per hari mencapai 7110,56 ton/hari atau 2,6 juta ton/tahun. Sementara itu, Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang sudah mulai overload pada tahun 2021. Kondisi ini diperparah sejak 60 hari kasus pertama pandemi Covid- 19, DKI Jakarta saja telah memproduksi limbah medis sebanyak 212,3 ton/hari yang menyebabkan Indonesia menempati urutan ke-9 se-Asia sebagai negara penghasil terbanyak limbah medis Covid-19. Permasalahan sampah ini berdampak buruk pada lingkungan dan kesehatan yang serius. Salah satu solusi yang pernah direncanakan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2018 adalah Intermediate Treatment Facility (ITF) di Sunter Jakarta Utara berupa tempat pengelolaan sampah yang bertujuan untuk mengurangi jumlah sampah yang akan dikirimkan ke TPA. Namun, berdasarkan hasil analisis pakar disebutkan bahwa ITF Sunter hampir keseluruhan memiliki analisis di bawah rata-rata. Oleh karena itu, dibuatlah gagasan futuristik untuk menyelesaikan kondisi tersebut dengan judul gagasan “Inovasi Pulau Cerdas Terintegrasi Internet of Things untuk Pengelolaan Sampah DKI Jakarta Demi Mewujudkan Cita-Cita SDGs pada Pengelolaan Kota Berkelanjutan”. Gagasan ini diberi istilah Pulau Cerdas atau Jakarta Smart Island.
Tujuan utama dibuatnya gagasan ini adalah untuk mewujudkan cita-cita SDGs ke- 11 mengenai membangun kota dan pemukiman yang inklusif, aman, tangguh dan berkelanjutan dengan mengurangi dampak buruk terhadap lingkungan dan manajemen limbah. Gagasan ini memiliki luaran berupa video gagasan, laporan kemajuan, dan laporan akhir. Untuk mewujudkan luaran tersebut dilakukan tahapan-tahapan besar berupa tahap persipan berupa kajian dan persiapan perangkat; tahap produksi video; tahap pasca produksi berupa evaluasi video dan publikasi; serta tahap pelaporan. Isi dari gagasan ini penjelasan Jakarta Smart Island yang menawarkan solusi penanganan sampah di DKI Jakarta dengan memanfaatkan pulau Damar Besar untuk pengolahan sampah terintegrasi, mulai dari pemilahan, pengolahan menjadi energi, kompos, maupun bahan industri. Konsep ini mengintegrasikan teknologi modern dengan sistem kendali Internet of Things (IoT) dan green environment atau teknologi minim emisi. Di dalam Jakarta Smart Island diproses menjadi beberapa tahapan yang terdiri dari sampah masuk (garbage entered), pemilahan (sorting), pengolahan (processing), dan hasil produksi (product). Pada tahapan pengolahan sendiri sampah yang sudah dipilah akan diproses dalam PLTSa, pirolisis, maggot larva, kompos, dan daur ulang. Semua hasil pengolahan dijadikan energi ataupun barang baku industry yang dapat menambah pendapatan asli daerah DKI Jakarta. Selain itu, gagasan ini mampu meminimalisir risiko dampak lingkungan dan kesehatan dengan pengolahan sampah yang jauh dari penduduk dan ramah lingkungan. Gagasan bisa direalisasikan dengan adanya sinergi yang baik antara pemerintah daerah DKI Jakarta, pemerintah pusat, industry, serta masyarakat sekitar guna mendapatkan dukungan serta solusi terbaik dalam implementasinya.
i
DAFTAR ISI ... i
DAFTAR GAMBAR ... ii
BAB 1. PENDAHULUAN ... 1
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ... 2
2.1 Pulau Damar Besar ... 2
2.2 Manajemen Sampah ... 2
2.3 Teknologi Sorting ... 2
2.4 PLTSa ... 3
2.5 Pirolisis ... 3
BAB 3. TAHAP PELAKSANAAN ... 3
3.1 Persiapan ... 4
3.2 Produksi ... 4
3.3 Pasca Produksi ... 4
3.4 Penyusunan Laporan dan Luaran ... 4
BAB 4. HASIL YANG DICAPAI ... 5
4.1 Video PKM GFK ... 5
4.2 Gambaran Umum Pulau Cerdas ... 5
4.3 Proses Proses Pengolahan Sampah Pada Pulau Cerdas ... 5
4.4. Langkah Implementasi Pulau Cerdas ... 8
4.5. Potensi Hasil ... 8
BAB 5. PENUTUP ... 9
5.1 Kesimpulan ... 9
5.2 Saran ... 9
DAFTAR PUSTAKA ... 9
LAMPIRAN ... 11
Lampiran 1. Tabel Rincian Penggunaan Dana ... 11
Lampiran 2. Nota Pembayaran ... 12
Lampiran 3. Bukti Pendukung Kegiatan ... 23
Lampiran 4. Desain Pulau Cerdas ... 33
Lampiran 5. Flowchart Sorting System Pulau Cerdas ... 36
ii
Lampiran 8. Video Luaran PKM GFK ... 39
DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Tahapan Pelaksanaan PKM ... 3
Gambar 2. Proses Produksi ... 4
a) Desain Animasi Pulau Cerdas ... 4
b) Desain Mesin Pengolah Sampah ... 4
c) Proses Shooting ... 4
Gambar 3. Gugusan Kepulauan Seribu dan Pulau Damar Besar ... 5
Gambar 4. Desain Pulau Cerdas ... 5
Gambar 5. Alur Pengiriman Limbah ke Pulau Cerdas ... 6
Gambar 6. Langkah Strategis Implementasi Pulau Cerdas ... 8
Gambar 7. Poster Talkshow Live Session Pulau Cerdas ... 9
BAB 1. PENDAHULUAN
Sampah merupakan salah satu permasalahan lingkungan yang hingga saat ini masih sulit untuk diatasi. Masalah sampah ini sangat terasa di DKI Jakarta dimana Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) sudah mulai overload pada tahun 2021 (Rahmania dkk, 2019). Permasalahan sampah tidak bisa dipisahkan dengan jumlah penduduknya. Pada tahun 2019, jumlah penduduk di DKI Jakarta sebesar 10.557.810 jiwa dengan produksi sampah per hari mencapai 7110,56 ton/hari atau 2,6 juta ton/tahun (Diskominfosta, 2019). Terlebih di pandemi Covid- 19 ini, di DKI Jakarta saja, sejak 60 hari kasus pertama Covid-19 telah memproduksi limbah medis sebanyak 12.740ton atau 212,3 ton/hari. Hal ini menyebabkan Indonesia menempati urutan ke-9 se-Asia sebagai negara penghasil terbanyak limbah medis Covid-19 (Sangkham, 2020). Sementara itu, dari total 2.889 rumah sakit (RS) yang beroperasi di Jakarta, baru 110 RS yang memiliki fasilitas insinerator berizin (Prasetiawan, 2020).
