• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB. I PENDAHULUAN. A. Deskripsi. B. Prasyarat. C. Petunjuk Penggunaan Modul

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB. I PENDAHULUAN. A. Deskripsi. B. Prasyarat. C. Petunjuk Penggunaan Modul"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

BAB. I PENDAHULUAN

A. Deskripsi

Dalam modul ini Siswa akan mempelajari tentang menggambar proyeksi orthogonal dan berbagai istilah yang terkait dengan proyeksi tersebut yang dikenali dan dipahami. Untuk memberikan informasi ukuran yang tepat dan lengkap dari suatu benda tiga dimensi sistem proyeksi sangat diperlukan. Hasil demikian hanya diperoleh dengan meletakkan bidang-bidang sejajar dengan bidang proyeksi. Gambar yang dihasilkan pada bidang-bidang proyeksi seperti tampak atas, tampak depan dan tampak samping yang disusun secara sistematis berdasarkan teori bukaan bidang proyeksi. Pada proyeksi orthogonal ini akan dipelajari dua sistem sekaligus yaitu sistem proyeksi Eropa dan sistem proyeksi Amerika. Setelah mempelajari dan mengusai modul ini, maka diharapkan siswa dapat menggambar benda dengan sistem proyeksi Eropa maupun Amerika dengan menggunakan peralatan dan perlengkapan manual.

B. Prasyarat

Agar Siswa lebih mudah dan berhasil dalam mempelajari modul ini maka ada beberapa kemampuan dasar yang harus dimiliki sebelumnya. Siswa harus memiliki kemampuan untuk menggambar garis tegak lurus garis sejajar dan menggambar sudut garis lingkaran, garis sisi beraturan. Selain itu Siswa harus memiliki pengetahuan yang cukup mendalam tentang sistem dimensi serta memiliki kemampuan menggambar berbagai bentuk geometri.

C. Petunjuk Penggunaan Modul

1. Pelajari daftar isi serta skema kedudukan modul dengan cermat dan teliti.

Karena dalam skema modul akan nampak kedudukan modul yang sedang

(2)

2. Kerjakan soal-soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki.

3. Apabila dari soal dalam cek kemampuan telah Anda kerjakan dan 70%

terjawab benar, maka Anda dapat langsung menuju Evaluasi untuk mengerjakan soal-soal tersebut. Tetapi apabila hasil jawaban Anda tidak mencapai 70% benar, maka Anda harus mengikuti kegiatan pemelajaran dalam modul ini.

4. Perhatikan langkah-langkah dalam melakukan pekerjaan dengan benar untuk mempermudah dalam memahami suatu proses pekerjaan.

5. Pahami setiap materi teori dasar yang akan menunjang dalam penguasaan suatu pekerjaan dengan membaca secara teliti. Kemudian selanjutnya mempelajari modul ini.

6. Untuk menjawab tes formatif usahakan memberi jawaban yang singkat, jelas dan kerjakan sesuai dengan kemampuan Anda setelah mempelajari modul ini.

7. Bila terdapat penugasan, kerjakan tugas tersebut dengan baik dan bilamana perlu konsultasikan terlebih dahulu hasil tersebut pada Guru/Instruktur.

8. Catatlah kesulitan yang Anda dapatkan dalam modul ini untuk yang lainnya yang berhubungan dengan materi modul agar Anda mendapatkan tambahan pengetahuan.

D. Tujuan Akhir

Setelah mempelajari modul ini diharapkan Siswa dapat:

1. Melakukan persiapan pekerjaan menggambar proyeksi orthogonal 2. Menggambar proyeksi orthogonal sistem Eropa dengan benar 3. Menggambar proyeksi orthogonal sistem Amerika dengan benar

(3)

E. Kompetensi

Kode Unit : BGN.GGT.018 A

Judul Unit : Menggambar Proyeksi Orthogonal

Uraian Unit : Unit kompetensi ini berlaku untuk pekerjaan menggambar tampak depan dan belakang serta tampak samping kiri dan kanan obyek dengan cara proyeksi orthogonal dengan menggunakan peralatan dan perlengkapan gambar manual.

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja 1. Melakukan persiapan

pekerjaan menggambar proyeksi konstruksi geometris.

