iv Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK
PENGARUH AROMATERAPI SANDALWOOD (Santalum album L.) TERHADAP WAKTU PEMULIHAN TEKANAN DARAH SETELAH MELAKUKAN AKTIVITAS FISIK BERAT
Ariella Krisnanda, 2015. Pembimbing1: dr. Stella Tinia Hasiana,M.Kes, IBCLC. Pembimbing2: dr. Ade Kurnia Surawijaya, Sp.KJ.
Aktivitas fisik berat dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah secara tiba -tiba yang dapat membawa pengaruh buruk bagi kesehatan manusia. Minyak aromaterapi Sandalwood (Santalum album L.) mengandung bahan aktif α-santalol dan β-santalol yang memiliki efek relaksasi sehingga dapat menyebabkan penurunan tekanan darah, denyut nadi, frequensi pernapasan, hingga memicu efek sedasi.
Tujuan penelitian ini untuk membuktikan apakah dengan menghirup minyak aromaterapi Sandalwood dapat meningkatakan kecepatan pengembalian tekanan darah setelah melakukan aktivitas fisik berat.
Metode Penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental semu, bersifat komparatif dengan membandingkan dua kelompok perlakuan, yaitu dengan dan tanpa aromaterapi Sandalwood, setelah melakukan latihan fisik berat Harvard Step Up Test, pada 30 subjek wanita dewasa.
Hasil penelitian rerata kecepatan penurunan tekanan darah sebelum menggunakan minyak aromaterapi sandalwood adalah 630 detik, setelah menggunakan minyak aromaterapi sandalwood adalah 370 detik. Hasil analisis dengan uji t berpasangan menunjukkan hasilnilai p = 0.000 (sangat signifikan).
Simpulan dari penelitian ini adalah minyak aromaterapi sandalwood mempercepat waktu pengembalian tekanan darah setelah melakukan aktivitas fisik berat.
ASBTRACT
THE EFFECT OF SANDALWOOD (Santalum album L.) AROMATHERAPY TOWARDS BLOOD PRESSURE RECOVERY TIME AFTER HEAVY
PHYSICAL ACTIVITY
Ariella Krisnanda, 2015. Tutor 1: dr. Stella Tinia Hasiana,M.Kes, IBCLC. Tutor 2: dr. Ade Kurnia Surawijaya, Sp.KJ.
Heavy physical activity can suddenly increase blood pressure and bring bad effect upon one’s health. Sandalwood aromatherapy oil (Santalum album L.) possesses active compound α-santalol and β-santalol which has relaxing effect so it will lead to decreasing blood pressure, heart rate, breathing frequency, and many cause sedative effect.
The objective of this study was to prove whether Sandalwood aromatherapy oil inhalation can increase blood pressure recovery time after performing heavy physical activity.
The research was a quasi experimental, with comparison of two treatment groups, with and without survei Sandalwood aromatherapy, after performing a heavy physical activity (Harvard Step Up Test), with thirty adult women as research subjects.
The result was average blood pressure recovery rate before administration of Sandalwood aromatherapy oil was 630 seconds, and after administration of sandalwood aromatherapy oil was 370 seconds. The results were analyzed with paired T test showed p = 0.000 (highly significant).
The conclusion of this research was, sandalwood aromatherapy oil accelerated blood pressure recovery time after performing heavy physical activity.
