• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III PENANGANAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA JAKARTA SAWAH BESAR DUA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III PENANGANAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA JAKARTA SAWAH BESAR DUA"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

13 A. Pengertian Surat Masuk dan Surat Keluar

Surat masuk adalah surat yang diterima oleh suatu organisasi/perusahaan yang berasal dari seseorang atau dari suatu organisasi/perusahaan. Surat keluar adalah surat yang dikeluarkan/dibuat oleh suatu organisasi/perusahaan untuk dikirimkan kepada pihak lain, baik perseorangan maupun kelompok.

Setiap kantor, sudah tentu akan menangani surat-surat. Dalam satu hari ada lebih dari puluhan bahkan hingga ratusan surat. Jumlah yang banyak tersebut jika tidak ditangani dengan baik tentunya akan dapat merugikan banyak pihak, khususnya bagi kantor itu sendiri.

B. Penanganan Surat Masuk

Penanganan surat masuk adalah semua kegiatan yang dilakukan sejak penerimaan surat masuk yang pengelolaan/penyelesaiannya hingga surat tersebut tersimpan.

Ada dua macam penanganan surat masuk, yaitu ; - Sistem buku agenda

- Sistem kartu kendali

1. Penanganan surat masuk sistem buku agenda

a. Buku agenda adalah suatu buku yang dipergunakan untuk mencatat surat masuk dan surat keluar dalam satu tahun. Petugas yang mengagendakan surat disebut agendaris.

b. Buku agenda berpasangan adalah buku agenda yang dipergunakan untuk mencatat surat masuk dihalaman sebelah kiri, dan surat keluar disebelah kanan, atau sebaliknya dengan nomor urut sendiri-sendiri.

c. Buku agenda kembar adalah buku agenda yang dipergunakan untuk mencatat surat masuk dan surat keluar yang masing-masing surat tersebut sudah di sediakan bukunya sendiri-sendiri.

(2)

Beberapa istilah dalam pengurusan surat sistem buku agenda, yaitu :

a) Buku verbal adalah buku yang dipergunakan untuk mencatat surat keluar selama satu tahun. Disebut juga buku agenda keluar.

Petugasnya disebut verbalis.

b) Buku ekspedisi adalah buku yang dipergunakan untuk mengantar surat dan sekaligus sebagai tanda terima surat. Petugasnya disebut ekspeditor.

Buku ekspedisi ada dua macam :

1) Buku ekspedisi internal adalah buku yang digunakan untuk mencatat penyampaian/pengiriman/distribusi surat yang disampaikan di dalam lingkungan organisasi/perusahaan sendiri.

2) Buku ekspedisi eksternal adalah buku yang digunakan untuk mencatat penyampaian/pengiriman/distribusi surat kepada pihak lain di luar organisasi/perusahaan.

c) Buku arsip/klaper adalah buku yang dipergunakan untuk mencatat surat yang akan di simpan di lemari arsip yang setiap lacinya sudah terbagi menurut kode-kode surat dengan nomor urutnya masing- masing.

d) Lembar disposisi adalah lembar isian untuk mencatat instruksi dari pimpinan yang berkaitan dengan proses tindak lanjut surat yang diterima dari pihak lain. Orang yang ditunjuk oleh pimpinan untuk menindaklanjuti surat yang dimaksud akan ditangani berdasarkan instruksi pimpinan tersebut.

e) Cap agenda, yaitu cap segi empat yang dibubuhkan pada surat masuk setelah dicatat pada buku agenda dan di isi menurut isian yang diperoleh dari buku agenda tersebut.

f) Taklik tanda yang biasanya dalam bentuk paraf di tempat tanda tangan yang ingin ditandatangani oleh pimpinan organisasi/perusahaan. Paraf tersebut dibuat oleh penulis yang mengetik surat.

