• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KOMUNIKASI GURU DALAM MENGELOLA KELAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR PKN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGARUH KOMUNIKASI GURU DALAM MENGELOLA KELAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR PKN"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KOMUNIKASI GURU DALAM MENGELOLA KELAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR PKN

Mulyono (12110014 ST)

Mahasiswa PPKn IKIP Veteran Semarang

Abstrak

Latar belakang masalah pada skripsi ini adalah guru merupakan komponen pengajaran yang memegang peranan penting dan utama, karena keberhasilan proses belajar mengajar sangat ditentukan oleh faktor guru. Menurut Asnawi, dan Basyiruddin Usman, dalam buku Media Pembelajaran, dinyatakan bahwa keberhasilan guru dalam menyampaikan materi sangat tergantung pada kelancaran interaksi komunikasi antara guru dengan siswanya. Ketidaklancaran komunikasi membawa akibat terhadap pesan yang disampaikan guru. Demikian juga dengan pengelolaan kelas, guru dituntut bisa mengelola kelas dengan baik agar proses belajar mengajar dapat dilaksanakan sesuai harapan. Komunikasi guru dalam mengelola kelas yang baik diharapkan bisa menjadikan motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran sehingga informasi yang diberikan guru dapat diserap oleh anak didik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ; (1) Bagaimana komunikasi guru dalam mengelola kelas pada pembelajaran PKn Siswa kelas VIII MTs Nahdlatusy Syubban Sayung Demak Tahun Pelajaran 2013/2014?, (2) Bagaimana prestasi belajar PKn Siswa kelas VIII MTs Nahdlatusy Syubban Sayung Demak Tahun Pelajaran 2013/2014? (3) Apakah terdapat pengaruh antara komunikasi guru dalam mengelola kelas terhadap prestasi belajar PKn Siswa kelas VIII MTs Nahdlatusy Syubban Sayung Demak Tahun Pelajaran 2013/2014?. Penelitian ini menggunakan metode survai dengan teknik korelasional. Subyek penelitian sebanyak 40 responden, dengan menggunakan teknik populasi. Pengumpulan data menggunakan informasi angket untuk komunikasi guru dalam mengelola kelas (X) pada pembelajaran PKn sedangkan untuk prestasi belajar diambil dari nilai semester gasal tahun pelajaran 2013/2014. Data penelitian yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan teknik analisis statistik deskriptif dan inferensial. Pengujian hipotesis penelitian menggunakan analisis Regresi Linear. Hasil Penelitian menunjukkan 1) Komunikasi guru dalam mengelola kelas VIII MTs Nahdlatusy Syubban Sayung Demak Tahun Pelajaran 2013/2014 yang memiliki mean 58,65. terletak pada interval 58 – 65, termasuk dalam kategori “BAIK”, 2) Prestasi belajar PKn Siswa kelas VIII MTs Nahdlatusy Syubban Sayung Demak Tahun Pelajaran 2013/2014 yang memiliki mean 72,025 terletak pada interval 74 – 82, termasuk dalam kategori

“BAIK”, 3) Ada pengaruh positif antara komunikasi guru dalam mengelola kelas terhadap prestasi belajar PKn Siswa kelas VIII MTs Nahdlatusy Syubban Sayung Demak Tahun Pelajaran 2013/2014.

Hal ini ditunjukkan thitung = 5,296 > ttabel (0,05=40) = 0,312 dan ttabel (0,01=40) = 0,403 sehingga signifikan karena thitung > ttabel, Begitu juga pada nilai regresi diperoleh hasil perhitungan sebesar Freg = 28,052

> Ft0,05 = 4,08 dan Freg = 28,052> Ft0,01 = 7.31, sehingga diperoleh Freg > Ftabel dan berarti signifikan. Sehingga hipotesis yang menyatakan ada PENGARUH positif antara komunikasi guru dalam mengelola kelas terhadap prestasi belajar PKn Siswa kelas VIII MTs Nahdlatusy Syubban Sayung Demak Tahun Pelajaran 2013/2014. Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan akan menjadi bahan informasi dan masukan bagi para guru PKn dalam memberi dorongan kepada siswanya, para tenaga pengajar mata pelajaran PKn dan semua Dosen PKn terutama dalam memberi dorongan kepada mahasiswa agar senantiasa meningkatkan motivasi berprestasi secara lebih memadai.

