• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUPATI MAMASA PERATURAN BUPATI MAMASA NOMOR : 31 TAHUN 2016 TENTANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BUPATI MAMASA PERATURAN BUPATI MAMASA NOMOR : 31 TAHUN 2016 TENTANG"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

BUPATI MAMASA

PERATURAN BUPATI MAMASA NOMOR : 31 TAHUN 2016

TENTANG

TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN STRUKTUR ORGANISASI INSPEKTORAT DAERAH KABUPATEN MAMASA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI MAMASA

Menimbang : a. bahwa dengan berlakunya Peraturan Daerah Kabupaten Mamasa Nomor 5 Tahun 2016 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Mamasa (Lembaran Daerah Kabupaten Mamasa Tahun 2016 Nomor 161), maka dipandang perlu menetapkan Tugas Pokok, Fungsi, Rincian Tugas dan Struktur Organisasi Inspektorat Daerah Kabupaten Mamasa;

b. bahwa untuk maksud tersebut pada huruf a di atas, perlu ditetapkan dengan Peraturan Bupati Mamasa.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);

2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Mamasa dan Kota Palopo di Provinsi Sulawesi Selatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 24, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4186);

3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5233);

4. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494);

5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

(2)

6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pembinaan dan Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4090);

7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2008 tentang Kecamatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 40, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4826);

8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114);

9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah;

10. Peraturan Daerah Kabupaten Mamasa Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Mamasa (Lembaran Daerah Kabupaten Mamasa Tahun 2016 Nomor 161).

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN BUPATI MAMASA TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN STRUKTUR ORGANISASI INSPEKTORAT DAERAH KABUPATEN MAMASA

BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam peraturan ini, yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Mamasa;

2. Bupati adalah Bupati Mamasa;

3. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Daerah Kabupaten Mamasa;

4. Pemerintahan adalah penyelenggaraan urusan Pemerintahan oleh Pemerintah Daerah dan DPRD menurut asas Otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip Otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia;

5. Inspektorat Daerah adalah Inspektorat Daerah Kabupaten Mamasa yang merupakan unsur Pengawas, Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;

6. Inspektur adalah Inspektur Daerah Kabupaten Mamasa;

7. Sekretariat adalah Sekretariat pada Inspektorat Daerah Kabupaten Mamasa;

8. Inspektur Pembantu adalah Inspektur Pembantu pada lingkup Inspektorat Daerah Kabupaten Mamasa;

9. Sub bagian adalah Sub Bagian pada lingkup Inspektorat Daerah Kabupaten Mamasa;

10. Kelompok Jabatan Fungsional adalah; Kelompok Jabatan Fungsional Pengawas penyelenggaraan Urusan Pemerintahan di Daerah (P2UPD) dan Fungsional Auditorpada Lingkup Inspektrorat Daerah Kabupaten Mamasa.

(3)

BAB II

SUSUNAN ORGANISASI Pasal 2

(1) Susunan Organisasi Inspektorat Daerah Kabupaten Mamasa terdiri dari : a. Inspektur

b. Sekretaris membawakan:

1. Sub Bagian Administrasi & Umum 2. Sub Bagian Program dan Pelaporan;

3. Sub Bagian Evaluasi & Tindak Lanjut;

c. Inspektur Pembantu Wilayah I;

d. Inspektur Pembantu Wilayah II;

e. Inspektur Pembantu Wilayah III;

f. Inspektur Pembantu Wilayah IV;

g. Kelompok Jabatan Fungsional.

(2) Bagan stuktur Organisasi Inspektorat Daerah Kabupaten Mamasa tercantum pada lampiran yang menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan Peraturan Bupati ini

BAB III

TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Bagian Pertama INSPEKTUR

Pasal 3

(1) Inspektorat Daerah dipimpin oleh seorang Inspektur yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah, serta mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam melakukan Pengawasan terhadap pelaksanaan urusan Pemerintahan di Daerah, pelaksanaan pembinaan atas penyelenggaraan Pemerintahan Desa, dan pelaksanaan urusan Pemerintahan Desa, serta pelaksanaan kesekretariatan Inspektorat serta pelaksanaan urusan dan kegiatan Pejabat Fungsional sesuai dengan kewenangannya berdasarkan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku;

(2) Dalam penyelenggaraan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Inspektur mempunyai fungsi :

a. Perencanaan Program Pengawasan;

b. Perumusan Kebijakan dan Fasilitasi Pengawasan;

c. Pemeriksaan, Pengusutan, Pengujian dan Penilaian tugas Pengawasan;

d. Penyelenggaraan monitoring dan Evaluasi di Bidang Pengawasan;

e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsi;

(3) Rincian tugas Inspektur adalah:

a. Melakukan Monitoring dan Evaluasi terhadap Laporan hasil-hasil Pengawasan penyelenggaraan Pemerintahan serta melakukan Pembinaan terhadap pelaksanaan Pengawasan melekat;

b. Membina dan mengarahkan Sekretaris Inspektur Pembantu Wilayah dan Pejabat Fungsional dalam melaksanakan tugasnya;

c. Melakukan pembinaan terhadap kedisiplinan dan peningkatan kualitas Sumber Daya Pegawai dalam lingkup Inspektorat;

(4)

d. Melakukan Pembinaan dan pengendalian atas pengelolaan keuangan inspektorat;

e. Melakukan Pembinaan dan pengendalian atas pengelolaan perlengkapan dan peralatan Inspektorat;

f. Menyelenggarakan koordinasi dengan Unit Kerja terkait dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas;

g. Menyelenggarakan koordinasi dan pasilitasi penanganan dan penyelesaian Tindak Lanjut LHP BPK-RI.

h. Melaksanakan dan mengkoordinasikan penerapan pengawasan melekat (WASKAT) dalam pelaksanaan pembinaan penyelenggaraan Pemerintah Daerah dan pelaksanaan urusan Pemerintah di Daerah;

i. Menilai sasaran kerja pegawai (SKP) pejabat struktural eselon III dan pejabat funsional tertentu lingkup Inspektorat Daerah dalam rangka pembinaan dan pengembangan karier serta melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Bupati;

j. Dalam melaksanakan tugas dan fungsi Inspektorat bertanggungjawab kepada Bupati;

Bagian Kedua SEKRETARIAT

Pasal 4

(1) Sekretariat Inspektorat dipimpin oleh seorang sekretaris yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Inspektorat, serta mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan koordinasi, pelaksanaan Pengawasan serta memberikan pelayanan administrasi dan fungsional kepada semua unsur dalam lingkup Inspektorat Daerah;

(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, Sekretaris mempunyai fungsi :

a. Penyiapan bahan koordinasi dan pengendalian rencana Program Kerja Pengawasan;

b. Penghimpunan, Pengelolaan, Penilaian dan Penyimpanan Laporan Hasil Pengawasan aparat Pengawasan Fungsional Inspektorat Daerah;

c. Penyusunan bahan Data dalam rangka pembinaan teknis Fungsional ;

d. Penyusunan, Penginventarisan dan Pengkoordinasian Data dalam rangka penatausahaan proses penanganan pengaduan;

e. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang umum, Kepegawaian, Keuangan, Perlengkapan dan Aset, Perencanaan dan Pelaporan, surat- menyurat dan urusan rumah tangga;

f. Memfasilitasi dan menata teknis pelaksanaan tugas Pejabat Fungsional dalam melaksanakan Audit/Pengawasan;

g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Inspektur sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(3) Rincian tugas Sekretaris sebagai berikut:

a. Merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan dan mengendalikan serta menetapkan kebijakan di Bidang Umum, Kepegawaian, Keuagan, Program dan Pelaporan;

b. Mengkoordinasikan penyusunan rencana kegiatan tahunan Inspektorat sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

