• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI KETERAMPILAN TEKNIK DASAR MENGGIRING BOLA DENGAN KECAKAPAN BERMAIN FUTSAL CLUB WANITA STARLIGHT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "STUDI KETERAMPILAN TEKNIK DASAR MENGGIRING BOLA DENGAN KECAKAPAN BERMAIN FUTSAL CLUB WANITA STARLIGHT"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

STUDI KETERAMPILAN TEKNIK DASAR MENGGIRING BOLA DENGAN KECAKAPAN BERMAIN FUTSAL

CLUB WANITA STARLIGHT

Fetty Novi Affrianty, Marzuki, M.Chiar

Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi email : feyaffriantyque@gmail.com

Abstrak: Problems in this research whether there is a relationship with the dribbling skills to competences in playing futsal. The purpose of this study is to determine the relationship dribbling skills with competences in playing futsal. The study population are 12 participants of starlight women futsal club. This study did not perform sampling technique because it takes the whole population of 12 people. The research method is descriptive method with test measurements. Data analysis with product moment correlation. The results of the data analysis obtained r-count of 0.837. R distribution table at 5% (two sided test) with db = (N-1) = 12-1 = 11 with r-table = 0.602. Value of r = 0.837-count is greater than the value of r-table = 0.602, meaning that ha: the relationship of dribbling ball skills toward playing futsal club women's competences in the starlight were received means there is a corelation / significantly.

Kata Kunci: Dribbling and Competences of playing futsal

Abstrak: penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kemampuan menggiring bola dengan kecakapan bermain futsal club wanita starlight. Metode penelitian ini yaitu metode deskriptif dengan teknik tes pengukuran. Analisis data dengan korelasi product moment. Hasil analisis data diperoleh r-hitung sebesar 0,668. Tabel distribusi r pada 5% (uji 2 sisi) dengan db = (N-1) = 12-1=11 dengan r-tabel =0,602. Nilai dari r-hitung = 0,837 lebih besar dari nilai r-tabel = 0,602, artinya ha: adanya hubungan keterampilan mengiring bola terhadap kecakapan bermain futsal club wanita starlight di terima berarti terdapat hubungan/ singnifikan.

Kata Kunci: Menggiring Bola, Kecakapan Bermain, Futsal

alah satu cabang olahraga yang sangat populer saat ini dan digemari oleh banyak kalangan adalah olahraga futsal. Olahraga futsal merupakan sebuah olahraga yang sangat menjamur saat ini, dan merupakan aktivitas yang cukup menarik perhatian banyak orang baik baik sebagai pengisi waktu luang maupun ajang kompetisi. Olahraga futsal sendiri merupakan sebuah olahraga bola besar (sepak bola) yang dimodifikasi baik ukuran lapangan dan jumlah pemainnya.

Futsal merupakan olahraga beregu yang cepat dan dinamis dengan passing yang akurat yang memungkinkan terjadinya banyak gol.

S

(2)

Futsal memang mirip dengan sepak bola sama-sama menggunakan lapangan, meskipun boleh di dalam ruangan, beberapa pemain saling bekerja sama untuk memasukan bola kegawang yang dijaga seorang kipper, ukuran bola lebih kecil, gawang juga lebih kecil, namun bila dicermati ada beberapa perbedaan prinsip yang harus dipahami oleh pemain futsal (Muharnanto, 2008:1).

Club starlight sebagai salah satu wadah pembinaan olahraga futsal khusus untuk wanita yang ditujukan khusus dalam pengembangan prestasi. Club satrlight merupakan satu-satunya club yang pelaksanaannya kontinyu di kota Pontianak.

Sebagai salah satu upaya pembinaan prestasi club futsal starlight menerapkan dan mengembangkan program latihan yang rutin, fokus utama program latihan yaitu pada teknik keterampilan dasar, karena keterampilan teknik dasar ini sangat menunjang permainan yang baik.

