• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Organisasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Organisasi"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Gambaran Umum Organisasi

Berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 64 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas dan Fungsi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Blitar, dapat dijabarkan bahwa Bappeda mempunyai kedudukan sebagai unsur perencanaan penyelenggaraan pemerintahan daerah yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sektretaris Daerah. Dengan kedudukan tersebut Bappeda mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang perencanaan pembangunan daerah.

Untuk melaksanakan tugas tersebut Bappeda mempunyai fungsi sebagai berikut :

1. Merumuskan kebijakan teknis perencanaan pembangunan daerah;

2. Mengkoordinasikan penyusunan perencanaan pembangunan daerah;

3. Melaksanakan tugas pembinaan dibidang perencanaan pembangunan daerah.

Berdasarkan uraian mengenai tugas dan fungsi Bappeda, maka kegiatan perencanaan difungsikan sebagai suatu kegiatan penyusunan rencana yang prosesnya ditata dan dijalankan secara sistematik, produkya dirumuskan dengan sistematik dan didasarkan pada pemikiran logis dan objektif. Perencanaan pembangunan merupakan suatu tahapan awal dalam proses pembangunan. Sebagai tahapan awal, perencanaan pembangunan akan menjadi bahan/pedoman/acuan dasar bagi pelaksanaan kegiatan pembangunan (action plan). Karena itu perencanaan

(2)

pembangunan diharapkan bersifat implementatif (dapat dilaksanakan) dan aplikatif (dapat diterapkan).

1.2 Tugas dan Fungsi

Tugas-tugas perencaan pembangunan di Kabupaten Blitar dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) yang dipimpin oleh pejabat eselon IIb dengan susunan organisasi sebagai berikut :

1) Sekretariat

Bertugas membantu Kepala Badan dalam mengumpulkan dan mengolah data dalam menyusun rencana program, monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan, menyelenggarakan penatausahaan, administrasi kepegawaian, administrasi keuangan, pembiayaan pembangunan dan urusan umum serta memberikan pelayanan administrasi kepada semua unit kerja di lingkungan badan.

Untuk melaksanakan tugas tersebut, Sekretariat mempunyai fungsi:

a. Penyusunan rencana kegiatan dan program kerja badan;

b. Pelaksanaan koordinasi kegiatan di lingkungan badan;

c. Penyelenggaraan pengelolaan administrasi umum, ketatausahaan dan perlengkapan untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi di lingkungan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah;

d. Penyelenggaraan hubungan kerja di bidang administrasi dengan lembaga terkait;

e. Pelaksanaan pembinaan Sumber Daya Manusia (SDM), pengembangan potensi dan kapasitas pegawai serta administrasi kepegawaian;

f. Pelaksanaan pengelolaan administrasi dan ketatausahaan kepegawaian;

(3)

g. Pelaksanaan koordinasi penyelenggaran kegiatan perencanaan, dan penyusunan rencana program/kegiatan/anggaran di lingkungan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah;

h. Pelaksanaan koordinasi pembinaan perencanaan pembangunan daerah;

i. Pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan musayawarah perencanaan pembangunan daerah Kabupaten Blitar;

j. Penyediaan fasilitasi pra dan paska Musrenbang Kecamatan;

k. Pelaksanaan koordinasi perencanaan alokasi pembiayaan pembangunan dan perencanaan pengembangan pembiayaan pembangunan;

l. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Badan.

2) Bidang Prasarana Wilayah

Bertugas membantu Kepala Badan menyiapkan perumusan kebijakan dan penyusunan rencana pembangunan daerah Kabupaten Blitar di bidang prasarana wilayah yang meliputi prasarana perhubungan, keciptakaryaan, prasarana sumber daya air, tata ruang, pengembangan wilayah, sumber daya alam dan lingkungan hidup.

Untuk melaksanakan tugas tersebut, Bidang Prasarana Wilayah mempunyai fungsi:

a. Pelaksanaan inventarisasi permasalahan bidang prasarana wilayah;

b. Pelaksanaan penyusunan kajian kebijakan di bidang prasarana wilayah;

c. Penyusunan rencana program pembangunan bidang prasarana wilayah;

(4)

d. Pelaksanaan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan mensinergikan rencana program pembangunan bidang prasarana wilayah;

e. Pengkoordinasian pelaksanaan kegiatan-kegiatan pejabat fungsional perencana di lingkungan bidang prasarana wilayah;

f. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan.

3) Bidang Perekonomian

Bertugas membantu Kepala Badan melaksanakan perumusan kebijakan dan penyusunan rencana pembangunan daerah di bidang ekonomi yang meliputi pertanian, kehutanan, kelautan, koperasi, UKM, perdagangan, industri, pertambangan, energi, pengembangan dunia usaha, kerjasama dan pariwisata.

Untuk melaksanakan tugas tersebut, Bidang Ekonomi mempunyai fungsi:

a. Pelaksanaan inventarisasi permasalahan bidang ekonomi;

b. Pelaksanaan penyusunan kajian kebijakan di bidang ekonomi;

c. Penyusunan rencana program pembangunan bidang ekonomi;

d. Pelaksanaan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan mensinergikan rencana program pembangunan bidang ekonomi;

e. Pengkoordinasian pelaksanaan kegiatan-kegiatanpejabat fungsional perencana di lingkungan bidang ekonomi;

f. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan.

(5)

4) Bidang Pemerintahan dan Kemasyarakatan

Bertugas membantu Kepala Badan melaksanakan perumusan kebijakan dan penyusunan rencana pembangunan daerah di bidang pemerintahan dan kemasyarakatan yang meliputi pemerintahan, aparatur, pendidikan, kebudayaan, mental spiritual, kesehatan, kependudukan, ketenagakerjaan, transmigrasi, dan kesejahteraan rakyat.