1.1. Macam-macam bentuk geometris dan istilah dikenali dan dipahami.

1.2. Peralatan dan perlengkapan gambar yang dibutuhkan dipilih dan disiapkan.

1.3. Media gambar yang dibutuhkan dipilih dan disiapkan.

1.4. Peralatan dan perlengkapan gambar diperiksa kondisinya, apabila ada kerusakan diperbaiki.

1.5. Sumber gambar dipahami, apabila tidak jelas ditanyakan kepada atasan.

2. Menggambar tampak (depan atau belakang) obyek.

2.1. Sumbu-sumbu proyeksi dengan titik perpotongan di O digambar dan diberi nama (misalnya garis sumbu vertikal ZOY dan garis sumbu horisontal XOY’) 2.2. Tampak atas obyek digambar pada

(4)

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja bidang XOY.

2.3. Setiap titik sudut obyek diproyeksikan ke sumbu OX.

2.4. Garis-garis vertikal digambar pada bidang XOZ dari setiap titik pada sumbu OX sesuai dengan bentuk dan ukuran tinggi yang ditentukan sehingga menghasilkan proyeksi sisi- sisi (depan atau belakang) obyek.

2.5. Sisi-sisi obyek yang terletak di belakang digambar dengan garis putus-putus dan yang terletak di depan digambar dengan garis tegas.

3. Menggambar tampak samping (kiri atau kanan) obyek.

3.1. Garis-garis tegak lurus sumbu OY digambar dari setiap titik sudut obyek dan diberi tanda dengan titik (misalnya titik A, B, C dan seterusnya)

3.2. Sebuah busur digambar dengan titik pusat O dan radius masing-masing OA, OB, OC dan seterusnya yang memotong OY1 di beberapa titik.

3.3. Garis-garis vertikal digambar dari setiap titip pada sumbu OY1 pada bidang ZOY1 dengan bentuk dan ukuran tinggi yang telah ditentukan sehingga menghasilkan proyeksi sisi- sisi samping (kiri atau kanan) obyek.

(5)

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

3.4. Sisi-sisi obyek yang terletak di belakang digambar dengan garis putus-putus dan yang terletak di depan digambar dengan garis tegas.

4. Membereskan pekerjaan 4.1. Hasil gambar diperiksa kesesuaiannya dengan perintah.

4.2. Peralatan dan perlengkapan gambar dibersihkan dan disimpan pada tempatnya.

4.3. Hasil gambar disimpan pada tempatnya.

(6)

Persyaratan Unjuk Kerja

1. Unit ini berlaku untuk pekerjaan menggambar proyeksi orthogonal berbagai bentuk dan ukuran obyek atau dengan menggunakan peralatan dan perlengkapan gambar manual yang dilakukan di studio gambar atau di tempat lain.

2. Tersedia acuan untuk menggambar proyeksi orthogonal prisma segienam beraturan baik secara Eropa maupun Amerika.

3. Tersedia peralatan gambar yang meliputi:

- Jangka

- Berbagai macam penggaris - Pensil atau rapido

- Meja atau papan gambar

- Media gambar berbagai jenis dan ukuran 4. Tersedia sumber informasi yang berupa:

- Gambar bentuk-bentuk geometris dan istilahnya.

Acuan Penilaian

1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara langsung kepada peserta uji di studio gambar maupun di tempat lain dengan standar peralatan gambar yang sesuai.

2. Aspek-aspek kritikal yang dinilai:

- Mengenali jenis-jenis bentuk geometris dan istilahnya

- Memahami cara menggambar proyeksi orthogonal segi banyak

- Mampu menggambar menggunakan peralatan dan perlengkapan gambar manual

3. Kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya:

- BGN.GGT.016 A Menggambar Isometri Kubus - BGN.GGT.017 A Menggambar Isometri Lingkaran

(7)

4. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:

- Menunjukkan pemahaman tentang sistem dimensi - Menghitung menggunakan pecahan, desimal, persen - Menghitung luas dari berbagai bentuk/geometri 5. Sikap yang dituntut:

- Bekerja dengan rapi dan bersih

- Bekerja dengan ketelitian dan ketepatan ukuran - Menghargai produktifitas dalam bekerja

