KONSEP DASAR PENYUSUNAN DAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN
SYARIAH (KDPPLKS)
Diah Ayu Legowati, M.Si
MATERI KULIAH
1. Pengertian KDPPLKS
2. Tujuan dan Peranan KDPPLKS
3. Bangun prinsip akuntansi syariah (GASAP/PASBU) 4. Pemakai dan kebutuhan informasi akuntansi syariah 5. Asumsi dasar akuntansi syariah
6. Paradigma, asas, dan karakteristik transaksi syariah 7. Tujuan laporan keuangan
8. Karakteristik kualitatif laporan keuangan syariah
9. Unsur-unsur laporan keuangan syariah
APA ITU KDPPLKS?
• Kerangka dasar merupakan tujuan-tujuan filosofis, teori-teori normatif, konsep-konsep yang saling terkait, definisi-definisi yang tepat, dan aturan-aturan rasional membentuk suatu ‘Kerangka Konseptual’
• KDPPLKS merupakan kerangka konseptual yang mirip dengan
konstitusi, yaitu suatu sistem koheren dari tujuan-tujuan dan dasar-
dasar yang saling terkait yang dapat mengarahkan pada standar-
standar konsisten dan yang menentukan sifat, fungsi, dan batasan
dari akuntansi keuangan dan laporan keuangan syariah
PENGEMBANGAN KDPPLKS
• KDPPLKS dikembangkan oleh Komite Akuntansi Syariah (KAS), Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK – IAI) pada tahun 2007 sebagai penyempurnaan KDPPLKBS 2002, yang akan direvisi dari waktu ke waktu
• Ada 2 alasan utama perlunya KDPPLKS yaitu:
• Sebagai perangkat standar dan aturan yang koheren bagi IAI dalam mengeluarkan standar yang berguna dan konsisten (KEBUTUHAN)
• Memecahkan masalah-masalah praktis yang baru muncul membutuhkan referensi kerangka teori dasar (PENGEMBANGAN)
GENERALLY ACCEPTED SHARI’A ACCOUNTING PRINCIPLES (GASAP) (Prinsip-Prinsip Akuntansi Syariah yang Diterima Umum)
Kerangka Prinsip Akuntansi
Syariah yang Berlaku Umum di Indonesia
Landasan Operasional
atau Landasan
Praktik
Tingkat 3 Praktik, Konvensi dan Kebiasaan Pelaporan yang Sehat sesuai dengan Syariah
Buku Teks/Ajar, Simpulan riset, Artikel, dan Pendapat Ahli
Tingkat 2 Internasional/Negara lain SAK yang sesuai Syariah
Peraturan Pemerintah untuk Industri
(Regulasi)
Landasan Konseptual
Tingkat 1 PSAK & ISAK Umum
yang sesuai dengan Syariah Pedoman atau Praktik Akuntansi
Industri (Kajian Asosiasi Syariah)
KDPPLK Syariah
AL HADITS
PSAK & ISAK Syariah
FATWA SYARIAH Landasan Syariah
AL QURAN
Buletin Teknis
ACUAN AKUNTANSI
PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK)
TRANSAKSI NON SYARIAH TRANSAKSI SYARIAH
KDPPLK KDPPLKS
PSAK 01 - 99 PSAK 101 - 111
PSAK 31 Akuntansi Perbankan (Konvensional)
PSAK 59 Akuntansi Perbankan Syariah
PSAK 59 Vs PSAK SYARIAH
PSAK 59 PSAK SYARIAH
Hanya untuk perbankan syariah (BUS, UUS, BPRS)
Untuk entitas yang melaksanakan transaksi syariah
Hanya mengatur dari segi perbankan saja
LKS dan pihak terkait (Nasabah)
Penyempurnaan ketentuan PSAK 59 (Ketentuan dan Istilah)
KDPPLKS TERPISAH DENGAN KDPPLK UMUM
PELAKSANAAN AKUNTANSI SYARIAH
