• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i Daftar Isi... 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i Daftar Isi... 1"

Copied!
79
0
0

Teks penuh

(1)

Kata Pengantar ... i

Daftar Isi ... 1

BAB I PENGANTAR ... 2

1.1 Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) ... 2

1.2 Penjelasan Materi Pelatihan ... 2

1.3 Pengakuan Kompetensi Terkini ... 3

1.4 Pengertian-pengertian / Istilah ... 4

BAB II STANDAR KOMPETENSI ... 6

2.1 Peta Paket Pelatihan ... 6

2.2 Pengertian Unit Standar Kompetensi ... 6

2.3 Unit Kompetensi yang Dipelajari ... 7

BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN ... 12

3.1 Strategi Pelatihan ... 12

3.2 Metode Pelatihan ... 13

3.3 Rancangan Pembelajaran Materi Pelatihan ... 13

BAB IV PERENCANAAN SALURAN DAN BANGUNAN IRIGASI ... 27

4.1 Umum ... 27

4.2 Penetapan Bentuk dan Dimensi Saluran Irigasi ... 27

4.3 Perancangan bangunan irigasi ... 33

4.4 Perancangan Bangunan Pelengkap ... 40

4.5 Perencanaan bentuk dan dimensi saluran pembuang ... 67

BAB V SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI ... 77

5.1 Sumber Daya Manusia ... 77

5.2 Sumber-sumber Perpustakaan ... 77

5.3 Daftar Peralatan/Mesin dan Bahan ... 79

(2)

1.1 Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) 1.1.1 Pelatihan berbasis kompetensi.

Pelatihan berbasis kompetensi adalah pelatihan kerja yang menitikberatkan pada penguasaan kemampuan kerja yang mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan standar kompetensi yang ditetapkan dan persyaratan di tempat kerja.

1.1.2 Kompeten ditempat kerja.

Jika seseorang kompeten dalam pekerjaan tertentu, maka yang bersangkutan memiliki seluruh keterampilan, pengetahuan dan sikap kerja yang perlu untuk ditampilkan secara efektif di tempat kerja, sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

1.2 Penjelasan Materi Pelatihan 1.2.1 Desain materi pelatihan

Materi Pelatihan ini didesain untuk dapat digunakan pada Pelatihan Klasikal dan Pelatihan Individual / mandiri.

1) Pelatihan klasikal adalah pelatihan yang disampaikan oleh seorang instruktur.

2) Pelatihan individual / mandiri adalah pelatihan yang dilaksanakan oleh peserta dengan menambahkan unsur-unsur / sumber-sumber yang diperlukan dengan bantuan dari instruktur.

1.2.2 Isi Materi pelatihan 1) Buku Informasi

Buku informasi ini adalah sumber pelatihan untuk instruktur maupun peserta pelatihan.

2) Buku Kerja

Buku kerja ini harus digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencatat setiap pertanyaan dan kegiatan praktek, baik dalam Pelatihan Klasikal maupun Pelatihan Individual / mandiri.

Buku ini diberikan kepada peserta pelatihan dan berisi:

a. Kegiatan-kegiatan yang akan membantu peserta pelatihan untuk mempelajari dan memahami informasi.

b. Kegiatan pemeriksaan yang digunakan untuk memonitor pencapaian keterampilan peserta pelatihan.

c. Kegiatan penilaian untuk menilai kemampuan peserta pelatihan dalam melaksanakan praktek kerja.

(3)

a. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan sebagai pernyataan keterampilan.

b. Metode-metode yang disarankan dalam proses penilaian keterampilan peserta pelatihan.

c. Sumber-sumber yang digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencapai keterampilan.

d. Semua jawaban pada setiap pertanyaan yang diisikan pada Buku Kerja.

e. Petunjuk bagi instruktur untuk menilai setiap kegiatan praktek.

f. Catatan pencapaian keterampilan peserta pelatihan.

1.2.3 Penerapan materi pelatihan

1) Pada pelatihan klasikal, kewajiban instruktur adalah:

a. Menyediakan Buku Informasi yang dapat digunakan peserta pelatihan sebagai sumber pelatihan.

b. Menyediakan salinan Buku Kerja kepada setiap peserta pelatihan.

c. Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama dalam penyelenggaraan pelatihan.

d. Memastikan setiap peserta pelatihan memberikan jawaban / tanggapan dan menuliskan hasil tugas prakteknya pada Buku Kerja.

2) Pada Pelatihan individual / mandiri, kewajiban peserta pelatihan adalah:

a. Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama pelatihan.

b. Menyelesaikan setiap kegiatan yang terdapat pada Buku Kerja.

c. Memberikan jawaban pada Buku Kerja.

d. Mengisikan hasil tugas praktek pada Buku Kerja.

e. Memiliki tanggapan-tanggapan dan hasil penilaian oleh instruktur.

1.3 Pengakuan Kompetensi Terkini

1.3.1 Pengakuan Kompetensi Terkini (Recognition of Current Competency- RCC)

Jika seseorang telah memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk elemen unit kompetensi tertentu, maka yang bersangkutan dapat mengajukan pengakuan kompetensi terkini, yang berarti tidak akan dipersyaratkan untuk mengikuti pelatihan.

1.3.2. Persyaratan

Untuk mendapatkan pengakuan kompetensi terkini, seseorang harus sudah memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja, yang diperoleh melalui:

(4)

sama atau

3) Mempunyai pengalaman lainnya yang mengajarkan pengetahuan dan keterampilan yang sama.

1.4 Pengertian-pengertian / Istilah 1.4.1 Profesi

Profesi adalah suatu bidang pekerjaan yang menuntut sikap, pengetahuan serta keterampilan/keahlian kerja tertentu yang diperoleh dari proses pendidikan, pelatihan serta pengalaman kerja atau penguasaan sekumpulan kompetensi tertentu yang dituntut oleh suatu pekerjaan/jabatan.

1.4.2 Standarisasi

Standardisasi adalah proses merumuskan, menetapkan serta menerapkan suatu standar tertentu.