Untuk melaksanakan tugas tersebut, Bidang Pemerintahan dan Kemasyarakatan mempunyai fungsi:

a. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan;

b. Pengkoordinasian pelaksanaan kegiatan-kegiatan pejabat fungsional perencana di lingkungan bidang pemerintahan dan kemasyarakatan;

c. Pelaksanaan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan mensinergikan rencana program pembangunan bidang pemerintahan dan kemasyarakatan;

d. Penyusunan rencana program pembangunan bidang pemerintahan dan kemasyarakatan;

e. Pelaksanaan penyusunan kajian kebijakan di bidang pemerintahan dan kemasyarakatan;

f. Pelaksanaan inventarisasi permasalahan bidang pemerintahan dan kemasyarakatan.

5) Bidang Pengendalian, Evaluasi, Data dan Statistika Bertugas membantu Kepala Badan melaksanakan perumusan kebijakan dan penyusunan rencana pembangunan daerah di bidang pengendalian, evaluasi, data dan statistika yang meliputi pengumpulan dan analisis data, monitoring dan evaluasi, pelaporan dan

(6)

penyajian data statistika pelaksanaan pembangunan Kabupaten Blitar.

Untuk melaksanakan tugas tersebut, Bidang Pengendalian, evaluasi, data dan statistika mempunyai fungsi:

a. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka pengendalian dan evaluasi perencanaan pembangunan;

b. Pengumpulan, pengolahan, dan analisis data hasil pelaksanaan pembangunan;

c. Penyusunan informasi pelaksanaan perencanaan pembangunan dan hasil-hasil perencanaan pembangunan;

d. Perumusan kebijakan dan koordinasi pelaksanaan pemantauan dan evaluasi kinerja pembangunan daerah serta sistem dan pelaporan evaluasi kinerja pembangunan;

e. Pelaksanaan hubungan kerja di bidang pemantauan dan evaluasi kinerja pembangunan daerah dan kinerja pembangunan sektoral;

f. Pemantauan, evaluasi, dan penilaian pelaksanaan program, lintas program, prioritas rencana kerja pemerintah daerah;

g. Pelaksanaan koordinasi kegiatan-kegiatan pejabat fungsional perencana di lingkungan bidang pengendalian, evaluasi, data dan informatika;

h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan.

6) Bidang Penelitian dan Pengembangan

Bertugas membantu Kepala Badan melaksanakan perumusan kebijakan dan penyusunan rencana pembangunan daerah di bidang penelitian dan

(7)

pengembangan yang meliputi menyusun program penelitian, pelaksanaan penelitian, menyiapkan program penelitian, koordinasi, identifikasi, sosialisasi, pengkajian serta melaksanakantugas yang diberikan oleh Kepala Badan.

Untuk melaksanakan tugas tersebut, Bidang Penelitian dan Pengembangan mempunyai fungsi:

a. Pengelolaan pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan;

b. Pelaksanaan pengembangan hasil penelitian dalam rangka perumusan kebijakan pembangunan daerah;

c. Pelaksanaan pengkajian, penelitian dan pengembangan;

Penyusunan program kerja dan perumusan

kebijakan serta petunjuk operasional penelitian dan pengembangan daerah.

(8)

Gambar 1.1 Struktur Organisasi Bappeda Kabupaten Blitar

(9)

1.3 Sumber Daya Organisasi

Sumber daya Bappeda yang dimanfaatkan dalam rangka mencapai visi dan misi perencanaan pembangunan terdiri dari sumber daya manusia dan beberapa fasilitas penunjang serta anggaran. Sumber daya manusia di Bappeda adalah seperti pada tabel berikut :

Tabel 1.1

Tingkat Pendidikan Sumber Daya Aparatur

No. Pendidikan Golongan Jumlah

Kontrak I II III IV

1. SD - - - -

2. SLTP - - - -

3. SLTA 1 - 2 2 - 5

4. Sarjana Muda - - - 1 - 1

5. Sarjana - - - 23 1 24

6. Pasca Sarjana - - - 16 6 22

Jumlah 1 - 2 42 7 52

Jika dilihat dari struktur jabatannya, maka sumber daya manusia di Bappeda adalah seperti pada tabel berikut :

Tabel 1.2

Jabatan Struktural Sumber Daya Aparatur

No. Jabatan Jumlah

(orang)

1. Pimpinan Bappeda 1

2. Sekretaris 1

3. Kepala Bidang 5

4. Kepala Sub bagian/Sub bidang 17

5. Staf 28

Jumlah 52

(10)

Fasilitas yang mendukung dalam melaksanakan tugas tugas di Bappeda seperti terlihat di tabel berikut :

Tabel 1.3

Kondisi Sarana dan Prasarana

No. Jenis Aset Jumlah

(unit)

1. Gedung -

2. Kendaraan Dinas roda 4 4

3. Kendaraan Dinas roda 2 29

4. Komputer 18

5. Laptop/Note Book 31

6. Handycam 8

7. Scanner 3

8. Printer 13

9. Slide projector 3

10. Faximile 1

11. Ruang Rapat 3

12. Ruang Kabid dan Sekretratis 6

Dana atau anggaran yang tersedia untuk melaksanakan fungsi dan tugas Bappeda Kabupaten Blitar di Tahun 2015 sampai dengan APBD Perubahan TA. 2015 adalah sebesar Rp. 12.058.852.950,-.

(11)

BAB II

PERENCANAAN KINERJA 2.1 Rencana Strategis Organisasi

Perencanaan strategis merupakan proses secara sistematis yang berkelanjutan dari pembuatan keputusan yang beresiko, dengan memanfaatkan sebanyak-banyaknya pengetahuan antisipatif, mengorganisasi secara sistematis usaha-usaha melaksanakan keputusan tersebut dan mengukur hasilnya melalui umpan balik yang terorganisasi dan sistematis.

Dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah yang merupakan instrument pertanggung- jawaban, perencanaan strategis merupakan langkah awal untuk melakukan pengukuran kinerja instansi pemerintah.

Perencanaan ini merupakan integrasi antara keahlian sumber daya manusia dan sumber daya lain agar mampu menjawab tuntutan perkembangan lingkungan strategis, serta tetap berada dalam tatanan sistem manajemen nasional. Dengan demikian rencana strategis Bappeda Kabupaten Blitar merupakan Rencana Induk (master plan) yang komprehensif tentang bagaimana Bappeda akan mencapai misi dan tujuannya.

Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Blitar merupakan dokumen perencanaan jangka menengah yang mengacu pada Rencana Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Blitar 2011-2016 yang disusun sebagai pedoman dalam melaksanakan perencanaan pembangunan selama lima tahun ke depan berdasarkan visi, misi, tujuan, strategi yang dirumuskan dan disepakati sebagai dasar untuk melaksanakan program dan kegiatan.

(12)

Visi yang menjadi arah pelaksanaan program dan kegiatan Bappeda Kabupaten Blitar adalah : “Terwujudnya Perencanaan Makro yang Berkualitas, Aspiratif, Partisipatif, Terkendali dan Accountable yang Disertai Penelitian dan Pengembangan yang Mendukung Pencapaian Kinerja Pembangunan Daerah.”

Untuk mewujudkan visi diatas diperlukan tindakan nyata sehingga tujuan organisasi dapat terlaksana dengan baik, sehingga Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Blitar memiliki misi yaitu : Mewujudkan perencanaan pembangunan daerah berbasis data, informasi dan hasil penelitian. Sedangkan tujuan yang akan dicapai dalam 5 (lima) tahun kedepan dengan mengacu pada RPJMD Kabupaten Blitar Tahun 2011-2016 adalah

“Terwujudnya penyusunan, pelaksanaan, pengendalian dan evaluasi perencanaan daerah yang berkualitas dan akuntabel”.

Tujuan sebagaimana tersebut diatas merupakan tugas pokok dan fungsi Bappeda seperti yang tertuang dalam Peraturan Bupati Nomor Nomor 64 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas dan Fungsi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Blitar. Dalam hal ini Bappeda Kabupaten Blitar diharapkan menjadi koordinator yang mampu menghasilkan perencanaan pembangunan yang baik, selaras dengan RPJMD dan konsisten menerapkan hasil-hasil perencanaan dengan pelaksanaannya melalui pengendalian dan evaluasi yang tertib dan berkesinambungan.

Dalam upaya merealisasikan visi, misi dan tujuan organisasi, maka disusunlah sasaran strategis organisasi.

Adapun sasaran yang akan dicapai sebagai penggambaran dari indikator kinerja Bappeda adalah sebagai berikut :

(13)

1. Tercapainya integrasi, sinkronisasi dan sinergi perencanaan pembangunan;

 Persentase SKPD yang memiliki Renstra dengan baik.

 Persentase kegiatan yang dimuat dalam dokumen perencanaan (RKPD) yang direalisasikan dalam dokumen penganggaran (APBD)

 Persentase usulan hasil Musrenbang desa/kelurahan dan kecamatan yang diakomodir oleh SKPD.

2. Tersedianya data perencanaan pembangunan yang berkualitas;

 Persentase data SKPD hasil pelaksanaan pembangunan yang akurat dan tepat waktu.

3. Terselenggaranya penelitian dan pengembangan guna mendukung perencanaan pembangunan.

 Persentase hasil kajian, penelitian dan pengembangan yang ditindaklanjuti dalam pelaksanaan pembangunan.

2.2 Program dan Kegiatan

Dalam upaya pencapaian target pada Rencana Strategis di tahun 2015, Bappeda Kabupaten Blitar didukung oleh 11 program dan 66 kegiatan. Program dan kegiatan tersebut tampak pada tabel sebagai berikut :

Tabel 2.1 Sasaran, Indikator Kinerja Utama, Program dan Kegiatan Bappeda kabupaten Blitar Tahun 2015 Sasaran

Strategis IKU Program Kegiatan

Tercapainya Integrasi,

sinkronisasi,dan sinergi

perencanaan

Persentase SKPD yang memiliki Renstra dengan baik.

Program Perencanaan Pembangunan Daerah

Penyelenggaraan Musrenbang RKPD Tahun 2016

(14)

Sasaran

Strategis IKU Program Kegiatan

pembangunan. Persentase kegiatan yang dimuat dalam

dokumen perencanaan (RKPD) yang direalisasika n dalam dokumen penganggara n (APBD)

Penyusunan dan Penetapan RKPD Tahun 2016

Persentase usulan hasil Musrenbang desa/kelurah an dan

kecamatan yangdiakomodir oleh SKPD.

Penyusunan Draft RKPD Tahun 2017

Koordinasi penyusunan Laporan Keterangan

Pertanggungjawaba n (LKPJ) Bupati Tahun 2014 Penyusunan Laporan Keterangan

Pertanggungjawaba n Akhir Masa Jabatan (LKPJ- AMJ) Bupati 2011- 2016Fasilitasi,

Pelaporan

Pelaksanaan Dana Transfer (Pusat dan Daerah) Tahun 2015Evaluasi

Pelaksanaan RKPD Kabupaten Blitar Tahun 2015 Evaluasi Pelaksanaan

RPJMD Kabupaten Blitar 2011-2016 Penyusunan Rancangan

Kebijakan Jangka Menengah

Kabupaten Blitar

(15)

Sasaran

Strategis IKU Program Kegiatan

2015-2020 Fasilitasi Tim Perumus Rancangan

Kebijakan Jangka Menengah

Kabupaten Blitar 2015-2020 Penyusunan dan Fasilitasi

Penetapan Nota Kesepakatan KUPA- PPAS P Tahun Anggaran 2015 Penyusunan dan Fasilitasi

Penetapan Nota Kesepakatan KUA- PPAS Tahun

Anggaran 2016 Asistensi dan Pendampingan Implementasi Sistim Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Blitar

Fasilitasi kegiatan, Evaluasi, Pelaporan Perencanaan

Pembangunan Kabupaten Blitar Fasilitasi Kegiatan Perencanaan Umum dan Pengendalian Program Telaah RPJPD Kabupaten Blitar 2005-2025 Evaluasi

pendampingan SAKIP SKPD Kab.

