• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENYADAPAN GETAH PINUS MENGGUNAKAN METODE BOR DENGAN BERBAGAI FREKUENSI PELUKAAN INDRI FEBRIANI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENYADAPAN GETAH PINUS MENGGUNAKAN METODE BOR DENGAN BERBAGAI FREKUENSI PELUKAAN INDRI FEBRIANI"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PENYADAPAN GETAH PINUS MENGGUNAKAN METODE BOR DENGAN BERBAGAI

FREKUENSI PELUKAAN

INDRI FEBRIANI

MANAJEMEN HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR 2014

(2)
(3)

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Penyadapan Getah Pinus Menggunakan Metode Bor dengan Berbagai Frekuensi Pelukaan adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir karya tulis ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.

Bogor, Januari 2014 Indri Febriani NIM E14090032

(4)

ABSTRAK

INDRI FEBRIANI. Penyadapan Getah Pinus Menggunakan Metode Bor Dengan Berbagai Frekuensi Pelukaan. Dibimbing oleh GUNAWAN SANTOSA

Metode bor merupakan metode penyadapan getah yang memerlukan bidang sadap relatif kecil. Metode bor memiliki kelemahan yaitu laju kenaikan bidang sadap yang tinggi. Untuk menurunkan laju kenaikan bidang sadap yang tinggi perlu dilakukan penelitian mengenai pembaharuan luka yang dilakukan dengan memperbesar ukuran lubang bor di lubang yang sama. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dimana terdiri atas empat perlakuan yaitu metode quarre, metode bor satu pelukaan, metode bor dua pelukaan, dan metode bor tiga pelukaan. Berdasarkan uji duncan metode quarre memiliki produktivitas yang lebih besar dibandingkan metode bor yaitu 89.08 g/bidang sadap/hari. Metode bor dengan berbagai frekuensi pelukaan memberikan produktivitas yang sama.

Dengan mempertimbangkan produktivitas dan laju kenaikan bidang sadap maka metode bor yang optimal adalah metode bor dengan dua frekuensi pelukaan yang menghasilkan produktivitas sebesar 51.39 g/bidang sadap/hari dan laju kenaikan bidang sadap sebesar 18.4 cm/bulan.

Kata kunci: frekuensi pelukaan, metode bor, pembaharuan luka

ABSTRACT

INDRI FEBRIANI. Pine Resin Tapping Using Drill Method with Various Frequency of Wounding. Supervised by GUNAWAN SANTOSA

The using of drill method in resin tapping requires relatively small tap area.

Drill method has disadvantage, that is the high increasing rate of tap area.

Therefore, the research that focus in wound renewal by enlarge the size of existing drill hole is needed to decrease the high increasing rate of tap area. This study use a complete random design where the consists of four treatments method; quarre method, one frequency drill method, two frequency drill method and three frequency drill method. Based on Duncan test, the result shows that the productivity of quarre method is 89.08 g/tapping area/day and it is higher than the productivity of drill method. The same productivity showed by the various frequency on drill methods. Drill method with two frequency is an optimum drill method considered by the productivity and the increasing rate of tap area, which the productivity reaches 51.39 g/tapping area/day and the increasing rate of tapping area is 18.4 cm/month.

Keywords: drill method, renewal wound ,various frequency

(5)

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan

Departemen Manajemen Hutan

PENYADAPAN GETAH PINUS MENGGUNAKAN METODE BOR DENGAN BERBAGAI

FREKUENSI PELUKAAN

INDRI FEBRIANI

MANAJEMEN HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR 2014

(6)
(7)

Judul Skripsi : Penyadapan Getah Pinus Menggunakan Metode Bor dengan Berbagai Frekuensi Pelukaan

Nama : Indri Febriani NIM : E14090032

Disetujui oleh

Diketahui oleh

Dr Ir Ahmad Budiaman, Msc Ftrop Ketua Departemen

Tanggal Lulus:

Dr Ir Gunawan Santosa, MS Pembimbing

(8)

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Judul karya ilmiah ini adalah Penyadapan Getah Pinus Menggunakan Metode Bor dengan Berbagai Frekuensi Pelukaan.

Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Dr Ir Gunawan Santosa, MS selaku pembimbing yang telah memberikan arahan, bimbingan dan saran dalam penyusunan karya ilmiah ini. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada ayah Sumartono, ibu Kuntariyah, Andri Yuniartha, Vindhi Oktaviastuti serta seluruh keluarga atas segala doa dan kasih sayangnya. Ungkapan terima kasih disampaikan kepada pihak HPGW, pak Lili, pak Uus dan semua yang telah membantu. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada Defri Satiya Z, Sonya Dyah Kusumadewi, Qoiman Bilqisti, Bunga Mentari, Cecilya Budiaman, Geanisa V, Laysa Aswitama, Fajar Trilaksono, Yuka A, Dewi Supriyo P, Artika A, dan Bagus F atas bantuan dan semangatnya. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada teman sebimbingan Rizky Ramadhan, Widhy Satrio, M Ismail, A Pertisia G, dan teman MNH 46 yang telah memberikan bantuan, dan semangatnya. Serta semua pihak yang membantu penelitian ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Februari 2014

Indri Febriani

(9)

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL viii

DAFTAR GAMBAR viii

PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Perumusan Masalah 1

Tujuan Penelitian 2

Manfaat Penelitian 2

METODE 2

Waktu dan Tempat Penelitian 2

Alat dan Bahan 2

Prosedur Penelitian 2

Penelitian Pendahuluan 2

Penelitian Utama 3

Analisis Data 3

HASIL DAN PEMBAHASAN 4

Kondisi Lokasi Penelitian 4

Penentuan Pohon Contoh 5

Pembaharuan Luka Pada Metode Bor 6

Produktivitas Getah Pinus 7

Penentuan Frekuensi Pelukaan Optimal 10

SIMPULAN DAN SARAN 12

Simpulan 12

Saran 12

DAFTAR PUSTAKA 12

(10)

DAFTAR TABEL

1 Analisys of Variance (ANOVA) 4

2 Analisis ragam frekuensi pelukaan metode bor 9 3 Hasil Uji Duncan dari setiap perlakuan terhadap produktivitas getah

pinus 10

4 Penentuan frekuensi pelukaan optimal 11

DAFTAR GAMBAR

1 Lokasi penelitian penyadapan getah pinus menggunakan metode bor,

batas kawasan hutan, camp HPGW 5

2 A) Metode quarre B) metode bor satu pelukaan C) metode bor dua

pelukaan D) metode bor tiga pelukaan 6

3 Produktivitas rata-rata getah pinus 7

4 Produktivitas getah pinus. kontrol, metode bor satu pelukaan, metode bor dua pelukaan, metode bor tiga pelukaan 8

(11)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pada umumnya penyadapan getah yang dilakukan menggunakan metode quarre. Seiring berjalannya waktu muncul permasalahan dari penggunaan metode quarre, yaitu sedikitnya bidang sadap yang tersisa. Hal ini membuat umur produktiv pohon menurun. Solusi dari permasalahan bidang sadap yang kian menipis adalah penyadapan dengan metode bor. Kelebihan dari metode bor antara lain getah yang dihasilkan lebih jernih, bidang sadap yang diperlukan sedikit, meminimalisir kerusakan tegakan, dan penutupan luka yang relatif lebih cepat dibandingkan dengan metode quarre. Kekurangan dari metode bor yaitu laju kenaikan bidang sadap yang tinggi. Pada pembaharuan luka 3 hari, laju kenaikan bidang sadap pada metode quarre dalam satu bulan sebesar 19 cm. Pada metode bor dengan mata bor standar 5/8 inch, laju kenaikan bidang sadap dalam satu bulan sebesar 34 cm.

Pohon yang dilukai menggunakan metode quarre maupun metode bor akan memotong saluran getah sehingga getah keluar. Selanjutnya getah yang keluar semakin lama semakin sedikit. Hal ini dikarenakan sisa dari getah yang dilukai mengeras dan menyumbat saluran getah, sehingga getah yang akan keluar terhambat dan mengumpul disaluran getah. Untuk mengeluarkan getah diperlukan pembaharuan luka. Pada hakekatnya pembaharuan luka ditujukan untuk membuka kembali saluran getah yang tertutup oleh saluran getah yang mengeras. Pada metode quarre pembaharuan luka dilakukan dengan membuat koakan di atas koakan sebelumnya. Hal yang sama pembaharuan luka metode bor dapat dilakukan dengan membuat lubang bor di atas lubang bor sebelumnya atau dengan memperbesar ukuran lubang bor di lubang yang sama.

