• Tidak ada hasil yang ditemukan

SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN"

Copied!
64
0
0

Teks penuh

(1)

SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN

(2)

LAPORAN KINERJA

BIRO ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN TAHUN 2014

SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Jakarta, Januari 2015

(3)

Laporan Kinerja Biro Organisasi dan Kepegawaian Tahun 2014 i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat dan hidayah Nya Laporan Kinerja Biro Organisasi dan Kepegawaian Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian Tahun 2014 ini dapat tersusun tepat waktu. Laporan ini disusun sebagai wujud akuntabilitas dan transparansi dari penyelenggaraan pemerintahan yang baik (Good Governance).

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), setiap entitas akuntabilitas kinerja baik pusat maupun daerah diharuskan untuk menyusun Laporan Kinerja dari pelaksanaan kegiatan yang telah dilakukannya dalam satu tahun. Laporan Kinerja merupakan perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan visi misi organisasi dalam mencapai sasaran dan tujuan organisasi yang telah ditetapkan melalui Perjanjian Kinerja.

Biro Organisasi dan Kepegawaian merupakan salah satu unit kerja eselon II di lingkungan Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian. Sebagai unit kerja setingkat eselon II, Biro Organisasi dan Kepegawaian diwajibkan untuk menyusun Laporan Kinerjanya dengan berpedoman pada Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Review atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Laporan Kinerja Biro Organisasi dan Kepegawaian Tahun 2014 disusun dengan bertitik tolak pada Rencana Strategis Tahun 2010 - 2014 dan Penetapan Kinerja Tahun 2014 yang memuat sasaran, kegiatan, indikator kinerja utama, dll. Di dalam Laporan Kinerja yang telah disusun juga terdapat penjabaran Hasil Analisa Capaian Kinerja Per Output Kegiatan Tahun 2014 dan Realisasi Anggaran yang menjadi pertimbangan dalam hal pencapaian efisiensi penggunaan sumber daya.

Akhirnya ucapan terima kasih kami sampaikan kepada seluruh pihak yang selama ini telah berkoordinasi dan bekerjasama dengan kami. Tidak lupa kritik dan saran yang konstruktif sangat kami harapkan demi perbaikan kinerja yang lebih baik lagi. Semoga Allah SWT berkenan memberikan perlindungan dan ridho-Nya atas semua upaya yang kita kerjakan bersama.

Kepala Biro Organisasi dan Kepegawaian Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian ttd

Ir. Winarhadi, MM

NIP. 19550826 198303 1 001

(4)

Laporan Kinerja Biro Organisasi dan Kepegawaian Tahun 2014 ii

RINGKASAN EKSEKUTIF

Pembangunan pertanian yang berorientasi pada sistem dan usaha agribisnis merupakan pembangunan yang sangat kompleks yang melibatkan sub-sub sistem, mulai dari hulu sampai dengan hilir. Sedangkan dilihat dari aspek-aspeknya, pembangunan pertanian juga merupakan pembangunan yang mempunyai cakupan aspek yang luas, mulai dari sumber daya (modal, lahan, sumber daya manusia, teknologi, dsb) sampai dengan sistem administrasi dan manajemen.

Pembangunan pertanian yang saat ini diselenggarakan dilakukan dalam suatu kondisi masyarakat yang lebih kritis dengan tuntutan pelayanan dan perhatian pemerintah yang lebih tinggi, iklim demokratisasi yang mulai berkembang, serta membanjirnya produk-produk pertanian dari luar negeri. Sedangkan dalam sistem pemerintahan nasional juga terjadi perubahan yang cukup mendasar yakni otonomi daerah.

Otonomi daerah dilaksanakan berdasarkan Ketetapan MPR Nomor XV/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Otonomi Daerah, Pengaturan, Pembagian, dan Pemanfaatan Sumber daya Nasional yang Berkeadilan serta Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang kemudian ditindaklanjuti dengan ditetapkannya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah yang baru saja diubah dengan terbitnya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014, dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pusat dan Daerah. Otonomi daerah telah merubah paradigma sentralistis menjadi desentralistis, yang ditandai dengan dilaksanakannya otonomi daerah sebagaimana ditetapkan.

Pelaksanaan otonomi daerah tersebut, telah membawa perubahan yang cukup signifikan dalam tatanan pemerintahan yang disebabkan oleh terjadinya peralihan urusan/kewenangan, yaitu dari Pemerintah Pusat kepada Propinsi atau Kabupaten/Kota, dan Propinsi kepada Kabupaten/Kota.

Pembangunan Pertanian yang modern, tangguh dan efisien dengan orientasi pada sistem agribisnis sebagaimana diuraikan diatas hanya bisa diwujudkan apabila didukung oleh sumber daya manusia (SDM) aparatur pertanian dan sistem administrasi dan manajemen pembangunan pertanian yang efektif dan efisien. Oleh karena itu, pembangunan SDM Aparatur Pertanian dan sistem Administrasi dan Manajemen Pembangunan Pertanian ini sangat diperlukan dan bahkan

(5)

Laporan Kinerja Biro Organisasi dan Kepegawaian Tahun 2014 iii

merupakan bagian yang tak terpisahkan (condition sine quanon) dari pembangunan pertanian itu sendiri (to develop the administration in order to administrate the development efficiency)

Upaya untuk mewujudkan suatu SDM Aparatur Pertanian dan sistem administrasi dan manajemen pembangunan pertanian yang handal secara konsisten terus menerus dilakukan, yang meliputi upaya untuk mewujudkan suatu kelembagaan pertanian yang kokoh dan professional, penyusunan sistem dan prosedur yang efektif dan efisien, dan pengembangan jabatan fungsional Rumpun Ilmu Hayat sebagai bagian dari peningkatan kualitas sumber daya manusia aparatur pertanian yang professional, pengembangan budaya kerja serta pelayanan administrasi kepegawaian yang efektif dan efisien.

Perkembangan lingkungan strategis tersebut diatas baik domestik maupun internasional secara tidak langsung telah menempatkan Biro Organisasi dan Kepegawaian yang secara operasional bertanggung jawab dalam pembangunan sistem administrasi dan manajemen pada kedudukan yang penting dan strategis, khususnya dalam pembentukan kelembagaan yang kokoh dan professional, penyusunan sistem dan prosedur yang dapat menjamin efektifitas dan efisiensi dalam pembangunan pertanian, serta peningkatan profesionalisme SDM aparatur pertanian, yang kesemuanya sangat dibutuhkan dalam mendukung pembangunan sistem dan usaha agribisnis.

Dalam tahun 2014, program kerja Biro Organisasi dan Kepegawaian diletakkan dalam kerangka mendukung pelaksanaan Reformasi Birokrasi di lingkungan Kementerian Pertanian, melalui Penataan Kelembagaan, Ketatalaksanaan, dan Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Aparatur Pertanian.

