• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KINERJA BIRO ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN TAHUN 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN KINERJA BIRO ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN TAHUN 2015"

Copied!
77
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

LAPORAN KINERJA

BIRO ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN TAHUN 2015

SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Jakarta, Januari 2016

(3)

i Laporan Kinerja Biro Organisasi dan Kepegawaian Tahun 2015

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat dan hidayah Nya Laporan Kinerja Biro Organisasi dan Kepegawaian Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian Tahun 2015 ini dapat tersusun tepat waktu. Laporan ini disusun sebagai wujud akuntabilitas dan transparansi dari penyelenggaraan pemerintahan yang baik (Good Governance).

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), setiap entitas akuntabilitas kinerja baik pusat maupun daerah diharuskan untuk menyusun Laporan Kinerja dari pelaksanaan kegiatan yang telah dilakukannya dalam satu tahun. Laporan Kinerja merupakan perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan visi misi organisasi dalam mencapai sasaran dan tujuan organisasi yang telah ditetapkan melalui Perjanjian Kinerja.

Biro Organisasi dan Kepegawaian merupakan salah satu unit kerja eselon II di lingkungan Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian. Sebagai unit kerja setingkat eselon II, Biro Organisasi dan Kepegawaian diwajibkan untuk menyusun Laporan Kinerjanya dengan berpedoman pada Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Review atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Laporan Kinerja Biro Organisasi dan Kepegawaian Tahun 2015 disusun dengan bertitik tolak pada Rencana Strategis Tahun 2015 - 2019 dan Perjanjian Kinerja Tahun 2015 yang memuat sasaran, kegiatan, indikator kinerja utama, dll. Di dalam Laporan Kinerja yang telah disusun juga terdapat penjabaran Hasil Analisa Capaian Kinerja Per Indikator Kegiatan Tahun 2015 dan Realisasi Anggaran yang menjadi pertimbangan dalam hal pencapaian penggunaan sumber daya.

Akhirnya ucapan terima kasih kami sampaikan kepada seluruh pihak yang selama ini telah berkoordinasi dan bekerjasama dengan kami. Tidak lupa kritik dan saran yang konstruktif sangat kami harapkan demi perbaikan kinerja yang lebih baik lagi. Semoga Allah SWT berkenan memberikan perlindungan dan ridho-Nya atas semua upaya yang kita kerjakan bersama.

Plt. Kepala Biro Organisasi dan Kepegawaian Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian ttd

Kasdi Subagyono

(4)

iii Laporan Kinerja Biro Organisasi dan Kepegawaian Tahun 2015

RINGKASAN EKSEKUTIF

Pembangunan pertanian yang berorientasi pada sistem dan usaha agribisnis merupakan pembangunan yang sangat kompleks yang melibatkan sub-sub sistem, mulai dari hulu sampai dengan hilir. Sedangkan dilihat dari aspek-aspeknya, pembangunan pertanian juga merupakan pembangunan yang mempunyai cakupan aspek yang luas, mulai dari sumber daya (modal, lahan, sumber daya manusia, teknologi, dsb) sampai dengan sistem administrasi dan manajemen.

Pembangunan pertanian yang saat ini diselenggarakan dilakukan dalam suatu kondisi masyarakat yang lebih kritis dengan tuntutan pelayanan dan perhatian pemerintah yang lebih tinggi, iklim demokratisasi yang mulai berkembang, serta membanjirnya produk-produk pertanian dari luar negeri. Sedangkan dalam sistem pemerintahan nasional juga terjadi perubahan yang cukup mendasar yakni otonomi daerah.

Otonomi daerah dilaksanakan berdasarkan Ketetapan MPR Nomor XV/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Otonomi Daerah, Pengaturan, Pembagian, dan Pemanfaatan Sumber daya Nasional yang Berkeadilan serta Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang kemudian ditindaklanjuti dengan ditetapkannya Undang- Undang Nomor 32 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah yang baru saja diubah dengan terbitnya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014, dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pusat dan Daerah. Otonomi daerah telah merubah paradigma sentralistis menjadi desentralistis, yang ditandai dengan dilaksanakannya otonomi daerah sebagaimana ditetapkan.

Pelaksanaan otonomi daerah tersebut, telah membawa perubahan yang cukup signifikan dalam tatanan pemerintahan yang disebabkan oleh terjadinya peralihan urusan/kewenangan, yaitu dari Pemerintah Pusat kepada Propinsi atau Kabupaten/Kota, dan Propinsi kepada Kabupaten/Kota.

Pembangunan Pertanian yang modern, tangguh dan efisien dengan orientasi pada sistem agribisnis sebagaimana diuraikan diatas hanya bisa diwujudkan apabila didukung oleh sumber daya manusia (SDM) aparatur pertanian dan sistem administrasi dan manajemen pembangunan pertanian yang efektif dan efisien. Oleh karena itu, pembangunan SDM Aparatur Pertanian dan sistem Administrasi dan Manajemen Pembangunan Pertanian ini sangat diperlukan dan bahkan

ii

(5)

v Laporan Kinerja Biro Organisasi dan Kepegawaian Tahun 2015

merupakan bagian yang tak terpisahkan (condition sine quanon) dari pembangunan pertanian itu sendiri (to develop the administration in order to administrate the development efficiency)

Upaya untuk mewujudkan suatu SDM Aparatur Pertanian dan sistem administrasi dan manajemen pembangunan pertanian yang handal secara konsisten terus menerus dilakukan, yang meliputi upaya untuk mewujudkan suatu kelembagaan pertanian yang kokoh dan professional, penyusunan sistem dan prosedur yang efektif dan efisien, dan pengembangan jabatan fungsional Rumpun Ilmu Hayat sebagai bagian dari peningkatan kualitas sumber daya manusia aparatur pertanian yang professional, pengembangan budaya kerja serta pelayanan administrasi kepegawaian yang efektif dan efisien.

Perkembangan lingkungan strategis tersebut diatas baik domestik maupun internasional secara tidak langsung telah menempatkan Biro Organisasi dan Kepegawaian yang secara operasional bertanggung jawab dalam pembangunan sistem administrasi dan manajemen pada kedudukan yang penting dan strategis, khususnya dalam pembentukan kelembagaan yang kokoh dan professional, penyusunan sistem dan prosedur yang dapat menjamin efektifitas dan efisiensi dalam pembangunan pertanian, serta peningkatan profesionalisme SDM aparatur pertanian, yang kesemuanya sangat dibutuhkan dalam mendukung pembangunan sistem dan usaha agribisnis.

Dalam tahun 2015, program kerja Biro Organisasi dan Kepegawaian diletakkan dalam kerangka mendukung pelaksanaan Reformasi Birokrasi di lingkungan Kementerian Pertanian, melalui Penataan Kelembagaan, Ketatalaksanaan, dan Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Aparatur Pertanian.

iii

(6)

vii Laporan Kinerja Biro Organisasi dan Kepegawaian Tahun 2015

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

RINGKASAN EKSEKUTIF ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1

B. Organisasi dan Fungsi ... 1

C. Sumber Daya Manusia ... 2

BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. Rencana Strategis ... 3

1. Visi ... 3

2. Misi ... 4

3. Tujuan ... 4

4. Sasaran Strategis ... 4

5. Cara Pencapaian Tujuan Sasaran ... 5

B. Rencana Kinerja dan Penetapan Kinerja Tahun 2014 ... 7

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA A. Capaian Kinerja Organisasi... 10