- Efisien dan optimal dalam bekerja

- Menghargai mutu hasil pada setiap langkah kerjanya

- Bersikap positif dan terbuka terhadap penilaian hasil pekerjaan oleh atasan

Kunci Kompetensi A B C D R F G

Level 2 1 1 1 2 1 2

No. Program/Mata Diklat Durasi/Waktu

(Jam)

1. Menggambar Sudut 12

2. Menggambar Segitiga 12

3. Menggambar Lingkaran 12

4. Membagi Keliling Lingkaran Sama Besar 12 5. Menggambar Garis Singgung Lingkaran 12

6. Menggabungkan Garis 12

7. Menggambar Segi Lima Beraturan 12

(8)

No. Program/Mata Diklat Durasi/Waktu (Jam)

8. Menggambar Segi Enam Beraturan 12

9. Menggambar Segi Tujuh Beraturan 12

10 Menggambar Segi Delapan Beraturan 12

11. Menggambar Ellips 12

12. Menggambar Parabola 12

13. Menggambar Hiperbola 12

14. Menggambar Isometri Kubus 12

15. Menggambar Isometri Silinder 12

16. Menggambar Proyeksi Orthogonal 50

17. Menggambar Proyeksi Orthogonal Prisma 12 18. Menggambar Proyeksi Orthogonal Piramida 12

19. Menggambar Proyeksi Bangunan 160

20. Menggambar Konstruksi Lantai dari

Keramik/Ubin/Parket 120

21. Menggambar Konstruksi Bata/Batako 120

22. Menggambar Konstruksi Penutup Dinding Kolom

dari Keramik/Marmer/Granit 120

23. Menggambar Rencana Kusen dan Daun

Pintu/Jendela dari Kayu 120

24. Menggambar Rencana Kusen dan Daun

Pintu/Jendela dari Alumunium 120

25. Menggambar Konstruksi Finishing Tangga dari 20

(9)

No. Program/Mata Diklat Durasi/Waktu (Jam) Beton

26. Menggambar Konstruksi Finishing Tangga dan

Railling dari Kayu 80

27. Menggambar Konstruksi Finishing Tangga dan

Railling dari Besi/Baja 80

(10)

F. Cek Kemampuan

1. Apakah Anda dapat menggambar tampak depan atau

belakang gambar obyek geometris? ya/tidak

2. Apakah Anda dapat menggambar tampak samping kiri atau

kanan gambar obyek geometris? ya/tidak

3. Apakah Anda dapat menggambar berbagai tampak dengan

sistem proyeksi Eropa? ya/tidak

4. Apakah Anda dapat menggambar berbagai tampak dengan

sistem proyeksi Amerika? ya/tidak

(11)

BAB. II PEMELAJARAN

A. Rencana Belajar Peserta Diklat

Kompetensi : 1. Menggambar proyeksi orthogonal sistem Eropa 2. Menggambar proyeksi orthogonal sistem Amerika Sub Kompetensi : 1. Persiapan pekerjaan menggambar proyeksi orthogonal

2. Menggambar tampak depan dan belakang obyek 3. Menggambar tampak samping kiri dan kanan obyek 4. Membereskan pekerjaan

Jenis

Kegiatan Tanggal Waktu Tempat Belajar

Alasan Perubahan

Tanda Tangan

Guru

(12)

B. Kegiatan Belajar

Kegiatan Belajar 1. Menggambar Proyeksi Orthogonal Dengan Sistim Eropa

a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran

Setelah mempelajari kegiatan Belajar 1 diharapkan Siswa dapat;

1. Menggambar letak tampak atas, depan dan samping sistem proyeksi Eropa

2. Menggambar balok ukuran 2 cm x 2 cm x 4 cm dengan skala 1 : 1 yang diletakkan berdiri pada bidang 1 dengan menggunakan sistem proyeksi Eropa

b. Uraian Materi

Proyeksi Orthogonal 1. Pengertian

Untuk memberikan informasi ukuran yang tepat dari suatu benda tiga dimensi (tinggi, lebar dan panjang) maka sistem proyeksi sangat diperlukan.

Hasil demikian hanya diperoleh dengan meletakkan bidang-bidang benda sejajar dengan bidang proyeksi.