(6)

Laporan Kinerja Biro Organisasi dan Kepegawaian Tahun 2014 iv

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

RINGKASAN EKSEKUTIF ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Organisasi dan Fungsi ... 1

C. Sumber Daya Manusia ... 2

BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. Rencana Strategis ... 3

1. Visi ... 3

2. Misi ... 4

3. Tujuan ... 4

4. Sasaran Strategis ... 4

5. Cara Pencapaian Tujuan Sasaran ... 5

B. Rencana Kinerja dan Penetapan Kinerja Tahun 2014 ... 7

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA A. Capaian Kinerja Organisasi 1. Penataan Kelembagaan ... 12

2. Pembinaan Jabatan Fungsional, Pelayanan Publik, dan Budaya Kerja ... 15

3. Ketatalaksanaan ... 17

4. Reformasi Birokrasi ... 19

5. Perencanaan, Pengembangan, dan Kesejahteraan Pegawai ... 22

6. Peningkatan Pelayanan Mutasi, Pensiun, dan Pemberhentian Pegawai ... 31

7. Pembinaan SDM Aparatur Pertanian Melalui Organisasi Kedinasan... 34

8. Perencanaan dan Pengelolaan Anggaran ... 36

(7)

Laporan Kinerja Biro Organisasi dan Kepegawaian Tahun 2014 v

9. Kegiatan dan Pembinaan ... 38 B. Realisasi Anggaran ... 41

BAB IV. PENUTUP

Penutup ... 43

LAMPIRAN

1. Struktur Organisasi Biro 2. Rincian Pegawai Biro

3. Penetapan Kinerja Tahun 2014

(8)

Laporan Kinerja Biro Organisasi dan Kepegawaian Tahun 2014 vi

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Ikhtisar Rencana Kinerja Tahun 2014 ... 8

Tabel 2. Matriks Penetapan Kinerja Tahun 2014 ... 9

Tabel 3. Analisa Capaian Kinerja Tahun 2014 ... 11

Tabel 4. Capaian Indikator Penataan Kelembagaan Tahun 2010 – 2014... 15

Tabel 5. Capaian Indikator Pembinaan Jabatan Fungsional, Pelayanan Publik, dan Budaya Kerja Tahun 2010 – 2014 ... 17

Tabel 6. Capaian Indikator Ketatalaksanaan Tahun 2010 – 2014 ... 19

Tabel 7. Capaian Indikator Reformasi Birokrasi Tahun 2010 – 2014 ... 21

Tabel 8. Capaian Indikator Perencanaan, Pengembangan, dan Kesejahteraan Pegawai Tahun 2010 – 2014 ... 30

Tabel 9. Capaian Indikator Peningkatan Pelayanan Mutasi, Pensiun, dan Pemberhentian Pegawai Tahun 2010 – 2014 ... 33

Tabel 10. Capaian Indikator Pembinaan SDM Aparatur Pertanian Melalui Organisasi Kedinasan Tahun 2010 – 2014 ... 36

Tabel 11. Capaian Indikator Perencanaan dan Pengelolaan Anggaran Tahun 2010 – 2014 ... 38

Tabel 12. Capaian Indikator Kegiatan dan Pembinaan Tahun 2010 – 2014 ... 40

Tabel 13. Anggaran dan Realisasi Tahun 2013 – 2014 ... 41

(9)

I

PENDAHULUAN

(10)

Laporan Kinerja Biro Organisasi dan Kepegawaian Tahun 2014 1 Bab I. Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam rangka pembangunan SDM aparatur pertanian di era reformasi birokrasi, Biro Organisasi dan Kepegawaian mempunyai peranan yang penting dan strategis terutama dalam upaya mengembangkan sistem administrasi dan manajemen pembangunan pertanian yang proporsional, profesional, efektif dan efisien, yang merupakan salah satu aspek yang sangat diperlukan dalam good governance pada pelaksanaan pembangunan pertanian pada khususnya.

Sebagai unit kerja yang bertanggung jawab atas pembinaan administrasi dan manajemen di lingkungan Kementerian Pertanian, menempatkan Biro Organisasi dan Kepegawaian pada suatu kedudukan yang spesifik yaitu sebagai in house consultant management di lingkungan Kementerian Pertanian.

Peran dan kedudukan Biro Organisasi dan Kepegawaian menjadi sangat penting dan strategis sejalan dengan diberlakukannya otonomi daerah sebagai pelaksanaan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, yang baru saja disempurnakan kembali dengan Undang-Undang 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, khususnya dalam rangka mengkoordinasikan penyiapan pembagian urusan pemerintah, propinsi dan kabupaten/kota, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria yang sangat diperlukan dalam rangka operasionalisasi urusan pemerintahan yang dilimpahkan kepada Daerah.

Selain itu, saat ini kedudukan Biro Organisasi dan Kepegawaian menjadi semakin penting, sejalan dengan kebijakan reformasi birokrasi sebagaimana telah ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/15/M.PAN/7/2008 tentang Pedoman Umum Reformasi Birokrasi, yang telah dicabut dengan Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi Nasional Tahun 2010-2025, dan Peraturan MENPAN dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2010 tentang Road Map Reformasi Birokrasi Nasional 2010- 2014, yang mengharuskan setiap Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah untuk melaksanakannya. Dalam hal ini, Biro Organisasi dan Kepegawaian berkedudukan sebagai unit kerja yang mengkoordinasikan pelaksanaan reformasi birokrasi pada Kementerian Pertanian.

B. Organisasi dan Fungsi

Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, menyelenggarakan fungsi pembinaan dan penyelenggaraan organisasi dan tatalaksana, kerja sama, dan hubungan masyarakat Kementerian Pertanian. Dalam hal pengorganisasian, ketatalaksanaan dan pengelolaan kepegawaian secara operasional fungsi tersebut merupakan tanggung jawab Biro Organisasi dan Kepegawaian yang berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian

(11)

2 Laporan Kinerja Biro Organisasi dan Kepegawaian Tahun 2014 Bab I. Pendahuluan

tersebut, Biro Organisasi dan Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan pembinaan dan penyempurnaan organisasi dan ketatalaksanaan, perencanaan dan pengembangan pegawai, serta mutasi pegawai.

Untuk melaksanakan tugas tersebut diatas, Biro Organisasi dan Kepegawaian menyelenggarakan fungsi:

a. Koordinasi dan penyempurnaan organisasi, dan pengembangan jabatan fungsional serta pengembangan budaya kerja;

b. Koordinasi dan penyempurnaan tata laksana dan fasilitasi reformasi birokrasi;

c. Pelaksanaan perencanaan dan pengembangan pegawai;

d. Pelaksanaan mutasi pegawai Kementerian Pertanian; dan

e. Pelaksanaan urusan tata usaha Biro Organisasi dan Kepegawaian.

Sedangkan susunan organisasi Biro Organisasi dan Kepegawaian yang secara substantif menyelenggarakan tugas dan fungsi tersebut, berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian seperti pada Lampiran 1.

C. Sumber Daya Manusia

Jumlah pegawai Biro Organisasi dan Kepegawaian Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian per tanggal 31 Desember 2014 berjumlah 238 orang. Dari total jumlah pegawai tersebut terdapat 49 orang pegawai yang dipekerjakan dan 40 orang pegawai yang diperbantukan pada instansi pemerintah lain sehingga total jumlah pegawai yang ada di Biro Organisasi dan Kepegawaian adalah sebanyak 149 orang. Dari total jumlah pegawai tersebut, terdiri dari pegawai golongan II sebanyak 23 orang, golongan III sebanyak 104 orang dan golongan IV sebanyak 22 orang. Jika dilihat dari tingkat pendidikan adalah SD-SLTA sebanyak 32 orang, Diploma sebanyak 22 orang, S1 sebanyak 57 orang, dan S2 sebanyak 38 orang. Jumlah pegawai tersebut tersebar di Bagian Organisasi sebanyak 15 orang, Bagian Tatalaksana dan Reformasi Birokrasi sebanyak 25 orang.

Bagian Perencanaan dan Pengembangan Pegawai sebanyak 32 orang, Bagian Mutasi sebanyak 23 orang, Klinik Pratama sebanyak 43 orang, dan Sekretariat Dewan Pengurus KORPRI sebanyak 11 orang. Secara rinci, sebaran jumlah pegawai di lingkungan Biro Organisasi dan Kepegawaian seperti pada Lampiran 2.

(12)

II

PERENCANAAN KERJA

(13)

Bab II. Perencanaan Kinerja

Laporan Kinerja Biro Organisasi dan Kepegawaian Tahun 2014 3 BAB II PERENCANAAN KINERJA

Akuntabilitas dalam pelaksanaan tugas dan fungsi suatu instansi pada dasarnya diukur dari seberapa besar rencana kinerja yang telah ditetapkan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien dengan tetap berorientasi pada outcome. Oleh karena itu ketersediaan rencana strategis (Renstra) dan penetapan kinerja (perjanjian kinerja) sebagai tolok ukur pengukuran dan penilaian kinerja mutlak adanya.