Blitar Tahun 2015

(16)

Sasaran

Strategis IKU Program Kegiatan

Program perencanaan pembangunan ekonomi

Fasilitasi Kegiatan Perencanaan, Pelaksanaan dan Anti Poverty Program (APP) Fasilitasi Kegiatan Pengembangan Kawasan Agropolitan Kecamatan Kanigoro

Kabupaten Blitar Fasilitasi,

Koordinasi,

Pelaporan kegiatan Perencanaan Pembangunan Ekonomi

Kabupaten Blitar Fasilitasi Kegiatan Perencanaan, Pelaporan Kawasan Minapolitan

Kecamatan Nglegok Kabupaten Blitar Workshop

Perencanaan Pengembangan Desa Wisata di Kabupaten Blitar Penguatan

Budidaya dan Keanekaragaman Produk Industri Atsiri dalam mendukung Technopark Atsiri di Kabupaten Blitar Diseminasi

Teknologi Pengolahan Sampah dan Pengembangan Kambing Ettawa Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kawasan

(17)

Sasaran

Strategis IKU Program Kegiatan

Minapolitan Kabupaten Blitar

Program Perencanaan Sosial dan Budaya

Fasilitasi Peningkatan Kinerja dan Pelaporan Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD)

Fasilitasi dan Pelaporan Percepatan

Pencapaian Target Kinerja MDGs Kabupaten Blitar Fasilitasi dan Koordinasi Tanggungjawab Sosial Perusahaan pada Upaya

Penanggulangan Kemiskinan dan Pembangunan Berkelanjutan di Kabupaten Blitar Fasilitasi dan Asistensi Perencanaan

Pembangunan Desa Fasilitasi Menuju Kabupaten Sehat Evaluasi dan Pendampingan Pelaksanaan PUG dan Fasilitasi Menuju Kabupaten Layak Anak (KLA) Tahun 2015 Penyusunan Data Terpilah Gender dan Anak

Kabupaten Blitar Penyusunan Profil Perempuan dan Profil Anak kabupaten Blitar

(18)

Sasaran

Strategis IKU Program Kegiatan

Fasilitasi,

Pelaporan Program Perencanaan Pembangunan Sosial Budaya Fasilitasi, Pelaporan dan Pendampingan Satuan Kerja Pembangunan Infrastruktur Pemukiman dan Tim Teknis Program

Review Feasible Study

Pembangunan RSUD di

Kecamatan Srengat Masterplan

Pembangunan RSUD di

Kecamatan Srengat Program

Perencanaan Prasarana Wilayah dan Sumber Daya Alam

Fasilitasi, Koordinasi, Perencanaan dan Pelaporan

Perencanaan Pembangunan Prasarana Wilayah dan Sumberdaya AlamPenyusunan Rencana Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Tahun 2015-2019 Pengadaan Citra Satelit Kabupaten Blitar yang

Terektifikasi Tahun 2015Interprestasi Citra Satelit Kabupaten Blitar yang

Terektifikasi dan Terkoreksi Tahun 2015

(19)

Sasaran

Strategis IKU Program Kegiatan

Penyusunan Rencana Strategis Prasarana Wilayah dan Sumberdaya Alam 2016-2021 Pendataan Kondisi Jalan di Kabupaten Blitar

Sharing Program PKLSDA-BM kabupaten Blitar Tahun 2015 Fasilitasi Program Percepatan Sanitasi Permukiman (PPSP) Penyusunan

Kebijakan Strategi Daerah Program RISPAM

Studi Pengelolaan Lingkungan Hidup Pada Pondok Pesantren Kajian

Pembangunan Jembatan Desa Kunir (Kab. Blitar) - Ngunut (Kab.

Tulungagung) Pemberdayaan Aparatur

Pemerintah Desa Dalam Rangka Pemeliharaan Jalan dan Jaringan

Irigasi Desa dalam rangka Pencapaian SPM Infrastruktur (Proyek Pemerintah Daerah dan

Desentralisasi) Pendataan Jaringan Irigasi Tersier pada Daerah Penghasil Padi di Kabupaten Blitar mendukung Proyek Pemerintah Daerah dan

(20)

Sasaran

Strategis IKU Program Kegiatan

Desentralisasi (P2D2)

Inventarisasi Sarana Prasarana Air Bersih

Pedesaan di 3 Kecamatan (Wonotirto,

Panggungrejo dan Binangun)

Pemetaan Tanah Pengganti Lahan Perhutani untuk Pembangunan Jalan Lintas Selatan

Bimbingan teknis Penginderaan Jauh Tersedianya data

perencanaan pembangunan yang berkwalitas.

Persentase data SKPD hasil

pelaksanaan pembanguna n yang

akurat dan tepat.