modifikasi Harvard Step-Up test, aktivitas fisik berat
viii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
JUDUL ... i
LEMBAR PERSETUJUAN... ii
SURAT PERNYATAAN ... iii
KATA PENGANTAR ... v
1. 5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis ... 3
1. 5. 1 Kerangka Pemikiran ... 3
2. 1. 4 Metode Pengukuran Tekanan Darah ... 12
2. 2. Anatomi dan Fisiologi Otak ... 14
2. 3. Indera Penciuman dan Jaras Penghidu ... 15
2. 3. Aromaterapi ... 18
2. 3. 1. Pengertian Aromaterapi ... 18
2. 3. 2 Aromaterapi Sandalwood ... 19
2. 3. 4 Pengaruh aromaterapi terhadap tekanan darah ... 21
2. 4. Aktivitas Fisik... 22
2. 4. 1. Definisi Aktivitas Fisik ... 22
2. 4. 2. Harvard Step Up Test ... 23
2. 4. 3 Perubahan Kardiovaskular terhadap Aktivitas Fisik ... 23
BAB III... 25
BAHAN DAN METODE PENELITIAN ... 25
3. 1 Alat, Bahan, Subjek Penelitian, dan Ukuran Sampel ... 25
3. 1. 1 Alat dan Bahan penelitian ... 25
3. 3. 4 Definisi Operasional... 27
3. 4 Prosedur penelitian ... 28
x Universitas Kristen Maranatha
BAB V ... 35
SIMPULAN DAN SARAN ... 35
5. 1 Simpulan ... 35
5. 2 Saran ... 35
Daftar Pustaka ... 36
LAMPIRAN ... 38
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Klasifikasi tekanan darah JNC 7 ….………...…….………..6
Gambar 2.2 Faktor-faktor yang memperngaruhi tekanan darah..……....…………8
Gambar 2.3 Regulasi tekanan darah oleh sistem saraf…...…………....…………..9
Gambar 2.4 Regulasi tekanan darah oleh sistem hormon …………...…………10
Gambar 2.5 Anatomi otak …………...……….………….………...……….14
Gambar 2.6 Anatomi sistem limbik………...15
Gambar 2.7 Mekanisme transport odorant ……….………..…16
Gambar 2.8 Bulbus olfaktorius dan sel-sel olfaktorius...………...……17
xii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Hasil Pengolahan Data Rerata Waktu Pemulihan Tekanan Darah Setelah dan Sebelum Menghirup Aromaterapi Sandalwood …...31
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap hari manusia melakukan aktivitas fisik, mulai dari aktivitas fisik ringan hingga berat. (DEPKES RI,2002). Aktivitas fisik adalah setiap gerakan tubuh yang meningkatkan pengeluaran tenaga dan energi (pembakaran kalori), seperti kegiatan sehari-hari berupa naik tangga, berkebun, membereskan rumah, adalah contoh dari aktivitas fisik. Secara fisiologis ketika kita melakukan aktivitas fisik, tubuh akan melakukan kompensasi atas peningkatan oksigen yang dibutuhkan dengan cara meningkatakan cardiac output atau curah jantung yang akan menyebabkan peningkatkan tekanan darah. (Sherwood, 2010)
Tekanan darah adalah gaya yang dihasilkan oleh darah terhadap dinding pembuluh darah. Tekanan darah sistemik pada umumnya diukur melalui dua angka : tekanan darah sistolik dan tekanan drah diastolik. Tekanan darah sistolik merupakan tekanan darah yang diukur pada saat ventrikel kiri berkontraksi dan memompa darah dari jantung ke jaringan tubuh, sehingga didapati angka lebih tinggi pada tekanan darah sistolik. Tekanan darah diastolik merupakan tekanan darah yang didapat saat jantung relaksasi dan darah dari jaringan masuk dalam jantung. Angka yang diperolah cenderung lebih rendah dari tekanan darah sistol. (Sherwood, 2010)
Manusia dapat hidup di lingkungan yang berubah-ubah karena mempunyai
2 Universitas Kristen Maranatha tekanan darah akan kembali menjadi seperti sebelum melakukan aktivitas fisik. Pengembalian tekanan darah ini membutuhkan durasi waktu tertentu dan pada penelitian ini diteliti apakah pemberian aromaterapi dapat mempercepat proses pengembalian tersebut. (Sherwood, 2010)
Aromaterapi atau essential oil merupakan salah satu bentuk terapi relaksasi, yang biasanya digunakan secara inhalasi. Aromaterapi merupakan proses penyembuhan kuno yang menggunakan sari tumbuhan aromaterapi murni yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan tubuh, pikiran dan jiwa. (Ehrlich, 2011)
Sandalwood oil atau minyak aromatherapi sandalwood merupakan tanaman yang sering di gunakan di Asia dan Arab. Sandalwood termasuk dalam family Santalaceae dan genus Santalum. Pada penelitian ini digunakan Santalum album yang lebih dikenal sebagai indian sandalwood. Untuk itu pada penelitian ini akan dilakukan apakah aromaterapi sandalwood mempercepat pengembalian tekanan darah setelah beraktivitas fisik berat.
1. 2 Identifikasi Masalah
Apakah minyak aromaterapi sandalwood (Santalum album) mempengaruhi waktu pemulihan tekanan darah setelah melakukan aktivitas fisik berat.
1. 3 Maksud dan Tujuan Penelitian
1. 4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah
Manfaat akademis
- Memperluas pengetahuan mengenai minyak aromaterapi sandalwood
(Santalum album L.) untuk mempercepat proses pemulihan tekanan darah
setelah berktivitas fisik berat.
Manfaat praktis
- Memberikan informasi pada masyarakat mengenai pengaruh minyak aromaterapi sandalwood (Santalum album L.) pada tekanan darah setelah
beraktivitas fisik berat.
1. 5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis
1. 5. 1 Kerangka Pemikiran
Saat kita melakukan aktivitas fisik berat atau berolahraga maka akan terjadi perangsangan sistem saraf simpatis yang menyebabkan stroke volume dan venous
return meningkat. Peningkatan ini menyebabkan peningkatan cardiac output,
sehingga terjadi peningkatan tekanan darah.
