• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR ISI RINGKASAN DAFTAR ISI... i DAFTAR GAMBAR... ii BAB 1. PENDAHULUAN... 1 BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA Pulau Damar Besar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "DAFTAR ISI RINGKASAN DAFTAR ISI... i DAFTAR GAMBAR... ii BAB 1. PENDAHULUAN... 1 BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA Pulau Damar Besar"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

per hari mencapai 7110,56 ton/hari atau 2,6 juta ton/tahun. Sementara itu, Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang sudah mulai overload pada tahun 2021. Kondisi ini diperparah sejak 60 hari kasus pertama pandemi Covid- 19, DKI Jakarta saja telah memproduksi limbah medis sebanyak 212,3 ton/hari yang menyebabkan Indonesia menempati urutan ke-9 se-Asia sebagai negara penghasil terbanyak limbah medis Covid-19. Permasalahan sampah ini berdampak buruk pada lingkungan dan kesehatan yang serius. Salah satu solusi yang pernah direncanakan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2018 adalah Intermediate Treatment Facility (ITF) di Sunter Jakarta Utara berupa tempat pengelolaan sampah yang bertujuan untuk mengurangi jumlah sampah yang akan dikirimkan ke TPA. Namun, berdasarkan hasil analisis pakar disebutkan bahwa ITF Sunter hampir keseluruhan memiliki analisis di bawah rata-rata. Oleh karena itu, dibuatlah gagasan futuristik untuk menyelesaikan kondisi tersebut dengan judul gagasan “Inovasi Pulau Cerdas Terintegrasi Internet of Things untuk Pengelolaan Sampah DKI Jakarta Demi Mewujudkan Cita-Cita SDGs pada Pengelolaan Kota Berkelanjutan”. Gagasan ini diberi istilah Pulau Cerdas atau Jakarta Smart Island.

Tujuan utama dibuatnya gagasan ini adalah untuk mewujudkan cita-cita SDGs ke- 11 mengenai membangun kota dan pemukiman yang inklusif, aman, tangguh dan berkelanjutan dengan mengurangi dampak buruk terhadap lingkungan dan manajemen limbah. Gagasan ini memiliki luaran berupa video gagasan, laporan kemajuan, dan laporan akhir. Untuk mewujudkan luaran tersebut dilakukan tahapan-tahapan besar berupa tahap persipan berupa kajian dan persiapan perangkat; tahap produksi video; tahap pasca produksi berupa evaluasi video dan publikasi; serta tahap pelaporan. Isi dari gagasan ini penjelasan Jakarta Smart Island yang menawarkan solusi penanganan sampah di DKI Jakarta dengan memanfaatkan pulau Damar Besar untuk pengolahan sampah terintegrasi, mulai dari pemilahan, pengolahan menjadi energi, kompos, maupun bahan industri. Konsep ini mengintegrasikan teknologi modern dengan sistem kendali Internet of Things (IoT) dan green environment atau teknologi minim emisi. Di dalam Jakarta Smart Island diproses menjadi beberapa tahapan yang terdiri dari sampah masuk (garbage entered), pemilahan (sorting), pengolahan (processing), dan hasil produksi (product). Pada tahapan pengolahan sendiri sampah yang sudah dipilah akan diproses dalam PLTSa, pirolisis, maggot larva, kompos, dan daur ulang. Semua hasil pengolahan dijadikan energi ataupun barang baku industry yang dapat menambah pendapatan asli daerah DKI Jakarta. Selain itu, gagasan ini mampu meminimalisir risiko dampak lingkungan dan kesehatan dengan pengolahan sampah yang jauh dari penduduk dan ramah lingkungan. Gagasan bisa direalisasikan dengan adanya sinergi yang baik antara pemerintah daerah DKI Jakarta, pemerintah pusat, industry, serta masyarakat sekitar guna mendapatkan dukungan serta solusi terbaik dalam implementasinya.

(2)

i

DAFTAR ISI ... i

DAFTAR GAMBAR ... ii

BAB 1. PENDAHULUAN ... 1

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ... 2

2.1 Pulau Damar Besar ... 2

2.2 Manajemen Sampah ... 2

2.3 Teknologi Sorting ... 2

2.4 PLTSa ... 3

2.5 Pirolisis ... 3

BAB 3. TAHAP PELAKSANAAN ... 3

3.1 Persiapan ... 4

3.2 Produksi ... 4

3.3 Pasca Produksi ... 4

3.4 Penyusunan Laporan dan Luaran ... 4

BAB 4. HASIL YANG DICAPAI ... 5

4.1 Video PKM GFK ... 5

4.2 Gambaran Umum Pulau Cerdas ... 5

4.3 Proses Proses Pengolahan Sampah Pada Pulau Cerdas ... 5

4.4. Langkah Implementasi Pulau Cerdas ... 8

4.5. Potensi Hasil ... 8

BAB 5. PENUTUP ... 9

5.1 Kesimpulan ... 9

5.2 Saran ... 9

DAFTAR PUSTAKA ... 9

LAMPIRAN ... 11

Lampiran 1. Tabel Rincian Penggunaan Dana ... 11

Lampiran 2. Nota Pembayaran ... 12

Lampiran 3. Bukti Pendukung Kegiatan ... 23

Lampiran 4. Desain Pulau Cerdas ... 33

Lampiran 5. Flowchart Sorting System Pulau Cerdas ... 36

(3)

ii

Lampiran 8. Video Luaran PKM GFK ... 39

DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Tahapan Pelaksanaan PKM ... 3

Gambar 2. Proses Produksi ... 4

a) Desain Animasi Pulau Cerdas ... 4

b) Desain Mesin Pengolah Sampah ... 4

c) Proses Shooting ... 4

Gambar 3. Gugusan Kepulauan Seribu dan Pulau Damar Besar ... 5

Gambar 4. Desain Pulau Cerdas ... 5

Gambar 5. Alur Pengiriman Limbah ke Pulau Cerdas ... 6

Gambar 6. Langkah Strategis Implementasi Pulau Cerdas ... 8

Gambar 7. Poster Talkshow Live Session Pulau Cerdas ... 9

(4)