Untuk menurunkan laju kenaikan bidang sadap yang tinggi pada metode bor perlu dilakukan penelitian mengenai pembaharuan luka yang dilakukan dengan cara memperbesar ukuran lubang bor di lubang yang sama.

Perumusan Masalah

Pembaharuan luka pada metode bor dilakukan dengan membuat lubang bor di atas lubang sebelumnya. Hal ini akan menyebabkan laju kenaikan bidang sadap yang relatif cepat sehingga luas bidang sadap semakin sedikit. Untuk menghemat bidang sadap maka diupayakan pembaharuan luka dengan memperbesar lubang bor yang telah dilakukan sebelumnya. Hipotesa dari penelitian ini adalah bahwa pembesaran lubang bor dapat memotong atau membuka saluran getah, sehingga getah dapat mengalir dan keluar dari saluran getah.

(12)

2

Tujuan Penelitian Penelitian bertujuan:

1 Mengetahui pengaruh frekuensi pelukaan dalam satu lubang bor pada penyadapan getah pinus dengan metode bor terhadap produktivitas sadapan getah

2 Menentukan frekuensi pelukaan optimal pembuatan lubang bor pada sadapan pinus dengan metode bor

Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan memberikan solusi terhadap permasalahan bidang sadap pada penyadapan getah pinus dengan metode bor dan bermanfaat bagi pihak yang memerlukan informasi mengenai frekuensi pelukaan optimal mata bor dalam satu lubang bor. Bagi pengelola Hutan Pendidikan Gunung Walat (HPGW) hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi dan membantu dalam peningkatan produktivitas getah pinus.

METODE

Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitan ini dilakukan pada bulan Agustus sampai dengan September 2013 dan bertempat di Hutan Pendidikan Gunung Walat (HPGW) Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah mata bor berukuran 5/8 inchi, 7/8 inchi, dan 1 inchi, pipa paralon berukuran 5/8 inchi, 7/8 inchi, dan 1 inchi, parang, talang sadap, pita ukur 150 cm, sprayer, plastik ukuran 12 x 25 cm, timbangan digital, thally sheet, kalkulator, alat tulis, papan jalan, paku payung, kadukul, tali rafia, stimulansia ETRAT 1240, plastik mika, spidol permanen, pohon pinus (Pinus merkusii), kamera digital, microsoft word 2007, microsoft excell 2007, IMB SPSS.

Prosedur Penelitian Penelitian Pendahuluan

Penelitian pendahuluan dilakukan guna memperoleh kemampuan alami pohon dalam mengeluarkan getah. Pohon contoh yang layak digunakan penelitian adalah pohon yang memiliki diameter >30 cm dan keadaan topografi tempat tumbuh pohon pinus seragam atau berada pada satu hamparan. Pohon contoh yang

Referensi

Dokumen terkait

Bapak I Ketut Kodi, SSP., M.Si., dosen jurusan Seni Pedalangan ISI Denpasar, yang banyak meberikan ide menggarap garapan lakon carangan agar lakon carangan tidak

kota orang Filistin itu dan berkata: "Antarkanlah tabut Allah Israel itu; biarlah itu kembali ke tempatnya, supaya jangan dimatikannya kita dan bangsa kita." Sebab di

JL. H.FAQIH USMAN LR. LEMBAGA RT 17 KELURAHAN 2 ULU KEC SEBERANG ULU I LR.OGAN RT.08 RW.02 KELURAHAN ARIO KEMUNING KECAMATAN KEMUNING JL.. LETTU KARIM KADIR RT.24/03 KELURAHAN

Dalam ilmu tajwid, yang dimaksud dengan izhhaar adalah bacaan dimana bunyi huruf nun pada saat nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf-huruf izhhaar dibaca jelas.. Bacaan

The Taming of the Shrew: Women‟s Magazines and the Regulation of Desire, Journal of Communication Inquiry, 20(1), 18-31.. Language

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 18 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota (RTRWK) Bandung 2011-2031, maka struktur tata ruang kota Bandung

Penelitian ini dilakukan di Perkebunan Teh Wisata Agro Wonosari Lawang dan Laboratorium Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana

Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang materi : : Variasi Gerak Dasar Permainan Bola Besar (Bolavoli) Menjawab pertanyaan tentang materi : Variasi Gerak Dasar Permainan