Secara fisiologis tekanan darah yang meningkat ini akan kembali pada tekanan darah normal, agar tubuh berada dalam keadaan homeostatis kembali. Percepatan pengembalian tekanan darah ini dapat dipercepat dengan berbagai terapi yang meningkatkan terjadinya relaksasi, sehingga efek parasimpatis meningkat dan efek simpatis menurun.
Minyak aromaterapi sandalwood mengandung Santalol, Santyl acetate and
Santalene. Santanol yang terkandung yang menyebabkan aroma khas dari
sandalwood yang dapat menimbulkan efek relaksasi (Ehrlich, 2011)
4 Universitas Kristen Maranatha receptor olfactorius. (Sherwood, 2010)
Terikatnya odorant pada sel receptor akan mengaktivasi G-protein yang akan
menyebabkan pembentukan cAMP dan masuknya ion Na sehingga terjadi depolarisasi serat aferen nervus olfactorius. Impuls yang terbentuk akan diteruskan ke otak terutama pada primary Olfactory area dan limbic system. Yang berfungsi mengatur respon kita terhadap suatu bau. (Sherwood, 2010)
Impuls yang diterima oleh otak akan mengaktivasi jaras Nucleus Raphe sehingga serotonin akan disekresi. Serotonin akan menimbulkan efek euforia, relaskasan dan sedatif. Yang akan masuk ke aliran darah dan hipotalamus untuk aktivasi sistem parasimpatis yang akan menyebabkan terjadinya penurunan tekanan darah. (Guyton & Hall, 2008)
1. 5. 2 Hipotesis
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5. 1 Simpulan
Minyak aromaterapi sandalwood (Santalum album L.) mempercepat waktu pemulihan tekanan darah setelah melakukan aktivitas fisik berat.
5. 2 Saran
1. Penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar untuk penelitian mengenai
penelitian dengan metode dan dosis lain selain perinhalasi seperti melalui
kulit.
2. Penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar untuk penelitian mengenai
penelitian efek relaksasi dengan minyak aromaterapi lain dibandingkan
dengan minyak aromaterapi Sandalwood.
3. Penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar untuk penelitian mengenai
36 Universitas Kristen Maranatha
Daftar Pustaka
Departemen Kesehatan RI. (2002). Pedoman Kesehatan Olahraga. jakarta,
indonesia: DEPKES RI
Ehrlich, S. D. (2011, september 8). aromatherapy University of Maryland Medical
Centre. Dipetik november 12, 2016, dari University of Maryland Medical Centre: https://umm.edu/health/medical/altmed/treatment/aromatherapy Fallick, K. (2009). Relevance of the chemical constituency of East Indian
Sandalwood essential oil to therapeutic and traditional uses. Aromatherapy
Chemistry and Pharmacology Module Outline , 8-14.
Guyton, A. C., & Hall, J. E. (2006). Text Book of Medical Physiology (11 ed.).
philadelphia, USA: Elsevier Saunders.
Jahangir, E. (2015, october 23). emedicine.medscape. Dipetik october 30, 2015,
dari emedicine: http://emedicine.medscape.com/article/1948157
-overview#a1
K.Sindhu, R., Upma, Kumar, A., & Arora, S. (2010). Santalum album linn : a Review on Morphology, Phytochemistry and Pharmalogical Aspects .
International Journal of PharmTech Research , 914-915.
Kumar, A., Joshi, G., & Ram, M. (2012, desember). Sandalwood: history, uses,
present status and the future. current science , 12.
Miles, L. (2007). Physical activity and health. British Nutrition Foundation
Nutrition Bulletin, 32 , 319-321.
National Heart, Lung, and Blood Institute (NHLBI). (2003, may). Seventh Report
of the Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure (JNC 7). Dipetik november 18, 2015, dari National Heart, Lung, and Blood Institute (NHLBI) at the National
Institutes of Health:
http://www.nhlbi.nih.gov/files/docs/guidelines/phycard.pdf
Price, S., & Price, L. 1997. Aromaterapi bagi Profesi Kesehatan. (a. hartono,
Penerj.) jakarta: EGC.
Purba, A. (2009). Pengukuran Komponen Kebugaran Jasmani. Bandung: Bagian
Rad, A. (2006, april 2). renin-angiotensin system. Dipetik september 2015, 18,
dari wikipedia: https://en.wikipedia.org/wiki/Renin–angiotensin_system
Sherwood, L. (2010). Human Physiology From Cells to Systems (7 ed.). (M.
Arbogast, Penyunt.) belmont, CA, USA: Yolanda Cossio.
Tortora, G. J., & Derrickson, B. (2012). Principles of Anatomy and Physiology (13