Teknik dasar menurut Sudrajat dalam Usli lingling dkk (2008:38) adalah merupakan keterampilan-keterampilan pokok yang harus dikuasai untuk dapat berprestasi tinggi. Sedangkan Luxbacher, yang dikutip Wibawa dalam Usli lingling dkk (2008:38) menjelaskan bahwa teknik dasar ialah semua gerakan yang mendasari permainan, dan dengan modal tersebut seseorang dapat bermain dengan baik atau berlatih secara terarah.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan, tentang pentingnya fungsi teknik dasar dalam suatu cabang olahraga, begitu halnya juga dalam permainan futsal yang dikembangkan melalui latihan pada club starlight. Club starlight telah melakukan latihan secara kontinyu begitu juga dengan prestasi yang didapat sudah cukup baik dengan beberapa kali tampil sebagai finalis dikompetisi futsal yang diadakan Se-kalimantan Barat, namun pada kenyataanya berdasarkan pengamatan yang dilakukan masih banyak kejanggalan yang terjadi, para pemain mengalami kendala dalam mengoptimalkan keterampilan dasar khususnya mengiring bola. Unsur-unsur teknik dasar yang tidak terarah pada saat mengiring bola. Selain itu juga banyak yang mengeluhkan kesulitan melakukan beberapa gerakan dasar khususnya mengiring bola dalam bermain futsal sehingga hasil bermain mereka akui kurang puas dan tidak dapat tampil secara maksimal.

Pemain futsal harus memiliki keterampilan dalam hal membawa dan mengontrol bola dengan akurat, kemampuan lain yang perlu dikuasai adalah menerima, merebut, menyundul dan menembak bola (Justinus Lhaksana dan Ishak, 2008 : 61).

Justinus Lhaksana (2011: 33) teknik menggiring bola merupakan keterampilan penting dan muntlak harus dikuasai oleh setiap pemain futsal.

Menggiring bola merupakan kemampuan yang dimiliki setiap pemain dalam menguasai bola sebelum diberikan kepada temannya untuk menciptakan peluang dalam mencetak gol. Berdasarkan pendapat tersebut dikatakan bahwa tujuan dari mengiring bola merupakan karakteristik pendukung dalam kecakapan bermain baik dalam upaya mengembangkan pola permainan menyerang atau bertahan.

Selanjutnya Menurut Asmar Jaya (2008: 66) mengiring bola adalah menendang terputus-putus atau pelan-pelan. Mengiring bola bertujuan untuk mendekati jarak ke sasaran, melewati lawan, dan menghambat permainan. Kaki mengiring bola sama dengan kaki yang digunakan untuk menendang bola, antara lain: menggiring

(3)

bola dengan kaki bagian dalam, menggiring bola dengan kaki bagian luar, mengiring bola dengan punggung kaki.

Sedangkan kecakapan Kecakapan bermain futsal merupakan kemampuan untuk dapat memainkan bola dalam suatu pertandingan dimana dalam memainkan tersebut terdiri dari beberapa gabungan teknik dasar bermain dengan tujuan menciptakan gol. Kecakapan bermain diartikan sebagai terampil bermain Futsal memang mirip dengan sepak bola sama-sama menggunakan lapangan, meskipun boleh di dalam ruangan, beberapa pemain saling bekerja sama untuk memasukan bola kegawang yang dijaga seorang kipper, ukuran bola lebih kecil, gawang juga lebih kecil, namun bila dicermati ada beberapa perbedaan prinsip yang harus dipahami oleh pemain futsal (Muharnanto, 2008 : 1).

Berdasarkan landasan yang dikemukakan tersebut maka faktor keterampilan teknik dasar khususnya mengiring bola menjadi salah satu alasan yang dialami para pemain untuk meningkatkan pencapain kualitas bermain futsalnya.

Mengingat pentingnya tujuan dari keterampilan teknik dasar khususnya mengiring bola yang tentu saja mempengaruhi pencapaian prestasi yang diharapkan.