(5)

c. Mengelolah dan mengkoordinasikan pelaksanaan pelayanan teknis dan administrasi kepada seluruh satuan organisasi dalam lingkup Inspektorat Daerah;

d. Mengelolah dan mengkoordinasikan pelaksanaan urusan umum dan Kepegawaian;

e. Mengelolah dan mengkoordinasikan pelaksanaan urusan Program dan Pelaporan;

f. Mengelolah dan mengkoordinasikan pelaksanaan urusan Keuangan dan Perlengkapan;

g. Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap tindak lanjut hasil pemeriksaan;

h. Mengkoordinasikan penyusunan laporan pelaksanaan program dan kegiatan dalam lingkup Inspektorat Daerah;

i. Menilai sasaran kerja pegawai (SKP) pejabat struktural eselon IV lingkup Sekretariat Inspektorat Daerah dalam rangka pembinaan dan pengembangan karier;

j. Menginventarisir permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan bidang tugasnya dan penyiapan bahan petunjuk pemecahan masalah;

k. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Inspektur sesuai dengan tugas dan fungsinya;

l. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Sekretaris bertanggungjawab kepada Inspektur;

Sub Bagian Administrasi Dan Umum Pasal 5

(1) Sub Bagian Administrasi dan Umum dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris Inspektorat, serta mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan kebijakan teknis pembinaan dan pelaksanaan pengelolaan tugas rumah tangga meliputi; menyusun surat menyurat, kearsipan, protokol, perjalanan Dinas, Kepegawaian, Keuangan, Tata laksana Perlengkapan dan aset, penyusunan Anggaran, Perifikasi, Perbendaharaan, Pembukuan anggaran serta mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas bidang Administrasi Umum, Kepegawaian, Keuangan dan tugas umum lainnya;

(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini, Kepala Sub Bagian Administrasi dan Umum mempunyai fungsi :

a. Penyiapan bahan penyusunan kebijakasanaan teknis bidang Administrasi dan Umum;

b. Pembinaan dan pelaksanaan tugas umum meliputi; pengelolaan urusan rumah tangga, surat menyurat, kearsipan, protokol, perjalanan dinas, Kepegawaian, Keuangan, Tata laksana Perlengkapan dan Aset:

c. Penyusunan dan pembukuan anggaran, perifikasi, perbendaharaan, serta mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas bidang Administrasi Umum, Kepegawaian, Keuangan dan tugas umum lainnya;

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris Inspektorat Daerah sesuai dengan tugas dan fungsinya;

(6)

(3) Rincian tugas Kepala Sub Bagian Administrasi Dan Umum sebagai berikut:

a. Menghimpun dan menyiapkan bahan penyusunan kebijakan teknis Sub Bagian Administrasi dan Umum;

b. Menyusun rencana Operasional program kerja Sub Bagian Administrasi dan Umum;

c. Menyiapkan proses administrasi terkait dengan penatausahaan Keuangan Daerah sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

d. Melakukan pembukuan setiap transaksi Keuangan pada kas umum;

e. Melaksanakan perbendaharaan keuangan Inspektorat Daerah;

f. Melaksanakan Pengendalian atas Pelaksanaan tugas pembantu bendahara Keuangan;

g. Mengajukan SPP untuk Pengisinan Kas, SPP beban tetap dan SPP gaji atas Persetujuan pengguna anggaran (Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah/

Lembaga Teknis Daerah) yang ditetapkan sebagai pengguna anggaran dengan Keputusan Bupati;

h. Memeriksa Pembayaran Gaji SKPP Pegawai yang mutasi;

i. Mendistribusikan uang kerja kegiatan kepada bendahara kegiatan sesuai dengan jadwa kegiatan atas persetujuan pengguna anggaran;

j. Memeriksa, mengoreksi dan menandatangani surat pertanggung jawaban (SPJ) atas penerimaan dan pengeluaran Kas serta lampirannya;

k. Melaksanakan pemantauan, Pengendalian dan evaluasi serta menyusun laporan hasil pelaksanaan program dan kegiatan Sub Bagian Administrasi dan Umum;

l. Membina dan mengelola pelaksanaan urusan rumah tangga dan keamanan lingkungan Inspektorat Daerah;

m. Membina dan mengelola Pelaksanaan surat menyurat meliputi surat masuk dan surat keluar serta kearsipan;

n. Membina dan mengelola pelaksanaan tugas Kehumasan, Keprotokoleran,perjalanan Dinas dan tatalaksana Inspektorat Daerah;

o. Membina dan mengelola administrasi penyimpanan, Pendistribusian dan penginventarisasian barang ,perlengkapan dan aset Inspektorat Daerah;

p. Membina dan mengelola pelaksanaan administrasi Kepegawaian meliputi penyiapan rencana kebutuhan pegawai, penempatan pegawai, bahan usulan kenaikan pangkatan dan gaji berkala, daftar urut kepangkatan (DUK) serta administrasi Kepegawaian laninnya;

q. Membina dan mengelola pelaksanaan kesejahteraan, cuti, teguran pelanggaran disiplin, pemberhentian dan pensiun Pegawai;

r. Melaksanakan pemantauan, pengendalian dan evaluasi serta menyusun laporan hasil pelaksanaan program dan kegiatan Sub Bagian Administrasi dan Umum;

s. Menilai sasaran kerja pegawai (SKP) pejabat fungsional umum lingkup Sub Bagian Administrasi dan Umum dalam rangka pembinaan dan pengembangan karier;

t. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan tugas dan fungsinya;

u. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Kepala Sub Bagian Administrasi dan Umum bertanggung jawab kepada Sekretaris Inspektorat Daerah.

(7)

Sub Bagian Program dan Pelaporan Pasal 6

(1) Sub Bagian Program dan Pelaporan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada sekretaris Inspektorat, serta mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan tugas program dan pelaporan meliputi; Menyiapkan bahan penyusunan dan pengendalian Program Kerja, Pengawasan, Penyusunan dan Penyiapan Laporan Pelaksanaan, Pengawasan, menghimpun dan menyiapkan Regulasi bidang Pengawasan serta Pengolahan data pengawasan serta mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas Bidang administrasi Program dan Pelaporan;.

(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, Kepala Sub Bagian Program dan Pelaporan Mempunyai fungsi;

a. Pengkoordinasian penyiapan Rencana / Program kegiatan dan Pelaporan Pelaksanaan Pengawasan;

b. Penyusunan Anggaran Inspektorat;

c. Penyiapan Laporan dan Statistik Pengawasan;

d. Penyiapan Regulasi bidang Pengawasan;

e. Penyiapan dokumentasi dan Pengolahan data Pengawasan.

(3) Rincian tugas Kepala Sub Bagian Program dan Pelaporan sebagai berikut:

a. Menghimpun dan menyiapkan bahan penyusunan kebijakan teknis Sub Bagian Program dan Pelaporan;

b. Menyusun rencana Operasional program kerja Sub Bagian Program dan Pelaporan;

c. Membina dan Mengelola penyusunan rencana tahunan dan pelaksanaan program/kegiatan Inspektorat Daerah;

d. Merencanakan kebutuhan pengadaan dan pemeliharaan sarana dan prasana meliputi barang perlengkapan dan aset Inspektorat Daerah;

e. Melaksanakan penyiapan bahan dan penyusunan KUA, DPA, LAKIP, RENSTRA dan RENJA Inspektorat Daerah;

f. Mengumpulkan, mengelola menganalisa dan menyusun bahan laporan bulanan, triwulan dan tahunan;

g. Melaksanakan pengumpulan,pengolahan, penganalisaan dan penyajian data statistik serta informasi Inspektorat Daerah;

h. Melaksanakan pemantauan, pengendalian dan evaluasi serta menyusun laporan hasil pelaksanaan program dan kegiatan Sub Bagian Program dan Pelaporan;

i. Menilai sasaran kerja pegawai (SKP) pejabat fungsional umum lingkup Sub Bagian Program dan Pelaporan dalam rangka pembinaan dan pengembangan karier;

j. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan tugas dan fungsinya;

k. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Kepala Sub Bagian Program dan Pelaporan bertanggung Kepada Sekretaris Inspektorat Daerah.

(8)

Sub Bagian Evaluasi Dan Tindak Lanjut Pasal 7

(1) Sub Bagian Evaluasi dan Tindaklanjut dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian Evaluasi dan Tindak Lanjut yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada sekretaris Inspektorat, serta mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan tugas evaluasi dan tindaklanjut meliputi; penyusunan program/kegiatan, penyusunan laporan, menyiapkan bahan Evaluasi Pengawasan, mengolah dan menilai, Laporan Hasil Pengawasan, melaksanakan dan memfasilitasi penyelesaian tindaklanjut hasil Pemeriksaan Aparat fungsional serta melaporkan pelaksanaan tugas Bidang administrasi Evaluasi dan Tindaklanjut.