• Entitas syariah selain menerapkan KDPPLKS dan PSAK Syariah, entitas tersebut juga harus menerapkan PSAK umum yang tidak bertentangan dengan syariah jika dalam aktivitas operasionalnya terdapat transaksi yang tidak diantur khusus dalam PSAK Syariah
• Entitas konvensional yang melakukan transaksi syariah harus menerapkan KDPPLKS dan PSAK Syariah yang terkait
• Entitas konvensional yang melakukan transaksi syariah tidak perlu menyiapkan laporan keuangan syariah secara lengkap tetapi hanya melaporkan transaksi syariah sesuai dengan ketentuan standar akuntansi syariah dalam laporan keuangan konvensional
TUJUAN DAN PERANAN KDPPLKS
• KDPPLKS sebagai acuan bagi:
• Penyusun standar akuntansi keuangan syariah dalam melaksanakan tugasnya
• Penyusun laporan keuangan untuk mengatasi masalah akuntansi syariah yg belum diatur dalam standar
• Auditor dalam memberikan opini apakah laporan keuangan yg disusun sesuai dg GASAP
• Pemakai laporan keuangan dalam menafsirkan informasi yang
disajikan dalam laporan keuangan
PEMAKAI DAN KEBUTUHAN INFORMASI
INVESTOR Informasi untuk keputusan investasi
PEMBERI DANA QORD Informasi untuk menilai apakah dana qord dapat dikembalikan
PEMILIK DANA SYIRKAH TEMPORER Informasi untuk keputusan investasi
PEMILIK DANA TITIPAN Informasi untuk memutuskan apakah dana titipan dapat diambil setiap saat
PEMBAYAR DAN PENERIMA DANA ZISWAF
Informasi mengenai sumber dan penyaluran dana
PENGAWAS SYARIAH Informasi tentang kepatuhan terhadap prinsip-prinsip syariah
KARYAWAN Informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas
PEMASOK DAN MITRA USAHA Informasi untuk menilai apakah hutang akan dibayar saat jatuh tempo
PELANGGAN Informasi mengenai kelangsungan hidup entitas syariah
PEMERINTAH Informasi untuk mengatur aktivitas dan penetapan pajak
MASYARAKAT Informasi trend kemakmuran entitas syariah
PARADIGMA TRANSAKSI SYARIAH
Alam semesta dicipta oleh Tuhan sebagai amanah (kepercayaan ilahi) dan sarana kebahagiaan hidup bagi seluruh umat manusia untuk mencapai kesejahteraan hakiki secara material dan spritual (al-falah)
➢ Menekankan setiap aktivitas umat manusia memiliki akuntabilitas dan nilai ilahiah yang menempatkan perangkat syariah dan akhlak sebagai parameter baik dan buruk,benar dan salahnya aktivitas usaha
➢ Akan membentuk integritas yang membantu terbentuknya karakter tata kelola yang baik (good governance) dan disiplin pasar (market discipline) yang baik
Paradigma dasar ini digunakan dalam rangka
ASAS TRANSAKSI SYARIAH
1. PERSAUDARAAN (UKHUWAH)
• Esensinya merupakan nilai universal yang menata interaksi sosial dan harmonisasi kepentingan para pihak untuk kemanfaatan secara umum dengan semangat saling tolong menolong.
• Transaksi syariah menjunjung tinggi nilai kebersamaan dalam memperoleh manfaat (sharing economics) sehingga seseorang tidak boleh mendapat keuntungan di atas kerugian orang lain.