1.4.3 Penilaian / Uji Kompetensi

Penilaian atau Uji Kompetensi adalah proses pengumpulan bukti melalui perencanaan, pelaksanaan dan peninjauan ulang (review) penilaian serta keputusan mengenai apakah kompetensi sudah tercapai dengan membandingkan bukti-bukti yang dikumpulkan terhadap standar yang dipersyaratkan.

1.4.4 Pelatihan

Pelatihan adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan untuk mencapai suatu kompetensi tertentu dimana materi, metode dan fasilitas pelatihan serta lingkungan belajar yang ada terfokus kepada pencapaian unjuk kerja pada kompetensi yang dipelajari.

1.4.5 Kompetensi

Kompetensi adalah kemampuan seseorang yang dapat terobservasi mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam menyelesaikan suatu pekerjaan atau sesuai dengan standar unjuk kerja yang ditetapkan.

1.4.6 Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI)

KKNI adalah kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat menyandingkan, menyetarakan dan mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor.

(5)

didasari atas pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja sesuai dengan unjuk kerja yang dipersyaratkan.

1.4.8 Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI)

SKKNI adalah rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

1.4.9 Sertifikat Kompetensi

Adalah pengakuan tertulis atas penguasaan suatu kompetensi tertentu kepada seseorang yang dinyatakan kompeten yang diberikan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi.

1.4.10 Sertifikasi Kompetensi

Adalah proses penerbitan sertifikat kompetensi yang dilakukan secara sistematis dan obyektif melalui uji kompetensi yang mengacu kepada standar kompetensi nasional dan/ atau internasional.

(6)

2.1 Peta Paket Pelatihan

Materi Pelatihan ini merupakan bagian dari Paket Pelatihan Jabatan Kerja Ahli Muda Perencana Irigasi yaitu sebagai representasi dari Unit Kompetensi Merencanakan Saluran dan Bangunan Irigasi - Kode Unit F45 AMPI 02 004 01, sehingga untuk kualifikasi jabatan kerja tersebut diperlukan pemahaman dan kemampuan mengaplikasikan dari materi pelatihan lainnya, yaitu:

 Penerapan Peraturan dan Perundang-undangan yang terkait Jasa Konstruksi

 Penerapan Prinsip-prinsip Pengelolaan Sumber Daya Air

 Pengumpulan Data Perencanaan Irigasi

 Perencanaan Layout Daerah Irigasi

 Perencanaan Bangunan Utama (Bendung)

 Parameter Standar Penggambaran Irigasi

 Panduan Operasi dan Pemeliharaan Irigasi

 Aplikasi Model Matematis Jaringan Irigasi

2.2 Pengertian Unit Standar Kompetensi 2.2.1 Unit Kompetensi

Unit kompetensi adalah bentuk pernyataan terhadap tugas / pekerjaan yang akan dilakukan dan merupakan bagian dari keseluruhan unit komptensi yang terdapat pada standar kompetensi kerja dalam suatu jabatan kerja tertentu.

2.2.2 Unit kompetensi yang akan dipelajari

Salah satu unit kompetensi yang akan dipelajari dalam paket pelatihan ini adalah “Merencanakan Saluran dan Bangunan Irigasi”.

2.2.3 Durasi / waktu pelatihan

Pada sistem pelatihan berbasis kompetensi, fokusnya ada pada pencapaian kompetensi, bukan pada lamanya waktu. Peserta yang berbeda mungkin membutuhkan waktu yang berbeda pula untuk menjadi kompeten dalam melakukan tugas tertentu.

2.2.4 Kesempatan untuk menjadi kompeten

Jika peserta latih belum mencapai kompetensi pada usaha/kesempatan pertama, Instruktur akan mengatur rencana pelatihan dengan peserta latih yang bersangkutan. Rencana ini akan memberikan kesempatan kembali kepada peserta untuk meningkatkan level kompetensi sesuai dengan level yang diperlukan.

Jumlah maksimum usaha/kesempatan yang disarankan adalah 3 (tiga) kali.

(7)

 mengidentifikasikan apa yang harus dikerjakan peserta pelatihan.

 mengidentifikasikan apa yang telah dikerjakan peserta pelatihan.

 memeriksa kemajuan peserta pelatihan.

 menyakinkan bahwa semua elemen (sub-kompetensi) dan kriteria unjuk kerja telah dimasukkan dalam pelatihan dan penilaian.

2.3.1 Judul Unit

Merencanakan Saluran dan Bangunan Irigasi 2.3.2 Kode Unit

F45 AMPI 02 004 01 2.3.3 Deskripsi Unit

Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang diperlukan untuk merencanakan saluran dan bangunan irigasi.

2.3.4 Kemampuan Awal

Peserta pelatihan harus telah memiliki pengetahuan Menerapkan Peraturan dan perundang-undangan yang terkait Jasa Konstruksi, dan Sistem Manajemen Keselamatan & Kesehatan Kerja dan Lingkungan (SMK3L).

Menerapkan Prinsip-Prinsip Pengelolaan Sumber Daya Air Mengumpulkan data perencanaan irigasi

Merencanakan Layout Daerah Irigasi

.

2.3.5 Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja

Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja ( Performance Criteria ) 1. Menetapkan bentuk dan

dimensi saluran irigasi

1.1 Bentuk penampang, bahan, dan struktur saluran irigasi dirancang dengan cermat berdasarkan kondisi tanah dan kriteria perencanaan.

1.2 Kapasitas setiap saluran dihitung dengan teliti berdasarkan luasan daerah yang akan diairi.

1.3 Dimensi saluran dihitung dengan cermat berdasarkan kriteria perencanaan yang telah ditetapkan.

1.4 Elevasi muka air di setiap saluran dan bangunan dihitung dengan cermat.

1.5 Hasil penetapan dan perhitungan dimensi saluran dikonsultasikan kepada pihak terkait.

(8)

bahan, dan dimensi bangunan irigasi

(bangunan bagi, bangunan sadap, bangunan pengatur, dan bangunan ukur)

dirancang dengan cermat sesuai dengan fungsinya dan memenuhi criteria perencanaan.