(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, Kepala Sub Bagian Evaluasi dan Tindaklanjut Mempunyai fungsi;

a. Penyiapan bahan peyusunan kebijakan teknis Bidang Evaluasi dan Tindak lanjut;

b. Pengkoordinasian, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan tugas Bidang Evaluasi dan Tindaklanjut;

c. Penginventarisasian hasil Pengawasan Inspektorat Daerah;

d. Penanganan dan fasilitasi tindak lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan BPK-RI Perwakilan Sulawesi Barat, Inspektorat Provinsi dan Inspektorat Daerah;

e. Pengadministrasian Laporan Hasil Pengawasan;

f. Pelaksanaan Evaluasi Laporan Hasil Pengawasan dan Pasilitasi kerjasama Pengawasan;

g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris Inspektorat Daerah sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(3) Rincian tugas Kepala Sub Bagian Evaluasi dan Tindaklanjut sebagai berikut:

a. Menghimpun dan menyiapkan bahan penyusunan kebijakan teknis Sub Bagian Evaluasi dan Tindaklanjut;

b. Menyusun rencana Operasional program kerja Sub Bagian Evaluasi dan Tindaklanjut;

c. Membina dan mengelola penyusunan rencana tahunan dan pelaksanaan program/kegiatan Sub Bagian Evaluasi dan Tindaklanjut;

d. Mengumpulkan, mengelola menganalisa dan menyusun bahan laporan bulanan, triwulan dan tahunan;

e. Melaksanakan pengumpulan, pengolahan, penganalisaan dan penyajian data statistik serta informasi Sub Bagian Evaluasi dan Tindaklanjut;

f. Melaksanakan pemantauan, pengendalian dan evaluasi serta menyusun laporan hasil pelaksanaan program dan kegiatan Sub Bagian Evaluasi dan Tindaklanjut;

g. Menilai sasaran kerja pegawai (SKP) pejabat fungsional umum lingkup Sub Bagian Evaluasi dan Tindaklanjut dalam rangka pembinaan dan pengembangan karier;

h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan tugas dan fungsinya;

i. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Kepala Sub Bagian Evaluasi dan Tindaklanjut bertanggung Kepada Sekretaris Inspektorat Daerah;

(9)

Bagian Ketiga

INSPEKTUR PEMBANTU WILAYAH I Pasal 8

(1) Inspektur Pembantu Wilayah I dipimpin oleh seorang Inspektur pembantu yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Inspektorat, serta mempunyai tugas pokok membina mengkoordinasikan dan melaksanakan pengawasan dan pemeriksaan terhadap penyelenggaraan urusan Pemerintahan Daerah dan kasus-kasus pengaduan di bidang pembangunan pemerintahan dan kemasyarakatan pada wilyah I;

(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini, Inspektur pembantu wilayah I mempunyai fungsi:

a. Perencanaan Program pengawasan pada Wilayah I;

b. Perumusan, Pengkoordinasian kebijakan dan fasilitasi pelaksanaan pengawasan pada wilayah I;

c. Pemeriksaan,Pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan pada wilayah I;

d. Penginventarisasian hasil temuan aparat pengawasan pada Wilayah I;

e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Inspektur sesuai dengan tugas dan fungsinya;

(3) Rincian tugas Inspektur Pembantu wilayah I sebagai berikut:

a. Merencanakan, pengorganisasian, menggerakkan dan mengendalikan serta menetapkan kebijakan pengawasan dan pemeriksaan pemerintah Daerah di bidang pembangunan, Pemerintahan dan kemasyarakatan pada wilayah I ; b. Mengkoordinasikan penyusunan rencana kegiatan tahunan di bidang

pengawasan dan pemeriksaan sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

c. Mengkoordinasikan pengumpulan bahan penyusunan rencana pengawasan dan pemeriksaan pada wilayah I;

d. Memberikan petunjuk,mengawasi dan membimbing pelaksanaan tugas pengawasan dan pemeriksaan pada wilayah I;

e. Mengkoordinasikan kegiatan pengawasan dan pemeriksaan Pemerintah Daerah di bidang Pembangunan, Pemerintahan dan Kemasyarakatan pada wilayah I;

f. Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap penyelenggaraan kegiatan pengawasan dan pemeriksaan Pemerintah Daerah di Wilayah I;

g. Mengkoordinasikan penyusunan laporan pelaksanaan pengawasan dan pemeriksaan di Wilayah I;

h. Mengkoordinasikan dan melaksanakan penanganan pengaduan di Wilayah I;

i. Melaksanakan dan atau mengkoordinasikan pelaksanaan rapat-rapat koordinasi pengawasan, gelar pengawasan dan pemutakhiran data tindak lanjut;

j. Membina, mengarahkan,mengawasi, memberikan sanksi dan prestasi kerja serta mengembangkan karier Pegawai;

k. Melakukan monitoring,pengendalian dan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas serta melaporkan hasilnya kepada Bupati melalui Inspektur;

l. Melakukan Review RKA SKPD dan LKPD setiap Tahun Anggaran berkenan;

m. Memberikan saran dan pertimbangan teknis,serta melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Inspektur dan Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya;

(10)

n. Menilai sasaran kerja pegawai (SKP) pejabat fungsional umum lingkup Inspektur pembantu wilayah I dalam rangka pembinaan dan pengembangan karier;

o. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Inspektur pembantu wilayah I bertanggung jawab kepada Inspektur.

(4) Inspektur Pembantu Wilayah I membawahi wilayah kerja dan pengawasan pada Instansi Satuan Kerja di Lingkup Pemerintah Kabupaten Mamasa Meliputi:

a. Sekretariat Daerah;

b. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan;

c. Dinas Sosial

d. Dinas Transmigrasidan Tenaga Kerja;

e. Dinas Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil;

f. Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa;

g. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu;

h. Badan Pelaksana Penanggulangan Bencana Daerah

i. Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan;

j. Kecamatan Tabang;

k. Kecamatan Mamasa;

l. Kecamatan Sesena Padang;

m. Kecamatan Tawalian.

Bagian Keempat

INSPEKTUR PEMBANTU WILAYAH II Pasal 9

(1) Inspektur Pembantu Wilayah II dipimpin oleh seorang Inspektur pembantu yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Inspektorat, serta mempunyai tugas pokok membina mengkoordinasikan dan melaksanakan pengawasan dan pemeriksaan terhadap penyelenggaraan urusan Pemerintahan Daerah dan kasus-kasus pengaduan di bidang pembangunan pemerintahan dan kemasyarakatan pada wilyah II;

(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini, Inspektur pembantu wilayah II mempunyai fungsi:

a. Perencanaan Program pengawasan pada Wilayah II;

b. Perumusan, Pengkoordinasian kebijakan dan fasilitasi pelaksanaan pengawasan pada wilayah II;

c. Pemeriksaan,Pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan pada wilayah II;

d. Penginventarisasian hasil temuan aparat pengawasan pada Wilayah II;

e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Inspektur sesuai dnegan tugas dan fungsinya;

(3) Rincian tugas Inspektur Pembantu wilayah II sebagai berikut:

a. Merencanakan, pengorganisasian, menggerakkan dan mengendalikan serta menetapkan kebijakan pengawasan dan pemeriksaan pemerintah Daerah di bidang pembangunan, Pemerintahan dan kemasyarakatan pada wilayah II;

b. Mengkoordinasikan penyusunan rencana kegiatan tahunan di bidang pengawasan dan pemeriksaan sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

c. Mengkoordinasikan pengumpulan bahan penyusunan rencana pengawasan dan pemeriksaan pada wilayah II;

(11)

d. Memberikan petunjuk,mengawasi dan membimbing pelaksanaan tugas pengawasan dan pemeriksaan pada wilayah II;

e. Mengkoordinasikan kegiatan pengawasan dan pemeriksaan Pemerintah Daerah di bidang Pembangunan, Pemerintahan dan Kemasyarakatan pada wilayah II;

f. Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap penyelenggaraan kegiatan pengawasan dan pemeriksaan Pemerintah Daerah di Wilayah II;

g. Mengkoordinasikan penyusunan laporan pelaksanaan pengawasan dan pemeriksaan di Wilayah II;

h. Mengkoordinasikan dan melaksanakan penanganan pengaduan di Wilayah II;

i. Melaksanakan dan atau mengkoordinasikan pelaksanaan rapat-rapat koordinasi pengawasan, gelar pengawasan dan pemutakhiran data tindak lanjut;

j. Membina, mengarahkan,mengawasi, memberikan sanksi dan prestasi kerja serta mengembangkan karier Pegawai;

k. Melakukan monitoring,pengendalian dan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas serta melaporkan hasilnya kepada Bupati melalui Inspektur;

l. Melakukan Review RKA SKPD dan LKPD setiap Tahun Anggaran berkenan;

m. Memberikan saran dan pertimbangan teknis,serta melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Inspektur dan Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya;

n. Menilai sasaran kerja pegawai (SKP) pejabat fungsional umum lingkup Inspektur pembantu wilayah II dalam rangka pembinaan dan pengembangan karier;

o. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Inspektur pembantu wilayah II bertanggung jawab kepada Inspektur.