BAB 1. PENDAHULUAN

Sampah merupakan salah satu permasalahan lingkungan yang hingga saat ini masih sulit untuk diatasi. Masalah sampah ini sangat terasa di DKI Jakarta dimana Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) sudah mulai overload pada tahun 2021 (Rahmania dkk, 2019). Permasalahan sampah tidak bisa dipisahkan dengan jumlah penduduknya. Pada tahun 2019, jumlah penduduk di DKI Jakarta sebesar 10.557.810 jiwa dengan produksi sampah per hari mencapai 7110,56 ton/hari atau 2,6 juta ton/tahun (Diskominfosta, 2019). Terlebih di pandemi Covid- 19 ini, di DKI Jakarta saja, sejak 60 hari kasus pertama Covid-19 telah memproduksi limbah medis sebanyak 12.740ton atau 212,3 ton/hari. Hal ini menyebabkan Indonesia menempati urutan ke-9 se-Asia sebagai negara penghasil terbanyak limbah medis Covid-19 (Sangkham, 2020). Sementara itu, dari total 2.889 rumah sakit (RS) yang beroperasi di Jakarta, baru 110 RS yang memiliki fasilitas insinerator berizin (Prasetiawan, 2020).

Permasalahan sampah di DKI Jakarta dan tata kelola kota yang bersih dari sampah merupakan salah satu permasalahan yang harus diselesaikan demi mencapai cita-cita dari Sustaniable Development Goals (SDGs) tahun 2030. Cita- cita tersebut termuat dalam tujuan ke-11 yang berkenaan dengan “Membangun kota dan pemukiman yang inklusif, aman, tangguh dan berkelanjutan”. Tujuan ini diperinci kembali dengan tujuh target pembangunan yang salah satunya adalah mengurangi dampak buruk terhadap lingkungan dan manajemen limbah (SDGs 2030 Indonesia, 2021). Selain itu, permasalahan ini merupakan tantangan untuk mewujudkan cita-cita emas Indonesia 2045 di bidang Sasaran dan Strategi Pembangunan Lingkungan yang salah satunya ditandai dengan manajemen limbah yang lebih terstruktur (Bappenas, 2019).

Menurut BPS (2018), permasalahan lingkungan dan kesehatan akibat sampah dan limbah juga bertambah setiap tahunnya dan Jakarta menjadi salah satu kota yang ikut berkontribusi besar. Salah satu dampaknya adalah 25,1 persen desa mengalami pencemaran air, dan sekitar 2,7 persen desa tercemar tanahnya. Sampah juga berkontribusi terhadap kejadian banjir yang terus meningkat dari tahun ketahun. Pada tahun 2016 dan 2017 sebanyak 1.805 banjir terjadi di Indonesia serta menimbulkan 433 korban jiwa. Kondisi yang mengkhawatirkan adalah angka kematian (CFR) akibat kejadian luar biasa diare pada tahun 2016 sebesar 3,04 persen, padahal CFR diharapkan kurang dari 1 persen.

Salah satu solusi yang pernah direncanakan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2018 adalah Intermediate Treatment Facility (ITF). ITF adalah sebuah tempat pengelolaan sampah yang bertujuan untuk mengurangi jumlah sampah yang akan dikirimkan ke TPA. Program yang direncanakan ini nantinya dapat mengurai sampah ke TPA sekitar 2200 ton per harinya kemudian diolah menjadi kompos dan listrik. Namun hal tersebut belum tercapai dikarenakan program ini belum berjalan hingga saat ini. ITF ini rencananya akan dibangun di beberapa tempat, salah satunya di daerah Sunter, Jakarta Utara. Namun, dengan

(5)

jumlah penduduk yang padat di daerah Jakarta Utara yaitu sekitar 1.819.958 jiwa, pembangunan ITF ini akan menimbulkan masalah baru terlebih lagi dalam hal Analisis Dampak Lingkungan (Amdal). Dalam buku Fasilitas Pembakaran Sampah oleh Fajri Fadhillah (2019), disebutkan bahwa ITF Sunter hampir keseluruhan memiliki analisis di bawah rata-rata seperti gangguan lalu lintas, kebisingan, penurunan kualitas udara, kesehatan masyarakat, dan pengelolaan limbah B3.

Oleh karena itu, kami menawarkan gagasan yang berjudul “Inovasi Pulau Cerdas Terintegrasi Internet of Things untuk Pengelolaan Sampah DKI Jakarta Demi Mewujudkan Cita-Cita SDGs pada Pengelolaan Kota Berkelanjutan”.

Gagasan ini bernama Pulau Cerdas yang menawarkan solusi penanganan sampah di DKI Jakarta dengan memanfaatkan pulau Damar Besar untuk pengolahan sampah terintegrasi, mulai dari pemilahan, pengolahan menjadi energi, kompos, maupun bahan industri. Konsep ini mengintegrasikan teknologi modern dengan sistem kendali Internet of Things (IoT) dan green environment atau teknologi minim emisi.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pulau Damar Besar

Pulau Damar Besar atau Pulau Edam, oleh orang Jakarta disebut juga sebagai Pulau Monyet merupakan aib satu pulau yang terletak di gugusan kepulauan Seribu. Secara administratif pulau ini termasuk dalam wilayah kabupaten Kepulauan Seribu provinsi DKI Jakarta. Letaknya dekat dari Tanjung Priok. Di pulau ini berdiri tegak sebuah mercusuar yang disebut Vast Licht, setinggi 65 meter. Mercusuar ini, menurut catatan sejarah, dibangun pada tahun 1879 dengan tinggi 52 meter atas izin Raja ZM Willem II (P2K UM Surabaya, 2012).

2.2 Manajemen Sampah

Pengolahan sampah suatu kota bertujuan untuk melayani penduduk terhadap sampah yang dihasilkannya, yang secara tidak langsung turut memelihara kesehatan masyarakat serta menciptakan suatu lingkungan yang bersih, baik dan sehat (Winahyu dkk, 2013). Pengelolaan sampah tidak bisa diselesaikan hanya oleh pemerintah dengan mengumpulkan, mengangkut dan membuang sampah ke TPA saja, tetapi harus dilakukan secara tesusun dan terpadu agar memberikan manfaat secara ekonomi, sehat bagi masyarakat dan aman bagi lingkungan (Faizah, 2008).