2.2 Dimensi bangunan irigasi dihitung dengan cermat berdasarkan kondisi tanah serta mengacu pada criteria perencanaan.

2.3 Hasil penetapan bentuk dan perhitungan dimensi bangunan irigasi dikonsultasikan kepada pihak terkait.

3. Menetapkan bentuk, bahan, dan dimensi bangunan pelengkap (gorong-gorong, talang, sipon, bangunan terjun, dsbnya)

3.1 Rencana letak, jenis, dan tipe bangunan

pelengkap pada layout jaringan irigasi diperiksa kembali dengan teliti.

3.2 Bentuk, bahan, dan struktur bangunan pelengkap dirancang dengan cermat sesuai dengan fungsi, dan kriteria perencanaan.

3.3 Dimensi bangunan pelengkap dihitung dengan cermat berdasarkan kondisi tanah serta mengacu pada kriteria perencanaan.

3.4 Hasil penetapan bentuk dan perhitungan dimensi bangunan pelengkap dikonsultasikan kepada pihak terkait agar diperoleh persetujuan.

4. Menetapkan bentuk dan dimensi saluran pembuang

4.1 Bentuk penampang, bahan dan struktur saluran irigasi dirancang dengan cermat berdasarkan kondisi tanah.

4.2 Kapasitas setiap saluran pembuang dihitung dengan teliti sesuai dengan kriteria perencanaan yang telah ditetapkan.

4.3 Dimensi saluran pembuang dihitung dengan cermat berdasarkan kriteria perencanaan yang telah ditetapkan.

4.4 Hasil penetapan dan perhitungan dimensi

saluran pembuang dikonsultasikan kepada pihak terkait agar diperoleh persetujuan.

2.3.6 Batasan Variabel 1) Kontek Variabel

a. Unit kompetensi ini diterapkan dalam satuan kerja individu dan atau berkelompok, pada lingkup pekerjaan jasa konstruksi utamanya pada perencanaan irigasi.

(9)

tugas perencanaan irigasi, meliputi:

(1) Identifikasi dalam perencanaan saluran dan bangunan irigasi.

(2) Pemahaman pemilihan kriteria bangunan irigasi (3) Pemahaman langkah-langkah dalam perencanaan 2) Perlengkapan dan Peralatan

a. Peralatan: Komputer dan software dalam menyelesaikan tugas individual dan kelompok

b. Bahan: studi kasus untuk tugas individu/kelompok Peta topografi, Data survei, informasi dan hasil invertigasi lapangan

c. Fasilitas: Ruangan dan lokasi studi lapangan 3) Tugas-tugas yang harus dilakukan :

a. Menetapkan bentuk dan dimensi saluran irigasi

b. Menetapkan bentuk, bahan dan dimensi bangunan irigasi (bangunan bagi, bangunan sadap, bangunan pengatur dan bangunan ukur)

c. Menetapkan bentuk, bahan dan dimensi bangunan pelengkap (gorong-gorong, talang, sipon, bangunan terjun, dsbnya)

d. Menetapkan bentuk dan dimensi saluran pembuang.

4) Materi dan peraturan-peraturan yang diperlukan :

a. Pedoman atau peraturan tentang criteria perencanaan saluran dan bangunan irigasi (KP-01 s.d KP-05) & B 01-02

b. SNI terkait.

2.3.7 Panduan Penilaian 1) Kondisi Pengujian

a. Unit kompetensi ini harus diujikan secara konsisten pada seluruh elemen dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan yang sebenarnya di tempat kerja atau di luar kerja secara simulasi dengan kondisi seperti tempat kerja normal dengan menggunakan kombinasi metode uji untuk mengungkap pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja sesuai dengan tuntutan standar.

b. Penilaian dapat dilakukan dengan cara : Tes tertulis, Tes lisan (wawancara) dan atau Praktek/simulasi, Porto folio atau metode lain yang relevan;

2) Penjelasan prosedur penilaian; Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya dan yang diperlukan sebelum menguasai unit kompetensi ini serta unit-unit kompetensi yang terkait.

a. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya, meliputi:

(10)

Jasa Konstruksi, dan Sistem Manajemen Keselamatan &

Kesehatan Kerja dan Lingkungan (SMK3L).

(2) F45 AMPI 02 001 01 Menerapkan Prinsip-Prinsip Pengelolaan Sumber Daya Air

(3) F45 AMPI 02 002 01 Mengumpulkan data perencanaan irigasi

(4) F45 AMPI 02 003 01 Merencanakan Layout Daerah Irigasi

b. Unit kompetensi yang terkait, meliputi:

(1) F45 AMPI 02 005 01 Merencanakan Bangunan Utama (Bendung)

(2) F45 AMPI 02 006 01 Menerapkan parameter perencanaan, dan standar penggambaran Irigasi

(3) F45 AMPI 02 007 01 Menyusun Panduan Operasi dan Pemeliharaaan Irigasi berdasarkan Kriteria Perencanaan

(4) F45 AMPI 02 008 01 Melakukan Aplikasi Model Matematis jaringan irigasi

3) Pengetahuan yang dibutuhkan : a. Perencanaan saluran irigasi

b. Bangunan irigasi (bangunan bagi, sadap, box tersier, box kwarter, dsbnya)

c. Mekanika tanah d. Hidrolika

e. Teknologi Bahan.

4) Keterampilan yang dibutuhkan :

a. Merencanakan saluran irigasi berdasarkan kriteria perencanaan (KP-01, KP-03, dan KP-05)

b. Merencanakan bentuk dan dimensi bangunan irigasi sesuai ketentuan dalam kriteria perencanaan irigasi

(11)

irigasi berdasarkan criteria perencanaan

b. Ketelitian dalam menghitung tinggi muka air di bangunan

c. Kecermatan dalam merencanakan bentuk dan dimensi saluran pembuang

d.

Kecermatan dalam merencanakan Merencanakan bentuk, bahan, dan dimensi bangunan pelengkap

2.3.8 Kompetensi kunci

No Kompetensi Kunci Tingkat

1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan

informasi 3

2. Mengomunikasikan informasi dan ide-ide 2

3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2 4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 3 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 2

6. Memecahkan masalah 3

7. Menggunakan teknologi 3

(12)

STRATEGI DAN METODE PELATIHAN

3.1 Strategi Pelatihan

Belajar dalam suatu sistem pelatihan berbasis kompetensi berbeda dengan pelatihan klasikal yang diajarkan di kelas oleh instruktur. Pada sistem ini peserta pelatihan akan bertanggung jawab terhadap proses belajar secara sendiri, artinya bahwa peserta pelatihan perlu merencanakan kegiatan/proses belajar dengan Instruktur dan kemudian melaksanakannya dengan tekun sesuai dengan rencana yang telah dibuat.