Kata Kunci : komunikasi, prestasi belajar

PENDAHULUAN

Masalah pendidikan dan pengajaran merupakan masalah yang cukup komplek dimana banyak faktor yang ikut mempengaruhinya. Salah satu faktor tersebut diantaranya adalah guru. Guru

(2)

merupakan komponen pengajaran yang memegang peranan penting dan utama, karena keberhasilan proses belajar mengajar sangat ditentukan oleh faktor guru. Tugas guru adalah menyampaikan materi pelajaran kepada siswa melalui interaksi komunikasi dalam proses belajar mengajar yang dilakukannya. Keberhasilan guru dalam menyampaikan materi sangat tergantung pada kelancaran interaksi komunikasi antara guru dengan siswanya. Ketidaklancaran komunikasi membawa akibat terhadap pesan yang disampaikan guru (Asnawi, dan Basyiruddin Usman, 2002:1)

Guru adalah satu komponen manusiawi dalam proses belajar mengajar, yang ikut berperan dalam usaha pembentukan sumber daya manusia yang potensial di bidang pembangunan. Guru juga merupakan figur manusia sumber yang menempati posisi dan memegang peranan penting dalam pendidikan. Sebab dalam kegiatan belajar mengajar peran guru sangat menentukan arah pendidikan tersebut sekaligus bertanggung jawab atas keberhasilan proses belajar mengajar. Sebagaimana diungkapkan oleh Abdurrahman Mas‟ud bahwa “Guru adalah seorang „alim yang memiliki posisi penting dalam sistem pendidikan, yaitu sebagai central agent yang menentukan rencana dan pelaksanaan keseluruhan skema pendidikan (Mas'ud, Abdurrahman, 2002:73).

Dalam proses belajar mengajar guru mempunyai tugas untuk mendorong, membimbing dan memberi fasilitas belajar bagi siswa untuk mencapai tujuan. Di samping itu perkembangan ilmu dan teknologi serta perkembangan sosial-budaya yang berlangsung dengan cepat telah memberi tantangan kepada setiap individu untuk terus belajar agar dapat menyesuaikan diri. Kesempatan belajar semakin terbuka melalui berbagai sumber dan media. Dan guru merupakan salah satu sumber dan media belajar, sehingga peranan guru dalam belajar menjadi lebih luas dan lebih mengarah kepada peningkatan motivasi belajar anak-anak (Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, 2001:98-99).

Setiap guru akan mempunyai pengaruh terhadap anak didik, pengaruh tersebut ada yang terjadi melalui pendidikan dan pengajaran yang dilakukan dengan sengaja dan ada pula yang terjadi secara tidak sengaja, bahkan tidak disadari oleh guru, melalui sikap, gaya dan macam-macam penampilan kepribadian guru. Pada semua usia, minat memainkan peran yang penting dalam kehidupan seseorang dan mempunyai dampak yang besar atas perilaku dan sikap anak yang berminat terhadap sebuah kegiatan, baik permainan maupun pekerjaan akan berusaha lebih keras untuk belajar dibandingkan dengan anak yang kurang berminat atau bosan. Minat besar pengaruhnya terhadap prestasi belajar, karena apabila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa atau tidak diminati siswa, maka siswa yang bersangkutan tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tarik baginya yang pada akhirnya akan menurunkan prestasi belajar siswa tersebut.

Seorang guru harus bisa menumbuhkan minat pada diri siswa untuk meningkatkan prestasi belajarnya, salah satunya dengan pola atau bentuk komunikasi yang dilakukan oleh guru dengan siswanya dan pengelolaan kelas yang baik.

Komunikasi merupakan dasar eksistensi suatu masyarakat dan menentukan pola struktur masyarakat. Hubungan antar manusia dibangun atas dasar komunikasi. komunikasi adalah suatu proses tukar menukar informasi dan transmisi dari suatu arti. Komunikasi adalah suatu proses dimana

(3)

pesan disampaikan oleh penyampai pesan kepada penerima, pesan dapat berupa perasaan atau hasil- hasil pikiran orang lain, dengan maksud untuk mengubah pengetahuan, ketrampilan atau sikap penerima pesan (Arikunto,Suharsimi, 2004:207).

Komunikasi bertujuan untuk memberikan informasi, mendidik dan menerangkan informasi bahkan menghibur komunikan agar komunikan terpengaruh dan berubah sifat sesuai dengan kehendak komunikator (Liliweri, Alo, 2001:201). dan untuk mempengaruhi tingkah laku si penerima informasi yang dinyatakan dalam tindakan-tindakan tertentu sebagai respons terhadap informasi yang diterimanya. (Nawawi, Hadari, 2006:47).

Guru selain harus bisa komunikasi dengan siswa juga dituntut dapat mengelola kelas.

Pengelolaan kelas merupakan prasyarat mutlak bagi terjadinya proses pembelajaran yang efektif dengan cara menciptakan situasi yang kondusif. Suatu kondisi belajar yang kondusif dapat tercapai jika guru mengatur peserta didik dan sarana pengajaran serta mengendalikannya dalam suasana yang menyenangkan untuk mencapai tujuan pengajaran, serta hubungan interpersonal yang baik antara guru dan peserta didik, peserta didik dengan peserta didik. Beberapa prinsip yang harus diperhatikan guru dalam pengelolaan kelas adalah tantangan, kehangatan dan keantusiasan, berfariasi, keluwesan, penekanan pada hal yang positif dan penanaman disiplin diri.