2.3 Teknologi Sorting

Menurut Almanda dkk (2018), proses sorting pada sampah dibuat dengan sensor proximity induktif yang memanfaatkan induksi elektromagnetik untuk memisahkan sampah logam. Selain itu juga digunakan sensor warna IC TCS 230 untuk memisahkan sampah plastik dan kertas, sampah kaca serta sampah organik. Sementara itu, menurut Tiyajamorn dkk (2020), untuk memperkuat akurasi dari sistem pemilahan sampah dapat digunakan kamera dengan basis program Convolutional Neural Network Machine Learning. Cara kerja system sorting dapat dilihat pada lampiran 5.

(6)

2.4 PLTSa

Menurut Rajagukguk (2020), Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) merupakan tenaga listrik dengan memanfaatkan sampah sebagai bahan utamanya, baik dengan memanfaatkan sampah organik maupun anorganik.Mekanisme PLTSa yang digunakan menggunakan sistem Thermal Insenerator yang sudah berhasil dipakai di Jepang dan Singapura karena mampu mengolah sampah dalam kapasitas besar dan cepat (Ministry of the Environment Japan, 2016).

2.5 Pirolisis

Pirolisis merupakan proses degradasi termal bahan-bahan polimer seperti plastik maupun material organik seperti biomassa dengan temperatur antara 500- 800oC. Metode pirolisis memiliki keuntungan seperti produk yang dihasilkan memiliki kandungan energi yang tinggi dan pengendalian proses yang lebih mudah (Nasrun dkk, 2015). Oleh karena memanfaatkan proses pembakaran, maka untuk meminimilkan polusi digunakan rotating drum system melalui cerobong dengan filter ganda seperti yang sudah diterapkan di Jepang (BPSDM PU, 2018).

BAB 3. TAHAP PELAKSANAAN

Tahapan pelaksanaan PKM GFK ini dilaksanakan secara hybrid atau dilaksanakan dengan kegiatan luring dan daring. Kegiatan luring dilakukan pada saat proses shooting presenter dengan tetap mematuhi protokol kesehatan melalui swab test terlebih dahulu, menyediakan hand sanitizer, memakai face shield, dan memakai masker. Untuk kegiatan shooting langsung di Bantargebang seperti yang telah direncanakan pada proposal terpaksa dibatalkan karena masalah perizinan dan adanya PPKM Darurat sehingga kami akan menggantinya dengan video dari Youtube dengan tetap mencantumkan sumber dan memperhatikan tupoksinya.

Sementara, kegiatan yang lain dilakukan secara daring penuh. Berikut ini adalah tahapan dalam PKM GFK ini.

Gambar 1. Tahapan Pelaksanaan PKM

(7)

3.1 Persiapan

Pada tahapan persiapan ini, dilaksanakan pematangan ide, studi literatur yang lebih mendalam dan strategi yang akan dilakukan kedepannya. Kegiatan ini dilaksanakan secara daring pada minggu pertama hingga kedua bulan Juni 2021.

Selain itu, juga dilakukan persiapan peralatan yang dibutuhkan seperti pembelian software dan hardware untuk keperluan shooting dan pembuatan animasi serta keperluan untuk protokol kesehatan.

3.2 Produksi

Pada tahapan produksi dibuat storyboard untuk memudahkan proses shooting dan pembuatan animasi serta draft narasi video yang dilakukan secara daring. Kemudian juga terdapat tahapan pembuatan animasi Pulau Cerdas menggunakan software SketchUp dan Twinmotion yang dapat dilihat pada gambar 2a. Selain itu, di dalam gagasan ini juga terdapat perancangan alat berupa animasi proses pirolisis, PLTSa, dan daur ulang yang ada dalam Pulau Cerdas dibuat menggunakan Autodesk Inventor yang dapat dilihat pada gambar 2b. Kami juga melakukan proses shooting menggunakan green screen seperti yang terlihat pada gambar 2c sebagai konten video langsung. Video-video yang telah dibuat, akan digabungkan menggunakan software Adobe Premiere Pro.

(a) b)

c)

Gambar 2. Proses Produksi a) Desain animasi Pulau Cerdas b) Desain Mesin Pengolah Sampah c) Proses shooting

3.3 Pasca Produksi

Kegiatan pasca produksi ini dilakukan secara full daring dengan kegiatan berupa evaluasi luaran video, publikasi video, dan konsultasi secara berkala dengan dosen pembimbing.

3.4 Penyusunan Laporan dan Luaran

Pembuatan laporan kemajuan dan laporan akhir termasuk di dalamnya pengisian logbook dilaksanakan secara daring penuh. Diskusi dilakukan menggunakan media virtual google meet atau Zoom.

(8)

BAB 4. HASIL YANG DICAPAI DAN POTENSI KHUSUS 4.1 Video PKM GFK

Video luaran PKM GFK sudah terselesaikan dan diunggah di akun youtube aldimas Kurniawan (link di lampiran 8). Video ini berdurasi 6 menit 59 detik dengan komposisi 6 menit 9 detik video animasi buatan sendiri sementara 50 detik video courtesy. Hingga sampai saat laporan akhir ini ditulis video ini telah ditonton sebanyak 64 kali dan mendapatkan suka 8 kali. Secara alur video ini dimulai dengan penjelasan masalah, pengenalan gagasan, perkenalan tim, penjabaran gagasan Pulau Cerdas, penjabaran proses pengolahan sampah, langkah implementasi dan mitra sasaran, dan diakhiri dengan kesimpulan.

4.2 Gambaran Umum Pulau Cerdas

Pulau Cerdas adalah konsep pengelolaan sampah cerdas yang berada di pulau Damar Besar yang jaraknya dari Pelabuhan Peluit 16,28 km. Dipilihnya lokasi ini karena berada di dekat DKI Jakarta, jauh dari kawasan cagar (berada di ujung gugusan Kepulauan Seribu), dan kondisi topografisnya relatif tidak terjal dengan luasnya 36 ha. Konsep pengelolaan sampah di Pulau Cerdas dibedakan menjadi tahapan sampah masuk (garbage entered), pemilahan (sorting), pengolahan (processing), dan hasil produksi (product).

Gambar 3. Gugusan Kepulauan Seribu dan Pulau Damar Besar

Gambar 4 di bawah merupakan desain pengelolaan sampah di Pulau Cerdas.