3.1.1 Persiapan / perencanaan

1) Membaca bahan/materi yang telah diidentifikasi dalam setiap tahap belajar dengan tujuan mendapatkan tinjauan umum mengenai isi proses belajar yang harus diikuti.

2) Membuat catatan terhadap apa yang telah dibaca.

3) Memikirkan bagaimana pengetahuan baru yang diperoleh berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki.

4) Merencanakan aplikasi praktek pengetahuan dan keterampilan.

3.1.2 Permulaan dari proses pembelajaran

1) Mencoba mengerjakan seluruh pertanyaan dan tugas praktek yang terdapat pada tahap belajar.

2) Mereview dan meninjau materi belajar agar dapat menggabungkan pengetahuan yang telah dimiliki.

3.1.3 Pengamatan terhadap tugas praktek

1) Mengamati keterampilan praktek yang didemonstrasikan oleh instruktur atau orang yang telah berpengalaman lainnya.

2) Mengajukan pertanyaan kepada instruktur tentang kesulitan yang ditemukan selama pengamatan.

3.1.4 Implementasi

1) Menerapkan pelatihan kerja yang aman.

2) Mengamati indikator kemajuan yang telah dicapai melalui kegiatan praktek.

3) Mempraktekkan keterampilan baru yang telah diperoleh.

3.1.5 Penilaian

Melaksanakan tugas penilaian untuk penyelesaian belajar peserta pelatihan

(13)

3.2.1 Belajar secara mandiri

Belajar secara mandiri membolehkan peserta pelatihan untuk belajar secara individual, sesuai dengan kecepatan belajarnya masing-masing.

Meskipun proses belajar dilaksanakan secara bebas, peserta pelatihan disarankan untuk menemui instruktur setiap saat untuk mengkonfirmasikan kemajuan dan mengatasi kesulitan belajar.

3.2.2 Belajar berkelompok

Belajar berkelompok memungkinkan peserta pelatihan untuk datang bersama secara teratur dan berpartisipasi dalam sesi belajar berkelompok. Walaupun proses belajar memiliki prinsip sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing, sesi kelompok memberikan interaksi antar peserta, instruktur dan pakar/ahli dari tempat kerja.

3.2.3 Belajar terstruktur

Belajar terstruktur meliputi sesi pertemuan kelas secara formal yang dilaksanakan oleh instruktur atau ahli lainnya. Sesi belajar ini umumnya mencakup topik tertentu.

3.3 Rancangan Pembelajaran Materi Pelatihan

Rancangan pembelajaran materi pelatihan bertujuan untuk melengkapi hasil analisis kebutuhan meteri pelatihan. Rancangan pembelajaran materi pelatihan memberikan informasi yang bersifat indikatif yang selanjutnya dapat dijadikan oleh instruktur sebagai pedoman dalam menyusun rencana pembelajaran (session plan) yang lebih operasional dan yang lebih bersifat strategis untuk membantu para peserta pelatihan mencapai unit kompetensi yang merupakan tugasnya sebagai instruktur.

Rancangan Pembelajaran Materi Pelatihan sebagai berikut:

Unit Kompetensi Merencanakan Saluran dan Bangunan Irigasi Elemen Kompetensi 1 Menetapkan bentuk dan dimensi saluran irigasi

No

Kriteria Unjuk Kerja/Indikator

Unjuk Kerja

Tujuan Pembelajaran

Metode Pelatihan yang

Disarankan

Tahapan Pembelajaran

Sumber/

Referensi yang Disarankan

Jam Pelajaran

Indikatif 1.1 Bentuk

penampang, bahan dan struktur saluran irigasi dirancang dengan cermat berdasarkan kondisi tanah dan kriteria perencanaan 1) Dapat menjelaskan kriteria yang

Pada akhir pembelajaran sesi ini, peser- ta dapat merancang bentuk penampang, bahan dan struktur saluran irigasi dengan cermat berdasarkan kondisi tanah

1. Ceramah 2. Diskusi

1. Menjelaskan tentang kriteria yang

digunakan dalam

merencanakan saluran irigasi 2. Menjelaskan

tentang bentuk penampang yang umum digunakan dalam

a. Pedoman atau peraturan tentang criteria perencanaan saluran dan bangunan irigasi (KP-01 s.d KP-05) &

B 01-02 b. SNI terkait c. Peraturan

10 menit

(14)

merencanakan saluran irigasi 2) Dapat menjelaskan bentuk

penampang yang umum digunakan dalam

perencanaan irigasi 3) Mampu mengidentifikasi jenis saluran berdasarkan layout jaringan irigasi

4) Mampu menetapkan perlunya penguatan pada saluran yang rawan terkena gerusan 5) Mampu merancang bentuk penampang, bahan dan struktur saluran irigasi

berdasarkan kondisi tanah 6) Harus mampu bersikap taat dan konsisten terhadap kriteria perencanaan dalam

merencanakan saluran

7) Harus mampu bersikap cermat dan teliti dalam merencanakan saluran irigasi

perencanaan irigasi

3. Menjelaskan tata cara mengidentifika si jenis saluran berdasarkan layout jaringan irigasi

4. Menjelaskan tata cara menetapkan perlunya penguatan pada saluran yang rawan terkena gerusan 5. Menjelaskan

tata cara merancang bentuk penampang, bahan dan struktur saluran irigasi berdasarkan kondisi tanah 6. Menjelaskan

tata cara merencanakan saluran irigasi secara cermat dan teliti

tentang Irigasi

1.2 Kapasitas setiap saluran dihitung dengan teliti berdasarkan luasan daerah yang akan diairi 1) Dapat menjelaskan cara menghitung kapasitas saluran irigasi berdasarkan kriteria perencanaan 2) Mampu menghitung