1. Penataan Kelembagaan ... 12

2. Pembinaan Jabatan Fungsional, Pelayanan Publik, dan Budaya Kerja ... 13

3. Penataan Ketatalaksanaan ... 16

4. Reformasi Birokrasi ... 18

5. Perencanaan, Pengembangan, dan Kesejahteraan Pegawai ... 20

6. Peningkatan Pelayanan Mutasi, Pensiun, dan Pemberhentian Pegawai ... 39

7. Pembinaan SDM Aparatur Pertanian Melalui Organisasi Kedinasan ... 42

8. Perencanaan dan Pengelolaan Anggaran ... 45 iv

(7)

ix Laporan Kinerja Biro Organisasi dan Kepegawaian Tahun 2015

9. Kegiatan dan Pembinaan ... 47 B. Realisasi Anggaran ... 50

BAB IV. PENUTUP

Penutup ... 52

LAMPIRAN

1. Perjanjian Kinerja Tahun 2015 2. Struktur Organisasi Biro

3. Sebaran Pegawai Per 31 Desember 2015

v

(8)

xi Laporan Kinerja Biro Organisasi dan Kepegawaian Tahun 2015

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Ikhtisar Rencana Kinerja Tahun 2015 ... 8

Tabel 2. Matriks Penetapan Kinerja Tahun 2015... 9

Tabel 3. Analisa Capaian Kinerja Tahun 2015 ... 10

Tabel 4. Capaian Indikator Penataan Kelembagaan Tahun 2010 – 2014 & 2015 ... 13

Tabel 5. Capaian Indikator Pembinaan Jabatan Fungsional, Pelayanan Publik, dan Budaya Kerja Tahun 2010 – 2014 & 2015 ... 15

Tabel 6. Capaian Indikator Ketatalaksanaan Tahun 2010 – 2014 & 2015 ... 17

Tabel 7. Capaian Indikator Reformasi Birokrasi Tahun 2010 – 2014 & 2015 ... 19

Tabel 8. Rekapitulasi Jabatan Struktural Kementerian Pertanian ... 21

Tabel 9. Sandingan Unit Kerja Eselon I Kementerian Pertanian ... 21

Tabel 10. Rekapitulasi Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Kementerian Pertanian Tahun 2014 ... 22

Tabel 11. Rekapitulasi Sasaran Kerja Pegawai Kementerian Pertanian Tahun 2015 ... 23

Tabel 12. Rekapitulasi Kartu Identitas PNS yang Terbit Selama Tahun 2015 ... 24

Tabel 13. Rekapitulasi Pembuatan KPE Tahun 2015 ... 24

Tabel 14. Rekapitulasi Penyampaian LHKPN Kementerian Pertanian ... 25

Tabel 15. Rekapitulasi kelulusan Ujian Dinas Tk.I pada bulan Februari 2015 per Eselon I ... 26

Tabel 16. Rekapitulasi kelulusan Ujian Kenaikan Pangkat Penyesuaian Ijazah pada bulan Februari 2015 per Eselon I ... 26

Tabel 17. Rekapitulasi kelulusan Ujian Dinas Tk.I pada bulan Juni 2015 per Eselon I ... 27

Tabel 18. Rekapitusali kelulusan Ujian Kenaikan Pangkat Penyesuaian Ijazah pada bulan Juni 2015 per Eselon I ... 27

Tabel 19. Rekapitulasi Pelanggaran Disiplin Pegawai Lingkup Kementerian Pertanian ... 28

Tabel 20. Rekapitulasi Usulan Tanda Kehormatan dan Penghargaan Menteri Pertanian.... 29

Tabel 21. Rekapitulasi Tanda Kehormatan Satyalancana Karya Satya tahun 2015... 29

Tabel 22. Rekapitulasi Layanan Kesehatan Klinik Pratama Kementan... 37

Tabel 23. Capaian Indikator Perencanaan, Pengembangan, dan Kesejahteraan Pegawai Tahun 2010 – 2014 & 2015 ... 38

Tabel 24. Rekapitulasi SK Pegawai Baru ... 40

vi

(9)

xiii Laporan Kinerja Biro Organisasi dan Kepegawaian Tahun 2015

Tabel 25. Capaian Indikator Peningkatan Pelayanan Mutasi, Pensiun, dan

Pemberhentian Pegawai Tahun 2010 – 2014 & 2015... 42 Tabel 26. Capaian Indikator Pembinaan SDM Aparatur Pertanian Melalui Organisasi

Kedinasan Tahun 2010 – 2014 & 2015 ... 45 Tabel 27. Capaian Indikator Perencanaan dan Pengelolaan Anggaran Tahun 2010 – 2014

& 2015 ... 47 Tabel 28. Capaian Indikator Kegiatan dan Pembinaan Tahun 2010 – 2014 & 2015 ... 50 Tabel 29. Anggaran dan Realisasi Tahun 2014 dan 2015 ... 51

vii

(10)

I

PENDAHULUAN

(11)

1 Laporan Kinerja Biro Organisasi dan Kepegawaian Tahun 2015

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam rangka pembangunan SDM aparatur pertanian di era reformasi birokrasi, Biro Organisasi dan Kepegawaian mempunyai peranan yang penting dan strategis terutama dalam upaya mengembangkan sistem administrasi dan manajemen pembangunan pertanian yang proporsional, profesional, efektif dan efisien, yang merupakan salah satu aspek yang sangat diperlukan dalam good governance pada pelaksanaan pembangunan pertanian pada khususnya.

Sebagai unit kerja yang bertanggung jawab atas pembinaan administrasi dan manajemen di lingkungan Kementerian Pertanian, menempatkan Biro Organisasi dan Kepegawaian pada suatu kedudukan yang spesifik yaitu sebagai in house consultant management di lingkungan Kementerian Pertanian.

Peran dan kedudukan Biro Organisasi dan Kepegawaian menjadi sangat penting dan strategis sejalan dengan diberlakukannya otonomi daerah sebagai pelaksanaan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, yang baru saja disempurnakan kembali dengan Undang-Undang 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, khususnya dalam rangka mengkoordinasikan penyiapan pembagian urusan pemerintah, propinsi dan kabupaten/kota, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria yang sangat diperlukan dalam rangka operasionalisasi urusan pemerintahan yang dilimpahkan kepada Daerah.

Selain itu, saat ini kedudukan Biro Organisasi dan Kepegawaian menjadi semakin penting, sejalan dengan kebijakan reformasi birokrasi sebagaimana telah ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/15/M.PAN/7/2008 tentang Pedoman Umum Reformasi Birokrasi, yang telah dicabut dengan Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi Nasional Tahun 2010-2025, dan Peraturan MENPAN dan Reformasi Birokrasi Nomor 11 Tahun 2015 tentang Road Map Reformasi Birokrasi Nasional 2015- 2019, yang mengharuskan setiap Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah untuk melaksanakannya. Dalam hal ini, Biro Organisasi dan Kepegawaian berkedudukan sebagai unit kerja yang mengkoordinasikan pelaksanaan reformasi birokrasi pada Kementerian Pertanian.

B. Organisasi dan Fungsi

Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, menyelenggarakan fungsi pembinaan dan penyelenggaraan organisasi dan tatalaksana, kerja sama, dan hubungan masyarakat Kementerian Pertanian. Dalam hal pengorganisasian, ketatalaksanaan dan pengelolaan kepegawaian secara operasional fungsi tersebut merupakan tanggung jawab Biro Organisasi dan Kepegawaian yang berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian BAB I : PENDAHULUAN

(12)

Laporan Kinerja Biro Organisasi dan Kepegawaian Tahun 2015 2

II

PERENCANAAN KINERJA

tersebut, Biro Organisasi dan Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan pembinaan dan penyempurnaan organisasi dan ketatalaksanaan, perencanaan dan pengembangan pegawai, serta mutasi pegawai.