Desain selengkapnya untuk gambaran pulau cerdas ada pada lampiran 4.

Gambar 4. Desain Pulau Cerdas 4.3 Proses Pengolahan Sampah pada Pulau Cerdas

Pengelolaan limbah medis pada Pulau Cerdas akan mengikuti standar yang telah ditetapkan oleh buku pedoman Pengelolaan Limbah B3 Medis Padat Covid- 19 yang diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan RI dan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah Berbahaya dan Beracun.

(9)

Teknis secara umum dalam pengelolaan sampah di Pulau Cerdas adalah sebagai berikut.

Gambar 5. Alur Pengiriman Sampah ke Pulau Cerdas Sampah Masuk (Garbage Entered)

Berdasarkan data dari Deskominfosta (2019), jumlah sampah yang diproduksi di DKI Jakarta setiap harinya mencapai 7110,56 ton atau maksimal 7200 ton/hari. Dengan menggunakan basis data yang sama, maka jumlah sampah yang masuk pada Pulau Cerdas 7200 ton/hari. Sepanjang 3,6 km di bibir pantai sebelah barat terdapat Pelabuhan dan dermaga I untuk kapal pengangkut sampah dari Jakarta bersandar. Pada proses pengangkutan sampah dari kapal ke proses sortir digunakan crane dan truk.

Pemilahan (Sorting)

Pada proses pemilahan, sampah-sampah akan dipisahkan menjadi sampah sampah organik, plastik, logam, kertas, dan kaca dengan mengadopsi pada penelitian-penelitian terdahulu. Semua sistem ini mendapatkan energi melalui 1000 panel surya dari atap gedung sorting ini. Luas tempat sorting adalah 500m×250m dengan ukuran setiap panel 1,6 m×0,8m. Setiap panel memiliki spesifikasi 150Wp dengan asumsi penyinaran efektif selama 6 jam/hari. Maka energi listrik yang mampu dihasilkan oleh panel surya ini sebesar 1,2 MWh yang digunakan untuk men-supply daya dari mesin dan instalasi listrik di bangunan pemilah sampah.

Pengolahan (Processing)

Hasil dari proses pemilahan yang telah dilakukan pada tahapan sebelumnya akan diproses berdasarkan teknologi yang telah ada sehingga tercipta barang guna pakai dari hasil pengolahan sampah. Proses tersebut yaitu :

a. Pengomposan

Pengomposan dilakikan dengan sampah organik yang akan dikomposkan mencapai 30% atau 1050 ton, sisanya akan diproses pada PLTSa dan Maggot Larva. Pada proses ini, sampah organik akan ditimbun dan ditutup. Proses pengomposan ini akan dilakukan pada zona satu Pulau Cerdas yang memiliki luas 7,2 hektar. Hasil dari pengomposan ini akan dijual ke masyarakat melalui kerja sama dengan perusahaan pupuk seperti PT Petrokimia tbk, PT Pupuk Kujang tbk, dan lain-lain.

(10)

b. Pirolisis

Proses pirolisis memanfaatkan plastik dengan kapasitas 75% atau berkisar 710 ton/hari. Proses pengolahan ini dilakukan pada Zona 2 yang memiliki luas daerah 3,6 hektar. Hasil dari proses pirolisis ini nantinya akan digunakan sebagai bahan bakar pengganti solar pada truk dan mesin diesel juga akan didistribusikan apabila telah mendapatkan izin dari dinas terkait. Untuk mewujudkan gagasan pada proses pirolisis ini dilakukan kerjasama dengan PT Pertamina.

c. PLTSa

Luas daerah yang digunakan untuk proses PLTSa ini adalah 3,68 ha.

Sementara itu kapasitas sampah yang digunakan untuk pembangkitan setiap harinya berkisar 1750 ton sampah organik dan 235,5 ton sampah plastik yang menempati volume 10.622,425m3. Energi listrik yang mampu dihasilkan dari pembangkit ini adalah 3,078 MWh dengan perhitungan pada lampiran 7. Hasil dari energi yang dihasilkan PLTSa ini akan didistribusikan ke pulau-pulau yang ada di sekitar Pulau Cerdas.

d. Maggot Larva

Menurut Cickova, dkk (2015), larva yang digunakan untuk proses pengelolaan sampah organik berasal dari serangga lalat rumah (Musca Domestica L.) dan lalat tentara hitam (Hermatia Illucens L.). Teknik yang dilakukan pada proses ini nantinya dibuatkan peternakan larva yang terdiri dari beberapa tumpukan. Larva ini akan diberikan makan yang berasal dari sampah organik yang kemudian akan berkembang biak dan diproses lagi menjadi pakan ternak, biodiesel, dan subtansi aktif. Proses ini akan dilakukan pada zona pengomposan sampah organik Pulau Cerdas.

e. Daur Ulang

Proses daur ulang dibagi menjadi proses pelelehan logam, daur ulang kertas/kardus, karet, dan kaca dengan penanganan berbeda-beda. Sumber sampah daur ulang berasal dari sampah TPS dan limbah medis rumah sakit yang sudah disterilisasi. Produk yang didapatkan dari hasil daur ulang ini akan dijual lagi sebagai bahan baku industri.

Hasil Produksi (Product)

Hasil produksi dari proses yang berbentuk barang fisik akan disimpan pada bangunan hasil produksi untuk kemudian didistribusikan ke industri terkait. Luas wilayah yang digunakan seluas 9 ha yang dibagi-bagi kembali berdasarkan jenis produk luarannya. Bangunan ini terletak menghadap pelabuhan dan dermaga II untuk memudahkan mengangkut produk yang siap didistribusikan.

Pengelolaan menggunakan IoT

Penerapan Internet of Things (IoT) di Pulau Cerdas digunakan untuk pendataan dan kendali mesin. Admin dapat melakukan input data pada setiap tahapan pengelolaan sampah dan mengatur serta mengoperasikan kendali mesin pengolah sampah melalui smartphone. Luaran yang dapat diakses oleh user berupa data massa dan jumlah produk pengelolaan sampah yang diproses pada setiap

(11)

tahapannya. Untuk mendukung konsep IoT ini, maka Pulau Cerdas melakukan kerja sama dengan Telkom Indonesia untuk menyediakan jaringan internet yang memadai. Sistem kerja IoT pada Pulau Cerdas dapat dilihat pada lampiran 6.