Permasalahan sampah di DKI Jakarta dan tata kelola kota yang bersih dari sampah merupakan salah satu permasalahan yang harus diselesaikan demi mencapai cita-cita dari Sustaniable Development Goals (SDGs) tahun 2030. Cita- cita tersebut termuat dalam tujuan ke-11 yang berkenaan dengan “Membangun kota dan pemukiman yang inklusif, aman, tangguh dan berkelanjutan”. Tujuan ini diperinci kembali dengan tujuh target pembangunan yang salah satunya adalah mengurangi dampak buruk terhadap lingkungan dan manajemen limbah (SDGs 2030 Indonesia, 2021). Selain itu, permasalahan ini merupakan tantangan untuk mewujudkan cita-cita emas Indonesia 2045 di bidang Sasaran dan Strategi Pembangunan Lingkungan yang salah satunya ditandai dengan manajemen limbah yang lebih terstruktur (Bappenas, 2019).
Menurut BPS (2018), permasalahan lingkungan dan kesehatan akibat sampah dan limbah juga bertambah setiap tahunnya dan Jakarta menjadi salah satu kota yang ikut berkontribusi besar. Salah satu dampaknya adalah 25,1 persen desa mengalami pencemaran air, dan sekitar 2,7 persen desa tercemar tanahnya. Sampah juga berkontribusi terhadap kejadian banjir yang terus meningkat dari tahun ketahun. Pada tahun 2016 dan 2017 sebanyak 1.805 banjir terjadi di Indonesia serta menimbulkan 433 korban jiwa. Kondisi yang mengkhawatirkan adalah angka kematian (CFR) akibat kejadian luar biasa diare pada tahun 2016 sebesar 3,04 persen, padahal CFR diharapkan kurang dari 1 persen.
Salah satu solusi yang pernah direncanakan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2018 adalah Intermediate Treatment Facility (ITF). ITF adalah sebuah tempat pengelolaan sampah yang bertujuan untuk mengurangi jumlah sampah yang akan dikirimkan ke TPA. Program yang direncanakan ini nantinya dapat mengurai sampah ke TPA sekitar 2200 ton per harinya kemudian diolah menjadi kompos dan listrik. Namun hal tersebut belum tercapai dikarenakan program ini belum berjalan hingga saat ini. ITF ini rencananya akan dibangun di beberapa tempat, salah satunya di daerah Sunter, Jakarta Utara. Namun, dengan
jumlah penduduk yang padat di daerah Jakarta Utara yaitu sekitar 1.819.958 jiwa, pembangunan ITF ini akan menimbulkan masalah baru terlebih lagi dalam hal Analisis Dampak Lingkungan (Amdal). Dalam buku Fasilitas Pembakaran Sampah oleh Fajri Fadhillah (2019), disebutkan bahwa ITF Sunter hampir keseluruhan memiliki analisis di bawah rata-rata seperti gangguan lalu lintas, kebisingan, penurunan kualitas udara, kesehatan masyarakat, dan pengelolaan limbah B3.
Oleh karena itu, kami menawarkan gagasan yang berjudul “Inovasi Pulau Cerdas Terintegrasi Internet of Things untuk Pengelolaan Sampah DKI Jakarta Demi Mewujudkan Cita-Cita SDGs pada Pengelolaan Kota Berkelanjutan”.
Gagasan ini bernama Pulau Cerdas yang menawarkan solusi penanganan sampah di DKI Jakarta dengan memanfaatkan pulau Damar Besar untuk pengolahan sampah terintegrasi, mulai dari pemilahan, pengolahan menjadi energi, kompos, maupun bahan industri. Konsep ini mengintegrasikan teknologi modern dengan sistem kendali Internet of Things (IoT) dan green environment atau teknologi minim emisi.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pulau Damar Besar
Pulau Damar Besar atau Pulau Edam, oleh orang Jakarta disebut juga sebagai Pulau Monyet merupakan aib satu pulau yang terletak di gugusan kepulauan Seribu. Secara administratif pulau ini termasuk dalam wilayah kabupaten Kepulauan Seribu provinsi DKI Jakarta. Letaknya dekat dari Tanjung Priok. Di pulau ini berdiri tegak sebuah mercusuar yang disebut Vast Licht, setinggi 65 meter. Mercusuar ini, menurut catatan sejarah, dibangun pada tahun 1879 dengan tinggi 52 meter atas izin Raja ZM Willem II (P2K UM Surabaya, 2012).
2.2 Manajemen Sampah
Pengolahan sampah suatu kota bertujuan untuk melayani penduduk terhadap sampah yang dihasilkannya, yang secara tidak langsung turut memelihara kesehatan masyarakat serta menciptakan suatu lingkungan yang bersih, baik dan sehat (Winahyu dkk, 2013). Pengelolaan sampah tidak bisa diselesaikan hanya oleh pemerintah dengan mengumpulkan, mengangkut dan membuang sampah ke TPA saja, tetapi harus dilakukan secara tesusun dan terpadu agar memberikan manfaat secara ekonomi, sehat bagi masyarakat dan aman bagi lingkungan (Faizah, 2008).
