iv
Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK
PENGARUH MINYAK LAVENDER
(Lavandula angustifolia)
TERHADAP FREKUENSI DENYUT JANTUNG
Elissa Evanti Widjaja, 2011
Pembimbing I : Dr. Iwan Budiman, dr., MS, MM, M.Kes, AIF Pembimbing II : Ellya Rosa Delima, dr., M.Kes
Latar Belakang Aromaterapi merupakan metode menggunakan minyak atsiri untuk meningkatkan kesehatan fisik dan emosi seseorang. Berbagai jenis tumbuhan dapat digunakan untuk aromaterapi, salah satunya adalah Lavender. Lavender sebagai aromaterapi memberikan efek relaksasi dan sedasi.
Tujuan Penelitian Untuk mengetahui pengaruh minyak Lavender terhadap frekuensi denyut jantung.
Metode Penelitian Menggunakan desain eksperimental sungguhan dengan 30 wanita berusia 18-25 tahun sebagai subjek penelitian (SP). Sebelum percobaan dimulai, frekuensi denyut jantung dihitung menggunakan heart rate monitor Omron HR-100C lalu dicatat. 6 tetes minyak Lavender diberikan pada kapas dan diletakkan 1,5 cm di depan lubang hidung SP, kemudian SP diminta menghirupnya secara perlahan dan teratur sambil menutup mata. Frekuensi denyut jantung dihitung setiap menit hingga didapatkan hasil 2x berturut–turut sama kemudian dicatat. Analisis data menggunakan uji t berpasangan (α = 0,05).
Hasil Rata–rata frekuensi denyut jantung setelah menghirup minyak Lavender sebesar 76 bpm (beat per minute) (SD = 7.125) lebih rendah daripada rata - rata frekuensi denyut jantung sebelum menghirup minyak Lavender sebesar 81 bpm (SD = 6.877) (p < 0,01).
v
Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF LAVENDER (Lavandula angustifolia) OIL
ON HEART RATE
Elissa Evanti Widjaja, 2011
Tutor I : Dr. Iwan Budiman, dr., MS, MM, M.Kes, AIF Tutor II : Ellya Rosa Delima, dr., M.Kes.
Background Aromatherapy is method by using essential oil to enhance physical and emotional health a person. Various plants can be used as aromatherapy, such as Lavender. Lavender aromatherapy gives relaxation effect and sedation.
Objective This research was conducted to determine the influence of Lavender oil on heart rate.
Research Methods This study used true experimental design with 30 women between 18-25 years old as the research subjects (RS). Before the experiment began, the heart rate was counted by using Omron HR-100C heart rate monitor and recorded. 6 drops of Lavender oil was given on cotton and placed 1.5 cm in front of RS’s nostril, then RS were asked to inhale slowly and regularly by closing their eyes.Heart rate was counted every minute until obtain the same result twice, then recorded. Data analysis used paired t test (α = 0,05).
Results Theaverage of heart rate after using Lavender oil is 76 bpm (beat per minute) (SD = 7.125), are lower than the average of heart rate before inhaling Lavender oil amounted to 81 bpm (SD = 6.877) (p < 0,01).
Conclusions Lavender oil decreased heart rate.
vi
SURAT PERNYATAAN ... iii
ABSTRAK ... iv
1.2 Identifikasi Masalah ... 1
1.3 Tujuan Penelitian ... 1
1.4 Manfaat Penelitian ... 2
1.4.1 Manfaat Akademis ... 2
1.4.2 Manfaat Praktis ... 2
1.5 Kerangka Pemikiran ... 2
1.6 Hipotesis Penelitian ... 5
1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Minyak Atsiri ... 6
2.1.1 Sejarah Penggunaan Minyak Atsiri sebagai Aromaterapi ... 6
2.1.2 Aromaterapi Modern ... 7
2.1.3 Cara Pembuatan Minyak Atsiri ... 8
vii
Universitas Kristen Maranatha
2.1.5 Metode Penggunaan Aromaterapi dalam Kehidupan Sehari-hari ... 8
