Page 1 of 8
STOCKS INDEX
20 April 2016
DAILY OUTLOOK
PLAZA BAPINDO MANDIRI TOWER LT. 28
JL. JENDRAL SUDIRMAN KAV. 54-55
JAKARTA 12190
021 - 5273883
Konten dalam Daily Outlook adalah untuk tujuan
informasi saja. Setiap prakiraan, komentar, analisa
dan artikel yang disampaikan didasarkan pada
informasi yang dikumpulkan dari berbagai sumber
yang dapat dipercaya, lengkap dan akurat. Namun
tidak dapat diberikan jaminan atas keabsahan dari
sumber-sumber tersebut. Seluruh pernyataan dan
ekspresi yang disampaikan sebagai prakiraan dan
analisa adalah semata-mata pendapat dan tidak
dimaksudkan sebagai nasihat investasi atau ajakan.
Pasar Valuta Asing, Kontrak Berjangka, Komoditi &
CFD (Contract For Difference) bersifat volatile dan
pendapat yang disampaikan dapat berubah tanpa
pemberitahuan.
RESEARCH TEAM
INFO
PRO - iTRADER
MARGIN TRADING SYSTEM
TRADING TUTORIAL
TRADING GUIDES
International Business Machines Corp (IBM) melaporkan hasil pendapatan selama kuartal pertama lalu yang mencatat hasil kuartalan terburuk dalam 14 tahun, seiring kegagalan dari hasil penjualan di bisnis baru mereka termasuk sistem Cloud dan komputasi mobile dalam mengimbangi penurunan penjualan di unit bisnis lama mereka, sehingga menurunkan nilai sahamnya hampir sebesar 5% di sesi perdagangan awal pekan ini. Laju pendapatan dari perusahaan jasa teknologi terbesar dunia tersebut turun sebesar 4.6% menjadi $18.68 milliar selama kuartal pertama lalu, namun hasil tersebut masih lebih tinggi dari estimasi penurunan sebesar $18.29 milliar dari para analis.
IBM mencatat pendapatan sebesar $2.35 per lembar saham, lebih
tinggi dari estimasi $2.09 dari analis. Pendapatan dari layanan dan
segmen pasar hardware dilaporkan masing-masing mengalami
penurunan sebesar 4.3% dan 21.8% di kuartal pertama lalu. Di bawah
kepemimpinan Chief Executive Ginni Rometty, IBM telah merambah ke
sejumlah bidang layanan terbaru seperti layanan berbasis Cloud,
security software serta data analytics, sementara itu unit bisnis utama
mereka dalam bidang hardware nampaknya dikurangi sedikit demi
sedikit karena dianggap sebagai bisnis bermargin rendah. Namun hasil
pendapatan dari unit bisnis baru mereka nampaknya gagal untuk
mengimbangi penurunan dari segmen pasar produk-produk hardware
mereka. Seorang analis dari Bernstein, Toni Sacconaghi menulis bahwa
penurunan bisnis hardware IBM telah melebihi kemampuan
perusahaan untuk meningkatkan pendapatan dari bidang baru.