4.4 Langkah Implementasi Pulau Cerdas

Berikut ini merupakan tahapan besar untuk mengimplementasikan Pulau Cerdas.

Gambar 6. Langkah Strategis Implementasi Pulau Cerdas 4.5 Potensi Hasil

Berikut ini adalah potensi yang mampu dihasilkan dari program yang diadakan dalam PKM GFK ini.

1. Dalam bidang pendidikan, Pulau Cerdas mampu memberikan kontribusi berupa ilmu pengetahuan baru mengenai implementasi pulau di Kepulauan Seribu sebagai pengolah sampah yang cerdas menggunakan teknologi mutakhir berbasis Internet of Things (IoT) dan green environment.

2. Di bidang lingkungan dan kesehatan, Pulau Cerdas yang mampu mengolah sampah secara cepat dan ramah lingkungan sehingga dampak-dampak lingkungan akibat sampah akan dapat terminimalisir dengan baik.

3. Di bidang social-ekonomi, Pulau Cerdas ini akan membuka lapangan pekerjaan baru dan menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) DKI Jakarta.

4. Di bidang kemandirian energi, potensi sampah yang ada untuk diproses secara pirolisis sehingga menghasilkan bahan bakar pengganti solar dan sampah yang diproses untuk pembangkit energi listrik sehingga mampu men-supply kebutuhan energi.

(12)

Gambar 7. Poster Talkshow Live Session Pulau Cerdas

5. Pulau Cerdas berpeluang diimplementasikan oleh pemerintah terbukti pernah menjadi tema talkshow dalam streaming instagram TKN-PSL (Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut) Republik Indonesia pada 11 Juli 2021. Dalam Talkshow ini dihadiri oleh Kepala Subdirektorat Barang dan Kemasan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, Bapak Ujang Solihin Sidik.

BAB 5. PENUTUP 5.1 Kesimpulan

Jakarta Smart Island merupakan gagasan pulau cerdas terintegrasi IoT untuk pengelolaan sampah di DKI Jakarta. Gagasan ini diharapkan dapat mengatasi permasalahan sampah di Jakarta dengan mengurangi dampak lingkungan serta kesehatan yang mengiringinya. Selain itu, nantinya gagasan ini berpeluang mampu mengelola sampah menjadi energi dan produk tepat guna sehingga meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) dan menjadi pusat percontohan pengolahan sampah yang baik di kota-kota lain maupun di dunia. Dengan demikian, cita-cita SDGs ke- 11 berupa pembangunan kota berkelanjutan yang adaptif terhadap perubahan lingkungan akan tercapai.

5.2 Saran

Gagasan Pulau Cerdas atau Jakarta Smart Island dapat diimplementasikan dengan baik apabila dilakukan hal-hal sebagai berikut.

1. Menyebarkan video luaran PKM GFK sebagai edukasi dan inspirasi baik masyarakat umum maupun pemerintah.

2. Adanya sinergi Pemerintah DKI Jakarta dan Pemerintah Pusat dalam hal pembuatan kajian dan master plan Pulau Cerdas.

3. Menghimpun dukungan dari masyarakat yang terpengaruh secara signifikan dari adanya gagasan ini.

DAFTAR PUSTAKA

Almanda, D., Isyanto, H., Samsinar, R. 2018. Perancangan Prototype Pemilah Sampah Organik dan Anorganik Menggunakan Solar Panel 100 Wp Sebagai

(13)

Sumber Energi Listrik Terbarukan. Seminar Nasional Sains 2018. 17 Oktober 2018, Jakarta, Indonesia, pp 1-9.

Bappenas. 2019. Background Study Visi Indonesia 2045. Jakarta. Bappenas.

BPS. 2018. Statistik Lingkungan Hidup Indonesia 2018, Pengelolaan Sampah di Indonesia. Jakarta. Badan Pusat Statistik.

BPSDM PU. 2018. Modul Teknologi WtE Non-Insenerasi (Gasifikasi). Bandung.

BPSDM PU.

Cickova, H., Newton, G.L., Lacy, R.C., Konzanek, M. 2015. The use of fly larvae for organic waste treatment. Waste management. 35:68-80.

Diskominfosta. 2019. Statistik Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Tahun 2019. Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik DKI Jakarta: Jakarta.

Fadhillah, F. 2019. Fasilitas Pembakaran Sampah: Intermediate Treatment Facility Sunter, Provinsi DKI Jakarta. Jakarta. ICEL.

Faizah. 2008. Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Berbasis Masyarakat (Studi Kasus di Kota Yogyakarta). Tesis. Program Magister Ilmu Lingkungan Universitas Diponegoro, Semarang.

Kemenkes RI. 2020. Pedoman Pengelolaan Limbah Rumah Sakit dan Puskesmas yang Menangani Pasien COVID-19. Jakarta. Kemenkes RI.

Ministry of the Environment Japan. 2016. Solid Waste Management and Recycling Technology of Japan. Japan. Ministry of the Environment.

Nasrun, Kurniawan, E., Sari, I. 2015. Pengolahan Limbah Kantong Plastik Jenis Kresek Menjadi Bahan Bakar. Jurnal Energi Elektrik, 4(1): 1-5.

P2K UM Surabaya. 2012. Pulau Damar Besar. http://p2k.um- surabaya.ac.id/ind/3045-2942/Pulau-Damar-Besar_81649_mm-

unkris_p2k-um-surabaya.html. Diakses pada 15 September 2021.

Prasetiawan, Teddy. 2020. Permasalahan Limbah Medis Covid-19 di Indonesia.

Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI, 9(12):13-18.

Rahmania, S.A., Heryadi, R. D., Fathun. L. 2019. The Role of UCLG Aspac in Managing Waste in DKI Jakarta Province in 2016 - 2019: Opportunities &

Challenges. Tanjungpura International Journal on Dynamics Economics, Social Sciences and Agribusiness: 81-101.

Rajagukguk, J. 2020. Studi Kelayakan Desain Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Sebagai Sumber Energi Listrik 200 MW (Studi Kasus TPA Bantar Gebang Kabupaten Bekasi). Media Ilmiah Teknik Lingkungan, 5(1):51-61.