2.1.5.1 Ingesti ... 8
2.1.5.2 Inhalasi ... 9
2.1.5.3 Absorbsi melalui Kulit ... 9
2.2 Tanaman Lavender ... 10
2.2.1 Taksonomi Lavender ... 10
2.2.2 Asal dan Morfologi Lavender ... 10
2.3 Minyak Lavender ... 11
2.3.1 Kandungan Minyak Lavender ... 11
2.3.2 Berbagai Sediaan Minyak Lavender ... 12
2.3.3 Kegunaan Minyak Lavender ... 12
2.3.4 Efek Samping Minyak Lavender ... 13
2.3.5 Pengaruh Inhalasi Minyak Lavender terhadap Denyut Jantung ... 13
2.4 Indera Penciuman ... 13
2.4.1 Membran dan Sel – sel Olfactorius ... 13
2.4.2 Perangsangan Sel – sel Olfactorius ... 14
2.4.3 Sifat Adaptasi Reseptor Olfactorius ... 15
2.4.4 Penjalaran Sinyal Olfactorius ke dalam Bulbus Olfactorius ... 15
2.4.5 Jaras Olfactorius ... 16
2.4.5.1 Sistem Olfactorius yang Paling Tua – Area Olfactorius Medial ... 16
2.4.5.2 Sistem Olfactorius yang Kurang Tua – Area Olfactorius Lateral .... 16
2.4.5.3 Jaras yang Lebih Baru ... 16
2.5 Mekanisme Kerja Jantung ... 17
2.5.1 Sistem Konduksi Jantung ... 17
2.5.2 Siklus Jantung ... 18
2.5.3 Pengaturan Pemompaan Jantung ... 19
2.6 Frekuensi Denyut Jantung ... 20
2.6.1 Pengukuran Frekuensi Denyut Jantung... 20
2.6.2 Pengaruh Sistem Saraf Otonom terhadap Frekuensi Denyut Jantung ... 21
2.6.2.1 Sistem Saraf Simpatis ... 21
viii
Universitas Kristen Maranatha
2.6.3 Faktor Lain yang Mempengaruhi Frekuensi Denyut Jantung ... 23
2.7 Otak Manusia ... 24
2.7.1 Sistem Neurohormonal pada Otak Manusia ... 25
2.7.2 Sistem Limbik dan Hypothalamus ... 28
BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Subjek Penelitian ... 30
3.1.1 Alat dan Bahan Penelitian ... 30
3.1.2 Subjek Penelitian ... 30
3.2 Metode Penelitian ... 31
3.2.1 Desain Penelitian ... 31
3.2.2 Variabel Penelitian ... 31
3.2.3 Definisi Operasional Variabel ... 31
3.2.4 Prosedur Kerja ... 31
3.2.4.1 Persiapan Subjek Penelitian (SP) ... 31
3.2.4.2 Prosedur Penelitian ... 32
BAB IV HASIL, PEMBAHASAN, DAN PENGUJIAN HIPOTESIS 4.1 Hasil Penelitian dan Pembahasan ... 33
4.2 Pembahasan ... 34
4.3 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 35
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 36
5.2 Saran ... 36
DAFTAR PUSTAKA ... 37
LAMPIRAN ... 39
ix
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
x
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran ... 4
Gambar 2.1 Minyak Atsiri dalam Botol ... 8
Gambar 2.2 Tanaman Lavender ... 11
Gambar 2.3 Membran Olfactorius, Bulbus Olfactorius, Traktus Olfactorius ... 14
Gambar 2.4 Hubungan Persarafan pada Sistem Olfactorius ... 17
Gambar 2.5 Sistem Konduksi Jantung ... 18
Gambar 2.6 Peristiwa pada Siklus Jantung ... 19
Gambar 2.7 Heart Rate Monitor ... 21
Gambar 2.8 Sistem Saraf Simpatis... 22
Gambar 2.9 Sistem Saraf Parasimpatis ... 23
Gambar 2.10 Otak Manusia dari Sisi Lateral ... 25
Gambar 2.11 Sistem Norepinefrin ... 26
Gambar 2.12 Sistem Dopamin ... 27
Gambar 2.13 Sistem Serotonin ... 27
xi
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Persetujuan Komisi Etik Penelitian ... 39
Lampiran 2. Hasil Penelitian ... 40
Lampiran 3. Persetujuan Subjek Penelitian ... 42
39
40
Universitas Kristen Maranatha
Lampiran 2. Hasil Penelitian
Frekuensi denyut jantung sebelum dan sesudah menghirup minyak Lavender
No. Frekuensi Denyut Jantung Selisih Menit ke-
41
Universitas Kristen Maranatha
Hasil Uji “t” Berpasangan
Paired Differences
t df
Sig. (2-tailed)
Mean Std.