Untuk melaksanakan tugas tersebut diatas, Biro Organisasi dan Kepegawaian menyelenggarakan fungsi:

a. Koordinasi dan penyempurnaan organisasi, dan pengembangan jabatan fungsional serta pengembangan budaya kerja;

b. Koordinasi dan penyempurnaan tata laksana dan fasilitasi reformasi birokrasi;

c. Pelaksanaan perencanaan dan pengembangan pegawai;

d. Pelaksanaan mutasi pegawai Kementerian Pertanian; dan

e. Pelaksanaan urusan tata usaha Biro Organisasi dan Kepegawaian.

Sedangkan susunan organisasi Biro Organisasi dan Kepegawaian yang secara substantif menyelenggarakan tugas dan fungsi tersebut, berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian seperti pada Lampiran 1.

C. Sumber Daya Manusia

Jumlah pegawai Biro Organisasi dan Kepegawaian Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian per tanggal 31 Desember 2015 berjumlah 247 orang. Dari total jumlah pegawai tersebut terdapat 49 orang pegawai yang dipekerjakan dan 39 orang pegawai yang diperbantukan pada instansi pemerintah lain sehingga total jumlah pegawai yang ada di Biro Organisasi dan Kepegawaian adalah sebanyak 159 orang. Dari total jumlah pegawai tersebut, terdiri dari pegawai golongan II sebanyak 27 orang, golongan III sebanyak 111 orang dan golongan IV sebanyak 21 orang. Jika dilihat dari tingkat pendidikan adalah SD-SLTA sebanyak 25 orang, Diploma sebanyak 30 orang, S1 sebanyak 63 orang, dan S2 sebanyak 41 orang. Jumlah pegawai tersebut tersebar di Bagian Organisasi sebanyak 15 orang, Bagian Tatalaksana dan Reformasi Birokrasi sebanyak 26 orang.

Bagian Perencanaan dan Pengembangan Pegawai sebanyak 34 orang, Bagian Mutasi sebanyak 23 orang, Klinik Pratama sebanyak 50 orang, dan Sekretariat Dewan Pengurus KORPRI sebanyak 11 orang. Secara rinci, sebaran jumlah pegawai di lingkungan Biro Organisasi dan Kepegawaian seperti pada Lampiran 2.

BAB I :

PENDAHULUAN

(13)

II

PERENCANAAN KINERJA

tersebut, Biro Organisasi dan Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan pembinaan dan penyempurnaan organisasi dan ketatalaksanaan, perencanaan dan pengembangan pegawai, serta mutasi pegawai.

Untuk melaksanakan tugas tersebut diatas, Biro Organisasi dan Kepegawaian menyelenggarakan fungsi:

a. Koordinasi dan penyempurnaan organisasi, dan pengembangan jabatan fungsional serta pengembangan budaya kerja;

b. Koordinasi dan penyempurnaan tata laksana dan fasilitasi reformasi birokrasi;

c. Pelaksanaan perencanaan dan pengembangan pegawai;

d. Pelaksanaan mutasi pegawai Kementerian Pertanian; dan

e. Pelaksanaan urusan tata usaha Biro Organisasi dan Kepegawaian.

Sedangkan susunan organisasi Biro Organisasi dan Kepegawaian yang secara substantif menyelenggarakan tugas dan fungsi tersebut, berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian seperti pada Lampiran 1.

C. Sumber Daya Manusia

Jumlah pegawai Biro Organisasi dan Kepegawaian Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian per tanggal 31 Desember 2015 berjumlah 247 orang. Dari total jumlah pegawai tersebut terdapat 49 orang pegawai yang dipekerjakan dan 39 orang pegawai yang diperbantukan pada instansi pemerintah lain sehingga total jumlah pegawai yang ada di Biro Organisasi dan Kepegawaian adalah sebanyak 159 orang. Dari total jumlah pegawai tersebut, terdiri dari pegawai golongan II sebanyak 27 orang, golongan III sebanyak 111 orang dan golongan IV sebanyak 21 orang. Jika dilihat dari tingkat pendidikan adalah SD-SLTA sebanyak 25 orang, Diploma sebanyak 30 orang, S1 sebanyak 63 orang, dan S2 sebanyak 41 orang. Jumlah pegawai tersebut tersebar di Bagian Organisasi sebanyak 15 orang, Bagian Tatalaksana dan Reformasi Birokrasi sebanyak 26 orang.

Bagian Perencanaan dan Pengembangan Pegawai sebanyak 34 orang, Bagian Mutasi sebanyak 23 orang, Klinik Pratama sebanyak 50 orang, dan Sekretariat Dewan Pengurus KORPRI sebanyak 11 orang. Secara rinci, sebaran jumlah pegawai di lingkungan Biro Organisasi dan Kepegawaian seperti pada Lampiran 2.

(14)

3 Laporan Kinerja Biro Organisasi dan Kepegawaian Tahun 2015

BAB II PERENCANAAN KINERJA

Akuntabilitas dalam pelaksanaan tugas dan fungsi suatu instansi pada dasarnya diukur dari seberapa besar rencana kinerja yang telah ditetapkan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien dengan tetap berorientasi pada outcome. Oleh karena itu ketersediaan rencana strategis (Renstra) dan penetapan kinerja (perjanjian kinerja) sebagai tolok ukur pengukuran dan penilaian kinerja mutlak adanya.

A. Rencana Strategis

Rencana Strategis merupakan suatu bentuk perencanaan yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 5 tahun. Rencana Strategis Biro Organisasi dan Kepegawaian Tahun 2015 - 2019 ini merupakan pelaksanaan program yang diamanatkan dalam Rencana Strategis Seketariat Jenderal Tahun 2015 – 2019, dengan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada atau mungkin timbul.

Rencana Strategis Biro Organisasi dan Kepegawaian telah disusun dengan memperhatikan Rencana Strategis Sekretariat Jenderal 2015 – 2019 dan juga mempertimbangkan aspek tugas pokok fungsi organisasi berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 61/Permentan/OT.140/10/2010, Biro Organisasi dan Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan penyelenggaraan organisasi dan tatalaksana, serta pengelolaan kepegawaian.

Dalam melaksanakan tugas tersebut, Biro Organisasi dan Kepegawaian menyelenggarakan fungsi:

1. Koordinasi dan penyempurnaan organisasi, dan pengembangan jabatan fungsional, serta pengembangan budaya kerja;

2. Koordinasi dan penyempurnaan tatalaksana dan fasilitasi reformasi birokrasi;

3. Pelaksanaan perencanaan dan pengembangan pegawai;

4. Pelaksanaan mutasi pegawai Kementerian Pertanian; dan 5. Pelaksanaan urusan ketatausahaan dan kerumahtanggaan.

Dengan memperhatikan tugas dan fungsi tersebut di atas, maka ditetapkanlah visi, misi, tujuan, dan sasaran, sebagai berikut:

1. V I S I

“Menjadi agen perubahan (agent of change) dalam memperkuat kelembagaan dan ketatalaksanaan yang efektif dan efisien serta meningkatkan profesionalisme dan kompetensi SDM aparatur pertanian”.

BAB II : PERENCANAAN KINERJA

(15)

Laporan Kinerja Biro Organisasi dan Kepegawaian Tahun 2015 4

5. CARA PENCAPAIAN TUJUAN DAN SASARAN

Dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, dengan memperhatikan sumberdaya organisasi yang dimiliki Biro Organisasi dan Kepegawaian, dan kondisi lingkungan strategis yang terjadi, telah ditetapkan cara atau strategi pencapaian tujuan dan sasaran yang meliputi penetapan kebijaksanaan, yang kemudian diterjemahkan dalam bentuk program operasional dan kegiatan, yang secara rinci dapat diuraikan sebagai berikut :

a. Kebijakan

Dalam rangka pencapaian visi, misi serta tujuan dan sasaran, maka dengan memperhatikan kondisi sumberdaya yang dimiliki, arah kebijakan yang ditempuh dalam rangka pembinaan aparatur pertanian adalah kebijakan peningkatan kualitas kelembagaan, ketatalaksanaan, Pelayanan Publik, dan SDM aparatur pertanian.

b. Strategi

Dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan tersebut di atas, dengan memperhatikan sumberdaya organisasi dan kondisi lingkungan strategis yang terjadi, telah ditetapkan cara (strategi) pencapaian tujuan dan sasaran yang kemudian diterjemahkan dalam bentuk program dan kegiatan.