(4) Inspektur Pembantu Wilayah II membawahi wilayah kerja dan pengawasan pada Instansi Satuan Kerja di Lingkup Pemerintah Kabupaten Mamasa Meliputi:

a. Dinas Kesehatan;

b. Dinas Perikanan;

c. Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana:;

d. Dinas Koperasi Usaha Mikro, Kecil,Menengah, Perindustrian dan Perdagangan;

e. DinasLingkungan Hidup dan Kehutanan;

f. Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan;

g. Badan Pengelolaan Keuangan Daerah;

h. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD);

i. Perusahaan Daerah Air Minum(PDAM);

j. Kecamatan Balla;

k. Kecamatan Tanduk Kalua;

l. Kecamatan Rante Bulahan Timur;

m. Kecamatan Mehalaan;

n. Kecamatan Mambi.

Bagian Kelima

INSPEKTUR PEMBANTU WILAYAH III Pasal 10

(1) Inspektur Pembantu Wilayah III dipimpin oleh seorang Inspektur pembantu yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Inspektorat, sertamempunyai tugas pokok membina mengkoordinasikan dan melaksanakan pengawasan dan pemeriksaan terhadap penyelenggaraan urusan Pemerintahan

(12)

Daerah dan kasus-kasus pengaduan di bidang pembangunan pemerintahan dan kemasyarakatan pada wilyah III;

(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini, Inspektur pembantu wilayah III mempunyai fungsi:

a. Perencanaan Program pengawasan pada Wilayah III;

b. Perumusan, Pengkoordinasian kebijakan dan fasilitasi pelaksanaan pengawasan pada wilayah III;

c. Pemeriksaan,Pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan pada wilayah III;

d. Penginventarisasian hasil temuan aparat pengawasan pada Wilayah III;

e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Inspektur sesuai dengan tugas dan fungsinya;

(3) Rincian tugas Inspektur Pembantu wilayah III sebagai berikut:

a. Merencanakan, pengorganisasian, menggerakkan dan mengendalikan serta menetapkan kebijakan pengawasan dan pemeriksaan pemerintah Daerah di bidang pembangunan, Pemerintahan dan kemasyarakatan pada wilayah III;

b. Mengkoordinasikan penyusunan rencana kegiatan tahunan di bidang pengawasan dan pemeriksaan sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

c. Mengkoordinasikan pengumpulan bahan penyusunan rencana pengawasan dan pemeriksaan pada wilayah III;

d. Memberikan petunjuk,mengawasi dan membimbing pelaksanaan tugas pengawasan dan pemeriksaan pada wilayah III;

e. Mengkoordinasikan kegiatan pengawasan dan pemeriksaan Pemerintah Daerah di bidang Pembangunan, Pemerintahan dan Kemasyarakatan pada wilayah III;

f. Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap penyelenggaraan kegiatan pengawasan dan pemeriksaan Pemerintah Daerah di Wilayah III;

g. Mengkoordinasikan penyusunan laporan pelaksanaan pengawasan dan pemeriksaan di Wilayah III;

h. Mengkoordinasikan dan melaksanakan penanganan pengaduan di Wilayah III;

i. Melaksanakan dan atau mengkoordinasikan pelaksanaan rapat-rapat koordinasi pengawasan, gelar pengawasan dan pemutakhiran data tindak lanjut;

j. Membina, mengarahkan,mengawasi, memberikan sanksi dan prestasi kerja serta mengembangkan karier Pegawai;

k. Melakukan monitoring,pengendalian dan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas serta melaporkan hasilnya kepada Bupati melalui Inspektur;

l. Melakukan Review RKA SKPD dan LKPD setiap Tahun Anggaran berkenan;

m. Memberikan saran dan pertimbangan teknis,serta melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Inspektur dan Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya;

n. Menilai sasaran kerja pegawai (SKP) pejabat fungsional umum lingkup Inspektur pembantu wilayah I dalam rangka pembinaan dan pengembangan karier;

o. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Inspektur pembantu wilayah III bertanggung jawab kepada Inspektur.

(4) Inspektur Pembantu Wilayah III membawahi wilayah kerja dan pengawasan pada Instansi Satuan Kerja di Lingkup Pemerintah Kabupaten Mamasa Meliputi:

a. Inspektorat Daerah Kabupaten Mamasa;

b. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang;

c. Dinas Pariwisata;

(13)

d. Dinas Perhubungan

e. Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian;

f. Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak;

g. Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah;

h. Satuan Polisi Pamong Praja;

i. Sekretariat Dewan Pengurus KORPRI;

j. Kecamatan Pana’;

k. Kecamatan Nosu;

l. Kecamatan Messawa;

m. Kecamatan Sumarorong.

Bagian Keenam

INSPEKTUR PEMBANTU WILAYAH IV Pasal 11

(1) Inspektur Pembantu Wilayah IV dipimpin oleh seorang Inspektur pembantu yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Inspektorat, serta mempunyai tugas pokok membina mengkoordinasikan dan melaksanakan pengawasan dan pemeriksaan terhadap penyelenggaraan urusan Pemerintahan Daerah dan kasus-kasus pengaduan di bidang pembangunan pemerintahan dan kemasyarakatan pada wilyah IV;

(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini, Inspektur pembantu wilayah IV mempunyai fungsi:

a. Perencanaan Program pengawasan pada Wilayah IV;

b. Perumusan, Pengkoordinasian kebijakan dan fasilitasi pelaksanaan pengawasan pada wilayah IV;

c. Pemeriksaan,Pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan pada wilayah IV;

d. Penginventarisasian hasil temuan aparat pengawasan pada Wilayah IV;

e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Inspektur sesuai dengan tugas dan fungsinya;

(3) Rincian tugas Inspektur Pembantu wilayah IVsebagai berikut:

a. Merencanakan, pengorganisasian, menggerakkan dan mengendalikan serta menetapkan kebijakan pengawasan dan pemeriksaan pemerintah Daerah di bidang pembangunan, Pemerintahan dan kemasyarakatan pada wilayah IV;

b. Mengkoordinasikan penyusunan rencana kegiatan tahunan di bidang pengawasan dan pemeriksaan sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

c. Mengkoordinasikan pengumpulan bahan penyusunan rencana pengawasan dan pemeriksaan pada wilayah IV;

d. Memberikan petunjuk,mengawasi dan membimbing pelaksanaan tugas pengawasan dan pemeriksaan pada wilayah IV;

e. Mengkoordinasikan kegiatan pengawasan dan pemeriksaan Pemerintah Daerah di bidang Pembangunan, Pemerintahan dan Kemasyarakatan pada wilayah IV;

f. Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap penyelenggaraan kegiatan pengawasan dan pemeriksaan Pemerintah Daerah di Wilayah IV;

g. Mengkoordinasikan penyusunan laporan pelaksanaan pengawasan dan pemeriksaan di Wilayah IV;

h. Mengkoordinasikan dan melaksanakan penanganan pengaduan di Wilayah IV;

(14)

i. Melaksanakan dan atau mengkoordinasikan pelaksanaan rapat-rapat koordinasi pengawasan, gelar pengawasan dan pemutakhiran data tindak lanjut;

j. Membina, mengarahkan,mengawasi, memberikan sanksi dan prestasi kerja serta mengembangkan karier Pegawai;

k. Melakukan monitoring,pengendalian dan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas serta melaporkan hasilnya kepada Bupati melalui Inspektur;

l. Melakukan Review RKA SKPD dan LKPD setiap Tahun Anggaran berkenan;

m. Memberikan saran dan pertimbangan teknis,serta melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Inspektur dan Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya;

n. Menilai sasaran kerja pegawai (SKP) pejabat fungsional umum lingkup Inspektur pembantu wilayah I dalam rangka pembinaan dan pengembangan karier;

o. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Inspektur pembantu wilayah IV bertanggung jawab kepada Inspektur.