Deviation Std. Error Mean
95% Confidence Interval of the
Difference Lower Upper Pair 1 HRPRE
-
HRPOS
42
Universitas Kristen Maranatha
Lampiran 3. Persetujuan Subjek Penelitian
Email:
ethic.fkukmrsi@ med.maranatha.
edu
KOMISI ETIK PENELITIAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UK MARANATHA - R.S. IMMANUEL
BANDUNG UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN
(INFORMED CONSENT)
Yang bertanda tangan di bawah ini :
N a m a :
U s i a :
Alamat :
Pekerjaan :
No. KTP/ NRP :
Dengan sesungguhnya menyatakan bahwa:
setelah mendapat keterangan sepenuhnya menyadari, mengerti, dan memahami tentang tujuan, manfaat dan risiko yang mungkin timbul dalam penelitian, serta sewaktu-waktu dapat mengundurkan diri dari keikut sertaannya, maka saya setuju
ikut serta dalam penelitian yang berjudul: Pengaruh Minyak Lavender (Lavandula angustifolia) terhadap Frekuensi Denyut Jantung.
Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sesungguhnya dan tanpa paksaan.
Bandung, 2011
Mengetahui, Yang menyatakan
Penanggung jawab penelitian, Peserta penelitian,
43
Universitas Kristen Maranatha
Lampiran 4. Foto – Foto
44
Universitas Kristen Maranatha
RIWAYAT HIDUP
Nama : Elissa Evanti Widjaja
Tempat/Tanggal Lahir : Semarang, 23 Agustus 1991
Alamat : Jl. Pemuda no. 248 Pati 59115
Email : elissaevanti@gmail.com
Riwayat Pendidikan :
1996, lulus TK Karunia, Pati 2002, lulus SD Kanisius 02, Pati 2005, lulus SMP Keluarga, Pati
2008, lulus SMA Kolese Loyola, Semarang
1
Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Aromaterapi adalah penggunaan minyak atsiri sebagai terapi atau tujuan kesehatan (Buckle, 2003). Praktik penggunaan aromaterapi sebenarnya sudah dikenal sejak zaman nenek moyang kita, tetapi sempat ditinggalkan sebelum dipopulerkan kembali oleh René-Maurice Gattefossé di Perancis tahun 1920 (Koensoemardiyah, 2009).
Berdasarkan penelitian Dr. Roger B. Fillingim dari University of Florida College, aromaterapi berefek terhadap emosi, sehingga penggunaannya dapat menimbulkan relaksasi. Berbagai tumbuhan digunakan untuk aromaterapi, salah satunya adalah Lavender. Sebagai aromaterapi, Lavender dapat digunakan dengan berbagai cara, yaitu digunakan dalam air untuk berendam, dihirup, digunakan untuk memijat, digunakan dalam pembakar minyak esensial, alat penyemprot, atau alat penguap (Dean, 2005).
Aromaterapi Lavender memiliki berbagai kegunaan, yaitu sebagai relaksan, mengatasi stress, insomnia, mengobati gigitan serangga, penghilang rasa sakit, pengusir nyamuk, dan meringankan pegal pada otot (Saeki, 2001 ; Evandri, 2005 ; Sharma, 2009).
1.2 Identifikasi Masalah
Apakah minyak Lavender menurunkan frekuensi denyut jantung.
1.3 Tujuan Penelitian
2
Universitas Kristen Maranatha
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Akademis
Untuk memberikan informasi tentang manfaat minyak Lavender sebagai salah satu terapi untuk relaksasi untuk menurunkan frekuensi denyut jantung.
1.4.2 Manfaat Praktis
Untuk memberikan informasi kepada masyarakat mengenai kegunaan dari minyak Lavender terhadap kerja jantung.
1.5 Kerangka Pemikiran
Minyak Lavender memiliki kandungan utama linalool 30 - 35% dan linalyl acetate 30 - 40% yang memberikan efek relaksasi. Minyak Lavender dapat masuk
ke dalam tubuh melalui jalur inhalasi, ingesti (per oral), dan absorpsi melalui kulit (Koensoemardiyah, 2009).
Ketika minyak atsiri dihirup, molekul – molekul minyak tersebut akan menempel pada binding-site yang terdapat pada cilia dari reseptor Olfactorius di concha nasi superior. Hal ini mengakibatkan protein G teraktivasi, sehingga
menyebabkan terjadinya serangkaian reaksi intraselular cAMP-dependent yang akan membuka kanal Na+. Terbukanya kanal Na+ akan memicu perubahan impuls elektrokimia yang akan disalurkan menuju otak oleh nervus Olfactorius (Guyton, 2008).
Impuls yang masuk ke otak mengaktifkan jaras ke nucleus Raphe sehingga dihasilkan serotonin. Zat neurokimia ini akan memberikan efek euforik, relaksan, dan sedatif (Price, 1997). Serotonin yang dihasilkan akan merangsang hypothalamus anterior sebagai pusat parasimpatis. Aktivasi sistem saraf
parasimpatis menimbulkan efek inotropik dan kronotropik negatif pada jantung yang menyebabkan penurunan kuat kontraksi dan frekuensi denyut jantung. Perangsangan area preoptik medial pada hypothalamus juga akan menimbulkan efek penurunan tekanan darah dan frekuensi denyut jantung (Guyton, 2008).