Selain itu guru juga perlu mengetahui bagaimana mengelola kelas dalam berbagai pelaksanaan metode mengajar. Dalam menggunakan metode ceramah, suasana kelas tentu lain dengan menggunakan metode diskusi dan lain pula kalau menggunakan metode eksperimen. Banyak guru yang tidak mengetahui bagaimana cara mengelola kelas dan siswa yang baik. Pengaturan suasana belajar di sekolah sedemikian rupa sehingga setiap siswa mendapat pelayanan menurut kebutuhannya dan mencapai hasil pendidikan yang maksimal secara efektif dan efisien.(Arikunto, Suharsimi, 2001:68).

Untuk urusan pengelolaan pembelajaran dalam kelas seorang guru dituntut untuk memiliki kompetensi pedagogik yaitu kemampuan mengelola pembelajaran siswa, (Undang-Undang Pendidikan:2003:15). yang meliputi: penyusunan rencana pembelajaran, pelaksanaan interaksi belajar mengajar, penilaian prestasi belajar siswa.

Pada dasarnya prestasi belajar siswa sangat dipengaruhi adanya komunikasi guru dengan siswa dan cara mengelola kelas dengan baik. Seorang guru yang jarang melakukan komunikasi dengan muridnya akan bisa mengalami kegagalan dalam proses belajar mengajar. seorang guru yang sering kali berkomunikasi dengan siswanya atau anak didiknya dalam proses belajar mengajar akan menumbuhkan minat belajar siswa pada akhirnya meningkatkan prestasi belajar siswa tersebut, karena cara komunikasi yang tepat akan membawa hasil yang memuaskan, sedangkan cara yang tidak sesuai akan menyebabkan belajar itu kurang berhasil. (Hamalik, Oemar, 2002:30). Begitu juga kesempurnaan pengelolaan kelas sangat menentukan keberhasilan pembelajaran. Tanpa kemampuan pengelolaan kelas yang efektif, segala kemampuan guru yang lain dapat menjadi netral da1am arti kurang memberikan pengaruh atau dampak positif terhadap pembelajaran siswa, karena pengelolaan

(4)

kelas adalah agar setiap siswa di kelas itu dapat bekerja dengan tertib sehingga segera tercapai tujuan pengajaran secara efektif dan efisien.(Arikunto, Suharsimi, 2001:17).

Seorang guru yang kreatif berkomunikasi dan mampu mengelola kelas dengan baik dalam proses pembelajaran akan menumbuhkan dampak positif bagi siswa, sebab siswa tidak merasa jenuh dan dapat menerima pelajaran yang diberikan. Dengan demikian pengelolaan proses belajar mengajar yang baik didukung oleh komunikasi guru akan dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Sebagai seorang guru, seharusnya menyadari apa yang sebaiknya dilakukan untuk dapat menciptakan kondisi belajar mengajar yang dapat mengantarkan anak didik ke tujuan. Di sini tentu saja tugas guru berusaha menciptakan suasana belajar yang menggairahkan dan menyenangkan bagi semua anak didik sehingga siswa terpacu untuk meningkatkan prestasi belajarnya.( Syaiful Bahri Jamarah dan Aswan Zain,2001:43).

Namun kenyataan yang ada di lapangan komunikasi guru dengan siswa dan pengelolaan kelas masih jauh dari harapan yang diinginkan oleh dunia pendidikan. Komunikasi guru dengan siswa dalam proses pembelajaran kurang diperhatikan, banyak guru menjelaskan memakai bahasa intelek guru tidak memakai bahasa yang difahami anak didiknya.

Dengan adanya masalah kurangnya kounikasi guru dan kurangnya pengelolaan kelas maka timbul berbagai masalah, banyak pesan pendidikan yang disampaikan guru tidak sampai kepada anak didiknya, prngajaran yang dilakukan guru kurang menarik simpati siswa, sehingga siswa ogah-ogahan dalam proses pembelajaran dan akhirnya tujuan pendidikan tidak dapat dicapai dengan maksimal.

Dari apa yang telah dipaparkan tersebut, peneliti sangat tertarik untuk mengkaji lebih lanjut tentang pengaruh komunikasi guru dengan siswa dan kemampuan mengelola kelas terhadap prestasi belajar PKn. Adapun populasi penelitian adalah siswa kelas VIII MTs Nahdlatusy Syubban Sayung Demak Tahun Pelajaran 2013/2014”.