(4) Inspektur Pembantu Wilayah IV membawahi wilayah kerja dan pengawasan pada Instansi Satuan Kerja di Lingkup Pemerintah Kabupaten Mamasa Meliputi:

a. Sekretariat DPRD;

b. Dinas Pertanian;

c. Dinas Ketahanan Pangan ;

d. Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan;

e. Dinas Pemuda dan Olahraga

f. Sekretariat Komisi Pemilihan Umum g. Kecamatan Aralle;

h. Kecamatan Tabulahan;

i. Kecamatan Buntumalangka;

j. Kecamatan Bambang.

Bagian Ketujuh

JABATAN FUNGSIONAL UMUM

Paragraf Pertama

JABATAN PENGAWAS PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DI DAERAH (P2UPD)

Pasal 12

(1) Tugas Jabatan Pokok Pengawas Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan di Daerah (P2UPD) adalah melaksanakan Pengawasan atas penyelenggaraan teknis urusan pemerintahan di daerah di luar pengawasan Keuangan yang meliputi:Pengawasan atas pelaksanaan urusan pemerintahan, Pengawasan atas peraturan daerah dan peraturan kepala daerah, Pengawasan atas dekonsentrasi dan tugas pembantuan, Pengawasan untuk tujuan tertentu, Melaksanakan evaluasi penyelenggaraan teknis pemerintahan di daerah.

(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pengawas pemerintahan harus mendapatkan penugasan secara tertulis dari pimpinan unit kerja yang bersangkutan.

(15)

(3) Rincian kegiatan Pengawas Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan di Daerah (P2UPD) sesuai jenjang jabatan sebagai berikut:

a. Pengawas Pemerintahan Pertama :

1. Melakukan pengawasan kemampuan kelembagaan,

2. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan wajib bidang otonomi daeran dan pemerintahan umum mengenai persandian;

3. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan wajib bidang pemberdayaan masyarakat dan desa mengenai pemerintahan desa dan kelurahan;

4. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan wajib bidang pendidikan mengenai sarana dan prasarana.

5. Melakukan pengwasan urusan wajib bidang kesehatan mengenai sumber daya manusia kesehatan.

6. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan wajib bidang kesehatan mengenai obat dan perbekalan kesehatan.

7. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan wajib bidang kesehatan mengenai pemberdayaan masyarakat.

8. Melakukan pengawasan pelaksaan urusan wajib bidang kepemudaan dan olahraga mengenai kepemudaan.

9. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan wajib bidang kepemudaan dan olahraga mengenai olahraga.

10. Melakukan pegawasan pelaksanaan urusan wajib bidang ketenagakerjaan mengenai pembinaan pelatihan dan produktivitas tenaga kerja.

11. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan wajib bidang ketenagakerjaan mengenai pembinaan dan penempatan tenaga kerja dalam negeri.

12. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan wajib bidang ketenagakerjaan mengenai pengelolaan umum.

13. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan wajib bidang ketahanan pangan mengenai pengelolaan umum.

14. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan wajib bidang perhubungan mengenai perhubungan darat.

15. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan wajib bidang komunikasi dan informatika mengenai pos dan telekomunikasi.

16. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan wajib bidang sosial mengenai pembinaan bidang sosial.

17. Melakukan pengawasan pelaksaan urusan wajib bidang sosial mengenai identifikasi dan pengawasan penyandang masalah kesejahteraan sosial.

18. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan wajib bidang sosial mengenai pelaksanaan program/kegiatan bidang sosial.

19. Melakukan pengawasan pelaksananaan urusan wajib bidang sosial mengenal pelaporan pelaksanaan program di bidang sosial;

20. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan wajib bidang sosial mengenai penganugrahan tanda kehormatan;

21. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan wajib bidang sosial mengenai nilai-niai kepahlawanan, keperintisan kejuangan dan kesetiakawanan sosial;

22. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan wajib bidang pekerjaan umum mengenai sumber daya air;

(16)

23. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan wajib bidang pekerjaan umum mengenai air minum;

24. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan wajib bidang pekerjaan umum mengenai air Limbah:

25. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan wajib bidang pekerjaan umum mengenai persampahan;

26. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan wajib bidang pekerjaan umum mengenai drainase;

27. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan wajib bidang pekerjaan umum mengenai pemukiman;

28. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan wajib bidang pekerjaan umum mengenai bangunan gedung dan lingkungan;

29. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan pilihan bidang kelautan dan perikanan mengenai kelautan;

30. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan pilihan bidang kelautan dan perikanan mengenai pengelolaan pemasaran;

31. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan pilihan bidang kelautan dan perikanan mengenai penyuluhan dan pengendalian;

32. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan pilihan bidang pertanian mengenai tanaman pangan dan hortikultura;

33. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan pilihan bidang pertanian mengenai perkebunan;

34. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan pilihan bidang pertanian mengenai penunjang;

35. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan pilihan bidang kehutanan mengenai inventarisasi hutan;

36. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan pilihan bidang kehutanan mengenai penataan batas luar areal kerja unit usaha pemanfaatan hutan produksi;

37. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan pilihan bidang kehutanan mengenai rencana pengelolaan jangka pendek cagar alam,suaka margasatwa,taman nasional, taman wisata alamdan taman buru;

38. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan pilihan bidang kehutanan mengenai pengelolaan taman hutan raya;

39. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan pilihan bidang kehutanan mengenai pemungutan hasil hutan pada hutan produksi;

40. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan pilihan bidang kehutanan mengenai pemanfaatan kawasan hutan dan jasa lingkungan pada hutan;

41. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan pilihan bidang kehutanan mengenai industri pengelolaan hasil hutan;

42. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan pilihan bidangkehutanan mengenai penatausahaan hasil hutan;

43. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan pilihan bidang kehutanan mengenai pemanfaatan kawasan hutan pada hutan lindung;

44. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan pilihan bidang kehutanan mengenai penerimaan negara bukan bidang kehutanan;

45. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan pilihan bidangkehutanan mengenai pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS);

(17)

46. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan pilihan bidang kehutanan mengenai pengembangan hutan hak dan aneka usaha kehutanan;

47. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan pilihan bidang kehutanan mengenai pembenihan tanaman hiasan;

48. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan pilihan bidang kehutanan mengenai pengusahaan pariwisata alam pada kawasan pelestarian alam,pengusahaan tanaman baru,areal baru dan kebun;

49. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan pilihan bidang kehutanan mengenai pemanfaatan tumbuhan dan satwa liar;

50. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan pilihan bidang kehutanan mengenai lembaga konservasi;

51. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan pilihan bidang kehutanan mengenai perlindungan hutan;

52. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan pilihan bidang kehutanan mengenai penebangan/penanaman/pemungutan hasil hutan;

53. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan pilihan bidang perindustrian mengenai usaha industri;

54. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan pilihan bidang perindustrian mengenai perlindungan usaha industri;

55. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan pilihan bidang perindustrian mengenai pemasaran;

56. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan pilihan bidang perindustrian mengenai sumber daya manusia;

57. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan pilihan bidang perindustiran mengenai lingkungan hidup;

58. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan pilihan bidang perindustrian mengenai sarana dan prasarana;

59. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan pilihan bidang perindustiran mengenai data industri;

60. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan pilihan bidang perdagangan mengenai metrologi legal;

61. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan pilihan perdagangan mengenai perdagangan berjangka komoditi, alternatif pembiayaan sistem resi gudang dan pasar lelang;

62. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan pilihan bidang energi dan sumber daya mineral mengenai mineral, batubara, panas bumi dan air tawar ;