Sehingga peneliti tertarik untuk melaukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana hubungan keterampilan teknik dasar mengiring bola dengan kecakapan bermain futsal club wanita starlight.

METODE

Metode penelitian yang digunakan adalah analisis penelitian korelasi sederhana (bivariate correlation), dengan desain penelitian yang dilaksanakan adalah sebagai berikut:

Keterangan:

X = Keterampilan menggiring bola permaian futsal.

Y = Kecakapan bermain futsal.

Populasi penelitian ini adalah seluruh peserta club futsal wanita starlight yang berjumlah 12 orang. Adapun teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan penelitian populasi, yaitu mengambil seluruh subjek yang ada dipopulasi. Jumlah sampel yang diambil yaitu 12 orang.

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan tes dan pegukuran, adapun keterampilan yang diukur dalam penelitian ini adalah keterampilan menggiring bola (dribble) dan kecakapan bermain futsal. Untuk tes mengirirng bola bentuk dan ukuran lapangan panjang 6 meter, jarak antara satu rintangan dengan rintangan lainnya 1 meter. Cara pelaksanaan Peserta tes berdiri dibelakang garis start dengan sebuah bola. Pada aba-aba “ya” peserta mengiring bola melewati rintangan secara zig-zag sampai garis finish. Waktu yang dicatat adalah waktu tempuh dalam satuan detik.

Sedangkan pelaksanaan penilaian tes kecakapan bermain dilaukan dengan judge oleh para ahli yang berkompeten dibidang olahraga futsal berpanduan pada kisi-kisi atau rubrik penilaian yang telah disusun dan disesuaikan dengan kriteria kecakapan bermain futsal sebagai berikut:

Y X

(4)

Tabel 1. Kisi-kisi Kecakapan Bermain

No. Indikator Aspek yang di Nilai

1. Kemampuan bertahan

Mematahkan serangan lawan

2. Kemampuan menyerang 1. Melepaskan

penjagaan pemain lawan

2. menciptakan peluang gol (asist)

3. Menciptakan gol

Teknik analisis data dilakukan untuk menguji hipotesis penelitian.

Selanjutnya sebelum melakukan pengujian hipotesis maka dilakukan langkah- langkah dan ujian prasyarat sebagai berikut: uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data yang berdistribusi normal atau tidak (Duwi Priyatno, 2010:71). Data yang berdistribusi normal jika nilai signifikansi > 0,05, begitu juga sebaliknya, jika nilai signifikansi < 0,05 maka data tersebut tidak normal. Perhitungan untuk uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan kolmogorov-smirnov. Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah beberapa varian populasi data adalah sama atau tidak (Duwi Priyatno,2010:76).

Sebagai kriteria penguji jika nilai signikansi lebih dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa varian dari dua atau lebih kelompok data adalah sama. Perhitungan untuk uji homogenitas dalam penelitian ini menggunakan chi-square. Uji linieritas digunakan untuk mengetahui apakah beberapa varian populasi data memiliki linieritas yang signifikan (Duwi Priyatno,2010:76). Sebagai kriteria penguji jika nilai signikansi lebih dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa varian dari dua atau lebih kelompok data adalah sama. Perhitungan untuk uji linieritas dalam penelitian ini menggunakan tes of linearity pada anova table. Uji hubungan mengunakan analisis regresi sedarhana mengunakan rumus korelasi product moment menurut Marzuki, Burhan Nurgiyanto, Gunawan. (2009: 274), yaitu sebagai berikut:

N ( X

2

N ) ( ( XY X ) )

2

 ( N X ( )( Y Y

2

) ) ( Y )

2

rXY      

 

Keterangan:

rXY = Koefisien korelasi

∑X = Jumlah skor variabel X

∑Y = Jumlah skor variabel Y

∑XY = Hasil skor variabel X dengan Y

N = Jumlah sampel

∑ = Sigma (Jumlah)

(5)

0 2 4 6

61,5 57,5- 56,5 53,5 52,5 49,5 48,5 45,5 44,5 41,5

Axis Title

Kemampuan menggiring Bola

Skor Interval HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Hasil penelitian tersebut diperoleh melalui serangkaian tes yang menjadi alat pengumpul data. Adapun tes yang dilakukan adalah kemampuan mengggiring bola dan kecakapan bermain futsal club wanita starlight.