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Penyediaan dan Peningkatan Adminsitrasi Perkantoran Program

Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Peningkatan Sarana dan

Prasarana Aparatur Pengadaan Sarana dan Prasarana Aparatur

mendukung Proyek Pemerintah Daerah dan Desentralisasi Program

Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Pendidikan dan pelatihan formal Capasity Building Perencanaan Pembangunan Daerah

Program peningkatan pengembanga n sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan

Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan Koordinasi penyusunan Laporan Kinerja Pemerintah Daerah (LAKIP) Tahun

(21)

Sasaran

Strategis IKU Program Kegiatan

2014 dan

Penetapan Kinerja Tahun 2015 Program

pengembanga ndata/informas i

Penyusunan dan Publikasi Data Pembangunan Daerah Tahun 2015Pemeliharaan Database Primer Pembangunan Daerah

Publikasi Perencanaan Pembangunan Daerah

Penyusunan dan Seminar Hasil-hasil Pembangunan Kabupaten Blitar Program

peningkatan kapasitas Kelembagaan perencanaan pembangunan daerah

Fasilitasi Peningkatan Kinerja Badan Koordinasi Perencanaan Ruang Daerah (BKPRD) Fasilitasi Peningkatan Kinerja Dewan Riset Daerah (DRD) Bimbingan Teknis Penyusunan Renja SKPD sesuai Permendagri 54 Tahun 2010 Terselenggaranya

penelitian dan pengembangan guna mendukung perencanaan pembangunan

Persentase hasil kajian, penelitian danpengembang an yang ditindaklanju ti dalam pelaksanaan pembanguna n.

Program Penelitian dan Pengembanga n

Kajian Penataan dan Pemberdayaan Pedagang Kreatif Lapangan (PKL) di Kabupaten Bltiar Pengembangan Inovasi Daerah Bidang Teknologi, Sosial dan Budaya Tingkat Kabupaten Kajian Analisa Model Kesenjangan

(22)

Sasaran

Strategis IKU Program Kegiatan

Antar Wilayah di Kabupaten Blitar Kajian Potensi Pendapatan Asli Daerah Bidang Angkutan

Kajian Perencanaan Konservasi DAS Brantas

Fasilitasi dan Koordinasi Bidang Penelitian dan Pengembangan Kajian Kelayakan Pendirian Pabrik Gula di Kabupaten Blitar

Studi Potensi Perkebunan Pijiombo dan Sekitarnya Untuk Pengembangan destinasi Wisata Feasibility Studi Pemanfaatan Eks Kantor Pembantu Bupati di Wlingi Sebagai Pusat Kuliner dan Kerajinan

Kajian Komoditas yang Cocok di Kecamatan Kanigoro untuk Mendukung Kawasan Agropolitan

2.3 Perjanjian Kinerja

Perjanjian Kinerja atau sering juga disebut Penetapan Kinerja (PK) merupakan pernyataan komitmen yang mempresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam waktu 1 tahun. PK merupakan kesepakatan antara pengemban tugas (penerima amanah) dengan

(23)

atasannya (pemberi amanah). Tujuan PK ini adalah untuk mendorong komitmen penerima amanah untuk melaksanakan amanah yang diterimanya dan terus meningkatkan kinerjanya.

PK juga berfungsi untuk menciptakan tolak ukur kinerja sebagai alat untuk menilai keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi. Berikut adalah tabel Penetapan Kinerja Bappeda Kabupaten Blitar Tahun 2015 sebagai berikut :

Tabel 2.2 Perjanjian Kinerja Bappeda Kabupaten Blitar Tahun 2015

NO SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 1. Tercapainya

integrasi,

sinkronisasi dan sinergi

perencanaan pembangunan.

1. Persentase SKPD yang memiliki Renstra dengan baik.

2. Persentase kegiatan yang dimuat dalam dokumen perencanaan (RKPD) yang direalisasikan dalam dokumen penganggaran (APBD).

3. Persentase usulan hasil Musrenbang desa/kelurahan dan kecamatan yang

diakomodir oleh SKPD.

100%

80%

80%

2. Tersedianya data perencanaan

pembangunan yang berkualitas.

4. Persentase data SKPD hasil pelaksanaan pembangunan yang akurat dan tepat waktu.

85%

3. Terselenggaranya penelitian dan pengembangan guna mendukung perencanaan pembangunan.

5. Persentase hasil kajian, penelitian dan

pengembangan yang ditindaklanjuti dalam

pelaksanaan pembangunan.

70%

(24)

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

3.1 Pengukuran Capaian Kinerja

Mengacu pada ketentuan yang berlaku dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 tahun 2014 dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia nomor 53 tahun 2014, Pengukuran kinerja badan Perencanaan Pembangunan Daerah kabupaten Blitar dilakukan dengan menggunakan Indikator Kinerja yang telah ditetapkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja. Perjanjian Kinerja menyajikan Indikator Kinerja Utama yang menggambarkan hasil- hasil utama dalam kondisi yang seharusnya, tanpa mengesampingkan indikator lain yang relevan.

Untuk mengetahui gambaran mengenai tingkat Capaian Kinerja Organisasi dilakukan Pengukuran Kinerja yang dilakukan dengan cara :

1. Membandingkan realisasi kinerja dengan sasaran (target) kinerja yang dicantumkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja dalam rangka pelaksanaan APBD 2015.

2. Membandingkan realisasi Kinerja Program sampai dengan tahun berjalan dengan sasaran (target) kinerja 5 (lima) tahunan yang dirancanakan dalam Rencana Strategis SKPD.

Pengukuran kinrja yang dilakukan masih didasarkan pada Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Penghitungan capaian kinerja perlu memperhatikan karakteristik indikator kinerja yang memiliki kondisi:

1. Semakin tinggi realisasi menunjukkan pancapaian kinerja yang semakin baik

(25)

Presentase

pencapaian = x

Realisasi 100%

Target

2. Semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin rendah pencapaian kinerja

Presentase

pencapaian = x

100%

Target - (Realisasi - Target)

Target

Cara penyimpulan hasil pengukuran kinerja pencapaian sasaran strategis dilakukan dengan membuat capaian rata-rata atas capaian indikator kinerja sasaran. Predikat nilai capaian kinerjanya dikelompokkan dalam skala pengukuran ordinal sebagai berikut :

85 s/d 100 : Sangat Berhasil 70 s/d <85 : Berhasil 55 s/d <70 : Cukup

Berhasil 0 s/d <55 : Kurang

Berhasil

Penetapan angka capaian kinerja terhadap hasil persentase capaian indikator kinerja sasaran yang mencapai lebih dari 100%

termasuk pada angka capaian kinerja sebesar 100. Selanjutnya berdasarkan hasil evaluasi kinerja dilakukan analisis pencapaian kinerja untuk memberikan informasi yang lebih transparan mengenai sebab-sebab tercapai atau tidak tercapainya kinerja yang diharapkan

(26)

3.2 Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Sasaran

Sasaran kinerja dan pelaksanaanya yang telah ditetapkan dalam perjanjian Kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten blitar tahun 2015 tampak pada tabel sebagai berikut.