Strategi yang ditempuh Biro Organisasi dan Kepegawaian dalam jangka waktu 5 (lima) tahun yakni dari tahun 2015 – 2019 sebagai berikut :

1) Stream lining organisasi melalui penajaman visi, misi, tugas pokok dan fungsi guna memperoleh bentuk organisasi birokrasi yang profesional sesuai dengan beban tugasnya.

2) Penyempurnaan ketatalaksanaan (sistem, prosedur dan tata kerja) agar tercapai koordinasi dan sinkronisasi yang setepat-tepatnya antar unit kerja lingkup Kementan dan dengan instansi terkait.

3) Peningkatan profesionalisme sumberdaya manusia aparatur pertanian melalui pengembangan jabatan fungsional dan penyelenggaraan pendidikan dan latihan.

4) Meletakkan landasan yang kokoh bagi terselenggaranya otonomi daerah di bidang pertanian secara efektif dan efisien.

5) Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi yang mutakhir dalam penyelenggaraan administrasi dan manajemen pembangunan pertanian.

6) Penyelenggaraan pengurusan administrasi kepegawaian secara lebih terkoordinasi antara instansi terkait (pelayanan satu atap).

c. Kegiatan

Sesuai dengan kebijakan reformasi perencanaan dan anggaran, khususnya terkait dengan pengukuran kinerja unit kerja, capaian program dalam bentuk outcome menjadi tanggung jawab Kementerian dan Unit Kerja Eselon I, sedangkan pada tingkatan unit kerja eselon II dan Unit Kerja Mandiri bertanggung jawab pada 2. M I S I

Sesuai visi tersebut di atas, dapat dirumuskan misi Biro Organisasi dan Kepegawaian : a. Memperkuat kelembagaan pertanian yang memiliki tugas pokok dan fungsi yang

jelas serta sesuai dengan beban tugasnya.

b. Memperkuat ketatalaksanaan yang efektif dan efisien dalam penyelenggaraan pemerintah.

c. Meningkatkan kualitas penerapan budaya pelayanan prima kepada seluruh stakeholders.

d. Meningkatkan kualitas profesionalisme dan kinerja sumber daya manusia aparatur pertanian.

3. TUJUAN

Dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsinya, maka tujuan jangka panjang Biro Organisasi dan Kepegawaian :

a. Memperkuat kelembagaan bidang pertanian (Pusat dan Daerah) yang tepat ukuran dan fungsi.

b. Memperkuat ketatalaksanaan birokrasi pertanian (sistem, prosedur dan tata hubungan kerja) yang lebih efektif dan efisien.

c. Meningkatkan kualitas pelayanan publik di bidang pertanian (pelayanan prima kepada stakeholders).

d. Meningkatkan profesionalisme dan kinerja SDM aparatur pertanian yang lebih baik.

e. Meningkatkan pelayanan administrasi dan kesejahteraan pegawai.

f. Melaksanakan fasilitasi di bidang perencanaan, ketatausahaan, dan kerumahtanggaan dalam pencapaian output strategis biro.

4. SASARAN STRATEGIS

Berdasarkan tujuan tersebut diatas, sasaran strategis yang ingin dicapai adalah sebagai berikut :

a. Meningkatnya organisasi birokrasi pertanian (pusat dan daerah) dengan tugas pokok dan fungsi yang jelas dan tidak tumpang tindih serta struktur organisasi yang sesuai dengan beban tugasnya.

b. Meningkatnya sistem, prosedur, dan tata hubungan kerja yang menjamin efektivitas dan efisiensi dalam pelaksanaan penyelenggaraan pemerintah.

c. Terwujudnya budaya kerja aparatur pertanian sesuai dengan nilai-nilai yang ada serta penerapan pelayanan prima kepada seluruh stakeholder bidang pertanian.

d. Terwujudnya profesionalisme dan kinerja pegawai yang baik melalui penerapan sistem manajemen ASN; perencanaan, pengembangan karir, dan kinerja pegawai.

e. Meningkatnya pembinaan, layanan administrasi, dan kesejahteraan pegawai.

f. Melakukan fasilitasi di bidang perencanaan, ketatausahaan, dan kerumahtanggaan dalam pencapaian output strategis biro.

BAB II :

PERENCANAAN KINERJA

(16)

5 Laporan Kinerja Biro Organisasi dan Kepegawaian Tahun 2015

5. CARA PENCAPAIAN TUJUAN DAN SASARAN

Dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, dengan memperhatikan sumberdaya organisasi yang dimiliki Biro Organisasi dan Kepegawaian, dan kondisi lingkungan strategis yang terjadi, telah ditetapkan cara atau strategi pencapaian tujuan dan sasaran yang meliputi penetapan kebijaksanaan, yang kemudian diterjemahkan dalam bentuk program operasional dan kegiatan, yang secara rinci dapat diuraikan sebagai berikut :

a. Kebijakan

Dalam rangka pencapaian visi, misi serta tujuan dan sasaran, maka dengan memperhatikan kondisi sumberdaya yang dimiliki, arah kebijakan yang ditempuh dalam rangka pembinaan aparatur pertanian adalah kebijakan peningkatan kualitas kelembagaan, ketatalaksanaan, Pelayanan Publik, dan SDM aparatur pertanian.

b. Strategi

Dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan tersebut di atas, dengan memperhatikan sumberdaya organisasi dan kondisi lingkungan strategis yang terjadi, telah ditetapkan cara (strategi) pencapaian tujuan dan sasaran yang kemudian diterjemahkan dalam bentuk program dan kegiatan.

Strategi yang ditempuh Biro Organisasi dan Kepegawaian dalam jangka waktu 5 (lima) tahun yakni dari tahun 2015 – 2019 sebagai berikut :

1) Stream lining organisasi melalui penajaman visi, misi, tugas pokok dan fungsi guna memperoleh bentuk organisasi birokrasi yang profesional sesuai dengan beban tugasnya.

2) Penyempurnaan ketatalaksanaan (sistem, prosedur dan tata kerja) agar tercapai koordinasi dan sinkronisasi yang setepat-tepatnya antar unit kerja lingkup Kementan dan dengan instansi terkait.

3) Peningkatan profesionalisme sumberdaya manusia aparatur pertanian melalui pengembangan jabatan fungsional dan penyelenggaraan pendidikan dan latihan.

4) Meletakkan landasan yang kokoh bagi terselenggaranya otonomi daerah di bidang pertanian secara efektif dan efisien.

5) Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi yang mutakhir dalam penyelenggaraan administrasi dan manajemen pembangunan pertanian.

6) Penyelenggaraan pengurusan administrasi kepegawaian secara lebih terkoordinasi antara instansi terkait (pelayanan satu atap).

c. Kegiatan

Sesuai dengan kebijakan reformasi perencanaan dan anggaran, khususnya terkait dengan pengukuran kinerja unit kerja, capaian program dalam bentuk outcome menjadi tanggung jawab Kementerian dan Unit Kerja Eselon I, sedangkan pada tingkatan unit kerja eselon II dan Unit Kerja Mandiri bertanggung jawab pada 2. M I S I

Sesuai visi tersebut di atas, dapat dirumuskan misi Biro Organisasi dan Kepegawaian : a. Memperkuat kelembagaan pertanian yang memiliki tugas pokok dan fungsi yang

jelas serta sesuai dengan beban tugasnya.

b. Memperkuat ketatalaksanaan yang efektif dan efisien dalam penyelenggaraan pemerintah.

c. Meningkatkan kualitas penerapan budaya pelayanan prima kepada seluruh stakeholders.

d. Meningkatkan kualitas profesionalisme dan kinerja sumber daya manusia aparatur pertanian.