• Ukhuwah dalam transaksi syariah berdasarkan prinsip saling mengenal (ta’aruf ), saling memahami (tafahum), saling menolong (ta’awun), saling menjamin (takaful), saling bersinergi dan beraliansi (tahaluf )
ASAS TRANSAKSI SYARIAH
2. Prinsip Keadilan (‘adalah);
❖ Esensinya menempatkan sesuatu hanya pada tempatnya dan memberikan sesuatu hanya pada yang berhak serta memperlakukan sesuatu sesuai posisinya
❖ Implementasi→ berupa aturan prinsip muamalah yang melarang adanya unsur:
❖ Riba (unsur bunga dalam segala bentuk dan jenisnya, baik riba nasiah maupun fadhl)
❖ Kedzaliman (unsur yang merugikan diri sendiri, orang lain, mapun lingkungan)
❖ Maysir (unsur judi dan sikap spekulatif)
❖ Gharar (unsur ketidakjelasan)
❖ Haram (unsur haram baik dalam barang maupun jasa serta aktivitas operasional yang terkait
ASAS TRANSAKSI SYARIAH
3. Prinsip Kemaslahatan (maslahah);
❖ Merupakan segala bentuk kebaikan dan manfaat yang berdimensi duniawi dan ukhrawi, material dan spritual, serta individual dan kolektif
❖ Kemaslahatan yang diakui harus memenuhi dua unsur yakni kepatuhan syariah (halal) serta bermanfaat dan membawa kebaikan (thayib) dalam semua aspek secara keseluruhan yang tidak menimbulkan kemudharatan
❖ Transaksi syariah yang bermaslahat harus memenuhi secara keseluruhan unsur-unsur yang menjadi tujuan ketetapn syariah (maqasid syariah) yaitu berupa pemeliharaan terhadap:
❖ Akidah, keimanan dan ketakwaan (dien)
❖ Intelek (‘aql)
❖ Keturunan (nasl)
❖ Jiwa dan keselamatan (nafs) dan
❖ Harta benda (mal)
ASAS TRANSAKSI SYARIAH
4. Prinsip Keseimbangan (tawazun);
❖ Meliputi keseimbangan aspek material dan spritual, aspek privat dan publik, sektor keuangan dan sektor riil, bisnis dan sosial, dan keseimbangan aspek pemanfaatan dan kelestarian
❖ Transaksi syariah tidak hanya menekankan pada maksimalisasi keuntungan perusahaan semata untuk kepentingan pemilik (shareholder)
❖ Manfaat yang didapatkan tidak hanya difokuskan pada pemegang saham, akan tetapi pada semua pihak yang dapat merasakan manfaat adanya suatu kegiatan ekonomi.
ASAS TRANSAKSI SYARIAH
5. Prinsip universalisme (syumuliyah);
❖ Prinsipnya dapat dilakukan oleh, dengan dan untuk semua pihak yang berkepentingan (stakeholder) tanpa membedakan suku,agama, ras dan golongan, sesuai dengan semangat kerahmatan semesta (rahmatan lil’alamin)
❖ Transaksi syariah terikat dengan nilai-nilai etis meliputi aktivitas sektor keuangan dan sektor riil yang dilakukan secara koheren tanpa dikotomi sehingga keberadaan dan nilai uang merupakan cerminan aktivitas investasi dan perdagangan
KARAKTERISTIK TRANSAKSI SYARIAH
❖Transaksi hanya dilakukan berdasarkan prinsip saling paham dan saling ridha
❖Prinsip kebebasan bertransaksi diakui sepanjang objeknya halal dan baik (thayib);
❖Uang hanya berfungsi sebagai alat tukar dan satuan pengukur nilai, bukan sebagai komoditas;
❖Tidak mengandung unsur riba, kezaliman, masysir, gharar, haram
KARAKTERISTIK TRANSAKSI SYARIAH
❖Tidak menganut prinsip nilai waktu dari uang (time value of money);
❖Transaksi dilakukan berdasarkan;
❖Suatu perjanjian yang jelas dan benar;
❖Untuk keuntungan semua pihak tanpa merugikan pihak lain
❖Tidak diperkenankan menggunakan standar ganda harga untuk satu akad
❖Tidak menggunakan dua transaksi bersamaan yang berkaitan (ta’alluq) dalam satu akad;
❖Tidak ada distorsi harga melalui;
❖Rekayasa permintaan (najasy);
❖Rekayasa penawaran (ihtikar);
❖Tidak mengandung unsur kolusi dengan suap menyuap (risywah)
KARAKTERISTIK TRANSAKSI SYARIAH
❖Traksaksi syariah komersial berupa;
❖Investasi untuk mendapatkan bagi hasil;
❖Jual beli barang untuk mendapatkan laba; dan atau
❖Pemberian layanan jasa untuk mendapatkan imbalan
❖Transaksi syariah nonkomersial berupa;
❖Pemberian dana pinjaman atau talangan (qardh);