Tabel 3.1 Pengukuran Kinerja Bappeda 2015 NO SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR

KINERJA TARGET REAL

ISASI CAPAIAN 1. Tercapainya

integrasi, sinkronisasi dan sinergi perencanaan pembangunan.

1. Persentase SKPD yang memiliki Renstra dengan baik.

100,00% 97,59% 97,59%

2. Persentase kegiatan yang dimuat dalam dokumen perencanaan (RKPD) yang direalisasikan dalam dokumen penganggaran (APBD).

80,00% 87,87% 109,84%

3. Persentase usulan hasil Musrenbang desa/kelurahan dan kecamatan yang diakomodir oleh SKPD.

80,00% 76,00% 95,00%

2. Tersedianya dataperencanaan pembangunan yangberkualitas.

4. Persentase data SKPD hasil pelaksanaan pembangunan yang akurat dan tepat waktu.

85,00% 75,00% 88,24%

3. Terselenggara nya penelitian danpengembanga n guna

mendukung perencanaan pembangunan.

5. Persentase hasil kajian, penelitian dan pengembangan yangditindaklanjuti dalam

pelaksanaan pembangunan.

70,00% 66,67% 95,24%

Rata-Rata Capaian 97,31%

(27)

Sesuai dengan tabel di atas, evaluasi dan analisis capaian kinerja terhadap setiap Indikator Kinerja Utama (IKU) pada masing-masing Sasaran Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dapat dijelaskan sebagai berikut :

SASARAN STRATEGIS 1 :

“TERCAPAINYA INTEGRASI, SINKRONISASI DAN SINERGI PERENCANAAN PEMBANGUNAN.

IKU : 1. Persentase SKPD yang memiliki Renstra dengan baik.

2. Persentase kegiatan yang dimuat dalam dokumen perencanaan (RKPD) yang direalisasikan dalam dokumen penganggaran (APBD).

3. Persentase usulan hasil Musrenbang desa/kelurahan dan kecamatan yang diakomodir oleh SKPD.

Hasil pengukuran kinerja indikator 1 yaitu “Persentase SKPD yang memiliki Renstra dengan baik”, pada tahun 2015 berhasil terealisasi sebesar 97,59% dari target (80%) yang ditetapkan.

Angka 97,59% tersebut didapat dari rumusan operasional sebagai berikut:

81 Renstra SKPD bernilai baik

x 100% = 97,7%

83 Keseluruhan Renstra

Artinya terdapat 81 SKPD yang telah memiliki Renstra dengan baik dari 83 Keseluruhan Renstra SKPD yang ada di Kabupaten Blitar. Hal ini merupakan hasil pembinaan yang dilakukan oleh Bappeda selama tahun 2015, khususnya kepada SKPD yang memiliki nilai Renstra rendah untuk melakukan review dan perbaikan atas Renstranya. Meskipun standar penilaian yang digunakan masih relatif longgar, yakni bahwa Renstra yang bernilai baik adalah Resntra yang memiliki Range Nilai minimal

>60. Kedepan standar tersebut akan ditingkatkan dalam upaya

(28)

pembenahan Dokumen Perencanaan (Renstra) di Kabupaten Blitar.

Jika dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014 yang sebesar 99,77 persen, capaian kinerja indikator “Persentase SKPD yang memiliki Renstra dengan baik” pada tahun 2015 memang mengalami penurunan, yaitu menjadi 97,59 persen. Penurunan ini terjadi karena perubahan dalam mekanisme dan kriteria penilaian Renstra SKPD. Pada Tahun 2014, hanya dengan telah memiliki Dokumen Renstra, SKPD telah dianggap memiliki Renstra yang baik. Namun pada tahun 2015 kriteria penilaian ditingkatkan, tidak cukup hanya dengan memiliki Dokumen Renstra. Penilaian dilakukan dengan memperhatikan kesesuaian sistematika penulisan Renstra SKPD dengan sistematika penulisan Renstra yang ada pada Lampiran IV Permendagri No 54 Tahun 2010 tentang Tahapan dan Tatacara Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) SKPD.

Selanjutnya untuk pengukuran kinerja indikator 2, yaitu

“Persentase kegiatan yang dimuat dalam dokumen perencanaan (RKPD) yang direalisasikan dalam dokumen penganggaran (APBD)”, pada tahun 2015 berhasil terealisasi sebesar 87,87% dari target 80% yang telah ditetapkan. Rumusan operasional untuk memperoleh angka tersebut adalah :

1529 kegiatan yang dimuat dalam APBD

x 100% = 87,87%.

1740 kegiatan yang dimuat dalam RKPD

Angka tersebut menunjukkan bahwa dari seluruh target yang ditetapkan, sebesar 87,87% kegiatan yang ada dalam APBD telah selaras dengan program kegiatan yang ada dalam RKPD. Hal ini merupakan prestasi yang cukup baik yang menunjukkan semakin membaiknya proses perencanaan di Kabupaten Blitar.