KAJIAN PUSTAKA Pengertian komunikasi

Istilah komunikasi menurut (Anton M. Moeliono, 2005:860 ) adalah pengirim dan penerima pesan atau berita antara dua orang atau lebih dengan cara yang tepat sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan itu memperoleh pemahaman sama seperti yang menyampaikan pesan dengan suatu tujuan tertentu. (Zakiyah Daradjat, 2003:111) Pesan itu dapat berupa konsep, makna atau pendapat yang disampaikan.

Menurut Katz dan Kahn yang dikutip Suharsimi Arikunto dalam bukunya “Organisasi dan Administrasi”, komunikasi adalah suatu proses tukar menukar informasi dan transmisi dari suatu arti.

Komunikasi adalah suatu proses dimana pesan disampaikan oleh penyampaian pesan kepada penerima, pesan dapat berupa perasaan atau hasil-hasil pikiran orang lain, dengan maksud untuk mengubah pengetahuan, ketrampilan atau sikap penerima pesan. (Suharsimi Arikunto, 2004:207)

(5)

Pengertian Mengelola Kelas

Komunikasi guru dalam mengelola kelas merupakan kegiatan atau proses penyaluran informasi, perasaan, ide, yang disampaikan kepada orang lain (komunikan). Atau dengan kata lain komunikasi merupakan gejala yaitu pernyataan yang dilakukan oleh manusia (individu), pernyataan tersebut dapat dilakukan dengan bahasa lisan, tulisan atau isyarat-isyarat atau simbol-simbol untuk memberdayakan potensi kelas yang ada seoptimal mungkin demi mendukung proses interaksi edukatif dalam mencapai tujuan pembelajaran.

Pengertian Prestasi Belajar

Prestasi belajar PKN adalah penguasaan ketrampilan dan pengetahuan yang dimiliki siswa dalam mata pelajaran PKn yang ditunjukkan dengan tes atau nilai yang diberikan oleh guru dan kemampuan perubahan sikap atau tingkah laku yang diperoleh siswa melalui kegiatan belajar

METODE PENELITIAN Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang bersifat regresional dan kuantitatif.

Penelitian lapangan merupakan suatu penelitian untuk memperoleh data-data yang sebenarnya terjadi di lapangan. Penelitian korelasional adalah suatu penelitian yang bertujuan menyelidiki sejauh mana variasi pada suatu variabel berkaitan dengan variasi variabel lain. (Saifuddin Azwar,2001:8)Dalam hal ini mencari data ada tidaknya hubungan antara variabel dan apabila ada beberapa eratnya hubungan serta berarti atau tidaknya hubungan itu. (Saifuddin Azwar,2001:239) Sedangkan bersifat kuantitatif berarti menekankan analisa pada data numerikal (angka) yang diperoleh dengan metode statistik. (Saifuddin Azwar,2001:5).

Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel a. Populasi

Populasi didefinisikan sebagai obyek penelitian sebagai sasaran untuk mendapatkan dan mengumpulkan data. ( P. Joko Subagyo, 1991 : 23).

Penelitian ini populasinya diambil dari seluruh siswa kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Nahdlatusy Syubban Sayung Demak Tahun Pelajaran 2013/2014, yang berjumlah 232 siswa.

b. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. (Suharsimi, Arikunto, 2007:117).

Penelitian ini merupakan penelitian sampel, sehingga perlu menggunakan teknik pengambilan sampel yang representatif bagi populasinya.

Untuk menentukan sampel dalam penelitian ini penulis mengambil patokan dari pendapat Suharsimi Arikunto yang mengatakan, apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subjeknya

(6)

besar dapat diambil antara 10% - 15% atau 20% – 25% atau lebih. (Suharsimi, Arikunto, 2007:120).

Berdasarkan pendapat tersebut, maka pengambilan sampel dalam penelitian ini diambil 17%

dari jumlah populasi yang berjumlah 232 siswa, sehingga diperoleh 40 siswa sebagai sampelnya.

c. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik sampel adalah cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya sesuai dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya, dengan memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang representative. (S. Margono, 2000:125).

Adapun teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan stratified proporsional random sampling. (Suharsimi, Arikunto, 2007:127). Karena dalam pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan gabungan dari dua atau tiga teknik, yaitu berstrata, proporsi dan acak. Teknik ini digunakan untuk menyempurnakan penggunaan teknik sampel bersetrata atau sampel wilayah. Mengingat jumlah siswa tiap kelas tidak sama maka untuk memperoleh sampel yang representatif pengambilan subjek dari setiap strata atau wilayah ditentukan seimbang atau sebanding dengan banyaknya subjek dalam masing-masing strata atau wilayah.