3. TUJUAN

Dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsinya, maka tujuan jangka panjang Biro Organisasi dan Kepegawaian :

a. Memperkuat kelembagaan bidang pertanian (Pusat dan Daerah) yang tepat ukuran dan fungsi.

b. Memperkuat ketatalaksanaan birokrasi pertanian (sistem, prosedur dan tata hubungan kerja) yang lebih efektif dan efisien.

c. Meningkatkan kualitas pelayanan publik di bidang pertanian (pelayanan prima kepada stakeholders).

d. Meningkatkan profesionalisme dan kinerja SDM aparatur pertanian yang lebih baik.

e. Meningkatkan pelayanan administrasi dan kesejahteraan pegawai.

f. Melaksanakan fasilitasi di bidang perencanaan, ketatausahaan, dan kerumahtanggaan dalam pencapaian output strategis biro.

4. SASARAN STRATEGIS

Berdasarkan tujuan tersebut diatas, sasaran strategis yang ingin dicapai adalah sebagai berikut :

a. Meningkatnya organisasi birokrasi pertanian (pusat dan daerah) dengan tugas pokok dan fungsi yang jelas dan tidak tumpang tindih serta struktur organisasi yang sesuai dengan beban tugasnya.

b. Meningkatnya sistem, prosedur, dan tata hubungan kerja yang menjamin efektivitas dan efisiensi dalam pelaksanaan penyelenggaraan pemerintah.

c. Terwujudnya budaya kerja aparatur pertanian sesuai dengan nilai-nilai yang ada serta penerapan pelayanan prima kepada seluruh stakeholder bidang pertanian.

d. Terwujudnya profesionalisme dan kinerja pegawai yang baik melalui penerapan sistem manajemen ASN; perencanaan, pengembangan karir, dan kinerja pegawai.

e. Meningkatnya pembinaan, layanan administrasi, dan kesejahteraan pegawai.

f. Melakukan fasilitasi di bidang perencanaan, ketatausahaan, dan kerumahtanggaan dalam pencapaian output strategis biro.

BAB II : PERENCANAAN KINERJA

(17)

Laporan Kinerja Biro Organisasi dan Kepegawaian Tahun 2015 6

- Peningkatan Pelayanan Mutasi, Pensiun, dan Pemberhentian Pegawai sebanyak 9 Dokumen

- Pembinaan SDM Aparatur Pertanian Melalui Organisasi Kedinasan sebanyak 2 Dokumen

Output Fasilitasi

- Jumlah laporan perencanaan, ketatausahaan, dan kerumahtanggaan;

- Perencanaan dan Pengelolaan Anggaran sebanyak 1 Laporan - Kegiatan dan Pembinaan sebanyak 4 Laporan

B. Rencana Kinerja dan Perjanjian Kinerja Tahun 2015

Kontruksi Rencana Kinerja Strategis di atas selanjutnya dijabarkan secara lebih fokus dalam Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Biro Organisasi dan Kepegawaian. Rencana Kinerja Tahunan merupakan sebuah rencana pencapaian kinerja yang akan direalisasikan dalam satu tahun anggaran. Sedangkan Perjanjian Kinerja merupakan Kontrak Kinerja antara kepala satuan kerja dengan atasannya langsung dalam satu tahun anggaran. Penetapan Kinerja disusun berdasarkan Rencana Kinerja Tahunan yang telah dilakukan evaluasi skala prioritas berdasarkan ketersediaan anggaran. Penetapan kinerja juga akan menjadi dasar dalam menyusun laporan kinerja dengan memperhatikan seluruh hasil analisis capaian kinerja yang diukur secara komprehensif. Rencana dan Penetapan Kinerja Biro Organisasi dan Kepegawaian pada tahun 2014 dapat diuraikan seperti pada tabel di bawah ini.

Sasaran Strategis Indikator Kinerja (Output Kegiatan) Target A. Terwujudnya organisasi

birokrasi pertanian dengan visi, misi, tugas, dan fungsi yang jelas dan dengan struktur yang proporsional dengan beban tugasnya

Penataan Kelembagaan

Output : Jumlah dokumen dibidang penguatan kelembagaan

Kementerian Pertanian baik kantor pusat maupun daerah (UPT) serta hasil koordinasi dan evaluasi

pelaksanaan kegiatan tahun berjalan

4 Dokumen

B. Terwujudnya profesionalisme pegawai melalui

pengembangan jabatan fungsional

Pembinaan Jabatan Fungsional

Output : Jumlah dokumen pembinaan, koordinasi dan evaluasi jabatan fungsional rumpun ilmu hayat pertanian

3 Dokumen

C. Terwujudnya pelayanan prima dalam penyelenggaraan pelayanan publik dan budaya kerja

Pembinaan Pelayanan Publik dan Budaya Kerja

Output : Jumlah dokumen pembinaan, koordinasi dan evaluasi pelayanan publik dan budaya kerja lingkup Kementerian Pertanian

3 Dokumen

D. Terwujudnya sistem,

prosedur, dan tata kerja yang menjamin efektivitas dan

Ketatalaksanaan dan Reformasi Birokrasi Output : Jumlah dokumen pembinaan,

kordinasi, dan pemantauan di 8 Dokumen capaian kegiatan dalam bentuk output. Sehubungan dengan itu kegiatan-

kegiatan Biro Organisasi dan Kepegawaian dilakukan untuk mencapai kinerja program Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian, yaitu Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Pertanian.

Mengacu pada program Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian tersebut di atas, nama kegiatan Biro Organisasi dan Kepegawaian adalah Peningkatan Kualitas Kelembagaan, Ketatalaksanaan, dan Kepegawaian.

d. Indikator Kinerja Utama (IKU)

Salah satu upaya untuk memperkuat akuntabilitas dalam kerangka penerapan tata pemerintahan yang baik di Kementerian Pertanian adalah telah dikeluarkan peraturan Menteri Pertanian RI tentang Indikator Kinerja Utama di Lingkungan

Kementerian Pertanian Tahun 2015 – 2019. Berdasarkan aturan tersebut Biro Organisasi dan Kepegawaian memiliki Indikator Kinerja Utama sebagai

berikut;

1. Jumlah dokumen penataan kelembagaan yang dihasilkan

2. Jumlah laporan pembinaan jabatan fungsional, pelayanan publik, dan budaya kerja

3. Jumlah dokumen ketatalaksanaan dan reformasi birokrasi yang dilaksanakan 4. Jumlah dokumen perencanaan, pengembangan, dan mutasi pegawai yang

dihasilkan

Indikator Kinerja Utama disusun sebagai intrumen yang digunakan dalam mengukur keberhasilan pencapaian tujuan dan sasaran strategis organisasi serta pelaksanaan kegiatan. Selain itu, Hasil pengukuran Indikator Kinerja Utama ini akan menjadi salah satu bahan dalam usaha perbaikan kinerja kedepan dan peningkatan akuntabilitas kinerja organisasi. Indikator Kinerja Utama selanjutnya dijabarkan kedalam output kegiatan strategis dan output kegiatan fasilitasi yang dimiliki oleh Biro Organisasi dan Kepegawian, penjabarannya adalah sebagai berikut;

Output Strategis

1. Jumlah dokumen penataan kelembagaan yang dihasilkan;

- Penataan Kelembagaan sebanyak 4 Dokumen

2. Jumlah laporan pembinaan jabatan fungsional, pelayanan publik, dan budaya kerja;

- Pembinaan Jabatan Fungsional, Pelayanan Publik dan Budaya Kerja sebanyak 6 Dokumen