Dari hasil analisis desriptif data diperoleh hasil rangkuman analisis data dari masing masing variabel dalam hasil penelitian sebagai berikut:

Tabel 2. Deskripsi Data Kemampuan Menggiring Bola N Min Max Mean Std. Deviation Kemampuan

menggiring bola

12 42 62 53,08 6,63

Setelah mendapatkan hasil dari rangkuman analisis data kemampuan menggiring bola maka langkah selanjutnya menentukan tabel distribusi frekuensi hasil kemampuan mengiring bola peserta club starlight dapat dilihat pada tabel 3 yaitu sebagai berikut:

Tabel 3. Distribusi Frekuensi Kemampuan Menggiring Bola No Kelas Interval Batas kelas

Bawah

Frekuensi Absolut

Frekuensi Relatif (%)

1 58-62 57,5-61,5 4 33,33

2 54-57 53,5-56,5 2 16,67

3 50-53 49,5-52,5 2 16,67

4 46-49 45,5-48,5 2 16,67

5 42-45 41,5-44,5 2 16,67

Jumlah 12 100

Adapun data distribusi frekuensi hasil tes mengiring bola tersebut dapat digambarkan dalam grafik histogram berikut:

Gambar 1. Histogram Kemampuan Menggiring Bola

(6)

0 2 4 6

64,5 58,5 57,5 52,5 51,5 46,5 45,5 39,5 39,5 34,5

Axis Title

Kecakapan Bermain

Skor Interval

Tabel 4. Deskripsi Data Kecakapan Bermain Futsal N Min Max Mean Std. Deviation Kecakapan

Bermain 12 35 65 50 10

Setelah mendapatkan hasil dari rangkuman analisis kecakapan bermain futsal maka langkah selanjutnya menentukan tabel distribusi frekuensi hasil kecakapan bermain futsal peserta club starlight dapat dilihat pada tabel 5 yaitu sebagai berikut:

Tabel 5. Distribusi Frekuensi Kemampuan Kecakapan Bermain Futsal No Kelas Interval Batas kelas

Bawah

Frekuensi Absolut

Frekuensi Relatif (%)

1 59-65 58,5-64,5 4 33,33

2 53-58 52,5-57,5 1 8,33

3 47-52 46,5-51,5 2 16,67

4 41-46 39,5-45,5 1 8,33

5 35-40 34,5-39,5 4 33,33

Jumlah 12 100

Adapun data distribusi frekuensi hasil tes kecakapan bermain futsal tersebut dapat digambarkan dalam grafik histogram berikut:

Gambar 2. Histogram Kecakapan Bermain Futsal

Sebelum melakukan uji hipotesis maka dilakukan uji prasayarat yaitu: uji normalitas bertujuan menganalisi apakah data berdistribusi normal adapun hasil analisis uji normalitas yang dilakukan adalah sebagai berikut:

Tabel 6. Hasil Uji Normalitas

No Variabel Signifikansi Keteranagan

1. Keterampilan

menggiring bola (X) 0,591>0,05 Normal

2. Kecakapan bermain

futsal (Y) 0,897>0,05 Normal

(7)

Adapun hasil uji homogenitas yang dilakukan adalah sebagai berikut:

Tabel 6. Hasil Uji Homogenitas

Signifikansi Keteranagan Keterampilan

menggiring bola (X) dan Kecakapan bermain (Y)

0,132>0,05 Homogen

Adapun hasil uji linieritas yang telah dilakukan adalah sebagai berikut:

Tabel 7. Hasil Uji Linieritas

Signifikansi Keteranagan Keterampilan

menggiring bola (X) dan Kecakapan bermain (Y)

0,001<0,05 Linier

Setelah seluruh data penelitian didapatkan, maka tahap selanjutnya adalah menganalisa data. Berdasarkan hasil penghitungan melalui pengaplikasian rumus uji korelasi Product Moment (secara lengkap dapat dilihat pada lampiran) akhirnya didapatkan data, sebagai berikut:

Tabel 8. Data Hasil Analisis Korelasi Product Moment

Uraian N Mean r-hitung r-tabel Taraf

Signifikasi Keterampilan

menggiring bola (X) 12 53,08

0,837 0,602 5%

Kecakapan bermain

futsal (Y) 12 50

Berdasarkan analisis data tersebut diperoleh r-hitung sebesar 0,837. Tabel distribusi r dicari pada 5% (uji 2 sisi) dengan db = (N-1) = 12-1=11 dengan r- tabel =0,602. Dengan demikian nilai dari r-hitung = 0,837 lebih besar dari nilai r- tabel = 0,602, artinya hipotesis yang mengatakan adanya hubungan keterampilan mengiring bola terhadap kecakapan bermain futsal club wanita starlight di terima berarti terdapat hubungan yang singnifikan. Sedangkan kontibusi variabel keterampilan mengiring bola terhadap kecakapan bermain futsal berdasarkan (R Squere) adalah 0,700 atau 70%. Hal ini menunjukan bahwa persentase sumbangan mengiring bola terhadap kecakapan bermain futsal adalah 70% sedangkan sisanya 30% dipengaruhi oleh variabel yang tidak dimasukan dalam penelitian ini.

Pembahasan

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa kemampuan menggiring bola memiliki hubungan yang berarti

(8)

terhadap kecakapan bermain. Semakin baik seseorang dalam penguasaan bolanya maka kemampuan dalam kualitas bermainnya juga akan semakin terkuasai.

Teknik dribbling merupakan keterampilan penting dan muntlak harus dikuasai oleh setiap pemain futsal. Dribbling merupakan kemampuan yang dimiliki setiap pemain dalam menguasai bola sebelum diberikan kepada temannya untuk menciptakan peluang dalam mencetak gol.

Kemampuan bermain yang dimiliki tentu saja akan menampilkan kualitas prestasi yang baik dalam sebuah permain. Kemampuan tersebut tentu saja harus didukung oleh kemampuan teknik dasar yang baik. Untuk menguasai sebuah permainan dengan tujuan menampilkan kualitas yang baik tentu saja faktor teknik dasar bermain harus dikuasai. Karena faktor ini sangat mendukung dalam kualitas gerak yang ditampilkan. teknik dasar merupakan keterampilan-keterampilan pokok yang harus dikuasai untuk dapat berprestasi tinggi. selanjutnya teknik dasar ialah semua gerakan yang mendasari permainan, dan dengan modal tersebut seseorang dapat bermain dengan baik atau berlatih secara terarah.

Kemampuan menggiring bola merupakan unsur teknik dasar dalam permainan futsal, sehingga perlu dilatihkan atau diajarkan dengan baik. Seorang pemain futsal yang menguasai dengan baik teknik dasar menggiring bola akan banyak memperoleh kelebihan dilapangan dibandingkan pemain yang kurang menguasai menggiring bola dengan baik. Tujuan dribbling adalah untuk melewati lawan, mengarahkan bola ke ruang kosong, melepaskan diri dari kawalan lawan, membuka ruang untuk kawan,serta menciptakan peluang untuk melakukan shooting ke gawang. Pemain futsal harus memiliki keterampilan dalam hal membawa dan mengontrol bola dengan akurat, kemampuan lain yang perlu dikuasai adalah menerima, merebut, menyundul dan menembak bola.