Gambar yang terlihat pada bidang-bidang proyeksi (tampak atas, tampak depan, tampak samping) disusun secara sistematis berdasarkan teori bukaan bidang proyeksi. Cara seperti ini disebut dengan sistem proyeksi ortografi. Pada proyeksi ortografi semua garis proyeksi sejajar satu sama lain dan tegak lurus pada bidang dimana benda tersebut diproyeksikan.

Proyeksi ortografi ada dua sistem yaitu:

a. Sistem proyeksi Eropa

(13)

b. Sistem proyeksi Amerika

Sistem proyeksi Eropa terletak pada kwadran I sedangkan proyeksi Amerika terletak pada kwadran III

2. Bidang Proyeksi

Agar gambar sebuah benda bisa diperoleh dengan tepat, diperlukan tiga bidang untuk menggambarkan proyeksinya.

a) Bidang proyeksi horisontal (H) disebut bidang proyeksi I menunjukkan tampak atas

b) Bidang proyeksi vertikal (V) disebut bidang proyeksi II menunjukkan tampak depan (muka)

c) Bidang proyeksi profil (p) disebut bidang proyeksi III menunjukkan tampak samping

II I

III IV II I

III IV

(14)

3. Proyeksi Ortografi Sistem Eropa

Diketahui:

Sebuah balok berdiri tegak dengan jarak sembarang terhadap bidang A (atas), D (depan) dan S (samping) Sisi Alas : 2 cm

Tinggi : 4 cm

Diminta:

Gambarkan benda tersebut dengan proyeksi orthografi sistem Eropa.

Penyelesaian:

Lihat Gambar

(15)

c. Rangkuman

1. Penentuan angka ukuran yang tepat untuk benda tiga dimensi, diperlukan proyeksi orthogonal.

2. Semua garis proyeksi harus sejajar satu sama lain dan tegak lurus pada bidang dimana benda tersebut diproyeksikan.

3. Proyeksi ortografi ada dua jenis yaitu:

a. Proyeksi Eropa pada kwadran I b. Proyeksi Amerika pada kwadran III

d. Tugas

Diketahui sebuah profil balok:

Gambarkan proyeksi orthografi sistem Eropa, profil balok seperti di atas dengan skala 1 : 1

(16)

e. Lembar Kerja

1. Alat-alat/Bahan:

a) Penggaris segitiga 1 set b) Pensil H, HB

c) Penghapus pensil d) Jangka

e) Sikat Pembersih, penghapus f) Kertas gambar A3

2. Keselamatan Kerja:

a) Siapkan alat-alat dan bahan yang diperlukan

b) Letakkan alat-alat tersebut pada tempat yang telah tersedia c) Tempelkan kertas gambar pada meja gambar dengan isolasi d) Pergunakan alat-alat sesuai dengan fungsinya

e) Hati-hati dalam mempergunakan alat-alat agar tidak rusak

f) Periksa kembali kebenaran gambar sebelum gambar dikumpulkan g) Bersihkan dan hapus sisa-sisa garis yang tidak perlu

(17)

h) Setelah alat-alat digunakan, alat harus dibersihkan dan disimpan pada tempat yang telah tersedia

i) Dalam memproyeksikan gambar tampak atas, hendaknya garis proyeksi sangat diperhatikan agar betul-betul sejajar ataupun tegak lurus pada bidang masing-masing.

(18)

Kegiatan Belajar 2. Menggambar Proyeksi Orthogonal Dengan Sistim Amerika

a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran

Setelah mempelajari kegiatan Belajar 2 diharapkan Siswa dapat;

1. Menggambar letak tampak atas, depan dan samping sistem proyeksi Amerika

2. Menggambar balok ukuran 2 cm x 2 cm x 4 cm dengan skala 1 : 1 yang diletakkan berdiri pada bidang 1 dengan menggunakan sistem proyeksi Amerika

b. Uraian Materi

Proyeksi Orthogonal 1. Pengertian

Untuk memberikan informasi ukuran yang tepat dari suatu benda tiga dimensi (tinggi, lebar dan panjang) maka sistem proyeksi sangat diperlukan.

Hasil demikian hanya diperoleh dengan meletakkan bidang-bidang benda sejajar dengan bidang proyeksi.