3. Jumlah dokumen ketatalaksanaan dan reformasi birokrasi yang dilaksanakan;

- Ketatalaksanaan sebanyak 4 Dokumen - Reformasi Birokrasi sebanyak 4 Dokumen

4. Jumlah dokumen perencanaan, pengembangan, dan mutasi pegawai yang dihasilkan;

- Perencanaan, Pengembangan, dan Kesejahteraan Pegawai sebanyak 19 Dokumen

BAB II :

PERENCANAAN KINERJA

(18)

7 Laporan Kinerja Biro Organisasi dan Kepegawaian Tahun 2015

- Peningkatan Pelayanan Mutasi, Pensiun, dan Pemberhentian Pegawai sebanyak 9 Dokumen

- Pembinaan SDM Aparatur Pertanian Melalui Organisasi Kedinasan sebanyak 2 Dokumen

Output Fasilitasi

- Jumlah laporan perencanaan, ketatausahaan, dan kerumahtanggaan;

- Perencanaan dan Pengelolaan Anggaran sebanyak 1 Laporan - Kegiatan dan Pembinaan sebanyak 4 Laporan

B. Rencana Kinerja dan Perjanjian Kinerja Tahun 2015

Kontruksi Rencana Kinerja Strategis di atas selanjutnya dijabarkan secara lebih fokus dalam Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Biro Organisasi dan Kepegawaian. Rencana Kinerja Tahunan merupakan sebuah rencana pencapaian kinerja yang akan direalisasikan dalam satu tahun anggaran. Sedangkan Perjanjian Kinerja merupakan Kontrak Kinerja antara kepala satuan kerja dengan atasannya langsung dalam satu tahun anggaran. Penetapan Kinerja disusun berdasarkan Rencana Kinerja Tahunan yang telah dilakukan evaluasi skala prioritas berdasarkan ketersediaan anggaran. Penetapan kinerja juga akan menjadi dasar dalam menyusun laporan kinerja dengan memperhatikan seluruh hasil analisis capaian kinerja yang diukur secara komprehensif. Rencana dan Penetapan Kinerja Biro Organisasi dan Kepegawaian pada tahun 2014 dapat diuraikan seperti pada tabel di bawah ini.

Sasaran Strategis Indikator Kinerja (Output Kegiatan) Target A. Terwujudnya organisasi

birokrasi pertanian dengan visi, misi, tugas, dan fungsi yang jelas dan dengan struktur yang proporsional dengan beban tugasnya

Penataan Kelembagaan

Output : Jumlah dokumen dibidang penguatan kelembagaan

Kementerian Pertanian baik kantor pusat maupun daerah (UPT) serta hasil koordinasi dan evaluasi

pelaksanaan kegiatan tahun berjalan

4 Dokumen

B. Terwujudnya profesionalisme pegawai melalui

pengembangan jabatan fungsional

Pembinaan Jabatan Fungsional

Output : Jumlah dokumen pembinaan, koordinasi dan evaluasi jabatan fungsional rumpun ilmu hayat pertanian

3 Dokumen

C. Terwujudnya pelayanan prima dalam penyelenggaraan pelayanan publik dan budaya kerja

Pembinaan Pelayanan Publik dan Budaya Kerja

Output : Jumlah dokumen pembinaan, koordinasi dan evaluasi pelayanan publik dan budaya kerja lingkup Kementerian Pertanian

3 Dokumen

D. Terwujudnya sistem,

prosedur, dan tata kerja yang menjamin efektivitas dan

Ketatalaksanaan dan Reformasi Birokrasi Output : Jumlah dokumen pembinaan,

kordinasi, dan pemantauan di 8 Dokumen capaian kegiatan dalam bentuk output. Sehubungan dengan itu kegiatan-

kegiatan Biro Organisasi dan Kepegawaian dilakukan untuk mencapai kinerja program Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian, yaitu Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Pertanian.

Mengacu pada program Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian tersebut di atas, nama kegiatan Biro Organisasi dan Kepegawaian adalah Peningkatan Kualitas Kelembagaan, Ketatalaksanaan, dan Kepegawaian.

d. Indikator Kinerja Utama (IKU)

Salah satu upaya untuk memperkuat akuntabilitas dalam kerangka penerapan tata pemerintahan yang baik di Kementerian Pertanian adalah telah dikeluarkan peraturan Menteri Pertanian RI tentang Indikator Kinerja Utama di Lingkungan

Kementerian Pertanian Tahun 2015 – 2019. Berdasarkan aturan tersebut Biro Organisasi dan Kepegawaian memiliki Indikator Kinerja Utama sebagai

berikut;

1. Jumlah dokumen penataan kelembagaan yang dihasilkan

2. Jumlah laporan pembinaan jabatan fungsional, pelayanan publik, dan budaya kerja

3. Jumlah dokumen ketatalaksanaan dan reformasi birokrasi yang dilaksanakan 4. Jumlah dokumen perencanaan, pengembangan, dan mutasi pegawai yang

dihasilkan

Indikator Kinerja Utama disusun sebagai intrumen yang digunakan dalam mengukur keberhasilan pencapaian tujuan dan sasaran strategis organisasi serta pelaksanaan kegiatan. Selain itu, Hasil pengukuran Indikator Kinerja Utama ini akan menjadi salah satu bahan dalam usaha perbaikan kinerja kedepan dan peningkatan akuntabilitas kinerja organisasi. Indikator Kinerja Utama selanjutnya dijabarkan kedalam output kegiatan strategis dan output kegiatan fasilitasi yang dimiliki oleh Biro Organisasi dan Kepegawian, penjabarannya adalah sebagai berikut;

Output Strategis

1. Jumlah dokumen penataan kelembagaan yang dihasilkan;

- Penataan Kelembagaan sebanyak 4 Dokumen

2. Jumlah laporan pembinaan jabatan fungsional, pelayanan publik, dan budaya kerja;

- Pembinaan Jabatan Fungsional, Pelayanan Publik dan Budaya Kerja sebanyak 6 Dokumen

3. Jumlah dokumen ketatalaksanaan dan reformasi birokrasi yang dilaksanakan;

- Ketatalaksanaan sebanyak 4 Dokumen - Reformasi Birokrasi sebanyak 4 Dokumen

4. Jumlah dokumen perencanaan, pengembangan, dan mutasi pegawai yang dihasilkan;

- Perencanaan, Pengembangan, dan Kesejahteraan Pegawai sebanyak 19 Dokumen

BAB II : PERENCANAAN KINERJA

(19)

Laporan Kinerja Biro Organisasi dan Kepegawaian Tahun 2015 8

birokrasi yang dilaksanakan 1. Ketatalaksanaan 2. Reformasi Birokrasi

Jumlah dokumen perencanaan, pengembangan, dan mutasi pegawai yang dihasilkan

1. Perencanaan, Pengembangan, dan Kesejahteraan Pegawai

2. Peningkatan Pelayanan Mutasi, Pensiun, dan Pemberhentian Pegawai

3. Pembinaan SDM Aparatur Pertanian Melalui Organisasi Kedinasan

Jumlah laporan perencanaan, ketatausahaan, dan kerumahtanggaan yang dihasilkan

1. Perenanaan dan Pengelolaan Anggaran 2. Kegiatan dan Pembinaan

4 Dokumen 4 Dokumen

19 Dokumen 9 Dokumen 2 Laporan

1 Laporan 4 Laporan

Kegiatan Anggaran

Penataan Kualitas Kelembagaan, Ketatalaksanaan Rp. 21.122.500.000,- Dan Kepegawaian