Sangkham, S. 2020. Face Mask and Medical Waste Dsiposal During the Novel Covid-19 Pandemic in Asia. Case Studies in Chemical and Enviromental Engineering, 2:1-9.

SDGs 2030 Indonesia. 2021. Tujuan-tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

https://www.sdg2030indonesia.org/page/1-tujuan-sdg. Diakses pada 7 Maret 2021.

Tiyajamorn, P., Lorprasertkul, P., Assabumrungrat, R., Poomrin, W., Chancaroen, R. 2020. Automatic Trash Classification using Convolutional Neural Network Machine Learning. IEEE Conference on Cybernetics and Intelligent Systems and Robotics, Automation and Mechatronics, pp. 71-76.

Winahyu, D., Hartoyo, S., Syaukat, Y. 2013. Strategi Pengelolaan Sampah pada Tempat Pembuangan Akhir Bantargebang, Bekasi. Jurnal Manajemen Pembangunan, 5(2): 1-17.

(14)

LAMPIRAN

Lampiran 1. Tabel Rincian Penggunaan Dana 1. Pemasukan

No. Keterangan Total (Rp)

1. Pendanaan PKM GFK 2021 9.000.000

TOTAL PEMASUKAN (Rp) 9.000.000

2. Pengeluaran

No Keterangan Total (Rp)

1. Stabilizer Steadycam (2 buah) 774.000

2. Tripod SOMITA ST 3520 199.000

3. Synco Mic M1 Synco M1P Microphone (2 buah) 696.000 4. SanDisk Extreme SDXC UHS-1Card 64GB (2 Buah) 428.000 5. Seagate Expansion Harddisk Eksternal 1TB 695.000

6. Green screen with stand 350.400

7. Paket studio lighting 2 softbox dan 2 light

stand 732.900

8. Pulsa dan kuota internet 1.054.500

9. Swab Test 1.140.000

10.

Ongkir

Masker medis (5 box) Hand sanitizer (10 buah) Face shield akrilik (20 buah) Kertas putih A4 70 gram

28.100 275.000 100.000 270.000 33.500 10. Lisensi Adobe Premiere Pro (3 bulan) 1.274.700

11. Lisensi Autodesk Inventor 946.263

TOTAL PENGELUARAN (Rp) 8.997.363

3. Saldo

No Keterangan Total (Rp)

1. Total Pemasukan 9.000.000

2. Total Pengeluaran 8.997.363

SALDO = PEMASUKAN - PENGELUARAN 2.637

(Dua ribu enam ratus tiga puluh tujuh rupiah)

(15)

Lampiran 2. Nota Pembayaran

No. Tanggal Keterangan Nota Pembayaran Jumlah

1 14 Juni 2021

Kuota internet

combo sakti 49.000

2 14 Juni 2021

Kuota internet telkomsel combo sakti

26.000

3 14 Juni 2021

Kuota internet combo sakti

unlimited

100.000

(16)

4 14 Juni 2021

Estra Pulsa

Telkomsel 20.000

5 15 Juni 2021

2 Buah SanDisk Extreme SDXC

UHS-1Card 64GB 150MB/s

428.000

6 15 Juni 2021

2 buah Steadycam AE

S60 glidecam steadicam Stabilizer flycam gimbal

kamera

774.000

(17)

7 15 Juni 2021

Tripod SOMITA ST 3520 panhead

kamera dslr mirrorless

hp - PLUS HOLDER HP

199.000

8 15 Juni 2021

Paket studio lighting 2 softbox dan 2

light stand

732.900

9 15 Juni 2021

Stand Background 3 Meter / Bracket

Green Screen / Tiang Backdrop 10 ft -

SB HijauStabilo

350.400

(18)

10 15 Juni 2021

2 buah Synco Mic M1 Synco

M1P Microphone for

Smartphone &

Camera GARANSIRES

MI - Synco M1

696.000

11 15 Juni 2021

Seagate Expansion

Harddisk Eksternal 1TB

- Hitam

695.000

12 15 Juni 2021

Premiere Pro plan untuk Bulan Juni-Juli

424.900

(19)

13 15 Juni 2021

Pembelian masker medis

(5box), Handsanitizer (10 buah), Face shield (20 buah),

dan Kertas A4 70 gram (1 rim)

706.600

14 20 Juni 2021

SMART SP

UNLI LITE 58.000

15 25 Juni 2021

Kuota internet

telkomsel 10.000

16 3 Juli 2021

Swab Test Antigen M.

Rayhan Athaillah Haqi

190.000

(20)

17 6 Juli 2021

Kuota internet telkomsel combo sakti

unlimited

74.000

18 8 Juli 2021

Paket data internet Telkomsel

100.000

19 11 Juli 2021

Swab test antigen Mario

Dwi Prasetyo

160.000

20 11 Juli 2021

Kuota internet telkomsel combo sakti

26.000

(21)

21 14 Juli 2021 Pulsa Telkomsel 25.000

22 14 Juli 2021 Kuota combo

sakti 9.000

23 14 Juli 2021

Paket data internet Kuota Axis bronet 24 jam ful aigo VOCER 50GB

60hari

140.000

24 17 Juli 2021 Kuota internet

telkomsel 60.000

(22)

25 17 Juli 2021

Lisensi Premiere Pro plan untuk

Bulan Juli- Agustus

424.900

26 17 Juli 2021

Lisensi Autodesk Fusion 260

946.263

27 23 Juli 2021 PCR Adam Mail 790.000

28 29 Juli 2021 Pulsa Telkomsel 25.000

(23)

29 29 Juli 2021 Kuota combo

sakti telkomsel 52.000

30 10 Agustus 2021

Paket Data Telkomsel Combo Sakti

Unlimited

74.000

(24)

30 15 Agustus 2021

Pembelian lisensi Adobe

Premiere Pro

424.900

31 15 Agustus 2021

Pembelian kuota internet telkomsel combo sakti

unlimited

59.000

32 23 Agustus 2021

Paket data

simpati 35GB 75.000

(25)

33

8 September

2021

Paket data Telkomsel Combo Sakti

51.000

34

11 September

2021

Pembelian pulsa telkomsel Simpati 20.000

21.500

TOTAL 8.997.363

(26)

Lampiran 3. Bukti Pendukung Kegiatan

No. Tanggal Keterangan Dokumentasi

1. 1 Juni 2021

Mengonsep strategi dan keperluan ke depan berupa pengambilan

gambar, pembuatan desain dan animasi, dan

alur cerita.