A. Rencana Strategis

Rencana Strategis merupakan suatu bentuk perencanaan yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 5 tahun. Rencana Strategis Biro Organisasi dan Kepegawaian Tahun 2010 - 2014 ini merupakan pelaksanaan program yang diamanatkan dalam Rencana Strategis Seketariat Jenderal Tahun 2010 – 2014, dengan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada atau mungkin timbul.

Rencana Strategis Biro Organisasi dan Kepegawaian telah disusun dengan memperhatikan Rencana Strategis Sekretariat Jenderal 2010 – 2014 dan juga mempertimbangkan aspek tugas pokok fungsi organisasi berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 61/Permentan/OT.140/-10/2010, Biro Organisasi dan Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan penyelenggaraan organisasi dan tatalaksana, serta pengelolaan kepegawaian.

Dalam melaksanakan tugas tersebut, Biro Organisasi dan Kepegawaian menyelenggarakan fungsi:

1. Koordinasi dan penyempurnaan organisasi, dan pengembangan jabatan fungsional, serta pengembangan budaya kerja;

2. Koordinasi dan penyempurnaan tatalaksana dan fasilitasi reformasi birokrasi;

3. Pelaksanaan perencanaan dan pengembangan pegawai;

4. Pelaksanaan mutasi pegawai Kementerian Pertanian; dan 5. Pelaksanaan urusan ketatausahaan dan kerumahtanggaan.

Dengan memperhatikan tugas dan fungsi tersebut di atas, maka ditetapkanlah visi, misi, tujuan, dan sasaran, sebagai berikut:

1. V I S I

“Menjadi Agen Pembaharu (The Development Agent) dalam mewujudkan kelembagaan, ketatalaksanaan dan sumberdaya manusia aparatur yang profesional, efektif, efisien, dan amanah”.

(14)

4 5

Bab II. Perencanaan Kinerja

4 Laporan Kinerja Biro Organisasi dan Kepegawaian Tahun 2014 2. M I S I

Sesuai visi tersebut di atas, dapat dirumuskan misi Biro Organisasi dan Kepegawaian : a. Mewujudkan kelembagaan birokrasi pertanian dengan visi, misi, tugas pokok dan

fungsi yang jelas, serta sesuai dengan beban tugasnya.

b. Mengupayakan terciptanya tertib administrasi pembangunan pertanian berdasarkan prinsip-prinsip manajemen moderen.

c. Membudayakan pelayanan yang prima kepada stakeholders (pelaku pembangunan pertanian).

d. Mewujudkan sumberdaya manusia aparatur pertanian yang professional, bersih dan berwibawa serta sejahtera.

e. Mengupayakan terciptanya tertib pelayanan administrasi kepegawaian.

3. TUJUAN

Dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsinya, maka tujuan jangka panjang Biro Organisasi dan Kepegawaian :

a. Mewujudkan organisasi birokrasi pertanian (Kementan, UPT Kementan, Dinas/Lembaga Teknis Daerah) yang proporsional.

b. Mewujudkan ketatalaksanaan (sistem, prosedur dan tata kerja) yang dapat mendukung pelaksanaan tugas-tugas umum pemerintahan dan pembangunan pertanian secara efetif dan efisien, tertib dan bebas dari praktek-praktek korupsi, kolusi dan nepotisme, menuju terwujudnya kepemerintahan yang baik (good governance) di bidang pertanian.

c. Meningkatkan mutu pelayanan publik di bidang pertanian (pelayanan prima kepada stakeholders).

d. Meningkatkan kinerja dan akuntabilitas birokrasi pertanian dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.

e. Meningkatkan mutu penyelenggaraan otonomi daerah di bidang pertanian oleh Pemerintah Daerah Propinsi dan Kabupaten/Kota sesuai kewenangannya.

f. Meningkatkan kualitas dan kesejahteraan sumberdaya manusia aparatur pertanian.

g. Meningkatkan kualitas pelayanan administrasi kepegawaian.

4. SASARAN STRATEGIS

Berdasarkan tujuan tersebut diatas, sasaran strategis yang ingin dicapai adalah sebagai berikut :

a. Terwujudnya organisasi birokrasi pertanian dengan visi, misi, tugas dan fungsi yang jelas dan dengan struktur yang proporsional dengan beban tugasnya.

b. Terwujudnya profesionalisme pegawai melalui pengembangan jabatan fungsional.

c. Terwujudnya pelayanan prima dalam penyelenggaraan pelayanan publik pada unit kerja pelayanan publik bidang pertanian, dan budaya kerja.

d. Terwujudnya sistem, prosedur dan tata kerja yang menjamin efektivitas dan efisiensi dalam pelaksanaan tugas dan fungsi, serta reformasi birokrasi.

e. Meningkatnya kualitas perencanaan, pembinaan, pengembangan dan kesejahteraan pegawai.

(15)

Bab II. Perencanaan Kinerja

Laporan Kinerja Biro Organisasi dan Kepegawaian Tahun 2014 5 f. Terwujudnya pelayanan prima dalam bidang administrasi kepegawaian

(pengangkatan, kenaikan pangkat, pemberhentian, pensiun dan mutasi lainnya).

g. Meningkatnya kualitas pembinaan pegawai melalui organisasi kedinasan.

5. CARA PENCAPAIAN TUJUAN DAN SASARAN

Dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, dengan memperhatikan sumberdaya organisasi yang dimiliki Biro Organisasi dan Kepegawaian, dan kondisi lingkungan strategis yang terjadi, telah ditetapkan cara atau strategi pencapaian tujuan dan sasaran yang meliputi penetapan kebijaksanaan, yang kemudian diterjemahkan dalam bentuk program operasional dan kegiatan, yang secara rinci dapat diuraikan sebagai berikut :

a. Kebijakan

Dalam rangka pencapaian visi, misi serta tujuan dan sasaran, maka dengan memperhatikan kondisi sumberdaya yang dimiliki, arah kebijakan yang ditempuh dalam rangka pembinaan aparatur pertanian adalah kebijakan peningkatan kualitas kelembagaan, ketatalaksanaan, SDM aparatur pertanian, dan pelayanan publik serta otonomi daerah bidang pertanian.

b. Strategi

Dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan tersebut di atas, dengan memperhatikan sumberdaya organisasi dan kondisi lingkungan strategis yang terjadi, telah ditetapkan cara (strategi) pencapaian tujuan dan sasaran yang kemudian diterjemahkan dalam bentuk program dan kegiatan.

Strategi yang ditempuh Biro Organisasi dan Kepegawaian dalam jangka waktu 5 (lima) tahun yakni dari tahun 2010 – 2014 sebagai berikut :

1) Stream lining organisasi melalui penajaman visi, misi, tugas pokok dan fungsi guna memperoleh bentuk organisasi birokrasi yang profesional sesuai dengan beban tugasnya.

2) Penyempurnaan ketatalaksanaan (sistem, prosedur dan tata kerja) agar tercapai koordinasi dan sinkronisasi yang setepat-tepatnya antar unit kerja lingkup Kementan dan dengan instansi terkait.

3) Peningkatan profesionalisme sumberdaya manusia aparatur pertanian melalui pengembangan jabatan fungsional dan penyelenggaraan pendidikan dan latihan.

4) Meletakkan landasan yang kokoh bagi terselenggaranya otonomi daerah di bidang pertanian secara efektif dan efisien.

5) Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi yang mutakhir dalam penyelenggaraan administrasi dan manajemen pembangunan pertanian.

6) Penyelenggaraan pengurusan administrasi kepegawaian secara lebih terkoordinasi antara instansi terkait (pelayanan satu atap).