Pada akhir pembelajaran sesi ini, peser- ta mampu menghitung kapasitas setiap saluran dengan teliti berdasarkan luasan daerah yang akan diairi

1. Ceramah 2. Diskusi

1.Menjelasakan tentang cara menghitung kapasitas saluran irigasi berdasarkan kriteria perencanaan 2. Menjelaskan

cara menghitung kapasitas saluran primer, sekunder, dan primer berdasarkan

a. Pedoman atau peraturan tentang criteria perencanaan saluran dan bangunan irigasi (KP-01 s.d KP-05) &

B 01-02 b. SNI terkait c. Peraturan

Pemerintah tentang Irigasi

75 menit

(15)

saluran primer, sekunder, dan primer berdasarkan luasan daerah yang akan diairi 3) Harus mampu bersikap cermat dan teliti dalam menghitung kapasitas setiap jenis saluran irigasi

yang akan diairi 3. Menjelaskan

tentang tata cara menghitung kapasitas setiap jenis saluran irigasi dengan cermat dan teliti

1.3 Dimensi saluran dihitung dengan cermat

berdasarkan kriteria perencanaan yang telah ditetapkan 1) Dapat menyebutkan kriteria perencanaan untuk dimensi saluran 2) Dapat menyebutkan data yang dibutuhkan untuk menghitung dimensi saluran 3) Dapat menjelaskan rumus yang digunakan dalam mendimensi saluran irigasi 4) Mampu menghitung dimensi saluran irigasi

5) Harus mampu bersikap cermat dan taat dalam menerapkan kriteria perencanaan pada perhitungan dimensi saluran

Pada akhir pembelajaran sesi ini, peser- ta mampu menghitung dimensi saluran dengan cermat berdasarkan kriteria perencanaan yang telah ditetapkan

1. Ceramah 2. Diskusi

1. Menjelaskan tentang kriteria perencanaan untuk dimensi saluran 2.Menjelaskan

tentang data yang dibutuhkan untuk menghitung dimensi saluran 3.Menjelaskan

tentang rumus yang

digunakan dalam mendimensi saluran irigasi 4.Menjelaskan

tentang cara menghitung dimensi saluran dengan cermat dan teliti

a. Pedoman atau peraturan tentang criteria perencanaan saluran dan bangunan irigasi (KP-01 s.d KP-05) &

B 01-02 b. SNI terkait c. Peraturan

Pemerintah tentang Irigasi

75 menit

1.4 Elevasi muka air di setiap saluran dan bangunan dihitung dengan cermat

1) Dapat menjelaskan cara menentukan elevasi muka air

Pada akhir pembelajaran sesi ini, peser- ta mampu menghitung elevasi muka air di setiap saluran dan bangunan

1. Ceramah 2. Diskusi

1. Menjelaskan tentang cara menentukan elevasi muka air di setiap saluran dan bangunan 2.Menjelaskan

tata cara

a. Pedoman atau peraturan tentang criteria perencanaan saluran dan bangunan irigasi (KP-01

60 menit

(16)

dan bangunan 2) Mampu menghitung elevasi muka di setiap saluran 3) Mampu menghitung elevasi muka air di setiap bangunan 4) Harus mampu bersikap cermat dan teliti dalam menghitung elavsi muka air di setiap saluran dan bangunan

elevasi muka di setiap saluran dengan cermat dan teliti 3.Menjelaskan

tata cara menghitung elevasi muka air di setiap bangunan dengan cermat dan teliti

B 01-02 b. SNI terkait c. Peraturan

Pemerintah tentang Irigasi

1.5 Hasil penetapan dan perhitungan dimensi saluran dikonsultasikan kepada pihak terkait 1) Dapat menjelaskan hasil penetapan dan perhitungan dimensi saluran secara lengkap 2) Mampu memeriksa kembali hasil perancangan saluran irigasi 3) Mampu membuat rangkuman hasil perancangan saluran irigasi 4) Mampu mengonsultasika n hasil

perancangan saluran irigasi kepada pihak terkait

5) Harus mampu bersikap cermat dan teliti dalam menjelaskan hasil penetapan dan perhitungan dimensi saluran kepada pihak terkait

Pada akhir pembelajaran sesi ini, peser- ta mampu mengkonsulta sikan hasil penetapan dan perhitungan dimensi saluran kepada pihak terkait

1. Ceramah 2. Diskusi

1. Menjelaskan tentang hasil penetapan dan perhitungan dimensi saluran secara lengkap 2.Menjelaskan

cara memeriksa kembali hasil perancangan saluran irigasi 3.Menjelaskan

cara membuat rangkuman hasil

perancangan saluran irigasi 4.Menjelaskan

cara

mengonsultasi kan hasil perancangan saluran irigasi kepada pihak terkait 5.Memebrikan

contoh cara menjelaskan hasil penetapan dan perhitungan dimensi saluran kepada pihak terkait degan cermat dan teliti

a. Pedoman atau peraturan tentang criteria perencanaan saluran dan bangunan irigasi (KP-01 s.d KP-05) &

B 01-02 b. SNI terkait c. Peraturan

Pemerintah tentang Irigasi

10 menit

Diskusi:

Dilakukan setelah selesai penjelasan atau ceramah untuk setiap materi yang diajarkan

(17)

bangunan sadap, bangunan pengatur, dan bangunan ukur)

No

Kriteria Unjuk Kerja/Indikator

Unjuk Kerja

Tujuan Pembelajaran

Metode Pelatihan

yang Disarankan

Tahapan Pembelajaran

Sumber/

Referensi yang Disarankan

Jam Pelajaran

Indikatif 2.1 Bentuk , bahan

dan struktur bangunan dirancang dengan cermat sesuai dengan fungsinya dan memenuhi kriteria perencanaan 1) Dapat

menjelaskan jenis dari masing- masing bangunan irigasi

2) Dapat menjelaskan fungsi dari masing-masing bangunan irigasi 3) Mampu

merancang bentuk bangunan bagi dan bangunan sadap 4) Mampu merancang bahan yang digunakan untuk membangun bangunan irigasi 5) Harus mampu bersikap cermat dan teliti dalam merancang bangunan irigasi 6) Harus mampu bersikat taat dan konsisten terhadap

penerapan kriteria perencanaan dalam merancang bangunan irigasi

Pada akhir pembelajaran sesi ini, peser- ta dapat merancang bentuk, bahan dan struktur bangunan dengan cermat sesuai dengan fungsinya dan memenuhi kriteria perencanaan