2.3 Teknologi Sorting
Menurut Almanda dkk (2018), proses sorting pada sampah dibuat dengan sensor proximity induktif yang memanfaatkan induksi elektromagnetik untuk memisahkan sampah logam. Selain itu juga digunakan sensor warna IC TCS 230 untuk memisahkan sampah plastik dan kertas, sampah kaca serta sampah organik. Sementara itu, menurut Tiyajamorn dkk (2020), untuk memperkuat akurasi dari sistem pemilahan sampah dapat digunakan kamera dengan basis program Convolutional Neural Network Machine Learning. Cara kerja system sorting dapat dilihat pada lampiran 5.
2.4 PLTSa
Menurut Rajagukguk (2020), Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) merupakan tenaga listrik dengan memanfaatkan sampah sebagai bahan utamanya, baik dengan memanfaatkan sampah organik maupun anorganik.Mekanisme PLTSa yang digunakan menggunakan sistem Thermal Insenerator yang sudah berhasil dipakai di Jepang dan Singapura karena mampu mengolah sampah dalam kapasitas besar dan cepat (Ministry of the Environment Japan, 2016).
2.5 Pirolisis
Pirolisis merupakan proses degradasi termal bahan-bahan polimer seperti plastik maupun material organik seperti biomassa dengan temperatur antara 500- 800oC. Metode pirolisis memiliki keuntungan seperti produk yang dihasilkan memiliki kandungan energi yang tinggi dan pengendalian proses yang lebih mudah (Nasrun dkk, 2015). Oleh karena memanfaatkan proses pembakaran, maka untuk meminimilkan polusi digunakan rotating drum system melalui cerobong dengan filter ganda seperti yang sudah diterapkan di Jepang (BPSDM PU, 2018).
BAB 3. TAHAP PELAKSANAAN
Tahapan pelaksanaan PKM GFK ini dilaksanakan secara hybrid atau dilaksanakan dengan kegiatan luring dan daring. Kegiatan luring dilakukan pada saat proses shooting presenter dengan tetap mematuhi protokol kesehatan melalui swab test terlebih dahulu, menyediakan hand sanitizer, memakai face shield, dan memakai masker. Untuk kegiatan shooting langsung di Bantargebang seperti yang telah direncanakan pada proposal terpaksa dibatalkan karena masalah perizinan dan adanya PPKM Darurat sehingga kami akan menggantinya dengan video dari Youtube dengan tetap mencantumkan sumber dan memperhatikan tupoksinya.
Sementara, kegiatan yang lain dilakukan secara daring penuh. Berikut ini adalah tahapan dalam PKM GFK ini.
Gambar 1. Tahapan Pelaksanaan PKM
3.1 Persiapan
Pada tahapan persiapan ini, dilaksanakan pematangan ide, studi literatur yang lebih mendalam dan strategi yang akan dilakukan kedepannya. Kegiatan ini dilaksanakan secara daring pada minggu pertama hingga kedua bulan Juni 2021.
Selain itu, juga dilakukan persiapan peralatan yang dibutuhkan seperti pembelian software dan hardware untuk keperluan shooting dan pembuatan animasi serta keperluan untuk protokol kesehatan.
3.2 Produksi
Pada tahapan produksi dibuat storyboard untuk memudahkan proses shooting dan pembuatan animasi serta draft narasi video yang dilakukan secara daring. Kemudian juga terdapat tahapan pembuatan animasi Pulau Cerdas menggunakan software SketchUp dan Twinmotion yang dapat dilihat pada gambar 2a. Selain itu, di dalam gagasan ini juga terdapat perancangan alat berupa animasi proses pirolisis, PLTSa, dan daur ulang yang ada dalam Pulau Cerdas dibuat menggunakan Autodesk Inventor yang dapat dilihat pada gambar 2b. Kami juga melakukan proses shooting menggunakan green screen seperti yang terlihat pada gambar 2c sebagai konten video langsung. Video-video yang telah dibuat, akan digabungkan menggunakan software Adobe Premiere Pro.
(a) b)
c)
Gambar 2. Proses Produksi a) Desain animasi Pulau Cerdas b) Desain Mesin Pengolah Sampah c) Proses shooting
3.3 Pasca Produksi
Kegiatan pasca produksi ini dilakukan secara full daring dengan kegiatan berupa evaluasi luaran video, publikasi video, dan konsultasi secara berkala dengan dosen pembimbing.
3.4 Penyusunan Laporan dan Luaran
Pembuatan laporan kemajuan dan laporan akhir termasuk di dalamnya pengisian logbook dilaksanakan secara daring penuh. Diskusi dilakukan menggunakan media virtual google meet atau Zoom.
BAB 4. HASIL YANG DICAPAI DAN POTENSI KHUSUS 4.1 Video PKM GFK
Video luaran PKM GFK sudah terselesaikan dan diunggah di akun youtube aldimas Kurniawan (link di lampiran 8). Video ini berdurasi 6 menit 59 detik dengan komposisi 6 menit 9 detik video animasi buatan sendiri sementara 50 detik video courtesy. Hingga sampai saat laporan akhir ini ditulis video ini telah ditonton sebanyak 64 kali dan mendapatkan suka 8 kali. Secara alur video ini dimulai dengan penjelasan masalah, pengenalan gagasan, perkenalan tim, penjabaran gagasan Pulau Cerdas, penjabaran proses pengolahan sampah, langkah implementasi dan mitra sasaran, dan diakhiri dengan kesimpulan.
4.2 Gambaran Umum Pulau Cerdas
Pulau Cerdas adalah konsep pengelolaan sampah cerdas yang berada di pulau Damar Besar yang jaraknya dari Pelabuhan Peluit 16,28 km. Dipilihnya lokasi ini karena berada di dekat DKI Jakarta, jauh dari kawasan cagar (berada di ujung gugusan Kepulauan Seribu), dan kondisi topografisnya relatif tidak terjal dengan luasnya 36 ha. Konsep pengelolaan sampah di Pulau Cerdas dibedakan menjadi tahapan sampah masuk (garbage entered), pemilahan (sorting), pengolahan (processing), dan hasil produksi (product).