Menggiring bola memiliki peranan yang penting untuk meningkatkan kecakapan bermain selain itu juga kemampuan mengirirng bola memiliki unsur yang sangat mendukung dalam pencapaian kemampuan-kemampuan lainya.

Kemampuan menggiring bola merupakan unsur teknik dasar dalam permainan futsal, sehingga perlu dilatihkan atau diajarkan dengan baik. Seorang pemain futsal yang menguasai dengan baik teknik dasar menggiring bola akan banyak memperoleh kelebihan dilapangan dibandingkan pemain yang kurang menguasai menggiring bola dengan baik.

Pemain yang menguasai teknik menggiring bola dengan baik akan memberikan aksi-aksi di lapangan, bahkan pemain yang teknik menggiringnya baik akan memberikan banyak peluang untuk cetak gol dan tidak akan mudah kehilangan bola di lapangan. Sedangkan pemain yang kurang menguasai teknik menggiring bola dengan baik akan sering melakukan kesalahan, serta kurang bisa menciptakan peluang mencetak gol.

Olahraga identik dengan kaum laki-laki. Standar ganda yang berlaku menyaratkan bahwa wanita hanya sebagai objek bukan subjek. Presepsi ini yang menyebabkan perkembangan olahraga bagi wanita lambat untuk berkembang.

Namun pada saat ini persepsi tersebut telah berubah, gagasan bahwa kaum wanita memiliki kesempatan yang sama dengan laki-laki mendorong wanita dari segala tingkat dan kalangan untuk lebih berpartisipasi dan menunjukan kemampuan dalam bidang olahraga. Tatanan budaya yang terjadi dimasyarakat pada akhirnya

(9)

merubah pola kehidupan berolahraga bagi kaum wanita, bermunculan kesadaran serta kelapangan dari kaum laki-laki untuk mengakui eksistensi kaum wanita menjadi dasar signifikan yang menjadi motivasi bagi wanita untuk berkembang dalam dunia olahraga.

Begitu juga halnya dalam olahraga futsal kondisi ini awalnya juga mendapat persepsi yang sama, dimana khususnya di kota Pontianak perkembangan olahraga futsal juga identik dengan kaum laki-laki, namun beberapa tahun terakhir perkembangan olahraga futsal untuk kalangan wanita mendapat perhatian yang baik, selain itu banyak komunitas-komunitas serta club pembinaan futsal khusus untuk wanita bermunculan, salah satunya club futsal starlight. Dalam pembinaanya club starlight melakukan pola pembinaan yang khusus kearah prestasi, dalam pembinaanya kemampuan teknik dasar serta pola bermain juga semakin mengalami perembangan yang positif. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dianalisis serta hasil pengamatan yang terjadi dilapangan, kemampuan- kemampuan yang dimiliki para pemain tidak kalah dengan kemampuan yang dimiliki para pria, namun terdapat beberapa kendala yang terjadi yang mengakibatkan perkembangan futsal khusus pada pemain starlight yang belum teroptimalkan secara maksimal diantaranya adalah sebagai berikut: adaptasi terhadap olahraga futsal yang masih terhitung baru, kemampuan dalam hal kondisi fisik yang belum optimal, persepsi yang ada tentang olahraga futsal yang dominan dimainkan oleh laki-laki masih melekat kuat, sehingga mempengaruhi psikologis para pemain wanita, motivasi yang masih kurang dalam memainkan olahraga futsal khusus pada wanita, sosialisi dan pembinaan di pontianak secara luas yang belum terpenuhi khusus pada pembinaan futsal wanita.