(3)

Prosedur penanganan surat masuk sistem buku agenda adalah sebagai berikut : a. Penerimaan Surat

Penerimaan surat dapat dilakukan oleh mereka yang biasanya bekerja di bagian depan kantor atau front office, seperti satpam dan resepsionis. Bahkan ada di perusahaan yang kecil penanganan suratnya dilakukan oleh resepsionis juga. Kegiatannya mulai dari menerima sampai penyimpanan arsip, karena tempat mereka memang ada di pintu masuk suatu kantor, maka apabila ada surat yang masuk, baik yang diantar oleh petugas pos maupun oleh seorang kurir, merekalah yang sering kali menerima surat.

Tugas penerima surat adalah:

- Mengumpulkan setiap surat yang masuk, - Meneliti ketepatan alamat,

- Menandatangani bukti pengiriman bahwa surat tersebut sudah diterima. Surat dipastikan tidak salah alamat. Apabila alamat tidak sesuai, maka surat itu harus dikembalikan kepada petugas pos atau kurir. Tetapi jika sudah tepat maka surat itu harus diberikan kepada petugas dibagian tata usaha atau bagian administrasi.

b. Penyortiran Surat

Setelah surat diterima dari resepsionis selanjutnya surat dipisahkan berdasarkan alamat yang dituju. Jika surat itu untuk perseorangan dan menyangkut masalah pribadi, maka surat dapat diberikan langsung kepada alamat yang dituju. Tetapi apabila surat itu merupakan surat dinas yang menyangkut kepentingan perusahaan/organisasi, maka surat tersebut harus diproses lebih lanjut.

c. Pencatatan Surat

Pencatatan dilakukan dengan menggunakan buku agenda. Petugas dapat membuka dan membaca surat untuk mengetahui apakah surat tersebut merupakan surat dinas biasa, penting atau rahasia. Untuk surat rahasia, petugas tidak diperbolehkan membaca surat, kecuali sudah diizinkan oleh pimpinan. Pencatatan ini sangat penting dilakukan,

(4)

karena dapat diketahui volume surat masuk per hari/minggu/bulan/tahun. Juga memudahkan dalam penyimpanan sehingga surat akan lebih mudah ditemukan. Setelah dicatat, selanjutnya petugas membubuhkan stempel agenda sebagai tanda bahwa surat sudah dicatat. Kemudian petugas memberikan surat tersebut kepada pimpinan dengan melampirkan lembar disposisi untuk mencatat instruksi pimpinan yang berkaitan dengan penanganan atau proses selanjutnya dari surat tersebut.

d. Pengarahan Surat

Pengarahan surat adalah menentukan siapa saja yang selanjutnya akan memproses surat yang berkaitan dengan permasalahan surat.

Pengarahan surat dilakukan oleh pimpinan, karena pimpinan yang akan bertanggungjawab terhadap penanganan surat tersebut. Pimpinan dapat menuliskan instruksinya pada lembar disposisi, dan menuliskan siapa yang harus memproses surat tersebut.

e. Penyampaian Surat

Jika pimpinan sudah menuliskan instruksinya di lembar disposisi, maka surat tersebut beserta lembar disposisinya diberikan kepada orang yang di tunjuk oleh pimpinan yang telah ditulis dilembar disposisi. Jika orang yang dimaksud tersebut lebih dari satu, maka surat tersebut akan diperbanyak sehingga setiap orang yang ditunjuk akan mendapatkan salinan suratnya. Saat surat tersebut diberikan kepada orang yang telah ditunjuk, maka yang menerima wajib menandatangani bukti penerimaan di buku ekspedisi internal.

f. Penyimpanan Surat

Jika surat sudah selesai diproses, maka surat asli harus diserahkan kepada bagian tata usaha untuk di simpan dengan menggunakan sistem penyimpanan tertentu, contohnya seperti : sistem abjad, sistem subjek, sistem wilayah, sistem tanggal, atau sistem nomor.

2. Penanganan surat masuk sistem kartu kendali

(5)

a. Pengertian kartu kendali

Sistem kartu kendali adalah istilah lain yang sering dipakai untuk nama kearsipan pola baru. Kartu kendali adalah lembar isian yang digunakan untuk pencatatan surat.

b. Ciri-ciri kartu kendali :

- Pada sistem kartu kendali perlu dilakukan pengelompokan surat, antara lain : surat penting, surat rahasia dan surat biasa.