Gambar yang terlihat pada bidang-bidang proyeksi (tampak atas, tampak depan, tampak samping) disusun secara sistematis berdasarkan teori bukaan bidang proyeksi. Cara seperti ini disebut dengan sistem proyeksi ortografi. Pada proyeksi ortografi semua garis proyeksi sejajar satu sama lain dan tegak lurus pada bidang dimana benda tersebut diproyeksikan.

Proyeksi ortografi ada dua sistem yaitu:

a. Sistem proyeksi Eropa b. Sistem proyeksi Amerika

(19)

Sistem proyeksi Eropa terletak pda kwadran I sedangkan proyeksi Amerika terletak pada Kwadran III

2. Bidang Proyeksi

Agar gambaran sebuah benda bsia diperoleh dengan tepat, diperlukan tiga bidang untuk menggambarkan proyeksinya.

a) Bidang proyeksi horisontal (H) disebut bidang proyeksi I menunjukkan tampak atas

b) Bidang proyeksi vertikal (V) disebut bidang proyeksi II menunjukkan tampak depan (muka)

c) Bidang proyeksi profil (p) disebut bidang proyeksi III menunjukkan tampak samping

II I

III IV II I

III IV

(20)

3. Proyeksi Ortografi Sistem Amerika

Diketahui:

Sebuah balok berdiri tegak dengan jarak sembarang terhadap bidang A (atas), D (depan) dan S (samping) Sisi Alas : 2 cm

Tinggi : 4 cm

Diminta:

Gambarkan benda tersebut dengan proyeksi orthografi sistem Amerika.

Penyelesaian:

Lihat Gambar

(21)

c. Rangkuman

Perbedaan Sistem Eropa dan Amerika Proyeksi

Cara Eropa/Kwadran Pertama Cara Amerika/Kwadran Ketiga

1. Bidang-bidang proyeksi untuk menggam-barkan tampak proyuksi terletak di belakang obyek (benda).

1. Bidang-bidang proyeksi untuk menggam-barkan tampak proyuksi terletak di antara pengamat dan obyek (benda).

(22)

Proyeksi

Cara Eropa/Kwadran Pertama Cara Amerika/Kwadran Ketiga

2. Pada bukaan bidang proyeksi, tampak atas terletak di bawah tampak depan dan tampak samping biasanya dari sisi kiri terletak di kanan tampak depan.

2. Pada bukaan bidang proyeksi, tampak atas terletak di atas tampak depan dan tampak samping biasanya dari sisi kananterletak di kanan tampak depan.

(23)

d. Tugas

Diketahui sebuah profil balok:

Gambarkan proyeksi orthografi sistem Amerika, profil balok seperti di atas dengan skala 1 : 1

(24)

e. Lembar Kerja Alat-alat/Bahan:

a) Penggaris segitiga 1 set b) Pensil H, HB

c) Penghapus pensil d) Jangka

e) Sikat Pembersih, penghapus f) Kertas gambar A3

Keselamatan Kerja:

a) Siapkan alat-alat dan bahan yang diperlukan.

b) Letakkan alat-alat tersebut pada tempat yang telah tersedia.

c) Tempelkan kertas gambar pada meja gambar dengan isolasi.

d) Pergunakan alat-alat sesuai dengan fungsinya.

e) Hati-hati dalam mempergunakan alat-alat agar tidak rusak.

f) Periksa kembali kebenaran gambar sebelum gambar dikumpulkan.

g) Bersihkan dan hapus sisa-sisa garis yang tidak perlu.

h) Setelah alat-alat digunakan, alat harus dibersihkan dan disimpan pada tempat yang telah tersedia.

i) Dalam memproyeksikan gambar tampak atas, hendaknya garis proyeksi sangat diperhatikan agar betul-betul sejajar ataupun tegak lurus pada bidang masing-masing.