(16)

6 5

Bab II. Perencanaan Kinerja

6 Laporan Kinerja Biro Organisasi dan Kepegawaian Tahun 2014 c. Kegiatan

Sesuai dengan kebijakan reformasi perencanaan dan anggaran, khususnya terkait dengan pengukuran kinerja unit kerja, capaian program dalam bentuk outcome menjadi tanggung jawab Kementerian dan Unit Kerja Eselon I, sedangkan pada tingkatan unit kerja eselon II dan Unit Kerja Mandiri bertanggung jawab pada capaian kegiatan dalam bentuk output. Sehubungan dengan itu kegiatan- kegiatan Biro Organisasi dan Kepegawaian dilakukan untuk mencapai kinerja program Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian, yaitu Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Pertanian.

Mengacu pada program Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian tersebut di atas, nama kegiatan Biro Organisasi dan Kepegawaian adalah Peningkatan Kualitas Kelembagaan, Ketatalaksanaan dan Kepegawaian.

d. Indikator Kinerja Utama (IKU)

Salah satu upaya untuk memperkuat akuntabilitas dalam kerangka penerapan tata pemerintahan yang baik di Kementerian Pertanian adalah telah dikeluarkan peraturan Menteri Pertanian RI tentang Indikator Kinerja Utama di Lingkungan

Kementerian Pertanian Tahun 2010 – 2014. Berdasarkan aturan tersebut Biro Organisasi dan Kepegawaian memiliki Indikator Kinerja Utama sebagai

berikut;

1. Jumlah dokumen penataan kelembagaan yang dihasilkan

2. Jumlah laporan pembinaan jabatan fungsional, pelayanan publik, dan budaya kerja

3. Jumlah dokumen ketatalaksanaan dan reformasi birokrasi yang dilaksanakan

4. Jumlah dokumen perencanaan, pengembangan, dan mutasi pegawai yang dihasilkan

Indikator Kinerja Utama disusun sebagai intrumen yang digunakan dalam mengukur keberhasilan pencapaian tujuan dan sasaran strategis organisasi serta pelaksanaan kegiatan. Selain itu, Hasil pengukuran Indikator Kinerja Utama ini akan menjadi salah satu bahan dalam usaha perbaikan kinerja kedepan dan peningkatan akuntabilitas kinerja organisasi. Indikator Kinerja Utama selanjutnya dijabarkan kedalam output kegiatan strategis dan output kegiatan fasilitasi yang dimiliki oleh Biro Organisasi dan Kepegawian, penjabarannya adalah sebagai berikut;

 Output Strategis

1. Jumlah dokumen penataan kelembagaan yang dihasilkan;

- Penataan Kelembagaan sebanyak 4 Dokumen/ Laporan

2. Jumlah laporan pembinaan jabatan fungsional, pelayanan publik, dan budaya kerja;

- Pembinaan Jabatan Fungsional, Pelayanan Publik dan Budaya Kerja sebanyak 6 Dokumen/ Laporan

3. Jumlah dokumen ketatalaksanaan dan reformasi birokrasi yang dilaksanakan;

- Ketatalaksanaan sebanyak 4 Dokumen/ Laporan

(17)

Bab II. Perencanaan Kinerja

Laporan Kinerja Biro Organisasi dan Kepegawaian Tahun 2014 7 - Reformasi Birokrasi sebanyak 4 Dokumen/ Laporan

4. Jumlah dokumen perencanaan, pengembangan, dan mutasi pegawai yang dihasilkan;

- Perencanaan, Pengembangan, dan Kesejahteraan Pegawai sebanyak 19 Dokumen/ Laporan

- Peningkatan Pelayanan Mutasi, Pensiun, dan Pemberhentian Pegawai sebanyak 9 Dokumen/ Laporan

- Pembinaan SDM Aparatur Pertanian Melalui Organisasi Kedinasan sebanyak 2 Dokumen/ Laporan

 Output Fasilitasi

- Jumlah laporan perencanaan, ketatausahaan, dan kerumahtanggaan;

- Perencanaan dan Pengelolaan Anggaran sebanyak 5 Dokumen/ Laporan - Kegiatan dan Pembinaan sebanyak 6 Dokumen/ Laporan

B. Rencana Kinerja dan Penetapan Kinerja Tahun 2014

Kontruksi Rencana Kinerja Strategis di atas selanjutnya dijabarkan secara lebih fokus dalam Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Biro Organisasi dan Kepegawaian. Rencana Kinerja Tahunan merupakan sebuah rencana pencapaian kinerja yang akan direalisasikan dalam satu tahun anggaran. Sedangkan Penetapan Kinerja merupakan Kontrak Kinerja antara kepala satuan kerja dengan atasannya langsung dalam satu tahun anggaran. Penetapan Kinerja disusun berdasarkan Rencana Kinerja Tahunan yang telah dilakukan evaluasi skala prioritas berdasarkan ketersediaan anggaran. Penetapan kinerja juga akan menjadi dasar dalam menyusun laporan kinerja dengan memperhatikan seluruh hasil analisis capaian kinerja yang diukur secara komprehensif. Rencana dan Penetapan Kinerja Biro Organisasi dan Kepegawaian pada tahun 2014 dapat diuraikan seperti pada tabel di bawah ini.

Sasaran Strategis Indikator Kinerja (Output Kegiatan) Target A. Terwujudnya organisasi

birokrasi pertanian dengan visi, misi, tugas, dan fungsi yang jelas dan dengan struktur yang proporsional dengan beban tugasnya

Penataan Kelembagaan

Output : Jumlah dokumen/ laporan dibidang penataan kelembagaan

Kementerian Pertanian baik kantor pusat maupun daerah (UPT) serta hasil koordinasi dan evaluasi

pelaksanaan kegiatan tahun berjalan

4 Dokumen/

Laporan

B. Terwujudnya profesionalisme pegawai melalui

pengembangan jabatan fungsional

Pembinaan Jabatan Fungsional Output : Jumlah dokumen/ laporan

pembinaan, koordinasi dan evaluasi jabatan fungsional rumpun ilmu hayat pertanian

3 Dokumen/

Laporan

(18)

8 5

Bab II. Perencanaan Kinerja

8 Laporan Kinerja Biro Organisasi dan Kepegawaian Tahun 2014 C. Terwujudnya pelayanan prima

dalam penyelenggaraan pelayanan publik dan budaya kerja

Pembinaan Pelayanan Publik dan Budaya Kerja

Output : Jumlah dokumen/ laporan

pembinaan, koordinasi dan evaluasi pelayanan publik dan budaya kerja lingkup Kementerian Pertanian

3 Dokumen/

Laporan

D. Terwujudnya sistem,

prosedur, dan tata kerja yang menjamin efektivitas dan efisiensi dalam pelaksanaan tugas dan fungsi, serta reformasi birokrasi

Ketatalaksanaan dan Reformasi Birokrasi Output : Jumlah dokumen/ laporan

pembinaan, kordinasi, dan pemantauan di bidang

ketatalaksanaan dan Reformasi Birokrasi

8 Dokumen/

Laporan

E. Meningkatnya kualitas perencanaan, pembinaan, pengembangan, dan kesejahteraan pegawai

Perencanaan, Pengembangan, dan Kesejahteraan Pegawai

Output : Jumlah dokumen/ laporan

perencanaan, pengembangan, dan kesejahteraan pegawai di

Kementerian Pertanian

19 Dokumen/

Laporan

F. Terwujudnya pelayanan prima dalam bidang administrasi kepegawaian

Peningkatan Pelayanan Mutasi, Pensiun, dan Pemberhentian Pegawai

Output : Jumlah dokumen/ laporan peningkatan pelayanan mutasi, pensiun, dan pemberhentian pegawai Kementerian Pertanian