Teknik Pengumpulan Data

Jenis penelitian ini adalah field research yaitu suatu penelitian yang dilakukan di kancah atau di medan terjadinya gejala-gejala. (Hadi,Sutrisno, 1990:10) Yakni dalam pengumpulan data penulis langsung terjun langsung ke objek penelitian. Untuk data dari lapangan peneliti menggunakan beberapa teknik antara lain sebagai berikut:

a. Angket b. Dokumentasi

HASIL PENELITIAN

Analisis Komunikasi Guru Dalam Mengelola Kelas Terhadap Prestasi Belajar

Untuk menentukan nilai kuantitatif komunikasi guru dalam mengelola kelas VIII MTs Nahdlatusy Syubban Sayung Demak Tahun Pelajaran 2013/2014 adalah dengan menjumlahkan skor jawaban angket dari siswa yang disesuaikan dengan jawaban.

Adapun data hasil angket tentang komunikasi guru dalam mengelola kelas VIII MTs Nahdlatusy Syubban Sayung Demak Tahun Pelajaran 2013/2014 dapat dilihat dalam tabel:

Berdasarkan tabel tentang komunikasi guru dalam mengelola kelas VIII MTs Nahdlatusy Syubban Sayung Demak Tahun Pelajaran 2013/2014 tersebut, dicari kualitasnya dengan langkah sebagai berikut:

a. Mencari Mean dan interval

58,65 40

1  2346 

  N x x

(7)

b. Membuat tabel distribusi frekuensi 1) Mencari kelas interval

K = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3, log 40

= 1 + 3,3, (1,602)

= 1 + 5,287

= 6,287 2) Mencari range

R = H – l

= 73 – 43

= 30 Keterangan R = range

H = nilai tertinggi L = nilai terendah 3) Panjang interval

K i  R

5 4,772 6,287 30

Dari perhitungan di atas, kemudian dibuat tabel distribusi frekuensi komunikasi guru dalam mengelola kelas VIII MTs Nahdlatusy Syubban Sayung Demak Tahun Pelajaran 2013/2014 sebagai berikut:

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Komunikasi guru dalam mengelola kelas VIII MTs Nahdlatusy Syubban Sayung Demak

Interval Skor M’ F x1 fx1 fx12

69 – 73 71 7 -3 -21 63

64 – 68 66 5 -2 -10 20

59 – 63 61 10 -1 -10 10

54 – 58 56 3 0 0 0

49 – 53 51 11 1 11 11

44 – 48 46 3 2 6 12

39 – 43 41 1 3 3 9

∑ 40 -21 125

(8)

c. Mencari kualitas komunikasi guru dalam mengelola kelas VIII MTs Nahdlatusy Syubban Sayung Demak Tahun Pelajaran 2013/2014

Adapun untuk mencari kualitas komunikasi guru dalam mengelola kelas VIII MTs Nahdlatusy Syubban Sayung Demak Tahun Pelajaran 2013/2014 dilakukan melalui langkah- langkah sebagai berikut:

1) Nilai rata-rata (mean)





 

N i fx M M

1

 

53,495 2.505 - 56

0.525 - 5 56

40 5 21 56



 

  

2) Standar deviasi

2 2 1

1

N fx N

i fx

SD 





 

8,055 1,688) ( 5

2,849 5

0,276 3,125

5

40 21 40

5 125

2



 

 

Mengubah skor mentah ke dalam standar skala lima sebagai berikut:

M + 1,5 SD = 53,495 + 1,5 (8,055) = 65,577 66 ke atas M + 0,5 SD = 53,495 + 0,5 (8,055) = 57,522 58 – 65 M – 0,5 SD = 53,495 – 0,5 (8,055) = 49,467 50 – 57 M – 1,5 SD = 53,495 – 1,5 (8,055) = 41,412 41 – 49

(9)

Tabel 2. Tabel Komunikasi Guru Dalam Mengelola Kelas VIII MTs Nahdlatusy Syubban Sayung Demak

Interval Kriteria 66 ke atas Baik sekali

58 – 65 Baik

50 – 57 Cukup

41 – 49 Kurang

Dari tabel di atas dapat diketahui, bahwa komunikasi guru dalam mengelola kelas VIII MTs Nahdlatusy Syubban Sayung Demak Tahun Pelajaran 2013/2014 yang memiliki mean

58,65. terletak pada interval 58 – 65, termasuk dalam kategori “BAIK”.

Data tentang Prestasi Belajar PKn Siswa kelas VIII MTs Nahdlatusy Syubban Sayung Demak Tahun Pelajaran 2013/2014 (Y)

Data tentang prestasi belajar PKn Siswa kelas VIII MTs Nahdlatusy Syubban Sayung Demak Tahun Pelajaran 2013/2014 (Y) diperoleh dari nilai ulangan semester gasal tahun pelajaran 2013/2014.. Untuk mengetahui lebih jelas hasil hasil dapat dilihat dalam tabel:

Berdasarkan tabel tentang prestasi belajar PKn Siswa kelas VIII MTs Nahdlatusy Syubban Sayung Demak Tahun Pelajaran 2013/2014 tersebut, kemudian dicari kualitasnya dengan langkah sebagai berikut:

Berdasarkan tabel tentang prestasi belajar PKn Siswa kelas VIII MTs Nahdlatusy Syubban Sayung Demak Tahun Pelajaran 2013/2014 tersebut, kemudian dicari kualitasnya dengan langkah sebagai berikut:

a. Mencari Mean dan interval

72,025 40

2881

 

N x y

b. Membuat tabel distribusi frekuensi 1) Mencari kelas interval

K = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3, log 40

= 1 + 3,3, (1,602)

= 1 + 5,287 = 6,287 2) Mencari range

R = H – L

= 97 – 42

= 55

(10)

Keterangan R = Range

H = Nilai tertinggi L = Nilai terendah c. Panjang interval

K i R

8,748 6,287

55

dibulatkan menjadi 9

Dari perhitungan di atas, kemudian dibuat tabel distribusi frekuensi prestasi belajar PKn Siswa kelas VIII MTs Nahdlatusy Syubban Sayung Demak Tahun Pelajaran 2013/2014 siswa sebagai berikut:

Tabel 3. Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar PKn Siswa Kelas VIII MTs Nahdlatusy Syubban Sayung

Interval Skor M’ F x1 fx1 fx12

89 – 97 93 2 -3 -6 18

80 – 88 84 9 -2 -18 36

71 – 79 75 17 -1 -17 17

62 – 70 66 4 0 0 0

53 – 61 57 3 1 3 3

44 – 52 48 4 2 8 16

35 – 43 39 1 3 3 9

∑ 40 -27 99

d. Mencari Kualitas Prestasi Belajar PKn Siswa Kelas VIII Mts Nahdlatusy Syubban Sayung Demak Tahun Pelajaran 2013/2014

Adapun untuk mencari kualitas prestasi belajar PKn Siswa kelas VIII MTs Nahdlatusy Syubban Sayung Demak Tahun Pelajaran 2013/2014 dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut:

1) Nilai rata-rata (mean)





 

N fy1 i

M M

(11)

 

2,019 5,905 -

66

0,675 -

9 66

40 9 27 66



 

  

2) Standar deviasi

2 2 1

1







 

N fy N

i fy SD

12,432 1,421) ( 9

2,019 9

0,456 2,475

9

40 27 40

9 99

2



 

 

Mengubah skor mentah ke dalam standar skala lima sebagai berikut:

M + 1.5 SD = 60,095+ 1.5 (12,432) = 78,743 79 ke atas M + 0.5 SD = 60,095+ 0.5 (12,432) = 66,311 66 – 78 M – 0.5 SD = 60,095- 0.5(12,432) = 53,879 54 – 65 M – 1.5 SD = 60,095- 1.5 (12,432) = 41,447 41 – 53

Tabel 4. Tabel Kualitas Prestasi Belajar PKn Siswa Kelas VIII MTs Nahdlatusy Syubban Sayung Demak

Interval Kriteria 79 ke atas Baik sekali

66 – 78 Baik

54 – 65 Cukup

41 – 53 Kurang

Dari tabel di atas dapat diketahui, bahwa prestasi belajar PKn Siswa kelas VIII MTs Nahdlatusy Syubban Sayung Demak Tahun Pelajaran 2013/2014 yang memiliki mean 72,025 terletak pada interval 74 – 82, termasuk dalam kategori “BAIK”

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil kajian teoritis dan penelitian yang telah peneliti laksanakan dalam rangka pembahasan skripsi yang berjudul “Pengaruh Komunikasi Guru Dalam Mengelola Kelas Terhadap

(12)

Prestasi Belajar PKn Siswa Kelas VIII MTs Nahdlatusy Syubban Sayung Demak Tahun Pelajaran 2013/2014”, maka secara garis besar dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Komunikasi guru dalam mengelola kelas VIII MTs Nahdlatusy Syubban Sayung Demak Tahun Pelajaran 2013/2014 yang memiliki mean 58,65. terletak pada interval 58 – 65, termasuk dalam kategori “BAIK”.

2. Prestasi belajar PKn Siswa kelas VIII MTs Nahdlatusy Syubban Sayung Demak Tahun Pelajaran 2013/2014 yang memiliki mean 72,025 terletak pada interval 74 – 82, termasuk dalam kategori

“BAIK”