Gambar 3. Gugusan Kepulauan Seribu dan Pulau Damar Besar
Gambar 4 di bawah merupakan desain pengelolaan sampah di Pulau Cerdas.
Desain selengkapnya untuk gambaran pulau cerdas ada pada lampiran 4.
Gambar 4. Desain Pulau Cerdas 4.3 Proses Pengolahan Sampah pada Pulau Cerdas
Pengelolaan limbah medis pada Pulau Cerdas akan mengikuti standar yang telah ditetapkan oleh buku pedoman Pengelolaan Limbah B3 Medis Padat Covid- 19 yang diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan RI dan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah Berbahaya dan Beracun.
Teknis secara umum dalam pengelolaan sampah di Pulau Cerdas adalah sebagai berikut.
Gambar 5. Alur Pengiriman Sampah ke Pulau Cerdas Sampah Masuk (Garbage Entered)
Berdasarkan data dari Deskominfosta (2019), jumlah sampah yang diproduksi di DKI Jakarta setiap harinya mencapai 7110,56 ton atau maksimal 7200 ton/hari. Dengan menggunakan basis data yang sama, maka jumlah sampah yang masuk pada Pulau Cerdas 7200 ton/hari. Sepanjang 3,6 km di bibir pantai sebelah barat terdapat Pelabuhan dan dermaga I untuk kapal pengangkut sampah dari Jakarta bersandar. Pada proses pengangkutan sampah dari kapal ke proses sortir digunakan crane dan truk.
Pemilahan (Sorting)
Pada proses pemilahan, sampah-sampah akan dipisahkan menjadi sampah sampah organik, plastik, logam, kertas, dan kaca dengan mengadopsi pada penelitian-penelitian terdahulu. Semua sistem ini mendapatkan energi melalui 1000 panel surya dari atap gedung sorting ini. Luas tempat sorting adalah 500m×250m dengan ukuran setiap panel 1,6 m×0,8m. Setiap panel memiliki spesifikasi 150Wp dengan asumsi penyinaran efektif selama 6 jam/hari. Maka energi listrik yang mampu dihasilkan oleh panel surya ini sebesar 1,2 MWh yang digunakan untuk men-supply daya dari mesin dan instalasi listrik di bangunan pemilah sampah.
Pengolahan (Processing)
Hasil dari proses pemilahan yang telah dilakukan pada tahapan sebelumnya akan diproses berdasarkan teknologi yang telah ada sehingga tercipta barang guna pakai dari hasil pengolahan sampah. Proses tersebut yaitu :
a. Pengomposan
Pengomposan dilakikan dengan sampah organik yang akan dikomposkan mencapai 30% atau 1050 ton, sisanya akan diproses pada PLTSa dan Maggot Larva. Pada proses ini, sampah organik akan ditimbun dan ditutup. Proses pengomposan ini akan dilakukan pada zona satu Pulau Cerdas yang memiliki luas 7,2 hektar. Hasil dari pengomposan ini akan dijual ke masyarakat melalui kerja sama dengan perusahaan pupuk seperti PT Petrokimia tbk, PT Pupuk Kujang tbk, dan lain-lain.
b. Pirolisis
Proses pirolisis memanfaatkan plastik dengan kapasitas 75% atau berkisar 710 ton/hari. Proses pengolahan ini dilakukan pada Zona 2 yang memiliki luas daerah 3,6 hektar. Hasil dari proses pirolisis ini nantinya akan digunakan sebagai bahan bakar pengganti solar pada truk dan mesin diesel juga akan didistribusikan apabila telah mendapatkan izin dari dinas terkait. Untuk mewujudkan gagasan pada proses pirolisis ini dilakukan kerjasama dengan PT Pertamina.
c. PLTSa
Luas daerah yang digunakan untuk proses PLTSa ini adalah 3,68 ha.
Sementara itu kapasitas sampah yang digunakan untuk pembangkitan setiap harinya berkisar 1750 ton sampah organik dan 235,5 ton sampah plastik yang menempati volume 10.622,425m3. Energi listrik yang mampu dihasilkan dari pembangkit ini adalah 3,078 MWh dengan perhitungan pada lampiran 7. Hasil dari energi yang dihasilkan PLTSa ini akan didistribusikan ke pulau-pulau yang ada di sekitar Pulau Cerdas.
d. Maggot Larva
Menurut Cickova, dkk (2015), larva yang digunakan untuk proses pengelolaan sampah organik berasal dari serangga lalat rumah (Musca Domestica L.) dan lalat tentara hitam (Hermatia Illucens L.). Teknik yang dilakukan pada proses ini nantinya dibuatkan peternakan larva yang terdiri dari beberapa tumpukan. Larva ini akan diberikan makan yang berasal dari sampah organik yang kemudian akan berkembang biak dan diproses lagi menjadi pakan ternak, biodiesel, dan subtansi aktif. Proses ini akan dilakukan pada zona pengomposan sampah organik Pulau Cerdas.
e. Daur Ulang
Proses daur ulang dibagi menjadi proses pelelehan logam, daur ulang kertas/kardus, karet, dan kaca dengan penanganan berbeda-beda. Sumber sampah daur ulang berasal dari sampah TPS dan limbah medis rumah sakit yang sudah disterilisasi. Produk yang didapatkan dari hasil daur ulang ini akan dijual lagi sebagai bahan baku industri.
Hasil Produksi (Product)
Hasil produksi dari proses yang berbentuk barang fisik akan disimpan pada bangunan hasil produksi untuk kemudian didistribusikan ke industri terkait. Luas wilayah yang digunakan seluas 9 ha yang dibagi-bagi kembali berdasarkan jenis produk luarannya. Bangunan ini terletak menghadap pelabuhan dan dermaga II untuk memudahkan mengangkut produk yang siap didistribusikan.