9 Dokumen/

Laporan

G. Meningkatnya kualitas pembinaan pegawai melalui organisasi kedinasan

Pembinaan SDM Aparatur Pertanian Melalui Organisasi Kedinasan

Output : Jumlah dokumen/ laporan pembinaan, koordinasi, dan pemantauan SDM aparatur pertanian melalui organisasi kedinasan

1 Dokumen/

Laporan

H. Fasilitasi di bidang

perencanaan, ketatausahaan, dan kerumahtanggaan

Perencanaan dan Pengelolaan Anggaran Output : Jumlah dokumen/ laporan

perencanaan dan pengelolaan anggaran biro

Kegiatan dan Pembinaan

Output : Jumlah dokumen/ laporan pelaksanaan kegiatan dan pembinaan lingkup biro

5 Dokumen/

Laporan

6 Dokumen/

Laporan

Tabel 1. Ikhtisar Rencana Kinerja Tahun 2014

(19)

Bab II. Perencanaan Kinerja

Laporan Kinerja Biro Organisasi dan Kepegawaian Tahun 2014 9

SASARAN STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA

TARGET

1 2 3

Penataan kelembagaan, pelayanan administrasi perencanaan serta pengembangan pegawai dan mutasi

Jumlah dokumen/ laporan penataan kelembagaan yang dihasilkan

- Penataan Kelembagaan

Jumlah dokumen/ laporan pembinaan jabatan fungsional, pelayanan publik, dan budaya kerja

- Pembinaan Jabatan Fungsional, Pelayanan Publik, dan Budaya Kerja

Jumlah dokumen/ laporan ketatalaksanaan dan reformasi birokrasi yang dilaksanakan

1. Ketatalaksanaan 2. Reformasi Birokrasi

Jumlah dokumen/ laporan perencanaan,

pengembangan, dan mutasi pegawai yang dihasilkan 1. Perencanaan, Pengembangan, dan Kesejahteraan

Pegawai

2. Peningkatan Pelayanan Mutasi, Pensiun, dan Pemberhentian Pegawai

3. Pembinaan SDM Aparatur Pertanian Melalui Organisasi Kedinasan

Jumlah dokumen/ laporan perencanaan, ketatausahaan, dan kerumahtanggaan yang dihasilkan

1. Perenanaan dan Pengelolaan Anggaran 2. Kegiatan dan Pembinaan

4 Dokumen/

Laporan

6 Dokumen/

Laporan

4 Dokumen/

Laporan 4 Dokumen/

Laporan

19 Dokumen/

Laporan 9 Dokumen/

Laporan 2 Dokumen/

Laporan

5 Dokumen/

Laporan 6 Dokumen/

Laporan

Kegiatan Anggaran

Penataan Kualitas Kelembagaan, Ketatalaksanaan Rp. 18.274.869.000,- Dan Kepegawaian

Tabel 2. Matriks Penetapan Kinerja Tahun 2014

(20)

III

AKUNTABILITAS KINERJA

(21)

Bab III. Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Biro Organisasi dan Kepegawaian Tahun 2014 10 BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. Capaian Kinerja Organisasi

Beberapa kegiatan tahun 2014 pada dasarnya merupakan kelanjutan dari kegiatan – kegiatan tahun 2013 dengan fokus kegiatan Penyusunan dan Pembinaan Instrumen Prestasi Kerja PNS, Koordinasi dan Peningkatan Pelayanan Prima di Bidang Kepegawaian, dan Pelaksanaan Fasilitasi Kegiatan dalam rangka agenda Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian. Selain itu, telah dilaksanakan juga beberapa kegiatan sebagai tindak lanjut dari terbitnya peraturan – peraturan baru atau peraturan perubahan yang berkaitan dengan Organisasi, Tatalaksana, dan Kepegawaian pada tahun sebelumnya.

Gambaran capaian kinerja Biro Organisasi dan Kepegawaian dapat diketahui dari hasil analisa capaian kinerja yaitu dengan cara membandingkan antara target kinerja dengan capaian kinerja tahun berjalan, capaian kinerja tahun sebelumnya, capaian kinerja jangka menengah, dan analisis lainnya. Analisa capaian kinerja tahun 2014 dapat diuraikan pada tabel di bawah ini :

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

Kinerja

Realisasi Kinerja

% OUTPUT STRATEGIS

Penataan kelembagaan, pelayanan administrasi perencanaan serta pengembangan pegawai dan mutasi

Penataan Kelembagaan

Output : Jumlah dokumen/ laporan dibidang penataan

kelembagaan Kementerian Pertanian baik kantor pusat maupun daerah (UPT) serta hasil koordinasi dan

evaluasi pelaksanaan kegiatan tahun berjalan

4 Dokumen/

Laporan

4 Dokumen/

Laporan

100

Pembinaan Jabatan Fungsional, Pelayanan Publik dan Budaya Kerja Output : Jumlah dokumen/ laporan

pembinaan, koordinasi dan evaluasi jabatan fungsional, pelayanan publik, dan budaya kerja

6 Dokumen/

Laporan

7 Dokumen/

Laporan

116

Ketatalaksanaan

Output : Jumlah dokumen/ laporan pembinaan, kordinasi, dan pemantauan di bidang ketatalaksanaan

4 Dokumen/

Laporan

4 Dokumen/

Laporan

100

(22)

Bab III. Akuntabilitas Kinerja

11 Laporan Kinerja Biro Organisasi dan Kepegawaian Tahun 2014 Reformasi Birokrasi

Output : Jumlah dokumen/ laporan pembinaan, kordinasi, dan pemantauan di bidang Reformasi Birokrasi

4 Dokumen/

Laporan

5 Dokumen/

Laporan

125

Perencanaan, Pengembangan, dan Kesejahteraan Pegawai

Output : Jumlah dokumen/ laporan perencanaan,

pengembangan, dan kesejahteraan pegawai di Kementerian Pertanian

19 Dokumen/

Laporan

20 Dokumen/

Laporan

105

Peningkatan Pelayanan Mutasi, Pensiun, dan Pemberhentian Pegawai

Output : Jumlah dokumen/ laporan peningkatan pelayanan mutasi, pensiun, dan pemberhentian pegawai Kementerian Pertanian

9 Dokumen/

Laporan

9 Dokumen/

Laporan

100

Pembinaan SDM Aparatur Pertanian Melalui Organisasi Kedinasan Output : Jumlah dokumen/ laporan

pembinaan, koordinasi, dan pemantauan SDM aparatur pertanian melalui organisasi kedinasan

2 Dokumen/

Laporan

2 Dokumen/

Laporan

100

OUTPUT FASILITASI Perencanaan dan Pengelolaan

Anggaran

Output : Jumlah dokumen/ laporan perencanaan dan

pengelolaan anggaran biro Kegiatan dan Pembinaan

Output : Jumlah dokumen/ laporan pelaksanaan kegiatan dan pembinaan lingkup biro

5 Dokumen/

Laporan

6 Dokumen/

Laporan

5 Dokumen/

Laporan

6 Dokumen/

Laporan

100

100

Tabel 3. Analisa Capaian Kinerja Tahun 2014

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa target kinerja dari indikator output kegiatan Biro Organisasi dan Kepegawaian dapat tercapai sesuai dengan yang telah ditetapkan. Bahkan pada tahun ini terdapat 3 (Tiga) indikator output yang memiliki realisasi kinerja di atas 100%.

Rincian penjelasan dari analisa capaian kinerja masing-masing indikator output kegiatan dapat dijabarkan sebagai berikut;

(23)

Bab III. Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Biro Organisasi dan Kepegawaian Tahun 2014 12 1. Penataan Kelembagaan

Penataan Kelembagaan merupakan salah satu wujud pelaksanaan agenda Reformasi Birokrasi di Kementerian Pertanian. Penataan struktur organisasi Kementerian Pertanian telah dilaksanakan sejak tahun 2010 hingga saat ini yang mengacu kepada azas efisiensi yang berkeadilan dengan menciptakan organisasi yang tepat fungsi dan tepat ukuran (right sizing).