3. Ada pengaruh antara variabel komunikasi guru dalam mengelola kelas terhadap prestasi belajar PKn Siswa kelas VIII MTs Nahdlatusy Syubban Sayung Demak Tahun Pelajaran 2013/2014 dapat diketahui hasil perhitungan dari uji signifikansi, karena thitung = 3,149 > ttabel (0,05=40) = 0,312 dan ttabel (0,01=40) = 0,403, sehingga ada signifikansi karena thitung > ttabel antara kedua taraf tersebut. Begitu juga pada nilai regresi diperoleh hasil perhitungan sebesar Freg = 9,919> Ft 0,05 = 4,08 dan Freg = 9,919> Ft 0,01 = 7,31, sehingga diperoleh Freg > Ftabel dan berarti signifikan, dan ada pengaruh positif antara komunikasi guru dalam mengelola kelas terhadap prestasi belajar PKn Siswa kelas VIII MTs Nahdlatusy Syubban Sayung Demak Tahun Pelajaran 2013/2014. Hal ini ditunjukkan thitung = 5,296 > ttabel (0,05=40) = 0,312 dan ttabel (0,01=40) = 0,403 sehingga signifikan karena thitung > ttabel, Begitu juga pada nilai regresi diperoleh hasil perhitungan sebesar Freg = 28,052

> Ft0,05 = 4,08 dan Freg = 28,052> Ft0,01 = 7.31, sehingga diperoleh Freg > Ftabel dan berarti signifikan. Sehingga hipotesis yang menyatakan ada Pengaruh positif antara komunikasi guru dalam mengelola kelas terhadap prestasi belajar PKn Siswa kelas VIII MTs Nahdlatusy Syubban Sayung Demak Tahun Pelajaran 2013/2014.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu dan Supriyono, Widodo, Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2001 Ali, M., Strategi Penelitian Pendidikan, Bandung: Angkasa, 1993

Alwi, Hasan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2003

Arikunto, Suharsimi, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2002 ---, Organisasi Dan Administrasi, Jakarta: Grafindo Persada, 2004

---, Pengelolaan Kelas dan Siswa sebuah Pendekatan Evaluatif, Jakarta: Rajawali, 2001 ---, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta, 1998

Asnawi dan Usman, Basyiruddin, Media Pembelajaran, Jakarta: Ciputat press, 2002 Atmodiwiro, Soebagio, Manajemen Pendidikan Indonesia, Jakarta : Ardadizya Jaya, 2000

Azis, Sholeh Abdul dan Abdul Azis Abdul Madjid, At-Tarbiyah Wa Turuqut Tadris, Darul Ma‟arif, t.th

(13)

Aziz, Andi Abdul, Komunikasi Islam, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2001 Azwar, Saifuddin, Metode Penelitian, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001

---, Tes Prestasi dan Pengembangan Pengukuran Prestasi Belajar, Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 2006

Daradjat, Zakiyah, Metode Pengajaran Agama Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 2003 Davies, Ivor K.., Pengelolaan Belajar, Jakarta: Rajawali, 2002

Djamarah, Saiful Bahri, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, Jakarta : Rineka Cipta, 2000

Eest, John W., Metodologi Penelitian Dan Pendidikan Surabaya: Usaha Nasional,1982

Effendi, Onong Uchjana, Ilmu Komunikasi Teori Dan Praktik, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2003 Ellison, Sheila and Barnet, Barbara ann, 3 Bs Way to Help Your Children Grow, Unitet State of

America : Source Book, 1996

Fatah, Nanang, Landasan Manajemen Pendidikan, Bandung : Remaja Rosdakarya, 1999 Hadi, Sutrisno, Analisis Regresi, Yogyakarta : ANDI, 2000

---, Metodologi Research Jilid I, Yogyakarta : Andi Offset, 1990

Hamalik, Oemar, Metode Belajar dan Kesulitan-Kesulitan Belajar, Bandung: Tarsito, 2002

Hasibuan, J.J., Ibrahim, A.J.E. Toenlioe, Proses Belajar Mengajar Keterampilan Dasar Pengajaran Mikro, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1994

Jamarah, Syaiful Bahri dan Zain, Aswan, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2001 Liliweri, Alo, Sosiologi Organisasi, Bandung: PT. Citra Bakti, 2001

Maland, Michael, Seni Mengelola Kelas, Semarang : Dahara Prize, 1990

Margono, S., Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2000

Mas'ud, Abdurrahman, Menggagas Format Pendidikan Non Dikotomik, Yogyakarta: Gama Media, 2002

Moeliono, Anton M., et. all., Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2000 Morgan, Clifford T., Introduction to Psychology, Tokyo: Mg Graw-Hill,

Mulyasa, E, Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan menyenangkan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005

Nasution, S., Metode Research, Jakarta: Bumi Aksara, 2001

Nawawi, Hadari, Administrasi Pendidikan, Jakarta: PT. Toko Gunung Agung, 2006 ---, Organisasi Sekolah dan Pengelolaan Kelas, Jakarta : Haji Mas, 1989 Nur‟aeni, Intervensi Dini Bagi Anak Bermasalah, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1997 Panuju, Redi, Sistem Komunikasi Indonesia, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 22 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SD, MI, dan SDLB

Pribadi, Sikun, Psikologi Kejiwaan, Bandung: Rosda Karya, 2002

(14)