Pengelolaan menggunakan IoT
Penerapan Internet of Things (IoT) di Pulau Cerdas digunakan untuk pendataan dan kendali mesin. Admin dapat melakukan input data pada setiap tahapan pengelolaan sampah dan mengatur serta mengoperasikan kendali mesin pengolah sampah melalui smartphone. Luaran yang dapat diakses oleh user berupa data massa dan jumlah produk pengelolaan sampah yang diproses pada setiap
tahapannya. Untuk mendukung konsep IoT ini, maka Pulau Cerdas melakukan kerja sama dengan Telkom Indonesia untuk menyediakan jaringan internet yang memadai. Sistem kerja IoT pada Pulau Cerdas dapat dilihat pada lampiran 6.
4.4 Langkah Implementasi Pulau Cerdas
Berikut ini merupakan tahapan besar untuk mengimplementasikan Pulau Cerdas.
Gambar 6. Langkah Strategis Implementasi Pulau Cerdas 4.5 Potensi Hasil
Berikut ini adalah potensi yang mampu dihasilkan dari program yang diadakan dalam PKM GFK ini.
1. Dalam bidang pendidikan, Pulau Cerdas mampu memberikan kontribusi berupa ilmu pengetahuan baru mengenai implementasi pulau di Kepulauan Seribu sebagai pengolah sampah yang cerdas menggunakan teknologi mutakhir berbasis Internet of Things (IoT) dan green environment.
2. Di bidang lingkungan dan kesehatan, Pulau Cerdas yang mampu mengolah sampah secara cepat dan ramah lingkungan sehingga dampak-dampak lingkungan akibat sampah akan dapat terminimalisir dengan baik.
3. Di bidang social-ekonomi, Pulau Cerdas ini akan membuka lapangan pekerjaan baru dan menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) DKI Jakarta.
4. Di bidang kemandirian energi, potensi sampah yang ada untuk diproses secara pirolisis sehingga menghasilkan bahan bakar pengganti solar dan sampah yang diproses untuk pembangkit energi listrik sehingga mampu men-supply kebutuhan energi.
Gambar 7. Poster Talkshow Live Session Pulau Cerdas
5. Pulau Cerdas berpeluang diimplementasikan oleh pemerintah terbukti pernah menjadi tema talkshow dalam streaming instagram TKN-PSL (Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut) Republik Indonesia pada 11 Juli 2021. Dalam Talkshow ini dihadiri oleh Kepala Subdirektorat Barang dan Kemasan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, Bapak Ujang Solihin Sidik.
BAB 5. PENUTUP 5.1 Kesimpulan
Jakarta Smart Island merupakan gagasan pulau cerdas terintegrasi IoT untuk pengelolaan sampah di DKI Jakarta. Gagasan ini diharapkan dapat mengatasi permasalahan sampah di Jakarta dengan mengurangi dampak lingkungan serta kesehatan yang mengiringinya. Selain itu, nantinya gagasan ini berpeluang mampu mengelola sampah menjadi energi dan produk tepat guna sehingga meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) dan menjadi pusat percontohan pengolahan sampah yang baik di kota-kota lain maupun di dunia. Dengan demikian, cita-cita SDGs ke- 11 berupa pembangunan kota berkelanjutan yang adaptif terhadap perubahan lingkungan akan tercapai.
5.2 Saran
Gagasan Pulau Cerdas atau Jakarta Smart Island dapat diimplementasikan dengan baik apabila dilakukan hal-hal sebagai berikut.
1. Menyebarkan video luaran PKM GFK sebagai edukasi dan inspirasi baik masyarakat umum maupun pemerintah.
2. Adanya sinergi Pemerintah DKI Jakarta dan Pemerintah Pusat dalam hal pembuatan kajian dan master plan Pulau Cerdas.
3. Menghimpun dukungan dari masyarakat yang terpengaruh secara signifikan dari adanya gagasan ini.
DAFTAR PUSTAKA
Almanda, D., Isyanto, H., Samsinar, R. 2018. Perancangan Prototype Pemilah Sampah Organik dan Anorganik Menggunakan Solar Panel 100 Wp Sebagai
Sumber Energi Listrik Terbarukan. Seminar Nasional Sains 2018. 17 Oktober 2018, Jakarta, Indonesia, pp 1-9.
Bappenas. 2019. Background Study Visi Indonesia 2045. Jakarta. Bappenas.
BPS. 2018. Statistik Lingkungan Hidup Indonesia 2018, Pengelolaan Sampah di Indonesia. Jakarta. Badan Pusat Statistik.
BPSDM PU. 2018. Modul Teknologi WtE Non-Insenerasi (Gasifikasi). Bandung.
BPSDM PU.
Cickova, H., Newton, G.L., Lacy, R.C., Konzanek, M. 2015. The use of fly larvae for organic waste treatment. Waste management. 35:68-80.
Diskominfosta. 2019. Statistik Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Tahun 2019. Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik DKI Jakarta: Jakarta.
Fadhillah, F. 2019. Fasilitas Pembakaran Sampah: Intermediate Treatment Facility Sunter, Provinsi DKI Jakarta. Jakarta. ICEL.
Faizah. 2008. Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Berbasis Masyarakat (Studi Kasus di Kota Yogyakarta). Tesis. Program Magister Ilmu Lingkungan Universitas Diponegoro, Semarang.
Kemenkes RI. 2020. Pedoman Pengelolaan Limbah Rumah Sakit dan Puskesmas yang Menangani Pasien COVID-19. Jakarta. Kemenkes RI.
Ministry of the Environment Japan. 2016. Solid Waste Management and Recycling Technology of Japan. Japan. Ministry of the Environment.
Nasrun, Kurniawan, E., Sari, I. 2015. Pengolahan Limbah Kantong Plastik Jenis Kresek Menjadi Bahan Bakar. Jurnal Energi Elektrik, 4(1): 1-5.
P2K UM Surabaya. 2012. Pulau Damar Besar. http://p2k.um- surabaya.ac.id/ind/3045-2942/Pulau-Damar-Besar_81649_mm-
unkris_p2k-um-surabaya.html. Diakses pada 15 September 2021.