- Lembar kartu kendali terdiri atas tiga warna yaitu : Lembar pertama berwarna kuning, lembar kedua berwarna hijau dan lembar ketiga berwarna merah.

c. Keuntungan menggunakan kartu kendali : - Lebih efisien dibanding buku agenda.

- Dapat membedakan sifat surat (penting, biasa, rahasia).

- Mengantisipasi pencatatan berulang.

- Mudah melacak lokasi surat yang diproses.

- Memudahkan penyusunan arsip.

- Memudahkan inventarisasi dan penilaian arsip.

d. Kolom kartu kendali:

- Indeks : Diisi indeks surat

- Kode : Diisi kode klasifikasi menurut pola klasifikasi - Tanggal : Diisi tanggal terima surat

- No urut : Diisi nomor surat sesuai dengan urutan kartu kendali surat masuk

- M / K : Diisi apakah surat masuk atau surat keluar - Perihal : Diisi hal surat

- Isi ringkasan : Diisi ringkasan surat - Lampiran : Lampiran surat

- Dari : Alamat pengirim surat kalau merupakan surat Masuk

- Kepada : Alamat yang dikirimi surat untuk surat keluar - Tanggal surat : Diisi tanggal surat

(6)

- No surat : Diisi nomor surat - Pengolah : Diisi unit pengolah - Paraf : Diisi paraf pengolah surat

C. Penanganan Surat Keluar

Penanganan surat keluar adalah mengelola pembuatan surat hingga surat tersebut disampaikan kepada penerima.

Surat keluar dapat disebabkan tiga faktor, antara lain sebagai berikut :

1. Surat keluar merupakan jawaban dari adanya surat masuk yang diterima.

2. Surat keluar merupakan kebutuhan, misalnya ; kantor ingin mengundang rapat, maka dibuat surat undangan rapat.

3. Surat keluar memberikan informasi, misalnya ; surat pemberitahuan, surat edaran.

1. Penanganan surat keluar sistem buku agenda a) Pembuatan Konsep

Konsep surat sering disebut sebagai draft. Saat pengetikan belum menggunakan komputer (masih menggunakan mesin tik manual atau mesin tik elektrik) untuk membuat surat harus dibuat konsepnya terlebih dahulu secara tertulis, di atas kertas bergaris/ kertas buram/

lembar konsep surat. Hal ini dilakukan karena dikhawatirkan jika langsung diketik akan terjadi banyak kesalahan. Saat ini mesin tik sudah tidak lagi menjadi alat yang populer karena sudah digantikan oleh komputer yang lebih canggih. Konsep yang ditulis tangan pun kini sudah mulai ditinggalkan, konsep surat sudah langsung diketik dengan komputer. Namun demikian, masih ada yang tetap menggunakan cara lama dengan membuat konsep tulis tangan, kemudian diketik dengan menggunakan komputer. Walau pun hanya konsep, namun pembuatan konsep sebaiknya juga dibuat dengan baik, disusun secara lengkap sesuai dengan aturan pembuatan surat, dengan bagian-bagian surat dibuat lengkap, termasuk juga bentuk suratnya, sehingga tidak terjadi

(7)

banyak perbaikan atau revisi pada saat pengetikan. Pembuatan konsep dapat dilakukan secara:

- Sentralisasi : dipusatkan pada unit tertentu yang menangani kegiatan administrasi persuratan;

- Desentralisasi : dibuat oleh masing-masing unit atau bagian tertentu sesuai dengan kebutuhan masing-masing.

Pembuatan konsep dapat dilakukan oleh :

1) Atasan atau pimpinan : Konsep dibuat dan diketik sendiri secara lengkap. Biasanya untuk surat rahasia. Konsep dibuat sendiri dan diserahkan kepada juru tik. Konsep dibuat secara garis besar, diselesaikan secara lengkap oleh sekretaris. Konsep didiktekan langsung kepada sekretaris atau bagian lain yang setara dengannya.