Tabel 2. Matriks Akhir Perjanjian Kinerja Tahun 2015 Sasaran Strategis Indikator Kinerja (Output Kegiatan) Target

efisiensi dalam pelaksanaan tugas dan fungsi, serta reformasi birokrasi

bidang ketatalaksanaan dan Reformasi Birokrasi

E. Meningkatnya kualitas perencanaan, pembinaan, pengembangan, dan kesejahteraan pegawai

Perencanaan, Pengembangan, dan Kesejahteraan Pegawai

Output : Jumlah dokumen perencanaan, pengembangan, dan kesejahteraan pegawai di Kementerian Pertanian

19 Dokumen

F. Terwujudnya pelayanan prima dalam bidang administrasi kepegawaian

Peningkatan Pelayanan Mutasi, Pensiun, dan Pemberhentian Pegawai

Output : Jumlah dokumen peningkatan pelayanan mutasi, pensiun, dan pemberhentian pegawai Kementerian Pertanian

9 Dokumen

G. Meningkatnya kualitas pembinaan pegawai melalui organisasi kedinasan

Pembinaan SDM Aparatur Pertanian Melalui Organisasi Kedinasan

Output : Jumlah laporan pembinaan, koordinasi, dan pemantauan SDM aparatur pertanian melalui organisasi kedinasan

2 Laporan

H. Fasilitasi di bidang

perencanaan, ketatausahaan, dan kerumahtanggaan

Perencanaan dan Pengelolaan Anggaran Output : Jumlah laporan perencanaan dan

pengelolaan anggaran biro Kegiatan dan Pembinaan

Output : Jumlah dokumen/ laporan pelaksanaan kegiatan dan pembinaan lingkup biro

1 Dokumen

4 Laporan

Tabel 1. Ikhtisar Rencana Kinerja Tahun 2015

SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR

KINERJA TARGET

1 2 3

Penataan kelembagaan, pelayanan administrasi perencanaan serta pengembangan pegawai dan mutasi

Jumlah dokumen penataan kelembagaan yang dihasilkan

- Penataan Kelembagaan

Jumlah dokumen pembinaan jabatan fungsional, pelayanan publik, dan budaya kerja

- Pembinaan Jabatan Fungsional, Pelayanan Publik, dan Budaya Kerja

Jumlah dokumen ketatalaksanaan dan reformasi

4 Dokumen

6 Dokumen

BAB II :

PERENCANAAN KINERJA

(20)

9 Laporan Kinerja Biro Organisasi dan Kepegawaian Tahun 2015

birokrasi yang dilaksanakan 1. Ketatalaksanaan 2. Reformasi Birokrasi

Jumlah dokumen perencanaan, pengembangan, dan mutasi pegawai yang dihasilkan

1. Perencanaan, Pengembangan, dan Kesejahteraan Pegawai

2. Peningkatan Pelayanan Mutasi, Pensiun, dan Pemberhentian Pegawai

3. Pembinaan SDM Aparatur Pertanian Melalui Organisasi Kedinasan

Jumlah laporan perencanaan, ketatausahaan, dan kerumahtanggaan yang dihasilkan

1. Perenanaan dan Pengelolaan Anggaran 2. Kegiatan dan Pembinaan

4 Dokumen 4 Dokumen

19 Dokumen 9 Dokumen 2 Laporan

1 Laporan 4 Laporan

Kegiatan Anggaran

Penataan Kualitas Kelembagaan, Ketatalaksanaan Rp. 21.122.500.000,- Dan Kepegawaian

Tabel 2. Matriks Akhir Perjanjian Kinerja Tahun 2015 Sasaran Strategis Indikator Kinerja (Output Kegiatan) Target

efisiensi dalam pelaksanaan tugas dan fungsi, serta reformasi birokrasi

bidang ketatalaksanaan dan Reformasi Birokrasi

E. Meningkatnya kualitas perencanaan, pembinaan, pengembangan, dan kesejahteraan pegawai

Perencanaan, Pengembangan, dan Kesejahteraan Pegawai

Output : Jumlah dokumen perencanaan, pengembangan, dan kesejahteraan pegawai di Kementerian Pertanian

19 Dokumen

F. Terwujudnya pelayanan prima dalam bidang administrasi kepegawaian

Peningkatan Pelayanan Mutasi, Pensiun, dan Pemberhentian Pegawai

Output : Jumlah dokumen peningkatan pelayanan mutasi, pensiun, dan pemberhentian pegawai Kementerian Pertanian

9 Dokumen

G. Meningkatnya kualitas pembinaan pegawai melalui organisasi kedinasan

Pembinaan SDM Aparatur Pertanian Melalui Organisasi Kedinasan

Output : Jumlah laporan pembinaan, koordinasi, dan pemantauan SDM aparatur pertanian melalui organisasi kedinasan

2 Laporan

H. Fasilitasi di bidang

perencanaan, ketatausahaan, dan kerumahtanggaan

Perencanaan dan Pengelolaan Anggaran Output : Jumlah laporan perencanaan dan

pengelolaan anggaran biro Kegiatan dan Pembinaan

Output : Jumlah dokumen/ laporan pelaksanaan kegiatan dan pembinaan lingkup biro

1 Dokumen

4 Laporan

Tabel 1. Ikhtisar Rencana Kinerja Tahun 2015

SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR

KINERJA TARGET

1 2 3

Penataan kelembagaan, pelayanan administrasi perencanaan serta pengembangan pegawai dan mutasi

Jumlah dokumen penataan kelembagaan yang dihasilkan

- Penataan Kelembagaan

Jumlah dokumen pembinaan jabatan fungsional, pelayanan publik, dan budaya kerja

- Pembinaan Jabatan Fungsional, Pelayanan Publik, dan Budaya Kerja

Jumlah dokumen ketatalaksanaan dan reformasi

4 Dokumen

6 Dokumen

BAB II : PERENCANAAN KINERJA

(21)

III

AKUNTABILITAS KINERJA

(22)

Laporan Kinerja Biro Organisasi dan Kepegawaian Tahun 2015 10 BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. Capaian Kinerja Organisasi

Pelaksanaan kegiatan tahun 2015 merupakan tahun pertama dari penjabaran rencana kinerja periode 2015 – 2019. Dalam rencana kinerja 2015 – 2019, program kerja Biro Organisasi dan Kepegawaian pada umumnya berupa pemantapan – pemantapan dari program kerja periode sebelumnya sehingga bentuk dari output kegiatan secara substansi masih sama hanya berbeda pada penekanan kegiatan. Fokus kegiatan pada tahun ini lebih ditekankan pada penguatan area perubahan dalam Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian yaitu pada Kelembagaan, Ketatalaksanaan, dan Pelayanan Publik. Selain itu, kegiatan juga difokuskan untuk menindaklanjuti peraturan yang baru terbit pada tahun ini dan kebijakan lainnya yang dikeluarkan oleh Kementerian PAN dan RB, Kemendagri, dan Badan Kepegawaian Negara.