63. Melakukan pengawasan dengan tujuan tertentu atas kegiatan tugas pembantuan di kabupaten/kota dan desa;

64. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Inspektur sesuai dengan tugas dan fungsinya

b. Pengawas pemerintahan Muda

1. Melakukan pengawasan umum penerapan standar pelayanan minimal (SPM)/norma standar,prosedur dan kriteria (NSPK) melalui analisis,evaluasi,pengujian/penilaian penyusunan rencana pencapaian SPM/NSPK yang dituangkan dalam rencana kerja anggaran satuan kerja perangkat daerah (RKA-SKPD);

2. Melakukan pengawasan teknis penerapan SPM/NSPK;

(18)

3. Melakukan pengawasan atas pembinaan pelaksanaan urusan pilihan melalui analisis, evaluasi, pengujian/penilaian terhadap rencana keraj anggaran satuan kerja perangkat daerah (RKA-SKPD);

4. Melakukan pengawasan atas pembinaan pelaksanaan urusan pilihan melalui analisis,evaluasi, pengujian/penilaian terhadap kesejahteraan masyarakat;

5. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan wajib bidang kependudukan dan catatan sipil;

6. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan wajib bidang otonomi daerah dan pemerintahan umum meliputi perangkat daerah;

7. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan wajib bidang pemberdayaan adat dan pengembangan kehidupan mengenai sosial budaya masyarakat;

8. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan wajib bidang pendidikan mengenai kebijakan pembiayaan;

9. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan wajib bidang pendidikan mengenai pendidikan dan tenaga kependidikan;

10. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan wajib bidang kesehatan mengenai upaya kesehatan;

11. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan wajib bidang kesehatan mengnai kebijakan pembiayaan kesehatan;

12. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan wajib bidang ketenagakerjaan mengenai pembinaan ketenagakerjaan;

13. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan wajib bidang ketahanan pangan mengenai keamanan pangan;

14. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan wajib bidang perhubungan mengenai perkeretaapian;

15. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan wajib bidang komunikasi dan informatikan mengenai sarana komunikasi dan diseminasi informasi;

16. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan wajib bidang sosial mengenai kerjasama bidang sosial;

17. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan wajib bidang sosial mengenai pengawasan bidang sosial;

18. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan wajib bidang sosial mengenai sarana dan prasarana sosial;

19. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan wajib bidang sosial mengenai sistem informasi kesejahteraan sosial;

20. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan wajib bidang pekerjaan umum mengenai perkotaan dan pedesaan;

21. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan wajib bidang pekerjaan umum mengenai jasa kontruksi;

22. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan pilihan bidang kelauatan dan perikanan mengenai umum;

23. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan pilihan bidang kelauatan dan perikanan mengenai perikanan tangkap;

24. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan pilihan bidang kelauatan dan perikanan mengenai perikanan budidaya;

25. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan pilihan bidang pertanian mengenai peternakan dan kesehatan hewan;

(19)

26. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan pilihan bidang kehutanan mengenai penunjukan kawasan hutan, hutan produksi, hutan lindung,hutan pelestarian alam dan tanaman baru;

27. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan pilihan bidang kehutanan mengenai kawasan hutan dengan tujuan khusus;

28. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan pilihan bidang kehutanan mengenai rencana pengelolaan jangka pendek (tahunan) unit KPHP;

29. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan pilihan bidang kehutanan mengenai rencana pengelolaan tahunan (jangka pendek) unit usaha pemanfaatan hutan produksi;

30. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan pilihan bidang kehutanan mengenai rencana pengelolaan tahunan (jangka pendek)unit KPHL;

31. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan pilihan bidang kehutanan mengenai rencana pengelolaan tahunan (jangka pendek) unit usaha pemanfaatan hutan lindung;

32. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan pilihan bidang kehutanan mengenai penataan areal kerja unit usaha pemanfaatan hutan lindung;

33. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan pilihan bidang kehutanan mengenai rencana pengelolaan jangka pendek (tahunan) unit KPHK;

34. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan pilihan bidang kehutanan mengenai rencana pengelolaan jangka menengah cagar alam dan taman buru;

35. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan pilihan bidang kehutanan mengenai rencana kehutanan;

36. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan pilihan bidang kehutanan mengenai sistem informasi kehutanan(numerik dan parsial)

37. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan pilihan bidang kehutanan mengenai pemanfaatan hasil hutan pada hutan produksi.

38. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan pilihan bidang kehutanan mengenai perencanaan rehabilitasi hutan dan lahan termasuk hutan mangrove..

39. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan pilihan bidang kehutanan mengenai pelaksanaan rehabilitasi hutan dan lahan termasuk hutan mangrove.

40. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan pilihan bidang kehutanan mengenai reklamasi hutan pada areal yang dibebani penggunaan kawasan hutan;

41. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan pilihan bidang kehutanan mengenaireklamasi hutan areal bencana alam;

42. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan pilihan bidang kehutanan mengenai pemberdayaan masyarakat setempat di dalam dan sekitar hutan;

43. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan pilihan bidang kehutanan mengenai hutan kota;

44. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan pilihan bidang kehutanan mengenaipendidikan dan pelatihan (diklat)kehutanan;

45. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan pilihan bidang kehutanan mengenaipenyuluhan kehutanan;

46. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan pilihan bidang kehutanan mengenai pengawasan bidang kehutanan;

(20)

47. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan pilihan bidang perindustrian mengenai perisinan;

48. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan pilihan bidang perindustrian mengenai fasilitas industri;

49. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan pilihan bidang perindustrian mengenai tekhnologi;

50. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan pilihan bidang perindustrian mengenai permodalan;

51. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan pilihan bidang perindustrian mengenai kerja sama industri;

52. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan pilihan bidang perindustrian mengenai kelembagaan;

53. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan pilihan bidang perindustrian mengenai monitoring evaluasi dan pelaporan;

54. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan pilihan bidang perdagangan mengenai perdagangan dalam negeri;

55. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan pilihan bidang energi dan sumber daya mineral mengenai grologi;

56. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan pilihan bidang energi dan sumber daya mineral mengenai ketenagakerjaan;

57. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan pilihan bidang energi dan sumber daya mineral mengenai pendidikan dan pelatihan;

58. Melakukan pengawasan kinerja kegiatan tugas pembantuan di kabupaten/kota dan desa;

59. Melakukan pengawasan atas indikasi hambatan dalam pelayanan masyarakat;

60. Melakukan evaluasi pemerintahan desa/kelurahan atau sebutan lainnya;dan

61. Melakukan evaluasi laporan akuntabilitas mengenai SKPD di kabupaten kota;

62. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Inspektur sesuai dengan tugas dan fungsinya

c. Pengawas Pemerintah Madya;

1. Melakukan pengawasan umum penerapan standar pelayanan minimal (SPM)/norma, standar, prosedur dan kriteria (NSPK) melalui analisis, evaluasi, pengujian/ penilaian penyusunan rencana pencapaian SPM/NSPK yang dituangkan dalam rencana strategi satauan kerja perangkat daerah(Renstra SKPD);

2. Melakukan pengawasan umum penerapan standar pelayanan minimal (SPM)/norma, standar, prosedur dan kriteria (NSPK) melalui analisis, evaluasi pengujian/penilaian penyusunan rencana pencapaian SPM/NSPK yang dituangkan dalam rencana kerja satauan kerja perangkat daerah (Renja SKPD);

3. Melakukan pengawasan umum penerapan standar pelayanan minimal (SPM)/norma, standar, prosedur, dan kriteria (NPSK) melalui analisis, evaluasi pengujian/penilaian penyusunan rencana pencapaaian SPM/NSPK yang dituangkan dalam kebijakan umum anggaran (KUA) 4. Melakukan pengawasan atas pembinaan pelaksanaan urusan pilihan

melalui anakisis, evaluasi, pengujian/penilaian terhadap rencana strategi satuan kerja perangkat daerah (Renstra SKPD);

(21)

5. Melakukan pengawasan atas pembinaan pelaksanaan urusan pilihan melalui analisis, evaluasi, pengujian/penilaian terhadap rencana kerja satuan kerja perangkat daerah (Renja SKPD)

6. Melakukan pengawsan atas pembinaan pelaksanaan urusan pilihan melalui analisis, evaluasi, pengujian/ penilain terhadap kebijakan umum anggaran(KUA);

7. Melakukan pengawasan barang/aset daerah;

8. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan wajib bidang kesatuan bangsa dan politik dalam negeri;

9. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan wajib bidang otonomi daerah dan pemerintahan umum mengenai pemerintahan umum;

10. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan wajib bidang otonomi daerah dan pemerintahan umum mengenai kebijakan administrasi keuangan daerah;

11. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan wajib bidang pemberdayaan masyarakat dan desa meliputi penguatan kemampuan kelembagaan;

12. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan wajib bidang pemberdayaan adat dan pengembangan kehidupan mengenai pemberdayaan usaha ekonomi masyarakat;

13. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan wajib bidang pemberdayaan adat dan pengembangan kehidupan mengenai pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan sumber daya alam dan teknologi tepat guna;

14. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan wajib bidang pendidikan mengenai kebijakan dan standar;

15. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan wajib bidang pendidikan mengenai serta kurikulum;

16. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan wajib bidang kesehatan mengenai manajemen kesehatan;

17. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan wajib bidang ketenagakerjaan mengenai pembinaan sumber daya manusia;

18. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan wajib bidang ketenagakerjaan nemgenai tenaga kerja luar negeri;

19. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan wajib bidang ketenagakerjaan mengenai pembinaan hubungan industrial dan jaminan sosial tenaga kerja;

20. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan wajib bidang ketahanan pangan mengenai ketahanan pangan;

21. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan wajib bidang perhubungan mengenai perhubungan laut;

22. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan wajib bidang sosial mengenai perncanaan bidang sosial;

23. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan wajib bidang sosial mengenai pengembangan dan pendayaguanaan potensi dan sumber kesejahteraan sosial (PSKS);

24. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan wajib bidang sosial mengenai pembinaan tenaga fungsional pekerja sosial;

25. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan wajib bidang pekerjaan umum mengenai bina marga;

26. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan wajib bidang pekerjaan umum mengenai penataan ruang;

(22)

27. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan pilihan bidang kelautan dan perikanan mengenai pengawasan dan pengendalian;

28. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan pilihan bidang kehutanan mengenai penataan kawasan hutan;

29. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan pilihan bidang kehutanan mengenai penataan kawasan hutan;

30. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan pilihan bidang kehutanan mengenai rencana pengelolaan lima tahunan unit usaha pemanfaatan hutan produksi;

31. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan pilihan bidang kehutanan mengenai rencana pengelolaan dua puluh tahunan (jangka panjang) unit unit kesatuan pengelolaan hutan lindung (KPHL);

32. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan pilihan bidang kehutanan mengenai rencana pengelolaan lima tahunan (jangka menengah) unit (KPHL);

33. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan pilihan bidang kehutanan mengenai rencana pengelolaan lima tahunan (jangka menengah) unit usaha pemanfaatan hutan lindung;

34. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan pilihan bidang kehutanan mengenai rencana pengelolaan dua puluh tahunan (jangka panjang) unit kesatuan pengelolaan hutankonservasi (KPHK);

35. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan pilihan bidang kehutanan mengenai rencana pengelolaan lima tahunan (jangka menengah) unit KPHK;

36. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan pilihan bidang kehutanan mengenai penelitian dan pengembangan kehutanan;

37. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan pilihan bidang kehutanan mengenai pembinaan dan pengendalian bidang kehutanan;

38. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan pilihan bidang kehutanan mengenai pengangkatan petugas pembuat laporan hasil pemerikasaan;

39. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan pilihan bidang perindustrian mengenai perencanaan dan program;

40. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan pilihan bidang perindustrian mengenai standarisasi;

41. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan pilihan bidang perindustrian mengenai pengawasan industri;

42. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan pilihan bidang perdagangan mengenai perdagangan luar negeri;

43. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan pilihan bidang perdagangan mengenai pengembangan ekspor nasional;

44. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan pilihan bidang transmigrasi mengenai kebijakan perencanaan,pembinaan dan pengawasan;

45. Melakukan evaluasi atas rancangan peraturan kepala daerah tentang penjabaran anggaran pendapatan belanja daerah;

46. Melakukan pengawasan dengan tujuan tertentu atas kegiatan dekonsentrasi dan tugas pembantuan di provinsi;

47. Melakukan pengawasan atas indikasi korupsi,kolusi dan nepotisme;

48. Melakukan evaluasi kinerja penyelenggaraan pemerintahan kabupaten/kota;

(23)

49. Melakukan evaluasi kemampuan penyelenggaraan otonomi daerah kabupaten/kota;

50. Melakukan evaluasi daerah otonomi baru kabupaten/kota;

51. Melakukan evaluasi pemerintahan kecamatan atau sebutan lainnya;

52. Melakuakukan evaluasi laporan akuntabilitas meliputi komponen departemen;

53. Melakukan pengawasan umum penerapan standar pelayanan minimal (SPM) /norma,standar,prosedur dan kriteria (NSPK) melalui analisis,evaluasi,pengujian/penilaian penyusunan rencana pencapaian SPM/NSPK yang dituangkan dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah(RPJMD);

54. Melakukan pengawasan umum penerapan standar pelayanan minimal (SPM) /norma,standar,prosedur dan kriteria (NSPK) melalui analisis,evaluasi,pengujian/penilaian penyusunan rencana pencapaian SPM/NSPK yang dituangkan dalam rencana kerja pemerintah daerah(RKPD);

55. Melakukan pengawasan atas pembinaan pelaksanaan urusan pilihan melalui analisis,evaluasi,pengujian/penilaian terhadap rencana pembangunan jangka menengah daerah(RPJMD);

56. Melakukan pengawasan atas pembianaan pelaksanaan urusan pilihan melalui analisis,evaluasi,pengujian/penilaian terhadap rencana kerja pemerintah daerah(RKPD);

57. Melakukan pengawasan kebijakan keuangan daerah/negara;

58. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan wajib bidang otonomi daerah dan pemerintahan umum mengenai otonomi daerah;

59. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan wajib bidang pendidikan meliputi pengendalian mutu pendidikan ;

60. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan wajib bidang perhubungan mengenai kebijakan,perencanaan,pembinaan dan pengawasan ;

61. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan wajib bidang perhubungan mengenai perhubungan udara ;

62. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan wajib bidang sosial mengenai kebijakan bidang sosial ;

63. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan wajib bidang kehutanan mengenai pembentukan wilayah pengelolaan hukum ;

64. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan wajib bidang kehutanan mengenai rencana pengelaolaan jangka panjang(dua puluh tahunan) unit kesatuan hutan produksi (KPHP);

65. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan wajib bidang kehutanan mengenai rencana kerja dua puluh lima tahunan unit usaha pemanfaatan hutan produksi;

66. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan wajib bidang kehutanan mengenai rencana rencana kerja dua puluh tahunan unit usaha pemanfaatan hutan lindung;

67. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan wajib bidang kehutanan mengenai rencana pengelolaan jangka panjang dua puluh tahunan cagar alam,suaka margasatwa,taman nasional,taman wisata alam,dan taman buru;

68. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan wajib bidang perdagangan mengenai kerjasama perdagangan internasional;

(24)

69. Melakukan evaluasi atas rancangan peraturan daerah tetang anggaran pendapatan belanja daerah (APBD);

70. Melakukan evaluasi atas rancangan peraturan daerah tetang pajak daerah;

71. Melakukan evaluasi atas rancangan peraturan daerah tentang retribusi daerah;

72. Melakukan evaluasi atas rancangan peraturan daerah tentang tata ruanga daerah;

73. Melakukan klarifikasi atas peraturan daerah;

74. Melakukan klarifikasi atas peraturan kepala daerah;

75. Melakukan pengawasan atas berakhirnya masa jabatan Bupati;

76. Melakukan pengawasan atas indikasi penyalahgunaan wewenang;

77. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Inspektur sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Paragraf Kedua

JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR Pasal 13

(1) Tugas Pokok Auditor adalah melaksanakan kagiatan Perencanaan, Pengorganisasian, Pelaksanaan Teknis, Pengendalian, dan evaluasi Pengawasan;

(2) Auditor yang melaksanakan tugas pokok sebagaimana pada ayat 1, harus mendapat surat penugasan dari pimpinan instansi pengawasan masing-masing;

(3) Dalam melaksanakan penugasan pengawasan yang meliputi audit, evaluasi , review, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lain seperti konsultansi, sosialisasi, asistensi, dalam rangka memberikan keyakinan yang memadai, atas efesiensi dan efektifitas manajemen risiko, pengendalian dan proses tata kelola unit yang diawasi ;

(4) Auditor berwenang untuk :

a. Memperoleh keterangan dan / atau dokumen yang wajib diberikan oleh unit yang diawasi dan pihak yang terkait;

b. Melakukan pemeriksaan di tempat penyimpanan uang dan barang miliok negara, ditempat pelaksanaan kegiatan, pembukuaan dan tata usaha keuangan negara, serta pemeriksaan terhadap perhitungan-perhitungan, surat-surat, bukti-bukti, rekening koran, pertanggungjawaban, dan daftar lainnya yang terkait dengan penugasan;

c. Menetapkan jenis dokumen, data, serta informasi yang diperlukan dalam penugasan pengawasan;

d. Memeriksa secara fisik setiap aset yang berada dalam pengurusan pejabat instansi yang diawasi dan;

e. Menggunakan tenaga ahli di luar tenaga auditor, jika diperlukan.