Prasetiawan, Teddy. 2020. Permasalahan Limbah Medis Covid-19 di Indonesia.
Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI, 9(12):13-18.
Rahmania, S.A., Heryadi, R. D., Fathun. L. 2019. The Role of UCLG Aspac in Managing Waste in DKI Jakarta Province in 2016 - 2019: Opportunities &
Challenges. Tanjungpura International Journal on Dynamics Economics, Social Sciences and Agribusiness: 81-101.
Rajagukguk, J. 2020. Studi Kelayakan Desain Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Sebagai Sumber Energi Listrik 200 MW (Studi Kasus TPA Bantar Gebang Kabupaten Bekasi). Media Ilmiah Teknik Lingkungan, 5(1):51-61.
Sangkham, S. 2020. Face Mask and Medical Waste Dsiposal During the Novel Covid-19 Pandemic in Asia. Case Studies in Chemical and Enviromental Engineering, 2:1-9.
SDGs 2030 Indonesia. 2021. Tujuan-tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
https://www.sdg2030indonesia.org/page/1-tujuan-sdg. Diakses pada 7 Maret 2021.
Tiyajamorn, P., Lorprasertkul, P., Assabumrungrat, R., Poomrin, W., Chancaroen, R. 2020. Automatic Trash Classification using Convolutional Neural Network Machine Learning. IEEE Conference on Cybernetics and Intelligent Systems and Robotics, Automation and Mechatronics, pp. 71-76.
Winahyu, D., Hartoyo, S., Syaukat, Y. 2013. Strategi Pengelolaan Sampah pada Tempat Pembuangan Akhir Bantargebang, Bekasi. Jurnal Manajemen Pembangunan, 5(2): 1-17.
LAMPIRAN
Lampiran 1. Tabel Rincian Penggunaan Dana 1. Pemasukan
No. Keterangan Total (Rp)
1. Pendanaan PKM GFK 2021 9.000.000
TOTAL PEMASUKAN (Rp) 9.000.000
2. Pengeluaran
No Keterangan Total (Rp)
1. Stabilizer Steadycam (2 buah) 774.000
2. Tripod SOMITA ST 3520 199.000
3. Synco Mic M1 Synco M1P Microphone (2 buah) 696.000 4. SanDisk Extreme SDXC UHS-1Card 64GB (2 Buah) 428.000 5. Seagate Expansion Harddisk Eksternal 1TB 695.000
6. Green screen with stand 350.400
7. Paket studio lighting 2 softbox dan 2 light
stand 732.900
8. Pulsa dan kuota internet 1.054.500
9. Swab Test 1.140.000
10.
Ongkir
Masker medis (5 box) Hand sanitizer (10 buah) Face shield akrilik (20 buah) Kertas putih A4 70 gram
28.100 275.000 100.000 270.000 33.500 10. Lisensi Adobe Premiere Pro (3 bulan) 1.274.700
11. Lisensi Autodesk Inventor 946.263
TOTAL PENGELUARAN (Rp) 8.997.363
3. Saldo
No Keterangan Total (Rp)
1. Total Pemasukan 9.000.000
2. Total Pengeluaran 8.997.363
SALDO = PEMASUKAN - PENGELUARAN 2.637
(Dua ribu enam ratus tiga puluh tujuh rupiah)
Lampiran 2. Nota Pembayaran
No. Tanggal Keterangan Nota Pembayaran Jumlah
1 14 Juni 2021
Kuota internet
combo sakti 49.000
2 14 Juni 2021
Kuota internet telkomsel combo sakti
26.000
3 14 Juni 2021
Kuota internet combo sakti
unlimited
100.000
4 14 Juni 2021
Estra Pulsa
Telkomsel 20.000
5 15 Juni 2021
2 Buah SanDisk Extreme SDXC
UHS-1Card 64GB 150MB/s
428.000
6 15 Juni 2021
2 buah Steadycam AE
S60 glidecam steadicam Stabilizer flycam gimbal
kamera
774.000
7 15 Juni 2021
Tripod SOMITA ST 3520 panhead
kamera dslr mirrorless
hp - PLUS HOLDER HP
199.000
8 15 Juni 2021
Paket studio lighting 2 softbox dan 2
light stand
732.900
9 15 Juni 2021
Stand Background 3 Meter / Bracket
Green Screen / Tiang Backdrop 10 ft -
SB HijauStabilo
350.400
10 15 Juni 2021
2 buah Synco Mic M1 Synco
M1P Microphone for
Smartphone &
Camera GARANSIRES
MI - Synco M1
696.000
11 15 Juni 2021
Seagate Expansion
Harddisk Eksternal 1TB
- Hitam
695.000
12 15 Juni 2021
Premiere Pro plan untuk Bulan Juni-Juli
424.900
13 15 Juni 2021
Pembelian masker medis
(5box), Handsanitizer (10 buah), Face shield (20 buah),
dan Kertas A4 70 gram (1 rim)
706.600
14 20 Juni 2021
SMART SP
UNLI LITE 58.000
15 25 Juni 2021
Kuota internet
telkomsel 10.000
16 3 Juli 2021
Swab Test Antigen M.