1. Ceramah 2. Diskusi

1.Menjelaskan tentang jenis dari masing- masing bangunan irigasi 2. Menjelaskan

tentang fungsi dari masing- masing bangunan irigasi 3. Menjelaskan

cara merancang bentuk bangunan bagi dan bangunan sadap 4. Menjelaskan

cara merancang bahan yang digunakan untuk membangun bangunan irigasi 5. Menjelaskan

cara merancang bangunan irigasi dengan cermat dan teliti

a. Pedoman atau peraturan tentang criteria perencanaan saluran dan bangunan irigasi (KP-01 s.d KP-05) &

B 01-02 b. SNI terkait c. Peraturan

Pemerintah tentang Irigasi

15 menit

2.2 Dimensi bangunan irigasi dihitung dengan cermat berdasarkan kondisi tanah serta mengacu pada kriteria perencanaan 1) Dapat menjelaskan kriteria perencanaan bangunan irigasi

Pada akhir pembelajaran sesi ini, peser- ta dapat menghitung dimensi bangunan irigasi dengan cermat berdasarkan kondisi tanah serta mengacu pada kriteria

1. Ceramah 2. Diskusi

1.Menjelaskan tentang kriteria perencanaan bangunan irigasi 2. Menjelaskan

cara merancang bangunan bagi yang terdapat pada jaringan irigasi berdasarkan

a. Pedoman atau peraturan tentang criteria perencanaan saluran dan bangunan irigasi (KP-01 s.d KP-05) &

B 01-02 b. SNI terkait c. Peraturan

60 menit

(18)

2) Mampu merancang bangunan bagi yang terdapat pada jaringan irigasi berdasarkan kriteria perencanaan 3) Mampu merancang bangunan sadap yang terdapat pada jaringan irigasi berdasarkan kriteria perencanaan 4) Mampu merancang bangunan ukur yang terdapat pada jaringan irigasi berdasarkan kriteria perencanaan 5) Mampu membuat gambar sket hasil perancangan bangunan irigasi 6) Harus mampu bersikap cermat dan teliti dalam menghitung dimensi bangunan irigasi

7) Harus mampu bersikat taat dan konsisten terhadap

penerapan kriteria perencanaan dalam menghitung dimensi bangunan irigasi

perencanaan kriteria

perencanaan 3. Menjelaskan tentang tata cara merancang bangunan sadap yang terdapat pada jaringan irigasi berdasarkan kriteria perencanaan 4. Menjelaskan tentang tata cara merancang bangunan ukur yang terdapat pada jaringan irigasi berdasarkan kriteria perencanaan 5. Menjelaskan cara membuat gambar sket hasil

perancangan bangunan irigasi 6. Menjelaskan

cara menghitung dimensi bangunan irigasi dengan cermat dan teliti

Pemerintah tentang Irigasi

2.3 Hasil penetapan bentuk dan perhitungan dimensi bangunan irigasi

dikonsultasikan kepada pihak terkait 1) Mampu memeriksa kembali hasil perhitungan dimensi bangunan irigasi

Pada akhir pembelajaran sesi ini, peser- ta dapat mengkonsultasi kan hasil penetapan bentuk dan perhitungan dimensi bangunan irigasi kepada pihak terkait

1. Ceramah 2. Diskusi

1.Menjelaskan tata cara memeriksa kembali hasil perhitungan dimensi bangunan irigasi 2. Menjelaskan

cara membuat rangkuman hasil

perancangan bangunan

a. Pedoman atau peraturan tentang criteria perencanaan saluran dan bangunan irigasi (KP-01 s.d KP-05) &

B 01-02 b. SNI terkait c. Peraturan

Pemerintah

10 menit

(19)

2) Mampu membuat rangkuman hasil perancangan bangunan irigasi 3) Dapat

menjelaskan hasil perhitungan bangunan irigasi kepada pihak terkait

4) Harus mampu bersikap cermat dan teliti dalam mengonsultasikan hasil penetapan bentuk dan perhitungan dimensi bangunan irigasi kepada pihak terkait

irigasi 3. Memberikan

contoh cara menjelaskan hasil perhitungan bangunan irigasi kepada pihak terkait 4. Menjelaskan

cara

mengonsultasik an hasil penetapan bentuk dan perhitungan dimensi bangunan irigasi kepada pihak terkait dengan cermat dan teliti

tentang Irigasi

Diskusi:

Dilakukan setelah selesai penjelasan atau ceramah untuk setiap materi yang diajarkan

Unit Kompetensi Merencanakan Saluran dan Bangunan Irigasi

Elemen Kompetensi 3 Menetapkan bentuk, bahan, dan dimensi bangunan pelengkap (gorong-gorong, talang, sipon, bangunan terjun, dsbnya)

No

Kriteria Unjuk Kerja/Indikator

Unjuk Kerja

Tujuan Pembelajaran

Metode Pelatihan

yang Disarankan

Tahapan Pembelajaran

Sumber/

Referensi yang Disarankan

Jam Pelajaran

Indikatif 3.1 Rencana letak,

jenis dan tipe bangunan pelengkap pada layout jaringan irigasi diperiksa kembali dengan teliti

1) Dapat menjelaskan jenis bangunan pelengkap pada jaringan irigasi 2) Dapat menjelaskan tata letak setiap jenis bangunan pelengkap pada jaringan irigasi 3) Dapat menjelaskan fungsi setiap

Pada akhir pembelajaran sesi ini, peser- ta mampu memeriksa kembali rencana letak, jenis dan tipe bangunan pelengkap pada layout jaringan irigasi dengan teliti