2. 4 Juni 2021

Analisis kekurangan gagasan dan fiksasi alur

cerita

3. 8 Juni 2021

Merancang dasar-dasar video yang digunakan seperti animasi SDGs, desain sebelumnya yang dianimasikan serta

berita-berita yang menunjang background

problem.

4. 12 Juni 2021

Bimbingan dengan dosen terkait kendala

pelaksanaan dan pemaparan progress

tim.

(27)

5. 13 Juni 2021

Diskusi internal untuk merencanakan pembelian peralatan shooting melalui toko

online.

6. 14 Juni 2021

Membuat desain IoT menggunakan Power Point untuk kemudian

dianimasikan dan digunakan dalam video.

7. 15 Juni 2021

Pembelian barang- barang untuk keperluan shooting (seperti tripod, stabilizer, green screen,

mic, memori, dan lighting) dan editing (Adobe Premiere Pro).

(28)

8. 18 Juni 2021

Mendesain IoT dengan latar belakang pulau

yang nantinya akan dibuat video simulasi di

luaran PKM GFK.

9. 19 Juni 2021

- Revisi story board (sinkronisasi narasi dengan animasi).

- Pembuatan desain awal mesin pengolah sampah untuk proses sorting

10. 20 Juni 2021

Mendesain gambaran pulau cerdas dengan mengubah beberapa desain terutama dalam hal green environment,

tata ruang dan infrastrukturnya.

11. 22 Juni 2021

Evaluasi internal dan to do list masing-masing anggota (22 Juni 2021 sampai 26 Juni 2021).

12. 25 Juni 2021

Menulis laporan kemajuan dari latar belakang dan poin-poin

yang akan dibahas di setiap konten (kerangka

konten dari laporan kemajuan)

(29)

13. 29 Juni 2021

Membuat animasi daun sebagai tokoh dari video luaran PKM GFK

melalui aplikasi Adobe Photoshop.

14. 3 Juli 2021

- Melanjutkan

pembuatan animasi mesin pengolah sampah (sorting) dalam Pulau Cerdas menggunakan Autodesk Inventor.

- Swab Test Antigen ketua tim, M.

Rayhan Athaillah Haqi

15. 6 Juli 2021

Menganimasikan kegiatan di pulau cerdas

seperti diberi adanya animasi truk pengangkut sampah di

Pulau Cerdas menggunakan software

twinmotion.

16. 8 Juli 2021

Revisi 2 story board dan alur cerita video luaran animasi PKM

GFK Pulau Cerdas menjadi semacam drama kartun yang memiliki tokoh dan saling berdialog satu

sama lain.

(30)

17. 9 Juli 2021

Rapat internal membahas mengenai

progress laporan kemajuan dan membuat

skema alur implementasi dan pihak-pihak yang terlibat dalam proyek Pulau Cerdas pengolah

sampah.

18. 11 Juli 2021

- Talkshow dalam live instagram TKN-PSL (Tim Koordinasi Nasional

Penanganan Sampah Laut) Republik Indonesia.

- Swab test antigen Mario Dwi Prasetyo.

(31)

19. 12 Juli 2021

Konsultasi atau bimbingan komunal

bersama dosen pembimbing naungan

Dr. I Gusti Ngurah Satriyadi Hernanda,

S.T., M.T. terkait dengan progress yang

telah dicapai dan kendala-kendala.

20. 14 Juli 2021

Menggabungkan video- video animasi yang ada

menggunakan aplikasi Adobe Premiere Pro.

21. 17 Juli 2021

Mengembangkan point- point penting yang ada

pada draft laporan kemajuan sebelumnya menjadi paragraf yang menggambarkan isi dari

laporan ini.

22. 21 Juli 2021

Revisi 3 untuk narasi story board. Revisi kali

ini lebih menekankan pada konten Pulau Cerdas yang dijelaskan

lebih detail dan komprehensif.

(32)

23. 23 Juli 2021

- Membuat kerangka power point fokus pada latar belakang dan alur kegiatan.

- Test PCR untuk Adam Mail

24. 25 Juli 2021

Rapat internal membahas mengenai lampiran yang ada pada laporan kemajuan

25. 29 Juli 2021

Membuat alur syuting video berdasarkan kalimat dan action yang dilakukan. Termasuk menentukan titik lokasi syuting video dengan tetap menerapkan protokol kesehatan dan menghindari

kerumunan.

26.

1 Agustus

2021

Pelaksanaaan shooting dan foto menggunakan green screen untuk konten video animasi luaran PKM tahap 1

(33)

27.

3 Agustus

2021

Pelaksaan shooting luar ruangan (outdoor) yang berkenaan dengan kondisi sampah di lingkungan sekitar pada titik-titik yang telah ditentukan.

28.

6 Agustus

2021

Diskusi re-design power point menggunakan web canva dengan konten yang sama dengan yang didiskusikan sebelum- nya

29.

7 Agustus

2021

Mengedit desain video menggunakan canva sebagai border untuk menambah estetika.

30.

8 Agustus

2021

Melakukan take voice over narasi Pulau Cerdas sesuai dengan part-part yang telah dibuat dalam sekenario oleh anggota 2, Adam Mail.

(34)

31.

12 Agustus

2021

Mengirimkan hasil take voice/narasi ke group karena take sebelumnya dilakukan secara daring sesuai dengan part-

partnya untuk

mempermudah proses editing

32.

15 Agustus

2021

Mengedit file hasil shooting di adobe premiere pro untuk digabung sesuai dengan skenario di setiap part sebagai luaran PKM GFK.

33.

18 Agustus

2021

Memperbaiki desain gedung pada desain bangunan pulau cerdas dengan menambah panel pada atap supaya menggambarkan bahwa gedung ini dibuat dengan menerpakan green energy.

34

19 Agustus

2021

Mengedit voice over yang sudah dibuat juga mengedit bagian

pembuka video

menggunakan adobe premiere pro

(35)

35

23 Agustus

2021

Merancang desain animasi dari sistem sorting, PLTSa dan pirolisis menggunakan autodesk fusion dan inventor.