Gambaran capaian kinerja Biro Organisasi dan Kepegawaian dapat diketahui dari hasil analisa capaian kinerja yaitu dengan cara membandingkan antara target kinerja dengan capaian kinerja tahun berjalan, capaian kinerja tahun sebelumnya, capaian kinerja jangka menengah, dan analisis lainnya. Analisa capaian kinerja tahun 2015 dapat diuraikan pada tabel di bawah ini :

Tabel 3. Analisa Capaian Kinerja Tahun 2015 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

Kinerja Realisasi

Kinerja %

OUTPUT STRATEGIS Peningkatan Kualitas

Kelembagaan, Ketatalaksanaan, dan Kepegawaian dalam Agenda Reformasi Birokrasi

Penguatan Kelembagaan

Output : Jumlah dokumen dibidang kelembagaan Kementerian Pertanian baik kantor pusat maupun daerah (UPT) serta hasil koordinasi dan

evaluasi pelaksanaan kegiatan tahun berjalan

4 Dokumen 4 Dokumen 100

Pembinaan Jabatan Fungsional, Pelayanan Publik dan Budaya Kerja Output : Jumlah dokumen

pembinaan, koordinasi dan evaluasi jabatan fungsional, pelayanan publik, dan budaya kerja

6 Dokumen 7 Dokumen 116 BAB III : AKUNTABILITAS KINERJA

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

Kinerja Realisasi

Kinerja % Penguatan Ketatalaksanaan

Output : Jumlah dokumen

pembinaan, kordinasi, dan pemantauan di bidang ketatalaksanaan

4 Dokumen 4 Dokumen 100

Reformasi Birokrasi Output : Jumlah dokumen

pembinaan, kordinasi, dan pemantauan di bidang Reformasi Birokrasi

4 Dokumen 5 Dokumen 125

Perencanaan, Pengembangan, dan Kesejahteraan Pegawai

Output : Jumlah dokumen perencanaan, pengembangan, dan kesejahteraan pegawai di Kementerian Pertanian

19 Dokumen 19 Dokumen 100

Peningkatan Pelayanan Mutasi, Pensiun, dan Pemberhentian Pegawai

Output : Jumlah dokumen peningkatan pelayanan mutasi, pensiun, dan pemberhentian pegawai Kementerian Pertanian

9 Dokumen 9 Dokumen 100

Pembinaan SDM Aparatur Pertanian Melalui Organisasi Kedinasan

Output : Jumlah laporan pembinaan, koordinasi, dan

pemantauan SDM aparatur pertanian melalui

organisasi kedinasan

2 Laporan 2 Laporan 100

OUTPUT FASILITASI Perencanaan dan Pengelolaan

Anggaran

Output : Jumlah laporan perencanaan dan

pengelolaan anggaran biro Kegiatan dan Pembinaan

Output : Jumlah laporan

pelaksanaan kegiatan dan pembinaan lingkup biro

1 Laporan

4 Laporan

1 Laporan

4 Laporan

100

100

(23)

11 Laporan Kinerja Biro Organisasi dan Kepegawaian Tahun 2015 BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. Capaian Kinerja Organisasi

Pelaksanaan kegiatan tahun 2015 merupakan tahun pertama dari penjabaran rencana kinerja periode 2015 – 2019. Dalam rencana kinerja 2015 – 2019, program kerja Biro Organisasi dan Kepegawaian pada umumnya berupa pemantapan – pemantapan dari program kerja periode sebelumnya sehingga bentuk dari output kegiatan secara substansi masih sama hanya berbeda pada penekanan kegiatan. Fokus kegiatan pada tahun ini lebih ditekankan pada penguatan area perubahan dalam Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian yaitu pada Kelembagaan, Ketatalaksanaan, dan Pelayanan Publik. Selain itu, kegiatan juga difokuskan untuk menindaklanjuti peraturan yang baru terbit pada tahun ini dan kebijakan lainnya yang dikeluarkan oleh Kementerian PAN dan RB, Kemendagri, dan Badan Kepegawaian Negara.

Gambaran capaian kinerja Biro Organisasi dan Kepegawaian dapat diketahui dari hasil analisa capaian kinerja yaitu dengan cara membandingkan antara target kinerja dengan capaian kinerja tahun berjalan, capaian kinerja tahun sebelumnya, capaian kinerja jangka menengah, dan analisis lainnya. Analisa capaian kinerja tahun 2015 dapat diuraikan pada tabel di bawah ini :

Tabel 3. Analisa Capaian Kinerja Tahun 2015 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

Kinerja Realisasi

Kinerja %

OUTPUT STRATEGIS Peningkatan Kualitas

Kelembagaan, Ketatalaksanaan, dan Kepegawaian dalam Agenda Reformasi Birokrasi

Penguatan Kelembagaan

Output : Jumlah dokumen dibidang kelembagaan Kementerian Pertanian baik kantor pusat maupun daerah (UPT) serta hasil koordinasi dan

evaluasi pelaksanaan kegiatan tahun berjalan

4 Dokumen 4 Dokumen 100

Pembinaan Jabatan Fungsional, Pelayanan Publik dan Budaya Kerja Output : Jumlah dokumen

pembinaan, koordinasi dan evaluasi jabatan fungsional, pelayanan publik, dan budaya kerja

6 Dokumen 7 Dokumen 116

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

Kinerja Realisasi

Kinerja % Penguatan Ketatalaksanaan

Output : Jumlah dokumen

pembinaan, kordinasi, dan pemantauan di bidang ketatalaksanaan

4 Dokumen 4 Dokumen 100

Reformasi Birokrasi Output : Jumlah dokumen

pembinaan, kordinasi, dan pemantauan di bidang Reformasi Birokrasi

4 Dokumen 5 Dokumen 125

Perencanaan, Pengembangan, dan Kesejahteraan Pegawai

Output : Jumlah dokumen perencanaan, pengembangan, dan kesejahteraan pegawai di Kementerian Pertanian

19 Dokumen 19 Dokumen 100

Peningkatan Pelayanan Mutasi, Pensiun, dan Pemberhentian Pegawai

Output : Jumlah dokumen peningkatan pelayanan mutasi, pensiun, dan pemberhentian pegawai Kementerian Pertanian

9 Dokumen 9 Dokumen 100

Pembinaan SDM Aparatur Pertanian Melalui Organisasi Kedinasan

Output : Jumlah laporan pembinaan, koordinasi, dan

pemantauan SDM aparatur pertanian melalui

organisasi kedinasan

2 Laporan 2 Laporan 100

OUTPUT FASILITASI Perencanaan dan Pengelolaan

Anggaran

Output : Jumlah laporan perencanaan dan

pengelolaan anggaran biro Kegiatan dan Pembinaan

Output : Jumlah laporan

pelaksanaan kegiatan dan pembinaan lingkup biro

1 Laporan

4 Laporan

1 Laporan

4 Laporan

100

100 BAB III :

AKUNTABILITAS KINERJA

Gambar

Tabel 1. Ikhtisar Rencana Kinerja Tahun 2015
Tabel 1. Ikhtisar Rencana Kinerja Tahun 2015
Tabel 3. Analisa Capaian Kinerja Tahun 2015  Sasaran Strategis  Indikator Kinerja  Target
Tabel 4. Capaian Indikator Penataan Kelembagaan Tahun 2010 – 2014 & 2015
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh kecerdasan emosional terhadap kemampuan komunikasi matematik siswa kelas VII SMP Negeri di Sokaraja Kabupaten Banyumas menunjukan bahwa Analisis koefisien determinasi

Perlu diperhatikan, untuk tidak menempatkan elemen lainnya DI DALAM RUANG MINIMAL yang dapat memberikan kesan sebagai bagian dari identitas perusahaan... CMYK & PANTONE

Sedangkan sasaran yang ditetapkan untuk mencapai tujuan Biro Hukum, Organisasi, dan Humas berdasarkan Perjanjian Kinerja Tahun 2017 adalah sebagai

Taman Baca Masyarakat Panggon Sinau memiliki peran sebagai penyedia jasa pelayanan literasi dengan cara menyediakan bahan bacaan, pendampingan belajar membaca bagi

Yang dimaksud “dapat dibantu oleh atau dapat berkoordinasi dengan lembaga yang memiliki kompetensi pada bidang yang diperlukan” adalah memberikan bantuan

Terhadap jabatan fungsional tersebut, dilakukan pengelolaan administrasi jabatan fungsional yang kegiatannya dalam bentuk pelayanan administrasi kepegawaian, seprti

DP KORPRI bekerjasama dengan Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementan melaksanakan acara Maulid di Masjid Nurul Iman Kementan pada tanggal 14 Januari 2013. Dalam acara

Dilihat dari hasil analisa capaian kinerja jangka menengah (2010 – 2014), seluruh capaian kinerja output kegiatan Biro Organisasi dan Kepegawaian tercapai sesuai