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka adapun kesimpulan yang diambil adalah sebagai berikut: berdasarkan uji hipotesis yang dilakukan maka, terdapat hubungan teknik dasar menggiring bola dengan kecakapan bermain pada peserta club futsal wanita starlight, dengan r-hitung sebesar 0,837 sedangkan tabel distribusi r dicari pada 5% (uji 2 sisi) dengan db = (N-1) = 12-1=11 dengan r-tabel =0,602. Dengan demikian nilai dari r-hitung = 0,837 lebih besar dari nilai r-tabel = 0,602, maka terdapat hubungan yang singnifikan. Selanjutnya sumbangan persentase mengiring bola terhadap kecakapan bermain futsal adalah 70% sedangkan sisanya 30% dipengaruhi oleh variabel yang tidak dimasukan dalam penelitian ini.

Saran

Berdasarkan hasil analisis dari kesimpulan penelitian saran-saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut: teknik menggiring bola harus dikuasai dengan baik, untuk menguasai teknik menggiring bola dengan baik diperlukan latihan yang intensif, karena tanpa latihan seseorang tidak dapat mencapai suatu tujuan dengan maksimal. Untuk meningkatkan keterampilan teknik mengiring bola dapat dilakukan dengan latihan tanpa bola atau dengan bola, antara lain: dengan latihan kelincahan dan kecepatan seperti zig-zag, shutle run, latihan skiping, selanjutnya

(10)

keterampilan tersebut ditingkatkan dengan latihan penguasaan dengan bola pada latihan bermain agar kemampuan penguasaan terhadap bola akan semakin maksimal, dan penelitian ini dapat dijadikan masukan guna melakukan penelitian sejenis dengan sampel yang lebih banyak atau unsur-unsur lain selain menggiring bola.

DAFTAR RUJUKAN

Jaya Asmar. (2008). Futsal Gaya Hidup Peraturan dan Tips-tips Permainan.

Yogyakarta: Pustaka Timur.

Lhaksana Justinus. (2011). Taktik dan Strategi Futsal Modern. Be Champion.

Lingling Usli, Entang Hermanu, dan Iman Imanudin. (2008). Pelatihan Cabang Olahraga Sepak Bola. Jurusan Kepelatihan Olahraga Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia Bandung.

Marzuki, Burhan Nurgiyanto, Gunawan. (2009). Statistik Terapan untuk Penelitian Ilmu-ilmu Sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Muharnanto. (2008). Dasar-dasar Permainan Futsal. Jakarta: PT. Kawan Pustaka.

Priyatno, Duwi. (2010). Paham Analisis Statistik Data dengan SPSS. Yogyakarta:

Media Kom.

Referensi

Dokumen terkait

Rahmah (2014) bahwa individu dengan tingkat religiusitas tinggi berarti memiliki hubungan dengan Tuhan yang baik dan akan berpengaruh kepada tingkah lakunya dalam

sejalan dengan penelitian Ballesta dan Garcia-Meca (2005) dan Linoputri (2010) yang tidak berhasil menjelaskan keberadaan komisaris independen pada komite audit dalam

Hasil penelitian menunjukan bahwa Kadar Gula Darah Sebelum Senam Diabetes Pada Pasien DM Tipe II, distribusi rata-rata kadar gula darah sebelum ditunjukkan sebesar

pengambilan keputusan pembelian adalah suatu proses psikologis yang dilalui oleh konsumen atau pembeli, prosesnya yang diawali dengan tahap menaruh perhatian ( attention )

Pengumuman Seleksi Sederhana Pengadaan Jasa Konsultansi (Paket 6) Kajian Revitalisasi Perbenihan Tanaman Pangan dan Ketahanan Pangan

Lingkup PKM Covid 19 ini mencakup kegiatan sosialisasi program mengatasi pandemi Covid 19 di RW 14 Kelurahan Pasirkaliki Kota Cimahi. Masalah yang dihadapi warga RW 14

Agar lebih mudah melihat cakupan jaringan penguat sinyal maka lingkaran cakupan setiap titik yang terdapat pada Contoh 1 dan Contoh 2 akan dikonversi ke dalam

- Kepala kantor pemasaran dapat melakukan manajemen stok barang yang datang dari pabrik. - Kepala kantor pemasaran dapat melakukan manajemen sales yang bertugas mengambil