36

25 Agustus

2021

Menata kembali editan sesuai dengan animasi dan voice over di suara, dan memperhalus proses transisi dengan backsoundnya

37

27 Agustus

2021

Melakukan kajian teori untuk memperkuat gagasan dan melakukan pengecekan kembali terhadap format dari laporan kemajuan

38.

8 Septemb

er 2021

Merombak format laporan kemajuan menjadi laporan akhir, menambahkan

rangkuman serta menambah daftar pustaka dan mencari pustaka-pustaka yang digunakan sebelumnya.

39

12 Septemb

er 2021

Penulisan daftar pustaka, penyesuaian dengan format, merapikan konten, dan diskusi bersama untuk menentukan ramuan laporan akhir yang sistematis, padat dan mudah dipahami.

(36)

Lampiran 4. Desain Pulau Cerdas

Denah Jakarta Smart Island

Rute Pelabuhan Peluit-Pulau Damar besar

Gambaran umum Pulau Cerdas

Gerbang Pulau Cerdas Tempat Sorting Sampah

(37)

Tempat Sorting Sampah Kondisi mobilisasi truk sampah

Tempat daur ulang Tempat daur ulang

Pelabuhan Pulau Cerdas Tempat proses pirolisis

Tempat proses PLTSa Tempat proses PLTSa

Ruang kendali utama, administrasi dan pusat riset

Ruang pusat pengomposan dan maggot larva

(38)

Gudang penyimpanan produk Gedung penyimpanan produk

(39)

Lampiran 5. Flowchart Sorting System Pulau Cerdas

(40)

Lampiran 6. Prinsip Kerja Internet of Things di Pulau Cerdas

(41)

Lampiran 7. Energi Listrik PLTSa di Pulau Cerdas

- Rata-rata kapasitas sampah yang digunakan untuk pembangkitan per hari.

sampah organik = 175.0 ton sampah plastik = 235,5 ton Total sampah = 1.985,5 ton

Diasumsikan 1 ton sampah rata-rata memiliki volume 5,35 meter kubik1, maka total sampah yang digunakan untuk PLTSa ini adalah 10.622,425 m3. - Potensi energi listrik yang dibangkitkan dapat diketahui dengan persamaan

sebagai berikut.

𝐸 = 𝑀𝑒𝑡𝑎𝑛 × 𝐹𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝐾 (𝑘𝑊ℎ)

Pada analisis ini digunakan tetapan 0,55 × volume sampah dan faktor K digunakan tetapan 0,554 kWh2. Dengan demikian didapatkan besar energi listrik yang mampu dibangkitkan adalah sebagai berikut.

𝐸 = 𝑀𝑒𝑡𝑎𝑛 × 𝐹𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝐾 (𝑘𝑊ℎ) 𝐸 = 0,55 × 10.622,425 × 0,554 𝑘𝑊ℎ

𝐸 = 3.236,65 𝐾𝑊ℎ = 3,24𝑀𝑊ℎ

Energi listrik yang mampu dibangkitkan oleh PLTSa adalah 3,24 MWh (Mega Watt hour)

- Maka efisiensi energi listrik netto yang dapat dibangkitkan oleh turbin dapat dicari menggunakan persamaan berikut.

𝑝 = 𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑚𝑒𝑠𝑖𝑛 × 𝐸

Efisiensi mesin yang digunakan dapat dilihat pada tabel parameter efisiensi perencanaan PLTSa di bawah.3

No Peralatan Efisiensi Kerja Efisiensi Mekanis

1. Gas Scrubber 0,95 -

2. Gas blower 0,85 0,96

3. Kompresor 0,85 0,96

4. Combustion chamber 0,98 0,96

5. Turbin 0,95 0,96

Maka berdasarkan tabel di atas didapatkan hasil.

𝑝 = 𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑚𝑒𝑠𝑖𝑛 × 𝐸 𝑝 = 0,95 × 3,24𝑀𝑊ℎ = 𝟑, 𝟎𝟕𝟖 𝑴𝑾𝒉

Netto energi listrik yang mampu dibangkitkan oleh PLTSa adalah 3,078 MWh (Mega Watt hour)

1 Nawasis. 2019. Analisis Rantai Layanan Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah

rumah Tangga.

2 Rajagukguk, J.R. 2020. Studi Kelayakan Desain Pembangkit Listrik tenaga Sampah (PLTSa) Sebagai Sumber

Energi Listrik 200 MW. Media Ilmiah Teknik Lingkungan, 5(1):51-61.

3 Ibid., 7

(42)

Lampiran 8. Video Luaran PKM GFK

Video luaran PKM GFK yang berjudul “Inovasi Pulau Cerdas Terintegrasi Internet of Things untuk Pengelolaan Sampah DKI Jakarta Demi Mewujudkan Cita- Cita SDGs pada Pengelolaan Kota Berkelanjutan” dapat diakses pada link https://youtu.be/B-oUgKU-tnc .

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

103 Teguh Fasty Syaputra UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA Teknik Industri UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN YOGYAKARTA UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN

Pengelolaan risiko kredit dalam Bank juga dilakukan dengan melakukan proses analisa kredit atas potensi risiko yang timbul melalui proses Compliant Internal

(3) Kendala yang dihadapi dalam pengembangan pembelajaran Al-Qur‟an dengan metode iqra‟ di SD Negeri Ngreco V ini diantaranya; (a) Perbandingan guru dengan siswa yang tidak

Jurusita Pajak menginventarisasi aset-aset Penanggung Pajakyang akan dilelang, meneliti dengan melihat data tunggakanbeserta pelunasan (SSP/STTS/SSB/bukti Pbk) atau

Dari hadis diatas rasulullah SAW mengajarkan kepada umatnya , agar menuntut ilmu, terutama sekali adalah ilmu agama kepada orang yang menguasai ilmu tersebut,

Hasil uji statistik menunjukkan bahwa perlakuan kompos tandan kosong sawit (TKS) berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi bibit, bobot basah dan bobot kering akar pada umur 12

c) Dalam menerapkan model pembelajaran berbasis  proyek hendaknya sesuai dengan tema dan diawali dengan pengajuan masalah dari siswa atau guru untuk dipecahkan oleh

Pada multifragmentary complex fracture tidak terdapat kontak antara fragmen proksimal dan distal setelah dilakukan reposisi. Complex spiral fracture terdapat dua atau