2) Orang yang ditunjuk (Konseptor) : Pimpinan dapat menunjuk langsung orang yang dipercaya untuk membuat konsep surat. Agar ada keseragaman dalam pembuatan konsep surat. Sebaiknya konsep ditulis di lembar konsep surat. Selain agar lebih rapi, juga memudahkan dalam membuat konsep dan mencegah ada informasi yang tertinggal serta jelas dalam pertanggungjawabannya.

3) Persetujuan Konsep : Jika konsep surat dibuat oleh konseptor atau bawahan, maka konsep tersebut harus mendapatkan persetujuan dari pimpinan. Tujuannya adalah memeriksa apakah konsep surat tersebut sudah sesuai, perlu diperbaiki atau dikoreksi. Bila konsep sudah mendapat persetujuan dari pimpinan, maka pimpinan akan memberi tanda/paraf (acc) pada konsep tersebut.

4) Pencatatan Surat : Konsep surat yang sudah mendapatkan persetujuan dari pimpinan, selanjutnya dicatat ke dalam buku agenda surat keluar untuk diregistrasi atau didaftarkan. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan nomor surat dari agendaris sesuai dengan aturan pemberian nomor surat yang berlaku di kantor tersebut.

(8)

5) Pengetikan Konsep Surat : Konsep surat yang telah mendapatkan persetujuan pimpinan dan mempunyai nomor surat, selanjutnya dapat diserahkan kepada juru tik untuk diketik dengan rapi. Jangan lupa untuk mengetik juga sampul surat yang akan digunakan.

6) Pemeriksaan Pengetikan : Juru tik harus memeriksa pengetikannya sebelum surat tersebut diprint atau dicetak, jangan sampai ada kesalahan pengetikan sekecil apa pun, walau hanya satu huruf.

Apalagi jika berupa angka, harus diteliti, karena beda angka adalah kesalahan fatal. Bahkan konseptor harus memeriksa juga pengetikan tersebut, sehingga benar-benar sesuai dengan konsepnya. Selain itu, konseptor memberikan parafnya dengan pensil pertanda surat sudah sesuai dengan konsep.

7) Penandatanganan Surat : Setelah surat sudah selesai diketik dengan rapi, maka pejabat yang berwenang atau bertanggungjawab terhadap surat tersebut dan membubuhkan tanda tangan di atas nama terang.

8) Pemberian Cap Dinas : Surat yang telah ditandatangani oleh penanggungjawab, selanjutnya diberi cap dinas/stempel sebagai tanda sahnya surat. Surat yang tidak ada cap dinas/stempel akan diragukan keabsahannya. Pemberian cap dinas dibubuhkan di sebelah kiri tanda tangan dengan menyinggung sedikit dari tanda tangan tersebut.

9) Melipat Surat : Surat yang asli di kirim ke alamat yang di tuju dengan dilipat secara rapi menggunakan aturan melipat surat.

Sementara itu, tembusannya atau lembar kedua di simpan sebagai arsip, tanpa dilipat, karena akan di simpan dalam map/folder di laci filling cabinet. Untuk surat yang nantinya akan dimasukkan ke dalam sampul berukuran besar, tidak perlu dilipat. Melipat surat harus juga memperhatikan ukuran sampul yang akan digunakan.

(9)

10) Penyampulan Surat : Surat yang telah dilipat rapi selanjutnya dimasukkan ke dalam sampul yang telah disediakan dan direkatkan dengan lem secara rapi. Perhatikan juga hal-hal berikut :

- Gunakan kop surat untuk sampul surat.

- Cantumkan nomor surat bila diperlukan.

- Jika sampul tidak menggunakan kop surat, harus dibubuhkan cap dinas/stempel pada sampul di sebelah kiri.

- Perangko secukupnya.