❖Penghimpunan dan penyaluran dana sosial seperti zakat, infak, sedekah, wakaf dan hibah;
TUJUAN LAPORAN KEUANGAN
• Tujuan utama laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang
menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi
keuangan suatu entitas syariah yang bermanfaat bagi sejumlah besar
pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi
TUJUAN LAPORAN KEUANGAN
• Tujuan lainnya adalah:
a) meningkatkan kepatuhan terhadap prinsip syariah dalam semua transaksi dan kegiatan usaha
b) Informasi kepatuhan entitas syariah terhadap prinsip syariah, serta informasi aset, kewajiban, pendapatan dan beban yang tidak sesuai dengan prinsip syariah, bila ada dan bagaimana perolehan dan penggunaannya
c) Informasi untuk membantu mengevaluasi pemenuhan tanggung jawab entitas syariah terhadap amanah dalam mengamankan dana, menginvestasikannya pada tingkat keuntungan yang layak
d) Informasi mengenai tingkat keuntungan investasi yang diperoleh penanam modal dan pemilik dana syirkah temporer, dan informasi mengenai pemenuhan kewajiban (obligation) fungsi sosial entitas syariah termasuk pengelolaan dan penyaluran ziswaf
TUJUAN LAPORAN KEUANGAN
• Laporan keuangan yang disusun untuk memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi yang menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian masa lalu
• Laporan keuangan menunjukan apa yang telah dilakukan manajemen
(stewardship) yaitu pertanggungjawaban manajemen atas sumber
daya yang dipercayakan kepadanya
POSISI KEUANGAN, KINERJA, DAN PERUBAHAN POSISI KEUANGAN
• Keputusan ekonomi yang diambil pemakai laporan keuangan memerlukan evaluasi atas kemampuan entitas syariah dalam menghasilkan kas, dan waktu serta kepastian dari hasil tersebut
• Posisi keuangan entitas syariah dipengaruhi oleh sumber daya yang dikendalikan, struktur keuangan, likuiditas dan solvabilitas, serta kemampuan beradaptasi terhadap perubahan lingkungan
• Informasi kinerja entitas syariah diperlukan untuk menilai perubahan
potensial sumber daya ekonomi yang dikendalikan di masa depan
POSISI KEUANGAN, KINERJA, DAN PERUBAHAN POSISI KEUANGAN
• Informasi perubahan posisi entitas syariah bermanfaat untuk menilai aktivitas investasi, pendanaan dan operasi selama periode pelaporan yang berguna bagi pemakai untuk menilai kemampuan entitas syariah dalam menghasilkan kas serta kebutuhan entitas syariah untuk
memanfaatkan arus kas tersebut
ASUMSI DASAR AKUNTANSI SYARIAH
• KELANGSUNGAN USAHA (Going Concern)
Laporan keuangan disusun atas dasar asumsi kelangsungan usaha entitas syariah dan akan melanjutkan usahanya di masa depan
• DASAR AKRUAL (Accrual Basis)
• Pengaruh transaksi dan peristiwa lain diakui pada saat kejadian dan bukan pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar, dan diungkapkan dalam catatan akuntansi serta dilaporkan dalam laporan keuangan pada periode yang bersangkutan
• Laporan keuangan disusun atas dasar akrual
• Penghitungan pendapatan untuk tujuan pembagian hasil usaha menggunakan dasar kas (Cash Basis)
KARAKTERISTIK KUALITATIF LAPORAN KEUANGAN
4 KARAKTERISTIK KUALITATIF POKOK LAPORAN KEUANGAN:
1. Dapat Dipahami 2. Relevan
3. Keandalan
4. Dapat Diperbandingkan
UNSUR-UNSUR LAPORAN KEUANGAN
Unsur Laporan Keuangan Konvensional
Unsur Laporan Keuangan Syariah 1. Laporan Posisi Keuangan (Neraca)
2. Laporan Laba Rugi 3. Laporan Arus Ka
4. Laporan Perubahan Ekuitas 5. Catatan Lapiran Keuangan
1. Laporan Posisi Keuangan (Neraca) 2. Laporan Laba Rugi
3. Laporan Arus Ka
4. Laporan Perubahan Ekuitas
5. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Zakat
6. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Kebajikan 7. Laporan Khusus Yang Mencerminkan Kegiatan Entitas
Syariah Tertentu
8. Catatan Laporan Keuangan