SKPD semakin disiplin dalam memenuhi tahapan-tahapan

(29)

kegiatan dalam penyusunan RKPD. Dalam menyusun Renja, SKPD mulai aktif berkoordinasi dengan Bappeda tentang usulan kegiatan di dalam Renja SKPD sehingga tidak banyak bergeser dari dokumen RKPD. Upaya perbaikan lainnya adalah menyelenggarakan Bimtek Penyusunan Renja yang sesuai dengan Peraturan Perundangan kepada SKPD. Dalam Bimtek tersebut, SKPD diberikan arahan dan pedoman jelas dan terperinci untuk menjamin sinergitas dengan Visi/Misi Kepala Daerah dan Dokumen Perencanaan Lainnya.

Sementara itu untuk pengukuran kinerja indikator 3 yaitu

“Persentase usulan hasil Musrenbang desa/kelurahan dan kecamatan yang diakomodir oleh SKPD”, pada Tahun 2015 berhasil terealisasi sebesar 76% dari target 80% yang telah ditetapkan. Angka tersebut diperoleh dari perhitungan:

314 Usulan Musrenbang yg diakomodir SKPD

x 100% = 76%

413 Usulan Musrenbang yang diverifikasi SKPD

Proses pengajuan usulan program/kegiatan mulai dari Musrenbang Tingkat Desa yang kemudian dibawa ke Musrenbang Tingkat Kecamatan, selanjutnya diverifikasi oleh SKPD dengan beberapa kriteria antara lain kesesuaian dengan kewenangan SKPD, usulan bersifat supra desa, usulan bersifat urgen dan lain- lain. Dari total usulan Musrenbang Kecamatan telah terverifikasi SKPD tinggal menyisakan 413 usulan kegiatan. Dari angka tersebut yang dapat diakomodir oleh SKPD untuk masuk ke dalam dokumen Renja SKPD hanya 314 usulan saja atau 76%, artinya ada 99 usulan kegiatan yang tidak dapat diakomodir.

Hal ini menunjukkan dinamika proses perencanaan yang terjadi di Kabupaten Blitar, mengingat masih terdapat 3 proses perencanaan lain yang bersaing untuk masuk ke dalam dokumen

(30)

Renja SKPD untuk mendampingi perencanaan partisipatif (Musrenbang), yakni perencanaan politis, teknokratis dan perencanaan top down/bottom up. Upaya perbaikan yang telah dilakukan dalam rangka mendorong penyerapan aspirasi masyarakat melalui Musrenbang dilakukan dengan pelaksanaan forum-forum SKPD yang memberikan arahan kepada SKPD untuk memasukkan hasil kesepakatan Musrenbang antara SKPD dengan kecamatan ke dalam dokumen Renja SKPD. Selain itu upaya perbaikan lainnya adalah menyelenggarakan Bimtek Penyusunan Renja yang sesuai dengan Peraturan Perundangan kepada SKPD.

Dalam Bimtek tersebut, SKPD diberikan arahan dan pedoman jelas dan terperinci untuk menjamin sinergitas dengan Visi/Misi Kepala Daerah dan Dokumen Perencanaan Lainnya.

Dari hasil evaluasi pengukuran kinerja terhadap Sasaran Strategis 1 diperoleh gambaran bahwa 3 (tiga) buah Indikator Sasaran yang ditetapkan mengkasilkan menghasilkan rata-rata angka capaian kinerja kumulatif 100,81% yang mempunyai makna Sangat Berhasil. Adapun Sasaran ini ditunjang oleh 4 (empat) program yaitu Program Perencanaan Pembangunan Daerah, Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi, Program Perencanaan Sosial dan Budaya, serta Program Perencanaan Prasarana Wilayah dan Sumber Daya Alam.

SASARAN STRATEGIS 2 :

“TERSEDIANYA DATA PERENCANAAN PEMBANGUNAN YANG BERKWALITAS.”

IKU : Persentase data SKPD hasil pelaksanaan pembangunan yang akurat dan tepat waktu.

Hasil Pengukuran Kinerja Sasaran Strategis 2 yang didukung oleh 1 (satu) Indikator Kinerja yaitu “Persentase data SKPD hasil pelaksanaan pembangunan yang akurat dan tepat

(31)

waktu”, pada tahun 2015 berhasil terealisasi sebesar 75,56% dari target 85% yang ditetapkan. Rumusan operasional untuk memperoleh angka tersebut adalah:

68 LAKIP SKPD yg disetor tepat waktu

x 100% = 75,56%

90 SKPD

Angka tersebut menunjukkan bahwa pada Tahun 2015 target dari indikator pada sasaran strategis 2 tidak tercapai. Hal ini karena beberapa SKPD masih kurang memahami tentang peraturan yang berlaku dan tentang arti penting ketepatan waktu penyusunan laporan kinerja. Upaya yang dilakukan untuk melakukan perbaikan adalah dengan melakukan sosialisasi kepada seluruh SKPD untuk meningkatkan pemahaman terhadap peraturan-peraturan tentang penyusunan laporan kinerja serta pentingnya ketepatan waktu.

SASARAN STRATEGIS 3 :

“TERSELENGGARANYA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN GUNA MENDUKUNG PERENCANAAN PEMBANGUNAN.”

IKU : Persentase hasil kajian, penelitian dan pengembangan yang ditindaklanjuti dalam pelaksanaan pembangunan.

Pada tahun anggaran 2015, Bappeda Kabupaten Blitar melaksanakan 12 kajian, penelitian dan pengembangan, yaitu:

1. Kajian Penataan dan Pemberdayaan Pedagang Kreatif Lapangan (PKL) di Kabupaten Blitar;

2. Kajian Analisa Model Kesenjangan Antar Wilayah di Kabupaten Blitar;

3. Kajian Potensi Pendapatan Asli Daerah Bidang Angkutan;

4. Kajian Perencanaan Konservasi DAS Brantas;

(32)

5. Feasibility Studi Pemanfaatan Eks Kantor Pembantu Bupati di Wlingi Sebagai Pusat Kuliner dan Kerajinan;

6. Kajian Pembangunan Jembatan Desa Kunir (Kab. Blitar) - Ngunut (Kab. Tulungagung);

7. Kajian Komoditas yang Cocol di Kecamatan Kanigoro untuk mendukung Kawasan Agropolitan;

8. Penyusunan Kajian Kelayakan Pembangunan Pabrik Gula di Kabupaten Blitar;

9. Studi Potensi Perkebunan Pijiombo dan Sekitarnya Untuk Pengembangan destinasi Wisata;

10.Studi Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Pondok Pesantren di Kabupaten Blitar.