11) Pengiriman Surat : Jasa pengiriman surat merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dalam proses prosedur pengurusan surat, baik surat masuk/surat keluar. Oleh karena itu, dibutuhkan jasa pengiriman surat yang tepat. Hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan jasa pengiriman surat:

- Jenis surat;

- Informasi yang tercantum dalam surat;

- Tujuan/alamat surat;

- Volume/banyaknya surat.

Pengiriman surat dapat dilakukan dengan tiga cara, seperti berikut : - Melalui kurir, yaitu orang/pegawai yang ditugaskan untuk mengantar langsung surat tersebut kepada alamat yang di tuju.

Saat menyerahkan surat kepada orang yang di tuju, petugas kurir meminta tanda tangan kepada penerima bahwa surat sudah disampaikan dengan menggunakan Buku Ekspedisi Eksternal.

- Melalui pos, surat diantar langsung ke kantor pos dan diserahkan ke petugas pos dengan menggunakan Buku Ekspedisi Eksternal untuk meminta cap pos setempat bahwa surat sudah di kirim melalui pos. Jika hanya dimasukkan ke kotak pos yang tersedia di tempat umum, cukup dicatat saja dalam buku ekspedisi bahwa pengiriman dilakukan melalui kotak surat.

(10)

- Melalui perusahaan jasa pengiriman (DHL, TIKI, FEDEX, JNE, Pos Indonesia, Western Pos, dan perusahaan penyedia jasa pengiriman pos lainnya).

12) Penyimpanan Surat : Surat yang asli dikirimkan kepada alamat yang di tuju, sedangkan tembusan atau lembar kedua di simpan sebagai arsip. Penyimpanan dilakukan dengan menggunakan sistem penyimpanan, misalnya: sistem abjad, sistem subjek, sistem tanggal, sistem nomor, dan sistem wilayah.

Catatan:

- Setiap satu surat harus dibuat minimal dua lembar, satu untuk alamat yang di tuju, dan lembar kedua untuk arsip.

- Apabila alamat/orang yang di tuju jumlahnya banyak.

Misalnya: surat edaran, maka surat cukup dibuat satu lembar saja, setelah ditandatangani kemudian diperbanyak dengan mesin pengganda, seperti mesin fotokopi atau risograph, yang asli untuk arsip, salinannya untuk alamat yang di tuju.

2. Penanganan surat keluar sistem kartu kendali

a) Prosedur penanganan surat keluar penting : Seperti halnya dalam pengurusan surat masuk penting di mana pencatatan dan pengendalian menggunakan kartu kendali, maka penanganan surat keluar yang bersifat penting pun menggunakan kartu kendali. Keduanya tetap melalui satu pintu utama keluar masuknya surat, yaitu unit kearsipan.

Langkah-Langkah pengurusan surat keluar penting adalah sebagai berikut :

1) Unit pengolah : Surat keluar berasal dari unit pengolah atau unit kerja yang berkepentingan terhadap pengelolaan surat tersebut.

Pencatatan dengan kartu kendali dapat dilakukan di unit kearsipan.

Dapat juga dilakukan di unit pengolah, asalkan kartu kendali lembar pertama dan kartu kendali lembar kedua diserahkan ke unit kearsipan, sehingga unit kearsipan selalu mengetahui apa yang telah

(11)

diproses di unit pengolah. Tata usaha unit pengolah mengisi lembar ketiga kartu kendali, setelah itu surat asli beserta tembusannya dari kartu kendali lembar pertama dan lembar kedua diteruskan ke unit kearsipan. Kartu kendali lembar kedua disimpan di unit pengolah.

Tembusan yang telah diproses di bagian pencatat surat, selanjutnya di simpan di unit pengolah.

2) Pencatatan surat

Tugas pencatat surat adalah sebagai berikut :

- Menerima surat beserta tembusannya dari kartu kendali lembar pertama dan lembar kedua dari unit pengolah.

- Memberikan stempel pada surat.

- Kartu kendali lembar pertama diteruskan ke pengarah surat untuk di simpan dan berfungsi sebagai kartu kontrol.