Target kinerja penataan kelembagaan pada tahun 2014 adalah sebanyak 4 Dokumen/

Laporan. Dari target kinerja yang telah ditetapkan seluruhnya dapat terealisasi atau 100%

tercapai. Rincian dari Capaian Kinerja Penataan Kelembagaan adalah sebagai berikut;

1) Laporan Penataan Kelembagaan Kementerian Pertanian

Dalam proses penataan organisasi Kementan terjadi perubahan-perubahan kebijakan.

Sehubungan dengan hasil pertemuan antara Menteri Pertanian dengan Menteri PAN &

RB pada tanggal 11 Nopember 2014 disepakati bahwa dalam rangka pencapaian swasembada padi, jagung, kedelai, daging dan gula menuju kedaulatan pangan diperlukan akselerasi program terutama rehabilitasi jaringan irigasi dan kegiatan- kegiatan pendukungnya secara cepat, tepat, efektif-efisien tanpa ada stagnasi kerja.

Oleh karenanya Menteri Pertanian melalui surat Nomor 285/OT.210/M/11/2014 tanggal 28 Nopember 2014 mengusulkan kepada Menteri PAN & RB bahwa organisasi Kementerian Pertanian tidak berubah sampai dengan tahun 2017.

2) Dokumen Rincian Tugas Pekerjaan (RTP) Unit Kerja Eselon IV lingkup Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian yang telah ditetapkan melalui peraturan Menteri Pertanian pada tanggal 27 Januari 2014, yaitu:

 Permentan Nomor: 10/Permentan/OT.140/1/2014 tentang Rincian Tugas Pekerjaan Unit Kerja Eselon IV Pada Balai Besar Penelitian Dan Pengembangan Bioteknologi Dan Sumber Daya Genetik Pertanian;

 Permentan Nomor: 11/Permentan/OT.140/1/2014 tentang Rincian Tugas Pekerjaan Unit Kerja Eselon IV Pada Balai Besar Penelitian Tanaman Padi;

 Permentan Nomor: 12/Permentan/Ot.140/1/2014 tentang Rincian Tugas Pekerjaan Unit Kerja Eselon IV Pada Balai Besar Penelitian Dan Pengembangan Pascapanen Pertanian;

 Permentan Nomor: 13/Permentan/OT.140/1/2014 tentang Rincian Tugas Pekerjaan Unit Kerja Eselon IV Pada Balai Besar Pengkajian Dan Pengembangan Teknologi Pertanian;

 Permentan Nomor: 14/Permentan/OT.140/1/2014 tentang Rincian Tugas Pekerjaan Unit Kerja Eselon IV Pada Balai Besar Penelitian Veteriner;

 Permentan Nomor: 15/Permentan/OT.140/1/2014 tentang Rincian Tugas Pekerjaan Unit Kerja Eselon IV Pada Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian;

 Permentan Nomor: 16/Permentan/OT.140/1/2014 tentang Rincian Tugas Pekerjaan Unit Kerja Eselon IV Pada Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Lahan Pertanian;

 Permentan Nomor: 17/Permentan/OT.140/1/2014 tentang Rincian Tugas Pekerjaan Unit Kerja Eselon IV Pada Balai Pengkajian Teknologi Pertanian;

 Permentan Nomor: 18/Permentan/OT.140/1/2014 tentang Rincian Tugas Pekerjaan Unit Kerja Eselon IV Pada Balai Penelitian Tanaman Sayuran;

(24)

Bab III. Akuntabilitas Kinerja

13 Laporan Kinerja Biro Organisasi dan Kepegawaian Tahun 2014

 Permentan Nomor: 19/Permentan/OT.140/1/2014 tentang Rincian Tugas Pekerjaan Unit Kerja Eselon IV Pada Balai Penelitian Agroklimat dan Hidrologi;

 Permentan Nomor: 20/Permentan/OT.140/1/2014 tentang Rincian Tugas Pekerjaan Unit Kerja Eselon IV Pada Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi;

 Permentan Nomor: 21/Permentan/OT.140/1/2014 tentang Rincian Tugas Pekerjaan Unit Kerja Eselon IV Pada Balai Penelitian Tanaman Serealia;

 Permentan Nomor: 22/Permentan/OT.140/1/2014 tentang Rincian Tugas Pekerjaan Unit Kerja Eselon IV Pada Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa;

 Permentan Nomor: 23/Permentan/OT.140/1/2014 tentang Rincian Tugas Pekerjaan Unit Kerja Eselon IV Pada Balai Penelitian Tanah;

 Permentan Nomor: 24/Permentan/OT.140/1/2014 tentang Rincian Tugas Pekerjaan Unit Kerja Eselon IV Pada Balai Penelitian Lingkungan Pertanian;

 Permentan Nomor: 25/Permentan/OT.140/1/2014 tentang Rincian Tugas Pekerjaan Unit Kerja Eselon IV Pada Balai Penelitian Ternak;

 Permentan Nomor: 26/Permentan/OT.140/1/2014 Tentang Rincian Tugas Pekerjaan Unit Kerja Eselon IV Pada Balai Pengelola Alih Teknologi Pertanian;

 Permentan Nomor: 27/Permentan/OT.140/1/2014 tentang Rincian Tugas Pekerjaan Unit Kerja Eselon IV Pada Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika;

 Permentan Nomor: 28/Permentan/OT.140/1/2014 tentang Rincian Tugas Pekerjaan Unit Kerja Eselon IV Pada Balai Penelitian Tanaman Hias;

 Permentan Nomor: 29/Permentan/OT.140/1/2014 tentang Rincian Tugas Pekerjaan Unit Kerja Eselon IV Pada Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika.

3) Dokumen Rincian Tugas Pekerjaan (RTP) Unit Kerja Eselon IV lingkup Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan yang telah ditetapkan melalui peraturan Menteri Pertanian pada 17 April 2014, yaitu:

 Permentan Nomor: 52/Permentan/OT.140/4/2014 tentang Rincian Tugas Pekerjaan Unit Kerja Eselon IV Pusat Veteriner Farma;

 Permentan Nomor: 53/Permentan/OT.140/4/2014 tentang Rincian Tugas sPekerjaan Unit Kerja Eselon IV Balai Besar Inseminasi Buatan;

 Permentan Nomor: 54/Permentan/OT.140/4/2014 tentang Rincian Tugas Pekerjaan Unit Kerja Eselon IV Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan;

 Permentan Nomor: 55/Permentan/OT.140/4/2014 tentang Rincian Tugas Pekerjaan Unit Kerja Eselon IV Balai Besar Veteriner;

 Permentan Nomor: 56/Permentan/OT.140/4/2014 tentang Rincian Tugas Pekerjaan Unit Kerja Eselon IV Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak Baturraden;

 Permentan Nomor: 57/Permentan/OT.140/4/2014 tentang Rincian Tugas Pekerjaan Unit Kerja Eselon IV Balai Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak Denpasar;

 Permentan Nomor: 58/Permentan/OT.140/4/2014 tentang Rincian Tugas Pekerjaan Unit Kerja Eselon IV Balai Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak;

 Permentan Nomor: 59/Permentan/OT.140/4/2014 tentang Rincian Tugas Pekerjaan Unit Kerja Eselon IV Balai Embrio Ternak;

 Permentan Nomor: 60/Permentan/OT.140/4/2014 tentang Rincian Tugas Pekerjaan Unit Kerja Eselon IV Balai Inseminasi Buatan;

(25)

Bab III. Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Biro Organisasi dan Kepegawaian Tahun 2014 14

 Permentan Nomor: 61/Permentan/OT.140/4/2014 tentang Rincian Tugas Pekerjaan Unit Kerja Eselon IV Balai Pengujian Mutu dan Sertifikasi Pakan;

 Permentan Nomor: 62/Permentan/OT.140/4/2014 tentang Rincian Tugas Pekerjaan Unit Kerja Eselon IV Balai Pengujian Mutu dan Sertifikasi Produk Hewan;

 Permentan Nomor: 63/Permentan/OT.140/4/2014 tentang Rincian Tugas Pekerjaan Unit Kerja Eselon IV Balai Veteriner.