(5) Auditor dalam melaksanakan tugas dan kewenangannya harus sesuai dengan standar pengawasan dan kode etik auditor.

(6) Rincian kegiatan Auditor sesuai jenjang jabatan sebagai berikut:

a. Auditor Terampil:

1. Auditor Pelaksana:

a) Melaksanakan tugas-tugas pengawasan sederhana dalam audit kinerja

(25)

b) Melaksanakan tugas-tugas pengawasan sederhana dalam audit atas aspek keuangan tertentu

c) Melaksanakan tugas-tugas pengawasan sederhana dalam audit untuk tujuan tertentu

d) Melaksanakan tugas-tugas pengawasan sederhana dalam audit khusus/Investigasi/berindikasi tindak pidana korupsi.

e) Melaksanakan tugas-tugas pengawasan sederhana dalam kegiatan evaluasi

f) Melaksanakan tugas-tugas pengawasan sederhana dalam kegiatan review

g) Melaksanakan tugas-tugas pengawasan sederhana dalam kegiatan Pemantauan

h) Melaksanakan tugas-tugas pengawasan sederhana dalam kegiatan pengawasan lain.

i) Melaksanakan tugas-tugas pengawasan sederhana dalam rangka membantu melaksanakan kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pegendalian dan evaluasi pengawasan

2. Auditor pelaksana lanjutan:

a) Melaksanakan tugas-tugas pengawasan dengan kompleksitas rendah dalam audit kinerja;

b) Melaksanakan tugas-tugas pengawasan dengan kompleksitas rendah dalam audit atas aspek keuangan tertentu;

c) Melaksanakan tugas-tugas pengawasan dengan kompleksitas rendah dalam dalam audit untuk tujuan tertentu;

d) Melaksanakan tugas-tugas pengawasan dengan kompleksitas rendah dalam dalam audit khusus/Investigasi/berindikasi tindak pidana korupsi;

e) Melaksanakan tugas-tugas pengawasan dengan kompleksitas rendah dalam kegiatan evaluasi;

f) Melaksanakan tugas-tugas pengawasan dengan kompleksitas rendah dalam kegiatan review;

g) Melaksanakan tugas-tugas pengawasan dengan kompleksitas rendah dalam kegiatan pemantauan;

h) Melaksanakan tugas-tugas pengawasan dengan kompleksitas rendah dalam kegiatan pengawasan lain;

i) Melaksanakan tugas-tugas pengawasan dengan kompleksitas rendah dalam rangka membantu melaksanakan kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pegendalian dan evaluasi pengawasan.

3. Auditor penyelia:

a) Melaksanakan tugas-tugas pengawasan dengan kompleksitas sedang dalam audit kinerja;

b) Melaksanakan tugas-tugas pengawasan dengan kompleksitas sedang dalam audit atas aspek keuangan tertentu;

c) Melaksanakan tugas-tugas pengawasan dengan kompleksitas sedang dalam audit untuk tujuan tertentu;

d) Melaksanakan tugas-tugas pengawasan dengan kompleksitas sedang dalam audit khusus/Investigasi/berindikasi tindak pidana korupsi;

e) Melaksanakan tugas-tugas pengawasan dengan kompleksitas sedang dalam kegiatan evaluasi;

(26)

f) Melaksanakan tugas-tugas pengawasan dengan kompleksitas sedang dalam kegiatan review;

g) Melaksanakan tugas-tugas pengawasan dengan kompleksitas sedang dalam kegiatan pemantauan;

h) Melaksanakan tugas-tugas pengawasan dengan kompleksitas sedang dalam kegiatan pengawasan lain;

i) Melaksanakan tugas-tugas pengawasan dengan kompleksitas sedang dalam rangka membantu melaksanakan kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pegendalian dan evaluasi pengawasan.

b. Auditor ahli:

1. Auditor pertama:

a) Melaksanakan tugas-tugas pengawasan dengan kompleksitas tinggi dalam audit kinerja;

b) Melaksanakan tugas-tugas pengawasan dengan kompleksitas tinggi dalam audit atas aspek keuangan tertentu;

c) Melaksanakan tugas-tugas pengawasan dengan kompleksitas tinggi dalam audit untuk tujuan tertentu;

d) Melaksanakan tugas-tugas pengawasan dengan kompleksitas tinggi dalam audit khusus/Investigasi/berindikasi tindak pidana korupsi;

e) Mendampingi / memberikan keterangan ahli dalam proses penyidikan dan/atau peradilan kasus hasil pengawasan;

f) Melaksanakan tugas-tugas pengawasan dengan kompleksitas tinggi dalam kegiatan evaluasi;

g) Melaksanakan tugas-tugas pengawasan dengan kompleksitas tinggi dalam kegiatan review;

h) Melaksanakan tugas-tugas pengawasan dengan kompleksitas tinggi dalam kegiatan pemantauan;

i) Melaksanakan tugas-tugas pengawasan dengan kompleksitas tinggi dalam kegiatan pengawasan lain;

j) Melaksanakan tugas-tugas pengawasan dengan kompleksitas tinggi dalam rangka membantu melaksanakan kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pegendalian dan evaluasi pengawasan.

2. Auditor muda:

a) Memimpin Pelaksanaan suatu penugasan audit Kinerja;

b) Memimpin Pelaksanaan suatu penugasan audit atas aspek keuangan tertentu;

c) Memimpin Pelaksanaan suatu penugasan audit untuk tujuan tertentu;

d) Memimpin Pelaksanaan suatu penugasan audit khusus/investigasi/berindikasi tindak pidana korupsi;

e) Mendampingi / memberikan keterangan ahli dalam proses penyidikan dan/atau peradilan kasus hasil pengawasan;

f) Memimpin Pelaksanaan suatu penugasan evaluasi;

g) Memimpin Pelaksanaan suatu penugasan review;

h) Memimpin Pelaksanaan suatu penugasan pemantauan;

i) Memimpin Pelaksanaan suatu penugasan pengawasan lain;

j) Memimpin Pelaksanaan suatu penugasan dalam rangka membantu melaksanakan kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pegendalian dan evaluasi pengawasan.

Referensi

Dokumen terkait

Akuntabilitas merupakan sesuatu yang sangat penting yang harus dimiliki auditor karena tingkat akuntabilitas individu dalam menyelesaikan suatu pekerjaan dapat

Struktur sekresi luar ber+ariasi komplekitasnya, kadang-kadang sederhana misalnya bagian dari epidermis sebagai struktur sekresi. adang kadang sel-sel sekresi adalah

Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berhubungan dengan intake tidak adekuat ditandai dengan adanya rasa mual setiap kali makan minum dan nafsu makan

Bila nama diri didahului oleh kata sandang (al-), maka yang ditulis dengan huruf kapital tetap huruf awal nama diri tersebut, bukan huruf awal kata sandangnya. Jika terletak pada

(2) Penyelenggaraan pelayanan Pendidikan dasar sesuai SPM Pendidikan sebagaimana dimaksud pada Pasal 7 ayat 1 dikoordinasikan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

bahwa adanya beberapa pasal dalam Peraturan Derah Kabupaten Mamasa Nomor 16 Tahun 2016 yang masih memerlukan pengaturan yang lebih teknis terkait dengan

Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja

Dengan berlakunya Peraturan Bupati ini maka Peraturan Bupati Mamasa Nomor 25 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dicabut dan dinyatakan tidak