(25)

BAB. III EVALUASI

A. Instrumen Penilaian Pertanyaan

1. Sebutkan berapa jenis proyeksi ortografi!

2. Sebutkan letak gambar tampak atas pada proyeksi Eropa!

3. Sebutkan letak gambar tampak samping pada proyeksi Amerika!

4. Sebutkan jenis-jenis perlengkapan dan bahan yang harus dimiliki untuk menggambar proyeksi!

5. Sebutkan perbedaan Sistim proyeksi Eropa dan Sistim Amerika!

(26)

B. Kriteria Penilaian

Aspek Indikator Skor

Maks

Skor Yang

Dicapai Ket Hasil Kerja 1. Kebenaran

gambar

2. Ketepatan letak gambar sesuai proyeksi

3. Kerapihan garis

40

Jumlah Skor

Syarat Skor Minimal Lulus 70 Jumlah Skor Yang Dicapai

Kesimpulan Lulus/Tidak Lulus

Keterangan Kelulusan:

70 s/d 79 : Memenuhi Kriteria Minimal dengan bimbingan 80 s/d 89 : Memenuhi Kriteria Minimal tanpa bimbingan 90 s/d 100 : Diatas Minimal tanpa bimbingan

(27)

BAB. IV PENUTUP

Setelah menyelesaikan modul ini, maka Anda berhak untuk mengikuti tes praktik untuk menguji kompetensi yang telah dipelajari. Dan apabila Anda dinyatakan memenuhi syarat kelulusan dari hasil evaluasi dalam modul ini, maka Anda berhak untuk melanjutkan ke topik/modul berikutnya. Mintalah pada Pengajar/Instruktur untuk melakukan uji kompetensi dengan sistem penilaiannya dilakukan langsung dari pihak dunia industri atau asosiasi profesi yang berkompeten apabila Anda telah menyelesaikan suatu kompetensi tertentu. Atau apabila Anda telah menyelesaikan seluruh evaluasi dari setiap modul, maka hasil yang berupa nilai dari Instruktur atau berupa protofolio dapat dijadikan sebagai bahan verifikasi bagi pihak industri atau asosiasi profesi. Kemudian selanjutnya hasil tersebut dapat dijadikan sebagai penentu standard pemenuhan kompetensi tertentu dan bila memenuhi syarat, Anda berhak mendapatkan sertifikat kompetensi yang dikeluarkan oleh dunia industri atau asosiasi profesi.

(28)

DAFTAR PUSTAKA

Martin, Leslie C. 1996. Grafik Arsitektur. Jakarta: Airlangga.

Rasul, Joharis. 1999. Gambar Teknik Bangunan untuk SMK. Bandung:

Angkasa.

Suparyono, Yohanes. 1981. Konstruksi Perspektif. Yogyakarta: Karnesius.

Gambar

gambar  2.  Ketepatan letak  gambar sesuai  proyeksi  3.  Kerapihan garis  40  Jumlah Skor

Referensi

Dokumen terkait

bata/ batako pada dinding setengah batu, dinding satu batu, kolom satu batu (pilaster) digambar dengan ukuran bata standar dan dengan ikatan antar bata yang saling

Sumbu-sumbu aksonometri yang diperlukan untuk menggambar proyeksi isometri adalah sumbu aksonometri OZ yaitu sumbu tegak lurus (vertical) dengan bidang mendatar pada proyeksi

Dalam proyeksi Isometris diupayakan untuk penampilan tampak atas, depan, dan samping dalam satu kesatuan gambar tidak seperti dalam proyeksi Eropa yang terpisah oleh

Dari pengertian metode dan Qira’ati di atas dapat disimpulkan, bahwa metode Qira’ati adalah suatu cara yang teratur dan sistematis dalam proses pembelajaran

Metode Yanbu’a adalah jalan atau cara yang dapat ditempuh untuk menyampaikan bahan atau materi yang disusun secara sistematis disesuaikan dengan perkembangan

Apabila Anda telah mempelajari dan menguasai modul ini, maka Anda dapat membuat gambar segi delapan beraturan melalui dua cara dengan

Data pada suatu lokasi memori RWM (1800 – 1FFF) dapat dirubah, sedangkan data pada suatu lokasi memori ROM (0000 – 0FFF) hanya dapat dibaca tanpa dapat dirubah. Untuk merubah

1 TUGAS STUPAD G3-GAMBAR  Luaran kemampuan: - Mampu melakukan teknik gambar proyeksi autographic - Mampu menganalisa bentuk dasar menjadi sebuah bidang.. Produk gambar : Tampak