4) Dokumen Rincian Tugas Pekerjaan (RTP) Unit Kerja Eselon IV lingkup Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian yang telah ditetapkan melalui peraturan Menteri Pertanian pada 27 Juni 2014, yaitu:

 Permentan No. 80/Permentan/OT.140/6/2014 tentang Rincian Tugas Pekerjaan Unit Kerja Eselon IV Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian;

 Permentan No. 81/Permentan/OT.140/6/2014 tentang Rincian Tugas Pekerjaan Unit Kerja Eselon IV Balai Besar Pelatihan Pertanian Lembang;

 Permentan No. 82/Permentan/OT.140/6/2014 tentang Rincian Tugas Pekerjaan Unit Kerja Eselon IV Balai Besar Pelatihan Peternakan Kupang;

 Permentan No. 83/Permentan/OT.140/6/2014 tentang Rincian Tugas Pekerjaan Unit Kerja Eselon IV Balai Besar Pelatihan Pertanian Ketindan;

 Permentan No. 84/Permentan/OT.140/6/2014 tentang Rincian Tugas Pekerjaan Unit Kerja Eselon IV Balai Besar Pelatihan Pertanian Binuang;

 Permentan No. 85/Permentan/OT.140/6/2014 tentang Rincian Tugas Pekerjaan Unit Kerja Eselon IV Balai Besar Pelatihan Peternakan Batu;

 Permentan No. 86/Permentan/OT.140/6/2014 tentang Rincian Tugas Pekerjaan Unit Kerja Eselon IV Balai Besar Pelatihan Pertanian Batangkaluku;

 Permentan No. 87/Permentan/OT.140/6/2014 tentang Rincian Tugas Pekerjaan Unit Kerja Eselon IV Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara;

 Permentan No. 88/Permentan/OT.140/6/2014 tentang Rincian Tugas Pekerjaan Unit Kerja Eselon IV Balai Pelatihan Pertanian Jambi;

 Permentan No. 89/Permentan/OT.140/6/2014 tentang Rincian Tugas Pekerjaan Unit Kerja Eselon IV Balai Pelatihan Pertanian Lampung;

 Permentan No. 90/Permentan/OT.140/6/2014 tentang Rincian Tugas Pekerjaan Unit Kerja Eselon IV Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan Negeri;

 Permentan No. 91/Permentan/OT.140/6/2014 tentang Rincian Tugas Pekerjaan Unit Kerja Eselon IV Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Malang;

 Permentan No. 92/Permentan/OT.140/6/2014 tentang Rincian Tugas Pekerjaan Unit Kerja Eselon IV Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Bogor;

 Permentan No. 93/Permentan/OT.140/6/2014 tentang Rincian Tugas Pekerjaan Unit Kerja Eselon IV Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Medan;

 Permentan No. 94/Permentan/OT.140/6/2014 tentang Rincian Tugas Pekerjaan Unit Kerja Eselon IV Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Manokwari;

 Permentan No. 95/Permentan/OT.140/6/2014 tentang Rincian Tugas Pekerjaan Unit Kerja Eselon IV Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Gowa;

 Permentan No. 96/Permentan/OT.140/6/2014 tentang Rincian Tugas Pekerjaan Unit Kerja Eselon IV Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Magelang.

(26)

Bab III. Akuntabilitas Kinerja

15 Laporan Kinerja Biro Organisasi dan Kepegawaian Tahun 2014

Hasil capaian kinerja indikator output Penataan Kelembagaan pada tahun 2014 jika dibandingkan dengan capaian kinerja tahun sebelumnya (2013) menunjukkan bahwa capaian indikator ini TETAP atau tercapai seluruhnya sesuai dengan target kinerja (100%).

Adapun Rincian Capaian Indikator Kinerja Penataan Kelembagaan selama periode tahun 2010 – 2014 dapat dilihat pada tabel dibawah ini;

Tahun Target Realisasi %

2010 4 Dokumen/ Laporan 4 Dokumen/ Laporan 100 2011 4 Dokumen/ Laporan 4 Dokumen/ Laporan 100 2012 4 Dokumen/ Laporan 4 Dokumen/ Laporan 100 2013 4 Dokumen/ Laporan 4 Dokumen/ Laporan 100 2014 4 Dokumen/ Laporan 4 Dokumen/ Laporan 100 Tabel 4. Capaian Indikator Penataan Kelembagaan Tahun 2010 - 2014

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui, bahwa target kinerja dari output Penataan Kelembagaan Tahun 2010 – 2014 tercapai, sehingga dari keterangan di atas dapat diartikan juga bahwa pelaksanaan kegiatan Penataan Kelembagaan telah berjalan dengan “BAIK”.

Terdapat beberapa kegiatan yang menjadi pendukung keberhasilan dalam pencapaian indikator kinerja Penataan Kelembagaan, antara lain;

1) Forum Koordinasi Unit Pelaksana Teknis Lingkup Kementerian Pertanian; Kegiatan ini diadakan setiap tahun dan dihadiri oleh para kepala/wakil dari UPT dan staf yang membidangi Ortala dari eselon I lingkup Kementerian Pertanian.

2) Peningkatan Efektifitas Kelembagaan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Bidang Pertanian; Kegiatan ini merupakan koordinasi pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang pertanian antara pemerintah pusat dan daerah.

Indikator kinerja output Penataan Kelembagaan pada Tahun 2014 memiliki PAGU anggaran sebesar Rp 776.724.000,-. Dari total anggaran yang tersedia, hingga 31 Desember 2014 terealisasi sebesar Rp 622.181.300,- atau 80.10%. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat Efisiensi Anggaran sebesar Rp 154.542.700,- atau 10.90%.

2. Pembinaan Jabatan Fungsional, Pelayanan Publik, dan Budaya Kerja

Pembinaan Jabatan Fungsional, Pelayanan Publik, dan Budaya Kerja merupakan output kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka peningkatan profesionalisme pegawai, pengukuran kualitas kerja pegawai dan mewujudkan organisasi pemerintah yang transparan serta berorientasi pada pelayanan. Target kinerja output kegiatan Pembinaan Jabatan Fungsional, Pelayanan Publik, dan Budaya Kerja Tahun 2014 adalah sebanyak 6 Dokumen/

Laporan. Dari target kinerja yang telah ditetapkan dapat terealisasi sebanyak 7 Dokumen/

Laporan atau sebesar 116%. Rincian dari Capaian Kinerja Indikator Kinerja Pembinaan Jabatan Fungsional, Pelayanan Publik, dan Budaya Kerja adalah sebagai berikut;

(27)

Bab III. Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Biro Organisasi dan Kepegawaian Tahun 2014 16 1) Dokumen Penetapan Jabatan Fungsional Analis Ketahanan Pangan Melalui Peraturan

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 38 Tahun 2014

2) Dokumen Penetapan Tunjangan Jabatan Fungsional Analis Pasar Hasil Pertanian (APHP) Melalui Peraturan Presiden Nomor 6 Tahun 2014

3) Dokumen Penetapan Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Pemeriksa Perlindungan Varietas Tanaman dan Angka Kreditnya Melalui Peraturan Bersama Menteri Pertanian Nomor 35 Tahun 2014 dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 4 Tahun 2014

4) Dokumen Penetapan Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional, yaitu;

- Peraturan Menteri Pertanian Nomor 71 Tahun 2014 tentang Penetapan Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Pemeriksa Perlindungan Varietas Tanaman dan Angka kreditnya