Prize, Dahara, Seni Mengelola Kelas “Tugas dan Penampilan Seorang Pendidik”, Semarang:

Effhar Offset, 1990

Rachman, Abdul, Pendidikan Agama dan Keagamaan, Visi, Misi dan Aksi, Jakarta: Gemawindu Pancaparkasa, 2000

Riyanto, Yatim, Metodologi Penelitian Pendidikan Suatu Tujuan Dasar, Surabaya: Sic Surabaya, 1996

Rohani, Ahmad, Pengelolaan Pengajaran, Jakarta : Asdi Mahastya Rineka, 2004 Sandersen, Stepen K., Sosiologi Makro, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001

Sardiman A.M., Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006 Semiawan, Conny, A.F, Tanyong dkk, Pendekatan Keterampilan Proses, Jakarta: Gramedia Widia

Sarana, 1992

Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi, Metode Penelitian Survei, Jakarta: LP3ES, 1989 Slameto, Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta, 2005 Soenarjo, dkk, Al-Qur'an dan Terjemahnya, Jakarta: Departermen Agama, 1987

Soleh, Abdul Rachman, Pendidikan Agama dan Keagamaan, Visi, Misi dan Aksi, Jakarta:

Gemawindu Pancaparkasa, 2000

Subagyo, P. Joko, Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1991 Subroto, Suryo, Humas Dalam Dunia Pendidikan Suatu Pendekatan Praktis, Yogyakakarta: Mitra

Gama Widya, 2004

Sudijono, Anas, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006

Sudjana, Nana dan Ibrahim, Penelitian dan Penilaian Pendidikan, Bandung: PT. Sinar Baru Algensindo, 2001

---, Pengantar Evaluasi Pendidikan Bandung : Remaja Remaja Rosda Karya,2002

Sukmadinata, Nana Syaodih, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003

Suryabrata, Sumadi, Metodologi Penelitian, Jakarta: PT. Grafindo Persada, 2003 Tasmara, Toto, Komunikasi Dakwah, Jakarta: Gaya Media Pratama, 2001 Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, Bandung: Fokusmedia, 2003

Usman, Moh Uzer, Menjadi Guru Profesional, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000

---, dan Setiawati, Lilis, Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar, Bandung : Remaja Rosdakarya, 2003

Winkel, W.S, Psikologi Pengajaran, Jakarta: Grasindo, 2003 ---, Psikologi dan Evaluasi Belajar, Jakarta: Gramedia, 2004

Wrogg, E.C., Pengelolaan Kelas, Jakarta : Gramedia Widia Sarana, 1996

Yusuf, Pawit M., Komunikasi Pendidikan Dan Komunikasi Instruksional, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2000.

Gambar

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Komunikasi guru dalam mengelola kelas VIII MTs  Nahdlatusy Syubban Sayung Demak
Tabel 2. Tabel Komunikasi Guru Dalam Mengelola Kelas VIII   MTs Nahdlatusy Syubban Sayung Demak
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar PKn Siswa Kelas VIII   MTs Nahdlatusy Syubban Sayung
Tabel 4. Tabel Kualitas Prestasi Belajar PKn Siswa   Kelas VIII MTs Nahdlatusy Syubban Sayung Demak

Referensi

Dokumen terkait

- diisi oleh Kepala Sub Bagian Tata UsalE atau Kepala Sub Bagian UEula pada masing-masiDg unit kerja di Kejalsaen Agung RI. - diisi oleh Kep€la Sub

Tag menjelaskan setiap elemen yang ada di dalam web seperti teks, gambar maupun table, HTML sendiri adalah, merupakan suatu dokumen teks biasa yang mudah untuk di mengerti

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian yang telah dilakukan, ditarik simpulan bahwa penggunaan media pembelajaran gambar fotografi meningkatkan hasil belajar pada

Calon suami tidak sedang mempunyai isteri empat orang; Islam telah memberi batasan bagi seorang laki-laki bahwa batas maksimal menikah dengan perempuan dalam satu waktu adalah

)URP WKH UHVXOW RI UHVSRQGHQWV assuming that Jayapura and Abepura are two VHSDUDWHGFLWLHVWKHUHZDVDIROORZXSLQTXLU\ on the image of Jayapura and Abepura as

Ciri dari permukiman tradisional sebagai wujud budaya khas adat dapat ditemukan pada pola perumahan taneyan lanjhang yang merupakan ciri khas arsitektural Madura yang memiliki tatanan

Dari data yang penulis himpun, beberapa daerah seperti Bogor, Garut, Yogyakarta, Winogiri, Jambi dan lainnya mengalami kekeringan dan gagal panen.. Beberapa

Dari hasil penelitian ini telah dilakukan pemetaan dengan metode fotogrametri menggunakan UAV jenis Fix Wing dengan jumlah foto 686 dan tinggi terbang rata-rata