3
Universitas Kristen Maranatha paru, kemudian menembus membran mukosa saluran pernapasan dan paru-paru untuk masuk ke dalam aliran darah (Price,1997).
4
Universitas Kristen Maranatha Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran
Hypothalamus
5
Universitas Kristen Maranatha
1.6 Hipotesis Penelitian
Minyak Lavender menurunkan frekuensi denyut jantung.
1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian di kampus Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha, Jl. Suria Sumantri no. 65 Bandung dan Kost Gratia II, Jl. Suria Sumantri no. 48 Bandung.
Waktu penelitian dimulai dari bulan Desember 2010 sampai dengan Juli 2011.
36
Universitas Kristen Maranatha
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Minyak Lavender menurunkan frekuensi denyut jantung.
5.2 Saran
Minyak Lavender dapat digunakan sebagai terapi alternatif untuk memberikan efek relaksasi.
37
Univesitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Anonymous. tt.Anatomy of the Brain. www.ahaf.org. Diunduh 22 April 2011. Benson H. 1975. The Relaxation Response.
http://www.stress-management-for-peak-performance.com/relaxation-response.html. Diunduh 22 April 2011.
Bickley LS. 2009. Bate’s Guide to Physical Examination and History Taking 10th edition. p. 119. http://www.mcp.edu/herbal/. Diunduh 4 Januari 2011.
Composthp. 2007. Lavender Field. http://photos.igougo.com/pictures-photos-p326231-Lavender_field.html. Diunduh 20 Juni 2011.
Coyle E. 2004. Fluid and fuel intake during exercise. Journal of Sports Sciences, 22(1):39-55.
Dean S. 2005. A Gaia Busy Person’s Guide : Aromatherapy. London: Gaia Books. p. 120.
Dinata D. 2011. 12 Bahan Alami Penghilang Bekas Luka. http://donzt.blogspot.com/2011/01/12-bahan-alami-penghilang-bekasluka.html. Diunduh 20 Juni 2011.
Drake RL., Wayne V., Mitchell AWM. 2005. Gray’s Anatomy for Students. Philadelphia : Churchill Livingstone. p.788.
Duan X, Tashiro M, Wu D, Yambe T, Wang Q, Sasaki T. 2007. Autonomic nervous function and localization of cerebral activity during lavender aromatic immersion. Technol Health Care, (15):69–78.
Ehrlich SD. 2009. Lavender. http://www.umm.edu/altmed/articles/ lavender-000260.htm. Diunduh 27 Desember 2010.
38
Universitas Kristen Maranatha Guyton AC & Hall JE. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11. Jakarta: EGC. h. 111-119. 122 – 123. 697 – 700, 734, 766 – 771, 774 – 775, 787 – 789, 794.
Koensoemardiyah. 2009. A-Z Aromaterapi untuk Kesehatan, Kebugaran, dan Kecantikan. Yogyakarta: Lily Publisher. h. 2 – 4, 13 -22.
Price S. & Len P. 1997. Aromatherapy for Health Profesionals. Terjemahan Andry Haryanto. h. 10, 61, 105-110.
Roth M. 2010. Omron HR-100C Heart Rate Monitor Review. http://www.blonbanquet.com/Heart_Rate_Monitors/Heart_Rate_Monitor_revie ws/ OMRON_HR100C_review.htm. Diunduh 20 Juni 2011.
Saeki Y. & Shiohara M. 2001. Physiological effects of inhaling fragrances. International Journal of Aromatherapy,11(3):118–25.
Sharma S. 2009. Aroma Therapy. Terjemahan Alexander Sindoro. Jakarta: Kharisma Publishing Group. h. 39 – 40.
Sherwood L. 2007. Human Physiology From Cells to Systems 6th edition. Belmont : Thomson. p. 321 – 322.
Siegenthaler D. 2010. Aromatherapy – How Essential Oils Work. http://www.bellevuemassagetherapy.com/how-essential-oils-work.html.
Diunduh 27 Desember 2010.
Taute MMG. 2011. Lavender Essential Oil Information.
http://www.essentialoils.co.za/essential-oils/lavender.html. Diunduh 22 April 2011.
Tim Gaya Hidup Sehat. 2010. Aroma Alam untuk Kehidupan. Jakarta : Raketindo Primamedia Mandiri. h. 50.