11.Review Feasibility Study Pengembangan RSUD Srengat;

dan

12. Pengembangan Inovasi Daerah Bidang Tekhnologi, Sosial, dan Budaya Tingkat Kabupaten.

Capaian Kinerja untuk Indikator Kinerja Persentase hasil Kajian, Penelitian dan Pengembangan yang ditindaklanjuti sebesar 95,24 persen, dengan kata lain, dari target 70 persen telah terealisasi sebesar 95,24 persen (8 kegiatan) yang ditindaklanjuti oleh stakeholder/ SKPD terkait, baik berupa bahan rekomendasi untuk melaksanakan kegiatan/tahapan lanjutan maupun bahan diskusi/FGD dalam pembahasan masalah terkait dengan judul penelitian. Meskipun hasil penelitian telah didistribusikan kepada SKPD terkait maupun SKPD pengusul, namun implementasi hasil penelitian tidak bisa segera dilaksanakan karena menyesuaikan situasi dan kemampuan stakeholder.

3.3 Akuntabilitas Keuangan

Dalam mencapai sasaran-sasaran yang diinginkan, Bappeda Kabupaten Blitar telah menyusun Anggaran yang

(33)

diperlukan sesuai dengan target kinerja yang disepakati bersama.

Pada tahun 2015, Bappeda Kabupaten Blitar secara keseluruhan menganggarkan sebesar Rp 12.058.852.950,- dengan realisasi sebesar Rp 11.173.000.462,- atau 93% dari total alokasi yang ada.

Berikut adalah dana yang dianggarkan beserta realisasinya untuk mewujudkan pencapaian sasaran yang telah ditetapkan pada tahun 2015.

Tabel 3.2 Realisasi Anggaran per-Sasaran

SASARAN PAGU (Rp) REALISASI (Rp) CAPAIAN (%) Tercapainya Integrasi,

sinkronisasi,dan sinergi perencanaan

pembangunan. 7.566.949.650 7.025.345.597 93%

Tersedianya data perencanaan

pembangunan yang

berkwalitas. 2.583.028.350 2.308.290.995 89%

Terselenggaranya penelitian dan

pengembangan guna mendukung

perencanaan

pembangunan 1.908.874.950 1.839.363.870 96%

Total 12.058.852.950 11.173.000.462 93%

(34)

BAB IV PENUTUP

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2015 rata-rata capaian kinerja Bappeda Kabupaten Blitar adalah sebesar 97,31% dengan predikat Sangat Berhasil. Capaian tersebut diukur berdasarkan 5 (lima) Indikator Kinerja Utama (IKU) yang didukung dari pelaksanaan 11 program dan 66 kegiatan. Dalam rangka melaksanakan program dan kegiatan tersebut Bappeda Kabupaten Blitar menganggarkan sebesar Rp 12.058.852.950,- dengan realisasi sebesar Rp 11.173.000.462,- atau 93% dari total alokasi yang ada.

Demikian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Bappeda Kabupaten Blitar tahun 2015. Semoga laporan ini menjadi salah satu perwujudan pelaksanaan kegiatan pemerintah daerah khususnya di bidang perencanaan pembangunan daerah yang lebih transparan dan akuntabel.

Gambar

Gambar 1.1 Struktur Organisasi Bappeda Kabupaten Blitar
Tabel 2.1 Sasaran, Indikator Kinerja Utama, Program dan Kegiatan Bappeda kabupaten Blitar Tahun 2015 Sasaran
Tabel 2.2 Perjanjian Kinerja Bappeda Kabupaten Blitar Tahun 2015
Tabel 3.1 Pengukuran Kinerja Bappeda 2015 NO SASARAN
+2

Referensi

Dokumen terkait

Secara umum, pelaksanaan pembinaan terhadap narapidana terorisme di Lembaga Pemasyarakatan tidak berjalan optimal karena adanya konsep pembinaan yang umumnya tidak

Berdasarkan hasil temuan diatas, dapat diketahui bahwa strategi penghidupan yang dilakukan oleh para pedagang kaki lima di Yogya, Hanoi, Surigao, Kigali dan Johannesburg adalah

Risk collision yang menunjukkan peluang kapal tersebut akan menubruk kapal lain dihitung dengan parameter Closest Point of Approach (DCPA) dan Time to Closest Point of Approach

Penentuan formula bahan baku dalam pembuatan sosis campuran tepung kedelai dan ikan nila dilakukan dengan menggunakan aplikasi program Win-QSB + dengan

Hasil dari tabel uji Friedman yang menunjukkan bahwa perbedaan konsentrasi karagenan dan gelatin berpengaruh nyata pada kesukaan panelis terhadap kenampakan permen

gizi protein dan serat dari hasil jadi burger yang telah dilihat dari mean tertinggi dengan menggunakan uji proksimat. Jenis penelitian ini adalah eksperimen dengan 2 variabel

Hasil Penelitian menunjukkan bahwa penambahan gula kelapa pada tingkat konsentrasi yang berbeda berpengaruh nyata terhadap kadar, kadar abu, total padatan terlarut, uji hedonik,

(1) Rencana Kawasan Peruntukan Industri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 56 huruf f dengan luas minimal 586 (lima ratus delapan puluh enam) hektar meliputi:g. industri kecil