- Peraturan Menteri Pertanian Nomor 119 Tahun 2014 tentang Penetapan Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Pengawas Mutu Pakan dan Angka Kreditnya

5) Dokumen Penetapan Pedoman Uji Kompetensi Jabatan Fungsional, yaitu;

- Peraturan Menteri Pertanian Nomor 132 Tahun 2014 tentang Pedoman Uji Kompetensi Jabatan Fungsional Medik Veteriner

- Peraturan Menteri Pertanian Nomor 133 Tahun 2014 tentang Pedoman Uji Kompetensi Jabatan Fungsional Paramedik Veteriner

6) Laporan Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik Bidang Pertanian

Bentuk pembinaan pelayanan publik yang telah dilakukan adalah Penilaian pada Unit Kerja Pelayanan Publik (UKPP) berprestasi di lingkungan Kementerian Pertanian. Proses penilaian telah dilakukan dengan mengacu Peraturan MENPAN dan Reformasi Birokrasi No. 38 tahun 2012 tentang Pedoman Penilaian Kinerja Unit Pelayanan Publik dan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 47/Permentan/KP.450/7/2012 tentang Pedoman Penilaian dan Pemberian Penghargaan Abdibaktitani Bagi Unit Kerja Pelayanan Publik Berprestasi di Bidang Pertanian. Hasil penilaian ditetapkan dengan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 1183/ Kpts/KP.450/11/2014 tentang Pemberian Penghargaan Abdibaktitani Kepada Unit Kerja Pelayanan Publik Berprestasi di Bidang Pertanian Tahun 2014.

7) Laporan Peningkatan Kualitas Budaya Kerja Kementerian Pertanian

Hasil pengukuran Indeks Penerapan Nilai Budaya Kerja Kementerian Pertanian Tahun 2014 dengan jumlah responden sebanyak 89.87 % dengan perolehan nilai sebesar 3.281 dengan nilai konversi budaya kerja sebesar 82.03, mendapat predikat SANGAT BAIK.

Dari 5 (lima) butir indikator, nilai tertinggi adalah disiplin sebesar 3.401 dengan konversi 85.03, sedangkan nilai terendah adalah komitmen sebesar 3.213 dengan nilai konversi 80.33.

(28)

Bab III. Akuntabilitas Kinerja

17 Laporan Kinerja Biro Organisasi dan Kepegawaian Tahun 2014

Hasil capaian kinerja indikator output Pembinaan Jabatan Fungsional, Pelayanan Publik, dan Budaya Kerja pada tahun 2014 jika dibandingkan dengan capaian kinerja pada tahun 2013 menunjukkan bahwa terdapat kenaikan capaian kinerja sebesar 16% pada indikator kinerja ini.

Adapun Rincian Capaian Indikator Kinerja Pembinaan Jabatan Fungsional, Pelayanan Publik, dan Budaya Kerja Tahun 2010 – 2014 dapat dilihat pada tabel dibawah ini;

Tahun Target Realisasi %

2010 6 Dokumen/ Laporan 6 Dokumen/ Laporan 100 2011 6 Dokumen/ Laporan 6 Dokumen/ Laporan 100 2012 6 Dokumen/ Laporan 6 Dokumen/ Laporan 100 2013 6 Dokumen/ Laporan 6 Dokumen/ Laporan 100 2014 6 Dokumen/ Laporan 7 Dokumen/ Laporan 116

Tabel 5. Capaian Indikator Pembinaan Jabatan Fungsional, Pelayanan Publik, dan Budaya Kerja Tahun 2010 - 2014

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa target kinerja tahun 2010 – 2014 tercapai, sehingga dari keterangan di atas dapat disimpulkan juga bahwa pelaksanaan kegiatan Pembinaan Jabatan Fungsional, Pelayanan Publik, dan Budaya Kerja telah berjalan dengan

“BAIK”.

Terdapat beberapa kegiatan yang menjadi pendukung keberhasilan dalam pencapaian indikator kinerja Pembinaan Jabatan Fungsional, Pelayanan Publik, dan Budaya Kerja, antara lain;

1) Sosialisasi Peraturan Jabatan Fungsional Rumpun Ilmu Hayat Pertanian 2) Forum Koordinasi Sekretariat Tim Penilai Jabatan Fungsional RIHP 3) Ekspose Hasil Penilaian Unit Kerja Pelayanan Publik Bidang Pertanian

4) Ekspose Hasil Pengukuran Indeks Penerapan Nilai Budaya Kerja (IPNBK) Kementerian Pertanian

Indikator kinerja output Pembinaan Jabatan Fungsional, Pelayanan Publik, dan Budaya Kerja pada Tahun 2014 memiliki PAGU anggaran sebesar Rp 1.311.485.000,-. Dari total anggaran yang tersedia, hingga 31 Desember 2014 terealisasi sebesar Rp 1.251.660.767,- atau 95.44%.

Hal ini menunjukkan bahwa terdapat Efisiensi Anggaran sebesar Rp 59.824.233,- atau 4.56%.

3. Ketatalaksanaan

Indikator Kinerja ini merupakan pelaksanaan kegiatan dibidang fasilitasi, koordinasi dan evaluasi dibidang Ketatalaksanaan di lingkungan Kementerian Pertanian. Target kinerja output kegiatan Ketatalaksanaan pada tahun 2014 adalah sebanyak 4 Dokumen/ Laporan.

Dari target kinerja yang telah ditetapkan, seluruhnya dapat terealisasi atau 100%. Rincian dari Capaian Kinerja Indikator Output Ketatalaksanaan Tahun 2014 adalah sebagai berikut;

Gambar

Tabel 1. Ikhtisar Rencana Kinerja Tahun 2014
Tabel 3. Analisa Capaian Kinerja Tahun 2014
Tabel 5. Capaian Indikator Pembinaan Jabatan Fungsional, Pelayanan Publik, dan Budaya Kerja                               Tahun 2010 - 2014
Tabel 8. Capaian Indikator Perencanaan, Pengembangan, dan Kesejahteraan Pegawai                                       Tahun 2010 - 2014
+4

Referensi

Dokumen terkait

Dilihat dari capaian diatas, kegiatan Biro Hukum yang mendukung Indikator Nilai AKIP Kementerian Pertanian cukup baik. Dengan tercapainya realisasi pengelolaan administrasi dan

Indikator Kinerja yang terdapat pada Perjanjian Kinerja Pusat Kerjasama Luar Negeri sebagai berikut: (1) Jumlah Nota Kesepakatan Bidang Pertanian dalam Kerangka

Indikator Kinerja yang terdapat pada Perjanjian Kinerja Pusat Kerjasama Luar Negeri sebagai berikut: (1) Jumlah Nota Kesepakatan Bidang Pertanian dalam Kerangka

Sasaran Strategis dari Biro Perencanaan, dengan membuat Dokumen Perencanaan, Kebijakan, Anggaran, Pemantauan dan Evaluasi, serta Pelaporan Kementerian Pertanian

Arsip Dinamis yang dapat disediakan sebagai alat bukti yang sah, dan target penyelesaiannya 95% dari hasil laporan Triwulan IV, terdapat Selama Tahun 2014 Unit

Berdasarkan hasil analisa capaian kinerja output kegiatan Biro Organisasi dan Kepegawaian tahun 2015, dapat disimpulkan bahwa seluruh target kinerja Dokumen Perjanjian Kinerja

Menindaklanjuti Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 7 Tahun 2010 tentang Pelayanan Publik, Kementerian Pertanian setelah melalui proses pembahasan

Hingga triwulan I kemajuan pelaksanaan kegiatan mencapai 30%. Pada triwulan I ini dilakukan persiapan dokumen-dokumen AKIP seperti: Renstra Kementan 2015-2019, PK