1. Ceramah 2. Diskusi

1.Menjelaskan tentang jenis bangunan pelengkap pada jaringan irigasi 2. Menjelaskan

tentang tata letak setiap jenis bangunan pelengkap pada jaringan irigasi 3. Menjelaskan

tentang fungsi setiap jenis bangunan pelengkap 4. Menjelaskan

cara menetapkan jenis bangunan

a. Pedoman atau peraturan tentang criteria perencanaan saluran dan bangunan irigasi (KP-01 s.d KP-05) & B 01-02

b. SNI terkait c. Peraturan

Pemerintah tentang Irigasi

15 menit

(20)

jenis bangunan pelengkap 4) Mampu menetapkan jenis bangunan pelengkap sesuai kondisi topografi 5) Mampu memeriksa ulang rencana letak, jenis dan tipe bangunan pelengkap pada layout jaringan irigasi

6) Harus mampu bersikap cermat dan teliti dakam memeriksa rencana letak, jenis dan tipe bangunan pelengkap pada layout jaringan irigasi

pelengkap sesuai kondisi topografi 5. Menjelaskan

cara memeriksa ulang rencana letak, jenis dan tipe bangunan pelengkap pada layout jaringan irigasi dengan cermat dan teliti

3.2 Bentuk, bahan, dan struktur bangunan pelengkap dirancang dengan cermat sesuai dengan fungsi dan kriteria perencanaan 1) Dapat menjelaskan kriteria yang digunakan dalam perencanaan bangunan pelengkap 2) Dapat menjelaskan bentuk setiap jenis bangunan pelengkap 3) Dapat menjelaskan bahan yang digunakan dalam perencanaan bangunan pelengkap 4) Mampu merancang bentuk bahan, dan struktur bangunan pelengkap sesuai dengan fungsi

Pada akhir pembelajaran sesi ini, peser- ta mampu merancang bentuk, bahan, dan struktur bangunan pelengkap dengan cermat sesuai dengan fungsi dan kriteria perencanaan

1. Ceramah 2. Diskusi

1.Menjelaskan tentang kriteria yang digunakan dalam

perencanaan bangunan pelengkap 2. Menjelaskan

tentang bentuk setiap jenis bangunan pelengkap 3. Menjelaskan

tentang bahan yang digunakan dalam

perencanaan bangunan pelengkap 4. Menjelaskan

cara merancang bentuk bahan, dan struktur bangunan pelengkap sesuai dengan fungsi dan kriteria perencanaan 5. Menjelaskan

cara merancang bentuk bahan, dan struktur bangunan

a. Pedoman atau peraturan tentang criteria perencanaan saluran dan bangunan irigasi (KP-01 s.d KP-05) & B 01-02

b. SNI terkait c. Peraturan

Pemerintah tentang Irigasi

30 menit

(21)

dan kriteria perencanaan 5) Harus mampu bersikap cermat dan teliti dalam merancang bentuk bahan, dan struktur bangunan pelengkap sesuai dengan fungsi 6) Harus mampu bersikap taat dan konsisten terhadap penerapan criteria perencanaan dalam

merencanakan bentuk bahan, dan struktur bangunan pelengkap

pelengkap sesuai dengan fungsi dengan cermat dan teliti

3.3 Dimensi bangunan pelengkap dihitung dengan cermat

berdasarkan kondisi tanah serta mengacu pada kriteria perencanaan 1) Dapat menjelaskan cara menghitung dimensi

bangunan pelengkap 2) Mampu menghitung dimensi gorong- gorong yang dibutuhkan berdasarkan kriteria perencanaan 3) Mampu merancang bangunan terjun berdasarkan kriteria perencanaan 4) Mampu merancang bangunan sipon berdasarkan kriteria perencanaan 5) Mampu

Pada akhir pembelajaran sesi ini, peser- ta mampu menghitung dimensi bangunan pelengkap dengan cermat berdasarkan kondisi tanah serta mengacu pada kriteria perencanaan

1. Ceramah 2. Diskusi

1.Menjelaskan tentang cara menghitung dimensi bangunan pelengkap 2. Menjelaskan

tata cara menghitung dimensi gorong-gorong yang

dibutuhkan berdasarkan kriteria perencanaan 3.Menjelaskan

cara merancang bangunan terjun berdasarkan kriteria perencanaan 4. Menjelaskan

tata cara merancang bangunan sipon berdasarkan kriteria perencanaan 5.Menjelaskan

cara merancang merancang bangunan

a. Pedoman atau peraturan tentang criteria perencanaan saluran dan bangunan irigasi (KP-01 s.d KP-05) & B 01-02

b. SNI terkait c. Peraturan

Pemerintah tentang Irigasi

60 menit

(22)

merancang bangunan talang berdasarkan kriteria perencanaan 6) Harus mampu bersikap cermat dan teliti dalam menghitung dimensi bangunan pelengkap sesuai dengan fungsi 7) Harus mampu bersikap taat dan konsisten terhadap penerapan criteria perencanaan dalam menghitung dimensi bangunan pelengkap

talang berdasarkan kriteria perencanaan 6. Menjelaskan

tata cara menghitung dimensi bangunan pelengkap sesuai dengan fungsi dengan cermat dan teliti

3.4 Hasil penetapan bentuk dan perhitungan dimensi bangunan pelengkap dikonsultasikan kepada pihak terkait agar diperoleh persetujuan 1) Dapat menjelaskan hasil penetapan bentuk dan perhitunan dimensi bangunan pelengkap 2) Mampu membuat rangkuman hasil perencanaan bangunan pelengkap irigasi 3) Mampu membuat gambar sket hasil perhitungan dimensi

bangunan pelengkap jaringan irigasi 4) Dapat menjelaskan bentuk dan

Pada akhir pembelajaran sesi ini, peser- ta mampu mengkonsulta- sikan hasil penetapan bentuk dan perhitungan dimensi bangunan pelengkap kepada pihak terkait agar diperoleh persetujuan