- Memberikan paraf pada kartu kendali lembar kedua, kemudian mengembalikan kartu kendali lembar ketiga dan tembusannya kepada unit pengolah.

- Memberikan surat kepada petugas ekspedisi untuk dikirimkan kepada alamat instansi.

3) Pengarahan surat : Tugas pengarah surat dalam menangani surat keluar adalah menerima kartu kendali lembar pertama dari pencatat surat dan menyimpannya ke dalam kotak kartu kendali sebagai kontrol atau pengendali dari surat yang dikirimkan.

4) Penataan Arsip : Tugas penata arsip dalam hal ini adalah menerima kartu kendali lembar kedua dari unit pengolah dan menyimpannya dalam kotak kartu kendali sebagai pengganti arsip yang ada di unit pengolah. Jika arsip yang berada di unit pengolah sudah dibutuhkan maka kartu kendali lembar kedua di penata arsip ditukar dengan kartu kendali lembar ketiga dan tembusannya di unit pengolah.

5) Pengiriman Surat : Umumnya pengirim surat menggunakan ekspeditor atau kurir. Tugasnya menerima surat-surat yang akan di

(12)

kirim kepada pihak lain dan mengirimkannya dengan cara-cara tertentu yang telah menjadi aturan di suatu kantor.

b) Prosedur Penanganan Surat Keluar Biasa : Penanganan surat keluar biasa atau rutin sama seperti menangani surat masuk biasa, yaitu menggunakan lembar pengantar surat biasa. Langkah-langkah pengurusan surat keluar biasa adalah sebagai berikut :

1) Unit pengolah : Unit pengolah mencatat surat keluar biasa atau surat keluar rutin dalam dua lembar pengantar surat biasa, kemudian lembar pengantar (lembar pertama dan lembar kedua) beserta tembusannya diteruskan ke pencatat surat di unit kearsipan.

Selanjutnya menerima kembali tembusan surat yang sudah diberi cap/stempel tanggal oleh pencatat surat dan lembar pengantar surat biasa (lembar kedua) untuk di simpan. Hal ini digunakan sebagai tanda bahwa surat sudah dikirimkan ke alamat yang di tuju.

2) Pencatatan surat : Pencatat surat menerima surat, tembusan dan lembar pengantar surat biasa (lembar pertama dan lembar kedua), kemudian memberi cap/stempel tanggal pada tembusan surat dan mengembalikan lagi tembusan dan lembar pengantar (lembar kedua) kepada unit pengolah. Hal ini sebagai tanda bahwa surat sudah diterima dan segera dikirimkan. Surat biasa dikirimkan ke alamat yang di tuju melalui ekspeditor.

Referensi

Dokumen terkait

Untuk variabel presepsi harga berpengaruh secara signifikan terhadap loyalitas pelanggan Karaoke Masterpiece Yogyakarta, yang berarti jika pihak Karaoke Masterpiece

Kendatipun restrukturisasi tersebut telah dilakukan dalam rangka pencapaian tujuan yang hendak dicapai seperti yang telah dijelaskan di atas, namun belum terlihat

Sistem fisik diartikan sebagai lingkungan fisik yang berkaitan erat dengan irigasi seperti sumber-sumber air beserta fasilitas irigasi berupa empelan, bendung atau

Kepala badan pendidikan dan pelatihan selaku kepala SKPD atas nama Bupati menandatangani naskah dinas dalam bentuk dan susunan surat sebagaimana dimaksud dalam pasal

1) Rekreatif : Segala sesuatu yang menarik mempunyai nilai estetika dan mempunyai karakter atau cirri khas dengan mempertahankan unsur-unsur tradisional, penggunaan

[r]

Buku ini berisi data perkembangan indikator makro sektor pertanian untuk periode lima tahun (2008-2012) yang mencakup indikator Produk Domestik Bruto (PDB),

GJ=GAJI Tempat Tgl Lahir NO N A M A UPAH (Rp) MASUK KERJA (THN/BLN) HRD DEPARTMENT JUMLAH PESANGON MASA KERJA.. TANGGAL RINCIAN