Rayhan Athaillah Haqi
190.000
17 6 Juli 2021
Kuota internet telkomsel combo sakti
unlimited
74.000
18 8 Juli 2021
Paket data internet Telkomsel
100.000
19 11 Juli 2021
Swab test antigen Mario
Dwi Prasetyo
160.000
20 11 Juli 2021
Kuota internet telkomsel combo sakti
26.000
21 14 Juli 2021 Pulsa Telkomsel 25.000
22 14 Juli 2021 Kuota combo
sakti 9.000
23 14 Juli 2021
Paket data internet Kuota Axis bronet 24 jam ful aigo VOCER 50GB
60hari
140.000
24 17 Juli 2021 Kuota internet
telkomsel 60.000
25 17 Juli 2021
Lisensi Premiere Pro plan untuk
Bulan Juli- Agustus
424.900
26 17 Juli 2021
Lisensi Autodesk Fusion 260
946.263
27 23 Juli 2021 PCR Adam Mail 790.000
28 29 Juli 2021 Pulsa Telkomsel 25.000
29 29 Juli 2021 Kuota combo
sakti telkomsel 52.000
30 10 Agustus 2021
Paket Data Telkomsel Combo Sakti
Unlimited
74.000
30 15 Agustus 2021
Pembelian lisensi Adobe
Premiere Pro
424.900
31 15 Agustus 2021
Pembelian kuota internet telkomsel combo sakti
unlimited
59.000
32 23 Agustus 2021
Paket data
simpati 35GB 75.000
33
8 September
2021
Paket data Telkomsel Combo Sakti
51.000
34
11 September
2021
Pembelian pulsa telkomsel Simpati 20.000
21.500
TOTAL 8.997.363
Lampiran 3. Bukti Pendukung Kegiatan
No. Tanggal Keterangan Dokumentasi
1. 1 Juni 2021
Mengonsep strategi dan keperluan ke depan berupa pengambilan
gambar, pembuatan desain dan animasi, dan
alur cerita.
2. 4 Juni 2021
Analisis kekurangan gagasan dan fiksasi alur
cerita
3. 8 Juni 2021
Merancang dasar-dasar video yang digunakan seperti animasi SDGs, desain sebelumnya yang dianimasikan serta
berita-berita yang menunjang background
problem.
4. 12 Juni 2021
Bimbingan dengan dosen terkait kendala
pelaksanaan dan pemaparan progress
tim.
5. 13 Juni 2021
Diskusi internal untuk merencanakan pembelian peralatan shooting melalui toko
online.
6. 14 Juni 2021
Membuat desain IoT menggunakan Power Point untuk kemudian
dianimasikan dan digunakan dalam video.
7. 15 Juni 2021
Pembelian barang- barang untuk keperluan shooting (seperti tripod, stabilizer, green screen,
mic, memori, dan lighting) dan editing (Adobe Premiere Pro).
8. 18 Juni 2021
Mendesain IoT dengan latar belakang pulau
yang nantinya akan dibuat video simulasi di
luaran PKM GFK.
9. 19 Juni 2021
- Revisi story board (sinkronisasi narasi dengan animasi).
- Pembuatan desain awal mesin pengolah sampah untuk proses sorting
10. 20 Juni 2021
Mendesain gambaran pulau cerdas dengan mengubah beberapa desain terutama dalam hal green environment,
tata ruang dan infrastrukturnya.
11. 22 Juni 2021
Evaluasi internal dan to do list masing-masing anggota (22 Juni 2021 sampai 26 Juni 2021).
12. 25 Juni 2021
Menulis laporan kemajuan dari latar belakang dan poin-poin
yang akan dibahas di setiap konten (kerangka
konten dari laporan kemajuan)
13. 29 Juni 2021
Membuat animasi daun sebagai tokoh dari video luaran PKM GFK
melalui aplikasi Adobe Photoshop.
14. 3 Juli 2021
- Melanjutkan
pembuatan animasi mesin pengolah sampah (sorting) dalam Pulau Cerdas menggunakan Autodesk Inventor.
- Swab Test Antigen ketua tim, M.
Rayhan Athaillah Haqi
15. 6 Juli 2021
Menganimasikan kegiatan di pulau cerdas
seperti diberi adanya animasi truk pengangkut sampah di
Pulau Cerdas menggunakan software
twinmotion.
16. 8 Juli 2021
Revisi 2 story board dan alur cerita video luaran animasi PKM
GFK Pulau Cerdas menjadi semacam drama kartun yang memiliki tokoh dan saling berdialog satu
sama lain.
17. 9 Juli 2021
Rapat internal membahas mengenai
progress laporan kemajuan dan membuat
skema alur implementasi dan pihak-pihak yang terlibat dalam proyek Pulau Cerdas pengolah
sampah.
18. 11 Juli 2021
- Talkshow dalam live instagram TKN-PSL (Tim Koordinasi Nasional
Penanganan Sampah Laut) Republik Indonesia.
- Swab test antigen Mario Dwi Prasetyo.
19. 12 Juli 2021
Konsultasi atau bimbingan komunal
bersama dosen pembimbing naungan
Dr. I Gusti Ngurah Satriyadi Hernanda,
S.T., M.T. terkait dengan progress yang
telah dicapai dan kendala-kendala.
20. 14 Juli 2021
Menggabungkan video- video animasi yang ada
menggunakan aplikasi Adobe Premiere Pro.
21. 17 Juli 2021
Mengembangkan point- point penting yang ada
pada draft laporan kemajuan sebelumnya menjadi paragraf yang menggambarkan isi dari
laporan ini.
22. 21 Juli 2021
Revisi 3 untuk narasi story board. Revisi kali
ini lebih menekankan pada konten Pulau Cerdas yang dijelaskan
lebih detail dan komprehensif.
23. 23 Juli 2021
- Membuat kerangka power point fokus pada latar belakang dan alur kegiatan.
- Test PCR untuk Adam Mail
24. 25 Juli 2021
Rapat internal membahas mengenai lampiran yang ada pada laporan kemajuan
25. 29 Juli 2021
Membuat alur syuting video berdasarkan kalimat dan action yang dilakukan. Termasuk menentukan titik lokasi syuting video dengan tetap menerapkan protokol kesehatan dan menghindari
kerumunan.
26.
1 Agustus
2021
Pelaksanaaan shooting dan foto menggunakan green screen untuk konten video animasi luaran PKM tahap 1
27.
3 Agustus
2021
Pelaksaan shooting luar ruangan (outdoor) yang berkenaan dengan kondisi sampah di lingkungan sekitar pada titik-titik yang telah ditentukan.
28.
6 Agustus
2021
Diskusi re-design power point menggunakan web canva dengan konten yang sama dengan yang didiskusikan sebelum- nya
29.