1. Ceramah 2. Diskusi

1.Menjelaskan tentang hasil penetapan bentuk dan perhitunan dimensi bangunan pelengkap 2. Menjelaskan

cara membuat rangkuman hasil

perencanaan bangunan pelengkap irigasi 3.Menjelaskan

cara membuat gambar sket hasil perhitungan dimensi bangunan pelengkap jaringan irigasi 4. Menjelaskan

tentang bentuk dan rancangan bengunan pelengkap irigasi kepada pihak terkait 5. Memberikan

contoh cara menjelaskan hasil penetapan

a. Pedoman atau peraturan tentang criteria perencanaan saluran dan bangunan irigasi (KP-01 s.d KP-05) & B 01-02

b. SNI terkait c. Peraturan

Pemerintah tentang Irigasi

10 menit

(23)

rancangan bengunan pelengkap irigasi kepada pihak terkait

5) Harus mampu bersikap cermat dan teliti dalam menjelaskan hasil penetapan bentuk dan perhitungan dimensi bangunan pelengkap kepada pihak terkait agar diperoleh persetujuan

bentuk dan perhitungan dimensi bangunan pelengkap kepada pihak terkait agar diperoleh persetujuan dengan cermat dan teliti

Diskusi:

Dilakukan setelah selesai penjelasan atau ceramah untuk setiap materi yang diajarkan

Unit Kompetensi Merencanakan Saluran dan Bangunan Irigasi Elemen Kompetensi 4 Menetapkan bentuk dan dimensi saluran pembuang

No

Kriteria Unjuk Kerja/Indikator

Unjuk Kerja

Tujuan Pembelajaran

Metode Pelatihan

yang Disarankan

Tahapan Pembelajaran

Sumber/

Referensi yang Disarankan

Jam Pelajaran

Indikatif 4.1 Bentuk

penampang, bahan dan struktur saluran pembuang dirancang dengan cermat berdasarkan kondisi tanah 1) Dapat menjelaskan fungsi saluran pembuang pada jaringan irigasi 2) Dapat menjelaskan kriteria perencanaan saluran pembuang 3) Mampu merancang bentuk penampang saluran pembuang

Pada akhir pembelajaran sesi ini, peser- ta mampu merancang bentuk penampang, bahan dan struktur saluran pembuang dengan cermat berdasarkan kondisi tanah

1. Ceramah 2. Diskusi

1.Menjelaskan tentang fungsi saluran pembuang pada jaringan irigasi 2. Menjelaskan

tentang kriteria perencanaan saluran pembuang 3. Menjelaskan

cara merancang bentuk penampang saluran pembuang 4. Menjelaskan

cara merancang bahan dan struktur saluran pembuang 3. Menjelaskan

cara

a. Pedoman atau peraturan tentang criteria perencanaan saluran dan bangunan irigasi (KP-01 s.d KP-05) & B 01-02

b. SNI terkait c. Peraturan

Pemerintah tentang Irigasi

10 menit

(24)

4) Mampu merancang bahan dan struktur saluran pembuang 5) Harus mampu bersikap cermat dan teliti merancang bentuk penampang, bahan dan struktur saluran pembuang berdasarkan kondisi tanah

merancang bentuk penampang, bahan dan struktur saluran pembuang berdasarkan kondisi tanah dengan cermat dan teliti

4.2 Kapasitas setiap saluran

pembuang dihitung dengan teliti sesuai dengan kriteria perencanaan 1) Dapat menjelaskan cara menghitung kapasitas saluran pembuang berdasarkan kriteria perencanaan 2) Mampu menghitung kapasitas setiap saluran

pembuang pada jaringan irigasi 3) Harus mampu bersikap cermat dan teliti dalam menghitung kapasitas saluran pembuang 4) Harus mampu bersikat taat dan konsisten terhadap penerapan kriteria perencanaan perhitungan kapasitas saluran pembuang

Pada akhir pembelajaran sesi ini, peser- ta mampu menghitung kapasitas setiap saluran pembuang dengan teliti sesuai dengan kriteria perencanaan

1. Ceramah 2. Diskusi

1.Menjelaskan tentang cara menghitung kapasitas saluran pembuang berdasarkan kriteria perencanaan 2. Menjelaskan

cara menghitung kapasitas setiap saluran pembuang pada jaringan irigasi 3. Menjelaskan

cara menghitung kapasitas saluran pembuang dengan cermat dan teliti

a. Pedoman atau peraturan tentang criteria perencanaan saluran dan bangunan irigasi (KP-01 s.d KP-05) & B 01-02

b. SNI terkait c. Peraturan

Pemerintah tentang Irigasi

45 menit

4.3 Dimensi saluran pembuang dihitung dengan cermat

berdasarkan kriteria perencanaan yang telah

Pada akhir pembelajaran sesi ini, peser- ta mampu menghitung dimensi saluran pembuang

1. Ceramah 2. Diskusi

1.Menjelaskan tentang cara menghitung dimensi saluran pembuang berdasarkan kriteria perencanaan

a. Pedoman atau peraturan tentang criteria perencanaan saluran dan bangunan irigasi (KP-01 s.d KP-05) & B

45 menit

Referensi

Dokumen terkait

Karena itu, untuk melakukan pengenalan, nilai vektor input yang mengandung data citra, akan diproses dengan menggunakan langkah yang sama, tetapi pada pengenalan ini tidak

Dengan adanya penelitian ini penulis dapat digunakan sebagai latihan dan penerapan disiplin ilmu yang diperoleh di bangku perkuliahan, serta dapat menambah

Hal tersebut bisa berdampak dengan tidak mempercayai kalau Tuhan itu ada, biasanya orang-orang yang berpikir demikian dikarenakan sudah tidak ada orang lain yang mau membantunya,

selaku ketua Jurusan Teknik Elektro, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan selaku Dosen Pembimbing Utama yang telah begitu sabar membimbing, menasehati, memberi pengarahan

Sintasan (%) benih ikan kerapu lumpur, Epinephelus coioides dengan perlakuan vitamin C dan imunostimulan bakterin setelah uji tantang pada hari ke 30 dan 60

Oleh karena itu pihak organisasi (Bagian Umum dan Kepegawaian, Sekretariat Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi) harus selalu melakukan pembinaan kepada setiap pegawai agar

“Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak Penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi,

Rencana Kerja Pembangunan Desa yang selanjutnya disingkat RKP Desa adalah dokumen perencanaan untuk periode 1 (satu) tahun merupakan penjabaran dari RPJM Desa yang memuat