan untuk anak berkebutuhan khusus, namun

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan proses reekspor yang dilakukan oleh freight forwarder PT Wira Servindo Kirana Abadi secara bertahap serta dampaknya

Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala Rahmat Hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan lancar dan tepat