7 Agustus
2021
Mengedit desain video menggunakan canva sebagai border untuk menambah estetika.
30.
8 Agustus
2021
Melakukan take voice over narasi Pulau Cerdas sesuai dengan part-part yang telah dibuat dalam sekenario oleh anggota 2, Adam Mail.
31.
12 Agustus
2021
Mengirimkan hasil take voice/narasi ke group karena take sebelumnya dilakukan secara daring sesuai dengan part-
partnya untuk
mempermudah proses editing
32.
15 Agustus
2021
Mengedit file hasil shooting di adobe premiere pro untuk digabung sesuai dengan skenario di setiap part sebagai luaran PKM GFK.
33.
18 Agustus
2021
Memperbaiki desain gedung pada desain bangunan pulau cerdas dengan menambah panel pada atap supaya menggambarkan bahwa gedung ini dibuat dengan menerpakan green energy.
34
19 Agustus
2021
Mengedit voice over yang sudah dibuat juga mengedit bagian
pembuka video
menggunakan adobe premiere pro
35
23 Agustus
2021
Merancang desain animasi dari sistem sorting, PLTSa dan pirolisis menggunakan autodesk fusion dan inventor.
36
25 Agustus
2021
Menata kembali editan sesuai dengan animasi dan voice over di suara, dan memperhalus proses transisi dengan backsoundnya
37
27 Agustus
2021
Melakukan kajian teori untuk memperkuat gagasan dan melakukan pengecekan kembali terhadap format dari laporan kemajuan
38.
8 Septemb
er 2021
Merombak format laporan kemajuan menjadi laporan akhir, menambahkan
rangkuman serta menambah daftar pustaka dan mencari pustaka-pustaka yang digunakan sebelumnya.
39
12 Septemb
er 2021
Penulisan daftar pustaka, penyesuaian dengan format, merapikan konten, dan diskusi bersama untuk menentukan ramuan laporan akhir yang sistematis, padat dan mudah dipahami.
Lampiran 4. Desain Pulau Cerdas
Denah Jakarta Smart Island
Rute Pelabuhan Peluit-Pulau Damar besar
Gambaran umum Pulau Cerdas
Gerbang Pulau Cerdas Tempat Sorting Sampah
Tempat Sorting Sampah Kondisi mobilisasi truk sampah
Tempat daur ulang Tempat daur ulang
Pelabuhan Pulau Cerdas Tempat proses pirolisis
Tempat proses PLTSa Tempat proses PLTSa
Ruang kendali utama, administrasi dan pusat riset
Ruang pusat pengomposan dan maggot larva
Gudang penyimpanan produk Gedung penyimpanan produk
Lampiran 5. Flowchart Sorting System Pulau Cerdas
Lampiran 6. Prinsip Kerja Internet of Things di Pulau Cerdas
Lampiran 7. Energi Listrik PLTSa di Pulau Cerdas
- Rata-rata kapasitas sampah yang digunakan untuk pembangkitan per hari.
sampah organik = 175.0 ton sampah plastik = 235,5 ton Total sampah = 1.985,5 ton
Diasumsikan 1 ton sampah rata-rata memiliki volume 5,35 meter kubik1, maka total sampah yang digunakan untuk PLTSa ini adalah 10.622,425 m3. - Potensi energi listrik yang dibangkitkan dapat diketahui dengan persamaan
sebagai berikut.
𝐸 = 𝑀𝑒𝑡𝑎𝑛 × 𝐹𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝐾 (𝑘𝑊ℎ)
Pada analisis ini digunakan tetapan 0,55 × volume sampah dan faktor K digunakan tetapan 0,554 kWh2. Dengan demikian didapatkan besar energi listrik yang mampu dibangkitkan adalah sebagai berikut.
𝐸 = 𝑀𝑒𝑡𝑎𝑛 × 𝐹𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝐾 (𝑘𝑊ℎ) 𝐸 = 0,55 × 10.622,425 × 0,554 𝑘𝑊ℎ
𝐸 = 3.236,65 𝐾𝑊ℎ = 3,24𝑀𝑊ℎ
Energi listrik yang mampu dibangkitkan oleh PLTSa adalah 3,24 MWh (Mega Watt hour)
- Maka efisiensi energi listrik netto yang dapat dibangkitkan oleh turbin dapat dicari menggunakan persamaan berikut.
𝑝 = 𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑚𝑒𝑠𝑖𝑛 × 𝐸
Efisiensi mesin yang digunakan dapat dilihat pada tabel parameter efisiensi perencanaan PLTSa di bawah.3
No Peralatan Efisiensi Kerja Efisiensi Mekanis
1. Gas Scrubber 0,95 -
2. Gas blower 0,85 0,96
3. Kompresor 0,85 0,96
4. Combustion chamber 0,98 0,96
5. Turbin 0,95 0,96
Maka berdasarkan tabel di atas didapatkan hasil.
𝑝 = 𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑚𝑒𝑠𝑖𝑛 × 𝐸 𝑝 = 0,95 × 3,24𝑀𝑊ℎ = 𝟑, 𝟎𝟕𝟖 𝑴𝑾𝒉
Netto energi listrik yang mampu dibangkitkan oleh PLTSa adalah 3,078 MWh (Mega Watt hour)
1 Nawasis. 2019. Analisis Rantai Layanan Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah
rumah Tangga.
2 Rajagukguk, J.R. 2020. Studi Kelayakan Desain Pembangkit Listrik tenaga Sampah (PLTSa) Sebagai Sumber
Energi Listrik 200 MW. Media Ilmiah Teknik Lingkungan, 5(1):51-61.
3 Ibid., 7
Lampiran 8. Video Luaran PKM GFK
Video luaran PKM GFK yang berjudul “Inovasi Pulau Cerdas Terintegrasi Internet of Things untuk Pengelolaan Sampah DKI Jakarta Demi Mewujudkan Cita- Cita SDGs pada Pengelolaan Kota Berkelanjutan” dapat diakses pada link https://youtu.be/B-oUgKU-tnc .